TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana PERBANDINGAN METODE PRECAST DENGAN METODE KONVENSIONAL DITINJAU BERDASARKAN PERENCANAAN BIAYA DAN WAKTU PADA GEDUNG ADMINISTRASI PROYEK FASILITAS PENUNJANG BANDARA KUALA NAMU oleh : WIDYA ANNISA NIM : 0905141026 PROGRAM STUDI MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI GEDUNG JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 2013
ABSTRAK Proyek pembangunan Gedung Administrasi Bandara Kuala namu dalam perencanaannya dimulai pada Oktober 2012 dan selesai pada September 2013. Dalam pelaksanaannya dilakukan perubahan metode pelaksanaan yaitu dari Metode Precast ke Metode Konvensional. Maka, untuk menganalisis secara lebih lanjut mengenai perbandingan antara kedua metode pelaksanaan (precast dan konvensional) dibuat sebuah grafik optimasi network. Grafik optimasi network menunjukkan hubungan antara waktu dan biaya yang terjadi. Tujuan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui seberapa besar perbedaan biaya dan antara kedua metode pelaksanaan dalam kurun waktu tertentu (bulanan). Data Rancangan Anggaran Biaya (RAB), Rancangan Anggaran Proyek Kendali (RAPK), Ms. Project (Gantt Chart) jadwal metode konvensional, Ms. Project (Gantt Chart) jadwal metode precast dianalisis dengan menyesuaikan perubahan harga yang terjadi sesuai kurun waktu yang direncanakan. Analisis dilakukan dengan cara merubah jadwal dilakukan pada pekerjaan struktur, dan selanjutnya pada pekerjaan arsitektur. Pekerjaan struktur lebih dahulu dipercepat karena beberapa alasan, diantaranya: pekerjaan struktur dapat dilakukan hingga malam hari (lembur) karena hasil akhir pekerjaan dapat ditutupi oleh pekerjaan arsitektur. Perubahan jadwal dilakukan pada pekerjaan yang memiliki hubungan ketergantungan paling dominan pada pekerjaan lainnya. Selanjutnya dihitung biaya-biaya yang berdampak terhadap percepatan. Biaya optimum pada grafik menunjukkan waktu penyelesaian paling optimum adalah bulan Oktober 2013 yaitu Rp. 62.393.000.000,00 dengan menggunakan metode konvensional pada pelaksanaan. Biaya metode precast lebih rendah yaitu Rp. 62.418.000.00,00 dibandingkan dengan biaya metode konvensional Rp. 62.478.000.000,00 pada bulan September 2013. Biaya optimum yang digunakan pada proyek adalah biaya optimum pada bulan September 2013, hal ini karena bulan September merupakan waktu paling akhir dalam penyelesaian proyek. Kata Kunci : Metode Pelaksanaan, Percepatan Proyek, Biaya Langsung (Upah, Bahan, Alat, dan Subkontraktor), Biaya Tak Langsung, Perubahan Biaya. iii
KATA PENGANTAR Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penyusun telah melaksanakan Tugas Akhir dan menyusun laporannya. Tugas Akhir merupakan mata kuliah semester VIII Program Studi Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung (Prodi MRKG) pada Program Diploma IV (D IV) Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan (Polmed). Tugas Akhir yang dibahas adalah perbandingan metode precast dengan metode konvensional ditinjau berdasarkan perencanaan biaya dan waktu pada proyek fasilitas penunjang bandara kuala namu Selama penyusunan Tugas Akhir, penyusun banyak mendapat bantuan berupa antara lain: arahan, masukan, petunjuk, bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak M. Syahruddin, S.T, M.T, Direktur Politeknik Negeri Medan; 2. Bapak Drs. Syaiful Hazmi, M.T, Ketua Jurusan Teknik Sipil; 3. Bapak Fadli, S.T, M.T, Kepala Prodi MRKG; 4. Bapak Ahmad Sumantri, S.T, M.T, Dosen Pembimbing Tugas Akhir; 5. Bapak Indrawan Sati, Site Engineer Manager Proyek Fasislitas Penunjang Bandara Kuala Namu; 6. Bapak Ibu dosen dan pegawai administrasi Jurusan Teknik Sipil Polmed; 7. Bapak Ibu orang tua dan keluarga penyusun; 8. Rekan-rekan mahasiswa di Prodi MRKG Polmed. Penyusun telah berusaha menyelesaikan laporan ini dengan sebaik mungkin, namun penyusun menyadari kemungkinan terdapat kekurangan atau kesalahan, untuk itu penyusun berharap masukan dan saran untuk perbaikan. Semoga laporan ini bermanfaat. Medan, 29 Agustus 2013 Hormat penulis, WIDYA ANNISA NIM 0905141026 iv
