PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

FAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK ARTIKEL

Penyesuaian Diri Remaja Tunanetra di Panti Sosial Bina Netra Tuah Sakato Kelurahan Kalumbuk Kecamatan Kuranji Padang

PROFIL KEPRIBADIAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DI KELURAHAN BUNGO PASANG TABING PADANG Oleh:

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KETERAMPILAN KOMUNIKASI GURU BK DALAM KONSELING PERORANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tergantung pada orangtua dan orang-orang disekitarnya hingga waktu tertentu.

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMK NEGERI 5 PADANG. (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelas XI SMK Negeri 5 Padang) Oleh:

PROFIL PERILAKU SOSIAL REMAJA DI RT 02 / RW 04 KELURAHAN LAMBUNG BUKIT KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL

FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEMATANGAN EMOSI REMAJA DALAM INTERAKSI SOSIAL KELAS XI DI SMA PGRI I PADANG JURNAL

DAMPAK POLA PERLAKUAN ORANG TUA PADA PERILAKU REMAJA DI RW 02 KELURAHAN KOTO LUA KECAMATAN PAUH KOTA PADANG

PROFIL PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA TERISOLASI DALAM MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG. Oleh: Yulia Ningsih Lovita

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH:

PENGARUH KONDISI FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA MASA PUBERTAS TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTsN PARAK LAWAS PADANG. Oleh.

PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK TERLIBAT TAWURAN ANTAR PELAJAR DI SMK NEGERI 1 PADANG. Oleh : Rahayu Yulmianti. Gusneli

PERKEMBANGAN JIWA KEBERAGAMAAN DAN PEMBINAAN ORANG TUA PADA REMAJA DI KAMPUNG PADANG LAWEH KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

CAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA DENGAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA TUNARUNGU (Studi Kasus di SMK Negeri 30 Jakarta)

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

Definisi remaja menurut para ahli - Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yaitu diawali dengan

PROFIL PERILAKU BULLYING PESERTA DIDIK DI SEKOLAH (Studi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP N 1 Panti Kabupaten Pasaman) ABSTRACT

PENYESUAIAN DIRI REMAJA DALAM LINGKUNGAN BARU PADA PERSATUAN WIRID REMAJA MESJID ASSA ADAH AIR MATI KELURAHAN PARAK GADANG TIMUR KOTA PADANG JURNAL

FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA MINAT PESERTA DIDIK DALAM KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DI KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri.

UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DIKLAT DI SMA NEGERI 5 PADANG Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Para ahli pendidikan pada umumnya sepakat bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Ridwan, Penanganan Efektif Bimbingan Dan Konseling di Sekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hlm.9.

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI

PERMASALAHAN YANG DIALAMI PESERTA DIDIK UNDERACHIEVER DAN IMPLIKASINYA DALAM PELAYANAN BK (Studi Deskriptif Pada Kelas X di SMA Adabiah 2 Padang)

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

RARA NINGRUM NPM:

Oleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:

PROFIL KECEMASAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN ARAH KARIR PADA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL E JURNAL DORA VISIA NPM:

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP AGRESIFITAS ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK KARTIKA 1-61 PADANG

TASK ACHIEVEMENT PROFILE DEVELOPMENTS IN ELEMENTARY SCHOOL 28 STUDENTS BATANG ANAI PADANG PARIAMAN

EMOSI NEGATIF SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI LIMAU

POLA PERLAKUAN ORANG TUA DAN DAMPAKNYA PADA PERILAKU ANAK USIA DINI DI KELURAHAN PISANG KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL

PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK SLOW LEARNER DALAM BELAJAR JURNAL

IDENTIFIKASI KONSEP DIRI SISWA YANG MEMILIKI PRESTASI BELAJAR RENDAH DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI

PROFIL PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KECAMATAN RAO INDUK KABUPATEN PASAMAN TIMUR E-JURNAL

BAB II LANDASAN TEORI

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VIII SMPN 1 PRAMBON KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu

Oleh: Dedi Efendi* Fitria Kasih** Fifi Yasmi** ABSTRACT

PROFIL TINGKAH LAKU AGRESI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PENGEDALIAN PERILAKU AGRESIF PESERTA DIDIK KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan gejala-gejala lain dari berbagai gangguan emosi.

