CASIS GEOMETRI RODA. Sistem starter, pengapian, sistem penerangan, sistem tanda dan sistem kelengkapan tambahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

Sistem suspensi dipasang diantara rangka kendaraan dengan poros roda, supaya getaran atau goncangan yang terjadi tidak di teruskan ke body.

MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT. Rian Alif Prabu ( ) Septian Dwi Saputra ( )

Penulis : Drs. Bintoro, S.T, M.T., ,

BAB II DASAR TEORI Suspensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

tampilan menyerupai mobil penumpang pada saat ini hanya saja ukurannya yang mobil urban ini di buat secara khusus dengan melihat regulasi yang ada dan


BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN RANGKA (CHASIS) MOBIL LISTRIK RODA TIGA KAPASITAS SATU ORANG

NO. NOMOR HS URAIAN BARANG BM NOMOR HS URAIAN BARANG BM Rantai dan bagiannya, dari besi atau Rantai dan bagiannya, dari besi atau

BAB II LANDASAN TEORI. seperti mesin, suspensi transmisi serta digunakan untuk menjaga mobil agar

PERANCANGAN SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL LISTRIK

POROS PENGGERAK RODA

PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

BAB II LANDASAN TEORI

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

BAB II DASAR TEORI. yang menggerakan roda telah dibebaskan oleh kopling. Agar kendaraan bias. dan dengan jarak yang seminim mungkin.

SISTEM POROS PROPELLER

Pegas berfungsi untuk menghilangkan getaran karoseri yang ditimbulkan oleh pukulan jalan pada roda


MAKALAH DASAR-DASAR mesin

BAB II LANDASAN TEORI

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM SUSPENSI KENDARAAN TENAGA SURYA

Setelah mengikuti pelajaran ini peserta dapat mengetahui fungsi wheel alignment.

teknologi yang menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan. kendaraan antara 220 cm dan 350 cm. (Regulasi IEMC 2014)

SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam

1 BAB II LANDASAN TEORI

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

BAB III ANALISIS KASUS

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

Sistem Suspensi pada Truck

BAB III BALANS RODA/BAN

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM SUSPENSI & BAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. II untuk sumbu x. Perasamaannya dapat dilihat di bawah ini :

BAB II LANDASAN TEORI

New Mitsubishi Fuso Tractor Head FV51 JH


BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

POROS PENGGERAK RODA

PEMBUATAN RANGKA DAN SISTEM SUSPENSI PADA GOKART DENGAN MENGGUNAKAN MESIN VARIO 110 CC TUGAS AKHIR

SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL

SISTEM POROS PROPELLER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN RUMUSAN

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Dua

Oleh: Gunadi, M.Pd NIP (No HP ) KBK

V.HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah


BAB 2 SAMBUNGAN (JOINT ) 2.1. Sambungan Keling (Rivet)

GIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION

BAB II LANDASAN TEORI

SUSPENSI (suspension)

BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

BAB II LANDASAN TEORI

HASIL DAN PEMBAHASAN

Studi Eksperimen Rancang Bangun Rangka Jenis Ladder Frame pada Kendaraan Sport

Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Tiga

BAB II DASAR TEORI P =...(2.1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

BAB III ANALISIS FRONT WHEEL ALIGNMENT PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK UP

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Karet merupakan bahan atau material yang tidak bisa dipisahkan. dari kehidupan manusia, sebagai bahan yang sangat mudah didapat,

BAB II DASAR TEORI. dalam mendukung performa kendaraan. Karena, sistem pemindah tenaga atau

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

BAB III BAHAN DAN METODE

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

BAB IV CARA PERAWATAN REM TROMOL PADA BUS HINO RK1J DI PT. SAFARI DHARMA SAKTI. Perawatan rem yang dilakukan. Memeriksa Drum Tromol

Pembuatan Trainer Cutting Kopling Hidraulis Mobil Toyota Kijang KF 40

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

SETYO SUWIDYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tio Agustian, 2014 Analisis front wheel alignment (fwa) pada kendaraan Daihatsu Gran Max Pick Up

BAB II LANDASAN TEORI

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

Transkripsi:

Rangka CASIS GEOMETRI RODA 1. Komponen kendaraan Motor : Blok motor dan kepala silinder serta perlengkapannya sistem bahan bakar bensin atau diesel Casis : 1. Sistem kemudi 2. Pegas dan peredam getaran 3. Sistem suspensi depan dan rangka kendaraan (Body kendaraan) 4. Sistem suspensi belakang 5. Sistem rem 6. Roda Pemindah tenaga : 7. Kopling 8. Transmisi 9. Poros peenggerak 10. Penggerak aksel Listrik : Sistem starter, pengapian, sistem penerangan, sistem tanda dan sistem kelengkapan tambahan 2. Rangka Rangka merupakan bagian kendaraan yang berfungsi sebagai pondasi kendaraan yang menyangga komponen komponen seperti motor, chasis dan pemindah tenaga, serta body 1

U Kotak Bulat Bulat telor Dobel U Profil yang digunakan terbuat dari baja dengan bentuk seperti berikut : Sifat sifat secara umum : Konstruksi sederhana Dapat dipakai universal / bak penumpang bebas Kuat menahan beban berat Kuat menahan beban lengkung dan puntir Kurang aman untuk penumpang jika terjadi tabrakan Penggunaan : Kendaraan Niaga (truk, bus) Mobil penumpang / sedan (jarang) 3. Macam - macam Rangka Rangka tangga Konstruksi Keterangan Umunya dengan dua batang memanjang dan beberapa batang melintang Penyambungan dengan cara di las, dikeling atau dibaut. Pembuatan mudah, komponen komponen mudah dipasang dan dilepas. Dapat menahan beban berat, kuat terhadap beban lengkung dan puntir. Penggunaan : Truk, Bus, kurang cocok untuk sedan 2

Rangka kotak Batang memanjang dan melintang kyang berbentuk kotak dilas atau dikeling. Kuat menahan beban lengkung, puntir dan ringan. Cocok untuk semua kendaraan, banyak digunakan pada bus. Rangka pipa sentral Batang tengah dari profil kotak atau pipa dengan beberapa batang mellintang. Ujung batang tengah kebanyakan berbentuk garpu untuk memikul komponen komponen. Ringan, kuat, menahan beban lengkung dan puntir. Poros penggerak dapat berputar pada batang tengah. Cocok untuk sedan,vw Rangka pelat Batang tengah memanjang dan batang melintang di las Batang tengah sering sebagai tempat poros penggerak Kuat menahan beban lengkung dan puntir Ringan, tempat duduk dapat rendah dan titik berat kendaraan lebih rendah Cocok untuk sedan, VW Rangka pagar pipa Rangka dari piipa baja atau logam ringan dihubungkan berbentuk pagar pipa Sangat ringan, sangat kuat terhadap beban lengkung dan puntir Digunakan untuk kendaraan sport dan balap 3

4. Rangka Dan Geometri Roda Kondisi rangka menentukan sifat jalan kendaraan. Meskipun penyetelan geometri roda ( wheel aligment ) baik, namun jika kondisi rangka tidak sesuai dengan standart ukuran sebenarnya ( misalnya : bengkok ) maka sifat jalannya kendaraan juga jelek. Kerusakan kondisi rangka dapat terjadi karena : Kecelakaan Pekerjaan pada rangka ( dilas ) Bodi Integral Pada bodi integral, semua bagian karoseri seperti pintu, atap, fender dan lantai berfungsi sebagai rangka Konstruksi bodi integral menyerupai konstruksi jembatan Titik tumpu konstruksi terletak pada roda belakang dan depan Tanda garis tebal adalah bagian pokok konstruksi rangka Bahan : Kebanyakan besi plat putih Sifat sifat secara umum : Konstruksi rumit Tidak dapat dimodifikasikan ( diubah jadi bak penumpang ) Dapat menerima beban lengkung dan puntir Ringan Reparasi sulit jika terjadi kecelakaan Lebih aman bagi penumpang jika terjadi tabrakan Penggunaan : Mobil penumpang ( sedan ) umumnya bus 4

1. Bodi Integral Tanpa Rangka Semua bagian bodi atau karoseri ( seperti gambar ) merupakan rangka 2. Bodi Integral Dengan Rangka Pemasangan rangka memperkuat konstruksi body antara body dan rangka dipasang karet karet untuk meredam getaran karoseri yang ditimbulkan suspensi 3. Bentuk Profil Bodi Integral 5

