Mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat dan Menentukan Prioritas Perbaikan Melalui Potential Gain In Customer Value (Studi Kasus: Samsat Kota Cilegon)

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN KEGIATAN

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015

PELAKSANAAN KEGIATAN

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik dan dapat memuaskan semua pihak. Terselenggarakannya pelayanan

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

BAB III METODE PENELITIAN. di mana analisis diuraikan secara kualitatif ditambah sedikit perhitungan

ABSTRAK. Kata kunci : pelayanan, indek kepuasan masyarakat. Universitas Kristen Maranatha

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR LITBANG PASCAPANEN PERTANIAN. Periode Januari Juni 2017

PELAKSANAAN KEGIATAN

Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik SAMSAT Kabupaten Pandeglang

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

Penilaian Kualitas Pelayanan Kesehatan Pasien Berdasarkan KEPMENPAN No.25 Tahun 2004 (Studi Kasus Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota Cilegon)

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Permenpan No. 14 Tahun Makassar, 20 Februari 2018

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya pendapatan, teknologi, dan pendidikan,

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Januari Juni 2016

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN BALAI BESAR TMC

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan cara survei untuk

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.

#Indeks Kepuasan Masyarakat. #Pelayanan Teknis LAPORAN IKM 2016 LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT.

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Juli Desember 2015

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015

PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER II TAHUN 2017

BAB 5 PENUTUP. merupakan kategori Amat Baik karena berada pada rentang nilai Interval

Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat. Periode Desember 2014

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2017

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI DINAS KESEHATAN PUSKESMAS MANIMPAHOI KEC. SINJAI TENGAH Alamat :JlnPoros Malino Desa Saotengnga Kec.

Jurnal MONEX Vol.6 No 1 Januari 2017

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Januari Juni 2015

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MAHASISWA (IKM) UNIVERSITAS HALU OLEO (UHO) TAHUN AKADEMIK 2013/2014

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (PENGGUNA JASA LAYANAN) LPPM TAHUN 2017

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Januari Juni 2015

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO-HATTA SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA

LAPORAN SURVEY IKM BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN (BPPP) BANYUWANGI 2015

(INDEK KEPUASAN MASYARAKAT)

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/25/M.PAN/2/2004

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER I TAHUN 2014 PERIODE BULAN JANUARI JUNI 2014

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER I

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO-HATTA SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Plt. Kepala Pusat PVTPP. Dr.Ir.Agung Hendriadi, M.Eng. NIP

PENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

kamus Besar Bahasa Indonesia, survey didefinisikan sebagai teknik risert

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Kuantitatif.

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

LAPORAN TAHUNAN LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKT BALAI PELATIHAN PERTANIAN (BPP) JAMBI TAHUN 2016 BALAI PELATIHAN PERTANIAN (BPP) JAMBI

TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN DRIVE THRU DI SISTEM MANUNGGAL SATU ATAP KABUPATEN BANTUL JURNAL

EXECUTIVE SUMMARY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TAHUN Naskah dan gambar kulit : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2016 A. LATAR BELAKANG

SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG : PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SECARA MANDIRI

Laporan Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BBPP Batangkaluku Tahun 2017

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015

LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER I TAHUN 2016 BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN (BBPP) KUPANG

LAPORAN HASIL PENYUSUNAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ( IKM ) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

LAPORAN PENILAIAN IKM BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2014

I K M LAPORAN SEMESTER I DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Pemerintah

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BADAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA MAKASSAR TAHUN 2015 BPTPM KOTA MAKASSAR

Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Layanan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran Tahun 2016

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2014

SKRIPSI. Diajukan Oleh : RAHADYAN FAREZA

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menghadapi masyarakat pengguna jasa. Aparat birokrasi dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud, Tujuan dan Sasaran

LAPORAN PEMANTAUAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BBKP BELAWAN SEMESTER I TAHUN 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. negara maupun masyarakat untuk melakukan regulasi kembali dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Tahun 2016

BAB IV METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

Atas perhatian dan partisipasinya, disampaikan terima kasih.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

GLOBAL HEALTH SCIENCE ISSN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI (STUDI DI PERPUSTAKAAN X )

