I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Variabel Pertumbuhan. Variabel pertumbuhan tanaman Kedelai Edamame terdiri atas tinggi tanaman, jumlah daun,

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Umur 35 Hari Setelah Tanam

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pengamatan Kompos Pelepah Daun Salak. (terkontrol) dengan hasil akhir berupa humus dan kompos (Simamora dan Salundik,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Tinggi Tanaman. Hasil penelitian menunjukan berbagai kadar lengas tanah pada stadia

Hasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Analisis Variabel Pengamatan Pertumbuhan Kubis

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

Hasil dan pembahasan. A. Pertumbuhan tanaman. maupun sebagai parameter yang digunakan untuk mengukur pengaruh lingkungan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dihasilkan dari proses-proses biosintesis di dalam sel yang bersifat

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan hasil sidik ragam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Suhu min. Suhu rata-rata

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tajuk. bertambahnya tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tajuk, berat kering tajuk

HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STAF LAB. ILMU TANAMAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman Jati. daun, luas daun, berat segar bibit, dan berat kering bibit dan disajikan pada tabel

TATA CARA PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN TANAMAN JAGUNG

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Variabel Hama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dengan berbagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Varietas Burangrang berasal dari segregat silangan alam, diambil

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STAF LAB. ILMU TANAMAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Electrical Conductivity (EC) Menurut Sutiyoso (2009) untuk sayuran daun digunakan EC 1,5-2,0 ms/cm.

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perkembangan Akar. Akar adalah bagian dari tumbuhan yang tumbuh ke arah bawah yaitu

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Kotoran Kambing Terhadap Sifat Tanah. Tabel 4.1. Karakteristik Tanah Awal Penelitian

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap parameter tinggi tanaman, berat

PENDAHULUAN. ternyata dari tahun ke tahun kemampuannya tidak sama. Rata-rata

I. PENDAHULUAN. Sorgum (Sorghum bicolor [L.] Moench) adalah tanaman serealia yang potensial

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Limbah Cair Budidaya Air Lele Dengan Pupuk Nitrogen. Terhadap Tinggi Tanaman, dan Jumlah Daun

II. TINJAUAN PUSTAKA...

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kualitas Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah Varietas Biru Lancor (Allium

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan dan pemberian berbagai macam pupuk hijau (azolla, gamal, dan

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Tinggi Tanaman. Tinggi tanaman diamati dan diukur untuk mengetahui pertumbuhan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. (Ocimum sanctum) untuk pengendalian akar gada (plasmodiophora brassicae)

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (Lampiran VI)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

5. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh waktu pemberian GA3 terhadap pertumbuhan tanaman leek

HASIL DAN PEMBAHASAN

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBAHASAN UMUM Hubungan Karakter Morfologi dan Fisiologi dengan Hasil Padi Varietas Unggul

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. RIWAYAT HIDUP... iii. ABSTRAK... iv. KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI...

KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS BATANG PISANG DAN PUPUK NPK PADA PEMBIBITAN TANAMAN JATI

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Yogyakarta dalam suhu ruang. Parameter penelitian di. normal di akhir pengamatan (Fridayanti, 2015).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percobaan

Transkripsi:

I. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Variabel Pertumbuhan Variabel pertumbuhan tanaman Kedelai Edamame terdiri atas tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar tajuk, bobot kering tajuk, bobot segar akar, dan bobot kering akar. Hasil variabel pertumbuhan tanaman kedelai Edamame disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Rerata tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar tajuk, bobot kering tajuk, panjang akar, bobot segar akar, dan bobot kering akar. Konsentrasi Perlakuan tinggi tanaman (cm) jumlah daun ( helai) luas daun (cm) bobot segar tajuk (g) bobot kering tajuk (g) panjang akar (cm) bobot segar akar (cm) bobot kering akar (cm) 54,78a 35,56a 1176,a 31,73a 8,1a 59,67a 8,16a 1,83a 6,3a 36,61a 844,3a 22,39a 6,63a 63,a 8,81a 1,57a 48,55a 34,83a 88,7a 3,89a 7,13a 63,a 11,37a 1,19a 58,1a 39,66a 1526,3a 38,56a 1,26a 51,67a 13,53a 2,44a 61,94a 35,11a 132,3a 29,21a 8,39a 52,33a 1,75a 2,52a Keterangan : angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata berdasarkan uji F taraf α 5%. 1. Tinggi tanaman (cm) Tinggi tanaman diamati dan diukur untuk mengetahui pertumbuhan vegetatif pada suatu tanaman. Bedasarkan hasil sidik ragam tinggi tanaman yang di ukur menunjukkan bahwa semua penyemprotan dengan memberikan hasil tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman (Lampiran 5a). Perlakuan memberikan hasil yang sama dengan pemberian tanpa menggunakan. Pengaruh yang sama ini diduga karena waktu aplikasi yang kurang efektif, karena mudah menguap sehingga dapat kemungkinan bahwa penyemprotan tidak efektif selain itu penyemprotan dilakukan pada musim penghujan sehingga yang di semprotkan tidak bekerja maksimal karena karbondioksida akan bekerja dalam kondisi suhu tinggi yang

Tinggi Tanaman (cm) bekerja sebagai penghambat fotorespirasi tanaman dalam proses fotosintesis yang berlangsung. Hasil rerata tinggi tanaman dapat dilihat pada Gambar 1. 7. 6. 5. 4. 3. 2. 1.. Gambar 1. Rerata tinggi tanaman kedelai Edamame Bedasarkan Gambar 1 Pertumbuhan tanaman kedelai edamame Perlakuan dengan penyemprotan menggunakan memberikan hasil nilai cenderung lebih tinggi di bandingkan dengan laiinya tinggi tanaman dengan pemberian dengan mencapai tinggi rata-rata 61,94 cm sedangkan penyemprotan dengan 14 % memberikan nilai cendrung lebih rendah di bandingkan dengan lainnya, tinggi tanaman yang disemprotkan dengan menggunakan dengan memiliki tinggi tanaman rata-rata 48,55 cm tidak terjadinya perbedaan tinggi tanaman antar disebabkan oleh faktor lingkungan yang mendukung pertumbuhan tanaman yang sama. Hasil perbedaan pertumbuhan tanaman yang relatif sama antara yang diberi dan tanpa disebabkan karna semua yang diberikan tidak berpengaruh dengan pertumbuhan tinggi tanaman.

jumlah daun (helai) 2. Jumlah daun Daun merupakan salah satu organ tanaman yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis. Semakin banyak jumlah daun dalam satu tubuh tanaman memungkinkan pemerataan jumlah cahaya yang diterima oleh daun dan penyerapan hara menjadi lebih optimum.serta daun merupakan sumber asimilat utama bagi kenaikan bobot kering (Goldsworth dan Fisher, 1996). Kegiatan pertumbuhan dan hasil tanaman dipengaruhi oleh jumlah daun karena daun sebagai tempat kegiatan fotosintesis untuk penghasil energi yang akan diperluakan untuk proses pertumbuhan tanaman. Bedasarkan hasil sidik ragam jumlah daun menunjukkan bahwa semua penyemprotan dengan memberikan hasil tidak berbeda nyata (Lampiran 5b) terhadap jumlah daun. Perlakuan tanpa pemberian memberikan hasil yang sama dengan yang diberikan. Rerata Jumlah daun kedelai Edamame dilihat pada Gambar 2. 45 4 35 3 25 2 15 1 5 metanol metanol metanol metanol metanol Gambar 2. Rerata jumlah daun kedelai Edamame

