Pelaksanaan Supervisi Akademik Untuk. Menerapkan Metode Pembelajaran di SD Negeri Neuhen Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2014/2015
|
|
- Hadi Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pelaksanaan Supervisi Akademik Untuk Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menerapkan Metode Pembelajaran di SD Negeri Neuhen Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh: Drs. Amiruddin. A 9 Abstrak Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran melalui supervisi akademik di SD Negeri Neuheun Kabupaten Aceh Besar tahun pelajaran 2014/2015. Penelitiann ini merupakan penelitian tindakan sekolah dengan menggunakan desain penelitiann tindakan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek subjek dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah semua guru yang ada di SD Negeri Neuheun yang berjumlah 15 guru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan yaitu mulai bulan Juli 2014 sampai dengan November 2014 Tahun Pelajaran 2014/2015. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Kemampuan guru merencanakan metode pembelajaran dalam RPP pada prasiklus secara rata-rata adalah 3,2 yang tergolong cukup dengan persentase ketuntasan secara klasikal adalah 40%. Rata-rata siklus I adalah 3,8 yang tergolong baik dengan persentase ketuntasan secara klasikal adalah 73,3%. Rata-rata siklus II adalah 4,4 yang tergolong baik dengan persentase ketuntasan secara klasikal adalah 100%. 2) Kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran pada prasiklus secara rata- persentase ketuntasan secara klasikal rata adalah 3,4 yang tergolong cukup dengan adalah 40%. Rata-rata siklus I adalah 3,,8 yang tergolong baik dengan persentase ketuntasan secara klasikal adalah 73,3%. Rata-rata Siklus II adalah 4,2 yang tergolong baik dengan persentase ketuntasan secara klasikal 100%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran dapat meningkat melalui supervisi akademik di SD Negeri Neuheun Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2014/2015. Kata Kunci: Supervisi Akademik, Kemampuan Guru dan Metode Pembelajaran. 9 Penulis adalah Pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Besar 160 Islamic Studies Journal Vol. 3 No. 2 Juli Desember 2015
2 I. PENDAHULUAN Sekolah merupakan lembaga formal sesuai dengan misinya yaitu melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Kegiatan belajar mengajar akan berjalan lancar jika komponenkomponen dalam lembaga ini terpenuhi dan berfungsi sebagaimana mestinya. Semua fungsi sekolah tersebut tidak akan efektif apabila komponen dari sistem sekolah tidak berjalan dengan baik, karena kelemahan dari salah satu komponen akan berpengaruh pada komponen yang lain yang pada akhirnya akan berpengaruh juga pada jalannya sistem itu sendiri. Salah satu dari bagian komponen sekolah adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama, dan utama. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 10 Guru merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan mutu pendidikan, karena gurulah yang sanggup untuk menggerakkan komponen lainnya, seperti alat-alat pelajaran/alat peraga, laboratorium dan sebagainya dalam proses belajar-mengajar. Kompenen tersebut dapat bermakna apabila dibawakan atau disajikan oleh guru yang berkualitas. Semakin baik kualitas profesional guru akan semakin besar pula pengaruhnya terhadap peningkatan kualitas belajar-mengajar. 11 Supervisi memiliki kedudukan sentral dalam upaya pembinaan dan pengembangan kegiatan kerja sama dalam suatu organisasi. Lembaga pendidikan sebagai salah satu organisasi tentunya tidak dapat melepaskan diri 10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 11 Idris, Jamaluddin. Analisis Kritis Mutu Pendidikan. (Banda Aceh: Taufiqiyah Sa adah, 2007). Hal. 2. Islamic Studies Journal Vol. 3 No. 2 Juli Desember
3 dari kegiatan supervisi. Sebenarnya setiap kegiatan harus selalu adanya supervisi karena tanpa supervisi suatu pekerjaan tidak akan membawa hasil seperti yang diharapkan. Supervisi adalah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik. 12 Salah satu teknik supervisi adalah supervisi kelas. Kunjungan ke kelas bertujuan memperoleh data mengenai keadaan sebenarnya selama guru mengajar. Manfaat observasi kelas adalah untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran, media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran, dan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, serta mengetahui secara langsung kemampuan peserta didik dalam menangkap materi yang diajarkan. 13 Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan sekolah dengan judul Pelaksanaan Supervisi Akademik untuk Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menerapkan Metode Pembelajaran di SD Negeri Neuheun Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2014/2015. II. KAJIAN PUSTAKA Pengertian Supervisi Pendidikan Supervisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses administrasi pendidikan yang ditujukan terutama untuk mengembangkan efektivitas kinerja personalia sekolah yang berhubungan dengan tugas-tugas utama pendidikan. Secara umum istilah supervisi berarti mengamati, mengawasi, atau membimbing dan menstimulir kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang lain dengan maksud untuk mengadakan perbaikan Suryosubroto. Manajemen Pendidikan di Sekolah. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010). Hal Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005). Hal Mukhtar dan Iskandar. Orientasi Baru Supervisi Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada, 2009). Hal Islamic Studies Journal Vol. 3 No. 2 Juli Desember 2015
