PROSES PENYELESAIAN PERCERAIAN DALAM KEMAJEMUKAN HUKUM PADA MASYARAKAT JAWA YANG BERAGAMA ISLAM Skripsi Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial dalam bidang Antropologi Disusun oleh : NOVITA YUNI ARDIANA.S. 030905062 DEPARTEMEN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK HALAMAN PERSETUJUAN Nama : Novita Yuni Ardiana.S. Nim : 030905062 Departemen Judul : Antropologi : PROSES PENYELESAIAN PERCERAIAN DALAM KEMAJEMUKAN HUKUM PADA MASYARAKAT JAWA YANG BERAGAMA ISLAM Medan, Desember 2007 Pembimbing Skripsi Ketua Departemen (Dra. Dra. Rytha Tambunan, MSi) (Drs. Zulkifli Lubis, MA) NIP. 131 882 277 NIP. 131 882 278 Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA) NIP. 131 757 010
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan panitia penguji Departemen Antropologi pada : Hari : Tanggal : Pukul : Tim Penguji : Ketua : Drs. Zulkifli Lubis, MA ( ) Anggota I : Dra. Rytha Tambunan, MSi ( ) Anggota II : ( )
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan kasih karunia-nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di. Adapun yang menjadi judul skripsi ini adalah Proses Penyelesaian Perceraian dalam Kemajemukan Hukum pada Masyarakat Jawa yang Beragama Islam. Penulis telah berusaha menyusun skripsi ini dengan sebaik mungkin, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengingat masih terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis. Untuk itu penulis mengaharapkan adanya kritikan dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang. Selama penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik itu moral maupun material. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan memberikan penghargaan yang setulus-tulusnya ditujukan kepada : 1. Bapak Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA, selaku dekan FISIP USU. 2. Bapak Drs. Humaizi, MA, selaku PD I atas fasilitas yang telah diberikan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. 3. Bapak Drs. Zulkifli Lubis, MA, selaku ketua departemen Antropologi di FISIP USU, yang telah memberikan andil dan kebijaksanaan selama penulis mengikuti perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini.
4. Drs. Zulkifli, MA, selaku dosen penasehat akademik, yang telah memberikan nasehat dan arahan kepada penulis selama perkuliahan. 5. Dra. Rytha Tambunan, MSi, selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan masukan teoritis dan metodologis dalam penulisan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas seluruh kebijaksanaan, bimbingan, ketulusan, dan kesediaan beliau dalam penulisan skripsi ini. 6. Prof. Dr. Chalida Fachruddin, yang telah meluangkan waktu untuk menjadi penguji dalam ujian proposal penulis. Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas kritikan dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini. 7. Dra. Sri Emiyanti, MSi, yang telah meluangkan waktu untuk menjadi penguji dalam ujian proposal penulis. Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas masukan dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini. 8. Seluruh staf pengajar departemen Antropologi FISIP USU, yang telah mendidik dan membekali penulis dengan ilmu pengetahuan. 9. Seluruh staf pegawai FISIP USU.. 10. Bapak Halimula, selaku kepala desa Paluh Pakih Babussalam, serta para informan yang telah bersedia memberikan informasi yang penulis butuhkan selama penelitian. 11. Pengadilan Agama Stabat, atas kerja samanya dalam memberikan data yang dibutuhkan penulis.
12. Penghargaan dan ucapan terima kasih dengan penuh kasih sayang yang sebesar-besarnya penulis persembahkan kepada kedua orang tua tercinta, ayahanda A. H. Sitorus dan ibunda T. L. M. br. Situmorang, yang telah mengorbankan segala-galanya demi kemajuan dan keberhasilan bagi anakanaknya. 13. Adikku yang terkasih, adinda Lucy Mei Astriana br. Sitorus, yang telah memberikan semangat dan doa kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan meraih gelar sarjana. 14. Spesial ditujukan kepada sahabat-sahabatku: Anis Amalia, Berliana, Horhon, Marta, Nanik, Yenni, Lena, Rikson, Pirtua, Hotmaria, bang Edi Ginting, bang Jhony Sitorus, bang Doni Damanik, bang Nixon, bang Ruly, yang tidak pernah berhenti memberikan semangat dan doa kepada penulis. 15. Kerabat Antropologi FISIP USU, khususnya stambuk 2001-2006: kak Talenta, kak Bina, kak Aulia, bang Jonris, bang Novandi, bang David, bang Ruddolf, Juni, Yuli, Fitria, Rencong, Luna, Ida, Ratna, Ogex, Shirly, Rani, Sandrak, Palty, Firdaus, Paskah, Porman, Boy Freedom, Hendra, Iqbal, Eva, Tika, dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebut satupersatu. Terima kasih atas kerja sama dan bantuannya. 16. Tidak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada Hawardi, SP., yang telah memberikan semangat dan doanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
17. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis mendoakan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan dan melimpahkan berkat dan karunia-nya kepada kita. Penulis berharap kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Medan, Desember 2007 Penulis Novita Yuni Ardiana.S.