LAPORAN HASIL SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN UMUM PADA DINAS SOSIAL KOTA PONTIANAK

Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa Terhadap Kualitas Kinerja Pelayanan Terminal Seruni Kota Cilegon

LAPORAN IKM (INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT) SEMESTER I & II. 1. Januari s.d. Juni Juli s.d. November 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik merupakan unsur yang sangat penting dalam penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. Survey Kepuasan Pelanggan 2014

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ATAS PELAYANAN PUBLIK BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN SEMESTER 1, TAHUN 2016

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KEDUA TAHUN 2013

Transkripsi:

Mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat dan Menentukan Prioritas Perbaikan Melalui Potential Gain In Customer Value (Studi Kasus: Samsat Kota Cilegon) Puput Puspitasari Shanti Kirana Anggraeni Nuraida Wahyuni Email: nrdwahyuni@gmail.com Abstract. Pelayanan publik di mata masyarakat selama ini dianggap belum sesuai harapan. Masalah yang masih sering terjadi pada proses pelayanan publik antara lain mengenai lamanya waktu pelayanan, prosedur pelayanan yang berbelit-belit, fasilitas pendukung pelayanan yang masih kurang dan masih banyak lagi. Dari masalah yang sering timbul tersebut akhirnya timbul pandangan-pandangan di masyarakat yang menganggap bahwa semua urusan yang berkaitan dengan pemerintah pastisulit dan memakan banyak waktu. Pelayanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) merupakan salah satu instansi pelayanan publik yang melayani berbagai keperluan masyarakat berkenaan dengan administrasi kendaraan bermotor. Setiap tahunnya kantor bersama SAMSAT Kota Cilegon selalu melakukan pengukuran kepuasan pelanggan yang dalam hal ini adalah para wajib pajak menggunakan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Namun pengukuran tersebut hanya sebatas untuk mengetahui bagaimana tingkat kepuasan para wajib pajak dan belum ada penelitian lanjutan mengenai atribut-atribut apa yang harus diperbaiki. Oleh karena itu tujuan penelitian ini yaitu mengukur IKM dan menghitung bobot masing-masing atribut menggunakan metode Potential Gain In Customer Value (PGCV). Hasilnya, IKM SAMSAT kota Cilegon adalah 79.3, prioritas perbaikan adalah kesopanan dan keramahan petugas dalam memberikan pelayanan. Keywords: Pelayanan Publik, Indeks Kepuasan Masyarakat, PGVC. 1. PENDAHULUAN Pelayanan publik merupakan salah satu fungsi pemerintah sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dewasa ini masyarakat mulai kritis dalam memonitor dan mengevaluasi pelayanan dari instansi pemerintah dalam aspek transparansi, akuntabilitas, efisiensi dan efektifitas. Pemerintah sebagai pelayan masyarakat harus memberikan pelayanan sebaik-baiknya demi mewujudkan good governance. Pelaksanaan pelayanan publik yang optimal sudah pasti memberikan dampak positif terhadap kepuasan masyarakat terhadap instansi yang terkait. Untuk mencapai pelayanan publik yang baik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (KEMENPAN) menyusun standar pelayanan publik bagiinstansi pemerintah dengan mengeluarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 25/Kep/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, dimana ketentuan umum pelayanan publik ditentukan untuk dijadikan pedoman pelayanan baik oleh instansi pemerintah di pusat maupun di daerah. Pelayanan public di mata masyarakat selama ini dianggap belum sesuai harapan. Masalah yang masih sering terjadi pada proses pelayananpublik antara lain mengenai lamanya waktu pelayanan, prosedur pelayanan yang berbelit-belit, fasilitas pendukung pelayanan yang masih :Corresponding Author

