dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Salah satu cara orang untuk bertahan hidup adalah dengan makan.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah 6-12 tahun. Anak sekolah mempunyai karakter mudah terpengaruh

LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan gizi yang dialami Indonesia saat ini, baik gizi kurang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas Sumber

POLA KONSUMSI SARAPAN PAGI MURID SEKOLAH DASAR DI SDN KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2015 ABSTRACT

BAB II PENTINGNYA SARAPAN PAGI UNTUK ANAK-ANAK. 2008, Sarapan atau breakfast (dalam bahasa Inggris), break (istirahat)

I. PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Remaja merupakan sumber daya manusia bagi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi lemah dan cepat lelah serta berakibat meningkatnya angka absensi serta

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang memerlukan zat gizi untuk hidup, tumbuh, berkembang, Energi dibutuhkan oleh setiap orang untuk mempertahankan hidup,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NAMA : UMUR : KELAS : No. Telpon : Alamat lengkap : Untuk pertanyaan di bawah ini, beri tanda X untuk jawaban yang kamu pilih

KUESIONER SEKOLAH. 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Usia sekolah dasar disebut juga sebagai masa pengembangan. intelektual, dikarenakan pada masa itu anak memiliki keinginan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada kelompok anak usia sekolah, termasuk remaja usia 16-18

BAB I PENDAHULUAN. merasa lelah dan sulit untuk berkonsentrasi pada sore harinya, penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maka selera terhadap produk teknologi pangan tidak lagi bersifat lokal, tetapi menjadi

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian KUESIONER A. DATA RESPONDEN

KUESIONER PENELITIAN

KARAKTERISTIK NUTRISI KORBAN DAN PELAKU BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 (Hardinsyah, 2012). Menurut

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. makan. Selain itu anak sekolah umumnya tidak pernah lepas dari makanan jajanan, karena anak

BAB I PENDAHULUAN. sebelum berangkat melakukan aktivitas sehari-hari (Utter dkk, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah merupakan sasaran strategis dari peningkatan gizi

BAB I PENDAHULUAN. Konsentrasi belajar merupakan proses pemusatan perhatian dan. untuk memilih dan fokus pada suatu objek yang dipandang penting dan

KONSUMSI MAKANAN ANAK BALITA DI DESA TANJUNG TANAH KECAMATAN DANAU KERINCI KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI

LAMPIRAN KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) ke arah peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia bagi keberhasilan pembangunan bangsa. Anak sekolah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan adalah segala yang kita makan atau masukkan kedalam tubuh yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah dasar adalah anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki fisik

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Remaja merupakan sumber daya manusia bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lemak, karena itu agar energi tercukupi perlu pemasukan makanan. serta tumbuh kembang anak (Anggaraini, 2003:11).

BAB I PENDAHULUAN. kembangnya dan untuk mendapatkan derajat kesehatan yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. penambahan bahan-bahan lain. Bahkan fast food (makanan cepat saji) semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Makanan jajanan (street food) sudah menjadi bagian yang. pedesaan. Salah satu alasan tingginya tingkat kesukaan pada makanan adalah

HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK SD DI PERKOTAAN DAN PEDESAAAN NASKAH PUBLIKASI

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden (Anak Sekolah Dasar)

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari masa anak anak menuju masa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fisik pada pagi hari. Sarapan pagi termasuk dalam 10 Pedoman Umum Gizi

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Jika tubuh tidak cukup mendapatkan zat-zat gizi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Middle childhood merupakan masa. usia tahun untuk anak laki-laki (Brown, 2005).

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DENGAN KESEGARAN JASMANI DAN STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI PADANGSARI 02 BANYUMANIK

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat memiliki status gizi yang baik, sehingga anak memiliki tinggi badan. pola makan yang seimbang dalam menu makanannya.

Hari - 1: Kurangi Kalori bukan Makanan Kalori di sini adalah perkiraan

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah merupakan investasi bangsa yang sangat penting, karena

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu

REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. dan dewasa sampai usia lanjut. Dari seluruh siklus kehidupan, program perbaikan

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI PNS BAPPEDA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Titik berat tujuan pembangunan Bangsa Indonesia dalam pembangunan jangka

CATATAN PERKEMBANGAN. Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Nutrisi Kamis, Menggali pengetahuan orang tua kurang dari

7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak

BAB 1 PENDAHULUAN. yang banyak terjadi dan tersebar di seluruh dunia terutama di negara

PENDAHULUAN Latar Belakang

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG. Identitas Responden

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan selain untuk pemuas rasa lapar dan dahaga juga berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kekurangan gizi muncul karena tidak seimbangnya asupan

BAB I PENDAHULUAN. status gizi masyarakat, karena status gizi adalah salah satu faktor yang. menentukan kualitas kehidupan masyarakat.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Sarapan Pagi

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN

Lampiran 1 FOOD FREQUENCY QUESTIONER (FFQ) Tidak pernah. Bahan makanan >1x/hr 1x/hr 4-6x/mg 1-3x/mg 1-3x/bln

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama

BAB I PENDAHULUAN. 2004). Anak membeli jajanan menurut kesukaan mereka sendiri dan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan gizinya serta aktif dalam olahraga (Almatsier, 2011).

