PERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGI DI SMA ADVENT MEBALI KABUPATEN TANA TORAJA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Setelah diadakan penelitian mendalam tentang kepemimpinan Kepala

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu:

DALAM PEMBINAAN PROFESIONAL

Oleh : Hepy S Pasambuna, Arwildayanto*, Arifin**

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 2 PANGKAJENE)

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MOVING CLASS DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

DAFTAR PERTANYAAN INSTRUMEN PERAN KEPALA SEKOLAH (Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tanggal 17 april 2007 tentang standar kepala sekolah)

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA MADRASAH ALIYAH RUHUL ISLAM ANAK BANGSA BANDA ACEH.

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan manajemen suatu lembaga pendidikan (sekolah) sangat

PERANAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus di Sekolah Dasar Islam Terpadu Baitul Jannah Bandar Lampung)

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH PADA SMP 1 LHOKNGA KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

BAB V PEMBAHASAN. A. Keterampilan Teknikal Pimpinan Pondok Pesantren dalam Pengelolaan. Pendidikan Pesantren di Kota Banjarbaru

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia telah digariskan dalam undang-undang Republik

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

Supervisi Administrasi Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran. Sri Winarni

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut,

PENGELOLAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 2 MRANGGEN DEMAK TESIS

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diambil penulis dilapangan menunjukkan keadaan serta

1. PENDAHULUAN. Madrasah, dalam konteks ini Institusi Pendidikan formal yang berbasis Agama

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan tempat dimana

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri Katingan Tengah Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah. Pemilihan

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU

BAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. kualitas guru IPS IPS di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kristen 1 Salatiga.

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA SMAN 2 KAWAY XVI KABUPATEN ACEH BARAT

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR GUMPANG TAHUN AJARAN 2016/ 2017

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN GURU

KEDISIPLINAN GURU DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK WAHYU MAKASSAR. Andi Riswayanti Putri Pendidikan Sosiologi FIS-UNM

ANALYSIS WORK DISCIPLINE OF THE KINDERGARTEN TEACHER AT SUBDISTRICT BANGKO AREA ROKAN HILIR

KONTRIBUSI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PADANG TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan pendidikan yang bermutu bagi warga negaranya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah pada suatu waktu dan guru-guru tetap menjalankan aktivitas

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN PADA SMP NEGERI 2 UNGGUL MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR

PERANAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURUIPS SMP DI KOTA PADANG ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala sekolah mempunyai peran

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KEEFEKTIFAN KINERJA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

IMPLEMENTASI SUPERVISI MANAJERIAL PENGAWAS SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGELOLA PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHUL PENDAHULUAN

Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di SMP N 1 Kecamatan Wayaloar Kabupaten Halmahera Selatan

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMA N) KOTA SAWAHLUNTO

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan education. diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan.

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SD NEGERI 1 JATI KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.

PERAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KOTA SOLO

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

Sekolah Dasar seseorang dikembangkan untuk menguasai berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Penelitian

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013 (Studi Multi Situs di SDN Dinoyo 2 Malang dan SDN Madyopuro 1 Malang)

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum. Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145

BAB I PENDAHULUAN. resmi. 1 Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertangung jawab terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pada unsur proses, terutama unsur output atau lulusan sehingga dapat

Pelaksanaan Supervisi Akademik Untuk. Menerapkan Metode Pembelajaran di SD Negeri Neuhen Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2014/2015

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA PROFESIONAL GURU IPA

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU BAHASA ASING

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Guru memiliki kedudukan sebagai figur sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

Hubungan antara Inovasi Kepala Sekolah, Kelengkapan Sarana Prasarana Sekolah, Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru SMA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan selalu mendapatkan sorotan tajam dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan kepemimpinan saat ini adalah menghadapi perubahan lingkungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOMPETENSI SOSIAL GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI SE KABUPATEN PASAMAN BARAT. Aida Fitri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI SMK MUHAMMADIYAH KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL

KEGIATAN KEPALA SEKOLAH, GURU DAN KOMITE SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN SSN PADA SD N BATURSARI 6 MRANGGEN DEMAK TAHUN AJARAN 2013/2014

Prosiding Pendidikan Agama Islam ISSN:

Wiwin Sholikhah UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga

Tri Wibowo 2 UPTD Kecamatan Padamara ABSTRAK

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus di SMAN 1 Purwosari Pasuruan)

KEMAMPUAN GURU IPA KELAS VIII SMP SWASTA ISLAM DI SURAKARA DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 PADA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

ABSTRAK. Kata Kunci : Peran Guru, Hasil Belajar

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 10 KOTA SAMARINDA

Oleh: Annisa Risqi Aulia A

BAB I PENDAHULUAN. Tugas pokok pengawas sekolah/satuan pendidikan adalah melakukan

Diajukan oleh: ALFIAN CHANDRA PUSPITA A

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa:

Transkripsi:

PERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGI DI SMA ADVENT MEBALI KABUPATEN TANA TORAJA Andarias Lowis Pendidikan Sosiologi FIS UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru sosiologi beserta faktor pendukung dan penghambatnya di SMA Advent Mebali Kabupaten Toraja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) peranan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru sosiologi di SMA Advent Mebali meliputi kepala sekolah sebagai edukator, manajer, administrator, leader, motivator, innovator dan supervisor. 2) faktor pendukung peranan kepemimpinan Kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru di SMA Advent Mebali, meliputi kesamaan visi dari seluruh elemen sekolah secara bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan yang menimbulkan kesadaran kolektif guru, perluasan akses komunikasi dalam lingkup formal dan non formal antara kepala sekolah dengan guru, sistem kepemimpinan kepala sekolah yang demokratis dan terbangunnya kerjasama antara kepala sekolah dengan guru secara baik, sedangkan faktor penghambat peranan kepemimpinan Kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru sosiologi di SMA Advent Mebali yaitu minimnya waktu yang dimiliki oleh kepala sekolah untuk berada disekolah sehingga mengakibatkan hasil pembuatan perencanaan yang dibuat oleh pendidik kurang diteliti oleh kepala sekolah. Tidak hanya itu, kurang maksimalnya kepala sekolah dalam melakukan supervisi dapat dilihat dari jarangnya kepala sekolah melakukan kunjungan langsung untuk mengawasi proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam kelas dan masih terbatasnya peluang untuk melaksanakan pembinaan dan pengembangan kompetensi profesional guru yang diselenggarakan sekolah maupun institusi dinas pendidikan baik dalam cakupan kabupaten maupun provinsi. Kata kunci:peranan, Kepala Sekolah dan Kompetensi Profesional Guru Sosiologi ABSTRACT This study aims to determine the role of school leadership to the professional competence of teachers of sociology along with supporting and inhibiting factors in high school Advent Mebali Toraja Regency. The results showed that 1) the role of school leadership to the professional competence of teachers in high school sociology Advent Mebali, covers principals as educator, manager, administrator, leader, motivator, innovator and supervisors. 2) factors supporting the leadership role of the school principal at the high school teachers' professional competence Advent Mebali, covers includes all elements of a common vision of the school is jointly improve the quality of education that raises the collective consciousness of teachers, expanding access to communication within the scope of formal and non-formal between principals and teachers, system of democratic school leadership and establishment of cooperation between principals and teachers as well. While inhibiting factor Principals leadership role on the professional competence of teachers in high school sociology Advent Mebali, namely the lack of time owned by the principal to be in school, resulting in proceeds of making plans made by educators less scrutinized by the principal. Not only is it, less than the maximum of principal in supervision can be seen from the rarity of the principal direct visits to supervise the learning process carried out by the teacher in the classroom and still limited opportunities to implement guidance and development of professional competence of teachers who organized the school and education authority institutions both in the district and provincial coverage. Keywords: Role, Principal and Professional Competence Of Sociology Teacher PENDAHULUAN Dalam proses belajar mengajar guru adalah orang yang memberikan pelajaran. Purwadarminta (1984:335) Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan serta dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Sedangkan menurut Sardiman (2001:123) Guru Andarias Lowis 16

adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan muridmurid, baik secara individual maupun secara klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pendapat yang lain juga dikemukakan oleh Djamarah (1994:33) mengemukakan bahwa guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik, baik secara individual maupun klasikal di sekolah maupun di luar sekolah. Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki sebagai dasar dalam melaksanakan tugas profesional terhadap materi/bahan ajar juga harus diikuti penguasaan teknologi dan informasi. Untuk dapat melaksanakan tugasnya itu, diperlukan pemimpin yang profesional sebagai educator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator dan motivator dalam suatu organisasi yang mengkoordinir dan mengarahkan segala sumber daya yang ada. Pemimpin itu disebut kepala sekolah. Seorang kepala sekolah dituntut kemampuannya untuk menerapkan fungsi kepemimpinannya dengan baik. Menurut Mulyasa (2005:108) mengemukakan Kepala Sekolah berfungsi sebagai Edukator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Innovator dan Motivator (EMASLIM): Berdasarkan observasi pendahuluan di SMA Advent Mebali (observasi Juni 2014) bahwa dalam pelaksanaan tugas mengajar guru seperti guru sosiologi sebagaian guru sosiologi di sekolah-sekolah baik di SMA negeri maupun di SMA swasta memang telah melaksanakan tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab, akan tetapi ada pula sebagian guru sosiologi yang menunjukkan rasa tanggung jawabnya yang rendah dalam melaksanakan tugas. Berdasarkan pada uraian di atas, maka rumusan masalah yang diangkat oleh penulis dan akan dibahas dalam penelitian ini adalah: Bagaimana peranan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru sosiologi di SMA Advent Mebali Kabupaten Tana Toraja? dan apa faktor pendorong dan penghambat peranan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru sosiologi di SMA Advent Mebali Kabupaten Tana Toraja? METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penentuan informan melalui purposive sampling yang menentukan informan secara sengaja sesuai kebutuhan penelitian. Adapun yang menjadi informan yaitu Kepala Sekolah, Wakasek Kesiswaan, Wakasek Sarana dan Prasarana, Wakasek Kurikulum serta guru bidang studi Sosiologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data secara konkret yang berkaitan dengan permasalahan penelitian ini. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Teknik pengabsahan data melalui triangulasi sumber dengan menggunakan berbagai sumber data. Peneliti membandingkan hasil wawancara kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kepala SMA Advent Mebali yaitu berperan sebagai edukator sesuai hasil wawancara dengan Tato Pali (39 tahun) dan Olvi Koyongin (38 tahun) yang keduanya menyatakan bahwa peranan kepala sekolah sebagai edukator dengan melakukan sosialisasi dan memberlakukan bagi guru sosiologi menyusun perangkat pembelajaran secara lengkap. Selain itu, kepala SMA Advent Mebali melakukan pembinaan rohani dan jasmani kepada Andarias Lowis 17

guru-guru terutama guru sosiologi dalam melakoni perannya sebagai edukator. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan Drs. S. J. T. Langi (42 tahun) dan Merry Tappy (38 tahun) yang keduanya mengemukakan bahwa pembinaan rohani melalui pengadaan atau mengikutkan para guru pada pelatihan ESQ dan pembinaan jasmani. Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer sesuai hasil wawancara dengan Drs. S. J. T. Langi (42 tahun) dan Tato Pali (39 tahun), beliau berdua mengemukakan bahwa selaku manajer disekolah kepala sekolah sering melakukan dialog atau diskusi dengan para tenaga pendidik atau guru sosiologi. Peran sebagai manajerial yang dikemukakan oleh informan bernama Olvi Koyongin (38 tahun) dan Merry Tappy (38 tahun) yaitu selaku manajer, kepala sekolah dan guru terutama guru sosiologi bersamasama menyusun program jangka pendek dan program jangka panjang. Peran administrator yang dilakukan Kepala SMA Advent Mebali sesuai pernyataan salah satu informan yang bernama Tato Pali (39 tahun) mengemukakan bahwa peran sebagai administrator, kepala sekolah yang selalu berkoordinasi dengan Wakasek kurikulum mewajibkan para guru sosiologi untuk mengikuti atau berperan aktif dalam forum-forum pendidikan seperti MGMP, Bintek, Workshop/lokakarya dan seminar. Menurut Koesoemo (2009:40) mengatakan bahwa MGMP memiliki kedudukan yang sangat penting untuk meningkatkan pemahaman guru dalam keseluruhan proses pembelajaran, MGMP merupakan wadah asosiasi atau perkumpulan bagi guru mata pelajaran yang berada di suatu sanggar, kabupaten/kota yang berfungsi sebagai sarana untuk saling berkomunikasi, belajar dan bertukar pikiran serta bertukar pengalaman dalam rangka meningkatkan kinerja guru sebagai pelaku perubahan pembelajaran di kelas. MGMP diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam meningkatkan profesionalisme guru. Kepala SMA Mebali Advent yang visioner sebagai leader sesuai hasil wawancara dengan salah satu informan yaitu Kepala SMA Advent Mebali bernama Drs. S. J. T. Langi (42 tahun), beliau mengatakan bahwa sebagai leader atau pemimpin di sekolah ini selalu melaksanakan tugas sesuai visi dan misi sekolah dengan mengelola sumber daya yang paling penting yaitu guru terutama guru sosiologi. Selain itu, Kepala sekolah juga selalu memberikan petunjuk dan tuntunan serta mampu mengatasi konflik yang terjadi dilingkungan sekolah serta menerapkan komunikasi yang terbuka dengan siapapun terutama bagi guru sosiologi. Peranan kepala SMA Advent Mebali sebagai motivator sesuai hasil wawancara dengan informan bernama Drs. S. J. T. Langi (42 tahun), Tato Pali (39 tahun) dan Olvi Koyongin (38 tahun) yaitu kepala SMA Adven Mebali sebagai motivator melaksanakan rapat rutin pada akhir bulan, menyediakan alat pembelajaran yang dapat digunakan ketika proses pembelajaran, memenuhi kebutuhan sosio, psiko dan fisik guru sosiologi yang dilakukan dengan mengadakan program dalam bentuk berbagai jenis kegiatan sosial. Hal ini sesuai pendapat yang dikemukakan oleh Sudrajat (2008:22) bahwa usahakan memenuhi kebutuhan sosio, psiko dan fisik guru sehingga memperoleh kepuasan. Dengan menciptakan suasana sekolah seperti ini diharapkan etos kerja guru meningkat yang berdampak pada peningkatan kompetensi. Kompetensi profesional guru dapat didukung oleh Kepala sekolah, salah satunya dengan melakukan tugasnya sebagai innovator sesuai hasil wawancara dengan kepala SMA Advent Mebali yaitu Drs. S. J. T. Langi (42 tahun), beliau mengatakan bahwa Selaku innovator, saya memliki strategi untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekolah, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, dan mengembangkan model-model pembelajaran yang innovatif. Demikian juga pendapat yang dikemukakan oleh Mulyasa (2005:21) Kepala sekolah harus memliki strategi untuk Andarias Lowis 18

menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekolah, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajaran yang innovatif. Selain itu juga mampu mencari, menemukan dan melaksanakan berbagai pembaharuan di sekolah. Peran sebagai surpervisor oleh kepala SMA Advent Mebali sesuai, hasil wawancara dengan informan bernama Drs. S. J. T. Langi (42 tahun) dan Merry Tappy (38 tahun), beliau berdua menyatakan kepala sekolah sebagai supervisi melaksanakan supervisi dengan pendekatan secara tidak langsung atau tanpa pemberitahuan dan melakukan evaluasi sebagai tindak lanjutnya. Menurut Sergiovani dan Strarrat dalam Mulyasa (2005:111) menyatakan bahwa supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk mambantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari disekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuaannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah, serta berupaya menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang efektif. Kepala SMA Advent Mebali selama ini dipengaruhi faktor-faktor yang sifatnya mendukung sesuai hasil wawancara dengan Merry Tappy (38 tahun) dan Apostolis Abram, S.Pd (40 tahun) yaitu kesamaan visi dari seluruh elemen sekolah menjadi pendukung peranan kepala sekolah selama ini yang menimbulkan kesadaran kolektif guru. Faktor pendukung peranan kepemimpinan kepala SMA Advent Mebali terhadap kompetensi profesional guru sesuai hasil wawancara dengan informan bernama Tato Pali (39 tahun) dan M. L. Kenden, SE (39 tahun) yaitu akses komunikasi yang sifatnya terbuka diterapkan oleh kepala sekolah sehingga menjadi faktor pendukung dalam menjalankan peranannya terhadap kompetensi profesional guru sosiologi. Selan itu, hasil wawancara dengan informan bernama Olvi Koyongin (38 tahun) dan Nelson Luden, S.Pd (41 tahun), beliau berdua menyatakan sistem kepemimpinan demokratis yang diterapkan oleh kepala sekolah dan terbangunnya kerjasama antara kepala sekolah dan guru menjadi faktor pendukung bagi kepala sekolah dalam menjalankan peranannya terhadap kompetensi profesional guru. Kepala SMA Advent Mebali Kabupaten Tana Toraja dalam melaksanakan perannya yang berkaitan dengan kompetensi profesional guru menemui faktor-faktor yang menghambat sesuai hasil wawancara dengan informan bernama Apostolis Abram, S.Pd (40 tahun) dan Tato Pali (39 tahun) yaitu kepala sekolah dalam melakukan peranannya yang berkaitan dengan kompetensi profesional guru menghadapi hambatan, salah satunya yaitu kehadiran kepala sekolah di sekolah yang minim dan jarangnya kepala sekolah melakukan kunjungan langsung ke kelas untuk mengawasi proses pembelajaran yang menjadi faktor penghambat dalam melakukan perannya. Selanjutnya, hasil wawancara dengan informan bernama Merry Tappy (38 tahun) dan olvi Kotongin (38 tahun) menyatakan bahwa faktor penghambat yang dihadapi dalam pelaksanaan peranan Kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru yaitu masih terbatasnya pembinaan dan pengembangan kompetensi profesional guru yang dilaksanakan oleh pihak sekolah dan pihak institusi dinas pendidikan, baik cakupan kabupaten maupun provinsi. PENUTUP Setelah memaparkan hasil penelitian dan pembahasan, maka pada bagian ini akan disajikan beberapa kesimpulan, yaitu 1) peranan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru sosiologi di SMA Advent Mebali meliputi kepala sekolah sebagai edukator, manajer, administrator, leader, motivator, innovator dan supervisor, dan 2) Faktor pendukung dan penghambat peranan kepemimpinan kepala sekolah terhadap Andarias Lowis 19

kompetensi profesional guru sosiologi di SMA Advent Mebali Kabupaten Tana Toraja, meliputi faktor Pendukung, yaitu a) Kesamaan visi dari seluruh elemen sekolah secara bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan yang menimbulkan kesadaran kolektif guru, b) Perluasan akses komunikasi dalam lingkup formal dan non formal antara kepala sekolah dengan guru, c) Sistem kepemimpinan kepala sekolah yang demokratis, d) Terbangunnya kerjasama antara kepala sekolah dengan guru secara baik. Selain itu, faktor penghambat, yaitu a) Minimnya waktu yang dimiliki oleh kepala sekolah untuk berada disekolah sehingga mengakibatkan hasil pembuatan perencanaan yang dibuat oleh pendidik kurang diteliti oleh kepala sekolah. Tidak hanya itu, kurang maksimalnya kepala sekolah dalam melakukan supervisi dapat dilihat dari jarangnya kepala sekolah melakukan kunjungan langsung untuk mengawasi proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam kelas dan b) masih terbatasnya peluang untuk melaksanakan pembinaan dan pengembangan kompetensi profesional guru yang diselenggarakan sekolah maupun institusi dinas pendidikan baik dalam cakupan kabupaten maupun provinsi. DAFTAR PUSTAKA Djamarah, S.B., 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya.Usahan Nasional. Koesoema, Doni. 2009. Pendidik Karakter di Zaman Keblinger: Mengembangkan Visi Guru sebagai Pelaku Perubahan dan Pendidik Karakter. Bandung: Gramedia Widiasarana Indonesia. Mulyasa, E. 2005. Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Purwadarminta, W.J.S., 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka. Sardiman, 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Rajawali Sudrajat, Akhmad. 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan. Model Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Andarias Lowis 20