kurang dan masih banyak lagi. Dari masalah yang sering timbul tersebut akhirnya timbul pandangan-pandangan di masyarakat yang menganggap bahwa semua urusan yang berkaitan dengan pemerintah pastisulit dan memakan banyak waktu. Pelayanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) merupakan salah satu instansi pelayanan publik yang melayani berbagai keperluan masyarakat berkenaan dengan administrasi kendaraan bermotor. Pada Kota Cilegon sebagai salah satu pusat industri, jumlah kendaraan bermotor yang ada sangat banyak dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Maka SAMSAT Kota Cilegon merupakan salah satu instansi yang banyak dikunjungi masyarakat setiap harinya untuk mengurus administrasi kendaraan yang dimiliki. Pelayanan yang biasa dilakukan antara lain Biaya Balik Nama (BBN), pembayaran pajak tahunan kendaraan bermotor, perpanjangan STNK per lima tahun dan masih banyak jenis pelayanan lainnya. Karena banyaknya masyarakat yang menggunakan pelayanan di kantor SAMSAT, maka kepuasan masyarakat menjadi hal yang penting. Pihak Kantor SAMSAT harus mengetahui bagaimana kepuasan masyarakat terhadap kinerja dan kualitas pelayanannya. Setiap tahunnya kantor bersama SAMSAT Kota Cilegon selalu melakukan pengukuran kepuasan pelanggan yang dalam hal ini adalah para wajib pajak menggunakan Indeks Kepuasan Masyarakat. Namun pengukuran tersebut hanya sebatas untuk mengetahui bagaimana tingkat kepuasan para wajib pajak dan belum ada penelitian lanjutan mengenai atribut-atribut apa yang harus diperbaiki. Oleh karena itu tujuan penelitian ini yaitu mengukur indeks kepuasan masyarakat dan menghitung bobot masingmasing atribut menggunakan metode Potential Gain In Customer Value (PGCV), dimana atribut dengan bobot tertinggi akan diprioritaskan untuk perbaikan. Metode tersebut digunakan untuk. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pihak Kantor Bersama SAMSAT Kota Cilegon untuk mengetahui bagaimana kepuasan masyarakat dan juga atribut-atribut apa saja yang harus diperbaiki demi meningkatnya kualitas pelayanan. 2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Motode Pengumpulan Data Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut: - Pengumpulan data dengan observasi langsung Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan kantor SAMSAT Cilegon. Dari observasi ini dapat diamati secara langsung bagaimana pelayanan di kantor SAMSAT, bagaimana keadaan gedung, dan banyak lagi atribut indeks kepuasan masyarakat yang bias diamati secara langsung. - Pengumpulan data dengan wawancara Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan pelayanan di kantor SAMSAT sehingga data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya. - Pengumpulan data dengan daftar pertanyaan (kuesioner) Kuesioner yang dibuat terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertama merupakan identitas responden yang meliputi jenis kelamin, umur, jenis pelayanan, pendidikan terakhir dan pekerjaan utama. Sedangkan pada bagian kedua merupakan tabel berisi pertanyaan yang berkaitan dengan penilaian wajib pajak mengenai tingkat kepuasan dan kepentingan terhadap pelayanan di kantor SAMSAT. Kuesioner yang dirancang sesuai dengan prosedur yang tertera pada KEMENPAN No. 25 tahun 2004 mengenai Indeks kepuasan masyarakat. Kuesioner terdiri dari 14 butir pernyataan yang terdiri dari: 1.Prosedur pelayanan 2.Persyaratan pelayanan 3.Kejelasan petugas pelayanan 4.Kecepatan pelayanan 5.Kepastian jadwal pelayanan 6.Kewajaran biaya pelayanan 7.Kepastian biaya pelayanan 8.Kemampuan petugas pelayanan 9.Kesopanan dan keramahan petugas 10.Keadilan mendapat pelayanan 11.Kedisiplinan dan tanggung jawab petugas 12.Kesesuaian kualitas layanan 13.Kenyamanan dan keamanan lingkungan 14.Penanganan terhadap pengaduan 2.2 Skala Pengukuran Pada penelitian ini menggunakan skala likert, dengan 4 tingkat jawaban mengenai kepentingan responden terhadap suatu pernyataan yang dikemukakan mendahului opsi jawaban yang disediakan. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Nazir, 2003). Bentuk jawaban pertanyaan dari setiap unsur pelayanan secara umum mencerminkan tingkat kualitas pelayanan yaitu dari yang sangat puas sampai sangat tidak puas. Untuk tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan diberikan penilaian sebagai berikut: a. Jawaban baik sekali diberi bobot 4 b. Jawaban baik diberi bobot 3 c. Jawaban kurang diberi bobot 2 d. Jawaban kurang sekali diberi bobot 1