4 Supervisi pendidikan adalah usaha memberikan layanan kepada stakeholder pendidikan, terutama kepada guru-guru, baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki kualitas dan hasil pembelajaran. 15 Oleh karena itu, titik berat dari supervisi tersebut adalah perbaikan dan pengembangan kinerja profesional yang menangani peserta didik. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat dismpulkan bahwa supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya. Dengan adanya supervisi, maka dapat memberikan bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik. Meskipun tujuan akhirnya tertuju pada hasil belajar siswa, namun yang diutamakan dalam supervisi adalah bantuan kepada guru orang yang melakukan supervisi disebut supervisor. Konsep Supervisi Akademik Salah satu tugas kepala sekolah dan pengawas sekolah adalah melaksanakan supervisi akademik. Untuk melaksanakan supervisi akademik secara efektif diperlukan keterampilan konseptual, interpersonal dan teknikal. Oleh sebab itu, setiap kepala sekolah dasar harus memiliki dan menguasai konsep supervisi akademik. Karena salah satu dimensi kompetensi yang harus dikuasai kepala sekolah adalah dimensi supervisi akademik. Supervisi akademik adalah bantuan profesional kepada guru, melalui siklus perencanaan yang sistematis, pengamatan yang cermat, dan umpan balik yang objektif dan segera Sahertian, P. A. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. (Jakarta: Rineka Cipta, 2008). Hal Mulyasa, E. Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah. (Jakarta: Bumi Aksara, 2013). Hal Islamic Studies Journal Vol. 3 No. 2 Juli Desember
5 Pentingnya pelaksanaan supervisi akademik untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui proses pembelajaran yang baik. Sasaran utama supervisi akademik adalah kemampuan kemampuan guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, memanfaatkan sumber belajar yang tersedia, dan mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi, metode, teknik) yang tepat. Tujuan supervisi akademik adalah membantu guru mengembangkan kompetensinya, mengembangkan kurikulum, dan mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbing penelitian tindakan kelas (PTK). Supervisi akademik merupakan salah satu (fungsi mendasar) dalam keseluruhan program sekolah. Hasil supervisi akademik berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan profesionalisme guru. Tujuan supervisi pembelajaran untuk memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa, bukan saja memperbaikai kemampuan mengajar tetapi juga untuk pengembangan potensi kualitas guru. 17 Supervisor bersama guru mengidentifikasi masalah kesulitan guru dalam kegiatan belajar mengajar, yang pada akhirnya di temukan bersama model perbaikan dan pengembangan pembelajaran. Pemecahan masalah ini, dilakukan dengan catra dialog profesional antara supervisor dengan guru untuk mengkaji ide baru. Sehingga, ditemukan cara perbaikan dan pengembangan kegiatan belajar mengajar. Hal Tampubolon, Muslim. Manajemen Strategi. (Medan: USU Digital Library, 2010). 164 Islamic Studies Journal Vol. 3 No. 2 Juli Desember 2015
6 Peran Guru dalam Pembelajaran Guru sebagai seorang agen pembelajaran wajib merancang dan mengembangkan proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup bagi kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Ini akan membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar kompetensi lulusan yang diharapkan. Guru juga berperan sebagai perencana (disegner), pelaksana (implementer) dan penilai ( evaluator) pembelajaran. 18 Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 19 Guru berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar, bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan proses belajar mengajar yang efektif, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik dan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuantujuan pendidikan yang harus mereka capai. Hal ini menuntut perubahanperubahan dalam pengorganisasian kelas, pengelolaan kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Pengertian Metode Pembelajaran Metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode adalah cara yang 18 Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009). Hal Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Islamic Studies Journal Vol. 3 No. 2 Juli Desember