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI

PENGARUH BULLYING TERHADAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 05 KEDIRI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI JORONG BATANG KARIANG KECAMATAN KAMANG BARU KABUPATEN SIJUNJUNG JURNAL

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

JURNAL RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL INTERACTION WITH INDEPENDENCE PEERS TEENS ON STUDENTS CLASS X IN SMK MUHAMMADIYAH 2 KEDIRI LESSON YEAR 2016/2017

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EMOSI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL E JURNAL ZILVIANDA LUSIANA NIM

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK DALAM PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia pendidikan terhadap remaja semakin besar dan. meningkat.banyak ahli maupun praktisi yang memberikan perhatian besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu dalam kehidupannya akan menghadapi berbagai permasalahan,

KONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME

BAB II LANDASAN TEORI. called adaptation. (Microsoft Encarta Encyclopedia, 2002). Sesuai dengan pengertian tersebut, maka tingkah laku manusia dapat

GAYA PEMECAHAN MASALAH YANG DIMILIKI SISWA SMA NEGERI I PARONGPONG BANDUNG. Cesarina Silaban Dosen Akademi Perawatan Surya Nusantara Pematangsiantar.

1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII - C SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DENGAN GURU MATA PELAJARAN DI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN JURNAL PENELITIAN

PROFIL MINAT PESERTA DIDIK MENGIKUTI KONSELING KELOMPOK KELAS VII DI SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 2014

PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK PINDAHAN DALAM BELAJAR DI MTs TI BATANG KABUNG PADANG. Oleh: Hermina Mirawati*) Asmaiwaty Arief**)) Yusnetti**))

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia yang merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. Masa

PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA DI KAMPUNG BARU KELURAHAN INDARUNG KECAMATAN LUBUK KILANGAN PADANG SUMATERA BARAT JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan orang lain, atau dengan kata lain manusia mempunyai

PENERAPAN KETERAMPILAN DASAR DALAM KONSELING KELOMPOK OLEH GURU BK DI KELAS VIII SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

PERAN ORANG TUA DALAM MENGATASI PERILAKU MEROKOK REMAJA DI JORONG RAMBAHAN NAGARI TANJUNG BETUNG KABUPATEN PASAMAN JURNAL

PROFIL KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK DI SMP SEMEN PADANG JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

USAHA YANG DILAKUKAN SISWA DALAM MENENTUKAN ARAH PILIHAN KARIR DAN HAMBATAN-HAMBATAN YANG DITEMUI (Studi Deskriptif terhadap Siswa SMA N 3 Payakumbuh)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Faktor Penyebab Kecemasan Peserta Didik dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah

Transkripsi:

PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) Oleh: MISEL HENDRI EKA PUTRA NPM 10060125 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Misel Hendri Eka Putra Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena awal remaja yang putus sekolah biasanya cenderung tidak memiliki teman, susah bergaul, tidak percaya diri karena tidak bersekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Profil penyesuaian diri remaja yang putus sekolah dilihat dari aspek pribadi. (2) Profil penyesuaian diri remaja yang putus sekolah dilihat dari aspek sosial. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian seluruh remaja yang putus sekolah di Kampung Kayu Gadang Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan yang berjumlah 38 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dengan teknik persentase. Hasil penelitian ini mengungkapkan (1) Profil penyesuaian diri remaja yang putus sekolah dilihat dari aspek pribadi, pada tahap awal berada pada kriteria baik, (2) Profil penyesuaian diri remaja yang putus sekolah dilihat dari aspek sosial. pada tahap inti berada pada kriteria baik. Penelitian ini menemukan, Profil penyesuaian diri remaja yang putus sekolah dilihat dari aspek pribadi remaja berada pada kategori baik. Sedangkan profil penyesuaian diri remaja yang putus sekolah dilihat dari aspek sosial berada pada kategori baik. Berdasarkan temuan penelitian ini direkomendasikan kepada remaja yang putus sekolah agar dapat menyesuaikan dirinya dengan teman sebaya. Kata Kunci : Penyesuaian Diri, remaja,putus Sekolah Pendahuluan Setiap anak dilahirkan dalam keadaan baik dengan berbagai potensi yang dimilikinya. Pendidikan yang diberikan terhadap anak, semata-mata untuk menjadikan anak tersebut mampu memainkan peran sebagai makhluk individual dan makhluk sosial sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Lingkungan yang pertama dan utama yang dikenal remaja adalah keluarga. Pemahaman remaja tentang diri dan lingkungan diperoleh pertama-tama melalui interaksi dengan keluarga. Menurut Willis (2010:32) masa remaja adalah suatu masa transisi atau masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Remaja merasa bukan kanak-kanak lagi, akan tetapi belum mampu memegang tugas sebagai orang dewasa. Masa kanak-kanan adalah masa yang penuh dengan ketergantungan, sedangkan masa dewasa adalah masa hidup tidak tergantung kepada siapapun. Karena itu remaja hidup diantara rasa ketergantungan, dengan rasa ketidak tergantungan. Hal ini menyebabkan tingkah lakunya labil, tidak mampu menyesuaikan diri secara sempurna terhadap lingkungan. Sebagai manusia, remaja mempunyai berbagai kebutuhan yang menuntut untuk dipenuhi, dan merupakan sumber dari timbulnya berbagai problem di dalam dirinya, terutama dalam rangka penyesuaian diri terhadap lingkungannya. Problem tersebut sering disebut dengan problem masyarakat, yang dimaksud dengan problem remaja yaitu masalah-masalah yang dihadapi para remaja sehubungan dengan adanya kebutuhan-kebutuhan mereka dalam rangka penyesuaian diri terhadap lingkungan dimana remaja itu hidup dan berkembang. 1

Masa remaja merupakan salah satu periode dalam rentangan kehidupan manusia. Periode remaja adalah periode di mana individu meninggalkan masa anak-anaknya dan mulai memasuki masa dewasa. Oleh karena itu periode remaja dapat dikatakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa ini para remaja memiliki kesempatan yang sebesar-besarnya untuk mengalami hal baru, serta menemukan sumber yang baru dari kekuatan bakat, serta kemampuan yang ada pada dirinya. Namun dalam kenyataannya pada kehidupan sehari-hari seringkali benturan antara remaja yang bersekolah dan tidak sekolah. Dalam pergaulan seringkali remaja yang tidak sekolah kurang percaya diri untuk berteman dengan remaja yang bersekolah, baik untuk remaja awal yang baru berusia antara 13-17 tahun maupun remaja akhir yang berusia antara 18-25 tahun. Mereka tidak bisa menyesuaikan diri satu dengan yang lain. Menurut Sundari (2005:43-44) penyesuaian diri terbagi dua yaitu penyesuaian diri yang positif dan penyesuaian diri yang negatif. Penyesuaian yang positif dilihat dari setiap pertemuan menyediakan kemungkinan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran budaya dan dari segi negatif pertemuan bisa memperteguh stereotip-stereotip (citra yang dimiliki sekelompok orang tentang orang lain) budaya yang negatif tentang budaya orang lain. Remaja memerlukan ruang yang besar untuk melakukan penyesuaian diri dengan diri sendiri masyarakat dan lingkungan sosial mereka. Penyesuaian diri adalah suatu proses dan salah satu ciri pokok dari kepribadian yang sehat. Kepribadian yang sehat mentalnya ialah kepribadian yang memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuaian diri secara harmonis baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungannya. Menurut Willis (2010:46-50) kebutuhan sosial ialah kebutuhan yang berhubungan dengan orang lain atau ditimbulkan oleh orang lain, hal-hal di luar diri. Kebutuhan manusia ada empat yaitu: a) Kebutuhan untuk dikenal b) Kebutuhan kelompok c) Habbit (kebiasaan) d) Akuntabilitas diri e) Kebutuhan akan pengetahuan f) Kebutuhan akan persaudaraan g) Kebutuhan akan motivasi h) Kebutuhan terhadap kebebasan i) Kebutuhan terhadap koreksi. Fatimah (2008: 207-208) keberhasilan penyesuaian diri pribadi ditandai oleh tidak adanya rasa benci, tidak adanya keinginan untuk lari dari kenyataan, atau tidak percaya dengan potensi dirinya. Sebaliknya, kegagalan penyesuaian diri pribadi ditandai oleh adanya kegoncangan dan emosi, kecemasan, ketidak puasan dan keluhan terhadap nasib yang dialaminya, sebagai akibat adanya jarak pemisah antara kemampuan individu dan tuntutan yang diharapkan oleh lingkungannya. Dari observasi yang dilakukan pada tanggal 11 Maret 2014 ada beberapa remaja yang putus sekolah sekitar 38 orang. Observasi sementara dilakukan di Desa Kayu Gadang Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Berdasarkan hasil pengamatan sementara di Kampung kayu kadang tidak adanya remaja yang saling merendahkan satu dengan yang lain. Mereka saling menghargai satu sama lain, dibanding dengan Desa yang lain yang juga memiliki remaja yang tidak bersekolah. Remaja yang putus sekolah biasanya cenderung tidak memiliki teman, susah bergaul, tidak percaya diri karena tidak bersekolah. Remaja yang putus sekolah kurang percaya diri, merasa minder, merasa terabaikan di dalam pergaulannya, merasa dirinya kurang cocok bergaul, sulit bersosialisasi dalam masyarakat karena merasa kurangnya wawasan dibandingkan remaja yang bersekolah di Kampung Kayu Gadang Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalaha a) Profil penyesuaian diri remaja yang putus sekolah dilihat dari aspek pribadi. b) Profil penyesuaian diri remaja yang putus sekolah dilihat dari aspek sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap: a) Profil penyesuaian diri remaja yang putus sekolah dilihat dari aspek pribadi. b) Profil penyesuaian diri remaja yang putus sekolah dilihat dari aspek sosial. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana profil penyesuaian diri remaja yang putus sekolah 2