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. DAFTAR ISI. i v DAFTAR TABEL viii ABSTRAK. ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Perumusan Masalah. 9 1.3. Lokasi Penelitian.. 11 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 12 1.5. Tinjauan Pustaka.. 13 1.6. Metode Penelitian. 24 1.6.1. Tipe Penelitian... 24 1.6.2. Teknik Pengumpulan Data... 25 1.6.3. Analisa Data.. 34 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN... 36 2.1. Sejarah Singkat Dusun Menjadi Desa Paluh Pakih Babussalam.. 36 2.2. Lokasi dan Lingkungan Alam.. 38 2.3. Keadaan Penduduk... 39 2.3.1. Berdasarkan Etnis. 40 2.3.2. Berdasarkan Agama.. 41 2.3.3. Berdasarkan Pendidikan 42 2.3.4. Berdasarkan Mata Pencaharian. 43 2.4. Pola Pemukiman 46 2.5. Sarana dan Prasarana. 47 2.6. Kehidupan Masyarakat Jawa... 49 2.6.1. Kehidupan Masyarakat Desa Paluh Pakih Babussalam. 50 2.7. Penghulu... 53 2.8. Sistem Perkawinan Menurut Orang Jawa. 56 2.8.1. Perkawinan yang Dicatat Di Kantor Urusan Agama (KUA)... 64 2.8.2. Perkawinan yang Tidak Dicatat Di Kantor Urusan Agama (KUA) 65 BAB III SISTEM PERCERAIAN ORANG JAWA... 68 3.1. Perceraian Menurut Orang Jawa... 68 3.1.1. Sebab-Sebab Terjadinya Perceraian... 69 3.1.2. Proses Pelaksanaan Perceraian Menurut Orang Jawa... 71
3.2. Perceraian Menurut Hukum Islam. 74 3.2.1. Penjatuhan Thalaq Oleh Suami.. 75 3.2.2. Penjatuhan Thalaq Atas Permintaan Isteri.... 75 3.2.3. Perceraian Atas Persetujuan Kedua Belah Pihak... 76 3.2.3.1. Bercerai dengan Mengembalikan Mas Kawin (Chul)... 76 3.2.3.2. Bercerai Tanpa Mengembalikan Mas Kawin (Mubara-ah). 78 3.2.4. Cara Menjatuhkan Thalaq.. 79 3.2.5. Perceraian dan Pencabutan Kembali Atas Putusan Perceraian... 80 3.2.5.1. Bentuk-Bentuk Perceraian.. 80 3.2.5.2. Cara Melakukan Rujuk Setelah Perceraian 83 3.2.5.3. Masa Penantian Bagi Mantan Isteri Setelah Perceraian (Iddah)... 83 3.2.6. Akibat Putusnya Ikatan Perkawinan (Perceraian).. 85 3.2.6.1. Mengenai Pengasuhan Anak... 85 3.2.6.2. Mengenai Harta Gonogini... 85 3.3. Perceraian Menurut Hukum Negara (Pengadilan Agama).. 86 3.3.1. Ketentuan Perceraian Menurut Hukum Negara. 86 3.3.2. Prosedur Mengajukan Perceraian Di Pengadilan Agama (PA) 87 3.3.3. Syarat-Syarat Pengurusan Akte Cerai Menurut Hukum Negara... 94 3.3.4. Akibat-Akibat yang Disebabkan Perceraian.. 95 3.3.4.1. Pemberian Nafkah... 95 3.3.4.2. Pemeliharaan Anak..... 95 3.3.4.3. Mengenai Harta Gonogini 96 BAB IV PROSES PERCERAIAN ORANG JAWA DALAM PLURALISME HUKUM... 97 4.1. Pilihak Hukum Penyelesaian Perceraian Menurut Orang Jawa. 97 4.1.1. Cerai dengan Menjatuhkan Thalaq.. 98 4.1.2. Cerai dengan Cara Berpisah. 101 4.1.3. Perceraian Melalui Jalur Kepala Desa. 102 4.1.4. Perceraian Melalui Jalur Pengadilan Agama (PA).. 104 4.2. Kasus-Kasus Perceraian.. 106 4.2.1. Perceraian yang Tidak Diajukan Di Pengadilan Agama (PA)... 106 4.2.1.1. Kasus Cerai dengan Cara Menjatuhkan Thalaq.. 106 4.2.1.2. Kasus Cerai dengan Cara Berpisah. 108 4.2.1.3. Perceraian Melalui Jalur Kepala Desa 114 4.2.2. Kasus Perceraian yang Diajukan Di Pengadilan Agama (PA) 116
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 142 5.1. Kesimpulan. 142 5.2. Saran 144 DAFTAR PUSTAKA. 146 LAMPIRAN 1. Daftar Istilah 2. Pedoman Pengumpulan Data 3. Peta Kabupaten Langkat 4. Peta Desa Paluh Pakih Babussalam 5. Surat Ijin Penelitian
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Jumlah Penduduk Per-Dusun Berdasarkan Jenis Kelamin 40 Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Etnis 41 Tabel.2.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama. 42 Tabel 2.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan... 43 Tabel 2.5. Sumber Mata Pencaharian Penduduk... 44 Tabel 2.6. Jenis Bangunan Rumah 46 Tabel 2.7. Sarana dan Prasarana 47 Tabel 4.1. Perkawinan dan Perceraian (Desa Paluh Pakih Babussalam).. 126 Tabel 4.2. Alasan-Alasan Terhadap Alternatif Penyelesaian Perceraian.. 128 Tabel 4.3. Kasus-Kasus Perceraian... 131