7 telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. 20 Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa metode merupakan jalan atau cara yang ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Metode pembelajaran adalah suatu pengerahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. 21 Metode pembelajaran merupakan teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual ataupun secara kelompok agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini mendorong seorang guru untuk mencari metode yang tepat dalam penyampaian materinya agar dapat diserap dengan baik oleh siswa. Mengajar secara efektif sangat bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar. III. METODE PENELITIAN Penelitian merupakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan menggunakan desain penelitian tindakan yang meliputi empat tahap kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Neuheun Kabupaten Aceh Besar pada semester ganjil mulai bulan bulan Juli 2014 sampai dengan November 2014 tahun ajaran 2014/2015. Subjek penelitian adalah semua guru yang ada di SD Negeri Neuheun yang berjumlah 15 guru. 20 Poerwadarminta, WJS., Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1999). Hal Ahmadi, A. Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 1997). Hal Islamic Studies Journal Vol. 3 No. 2 Juli Desember 2015
8 Data dikumpulkan dengan cara dokumentasi, observasi dan wawancara. Data kemampuan guru menerapkan metode pembelajaran dianalisis dengan menggunakan deskriptif dengan skor rata-rata tingkat kemampuan guru. Adapun pendeskripsian skor rata-rata Tingkat Kemampuan Guru (TKG) adalah sebagai berikut: 1. 1,00 TKG < 1,50 tidak baik 2. 1,50 TKG < 2,50 kurang 3. 2,50 TKG < 3,50 cukup 4. 3,50 TKG < 4,50 baik 5. 4,50 TKG < 5,00 sangat baik. Untuk menganalisis kemampuan guru yang diamati digunakan teknik persentase (%), yakni banyaknya frekuensi tiap kemampuan guru dibagi dengan seluruh kemampuan guru dikalikan dengan 100. Adapun rumus perhitungannya adalah sebagai berikut: = 100 % Keterangan: P = Persentase kemampuan guru F = Frekuensi kemampuan guru yang muncul N = Jumlah keseluruhan guru. Kemampuan guru dikatakan berhasil jika skor dari setiap yang dinilai berada pada katagori baik dan sangat baik yang secara klasikal tuntas 80%. IV. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam menerapkan metode pembelajaran melalui supervisi akademik diperoleh hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat dengan adanya peningkatan persentase indikator keberhasilan PTS Islamic Studies Journal Vol. 3 No. 2 Juli Desember
9 ini. Pada penelitian ini terlihat jelas peningkatan kualitas pembelajaran yang terlihat dari indikator-indikator sebagai berikut: 1. Kemampuan Guru Merencanakan Metode Pembelajaran dalam RPP Supervisi dapat membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya, membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu dengan lainnya. Supervisor harus dapat mengembangkan kemampuan guru melalui berbagai macam pendekatan sehingga guru dapat mengelola proses pembelajaran dengan lebih sempurna. Prinsip utama supervisi adalah menciptakan suasana kerja di sekolah yang menyenangkan, sehingga terjalin suatu hubungan yang baik. Supervisi harus mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis, kontinu/berkesinambungan, demokratis, terintegrasi dengan program pendidikan, komprehensif, konstruktif, dan objektif. 22 Guru harus mampu melaksanakan tugas dan mengadopsi metode-metode pembelajaran baru agar tujuan dalam pembalajaran yang diberikan kepada peserta didiknya dapat dicapai. Kemampuan guru pada hasil penelitian ini dapat kita lihat bahwa pada grafik di bawah: 22 Bafadal, Ibrahim. Peningkatan Profesionalisme Guru Skeolah Dasar (dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah). (Jakarta: Bumi Aksara, 2007). Hal Islamic Studies Journal Vol. 3 No. 2 Juli Desember 2015
10 Kemampuan Guru Merencanakan Metode Pembelajaran dalam RPP Prasiklus Persentase 40 Rata-rata 3.2 Siklus I Siklus II Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kemampuan guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metodeguru prasiklus secara rata-rata adalah 3,2 metode pembelajaran. Kemampuan yang tergolong cukup. Persentase kemampuan guru yang tergolong baik adalah 6 orang atau 40%. Kemampuan guru siklus I secara rata-rata adalah 3,8 yang tergolong baik. Persentase kemampuan guru yang tergolong tergolong baik adalah 11 orang atau 73,3%. Kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran secara rata-rata adalah 4,4 yang tergolong baik. Persentase kemampuan guru yang tergolong tergolong baik adalah 15 orang atau 100%. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran siklus II sudah tuntas. Pembelajaran yang direncanakan memerlukan berbagai teori untuk merancangnya agar rencana pembelajaran yang disusun benar-benar dapat memenuhi harapan dan tujuan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran penting artinya karena pembelajaran merupakan titik berangkat dalam rangkaian kegiatan belajar mengajar. Perlunya perencanaan pembelajaran dimaksudkan Islamic Studies Journal Vol. 3 No. 2 Juli Desember