Sedangkan untuk tingkat kepentingan pelanggan diberi penilaian sebagai berikut: a. Jawaban tidak penting diberi bobot 4 b. Jawaban cukup penting diberi bobot 3 c. Jawaban penting diberi bobot 2 d. Jawaban penting sekali diberi bobot 1 2.3 Perhitungan Nilai IKM Dalam penelitian ini teknik analisis datanya dilakukan dengan menggunakan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dihitung dengan menggunakan nilai rata-rata tertimbang masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan IKM terdapat 14 unsur atau indicator yang dikaji. Setiap unsur pelayanan mempunyai penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut: Bobot Nilai Rata-rata tertimbang = (Jumlah bobot)/(jumlah Unsur) = 1/14 = 0,071 Untuk memperoleh nilai rata-rata (NRR) per unsur menggunakan rumus sebagai berikut: NRR Per Unsur = (Jumlah Nilai Per Unsur)/(Jumlah Kuesioner yang Terisi) Sedangkan untuk memperoleh nilai rata-rata tertimbang per unsur menggunakan rumus sebagai berikut: NRR Tertimbang Per Unsur =NRR Per Unsur 0,071 Untuk mempermudah menginterpretasikan nilai IKM yang berkisar 25-100, maka hasil penilaian dikonversi dengan cara dikalikan nilai dasar 25. Nilai IKM Unit Pelayanan = NRR Tertimbang Per Unsur 25 2.4 Indeks Potential Gain In Customer Values (PGCV) Sebelum menghitung indeks PGCV, terlebih dahulu menghitung nilai gap. Perhitungan nilai kesenjangan atau gap ini merupakan selisih dari apa yang dipersepsikan pengguna jasa kantor SAMSAT terhadap kualitas pelayanan yang diterimanya dengan apa yang diharapkan oleh para pengguna jasa kantor SAMSAT Cilegon. Dari analisis gap akan mendapatkan atribut mana yang akan memerlukan prioritas untuk perbaikan beserta nilainya, kemudian akan dilakukan perhitungan lanjut dengan metode Potential Gain in Customer Value (PGCV). Langkah-langkah menghitung PGCV adalah: 1. Mencari nilai Achieve Customer Value (ACV). Yaitu nilai pencapaian konsumen. Didapatkan dari hasil kali variable kepentingan (harapan) dengan variable performansi (persepsi). 2. Mencari nilai Ultimately Desire Customer Value (UDCV). Yaitu nilai akhir yang diinginakan konsumen. Untuk mencari nilai UDCV yaitu dengan mengalikan nilai Importance yang dipilih oleh pelanggan dengan nilai Performance maksimal dengan skala Likert pada kuesioner yang disebarkan. 3. Mencari nilai Indeks PGCV. Yaitu nilai UDCV dikurangi dengan nilai ACV untuk mengetahui prioritas utama untuk diperbaiki kualitasnya. 3. PEMBAHASAN 3.1 Indeks Kepuasan Masyarakat Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap 150 orang responden mengenai tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan pelanggan, berikut adalah hasil perhitungan indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kantor SAMSAT UPTD Cilegon. Tabel 1: Nilai Rata-rata Unsur Tingkat Kepuasan No Unsur Pelayanan Total Ratarata Nilai 1 Prosedur Pelayanan 472 3,15 2 Persyaratan Pelayanan 476 3,17 3 Kejelasan Petugas 484 3,23 4 Kecepatan Pelayanan 467 3,11 5 Kepastian Jadwal 473 3,15 6 Kewajaran Biaya 492 3,28 7 Kepastian Biaya 491 3,27 8 Kemampuan Petugas 481 3,21 9 Kesopanan dan keramahan 472 3,15 10 Keadilan Mendapatkan Pelayanan 479 3,19 11 Kedisiplinan Petugas 482 3,21 12 Kualitas Pelayanan 482 3,21 13 Kenyamanan Lingkungan 475 3,17 14 Tanggung Jawab Petugas 480 3,20 Sehingga nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada Kantor SAMSAT Cilegon dapat dihitung sebagai berikut: Nilai Rata-rata Unsur Pelayanan = 3,15 Nilai Penimbang = 0,071