BAB 1 : PENDAHULUAN. kelompok penyakit-penyakit non infeksi yang sekarang terjadi di negara-negara maju

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

MANFAAT SARAPAN PAGI TERHADAP PRESTASI ANAK SEKOLAH DASAR ABSTRAKSI

PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN DAN LATIHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penyuluhan gizi agar kegiatan komunikasi informasi edukasi (KIE)

Dengan ini saya bersedia mengikuti penelitian ini dan bersedia mengisi lembar kuesioner yang telah disediakan dibawah ini.

BAB I PENDAHULUAN. hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan

PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB 1 PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif (Hadi, 2005). bangsa bagi pembangunan yang berkesinambungan (sustainable

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Anak usia sekolah dasar merupakan masa pertumbuhan yang baik sebagai awal perkembangan prestasi dan aset bangsa yang sangat berharga untuk pembangunan bangsa di masa depan. Anak harus mendapatkan asupan yang mencukupi bagi pertumbuhannya. Zat-zat seperti energi, protein dan zatzat pertumbuhan lainnya juga sangat penting untuk pertumbuhan anak. Salah satu upaya peningkatan kesehatan adalah perbaikan gizi terutama pada usia sekolah khususnya 10-12 tahun. Makan pagi atau sarapan adalah kegiatan mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang dan memenuhi 20%-25% dari kebutuhan energi total dalam sehari yang dilakukan pada pagi hari sebelum kegiatan belajar di sekolah. Sarapan pagi pada anak sekolah bertujuan untuk mencukupi kebutuhan energi selama beraktivitas di sekolah serta dapat meningkatkan kesegaran jasmani dan daya tahan kesehatanya. Kebiasaan sarapan juga termasuk dalam salah satu 13 pesan dasar gizi seimbang (Hardinsyah, 2015). Sarapan dan kesegaran jasmani keduanya sangat penting dan saling menunjang satu sama lain manfaatnya. Kesegaran jasmani pada anak usia sekolah sangat penting karena dapat berpengaruh pada kemampuan intelektual, konsentrasi dan kecerdasanya. Tanpa tubuh yang segar dan sehat maka seorang siswa tidak mungkin dapat menerima pelajaran dengan baik. Kesegaran jasmani yang optimal akan didapat dengan asupan makanan yang cukup. Penelitian di SD Singosari Semarang menunjukkan hasil bahwa anak yang melakukan sarapan sebanyak 73,4%, yang tidak melakukan sarapan sebanyak 26,6% dan anak yang mempunyai tingkat kesegaran jasmani yang kurang sebanyak 11,3% sedangkan tingkat kesegaran jasmani baik sebanyak 88,7% (Rossa, 2013). Sarapan juga berpengaruh untuk pertumbuhan anak, status kesehatan dan status gizi terutama dalam hal pemenuhan asupan yang bergizi. Terpenuhinya asupan yang bergizi dalam tubuh maka dapat menunjang pertumbuhan fisik, daya tahan tubuh untuk tidak terserang penyakit, pertumbuhan otak, dan 1

2 kemampuan kerja otak. Cadangan energi yang rendah dan status gizi yang tidak baik akan berdampak pada penurunan produktivitas, daya tahan tubuh dan kesegaran jasmani pada anak sekolah sebagai akibat kekurangan gizi. Dampak dari kurangnya asupan dan status gizi adalah status kesehatan yang akan berpengaruh pada absensi sakit anak disekolah. Anak yang status kesehatannya kurang akan menyebabkan tingkat absensi sakitnya bertambah. Empat dari sepuluh anak Indonesia mengonsumsi sarapan tidak bergizi dan tujuh dari sepuluh anak Indonesia kekurangan gizi sarapan. Hal ini terjadi karena pemilihan makanan dan minuman untuk sarapan tidak memenuhi standar gizi yang baik (Nestle Indonesia, 2012). Riset tersebut diperkuat oleh hasil penelitian sebuah lembaga terhadap 50.000 anak berusia lima sampai 12 tahun (Hardinsyah, 2015). Sepuluh jenis makanan yang paling favorit dikonsumsi saat sarapan oleh anak 6-12 tahun adalah nasi putih, telur ceplok/dadar, tempe goreng, sayur berkuah, ikan goreng, mie instan, nasi goreng, sayuran (tumis), tahu goreng, serta roti dan turunannya. Lima jenis minuman yang paling favorit dikonsumsi saat sarapan oleh anak 6-12 tahun adalah air putih, teh manis, susu kental manis, susu instan dan air teh (Hardinsyah dan Aries, 2012) Masyarakat kota pada dasarnya mampu untuk sarapan bergizi, namun karena faktor gaya hidup membuat mereka jarang sarapan. Hal ini terjadi karena waktu istirahat terbuang akibat terlalu banyak berjejaring sosial, main games atau menonton televisi hingga larut malam, hasilnya mereka sering telat bangun dan orangtua tidak sempat membuatkan sarapan untuk anak-anaknya. Waktu sarapan yang baik adalah antara pukul 05.00 hingga 09.00 pagi dengan kadar tidak lebih dari 300-400 kilo kalori atau 25% dari kebutuhan kalori harian sebesar 1.400-1.500 kilo kalori (Hardinsyah, 2015). Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai hubungan kebiasaan sarapan dengan tingkat kesegaran jasmani dan absensi sakit pada anak Sekolah Dasar Negeri Pedurungan Kidul 02 Kota Semarang.