11 agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajaran tersebut dilakukan dengan asumsi sebagai berikut: a. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran; b. Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem; c. Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang balajar; d. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran yang dilakukan pada siswa secara perseorangan; e. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan pengiring dari pembelajaran; f. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan suatu variabel pembelajaran; g. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk belajar; h. Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. 23 Berdasarkan beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa guru dalam melaksanakan tugasnya harus mampu merencanakan pengorganisasian bahan pengajaran yang akan diajarkannya, merencanakan pengelolaan kelas, merencanakan penggunaan media dan sumber pembelajaran yang merupakan pedoman dalam kegiatan proses belajar mengajar. 23 Uno, Hamzah B. Perencanaan Pembelajaran. (Jakarta: Bumi Aksara, 2010). Hal Islamic Studies Journal Vol. 3 No. 2 Juli Desember 2015
12 2. Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran dalam Menerapkan Metode Pembelajaran Guru sebagai pelaksanaan pengajaran haruslah mengajar sesuai dengan materi yang telah ditetapkan, walaupun guru harus mengembangkan silabusnya untuk tercapainya tingkat ketuntasan. Guru harus memperhatikan dan menyesuaikan metode pembelajaran dengan keadaan siswa dan lingkungan sekolah. Dengan adanya kesesuaian tersebut, maka metode pembelajaran dapat mengarahkan siswa untuk tertarik dalam belajar dan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Betapapun baiknya metode pengajaran, apabila tidak dibarengi dengan cara belajar dengan benar, hasilnya tentu tidak akan seperti yang diharapkan. Pada gambar grafik di bawah ini dapat kita lihat bahwa: Kemampuan Guru dalam Menerapkan Metode Pembelajaran Prasiklus Siklus I Siklus II Rata-rata Persentase Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa kemampuan guru prasiklus secara rata-rata adalah 3,4 yang tergolong cukup. Persentase kemampuan guru yang tergolong baik adalah 6 orang atau 40%. Kemampuan guru siklus I dalam menerapkan metode pembelajaran secara rata-rata adalah 3,8 yang tergolong baik. Persentase kemampuan guru yang tergolong tergolong cukup adalah 11 orang atau 73,3%. Kemampuan guru Siklus II dalam menerapkan metode pembelajaran secara rata-rata adalah 4,2 yang tergolong Islamic Studies Journal Vol. 3 No. 2 Juli Desember
13 baik. Persentase kemampuan guru yang tergolong tergolong baik adalah 15 orang atau 100%. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran siklus II sudah tuntas. Kegiatan pembelajaran mencakup persiapan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran merupakan pelaksanaan strategi pembelajaran yang telah dipersiapkan pada tahap sebelumnya, dan evaluasi hasil program belajar yang dimaksudkan untuk memperoleh balikan tentang hasil yang telah direncanakan sehingga dapat diketahui tahap-tahap kegiatan mana yang perlu direvisi/diperbaiki sebelum melanjutkan ke bahasan berikutnya. Menurut Riyanto (2010: ) secara umum dalam pembelajaran ada tiga tahapan pokok yang harus diperhatikan dan diterapkan sebagai berikut: 1. Tahap pemula (pra -instruksional), adalah tahapan persiapan guru sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Dalam tahapan ini kegiatan yang dapat dilakukan guru, antara lain: a. Memeriksa kehadiran siswa b. Pretest (menanyakan materi sebelumnya) c. Apersepsi (mengulas kembali secara singkat materi sebelumnya) 2. Tahap pengajaran (instruksional), yaitu langkah-langkah yang dilakukan saat pembelajaran berlangsung yang merupakan tahapan inti dalam proses pembelajaran, guru menyajikan materi pelajaran yang telah disiapkan. Kegiatan yang dilakukan guru antara lain: a. Menjelaskan tujuan pengajaran siswa b. Menuliskan pokok-pokok materi yang akan dibahas c. Membahas pokok-pokok materi yang telah ditulis d. Menggunakan alat peraga e. Menyimpulkan hasil pembahasan dari semua pokok materi 3. Tahap penilaian dan tindak lanjut (evaluasi), ialah penilaian atas hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dan tindak lanjut. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dalam tahap ini antara lain: a. Mengajukan pertanyaan pada siswa tentang materi yang telah dibahas 172 Islamic Studies Journal Vol. 3 No. 2 Juli Desember 2015
14 b. Mengulas kembali materi yang belum dikuasai siswa c. Memberi tugas atau pekerjaan rumah pada siswa d. Menginformasikan pokok materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. 24 Pembelajaran biasanya terjadi dalam situasi formal yang secara sengaja diprogramkan oleh guru dalam usahanya mentransformasikan ilmu kepada peserta didik, berdasarkan kurikulum dan tujuan yang hendak dicapai. Melalui pembelajaran peserta didik melakukan proses belajar sesuai dengan rencana pengajaran yang telah diprogramkan. Dengan demikian, unsur kesengajaan melalui perencanaan oleh pihak guru merupakan ciri utama pembelajaran. Upaya pembelajaran yang berakar pada pihak guru dilaksanakan secara sistematis yaitu dilakukan dengan langkah-langkah teratur dan terarah secara sistematik. yaitu secara utuh dengan memperhatikan berbagai aspek. Maka konsep belajar dan pembelajaran merupakan dua kegiatan yang berproses dalam suatu sistem. V. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyimpulkan: Kemampuan guru merencanakan metode pembelajaran dalam RPP pada prasiklus secara rata-rata adalah 3,2 yang tergolong cukup. Persentase kemampuan guru yang tergolong baik adalah 6 orang atau 40%. Kemampuan guru siklus I secara rata-rata adalah 3,8 yang tergolong baik. Persentase kemampuan guru yang tergolong tergolong baik adalah 11 orang atau 73,3%. Kemampuan guru siklus II secara rata-rata adalah 4,4 yang tergolong baik. Persentase kemampuan guru yang tergolong tergolong baik adalah 15 orang atau 100%. Hal Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran. (Jakarta: Prenada Media, 2010). Islamic Studies Journal Vol. 3 No. 2 Juli Desember
15 Kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran pada prasiklus secara rata-rata adalah 3,4 yang tergolong cukup. Persentase kemampuan guru yang tergolong baik adalah 6 orang atau 40%. Kemampuan guru siklus I dalam menerapkan metode pembelajaran secara rata-rata adalah 3,8 yang tergolong baik. Persentase kemampuan guru yang tergolong tergolong baik adalah 11 orang atau 73,3%. Kemampuan guru Siklus II dalam menerapkan metode pembelajaran secara rata-rata adalah 4,2 yang tergolong baik. Persentase kemampuan guru yang tergolong tergolong baik adalah 15 orang atau 100%. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut: Motivasi yang sudah tertanam khususnya dalam penyusunan RPP penerapan metode-metode pembelajaran hendaknya terus dipertahankan dan ditingkatkan/ dikembangkan. RPP penerapan metode-metode pembelajaran yang disusun/dibuat hendaknya mengandung komponen-komponen RPP penerapan metode-metode pembelajaran secara lengkap dan baik karena RPP penerapan metode-metode pembelajaran merupakan acuan/pedoman dalam melaksanakan pembelajaran. RPP penerapan metode-metode pembelajaran yang telah disusun hendaknya dijadikan sebagai pegangan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. 174 Islamic Studies Journal Vol. 3 No. 2 Juli Desember 2015
16 Referensi Ahmadi, A. (1997). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Bafadal, Ibrahim. (2007). Peningkatan Profesionalisme Guru Skeolah Dasar (dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah). Jakarta: Bumi Aksara. Idris, Jamaluddin. (2007). Analisis Kritis Mutu Pendidikan. Banda Aceh: Taufiqiyah Sa adah. Mukhtar dan Iskandar. (2009). Orientasi Baru Supervisi Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada. Mulyasa, E. (2005). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya (2009). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya (2013). Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Poerwadarminta, WJS., (1999). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Riyanto, Yatim. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media. Sahertian, P. A. (2008). Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. Suryosubroto. (2010). Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Tampubolon, Muslim. (2010). Manajemen Strategi. Medan: USU Digital Library. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Uno, Hamzah B. (2010). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Islamic Studies Journal Vol. 3 No. 2 Juli Desember
Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK
145 Upaya Meningkatkan Kualitas Guru Melalui Konsep Pembelajaran Learning Together Di Sma Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Ajaran 2014/ /2015 Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK Pembelajaran learning
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK Muhammad Ali Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pinang Sori Kabupaten Tapanuli Tengah Abstrak Berdasarkan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF
Journal of Mechanical Engineering Education, Vol. 3, No. 2, Desember 2016 256 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF Saepuloh 1, Dede Suhayat
Lebih terperinciSITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK
131 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PESAWAT SEDERHANA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 SIMEULU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SITI ARFAH, S.Pd 1 Oleh: ABSTRAK
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dapat digolongkan menjadi dua yaitu: tenaga pendidik (guru) dan tenaga
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia dan dipandang sebagai kebutuhan dasar bagi masyarakat yang ingin maju. Komponen-komponen
Lebih terperinciMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I TERMINOLOGI PEMBELAJARAN DAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA
BAB I TERMINOLOGI PEMBELAJARAN DAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA A. Pendahuluan Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia seutuhnya, adalah misi pendidikan yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus-kasus pembelajaran di kelas mata pelajaran Agama Islam lebih dekat dengan pembentukan perilaku daripada pengetahuan. Seorang muslim tidak dilihat dari ilmunya
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012.
PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Suprihatin 4 Abstrak. Hasil belajar siswa kelas VI SDN Patemon 01 menunjukkan
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PAKEM DI MIS MAURA EL-MUMTAZTANAH SERIBU BINJAI SELATAN Athiiyah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pendidikan, supervisi mengandung arti yang luas namun intinya sama
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Supervisi Akademik 1. Hakekat Supervisi Akademik Supervisi merupakan suatu bagian yang penting dalam pendidikan, supervisi mengandung arti yang luas namun intinya sama
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN PENGUASAAN KONSEP ILMU AKUTANSI PADA SISWA KELAS X1 JURUSAN AKUTANSI SMK MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN KIMIA SEKOLAH I MELALUI PENERAPAN JURNAL AKADEMIK
PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN KIMIA SEKOLAH I MELALUI PENERAPAN JURNAL AKADEMIK Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB Email : elvinawati_chemist@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA FITRA YULIA ROZI Guru IPS SMP Negeri 6 Pekanbaru fitria@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK BERKELANJUTAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU-GURU SD PADA SEKOLAH BINAAN DI KOTA MATARAM
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK BERKELANJUTAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU-GURU SD PADA SEKOLAH BINAAN DI KOTA MATARAM HJ. BAIQ MIMI MARIANI Pengawas SD Dinas Pendidikan Kota Mataram e-mail: mimimaryani@gmail.com
Lebih terperinciSUPERVISI AKADEMIK DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN. Oleh Zainuddin*
212 SUPERVISI AKADEMIK DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN Oleh Zainuddin* Abstrak Supervisi akademik berpengaruh kepada kegiatan membantu guru dalam mengembangkan pembelajaran
Lebih terperinciPenggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal
Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal Arekson Tola, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Polimbong Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciPembelajaran Ekspositori pada Tema Bermain di Lingkunganku Kelas II SD Negeri 63 Banda Aceh
Pembelajaran Ekspositori pada Tema Bermain di Lingkunganku Kelas II SD Negeri 63 Banda Aceh Darmiaty SD Negeri 63 Banda Aceh Email: darmiaty@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
Lebih terperinciHJ. BAIQ SUMIATI. Pengawas SD Dinas Pendidikan Kota Mataram
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU-GURU SEKOLAH DASAR DALAM MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SUPERVISI KOLABORATIF DI SEKOLAH BINAAN HJ. BAIQ SUMIATI Pengawas SD Dinas Pendidikan Kota
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan deskriptif yaitu metode melukiskan atau menggambarkan sistematika,
Lebih terperinciPenerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.
Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. 1 Polanto Jaya Fartati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciTheresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK
PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BENTUK SOAL CERITA DI KELAS V SDN 8 RINDINGALLO KABUPATEN TORAJA UTARA Theresyam Kabanga Program
Lebih terperinciPendidikan Akuntansi
XI AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh : PIPIT PRIHATINING
Lebih terperinciROSLIANA SITOMPUL* DAN DEBBIE GUSTRINI ARUAN**
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 101774 SAMPALI ROSLIANA SITOMPUL* DAN DEBBIE GUSTRINI ARUAN** *Dosen
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SUPERVISI KLINIS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK
IMPLEMENTASI SUPERVISI KLINIS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK Slamet Riyadi Madrasah Aliyah Negeri, Rejotangan Kabupaten Tulungagung email: man_ta_1@yahoo.co.id
Lebih terperinciVariasi : Majalah Ilmiah Universitas Almuslim, Volume 9, Nomor 3, September 2017 ISSN :
9-14 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BERPUSAT KOOPERATIF MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SD NEGERI 13 LANGSA TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Jasimah Sekolah Dasar Negeri 13 Langsa Diterima
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk
Lebih terperinciJurnal Visi Ilmu Pendidikan Halaman 269
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Halaman 269 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU YANG TELAH DISERTIFIKASI DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI BIMBINGAN BERKELANJUTAN PADA SEKOLAH BINAAN DI SAMBAS
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan
Lebih terperincitanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING Mariani Setiawati, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin Abstrak:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL. A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates Wonotunggal Batang 1. Perencanaan Pendidikan Agama Islam
Lebih terperinciSerambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :
8 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SUBTEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH KELAS II SD NEGERI 44 BANDA ACEH Umi Rahayu SD Negeri 44 Banda Aceh ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciTEKNIK SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN PROFESIONALISME GURU SD 3 DAN 10 KESIMAN DENPASAR Oleh Ni Nengah Widyani 1
TEKNIK SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN PROFESIONALISME GURU SD 3 DAN 10 KESIMAN DENPASAR Oleh Ni Nengah Widyani 1 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
Lebih terperinciDIDAKTIKA PGRI, 2, (2), 2016, 309
DIDAKTIKA PGRI, 2, (2), 2016, 309 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN IPS DENGAN METODE JIGSAW MELALUI SUPERVISI AKADEMIK BERKELANJUTAN BAGI GURU KELAS TINGGI SD BINAAN 04 KECAMATAN PANCUR
Lebih terperinciPenerapan Pembelajaran Kooperatif
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX PUZZLE MATCH PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA-6 DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO Ida Fithria Guru Biologi SMA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. siswa kelas V D Sekolah Dasar Negeri 105 Kecamatan Tampan Kota
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah guru dan seluruh siswa kelas V D Sekolah Dasar Negeri 105 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari di sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perkembangan ilmu dan teknologi
Lebih terperinciOPTIMALISASI PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU SD NEGERI 49 CAKRANEGARA
ABSTRAK OPTIMALISASI PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU SD NEGERI 49 CAKRANEGARA HARUN Kepala SD Negeri 49 Cakranegara Supervisi akademik adalah merupakan salah satu cara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan gruru SKI di MI Darus sa adah Tlogosari Kulon Semarang.
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL
LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL Artikel yang berjudul Implementasi Kompetensi Supervisi Akademik Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Kabupaten Banggai Kepulauan Oleh Ida Roswita R. Sapukal Pembimbing I Pembimbing
Lebih terperinciMuhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUKAN MEDIA REALIA SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Muhamad Mahmud Surel : muhamadmahmud28@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Supervisi Akademik Supervisi berasal dari kata super, artinya lebih atau di atas, dan vision artinya melihat atau meninjau (Iskandar & Mukhtar, 2009). Secara etimologis
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMPN 7 BANDA ACEH ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMPN 7 BANDA ACEH Winda Fahrunnisa 1, Syamsul Bardi 2, Thamrin 3 1 Email: dekwiin@gmail.com 2 Pendidikan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI BIMBINGAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL. Richah Sofiyanti dan Heri Saptadi Ismanto
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 2, Mei 2015 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI BIMBINGAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL Richah Sofiyanti
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2, Hal 70-77, Mei 2017
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X-IPA 3 SMA LABORATORIUM UNSYIAH BANDA ACEH Nurti Aslindiˡ, Hasmunir²,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013 dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini pembelajaran di sekolah harus bervariasi agar bisa menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dimana siswa dapat tertarik pada
Lebih terperincimengganggu situasi pembelajaran. Perekaman
di kelas. Dengan demikian jelas bahwa tujuan supervisi adalah untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas dan pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Dalam upaya mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadian sesuai dengan nilainilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti
Lebih terperinciPenerapan Supevisi Akademik Model Kunjungan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Penerapan Supevisi Akademik Model Kunjungan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dalam Proses Belajar Mengajar Ninik Utami () SDN Sanankulon, Kabupaten Blitar, Email: ninikutami7@gmail.com ABSTRAK Kinerja
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. pelatihan dengan strategi mastery learning. Setelah melakukan tindakan melalui
130 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu kompetensi guru teknik pemesinan SMK Negeri 2 Pematangsiantar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan nasional yang ikut menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. 1 Salah satu masalah yang dihadapi
Lebih terperinciMODEL PENDAMPINGAN KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKUKAN SUPERVISI AKADEMIK DI SD NEGERI MEDAN SUNGGAL
MODEL PENDAMPINGAN KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKUKAN SUPERVISI AKADEMIK DI SD NEGERI 060915 MEDAN SUNGGAL Zulkifli Dalimunthe i Abstrak Model pendampingan yang dilakukan pengawas bersamasama kepala sekolah
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi.