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 2 B. Permasalahan... 2 C. Batasan Masalah... 2 D. Tujuan Penelitian... 2 E. Manfaat... 3 1. Manfaat Teoritis... 3 2. Manfaat Praktis... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 4 A. Beton... 4 1. Pengertian Dasar... 4 2. Material Penyusun Beton... 4 B. Beton Konvensional... 7 1. Pengertian Dasar... 7 2. Metode Pelaksanaan Beton Konvensional... 7 C. Beton Precast... 8 1. Pengertian Dasar... 8 2. Elemen Beton Precast... 9 3. Aspek Ekonomi Teknologi Precast... 10 D. Balok Beton... 11 E. Pengertian Biaya Langsung dan Biaya Tak Langsung... 11 F. Microsoft Project... 12 BAB III METODE PENELITIAN... 13 A. Jenis dan Rancangan Penelitian... 13 B. Lokasi dan Waktu... 13 C. Teknik Analisis Data... 13 BAB IV PENGOLAHAN DATA... 16 A. Rancangan Anggaran Proyek Kendali Metode Precast... 16 B. Rancangan Anggaran Proyek Kendali Metode Konvensional... 20 C. Perhitungan Upah, Alat, Subkontraktor dan Biaya Pekerjaan Umum... 23 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN... 28 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 33 A. Kesimpulan... 33 B. Saran... 33 DAFTAR PUSTAKA... 34 v
DAFTAR TABEL Tabel 4.1 RAPK metode Precast dalam waktu 11 bulan (Keterlambatan 1 bulan)... 16 Tabel 4.2 RAPK metode Precast dalam waktu 10 bulan (Waktu Normal)... 17 Tabel 4.3 RAPK metode Precast dalam waktu 9 bulan (Dipercepat 1 bulan)... 17 Tabel 4.4 RAPK metode Precast dalam waktu 8 bulan (Dipercepat 2 bulan)... 18 Tabel 4.5 RAPK metode Precast dalam waktu 7 bulan (Dipercepat 3 bulan)... 18 Tabel 4.6 RAPK metode Precast dalam waktu 6 bulan (Dipercepat 4 bulan)... 19 Tabel 4.7 RAPK metode Precast dalam waktu 12 bulan (Keterlambatan 1 bulan)... 20 Tabel 4.8 RAPK metode Precast dalam waktu 11 bulan (Waktu Normal)... 20 Tabel 4.9 RAPK metode Precast dalam waktu 10 bulan (Dipercepat 1 bulan)... 20 Tabel 4.10 RAPK metode Precast dalam waktu 9 bulan (Dipercepat 2 bulan)... 21 Tabel 4.11 RAPK metode Precast dalam waktu 8 bulan (Dipercepat 3 bulan)... 22 Tabel 4.12 RAPK metode Precast dalam waktu 7 bulan (Dipercepat 4 bulan)... 22 Tabel 5.1 Biaya Total, Biaya Langsung dan Tak Langsung Metode Precast dan Konvensional (1)... 28 Tabel 5.2 Biaya Total, Biaya Langsung dan Tak Langsung Metode Precast dan Konvensional (1)... 30 vi
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Metode Pelaksanaan Sistem Konvensional... 8 Gambar 2.2 Kebergantungan antar pihak pada penerapan teknologi precast... 10 Gambar 3.1 Grafik Hubungan Total Biaya Proyek,Biaya Langsung, Tak Langsung dan Optimal... 14 Gambar 3.2 Bagan Alir Analisis Biaya... 14 Gambar 5.1 Grafik Hubungan Optimasi Network Biaya Langsung dan Total Biaya (1)... 29 Gambar 5.2 Grafik Hubungan Optimasi Network Biaya Tak Langsung (1)... 29 Gambar 5.3 Grafik Hubungan Optimasi Network Biaya Langsung dan Total Biaya (2)... 31 Gambar 5.4 Grafik Hubungan Optimasi Network Biaya Tak Langsung (2)... 31 vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan industri konstruksi pada saat ini sudah tidak sederhana lagi. Proses suatu konstruksi membutuhkan waktu yang cukup untuk menyelesaikannya mulai dari awal sampai dengan akhir proyek. Maka, dibutuhkan pemikiran yang matang untuk menentukan metode pelaksanaan yang paling sesuai demi terselesaikannya suatu proses konstruksi, melalui kerjasama yang baik antar pihak yang terlibat terutama untuk proyek-proyek yang besar seperti gedung bertingkat. Dibutuhkan peran dari manajemen konstruksi agar pemanfaatan sumber daya yang ada dapat dimaksimalkan. Penggunaan metode precast dalam pekerjaan struktur di bidang Teknik Sipil menjadi salah satu alternatif pada perencanaan konstruksi. Dikenalnya sistem konstruksi precast dengan metode pelaksanaannya memberikan alternatif baru disamping sistem konvensional yang telah lama dipakai sebelumnya. Hal ini dapat menjadi alternatif kepada pemilik proyek dalam memilih sistem konstruksi Kedua metode tersebut banyak dipakai pada pembangunan proyek gedung di Indonesia. Metode precast adalah bagian-bagian beton bertulang atau tak bertulang yang dicetak dalam kedudukan lain dari kedudukan akhirnya di dalam konstruksi, sedangkan konvensional pembuatan struktur beton yang dicetak dalam kedudukan yang sama dengan akhir dari pelaksanaan konstruksi. Metode precast beton yang digunakan pihak kontraktor adalah untuk menghemat waktu proyek, namun berdampak terhadap biaya alat berat dan bahan yang digunakan. Berbeda dengan sistem manual yang membutuhkan waktu lebih lama, namun tidak berdampak signifikan terhadap biaya alat berat dan bahan. Sehingga precast concrete diharapkan dapat meminimalisir waktu dan mempercepat pelaksanaan konstruksi di lapangan. Melalui precast, pembangunan Gedung Administrasi sebagai satu diantara sarana penunjang Bandara Kuala Namu akan cepat terselesaikan. Mengingat akan pentingnya metode pelaksanaan demi efisiensi biaya sehingga dibutuhkan pengendalian biaya yang lebih lanjut terutama pada biaya yang langsung berdampak terhadap pelaksanaan di lapangan yaitu bahan dan alat. Namun jelas terdapat keuntungan dan kerugian 1
berdasarkan masing-masing metode yang digunakan maka penulis tertarik untuk membahasnya dengan topik Perbandingan Balok Precast dengan Balok Konvensional Ditinjau Berdasarkan Perencanaan Biaya dan Waktu Pada Gedung Administrasi Proyek Fasilitas Penunjang Bandara Kuala Namu. B. Permasalahan 1. Bagaimana hubungan antara biaya dan waktu pada perencanaan pembangunan gedung metode konvesional? 2. Bagaimana hubungan antara biaya dan waktu pada perencanaan pembangunan gedung metode precast? C. Batasan Masalah Supaya tidak terjadi perluasan dalam pembahasan, maka diberikan batasan-batasan secara teknis sebagai berikut : 1. Gedung yang ditinjau adalah Gedung Administrasi. 2. Perbandingan waktu yang ditinjau adalah waktu perencanaan proyek pada metode precast dan metode konvensional. D. Tujuan 1. Mengetahui hubungan antara biaya dan waktu pada pengerjaan gedung dengan metode konvensional. 2. Mengetahui hubungan antara biaya dan waktu pada pengerjaan gedung dengan metode precast. E. Manfaat 1. Manfaat Teoritis a. Menambah wacana pengetahuan dalam ruang lingkup teknik sipil, khususnya yang berkaitan dengan manajemen konstruksi. b. Memberikan informasi berupa data hasil penelitian tentang perbedaan biaya balok precast dan balok konvensional dalam perencanaan. 2
2. Manfaat Praktis Memberikan informasi tentang pengaruh dominan yang akan terjadi terhadap biaya pada bahan dan alat apabila metode pelaksanaan diubah dari metode konvensional menjadi metode precast. 3