ABSTRAK Skripsi ini berjudul Proses Penyelesaian Perceraian dalam Kemajemukan Hukum pada Masyarakat Jawa yang Beragama Islam, yang disusun oleh Novita Yuni Ardiana.S., 2007. Skripsi ini terdiri dari 5 bab, 145 halaman, 10 tabel, dan 24 lampiran yang terdiri dari daftar istilah, pedoman pengumpulan data, peta, dan surat penelitian. Penelitian ini mengkaji mengenai pilihan-pilihan hukum yang dipilih oleh masyarakat dalam proses penyelesaian perceraian. Berkembangnya zaman, tingkat pendidikan, dan pengetahuan serta perubahan hukum menyebabkan cara pandang masyarakat Jawa menjadi lebih maju. Kenyataannya, bahwa penyelesaian perceraian pada masyarakat Jawa yang beragama Islam sudah mulai diselesaikan melalui jalur hukum formal selain hukum agama maupun hukum adat dalam suatu masyarakat. Perceraian pada masyarakat Jawa yang beragama Islam dikaji melalui pendekatan antropologi hukum, yang bertujuan melihat bagaimana hukum yang ideal dipersepsikan dan direspon oleh masyarakat dalam kenyataannya. Selain itu, melihat bagaimana reaksi dan tindakan pihak yang merasa dirugikan atas putusan perceraian. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kasus sengketa dengan pendekatan pluralisme hukum untuk menyelesaikan perceraian. Masalah perceraian dilihat mulai dari penyebab terjadinya perceraian, proses bergulirnya perceraian, dan langkah-langkah penyelesaian perceraian. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, bahwa perceraian yang terjadi pada masyarakat Jawa yang beragama Islam disebabkan oleh beberapa hal, dan penyelesaian perceraian itu melibatkan banyak pihak di dalamnya. Perselisihan yang terjadi di antara suami isteri mulai diselesaikan dengan jalur musyawarah. Musyawarah yang dilakukan apabila tidak berhasil mendamaikan pasangan suami isteri yang akan bercerai, maka dilakukan penyelesaian melalui jalur hukum agama dan jalur hukum formal, yaitu Pengadilan Agama. Perceraian diselesaikan melalui berbagai macam cara sesuai dengan persepsi masyarakat. Ada 1 (satu) contoh kasus perceraian yang dilakukan dengan cara thalaq, 2 (dua) kasus perceraian yang dilakukan dengan cara berpisah, 1 (satu) kasus perceraian yang diselesaikan melalui jalur kepala desa, dan ada 2 (dua) kasus perceraian yang diselesaikan di Pengadilan Agama. Masalah-masalah yang diakibatkan karena terjadinya perceraian adalah mengenai pengasuhan anak (apabila punya anak), mengenai pembagian harta gonogini, dan mengenai nafkah. Kesimpulan penelitian adalah banyaknya pilihan hukum yang dipilih masyarakat untuk menyelesaikan perceraian. Pilihan hukum yang dimaksud yaitu melakukan perceraian dengan cara menjatuhkan thalaq, bercerai dengan cara berpisah, bercerai melalui jalur kepala desa maupun menyelesaikan perceraian melalui jalur Pengadilan Agama.
Pilihan-pilihan hukum yang dipilih oleh masyarakat dilakukan sesuai dengan keinginan pihak-pihak tertentu, yaitu pilihan-pilihan hukum yang dapat memberikan keuntungan bagi pihak-pihak tersebut. Perceraian yang dilakukan dengan cara thalaq, malalui jalur kepala desa, dan Pengadilan Agama, pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam dan saling mempengaruhi. Perceraian yang dilakukan dengan cara thalaq umumnya dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang perkawinannya secara sirri atau tidak dicatat di Kantor Urusan Agama. Perceraian yang dilakukan dengan cara berpisah umumnya dilakukan juga oleh pihak-pihak tertentu yang perkawinannya secara sirri. Perceraian yang diselesaikan melalui jalur kepala desa dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang perkawinannya secara sirri maupun yang sudah dicatat di Kantor Urusan Agama. Perceraian yang diselesaikan di Pengadilan Agama dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang perkawinannya sudah dicatat di Kantor Urusan Agama. Hal ini dilakukan untuk menuntut pembagian harta gonogini dan pengasuhan anak, karena perceraian yang dilakukan dengan cara thalaq, berpisah, maupun melalui jalur kepala desa umumnya tidak dapat memberikan putusan mengenai pengasuhan anak dan pembagian gonogini.