Suspensi Aksel Rigrid Suspensi merupakan bagian kendaraan yang menghubungkan bodi kendaraan dengan roda Konstruksinya dibuat sedemikian rupa sehingga kendaraan dapat berjalan dengan nyaman dan aman Untuk itu maka suspensi harus dapat : Mengantar gerakan roda Memungkinkan roda tetap menapak pada jalan Mengabsorsi dan meredam getaran bodi akibat kondisi jalan Meneruskan gaya pengemudian dan pengereman Bodi Roda Sifat sifat : Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang lain Konstruksi sederhana, perawatan mudah Gerakan pemegasan sedikilt mempengaruhi geometri roda Memerlukan ruang pemegasan yang besar Titik berat kendaraan tidak dapat rendah (kenyamanan kurang) Massa tak berpegas (aksel, roda) berat (kenyamanan kurang Bodi sedikit miring pada saat belok Penggunaan : Aksel belakang tanpa/dengan penggerak roda ( kendaraan ringan dan berat ), aksel depan ( kendaraan berat ) tanpa / dengan penggerak 6

Macam Macam Suspensi Aksel Rigrid 1. Aksel Pipa 1.1 Berpegas Koil Lengan lengan berfungsi untuk mengantar gerakan roda ( pegas koil tidak dapat menerima beban horisontal ) arah memanjang dan melintang Penggunaan : Aksel depan / belakang, dengan / tanpa penggerak roda 1.2 Berpegas Daun Tidak dibutuhkan lengan lengan, karena pegas daun dapat meneruskan beban / gaya memanjang dan melintang Penggunaan : Aksel depan / belakang, dengan / tanpa penggerak roda 2. Aksel De Dion Kedua roda dipegang batang / aksel khusus, diferensial diikat pada bodi, perlu empat penghubung ( joint ) pada aksel roda, tidak ada perubahan geometri roda saat pemegasan, massa tak terpegas ringan Penggunaan : Aksel belakang dengan penggerak roda belakang 7

Suspensi Independen Body Roda Sifat sifat secara umum : Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda lain Konstruksi agak rumit Membutuhkan sedikit tempat Jarak roda dan geometri roda berubah saat pemegasan Titik berat kendaraan dapat rendah ( nyaman dan aman ) Pegas dapat dikonstruksi lembut ( pegas tidak membantu mengantar gerakan roda Perawatan lebih sulit Penggunaan : Aksel depan dan belakang ( kendaraan penumpang / sedan ) Aksel depan saja ( kendaraan menengah dan berat ) 1. Suspensi Mac. Pherson 1.1. Dengan Lengan Melintang dan Batang Penahan Dudukan mesin Ball joinnt Batang penahan Lengan melintang Stabilisator 8

Lengan melintang : Mengantar gerakan roda ( arah melintang ) saat pemegasan Batang penahan Menahan gaya memanjang ( rem, penggerak dsb.) : Aksel depan dengan / tanpa penggerak roda Penggunaan : 1.2. Dengan Lengan Melintang dan Memanjang Lengan memanjang / melintang Penggunaan : : Mengantar gerakan roda / mengatasi gaya melintang dan memanjang Aksel belakang tanpa penggerak roda 1.3. Dengan Lengan L Lengan penahan Stabilisator Lengan L mengantar gerakan roda ( menahan gaya memanjang / melintang Penggunaan : Aksel depan, dengan / tanpa penggerak roda 1.4. Mac Pherson Sistem Honda ( Suspensi Lengan Melintang ) Suspensi ini tergolong Suspensi Wish Bone atau lengan menlintang yang dikembangkan dari suspensi Mac Pherson oleh Honda Penggunaan : Aksel depan dengan penggerak roda 9

2. Suspensi Wishbone ( Lengan Melintang Dobel ) 2.1. Dengan Pegas Koil Lengan atas Ball joint Pegas Lengan bawah Ball joint Penggunaan : Aksel depan tanpa penggerak roda 2.2. Dengan Pegas Batang Torsi 2.3. Dengan Pegas Daun Batang Torsi Lengan Bawah Pada suspensi Wishbone, lengan atas dibuat lebih pendek daripada lengan bawah, supaya saat pemegasan : Jarak roda tidak berubah ( keausan ban berkurang ) Tumpuan roda saat pemegasan ( belok ) baik 10

3. Suspensi Independen Dengan Aksel Lengan Torsi Pada saat salah satu roda terpegas ( juga pada saat belok ), maka lengan torsi menerima beban puntir sehingga berfungsi seperti stabilitator. Penggunaan : Aksel belakang tanpa penggerak roda 4. Suspensi Independen Lengan Memanjang Tempat penyetelan Toe Lengan memanjang mengantar gerakan roda dan menahan gaya memanjang / melintang Penggunaan : Aksel belakang tanpa penggerak roda 5. Suspensi Independen Lengan Miring Lengan miring : untuk menahan gaya melintang & memanjang 11

12