Titrasi Pengendapan. Titrasi yang hasil reaksi titrasinya merupakan endapan atau garam yang sukar larut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Pengendapan. Sophi Damayanti

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II. METODE VOLHARD Selasa, 10 April 2014

TITRASI PENGENDAPAN. Djadjat Tisnadjaja

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK ARGENTOMETRI

(TITRASI PENGENDAPAN)

Menentukan Kadar Ion Br- dan KSCN dengan Metode Argentometri-Volhard (METODE VOLHARD) Menentukan molaritas KSCN dengan metode titrasi balik

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TITRASI PENGENDAPAN CARA VOLHARD. Disusun oleh : Haris Dianto

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

TITRASI PENGENDAPAN. Oleh: Sunarto,M.Si. Kompetensi Dasar: Dapat menghitung konsentrasi analit menggunakan cara titrasi Pengendapan

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

HASIL ANALISIS KEBENARAN KONSEP PADA OBJEK PENELITIAN. Penjelasan Konsep

METODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT.

Bab 4 KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

kimia K-13 KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN K e l a s A. Kelarutan Garam (Elektrolit) Tujuan Pembelajaran

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB

TITRASI IODOMETRI DENGAN NATRIUM TIOSULFAT SEBAGAI TITRAN Titrasi redoks merupakan jenis titrasi yang paling banyak jenisnya. Terbaginya titrasi ini

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga

Pemisahan dengan Pengendapan

TITRASI ARGENTOMETRI dengan CARA MOHR. Abstak

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

PENENTUAN KADAR KLORIDA

ANALISIS GRAVIMETRI. Gravimetri??? Tiga cara gravimetri 1. Cara penguapan 2. Cara elektrolisis 3. Cara pengendapan

MODUL III KESETIMBANGAN KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

BAB IV. HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN

dimana hasilnya dalam bentuk jumlah atau bilangan kadar.

Soal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN

BAB 8. Jika Anda memasukkan satu sendok gula ke dalam segelas air, kemudian Anda. Kelarutan Garam Sukar Larut. Kata Kunci.

Persiapan UN 2018 KIMIA

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II PENENTUKAN ION KLORIDA DARI SAMPEL AIR DENGAN METODE ARGENTOMETRIK Selasa, 01 April 2014

Bab II Studi Pustaka

KIMIA ANALITIK ADAM WIRYAWAN RURINI RETNOWATI AKHMAD SABARUDIN JURUSAN KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Macam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya

ILMU KIMIA ANALIT. Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani, MP

KIMIA ANALISA 2 CONTOH PERHITUNGAN ARGENTOMETRI

PEMISAHAN DENGAN CARA PENGENDAPAN. Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat mendeskripsikan cara-cara pemisahan dengan proses pengendapan

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

CH 3 COONa 0,1 M K a CH 3 COOH = 10 5

REAKSI IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

GALAT TITRASI. Ilma Nugrahani

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry

KESETIMBANGAN. titik setimbang

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PERCOBAAN IV ARGENTOMETRI

H + + OH - > H 2 O. Jumlah mol asam (proton) sama dengan jumlah mol basa (ion hidroksida). Stoikiometri netralisasi

TITRASI PENGENDAPAN METODE VOLHARD

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.

Sulistyani, M.Si.

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

KELARUTAN DAN HASILKALI KELARUTAN URAIAN MATERI

Penarikan sampel (cuplikan) Mengubah konstituen yang diinginkan ke bentuk yang dapat diukur Pengukuran konstituen yang diinginkan Penghitungan dan

PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

Dikenal : - Asidimetri : zat baku asam - Alkalimetri : zat baku basa DASAR : Reaksi penetralan Asam + Basa - hidrolisis - buffer - hal lain ttg lart

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

Kimia Analitik. untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Adam Wiryawan Ririni Retnowati Akhmad Sabarudin. Adam W. Ririni R. Akhmad S. KIMIA ANALITIK untuk SMK

BERKAS SOAL (ANALISIS KUALITATIF)

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION

MODUL IV KESETIMBANGAN KELARUTAN

Analisa Klorida Analisa Kesadahan

KIMIA DASAR PRINSIP TITRASI TITRASI (VOLUMETRI)

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

Reaksi dalam larutan berair

Standarisasi Larutan

Penentuan Kadar Klorida Menggunakan Metode Gravimetri

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI KATION ANION

Penentuan Kesadahan Dalam Air

SOAL dan PEMBAHASAN Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

Analisis Kation Golongan III

BAB 7. ASAM DAN BASA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Percobaan Untuk mengetahui kadar Fe (II) yang terkandung dalam sampel dengan menggunakan titrasi oksidimetri.

MATERI HIDROLISIS GARAM KIMIA KELAS XI SEMESTER GENAP

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN III (PEMURNIAN BAHAN MELALUI REKRISTALISASI)

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)

KATA PENGANTAR. Wassalamualaikum Wr. Wb. Palembang, Oktober Penyusun

Transkripsi:

TITRASI PENGENDAPAN

Titrasi Pengendapan Titrasi yang hasil reaksi titrasinya merupakan endapan atau garam yang sukar larut Prinsip Titrasi:: Reaksi pengendapan yangg cepat mencapai kesetimbangan pada setiap penambahan titran Tidak ada pengotor yang mengganggu Diperlukan indikator untuk melihat titik akhir titrasi

Beberapa reaksi pengendapan berlangsung lambat dan mengalami keadaan lewat jenuh Titrasi pengendapan tidak menunggu sampai pengendapan berlangsung sempurna (berbeda dengan gravimetri) Hasil kali kelarutan (K sp ) harus cukup kecil, sehingga pengendapan bersifat kuantitatif dalam batas kesalahan eksperimen. Tidak boleh terjadi reaksi samping dan kopresipitasi

Faktor yang mempengaruhi kelarutan 1. Temperatur Kelarutan bertambah dengan naiknya temperatur Kadang endapan yang baik terbentuk pada larutan panas, tetapi sebaiknya tidak dilakukan penyaringan terhadap larutan panas, karena pengendapan dipengaruhi oleh faktor temperatur

2. Sifat pelarut Garam-garam anroganik lebih larut dalam air Berkurangnya kelarutan dalam pelarut organik dapat digunakan sebagai dasar pemisahan dua zat 3. Pengaruh ion sejenis Kelarutan endapan dalam air berkurang, jika larutan tsb mengandung salah satu dari ionion penyusun endapan Baik kation atau anion yang ditambahkan, mengurangi konsentrasi ion penyusun endapan, sehingga endapan garam bertambah

Contoh: Endapan Fe(OH) 3 dengan penambahan NH 4 OH pada larutan FeCl 3 Jika ditambahkan NH 4 Cl, maka akan mendorong kesetimbangan sehingga lebih banyak Fe yang,mengendap dengan NH 4 OH Hal ini untuk menyempurnakan pengendapan Pada analisis kuantitatif, ion sejenis digunakan untuk mencuci larutan selama penyaringan

4. Pengaruh io-ion lain Beberapa endapan bertambah kelarutannya, jika dalam larutan terdapat garam-garam yang berbeda dengan endapan Hal ni disebut: efek garam netral atau efek aktivitas Semakin kecil koefisien aktivitas dari dua buah ion, semakain besar hasil kali konsentrasi molar ion-ion yang dihasilkan

6. Pengaruh ph Kelarutan garam dari asam lemah tergantung pada ph larutan Misal: oksalat o Ion H + bergabung dengan ion C 2 O 3-4 membentuk H 2 C 2 O 4, sehingga kelarutan garamnya meningkat Pemisahan logam sulfida o Logam-logam sulfida yang kurang larut (logam Gol II) diendapkan dengan H 2 S pada 0,10 M HCl o Logam sulfida yang kelurutannya lebih besar (logam Gol III) diendapkan dengan menaikkan ph

7. Pengaruh hidrolisis Jika garam dari asam lemah dilarutkan dalam air, akan menghasilkan perubahan konsentrasi H+. Kation dari spesies garam mengalami hidrolisis, sehingga meningkatkan kelarutannya

8. Pengaruh kompleks Kelarutan garam yang sedikit larut merupakan fungsi konsentrasi zat lain yang membentuk kompleks dengan kation garam tsb Misal: Pengaruh NH 3 pada endapan AgCl o Beberapa endapan membentuk kompleks yang larut dengan ion pengendap itu sendiri. o Mula-miula kelarutan berkurang (akibat ion sejenis), kemudian bertambah akibat adanya reaksi kompleksasi

Kurva Titrasi Pengendapan Contoh: Jika 50 ml NaCl 0,10 M dititrasi dengan 0,1 M AgNO 3, hitung konsentrasi ion klorida selama titrasi pada : a. Awal titrasi b. Setelah penambahan 10 ml larutan AgNO 3 c. Setelah penambahan 49,9 ml larutan AgNO 3 d. Pada titik ekivalen e. Setelah penambahan 60 ml larutan AgNO 3 Diketahui Ksp AgCl = 1 x 10-10

Awal titrasi [Cl - ] = 0,10 M pcl = 1,00 Setelah penambahan 10 ml larutan AgNO 3 Ag + Cl - AgCl (p) Awal 1,00 mmol 5,00 mmol Perubahan -1,0 mmol -1,0 mmol Kesetimbangan - 4,0 mmol [Cl - ] = 4,00 mmol / (50,0 +10,0) ml = 0,067 M pcl = 1,17

Setelah penambahan 49,9 ml larutan AgNO 3 Ag + Cl - AgCl (p) Awal 4,99 mmol 5,00 mmol Perubahan -4,99 mmol -4,99 mmol Kesetimbangan - 0,01 mmol [Cl - ] = 0,01 mmol / (50,0 + 49,9) ml = 1,0 x 10-4 M pcl = 4,00 Pada titik ekivalen Ag + Cl - AgCl (p) Awal 5,00 mmol 5,00 mmol Perubahan -5,00 mmol -5,00 mmol Kesetimbangan - - [Ag + ]=[Cl - ] [Ag + ][Cl - ] = Ksp = 1,0 x 10-10 M [Cl - ] =1,0 x 10-5 M pcl = 5,00

Setelah penambahan 60,0 ml larutan AgNO 3 Ag + Cl - AgCl (p) Awal 6,00 mmol 5,00 mmol Perubahan -5,0 mmol -5,0 mmol Kesetimbangan 1,0 mmol - [Ag + ] = 1,00 mmol / (50,0 + 60,0) ml = 9,1x 10-3 M pag = 2,04 pcl = 10,00 2,04 = 7,96

Titrasi dengan kekeruhan tanpa indikator Jika larutan yang mengandung Ag ditambahkan NaCl, maka mula-mula terbentuk suspensi yang kemudian terkoagulasi Penambahan NaCl diteruskan sampai titik akhir tercapai, yaitu dengan tidak terbentuknya endapan AgCl pada cairan supernatan; tetapi sedikit NaCl harus ditambahkan untuk menyempurnakan titik akhir, yaitu keadaan: [Ag + ] = [Cl - ] = 1,6 x 10-10 = 1,2 x 10-5 M Penentuan Ag sebagai AgCl dapat dilakukan dengan pengukuran pembauran sinar (turbidimetri)

Metode Volhard Contoh: Titrasi Ag dengan NH 4 SCN dengan garam Fe(III) sebagai indikator Selama titrasi terbentuk Ag(SCN) Titik akhir: bila NH 4 SCN yang berlebih bereaksi dengan Fe(III) membentuk warna merah gelap (FeSCN) 2+ Jumlah tiosianat yang menghasilkan warna harus sangat kecil Larutan harus dikocok dengan baik agar Ag yang teradsorpsi pada endapan dapat didesorpsi

Metode Volhard Untuk menentukan ion klorida, suasana harus asam (pada suasana basa, Fe 3+ akan terhidrolisis AgNO 3 berlebih yang ditambahkan ke larutan klorida tentunya tidak bereaksi Larutan Ag + tsb kemudian dititrasi balik dengan Fe(III) sebagai indikator Cara ini menghasilkan kesalahan, karena AgSCN kurang larut dibandingkan AgCl, sehingga: AgCl + SCN - AgSCN + Cl - Akibatnya lebih NH 4 SCN diperlukan kandungan Cl seakan-akan lebih rendah

Metode Volhard Kesalahan ini dapat dikurangi dengan: Mengeluarkan endapan AgCl sebelum titrasi balik berlangsung atau menambahkan sedikit nitrobensen, sehingga melindungi AgCl dari reaksi dengan tiosianat (tetapi nitrobensen akan memperlambat reaksi)

Metode Mohr Untuk menentukan kadar halida dalam larutan Cukup akurat dan dapat digunakan pada konsentrasi klorida yang rendah Endapan indikator berwarna harus lebih larut dibanding endapan utama yang terbentuk selama titrasi Tetapi tidak boleh terlalu banyak larut, karena akan diperlukan lebih banyak pereaksi dari yang seharusnya Pereaksi organik yang digunakan sbg indikator: Na-rhodizonat dan garam Na-hidroksiquinon Indikator tsb biasa digunakan pada titrasi sulfat dengan BaCl 2 titik akhir: endapan garam Ba berwana merah

Metode Mohr Titrasi halida dengan AgNO 3 dilakukan dengan indikator Na 2 CrO 4 Titrasi ini menghasilkan endapan berwarna Titik akhir titrasi: ion Ag berlebih diendapkan sebagai Ag 2 CrO 4 yang berwarna merah bata Larutan harus bersifat netral atau sedikit basa, sebab: o jika terlalu basa Ag akan diendapkan o sebagai Ag(OH) 2 Jika terlalu asam, titik akhir titrasi tidak terlihat, sebab konsentrasi CrO 2-4 berkurang akibat terjadinya reaksi: H + + CrO 2-4 HCr 2 O 2-7

Ag + + Cl - AgCl (p) Ag + + CrO 4 2- Ag 2 CrO 4 (p) merah Kelarutan Ag 2 CrO 4 > Kelarutan AgCl (8,4 x 10-5 M) (1,35 x 10-5 M) Jika larutan Ag + ditambahkan kedalam larutan Cl - yang mengandung sedikit CrO 4 2-, maka AgCl akan mengendap lebih dulu, sementara itu Ag 2 CrO 4 belum terbentuk, dan [Ag + ] naik hingga hasil kali kelarutan melampaui Ksp Ag 2 CrO 4 (2,0 x10-12 )sehingga terbentuk endapan merah

Pada titik ekivalen: pag = pcl = 5,00 [Ag + ][CrO 4 2- ] = 2,00 x 10-12 [CrO 4 2- ] = 2,00 x 10-12 / (1,0 x 10-5 ) 2 = 0,02 M Konsenttrasi tersebut terlalu tinggi karena warna kuning CrO 4 2- akan mengganggu pengamatan terbentuknya endapan Ag2CrO 4 (merah) Dalam praktek biasanya digunakan 0,005 s/d 0,01M agar kesalahan titrasi diperkecil, dan masih bisa diperkecil dengan titrasi balanko indikator atau dengan membakukan AgNO 3 terhadap suatu garam klorida yang murni (titrasi dilakukan dalam kondisi sama dengan titrasi sampel)

Jenis-jenis indikator lainnya Seng dengan K 3 Fe(CN) 6 o Titran: K 3 Fe(CN) 6 o Indikator: difenil amin o Reaksi: 2 [Fe(CN) 6] 3- + 3 Zn 2+ + 2 K + K 2 Zn 3 [Fe(CN) 6] 2 [Fe(CN) 6] 3- + e - [Fe(CN) 6] 4- o Jika [Fe(CN) 6 ] 4- = [Fe(CN) 6 ] 3- maka indikator menjadi tidak berwarna o Jika konsentrasi ferosianida berlebih, indikator teroksidsasi membentuk warna biru Ca dapat dititrasi seperti Zn

Contoh: Berat sampel yang mengandung BaCl 2 adalah 0,5 gram. 50 ml 0,21 N AgNO 3 ditambahkan, sehingga terbentuk endapan AgCl. AgNO 3 yang berlebih dititrasi dengan 0,28N KSCN dan titik akhir titrasi tercapai pada 25,5 ml. Berapa persen BaCl 2 pada sampel?

Jawab: Diketahui: Berat sampel: 0,5 gram. AgNO 3 0,21 N yg ditambahkan: 50 ml KSCN 0,28N untuk titrasi kelebihan AgNO 3 : 25,5 ml. AgNO 3 yang ditambahkan = 0,21 x 50 = 10,50 meq KSCN yang diperlukan = 0,28 x 25,5 = 7,14 meq Jadi total yang diperlukan untuk pengendapan = (10,50 7,14) = 3,36 meq

Jumlah BaCl2 = 3,36 BaCl 2 100 (2 1000) = 69,88 % 0,5 (137,3 70,9) 3,36 100 2000 0,5 3,36 0,104 100 0,5