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Menurut Kunandar, (2010 : 66) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas berfokus pada kelas atau proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas
Lebih terperinciANALISIS AKTIVITAS MAHASISWA MENYUSUN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN MUHAMMAD BAKRI
20 ANALISIS AKTIVITAS MAHASISWA MENYUSUN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN MUHAMMAD BAKRI ABSTRAK Hasil analisis penyusunan langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada bagian pendahuluan ditemukan bahwa
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
1 2 PENDAHULUAN Salah satu variabel yang mempengaruhi sistem pendidikan nasional adalah kurikulum. Oleh karena itu, kurikulum harus dapat mengikuti dinamika yang ada dalam masyarakat. kurikulum harus bisa
Lebih terperinciBAHASAN KEUTUHAN NKRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS V-A SDN TANGGUL WETAN 04 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn POKOK BAHASAN KEUTUHAN NKRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS V-A SDN TANGGUL WETAN 04 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER Bambang Supriyanto
Lebih terperinci12 Media Bina Ilmiah ISSN No
12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS PAIKEM MELALUI WORKSHOP PADA SD BINAAN KOTA MATARAM Oleh: I Nyoman
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN DI KELAS I SD NEGERI 53 BANDA ACEH. Israwani SD Negeri 53 Banda Aceh
Jurnal Peluang, Volume 3, Nomor 2, April 2015, ISSN: 2302-5158 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN DI KELAS I SD NEGERI 53 BANDA ACEH Israwani SD Negeri 53 Banda Aceh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu usaha menciptakan manusia yang mampu berinovasi dengan mengembangkan potensi dalam dirinya. Selain itu, pendidikan juga meningkatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN.
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan
Lebih terperinciINOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 2, No. 1, Maret 2017 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) SD Negeri Wanatawang 03 Songgom Brebes *Diterima September 2016, disetujui November
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Jaka Nugraha & Choirul Nikmah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya jaka.unesa@gmail.com
Lebih terperinci12 Media Bina Ilmiah ISSN No
12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN RPP BERBASIS PAIKEM MELALUI WORKSHOP PADA SMP BINAAN KOTA MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION
Rahayu Dwi Palupi, Penerapan Model Belajar Group Investigation... 85 PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS TENTANG DAYA TARIK, MOTIVASI, DAN AMBISI BANGSA
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Diajukan Oleh: RIZNA PERICLESERI RUFI ATNA NIM: A
PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETIS 01 KECAMATAN BAKI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH
Lebih terperinciOleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah Penelitian Tindakan (action research)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di kelas III a MIN Punggung Lading Pariaman Selatan. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman membaca dalam pembelajaran membaca lancar.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMAN 2 BANDA ACEH ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMAN 2 BANDA ACEH Mutia Balkis 1, Hasmunir 2, A. Wahab Abdi 3 1 Email: mutiabalkis95@gmail.com
Lebih terperinciPenerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No.1 ISSN 2354-614X Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP MELALUI KEGIATAN IHT (IN HOUSE TRAINING)
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 1, Januari 2016 ISSN 2087-3557 SMP Negeri 3 Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 06 November sampai 28 November 2009. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI KUTA BAK MEE ACEH BESAR
PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI KUTA BAK MEE ACEH BESAR Yusmira, Mahmud HR, Bakhtiar Hasan Ymira624@gmail.com ABSTRAK Materi organisasi
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING Mariani Setiawati, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin Abstrak:
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. dokumentasi. Pada uraian ini peneliti akan ungkap dan paparkan mengenai hasil. penelitian yang telah dirumuskan sebagaimana berikut:
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan ini akan dilakukan penulis dengan merujuk pada hasil temuan penelitian yang diperoleh dari lapangan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Lebih terperinciNurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DI KELAS VIII-7 SMP NEGERI 19 MEDAN Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel : Pasaribu6@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi oleh dunia pendidikan. Pendidikan merupakan kebutuhan yang wajib diterima bagi setiap
Lebih terperinciOleh Ngaenah Guru SD Negeri 4 Karangpaningal
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI GLOBALISASI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 4 KARANGPANINGAL KECAMATAN
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar IPA Konsep Cahaya Melalui Pembelajaran Science-Edutainment Berbantuan Media Animasi
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Konsep Cahaya Melalui Pembelajaran Science-Edutainment Berbantuan Media Animasi Abdan SMP Negeri 2 Poso Pesisir, Kab. Poso ABSTRAK Penelitian tindakan kelas ini bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB tahun pelajaran
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB tahun pelajaran 2012-2013 dengan jumlah siswa sebanyak 27 orang. Sedangkan objek dalam
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan memahami apa yang terkandung dalam IPA itu sendiri, tetapi pada dasarnya juga bertujuan untuk membantu
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM PENYUSUNAN RPP MELALUI SUPERVISI KLINIS BAGI GURU SLB DI KABUPATEN PEMALANG. Mutholib
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 2, April 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM PENYUSUNAN RPP MELALUI SUPERVISI KLINIS BAGI
Lebih terperinciPROSIDING ISBN :
P 54 UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER POSITIF SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAVEL GAME DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA Laela Sagita, M.Sc 1, Widi Asturi
Lebih terperinciLamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciMeningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Alam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Mayayap Sarifa Tas, Anthonius Palimbong, dan Hasdin
Lebih terperinciKata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinci