Pilihlah satu jawaban yang paling tepat
|
|
- Bambang Wibowo
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Naskah Soal Ujian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 7 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan tidak memerlukan hitungan). Selama ujian seluruh HP (Hand Phone) harap dimatikan. Jawablah pertanyaan dengan jelas sesuai dengan butir pertanyaan yang diminta. Jawaban yang Anda berikan dituliskan pada lembar jawaban yang disediakan. Selanjutnya silakan Anda kerjakan sendiri tanpa berdiskusi dengan pengawas ujian atau teman lainnya. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat Pada soal nomor 1 sampai dengan 50, pilihlah satu jawaban yang paling benar dari 4 alternatif jawaban yang diberikan. 1. MBS dapat diartikan sebagai pengelolaan sumber daya pendidikan yang didasarkan pada sekolah itu sendiri untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kata-kata yang dicetak miring mempunyai makna bahwa... A. pengambilan keputusan dilakukan oleh sekolah dengan melibatkan peran serta stakeholder pendidikan. B. pengelolaan sumber daya yang dimiliki sekolah berdasarkan keinginan stakeholder pendidikan. C. pengelolaan sumber daya yang dimiliki sekolah, serta dikelola dan dilakukan oleh kepala D. pengelolaan sumber daya yang dimiliki sekolah, serta dikelola dan dilakukan oleh sekolah itu sendiri. 2. Model MBS dengan pendekatan School Management Initiative adalah model pengelolaan sekolah yang menekankan pada... A. proses pengambilan keputusan yang partisipatif B. pendelegasian keuangan kepada sekolah untuk memenuhi sumber daya C. inisiatif sekolah dalam manajemen pendidikan D. perbaikan kurikulum dan peningkatan prestasi 3. Menurut UU Sisdiknas Tahun 2003, karakteristik model MBS di Indonesia adalah... A. satuan pendidikan mempunyai keleluasaan, dalam hal ini Kepala Sekolah/ Madrasah dan guru, untuk mengelola kegiatan pendidikan. B. satuan pendidikan mempunyai keleluasaan, yang dalam hal ini Kepala Sekolah/Madrasah dan guru dibantu oleh komite sekolah/madrasah dalam mengelola kegiatan pendidikan yang mengacu kepada ketentuan perundangan dan peraturan yang berlaku. C. Kepala Sekolah/Madrasah di dalam satuan pendidikan mempunyai keleluasaan untuk mengelola sumber daya yang ada di D. satuan pendidikan mempunyai keleluasaan, dalam hal ini Kepala Sekolah/ Madrasah dan guru dibantu oleh komite sekolah/madrasah, dalam mengelola kegiatan pendidikan. 4. Pemerintah pusat memberikan kesempatan mendesentralisasikan beberapa aspek pengambilan keputusan di bidang pendikan untuk mendorong keleluasaan yang lebih besar kepada daerah, merupakan motif diterapkannya MBS dalam aspek A. ekonomi B. politik C. keuangan D. akuntabilitas 1
2 5. Memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan dan dorongan kepada sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif, transparan, dan akuntabel dalam kerangka meningkatkan kualitas pendidikan, merupakan... A. latar belakang penerapan MBS B. manfaat MBS C. tujuan MBS D. pengertian MBS 6. Salah satu manfaat MBS adalah keputusan yang diambil sekolah memiliki akuntabilitas. Istilah akuntabilitas mempunyai pengertian berikut. A. Keterlibatan semua pihak dalam pengambilan keputusan B. Keputusan yang dihasilkan sekolah mengikat kepala sekolah dan guru. C. Pertanggungjawaban atas semua yang telah diputuskan bersama sesuai wewenang dan tanggung jawab yang diperolehnya. D. Pengambilan keputusan yang partisipatif. 7. Sekolah unggulan, baik yang berasal dari sekolah yang berbasis masyarakat maupun sekolah yang diprakarsai oleh pemerintah, memiliki penampilan dan kekhasan yang tidak dimiliki sekolah lain. Konsep mutu dalam sekolah unggulan tersebut merupakan pengertian... A. relatif B. pelanggan C. absolut D. kriteria 8. Berbeda dengan pola lama, pola baru manajemen pendidikan memiliki ciri sebagai berikut. A. Tugas dan fungsi sekolah lebih sebagai pelaksana program daripada sebagai pengambil inisiatif peningkatan mutu pendidikan B. Sekolah lebih mandiri dalam mengelola sistem pendidikannya berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki C. Sekolah mengikuti kebijakan program dan kegiatan yang dikembangkan oleh birokrasi di atasnya. D. Sekolah memandang dan melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai sesuatu yang bersifat rutin. 9. Penentuan prioritas penyusunan program, kegiatan, dan pembiayaan sekolah yang dilakukan secara partisipatif, merupakan bentuk perubahan manajemen pendidikan dalam dimensi... A. perencanan B. pembelajaran C. pengelolaan D. pengambilan keputusan 10. Pola baru manajemen pendidikan memiliki ciri-ciri sebagai berikut, kecuali: A. Sekolah memiliki wewenang lebih besar dalam pengelolaan lembaganya. B. Pengambilan keputusan dilakukan secara partisipatif. C. Sekolah sekedar pelaksana segala keputusan pendidikan pemerintah D. Sekolah memiliki keleluasaan dalam mengelola lembaganya. 11. Guru yang profesional memiliki kewenangan untuk memilih dan mempertanggung-jawabkan metode, alat, dan sumber belajar yang diyakini efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sikap guru yang seperti itu merupakan contoh dari prinsip... A. otonomi B. partisipasi C. fleksibilitas D. akuntabilitas 12. Dua bulan sebelum tahun ajaran baru, Kepala Sekolah SDN Catur Bangsa memulai penyusunan rencana pengembangan sekolah (RPS). Penyusunan RPS dilakukan secara terbuka dan demokrasi Warga sekolah (guru, siswa, karyawan) dan masyarakat (orang tua siswa, tokoh masyarakat, ilmuwan, usahawan, dan sebagainya) dilibatkan secara langsung, dari awal penyusunan RPS hingga pengambilan keputusan terhadap prioritas program dan kegiatan yang akan dilakukan empat tahun ke depan. Tindakan kepala sekolah tersebut merupakan contoh dari prinsip... A. otonomi 2
3 B. partisipasi C. fleksibilitas D. akuntabilitas 13. Satuan pendidikan dapat menyusun program dan kegiatan sekolahnya agar siswa memperoleh prestasi di tingkat kabupaten, memiliki keingintahuan yang tinggi, harga diri, kejujuran, kerjasama yang baik, rasa kasih sayang yang tinggi terhadap sesama, solidaritas yang tinggi, toleransi, kedisiplinan. Tindakan sekolah itu merupakan karakteristik MBS dalam kategori... A. input B. proses C. output D. indikator efektivitas 14. Sekolah memiliki kebebasan dalam memilih strategi, metode, dan teknikteknik pembelajaran yang paling efektif, sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, karakteristik guru, dan kondisi nyata sumber daya yang tersedia di Kewenangan sekolah tersebut merupakan implementasi MBS dalam fungsi... A. perencanaan dan evaluasi B. pengelolaan kurikulum C. pelayanan peserta didik D. pengelolaan proses pembelajaran 15. Sekolah adalah komponen penyelenggara pendidikan yang paling mengetahui keadaan dan kebutuhan fasilitas, baik kecukupan, kesesuaian, maupun kemutakhirannya, yang dapat mendukung keberhasilan pembelajaran. Oleh karena itu, sekolah memiliki kewenangan untuk mengelola fasilitas sekolah, mulai dari pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan, hingga pengembangan. Pernyataan tersebut merupakan implementasi MBS dalam fungsi... A. pengelolaan kurikulum B. pelayanan peserta didik C. sarana dan prasarana D. pengelolaan proses pembelajaran 16. Pernyataan yang tepat dalam menggambarkan strategi implementasi MBS di sekolah adalah sebagai berikut. A. Strategi implementasi MBS antara satu sekolah dan daerah dengan sekolah dan daerah lain akan berbeda sesuai dengan kondisi dan tujuan B. Implementasi MBS pada semua sekolah akan berhasil baik apabila menerapkan strategi yang sama. C. Penerapan MBS akan berhasil dengan baik apabila semua unsur pendukungnya telah tersiapkan dengan baik. D. Strategi MBS akan berhasil kalau menggunakan panduan yang sudah ditetapkan. 17. Faktor yang sangat penting dalam mendukung keberhasilan implementasi MBS ialah sebagai berikut, kecuali: A. finansial B. sumber daya manusia C. kepemimpinan D. kemajuan teknologi 18. Jumlah anak usia sekolah yang bersekolah meningkat, khususnya dari kelompok masyarakat berasal dari daerah pedesaan dan terpencil, penyandang cacat, serta keluarga yang kurang beruntung secara ekonomi, sosial dan budaya. Hal itu merupakan indikator keberhasilan MBS dari aspek... A. pemerataan dan perluasan akses B. peningkatan mutu pendidikan C. peningkatan tata layanan pendidikan D. peningkatan daya saing 19. Keterlibatan dan peran orang tua dalam pengambilan keputusan berkenaan dengan program dan kegiatan jangka panjang, menengah dan tahunan. Hal itu merupakan indikator keberhasilan MBS dari aspek... A. pemerataan dan perluasan akses B. peningkatan mutu pendidikan C. peningkatan tata layanan pendidikan D. peningkatan daya saing 20. Sekolah yang bertanggung-jawab kepada masyarakat dan pemerintah dalam mengelola kegiatan operasional sekolah merupakan ciri-ciri sekolah 3
4 yang melaksanakan MBS dalam kategori... A. proses pembelajaran B. organisasi C. administrasi D. sumberdaya manusia 21. Berikut adalah pentingnya perencanaan bagi sekolah, kecuali: A. Sebagai pedoman kerja (kerangka acuan) dalam pengembangan B. Sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengembangan C. Sebagai acuan dalam mengidentifikasi dan mengajukan sumber daya pendidikan untuk pengembangan D. Sebagai kelengkapan dalam mempromosikan sekolah kepada mayarakat 22. Membandingkan profil sekolah dengan harapan stakeholder pendidikan merupakan tahapan perencanaan pengembangan sekolah yang disebut dengan... A. analisis tantangan B. identifikasi tantangan C. alternatif pemecahan masalah D. penyusunan program dan kegiatan 23. Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) yang baik memuat ciri-ciri berikut, kecuali: A. komprehensif dan terintegrasi B. disusun dalam jangka waktu satu tahun C. setiap tahun diperbaharui D. disusun secara partisipatif 24. Imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang disebut... A. tujuan sekolah B. sasaran sekolah C. visi sekolah D. misi sekolah 25. Pernyataan yang mencerminkan standar keunggulan dan cita-cita yang ingin dicapai, dorongan yang kuat akan tumbuhnya inspirasi, semangat dan komitmen warga sekolah dan sekitarnya merupakan salah satu ciri dari.... A. tujuan sekolah B. visi sekolah C. sasaran sekolah D. misi sekolah 26. Manakah pernyataan berikut yang merupakan rumusan visi sekolah yang baik? A. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal. B. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki. C. Unggul dalam prestasi berdasarkan Iman dan taqwa. D. Pada tahun 2011, memiliki kelompok KIR yang mampu menjadi finalis LKIR tingkat nasional. 27. Tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi sekolah yang telah dicanangkan disebut... A. tujuan B. program C. misi D. sasaran 28. Pada tahun 2011, sekolah memiliki kelompok KIR yang mampu menjadi finalis LKIR tingkat nasional. Pernyataan tersebut merupakan contoh dari... A. visi B. misi C. tujuan D. program 29. Seluruh tantangan yang diperkirakan dapat diatasi dengan memperhatikan kemampuan sekolah dalam jangka waktu Rencana Pengembangan Sekolah, disebut... A. program B. tantangan C. sasaran D. kegiatan 30. Perumusan sasaran dari tantangan Perlu kenaikan nilai ujian sekolah untuk mata pelajaran matematika sebesar 1.5 adalah... 4
5 A. kenaikan nilai ujian sekolah untuk semua mata pelajaran B. kenaikan nilai ujian sekolah untuk mata pelajaran matematika C. kenaikan nilai ujian mata pelajaran matematika sebesar 1.5 D. kenaikan nilai ujian mata pelajaran matematika sebesar Data ujian sekolah tiga tahun terakhir untuk 3 pelajaran adalah sebagai berikut: Mata Nilai Ujian Sekolah Pelajaran 2004/ / /2007 Matematika IPA Bahasa Indonesia Profil sekolah berdasarkan nilai ujian sekolah tiga mata pelajaran tersebut yang paling tepat adalah sebagai berikut. A. Dalam tiga tahun terakhir, nilai ujian sekolah dari tiga mata pelajaran stabil, kecuali mata pelajaran matematika mengalami kenaikan. B. Dalam tiga tahun terakhir, nilai ujian sekolah dari tiga mata pelajaran stabil C. Dalam tiga tahun terakhir, nilai ujian sekolah dari tiga mata pelajaran meningkat D. Dalam tiga tahun terakhir, nilai ujian sekolah mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia stabil, sedangkan mata pelajaran matematika meningkat. 32. Profil Sekolah : Dalam tiga tahun terakhir, nilai pelajaran Matematika semakin menurun (5.0, 4.5, 4.3) dan lebih kecil dari nilai rata-rata matematika di tingkat Gugus sebesar 6.5 Harapan : Nilai ujian sekolah untuk pelajaran Matematika US rata-rata 6.5. Perumusan tantangan yang paling tepat adalah: A. Perlu kenaikan nilai mata pelajaran Matematika sebesar 1.0 B. Perlu kenaikan nilai mata pelajaran Matematika sebesar 1.5 C. Perlu kenaikan nilai mata pelajaran Matematika sebesar 2.2 D. Perlu kenaikan nilai mata pelajaran Matematika sebesar Penyebab utama tantangan sekolah adalah proses pembelajaran belum membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk belajar, serta berpartisipasi secara aktif. Berikut adalah alternatif pemecahan masalah yang paling relevan, kecuali: A. Pelatihan PAKEM untuk semua guru secara terintegrasi. B. Pelatihan pelaksanaan Kurikulum 2004 C. Perancangan tindakan untuk membangun minat dan motivasi belajar D. Penelitian untuk mencari penyebab siswa tidak termotivasi untuk meinguti pembelajaran secara aktif. 34. Konsep peran serta masyarakat terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah adalah A. berkontribusi terhadap pendidikan, baik dalam bentuk dana, pikiran, tenaga, maupun sumbangan lainnya. B. mempercayai dan mengikuti sepenuhnya pelbagai keputusan yang ditetapkan sekolah dalam mendidik anak. C. meminta sekolah untuk menjelaskan dasar pengambilan keputusan dalam melayani pendidikan anak D. menuntut sekolah untuk memberikan layanan pendidikan yang terbaik bagi anaknya. 35. Dukungan terhadap pendidikan nilai yang dapat diberikan masyarakat kepada sekolah adalah... A. mengikutsertakan anak dalam pendidikan keagamaan di sekolah agama B. mempercayakan sepenuhnya pendidikan agama kepada sekolah C. memberdayakan pendidikan di lingkungan keluarga secara intensif D. menyumbang dana untuk pengembangan pelajaran agama di 5
6 36. Persoalan internal yang menghambat kesertaan masyarakat terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah adalah... A. politik B. budaya C. organisasi D. latar belakang masyarakat 37. Kesertaan dalam perancangan laboratorium bahasa untuk menunjang keterampilan siswa dalam belajar bahasa Inggris merupakan wujud peran serta orang tua dalam... A. pembelajaran di sekolah B. perencanaan pengembangan sekolah C. pengelolaan kelas D. evaluasi kinerja sekolah 38. Ketika menerima laporan hasil belajar siswa pada semester ganjil 2006/2007, orang tua mengusulkan kepada guru agar mendesain dan merencanakan sistem pembelajaran yang menjadikan putra-putrinya aktif, kreatif dan menyenangkan. Usul orang tua menunjukkan peran serta orang tua dalam... A. perencanaan pembelajaran, B. pelaksanaan pembelajaran C. evaluasi pembelajaran D. pengelolaan kelas 39. Lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat peduli pendidikan yang berfungsi membantu penyelanggaraan pendidikan di sekolah dalam kapasitasnya sebagai pemberi pertimbangan, pendukung program, pengontrol dan bahkan sebagai mediator disebut... A. Dewan Pendidikan B. Komite Sekolah atau Madrasah C. Lembaga peduli pendidikan D. Paguyuban Orang Tua Siswa 40. Berikut indikator kinerja Komite Sekolah berkenaan dengan peran Komite Sekolah sebagai pemberi pertimbangan dalam pengelolaan sumber daya pendidikan, kecuali: A. Mengidentifikasi potensi sumber daya pendidikan dalam masyarakat B. Memberikan pertimbangan tentang tenaga kependidikan yang dapat diperbantukan di sekolah C. Memberikan pertimbangan tentang sarana dan prasarana yang dapat diperbantukan di sekolah D. Mengidentifikasi aspirasi masyarakat untuk perencanaan pendidikan. 41. Komite Sekolah di SDN P12 mengundang tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, orang tua siswa ke Tujuan pertemuan adalah mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat untuk peningkatan mutu pendidikan di Kegiatan Komite Sekolah menggambarkan peran Komite Sekolah sebagai A. pemberi pertimbangan B. pengontrol C. pendukung D. penghubung 42. Peran dan fungsi Komite Sekolah sebagai pemberi pertimbangan yang berkenaan dengan perencanaan pengembangan sekolah adalah memberikan masukan A. terhadap proses pengelolaan pendidikan di sekolah B. untuk penyusunan RAPBS C. tentang tenaga kependidikan yang dapat diperbantukan di sekolah D. terhadap proses pembelajaran kepada para guru 43. Mengirimkan guru ke MGMP untuk mengikuti pelatihan penyusunan silabus, RPP, dan evaluasi pembelajaran, merupakan usaha untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam kompetensi A. kepribadian B. sosial C. pedagogik D. professional 44. Beberapa hal di bawah ini merupakan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memberdayakan tenaga pendidik berkenaan dengan peningkatan kompetensi pedagogik, kecuali: A. Meningkatkan kualitas dan kemampuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. 6
7 B. Melakukan supervisi pembelajaran di kelas. C. Melakukan kajian tentang RPP yang sesuai dengan kebutuhan siswa. D. Mengikuti pelatihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). 45. Unsur A, E, K, M di dalam pembelajaran PAKEM mempunyai arti... A. aktif, efisien, kreatif, menyenangkan B. aktif, efektif, kreatif, menarik C. aktif, efektif, kreatif, menyenangkan D. aktif, efisien, kreatif, menarik 50. Komite Sekolah mendatangkan nara sumber ke sekolah untuk memberikan saran dan masukan kepada guru berkenaan dengan pelaksanaan penerapan PAKEM di dalam kelas. Dukungan tersebut mencerminkan peran dan fungsi Komite Sekolah sebagai... A. advisory agency B. controlling agency C. supporting agency D. mediator agency 46. Dalam proses pembelajaran guru menciptakan suasana yang mendorong peserta didik dapat mempertanyakan materi yang belum dimengerti serta mengemukakan gagasan tentang materi yang sedang didiskusikan. Hal itu merupakan bentuk pembelajaran PAKEM dilihat dari unsur... A. kreatif B. efektif C. menyenangkan D. aktif 47. Guru profesional adalah guru yang mampu menyiapkan silabus, program tahunan, program semester,r dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Tanggung jawab guru tersebut termasuk dalam tahap... A. pelaksanaan pembelajaran B. pengelolaan kelas C. perencanaan pembelajaran D. penilaian 48. Yang termasuk komponen pendukung pelaksanaan PAKEM secara internal sekolah adalah... A. masyarakat B. orang tua siswa C. guru dan kepala sekolah D. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota 49. Educator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, dan motivator pelaksanaan pembelajaran merupakan peran dari... A. Komite Sekolah B. Kepala Sekolah C. Dinas Pendidikan D. Pengawas Sekolah 7
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan Undang- undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah membawa nuansa pembaharuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan peningkatan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keinginan pemerintah dan kebutuhan masyarakat. Paradigma baru manajemen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses reformasi yang sedang bergulir, membawa perubahan yang sangat mendasar pada tatanan pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dikeluarkannya UU No 22 tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu pendidikan berkaitan erat dengan proses pendidikan. Tanpa proses pelayanan pendidikan yang bermutu tidak mungkin diperoleh produk layanan yang bermutu. Banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional saat ini sedang mengalami berbagai perubahan yang cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, seperti misalnya pengembangan kurikulum nasional dan lokal, peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan terwujud dengan baik apabila didukung secara optimal oleh pola. upaya peningkatan pola manajerial sekolah.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peningkatan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia akan terwujud dengan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan faktor yang secara signifikan mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu pembangunan pendidikan memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas, sehat, jujur, berakhlak mulia, berkarakter, dan memiliki kepedulian sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mengutamakan perluasan pengetahuan. Diharapkan pendidikan dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan penyempurnaan pendidikan di Indonesia terus diupayakan. Pendidikan pada umumnya merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas SDM. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 berdampak ke hampir seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu dampak dari adanya reformasi adalah perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut
Lebih terperinciLatihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012
Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012 I. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban! 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN Pada bab ini, peneliti akan menganalisis terhadap upaya kepala sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era desentralisasi, pendidikan ini ditekankan pada kebijakan setiap sekolah untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Hal ini dapat dikatakan sebagai implementasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tatanan kehidupan masyarakat yang semrawut merupakan akibat dari sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tatanan kehidupan masyarakat yang semrawut merupakan akibat dari sistem perekonomian yang tidak kuat, telah mengantarkan masyarakat bangsa pada krisis yang berkepanjangan.
Lebih terperinciPERAN SERTA MASYARAKAT/ STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF
PERAN SERTA MASYARAKAT/ STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF Oleh: Ahmad Nawawi JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FIP UPI BANDUNG 2010 Latar Belakang l Lahirnya pendidikan inklusif sejalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Pendidikan yang bermutu akan diperoleh pada sekolah yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM), pendidikan memiliki peranan yang cukup menonjol. Oleh karena itu sangat penting bagi pembangunan nasional
Lebih terperinciManajemen Mutu Pendidikan
Manajemen Mutu Pendidikan Pengertian Mutu Kata Mutu berasal dari bahasa inggris, Quality yang berarti kualitas. Dengan hal ini, mutu berarti merupakan sebuah hal yang berhubungan dengan gairah dan harga
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Peran dan fungsi komite sekolah dalam peningkatan mutu sekolah merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) PADA SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan sekaligus membuka peluang-peluang baru bagi pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian lapangan dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bernama komite sekolah (SK Mendiknas Nomor 044/U/2002). karena pembentukan komite sekolah di berbagai satuan pendidikan atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komite sekolah adalah nama badan yang berkedudukan pada satu satuan pendidikan, baik jalur sekolah maupun di luar sekolah atau beberapa satuan pendididkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pentingnya peningkatan kualitas pendidikan sebagai prasyarat mempercepat terwujudnya suatu masyarakat yang demokratis, pendidikan yang berkualitas tidak hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, sekolah,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, sekolah, masyarakat, orang tua dan stake holder yang lain. Pemerintah telah memberikan otonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manfaat penelitian secara teoritik dan praktis, serta penegasan istilah.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan secara detail latar belakang dan alasan pemilihan judul tesis, rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian secara teoritik
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia adalah kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan berhubungan dengan proses penyelenggaraan pendidikan, sumber daya manusia
Lebih terperinciBUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR
BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciHAKIKAT MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) 1 (School Based Management/SBM)
HAKIKAT MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) 1 (School Based Management/SBM) Oleh: Setya Raharja 2 Rasional dan Konsep Dasar MBS Manajemen berbasis sekolah (MBS) secara umum dimaknai sebagai desentralisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan tempat dimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan tempat dimana proses pendidikan dilakukan, mempunyai sistem yang dinamis dan kompleks. Kegiatan sekolah bukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang dapat menunjang kualitas sumber daya manusia yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat, bangsa dan negara. Untuk
Lebih terperinciMASYARAKAT/STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF
PERAN SERTA Click to edit Master subtitle style MASYARAKAT/STAKE HOLDERS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF Oleh: Ahmad Nawawi JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FIP UPI BANDUNG 2010 Latar Belakang Lahirnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata dalam aktivitas kerja bawahannya. Kepala sekolah yang rajin, cermat, peduli terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan juga merupakan cara yang efektif sebagai proses nation and
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan telah diyakini sebagai salah satu aspek pembangunan bangsa yang sangat penting untuk mewujudkan warga Negara yang handal profesional dan berdaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Negara Republik Indonesia dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu dalam
Lebih terperinciMANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA Al Darmono Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ngawi Abstrak Menurut perundang-undangan, pendidikan dasar merupakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) 2.1.1. Pengertian MBS Dalam era otonomi daerah, persoalan pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan memerlukan adanya perbaikan dan reorientasi
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS
BAB II KERANGKA TEORITIS A. Kepemimpinan Siagian (2002) mengemukakan bahwa kepemimpinan memainkan peranan yang dominan, krusial, dan kritikal dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara hakiki pambangunan pendidikan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan manusia. Upaya-upaya pembangunan di bidang pendidikan, pada dasarnya diarahkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR 29 SEMARANG
54 BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR 29 SEMARANG A. Analisis Pengelolaan Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SD Islam Al
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia pada saat ini berada di bawah negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina dalam hal pengembangan sumber daya manusia. Hal ini terlihat dari Human
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut: 1. Peran Komite Sekolah Sebagai Badan Pertimbangan (Advisory Agency)
BAB VI PENUTUP Bagian ini merupakan bagian terakhir dari bagian isi tesis. Pada bagian ini memuat tiga sub bab, yaitu: kesimpulan, implikasi, dan saran. Ketiga sub bab tersebut akan disajikan secara rinci
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang merupakan salah satu pilar pendidikan yaitu masyarakat, karena kegiatannya berlangsung di lingkungan masyarakat dari
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK
BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK 2.1 Sejarah SMAK St. Augustinus Nganjuk Nganjuk, 2 Januari 1975 berdiri secara resmi SMA Katolik dengan nama St. Augustinus sebagai filial SMA Katolik St.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizqi Syaroh Amaliyah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kebijakan desentralisasi pendidikan yang mengacu pada undang-undang No. 32 dan 33 tahun 2004 dimana terdapat prinsip-prinsip baru dalam pengelolaan pendidikan
Lebih terperinciDALAM PEMBINAAN PROFESIONAL
PERAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS DALAM PEMBINAAN PROFESIONAL Waktu: 2 jam A. PENGANTAR Banyak variabel yang bisa mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan, salah satunya adalah peran kepala sekolah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Salah satu upaya untuk meningkatkan peluang berpartisipasi tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan paradigma pemerintah dari sentralisasi ke desentralisasi telah membuka peluang masyarakat untuk meningkatkan peran sertanya dalam mengelola pendidikan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan Program MBS di Jawa Barat Pendidikan merupakan hal penting bagi perkembangan dan kesejahteraan
Lebih terperinciMEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN. Oleh : Alpres Tjuana, S.Pd., M.Pd
MEMBERDAYAKAN KOMITE SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN Oleh : Alpres Tjuana, S.Pd., M.Pd Pendahuluan Govinda (2000) dalam laporan penelitiannya School Autonomy and Efficiency Some Critical
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang terdiri dari berbagai macam komponen yang saling mendukung dalam rangka mencapai tujuannya.
Lebih terperinciInisiasi 3 Pengembangan dan Strategi Pengembangan Kurikulum Sekolah dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Inisiasi 3 Pengembangan dan Strategi Pengembangan Kurikulum Sekolah dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Saudara mahasiswa, pertemuan kali ini adalah pertemuan kita yang ke tiga
Lebih terperinciPERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I T A S M U H A M M A D I V E R S U N I YA H S U R A K A R T A NASKAH
Lebih terperinciPenerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Menuju Sekolah Ramah Anak
Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Menuju Sekolah Ramah Anak Konsep Sekolah Ramah Anak Sekolah ramah anak memastikan setiap anak secara inklusif berada dalam lingkungan yang aman secara fisik,
Lebih terperinciGUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KURIKULUM MUATAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KURIKULUM MUATAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang Mengingat : a. bahwa pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah,ketua komite sekolah, orang tua siswa maupun guru-guru, diperoleh gambaran
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan baik kepala sekolah,ketua komite sekolah, orang tua siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Kepmendiknas tersebut telah. operasional Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah..
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah lahir sebagai amanat Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) 2000 2004. Amanat rakyat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah adalah sebuah aktifitas besar yang di dalamnya ada empat komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah Staf Tata laksana
Lebih terperinciUNJUK KERJA KOMITE SEKOLAH DI SMA NEGERI 3 SEMARANG TESIS
UNJUK KERJA KOMITE SEKOLAH DI SMA NEGERI 3 SEMARANG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajeman Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah,perguruan,lembaga diklat, dalam masyarakat serta berbagai satuan lingku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum pendidikan berkenaan dengan peningkatan kualitas manusia, pengembangan potensi, kecakapan dan karakteristik generasi muda kearah yang diharapkan
Lebih terperinciMANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Oleh: Hamid Abstrak: Sejak tahun 1998 sampai sekarang, era reformasi telah membawa perubahan mendasar dalam berbagai segi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia termasuk
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KOMITE SEKOLAH WALIKOTA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KOMITE SEKOLAH WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I
BAB I BAB I 1 A Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) merupakan perwujudan dari tekad melakukan reformasi pendidikan untuk menjawab tuntutan
Lebih terperinciFORM EDS KEPALA SEKOLAH
FORM EDS KEPALA SEKOLAH NAMA : Nuptk : 1. KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... 2. KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa dan Negara yang otentik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan suatu bangsa dan Negara yang otentik terletak pada SDM yang berkualitas, serta memiliki tujuan yang transparan serta berwawasan jauh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dibidang peningkatan mutu pendidikan sangat diperlukan tertutama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Partisipasi masyarakat dalam pembangunan pada umumnya dimulai dari tahapan perencanaan, proses pelaksanaan sampai dengan evaluasi pelaksanaan, partisipasi masyarakat
Lebih terperinciInisiasi 1 Manajemen Berbasis Sekolah
Inisiasi 1 Manajemen Berbasis Sekolah Saudara mahasiswa, Selamat berjumpa dengan matakuliah Manajemen Berbasis Sekolah. Saudara mahasiswa saat ini Anda dalam kegiatan tutorial online. Dalam tutorial online
Lebih terperinciDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1
PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu aspek yang berperan penting dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada di sekolah sehingga apa yang menjadi kelebihan sekolah dapat lebih
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang dapat dimaknai sebagai wadah untuk menuju pembangunan Nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, sekolah harus lebih memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia mulai memberlakukan desentralisasi tata kelola sistem pendidikan dasar dan menengah sebagai bagian dari pengalihan tanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pelaksanaan tugas akhir, batasan yang digunakan dalam pelaksanaan tugas akhir, metodologi, serta sistematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai upaya, salah satu diantaranya melalui kebijakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, salah satu diantaranya melalui kebijakan implementasi manajemen berbasis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini terjadi perubahan dalam sistem pengelolaan sekolah, termasuk Sekolah Dasar. Sejak diberlakukannya otonomi daerah, terjadi desentralisasi pendidikan,
Lebih terperinciBAB V PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN. secara berurutan sebagaimana telah disajikan dalam
BAB V PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini, semua data penelitian yang telah dipresentasikan di Bab terdahulu akan dibahas secara berurutan sebagaimana telah disajikan dalam penyajian data. Peneliti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah mempercepat pencanangan millenium development goals,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemerintah telah mempercepat pencanangan millenium development goals, yang semula dicanangkan tahun 2020 dipercepat menjadi 2015. Millenium development
Lebih terperinciSOAL PILIHAN GANDA. Agus Sukyanto,
SOAL PILIHAN GANDA 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menyebutkan bahwa dimensi kompetensi supervisi meliputi... a. Mengidentifikasi permasalahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah memiliki keunggulan dan berkualitas adalah dambaan bagi guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah. Sebagai kepala sekolah sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan persoalan yang paling mendasar yang dihadapi dunia
Lebih terperinciBab V Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan Bab V Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan berkenaan dengan pelaksanaan MBS di Gugud Ki Hajar Dewantoro, peneliti menyimpulkan dengan merujuk pada rumusan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian Peran dan Fungsi Komite Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Terbanggi Besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidangnya. Pendidikan dalam pengertian bahasa disebut proses melatih dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana vital dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, sebagai suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dalam mencerdaskan
Lebih terperinciPangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI
Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Panduan EDS Kepala Sekolah Dokumen ini diperuntukkan bagi PTK dan Siswa KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciMANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH. Cicih Sutarsih, M.Pd
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Bahan Diklat Teknis Manajemen Kepala Sekolah SMP di Lingkungan Provinsi Jawa Barat Oleh: Cicih Sutarsih, M.Pd UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Desember 2006 KONSEP DASAR MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
106 BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian lapangan, dan pembahasan peran komite sekolah dalam peningkatan mutu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. siswa. Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kurikulum Kurikulum adalah program yang disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah) bagi siswa. Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan
Lebih terperinciUNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN?
UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN? UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU
Lebih terperinci2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.
A. Rasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 2 ayat (2) tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan yang sesuai dengan Standar Nasional
Lebih terperinciBUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 737 TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 737 TAHUN 2012 TENTANG PROSEDUR ASISTENSI RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS), RENCANA KERJA TAHUNAN SEKOLAH (RKTS) DAN RENCANA KERJA ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciMATERI KULIAH MANAGEMEN BERBASIS SEKOLAH. By: Estuhono, S.Pd, M.Pd
MATERI KULIAH MANAGEMEN BERBASIS SEKOLAH By: Estuhono, S.Pd, M.Pd Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Estuhono, S.Pd, M.Pd Latar Belakang Muncul MBS 1. UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinci: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor
Penyusun: Tim Pengembang Madrasah Nama Madrasah Alamat : MTs Al Inayah : Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Program Prioritas MTs. Al Inayah STANDAR ISI 0 MENENTUKAN PROGRAM PRIORITAS
Lebih terperinciEVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BERDASARKAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI SD NEGERI 4 KALIAMAN JEPARA. Abstrak
EVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BERDASARKAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI SD NEGERI 4 KALIAMAN JEPARA Novita Wijanarti dan Slameto Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12
JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 G. URAIAN PROSEDUR KERJA
Lebih terperinci1. Pendahuluan June, Volume 1 Number 1 Efektivitas Kinerja Komite Sekolah di SMP Negeri 1 Banjarsari. Sunardi
2017 June, Volume 1 Number 1 Efektivitas Kinerja Komite Sekolah di SMP Negeri 1 Banjarsari Sunardi Program Studi Magister Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Galuh. Jl. R.E Martadinata
Lebih terperinci