Maka, Nilai Indeks = (3,15 0,071)+(3,15 0,071) Nilai Indeks = 3,17 Dengan demikian nilai indeks kepuasan masyarakat (IKM) terhadap pelayanan Kantor Bersama SAMSAT UPTD Cilegon dapat diketahui sebagai berikut: Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks Nilai dasar = 3,17 25 = 79,3 Mutu Pelayanan = B Kinerja Unit Pelayanan = Baik 3.2 PGVC Metode ini digunakan untuk menentukan prioritas perbaikan dari segi suara pelanggan tetapi tidak memperhatikan kekuatan dari pihak manajemen. Dengan PGCV maka akan diketahui urutan pioritas perbaikan atribut. Tabel 2: Perhitungan PGCV No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Atribut Kemudahan aturan pelayanan di Samsat ini Kesesuaian persyaratan administrasi dengan jenis pelayanannya Kejelasan petugas dalam memberikan penjelasan pelayanan Kecepatan sesuai standar kualitas atau waktu pelayanan di unit ini Ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelayanan Kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang ditetapkan Kepastian biaya pelayanan yang telah ditetapkan Kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan Kesopanan dan keramahan petugas dalam memberikan pelayanan Keadilan mendapatkan pelayanan yang telah diberikan petugas (tidak pilih kasih) Kedisiplinan dan tanggung jawab petugas dalam memberikan pelayanan Kesesuaian kualitas jenis layanan yang diberikan Kenyamanan dan keamanan di lingkungan unit pelayanan Pelayanan penanganan pengaduan, saran dan tindak lanjut unit pelayanan ini Rata-rata Tingkat Kinerja (X) Tingkat Kepentingan (Y) ACV UDCV PGCV Rank 3,147 3,320 10,447 13,280 2,83 4 3,173 3,253 10,324 13,013 2,69 9 3,227 3,313 10,691 13,253 2,56 13 3,113 3,293 10,253 13,173 2,92 2 3,153 3,333 10,511 13,333 2,82 5 3,280 3,360 11,021 13,440 2,42 13 3,273 3,260 10,671 13,040 2,37 14 3,207 3,400 10,903 13,600 2,70 8 3,147 3,493 10,992 13,973 2,98 1 3,193 3,360 10,730 13,440 2,71 7 3,213 3,327 10,690 13,307 2,62 10 3,213 3,327 10,690 13,307 2,62 11 3,167 3,493 11,062 13,973 2,91 3 3,200 3,473 11,115 13,893 2,78 6

4. KESIMPULAN Dari hasil pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat, didapat SAMSAT Cilegon dalam kategori Baik, dan prioritas perbaikan yang utama adalah variabel nomor 9 yaitu Kesopanan dan keramahan petugas dalam memberikan pelayanan. REFERENCES Hartoyo, A. (2011) Analisis Kinerja Pelayanan Umum Aparatur Di Kecamatan Umbulharjo (Studi Kasus Pada Pelayanan Administrasi Kependudukan Tahun 2012), Skripsi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Herdiaswati, N. (2014) Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Pia Cap Mangkok dengan Metode Potential Gain In Customer Value (PGCV) (Studi Kasus Pia Cap Mangkok Malang), Jurnal Teknik Industri Universitas Brawijaya. Imanuddin, A. (2011) Analisis Kepuasan Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor Di SAMSAT Kota Semarang II, Jurnal Teknik Industri Universitas Diponegoro. Siregar, T. F. (2011) Analisis Tingkat Kepuasan Customer Terhadap Kualitas Pelayanan Berdasarkan Indeks Potential Gain Customer Value (PGCV) Di PT. Alfa Scorpii Medan, Skripsi, Universitas Sumatera Utara. Wibowo, I.A. (2010) Pengukuran Tingkat Kepuasan Penumpang Pada Rute Penerbangan Jakarta-Surabaya Dengan Metode Fuzzy ServQual Dan Indeks PGCV, Skripsi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.