3 1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disajikan, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini yaitu: Apakah terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan, kesegaran jasmani dan tingkat absensi sakit pada siswa SD Negeri Pedurungan Kidul 02 Kota Semarang? 1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan sarapan dengan tingkat kesegaran jasmani dan absensi sakit anak SDN Pedurungan Kidul 02 Kota Semarang. 1.3.2. Tujuan Khusus 1.3.2.1.Mendeskripsikan kebiasaan sarapan pada anak SD. 1.3.2.2.Mendeskripsikan tingkat kesegaran jasmani pada anak SD. 1.3.2.3.Mendeskripsikan absensi sakit pada anak usia SD. 1.3.2.4.Menganalisis hubungan kebiasaan sarapan dengan kesegaran tingkat jasmani pada anak usia SD. 1.3.2.5.Menganalisis hubungan kebiasaan sarapan dengan absensi sakit pada anak usia SD. 1.4.Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi SDN Pedurungan Kidul 02 Semarang 1.4.1.1.Memberikan informasi bagi SD tentang hubungan kebiasaan sarapan dengan kesegaran jasmani dan tingkat absensi sakit pada anak SD. 1.4.1.2.Sebagai bahan masukan dan pertimbangan kebijakan selanjutnya dalam pelaksanakan kegiatan pemantauan kebiasaan sarapan anak serta pengukuran tingkat kesegaran jasmani secara berkala dan upaya peningkatan ksegaran jasmani anak.

4 1.4.2. Bagi Program Studi S1 Ilmu Gizi UNIMUS 1.4.2.1.Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan atau pembanding untuk penelitian berikutnya dengan ruang lingkup yang lebih luas. 1.4.2.2.Dapat digunakan oleh program studi untuk menjadi tolak ukur proses belajar mahasiswa secara nyata. 1.4.3. Bagi Peneliti 1.4.3.1.Suatu kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama proses perkuliahan serta mengetahui hubungan kebiasaan sarapan dengan tingkat kesegaran jasmani dan absensi sakit pada anak SDN Pedurungan Kidul 02 Kota Semarang. 1.4.3.2.Peneliti dapat menambah pengalaman dalam melakukan penelitian ilmiah di bidang gizi masyarakat.

5 1.5.Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian penelitian No Nama Judul Penelitian Tahun Metode Hasil Penelitian 1. Noor, Yuliana 2. Palupi, Activiyana Indah 3. Ethasari, Rossa Kurnia Tingkat Kesegaran 2011 Metode yang Jasmani, Status Gizi digunakan dan Azupan Zat Gizi Makan Pagi pada Siswa SMP Negeri observasional rancangan kroseksional dan di Kota Yogyakarta rancangan kasus kontrol Terdapat perbedaan tingkat kesegaran jasmani antara siswa laki-laki dan perempuan. Status gizi dan asupan makan pagi mempengaruhi perbedaan tingkat kesegaran jasmani. Hubunga Antara 2011 Jenis penelitian Tidak terdapat Kebiasaan Makan bersifat hubungan antara Pagi dengan Tingkat observasional kebiasaan makan Kesegaran Jaamani dengan pagi dengan tingkat pada Siswa SDN pendekatan cross kesegaran jasmani Kel. Trangsan sectional pada siswa Hubungan Antara Kebiasaan Sarapan dengan Kesegaran Jasmani dan Status Gizi pada Anak Sekolah Dasar di SDN Padangsari 02 Banyumanik 2014 Desain penelitian Tidak ada hubungan adalah cross antara kebiasaan sectional sarapan dengan kesegaran jasmani dan status gizi Kesimpulan dari penelitian sebelumnya adalah penelitian ini menambahkan variabel terikat absensi sakit yang berbeda dari penelitian penelitian sebelumnya.