Bedasarkan Gambar 2 pertumbuhan jumlah daun pada minggu ke 4 pemberian dengan cendrung lebih tinggi di bandingkan dengan lainnnya. Jumlah daun yang di berikan dengan memiliki rerata jumlah daun sebanyak 39 helai dan dengan memberikan jumlah daun yang cendrung lebih rendah dibandingkan dengan lainnya, hal ini di karenakan karena pemberian tidak mempengaruhi terhadap jumlah daun. 3. Luas Daun Luas daun tanaman merupakan salah satu peubah tanaman yang sering diamati dalam penelitian. Hasil pengukuran luas daun, di antaranya digunakan untuk mengetahui berat spesifik daun, laju pertumbuhan relatif dan laju asimilasi (Grotkopp dan Rejmanek, 27; Hossain et al., 211). Kemampuan daun untuk menghasilkan produk fotosintat ditentukan oleh produktifitas per satuan luas daun dan total luas daun. Energi yang dihasilkan sangat tergantung pada rasio ekternal dan internal daun (Fahn.l995). Luas daun menjadi salah satu perameter utama karena laju fotosintesis pertumbuhan per satuan tanaman dominan ditentukan oleh luas daun. Fungsi utama daun adalah sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis. Bedasarkan hasil sidik ragam luas daun menunjukkan bahwa semua penyemprotan dengan menggunakan memberikan hasil tidak berbeda nyata (Lampiran 5c) terhadap luas daun. Pemberian Perlakuan tanpa pemberian memberikan hasil yang sama dengan pemberian. Hasil rerata luas daun dapat dilihat pada Gambar 3.

luas daun (cm2) 11 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Rerata luas daun kedelai Edamame Gambar 3. Bedasarkan Gambar 3 menunjukan bahwa kontrol atau penggunaan Konsentrasi memberikan hasil luas daun cendrung lebih besar dibandingkan degan lainnya, pemberian memiliki luas daun sebesar 1526.2 cm 2, Sedangkan penggunaan memberikan hasil luas daun cenderung lebih rendah dibandingkan dengan lainnya pemberian memberikan hasil luas daun sebesar 844 cm 2. Hal ini dikarenakan penelian yang dilakukan pada musim penghujan sehingga pemberian tidak berpengaruh terhadap luas daun tanaman kedelai Edamame karena intensitas cahaya sangat mempengaruhi terhadap ketebalan dan luas daun dalam proses fotosintesis cahaya adalah faktor penting dalam terjadinya proses fotosintesis pada tanaman. Klorofil yang terkandung pada daun juga turut mempengaruhi laju fotosintesis. Daun yang memiliki kandungan klorofil tinggi diharapkan lebih efisien dalam menangkap energi

cahaya matahari untuk fotosintesis (Lawlor, 1987, cit. Gardner et al., 1991). Indeks luas juga daun dapat digunakan untuk menggambarkan tentang kandungan total klorofil daun tiap individu tanaman. Permukaan daun yang semakin luas diharapkan mengandung klorofil lebih banyak. 4. Bobot segar tajuk Bobot segar tajuk mengindikasikan akumulasi fotosintat dalam tanaman dan menunjukkan kandungan air yang berada pada jaringan tajuk. untuk mencapai bobot segar yang optimal, tanaman masih banyak membutuhkan energi dan unsur hara agar peningkatan jumlah maupun ukuran sel dapat mencapai optimal serta memungkinkan adanya peningkatan kandungan air tanaman yang optimal. Bedasarkan hasil sidik ragam menunjukan bahwa penyemprotan melalui daun tidak memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap (Lampiran 5d) terhadap bobot segar tajuk. Rerata bobot segar tajuk disajikan pada gambar.

Bobot segar tajuk (gram) 35 3 25 2 15 1 5 Mmetanol Perlakuan Gambar 4. Rerata bobot segar tajuk minggu ke -8 Bedasarkan Gambar 4 bobot segar tajuk dengan Perlakuan penyemprotan memberikan nilai cenderung lebih tinggi untuk bobot segar tajuk dibandingkan dengan yang lainnya. Sedangkan penyemprotan dengan menunjukan nilai cendrung lebih rendah dibandingkan dengan yang lannya. hal ini karena pemberian tidak berpengaruh terhadap bobot segar tajuk. Bobot segar tajuk merupakan hasil akumulasi fotosintat dalam bentuk biomasa tanaman dan kandungan air pada daun. Menurut Lahadassy (27), untuk mencapai bobot segar yang optimal, tanaman tidak hanya membutuhkan CO 2 saja masih banyak membutuhkan energi maupun unsur hara untuk peningkatan jumlah maupun ukuran sel dapat mencapai optimal serta memungkinkan adanya peningkatan kandungan air tanaman yang optimal. Dijelaskan oleh Loveless (1987), bahwa sebagian bobot segar tajuk disebabkan oleh kandungan air. Air berperan dalam turgiditas sel, sehingga sel-sel daun akan membesar.

bobot kering tajuk(gram) 5. Bobot kering tajuk Bobot kering tajuk menunjukkan akumulasi bahan kering dari hasil fotosintesis tanaman. Bedasarkan hasil sidik ragam menunjukkan bahwa semua penyemprotan dengan menggunakan memberikan hasil tidak berbeda nyata (Lampiran 5e) terhadap bobot kering tajuk. Pemberian Perlakuan tanpa pemberian memberikan hasil yang sama dengan pemberian. Hasil bobot kering tajuk dapat dilihat pada Gambar 5. 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Gambar 5. Rerata bobot kering tajuk kedelai Edamame. Bedasarkan Gambar 5 bobot kering tajuk penyemprotan dengan memberikan hasil bobot kering tajuk yang lebih besar dibandingkan dengan lainnya, sedangkan untuk memberikan nilai cendrung lebih rendah dibandingkan lainnya. Konsentrasi karbondioksida merupakan faktor eksternal yang paling mempengaruhi laju fotosintesis tumbuhan. Karbondioksida akan diserap ke dalam klorofil melalui stomata.

panjang akar (cm) Jika kebutuhan karbondioksida pada tanaman telah tercukupi makan laju fotosintesis akan berjalan dengan baik, hal ini juga akan berpengaruh pada bobot kering tajuk. 6. Panjang akar Panjang akar merupakan hasil perpanjangan sel-sel di belakang meristem ujung (Gardner, 1991). Bedasarkan hasil sidik ragam menunjukan bahwa penyemprotan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata (Lampiram 5f) terhadap panjang akar. Pertumbuhan panjang akar dapat di;ihat pada Gambar 6. 7 6 5 4 3 2 1 Gambar 6. Rerata panjang akar kedelai Edamame Bedasarkan Gambar 6 panjang akar, pada minggu delapan perkaluan tampa memberikan nilai cenderung lebih tinggi di bandingkan dengan lainnya pada minggu ke delapan panjang akar kedelai edamame yang berikan dengan memiliki panjang akar sebesar 63. cm sedangkan panjang akar yang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan lainnya adalah dengan

berat segar akar (gram). Hal ini di karenakan pemberin CO 2 terlalu besar sehingga menghambat pertumbuhan pajang akar. Menurut (brouwer dalam Franklin P. Gardner) CO 2 sampai 2% merangsang pertumbuhan akar tetapi mengerdilnya akar karena CO 2 terlalu tinggi, penambahan CO 2 menjampai 8% menghambat pertumbuhan akar, pengaruh CO 2 tergantung pada tekanan parsial CO 2 dalam atmosfr akar. Selain itu Sebagian besar nutrisi yang dibutuhkan tanaman diserap dari larutan tanah melalui akar, kecuali Karbon dan Oksigen yang diserap dari udara melalui daun Gardner, 1991). 7. Bobot segar akar Akar merupakan organ tanaman yang berfungsi dalam menyerap unsur hara dalam bentuk larutan yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Bobot segar akar mengindikasikan kapasitas pengambilan air dalam tanah oleh akar. Bedasarkan hasil sidik ragam penyempraotan memberikan hasil yang tidak berbeda nyata (Lampiran 5g) terhadap bobot segar akar. Hal ini menunjukan bahwa penyemprotan menggunakan dan tidak memberikan pengaruh yang sama terhadap bobot akar 1 8 6 4 2 Gambar 7. Rerata beraat segar akar kedelai Edamame Gambar 7. Rerata bobot segar akar kedelai Edamame

Berdasarkan Gambar 7 aplikasi dengan memberikasn nilai tertinggi dan pada minggu ke 8 aplikasi metaol dengan memberikan nilai tertinggi Hal ini dikarenakan, pemberian berbagai berbagai macam tidak memberikan hasil yang signifikan terhadap bobot segar akar. Jenis akar pada tanaman kedelain tergolong kedalam jenis akar serabut. Sistem perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang sebayak-bayaknya. Cabang akar yang tumbuh tidak menjadi besar tetapi tumbuh menjadi akar lagi. Kemudian akar primer selanjutnya mengecil, sehingga bentuknya mirip dengan serabut. Pertumbuhan akar serabut dipengaruhi oleh suhu, kelembaban dan oksigen (Silvi, 211). 8. Bobot kering akar Bobot kering akar sangat terggantung pada volume akar dan jumlah akar tanaman itu sendiri, sehingga banyak tidaknya volume dan jumlah akar berpengaruh bayak terhadap bobot kering akar terpengaruh juga. Pertumbuhan tanaman paling sedikit 9 persen bahan kering tanaman adalah hasil fotosintesis. Bedasarkan hasil sidik ragam menunjukan tidak ada pengaruh yang sama antar terhadap bobot kering akar (lampiran 5h). Hal ini menunjukan bahwa penyemprotan melalui daun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap bobot kering akar Tanaman Kedelai Edamame. Rerata bobot kering akar kedelai Edamame disajikan pada gambar 8.

berat kering akar (gram) 3 2.5 2 1.5 1.5 Gambar 8.. Rerata bobot kering akar kedelai Edamame Bedasarkan Gambar 8 hasil bobot kering akar, dengan memeberikan nilai berat kering cendrung lebih tinggi dibandingkan lainnya, bobot kering akar dengan memiliki bobot kering sebesar 1,57 gram sedangkan dengan memberikan nilai yang cenderung lebih rendah dengan lainnya, penyemprotan dengan memiliki bobot kerign akar sebesar 1.19 gram. Hal ini di karenakan bobot segar daun dan luas daun cenderung sama sehingga mempengaruhi bobot kering akar karena bobot kering akar merupakan akumulasi dari hasil fotosintesis yang berupa fotosintat. B. Variabel Hasil Produktivitas suatu tanaman merupakan tujuan akhir dari kegiatan budidaya. Komponen hasil tanaman kedelai Edamame meliputi jumlah polong per tanaman dan bobot segar polong. Rerata hasil tanaman kedelai Edamame disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Rerata jumlah polong, bobot segar polong, bobot kering biji, dan hasil polong.

jumlah polong (butir) Konsentrasi Perlakuan jumlah (polong) Bobot segar polong(gram) Bobot kering biji (gram) bobot kering 1 biji (gram) Hasil polong (ton/hektar) 25,a 59,35a 1.12a 33.4a 14.83a 23,5a 46,17a 13.32a 34.4a 11.54a 21,16a 45,51a 11.19a 34.94a 11.73a 26,17a 63,43a 11.11a 36.3a 15.85a 26,a 54,99a 16.93a 34.28a 13.74a Keterangan : angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata berdasarkan uji F taraf α 5% dan uji DMRT. 1. Jumlah polong Bedasarkan Tabel hasil sidik ragam aplikasi penyemprotan menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata (Lampiran 5j) terhadap jumlah polong kedelai Edamame).. Hal ini diduga semua dapat memenuhi kebutuhan pada tanaman kedelai Edamame. Hasil jumlah polong kedelai Edamame disajikan pada Gambar 9. 3 25 2 15 1 5 gambar 9. Rerata jumlah polong kedelai Edamame Bedasarkan Gambar 19 jumlah polong, berbagai aplikasi menunjukan hasil yang tidak beda nyata antara perlakan. Hal ini dikarenakan Terpenuhinya kebutuhan CO 2,

Berat segar polong (gram) unsur hara, cahaya dan air menjadikan hasil fotosintesis akan terbentuk dengan baik, fotosintat yang dihasilkan akan ditransfer dan disimpan dalam biji pada saat pengisian biji. 2. bobot segar polong (gram) Bedasarkan hasil sidik ragam pada Tabel 4 bobot segar polong kedelai Edamame menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata antar (Lampiran 5i). Hal ini dikarenakan pemberian berbagai tidak berpengaruh terhadap bobot segar polong. Rerata bobot segar polong dapat dilihat pada Gambar 9. 7. 65. 6. 55. 5. 45. 4. 35. 3. 25. 2. 15. 1. 5.. Gambar 1. Rerata bobot segar polong kedelai Edamame Bedasarkan gambar 1 bobot segar polong pada cenderung lebih tinggi dibandingkan lainnya, bobot segar polong yang diberikan metano dengan memiliki bobot segar polong sebesar 63,42 gram pertanaman. Sedangkan bobot segar polong yang cenderung lebih rendah terdapat pada dengan. Bobot kering polong kedelai Edamame yang di pelakukan dengan meiliki bobot sebesar 45,51 gram. Hal ini dikarenakan

banyaknya jumlah polong isi yang dihasilkan mempengaruhi bobot segar polong yang dihasilkan. Hasil jumlah polong isi yang tidak berbeda nyata maka menyebabkan bobot segar polong isi juga tidak berbedan nyata. 3. Bobot kering biji Bedasarkan Tabel hasil sidik ragam aplikasi penyemprotan menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata (Lampiran 5k) terhadap bobot kering biji kedelai Edamame). Hal ini diduga semua dapat memenuhi kebutuhan CO 2 pada tanaman kedelai Edamame. Hasil bobot kering biji kedelai Edamame disajikan pa da Gambar 12. Bedasarkan Gambar 11 bobot kering biji, aplikasi dengan cenderung lebih tinggi dibaningkan dengan lainnya yaitu sebesar 16,93 gram, sedangkan untuk dengan memiliki bobot kering biji cenderung lebih rendah dari lainnya yaitu sebesar 1,12 gram. Hal ini dikarenakan Terpenuhinya kebutuhan CO 2, unsur hara, cahaya dan air menjadikan hasil fotosintesis akan terbentuk dengan baik, fotosintat yang dihasilkan akan ditransfer dan disimpan dalam biji pada saat pengisian biji. Sehingga hasil kering biji kedelai Edamame tidak memiliki perbedaan yang nyata antara perlakannya.

berat kering biji (gram) 18 16 14 12 1 8 6 4 2 Rerata bobot kering biji kedelai Edamame Gambar 11. 4. Bobot 1 biji (biji) Hasil sidik ragam terhadap bobot kering akar tanaman menunjukan bahwa semua pelakuan yang diberikan memberi pengaruh yang sama antar yang diberiakan pada tanaman kedelai Edamame Rerata bobot kering 1 biji dapat dilihat pada Gambar 12. Berdasarkan hasil sidik ragam bobot kering 1 biji menunjukan bahwa antar yang diuji cobakan tidak berpengaruh secara nyata pada bobot kering 1 biji kedelai Edamame sehingga dapat dikatakan bahwa penyemprotan berbagai tidak beda nyata. Bobot kering 1 biji ini dapat dipengarui oleh bobot segar polong yang tidak memberikan perbedaan antara nya.

bobot kering 1 biji (gram) 4 35 3 25 2 15 1 5 Gambar 12. Rerata bobot kering 1 biji kedelai Edamame 5. Hasil Polong (ton/hektar) Hasil bobot segar kedelai Edamame ton per hektar dikonversi dari hasil tanaman kedelai Edamame gram per tanaman. Pengamatan hasil bertujuan untuk mengetahui hasil panen kedelai edamame yang di peroleh per hektar (Linda, dkk 217). Bedasarkan hasil sidik ragam pada Tabel 4 bobot segar polong kedelai Edamame menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata antar (Lampiran 5i). Hal ini dikarenakan pemberian berbagai tidak berpengaruh terhadap bobot segar polong per hektar. Rerata Bobot segar polong dapat dilihat pada Gambar 13.

bobot polong segar per hektar (ton) 18 16 14 12 1 8 6 4 2 Gambar 13. Rerata hasil polong segar ( ton per hektar) Berdasarkan rerata hasil polong ton per hektar pada gambar 13 dengan cendrung lebih tinggi di bandingkan dengan yang lainnya yaitu memiliki bobot segar polong sebesar 15,85 ton per hektar mesikipun bobot segar polong pertanaman tidak bedanyata akan tetapi dalam. Sedangkan dengan bobot polong kedelai edamame dengan memiliki bobot sebesar 11,54 ton per hektar. Hal ini di karenakan berbagai meanol tidak mempengaruhi terhadap bobot segar polong per hektar.