dengan teman sebaya di Kampung Kayu Gadang, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan? Manfaat penulisan yang akan dilaksanakan di Kampung Kayu Gadang Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan adalah membeberikan masukan bagi berbagai pihak di antaranya: 1. Orangtua Dapat membantu permasalahan yang dihadapi remaja yang muncul dalam kehidupan keseharian khususnya tentang penyesuaian diri. 2. Wali nagari Dapat mengetahui permasalahan yang muncul dalam lingkungan masyarakat dan mengetahui dampak yang akan timbul dari remaja tersebut. 3. Remaja yang putus sekolah Dapat menyesuaiankan diri dengan lingkungan sekitar baik dengan remaja yang bersekolah dan dengan remaja lainnya di lingkungan sekitar, agar tidak merasa minder dengan pergaulan sehari-hari. 4. Program studi BK Sebagai pedoman dalam memberikan layanan pada remaja yang terkait dengan penyesuaian diri. 5. Peneliti selanjutnya Dapat menjadikan sumber inspirasi dan informasi untuk melakukan penelitian yang akan datang dengan dimensi dan aspek yang berbeda. 6. Manfaat teoritis Untuk memperkuat peneliti tentang apa yang diteliti, agar dalam penelitian tidak ada yang bersifat manipulasi. Penyesuaian diri prbadi adalah kemampuan seseorang untuk menerima diri demi tercapainya hubungan yang harmonis antara dirinya dan lingkungan sekitarnya. Remaja menyatakan sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya, apa kelebihannya dan apa kekurangannya dan mampu bertindak objektif sesuai dengan kondisi dan potensi dirinya. keberhasilan penyesuaian diri pribadi ditandai oleh tidak adanya rasa benci, tidak adanya keinginan untuk lari dari kenyataan, atau tidak percaya dengan potensi dirinya. Sebaliknya, kegagalan penyesuaian diri pribadi ditandai oleh adanya kegoncangan dan emosi, kecemasan, ketidak puasan dan keluhan terhadap nasib yang dialaminya, sebagai akibat adanya jarak pemisah antara kemampuan individu dan tuntutan yang diharapkan oleh lingkungannya. Hal ini yang menjadi sumber terjadinya konflik yang kemudian terwujud dalam rasa takut dan kecemasan, sehingga untuk meredakannya, individu harus melakukan penyesuaian diri. dalam kehidupan di masyarakat terjadi proses saling mempengaruhi satu sama lain silih berganti. Dari proses tersebut timbul suatu pola kebudayaan dan tingkah laku sesuai dengan sejumlah aturan, hukum, adat dan nilai-nilai yang mereka patuhi, demi mencapai penyelesaian bagi persoalanpersoalan hidup sehari-hari. Dalam bidang ilmu psikologi sosial, proses ini dikenal dengan proses penyesuaian sosial. Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat individu hidup dan berinteraksi dengan orang lain. Hubungan-hubungan tersebut mencakup hubungan dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, keluarga, sekolah, teman atau masyarakat luas secara umum. Metode Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan suatu keadaan atau situasi tertentu sebagaimana adanya secara sistematis, aktual, akurat dan ditentukan hubungan antar variabel yang akan diteliti serta penelitian yang memusatkan penelitian pada permasalahan dan pemecahan masalah yang berlangsung saat ini. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah tanggal 09 Maret 11 Maret 2015 di Kampung Kayu Gadang, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan dan yang menjadi subjek penelitian adalah remaja di Kampung Kayu Gadang Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan dengan populasi sebanyak 38 orang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Maka sampel penelitian ini adalah semua remaja yang ada di Kampung kayu Gadang, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 38 orang remaja, terdiri dari laki-laki 17 orang dan perempuan 21 orang remaja. Data diolah dengan menggunakan rumus persentase yang dikemukakan oleh Yusuf (2005:365) dengan rumus sebagai berikut: P = x 100 Keterangan: P = Tingkat persentase jawaban 3

F = Frekuensi jawaban n = Jumlah angka mutlak Hasil dan Pembahasan Penelitian 1. Penyesuaian Diri Remaja Dilihat dari Aspek Pribadi Profil penyesuaian diri remaja yang secara umum berada pada kategori baik dengan frekuensi 25 orang responden, (65,79%). a. Tidak Adanya Rasa Benci Dilihat dari segi tidak adanya rasa benci, dari 38 orang responden, pada tingkat pada tingkat klasifikasi 61%-80% berada dikategori baik dengan frekuensi 17 responden, jika dipersenkan (44,74%) artinya sebanyak 17 orang dari 38 orang responden, berada pada kategori baik. Kesimpulan penyesuaian diri remaja dilihat dari aspek pribadi termasuk ke dalam kategori baik. b) Tidak Ada Keinginan Untuk Lari dari Kenyataan Dilihat dari segi tidak ada keinginan untuk lari dari kenyataan, dari 38 orang responden, tingkat klasifikasi 61%-80% berada dikategori baik dengan frekuensi 23 responden (0,53%), artinya sebanyak 23 orang dari 38 orang responden, berada pada kategori baik. Kesimpulan penyesuaian diri remaja yang putus sekolah dilihat dari aspek pribadi termasuk ke dalam kategori baik. keberhasilan penyesuaian diri pribadi ditandai oleh tidak adanya rasa benci, tidak adanya keinginan untuk lari dari kenyataan, atau tidak percaya dengan potensi dirinya. Sebaliknya, kegagalan penyesuaian diri pribadi ditandai oleh adanya kegoncangan dan emosi, kecemasan, ketidak puasan dan keluhan terhadap nasib yang dialaminya, sebagai akibat adanya jarak pemisah antara kemampuan individu dan tuntutan yang diharapkan oleh lingkungannya. 2. Penyesuaian Diri Remaja Dilihat dari Aspek Sosial Profil penyesuaian diri remaja yang secara umum berada pada kategori baik dengan frekuensi 25 orang responden jika dipersenkan (65,79%). a. Kemauan ntuk Mematuhi Normanorma Dilihat dari segi kemauan untuk mematuhi norma-norma, berada pada tingkat klasifikasi 61%-80% berada dikategori baik dengan frekuensi 25 responden (65,79%), artinya sebanyak 25 orang dari 38 orang responden, berada pada kategori baik. Kesimpulan bahwa mengenai penyesuaian diri remaja yang putus sekolah dilihat dari aspek pribadi termasuk ke dalam kategori baik. b. Peraturan Sosial Kemasyarakatan Dilihat dari segi peraturan sosial kemasyarakatan Pada tingkat klasifikasi 61%-80% berada dikategori baik dengan frekuensi 21 responden (55,26%), artinya sebanyak 21 orang dari 38 orang responden, berada pada kategori baik. dalam kehidupan masyarakat terjadi proses saling mempengaruhi satu sama lain silih berganti. Dari proses tersebut timbul suatu pola kebudayaan dan tingkah laku sesuai dengan sejumlah aturan, hukum, adat dan nilai-nilai yang mereka patuhi, demi untuk mencapai penyelesaian bagi persoalanpersoalan hidup sehari-hari. Dalam bidang ilmu psikologi sosial, proses ini dikenal dengan proses penyesuaian sosial. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1. Profil penyesuaian diri remaja yang terkait aspek pribadi dilihat dari segi tidak adanya rasa benci dapat diketahui dari frekuensi 38 orang remaja yang mengalami penyesuaian diri remaja yang, berada pada kategori baik, dari aspek tidak ada keinginan untuk lari dari kenyataan dapat diketahui dari frekuensi 17 orang remaja yang mengalami penyesuaian diri remaja yang putus sekolah dengan teman sebaya, berada pada kategori baik. 2. Profil penyesuaian diri remaja yang terkait aspek sosial dilihat dari aspek kemauan untuk mematuhi norma-norma dapat diketahui dari frekuensi 25 orang remaja yang mengalami penyesuaian diri 4

remaja yang putus sekolah dengan teman sebaya, berada pada kategori baik, dari aspek peraturan sosial kemasyarakatan dapat diketahui dari frekuensi 21 orang remaja yang mengalami penyesuaian diri remaja yang putus sekolah dengan teman sebaya, berada pada kategori baik Berdasarkan kesimpulan di atas maka dalam penelitian ini, saran peneliti adalah kepada : Saran 1. Orangtua Dapat membantu permasalahan yang dihadapi remaja yang muncul dalam kehidupan keseharian khususnya tentang penyesuaian diri. 2. Wali nagari Dapat mengetahui permasalahan yang muncul dalam lingkungan masyarakat dan mengetahui dampak yang akan timbul dari remaja tersebut. 3. Remaja yang putus sekolah Dapat menyesuaiankan diri dengan lingkungan sekitar baik dengan remaja yang bersekolah dan dengan remaja lainnya di lingkungan sekitar, agar tidak merasa minder dengan pergaulan sehari-hari. 4. Program studi BK Sebagai pedoman dalam memberikan layanan pada remaja yang terkait dengan penyesuaian diri. 5. Peneliti selanjutnya Dapat menjadikan sumber inspirasi dan informasi untuk melakukan penelitian yang akan datang dengan dimensi dan aspek yang berbeda. 6. Manfaat teoritis Untuk memperkuat peneliti tentang apa yang diteliti, agar dalam penelitian tidak ada yang bersifat manifulasi. Willis S Sofyan., 2010, Remaja dan Masalahnya,Bandung : Alfabeta Yusuf A, Muri, 2007, Metodelogi Penelitian,Padang: UNP press Yusuf Syamsu dan Nani M.Sugandhi, 2011, Perkembangan Peserta Didik, jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Yusuf A, Muri, 2005, Metodelogi Penelitian,Padang: UNP press Kepustakaan Ali Mohammad, 2004, Psikologi Remaja, Jakarta: Bumi Aksara. Fatimah Enung, 2008, Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik),CV Pustaka Setia Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung: CV Alfabeta Sundari, Siti, 2005, kesehatan mental, PT. Rineka Cipta, jakarta. 5