1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

RENCANA KERJA (RENJA)

Rencana Strategis (RENSTRA)

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cita cita yang ingin dicapai oleh instansi pemerintah maupun bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006

BAB I P E N D A H U L U A N

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

PEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

efektivitas dan efisiensi. Dengan modal tersebut diharapkan pemerintahan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Camat Tualang Kabupaten Siak Tahun 2016

BAB II PERENCANAAN KINERJA

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) (LAKIP TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN AGAMA KOTABUMI

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH NOMOR : 188.4/ 03 /DISPERSIPDA TENTANG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

Bab II Perencanaan Kinerja

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS TAHUN

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PROVINSI SULAWESI SELATAN

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja EKSEKUTIF SUMMARY

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KINERJA MELALUI ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA SEKSI ANGGARAN DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan yang baik dan transparan, walaupun perencanaan yang baik dapat dibuat

Halaman : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan...

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

KATA PENGANTAR. Segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT, atas limpahan. Rakhmat, Taufiq dan Hidayah-Nya semata, maka Laporan Akuntabilitas

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Transkripsi:

1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi pemerintah di tingkat pusat dan daerah, setiap tahun diminta menyampaikan laporan informasi kinerjanya kepada unit kerja yang berada pada tingkat lebih tinggi secara berjenjang. Penyampaian LAKIP BAPEMAS Kabupaten Pasuruan dimaksudkan sebagai perwujudan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran strategis BAPEMAS Kabupaten Pasuruan yang diukur berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam RENSTRA 2013-2018 BAPEMAS, khususnya Penetapan Kinerja tahun 2016. Disamping itu penyusunan LAKIP ini juga ditujukan sebagai umpan balik untuk memperbaiki kinerja BAPEMAS di masa yang akan datang. Inti dari pertanggungjawaban kinerja adalah perbandingan antara target yang ditetapkan dalam rencana kinerja tahunan dengan realisasi capaian kinerja pada akhir tahun anggaran. Hal ini menuntut adanya aktivitas pengelolaan data kinerja secara terus-menerus selama periode kegiatan berlangsung. Sedangkan pengukuran kinerja dilakukan secara konsisten terhadap indikator yang telah disepakati dalam rencana kinerja. Untuk menjamin dan mempertahankan kelangsungan obyektivitas hasil pengukuran kinerja tersebut, integrasi antara keahlian sumber daya manusia dengan sumber daya yang lain mutlak diperlukan. Dalam jangka menengah keberhasilan strategi ini terlihat dari adanya peningkatan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan program, sedangkan dalam jangka pendek, strategi ini berkontribusi dalam peningkatan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi pada pencapaian Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

hasil. Adapun dalam jangka panjang, strategi ini akan menempatkan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan tetap eksis di era otonomi daerah. A. Latar Belakang Upaya untuk menyikapi perubahan pola hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dari alam kepemimpinan pusat kepada kepemimpinan otonom, dari masa kebebasan yang bertanggung jawab kepada kebebasan demokrasi, pemerintah daerah dituntut untuk memberikan pelayanan aparatur yang baik kepada masyarakat. Pelayanan aparatur ini merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan pendelegasian wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, karena pada masa alam demokrasi seperti sekarang ini, masyarakat menuntut kualitas dan bukan kuantitas saja. Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menggantikan Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, Pemerintah Daerah dituntut untuk bekerja keras membangun daerahnya masing-masing. Dalam penentuan prioritas pembangunan dan pemberian pelayanan kepada masyarakat perlu sinergi dari masing-masing instansi terkait di lingkungan pemerintah, sehingga akan dapat memberikan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. Daerah yang dibentuk berdasarkan asas desentraliasasi adalah daerah kabupaten/kota yang berwenang untuk menentukan dan melaksanakan kebijakan atas prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat. Untuk itu sesuai dengan Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 keberadaan dinas daerah merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan pembangunan disegala bidang. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 2

Dengan masih adanya praktek-praktek yang kurang sehat dalam penyelenggaraan pemerintahan seperti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) mengakibatkan rendahnya tingkat kepercayaan dan buruknya persepsi masyarakat mengenai kinerja birokrasi pemerintah. Kenyataan ini memacu negative behaviour public yang terekam melalui aktivitas penurunan tingkat disiplin masyarakat atas pelaksanaan regulasi, peningkatan kriminalitas, dan lemahnya penegakan hukum oleh aparat. Salah satu cara agar pemerintah dapat memberikan pelayanan yang lebih efektif dan efisien secara bersih dan bertanggung jawab, dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) adalah melalui implementasi sistem akuntabilitas yang berorientasi kepada hasil dan manfaatnya bagi perbaikan pelayanan publik serta kesejahteraan masyarakat. Salah satu outcome yang hendak dicapai oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan adalah pemerintahan yang akuntabel sebagai implementasi dari good governance. Outcome tersebut diwujudkan melalui pembaharuan manajemen pemerintahan di bidang pemberdayaan masyarakat. Sebagai bagian yang integral dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan akan sepenuhnya mendukung Kepala daerah dalam menjalankan peran stratejiknya di bidang pemberdayaan masyarakat, penguasaan dan alih teknologi tepat guna serta peningkatan peran partisipatif dibidang pembangunan pedesaan khususnya. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 3

Pemerintahan yang Akuntabel Pemerintah Kabupaten Pasuruan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan Dengan terlaksanakannya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) khususnya di Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan Tahun 2016 dan pada umumnya pada seluruh instansi pemerintah kabupaten, propinsi dan pusat akuntabilitas kinerja sektor publik bidang pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Pasuruan dapat ditingkatkan. Pencapaian kinerja sektor publik khususnya di bidang pemberdayaan masyarakat dapat dikomunikasikan kepada para stakeholders (masyarakat) sebagai bentuk pertanggungjawaban atas amanat yang mereka berikan. Pertanggungjawaban kinerja ini mendukung dicapainya pemerintahan yang akuntabel. Kemudian informasi kinerja yang ada dapat dimanfaatkan oleh instansi pemerintah propinsi, pusat maupun kabupaten bagi perbaikan kinerja. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 4

B. Maksud dan Tujuan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan Tahun 2016 disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LAKIP dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja organisasi Pemerintah Kabupaten dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang ingin dicapai. Tujuan penyusunan LAKIP ini adalah sebagai sarana bagi Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan dalam menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders (Bupati, DPRD dan Masyarakat) atas pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan kepada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan. Penyusunan LAKIP juga merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja (performance improvement) di masa yang akan datang. C. GAMBARAN UMUM BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Struktur organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pasuruan (Lembaran Daerah Kabupaten Pasuruan Tahun 2008 Nomor 13 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 211) yang lebih lanjut ditetapkan melalui Keputusan Bupatii Pasuruan Nomor 61 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 5

Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan Dipimpin oleh seorang Kepala Badan. Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Badan dibantu oleh satu orang Sekretaris Badan dan tiga orang Kepala Bidang Keswadayaan Masyarakat, Kepala Bidang Penguatan Kelembagaan dan Kepala Bidang Pengembangan Perekonomian Masyarakat. Berdasarkan Keputusan Bupati tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan mempunyai tugas pokok: Melaksanakan kegiatan di bidang Pemberdayaan Masyarakat Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan mempunyai fungsi : 1. Penyusunan rencana pelaksanaan program, Pembina Teknik di bidang pemberdayaan masyarakat Desa dan Kelurahan. 2. Pengkoordinasian pelaksanaan sumber daya masyarakat dan pengembangan prakarsa dan swadaya gotong royong masyarakat dalam kegiatan pembangunan masyarakat Desa dan Kelurahan. 3. Pelaksanaan pelayanan penyelenggaraan pemerintah daerah dalam bantuan pembangunan, pemanfaatan teknologi tepat guna dan peningkatan sosial budaya masyarakat 4. Pelaksanaan pengolahan data dan penyusunan pedoman program pengembangan saran prasarana, institusi serta pemberdayaan masyarakat 5. Penilaian dan penyusunan laporan dibidang Pemberdayaan Masyarakat 6. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, meliputi urusan - urusan umum, keuangan dan kepegawaian 7. Pelaksanaan pengembangan ekonomi masyarakat. 8. Pelaksanaan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pedesaan 9. Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh Bupati Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 6

Sampai dengan akhir tahun 2016, komposisi dan jumlah pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 1.4. Komposisi dan Jumlah Pegawai pada Bapemas No. Komposisi Pegawai Jumlah A. Pejabat Struktural : Eselon II 1 Eselon III 4 Eselon IV 9 Non Eselon 16 Jumlah 30 B. Jenjang Pendidikan : Pasca Sarjana (S2) 7 Sarjana (S1) 14 Diploma (D3) 2 SLTA 6 SMP 1 Jumlah 30 C. Pangkat / Golongan : Golongan IV 7 Golongan III 15 Golongan II 6 Golongan I 0 Tenaga kontrak 2 Jumlah 30 Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 7

D. Dasar Hukum Landasan hukum sebagai dasar penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2016 adalah: 1. Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 2. SK Kepala LAN Nomor : 239/IX/6/8/2003, tanggal 25 Maret 2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 3. Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 14 Tahun 2003 tentang Rencana Stratejik Daerah (Renstrada) Kabupaten Pasuruan Tahun 2003-2008; 4. Undang-undang Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Undang-undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa; 7. Peraturan pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. E. Sistematika Penyusunan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan dilakukan dengan membentuk fokus grup, yang berperan dalam merumuskan kembali atau menguraikan lebih lanjut rumusan sasaran yang tertuang dalam Rencana Stratejik Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Tahun 2013-2018 menjadi beberapa sasaran lengkap dengan indikator kinerjanya. Kegiatan tahun 2016 yang sudah dilaksanakan oleh satuan kerja dikaitkan dengan sasaran yang hendak dicapai oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 8

Adapun sistematika penyusunan LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan tahun 2016 adalah sebagai berikut: Ikhtisar Eksekutif, menjelaskan secara singkat tujuan dan sasaran utama yang telah ditetapkan dalam Renstra dan tingkat pencapaiannya, kendala yang dihadapi dan langkah antisipatif yang akan diambil di masa yang akan datang. Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara singkat Latar Belakang Penyusunan LAKIP, Maksud dan Tujuan, Gambaran Umum SKPD dasan Hukum serta Sistematika Penyusunan LAKIP. Bab II Perencanaan Dan Perjanian Kinerja, menjelaskan secara singkat Rencana Stratejik tahun 2013 2018 terdiri dari Visi dan Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja. Bab III Akuntabilitas Kinerja, menyajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan tahun 2016 termasuk menguraikan secara sistematis tentang keberhasilan / kegagalan, hambatan / kendala dan permasalahan yang dihadapi dan langkah-langkah antisipatif yang akan diambil serta akuntabilitas keuangan. Bab IV Penutup, mengemukakan tinjauan secara umum tentang keberhasilan / kegagalan, hambatan / kendala dan permasalahan utama yang dihadapi dan langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. Lampiran-lampiran Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 9

2 Perencanaan Kinerja A. Rencana Strategi Tahun 2014-2018 I Visi dan Misi esuai tugas pokok dan fungsinya, Badan Pemberdayaan Masyarakat S Kabupaten Pasuruan mempunyai rencana stratejik yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun dengan menyelaraskan dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi agar mampu eksis dan unggul dalam persaingan yang semakin ketat pada lingkungan yang berubah sangat cepat dewasa ini dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Rencana Stratejik Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan yang mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, serta cara pencapaian tujuan dan sasaran. Perencanaan Stratejik adalah proses berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan yang beresiko, yaitu dengan memanfaatkan sebanyakbanyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasikannya untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik. Perencanaan stratejik disusun sebagai acuan dalam pengelolaan sumber daya. Diharapkan dengan adanya Perencanaan Stratejik tersebut, pengelolaan sumber daya dapat dilakukan secara lebih terarah dan terkendali serta dapat mengakomodasi dan mengantisipasi perubahan lingkungan internal dan eksternal yang terjadi. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 10

B.Pernyataan Visi Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta melihat latar belakang dan mencermati fenomena-fenomena yang ada, Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan dalam merumuskan visi melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen stakeholders. Berawal dari cita-cita bersama yang ingin diwujudkan, maka dirumuskan visi Badan Pemberdayaan Masyarakat adalah sebagai berikut: Terwujudnya masyarakat yang berdaya dan mandiri sebagai pelaku pembangunan. Visi di atas mengandung makna terwujudnya kerjasama yang sinergis antara masyarakat dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) dan seluruh pelaku pembangunan untuk mewujudkan tujuan pembangunan Kabupaten Pasuruan secara terpadu. Visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung didalamnya, yaitu : 1. Terwujudnya terkandung keinginan, upaya dan peran Badan Pemberdayaan Masyarakat untuk mengajak dan menjadikan masyarakat bisa mandiri dan mampu sebagai pelaku pembangunan; 2. Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya yang terkait oleh suautu tradisi dan budaya yang mereka anggap sama; 3. Berdaya adalah kondisi dimana masyarakat mempunyai kekuatan, kepedulian dan kemauan untuk berkembang kearah yang lebih baik; 4. Mandiri adalah kondisi kehidupan individu dan masyarakat yang dapat mengembangkan dirinya sendiri secara bebas dan merdeka; Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 11

Pelaku pembangunan adalah seluruh individu dan lembaga terkait yang berperan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan pembangunan. C. Pernyataan Misi Terwujudnya visi yang dikemukakan pada bagian sebelumnya merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh segenap personil Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan sebagai pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat. Sebagai bentuk nyata dari visi tersebut, ditetapkankanlah misi Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan yang menggambarkan hal yang seharusnya terlaksana, sehingga hal yang masih abstrak terlihat pada visi akan lebih nyata pada misi tersebut. Misi yang dirumuskan merupakan pernyataan yang menetapkan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu melalui penerapan strategi yang telah dipilih. Misi ini disusun agar setiap jajaran Badan Pemberdayaan Masyarakat dapat mengetahui peran dan program-program yang ingin dicapai dinas dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan. Misi Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kabupaten Pasuruan dirumuskan dengan mengacu/ berdasar pada visi, tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kabupaten Pasuruan serta misi ke 4 Pemerintah Kabupaten Pasuruan didalam RPJMD 2013-2018 yang berbunyi: Mewujudkan kesejahteraan ekonomi rakyat melalui revitalisasi pasar desa dan peningkatan produktifitas sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.. Sedangkan Pernyataan misi Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kabupaten Pasuruan adalah sebagai berikut : Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 12

1. Peningkatan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat melalui peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat. 2. Peningkatan kelembagaan masyarakat yang mantap melalui peningkatan kemampuan, peran dan fungsi lembaga masyarakat. 3. Peningkatan sumber daya aparatur desa yang berkualitas melalui pemberdayaan pemerintahan desa. D. Tujuan Tujuan yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai 5 (lima) Tahun ke depan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kabupaten Pasuruan berkewajiban memberikan dukungan dan ikut bertanggungjawab atas tercapainya tujuan Pemerintah Kabupaten yang merupakan fungsi/ bidang kewenangannya. Tujuan Pemerintah Kabupaten yang selaras dengan fungsi/ bidang kewenangan Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kabupaten Pasuruan adalah : Meningkatnya perekonomian daerah berdasarkan optimalisasi potensi daerah dan pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan pernyataan tujuan di atas, serta pernyataan visi dan misi Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas), ditetapkanlah tujuan Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) sebagai berikut : Misi pertama : Peningkatan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat melalui peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan tujuan : 1. Terwujudnya kemandirian masyarakat di bidang ekonomi yang didukung dengan peningkatan pemantapan teknologi tepat guna dan sumber daya yang berwawasan lingkungan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 13

Misi kedua Peningkatan kelembagaan yang mantap melalui peningkatan kemampuan, peran dan fungsi lembaga masyarakat, dengan tujuan : 2. Terwujudnya kelembagaan masyarakat yang mantap yang mampu berperan aktif dalam setiap proses pembangunan. Misi ketiga Peningkatan Sumber daya aparatur desa yang berkualitas melalui Pemberdayaan Pemerintahan Desa, dengan tujuan : 3. Terwujudnya aparat pemerintahan desa yang berkualitas. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 14

F. Penetapan Kinerja Tahun 2016 Sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan aparatur negara Nomor 5 Tahun 2010 dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Penetapan Kinerja, maka setiap instansi pemerintah wajib menyusun Penetapan Kinerja berdasarkan alokasi anggaran yang dikelolanya. Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja secara jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun. Tujuan khusus penetapan kinerja adalah untuk: 1. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur. 2. komitmen antara dua pihak penerima dengan pemberi amanah. 3. Penilaian keberhasilan/kegagalan suatu pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. 4. Tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur. 5. Dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Perencanaan kinerja tahunan merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategik. Penetapan pencapaian kinerja adalah tekad dan janji terhadap rencana kinerja yang akan dilakukan dan disepakati antara pihak yang menerima amanat/pengemban tugas dan penanggung jawab kinerja dengan pihak yang memerikan amanah/tugas dan tanggung jawab kinerja untuk mencapai yang diharapkan kedua belah pihak.. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja kegiatan dikategorikan ke dalam kelompok ; Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 15

a. Masukan (Input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output, misalnya sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi, dan sebagainya; b. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/ jasa (fisik dan/ atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan yang digunakan; c. Hasil (Outcome) adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan atau di petik hasilnya dari keluaran yang dicapai; G. Strategi Strategi merupakan usaha untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Strategi yang tepat merupakan syarat utama mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Untuk dapat menyusun strategi yang tepat diperlukan dukungan data yang relevan, analisis lingkungan internal dan eksternal yang jujur dan kejelian dalam menentukan factorfaktor kunci keberhasilan. Secara rinci, Strategi Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kabupaten Pasuruan diuraikan dalam berbagai kebijakan, program dan kegiatan. Strategi Bapemas di bidang Pemberdayaan Masyrakat adalah: Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 16

1. Meningkatkan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia di internal Bapemas dengan mengikutkan Diklat yang berkaitan dengan pemberdayaan masyrakat. 2. Meningkatkan koordinasi dengan SKPD terkait dan pemangku kepentingan melalui kegiatan Forum SKPD/ rapat Sinkronisasi Program. 3. Berkomitmen untuk melaksanakan program dan kegiatan yang telah direncanakan baik didalam RPJMD 2013 2018, Renstra, Renja maupun visi misi Bupati. 4. Meningkatkan Monitoring dan Evaluasi terhadap program dan kegiatan yang telah ditetapkan. 3 Akuntabilitas Kinerja ebagai salah satu pilar good governance, akuntabilitas menempati S posisinya sebagai media penghubung kedua pilar lainnya yaitu transparansi dan partisipasi masyarakat. Sesuai fungsinya sebagai mediator inilah, akuntabilitas dapat diartikan bentuk tanggung jawab pemerintah daerah untuk menjelaskan kepada pemberi amanat mengenai hasil yang dicapai atas pelaksanaan tugas atau amanah yang diembannya. Simpangan yang terjadi antara realisasi dengan hasil yang diharapkan akan tercapai, menuntut penjelasan yang sistematik, logis dan transparan dalam kerangka anggaran berbasis kinerja. Simpangan inilah yang kemudian kita menyebutnya dengan istilah kinerja diperoleh dengan melalui tahapan-tahapan Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 17

pengumpulan data kinerja, pengukuran data kinerja, dan terakhir analisa atas setiap pencapaian kinerja baik positif maupun negatif. Pemerintah kabupaten mempunyai keinginan untuk mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik (good governance) melalui budaya berakuntabilitas dengan melakukan penilaian, analisa dan evaluasi atas setiap indikator kinerja yang telah ditetapkan pada awal tahun di setiap bidang penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi kewenangannya. A. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran. Pengelompokan Predikat nilai capaian kinerjan No Capaian Kinerja Interpretasi 1. >100% Melebihi target 2. =100% Sesuai target 3. <100% Kurang dari Target Hasil evaluasi kinerja dilakukan dengan menganalisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapainya atau tidak tercapainya kinerja. Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan memberikan penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masingmasing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 18

target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2013-2018 maupun Rencana Kerja Tahun 2016. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. B. Realisasi Anggaran Sesuai dengan Penetapan Kenerja tahun 2016 maka Bapemas Kabupaten Pasuruan berkomitment untuk mewujudkan kinerja Tahunan sesuai dengan Program dan Kegiatan yang telah direncanakan dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah. Dalam 1 ( satu ) Anggaran untuk Bapemas terealisasi anggaran Tahun 2016 lebih meningkat dibandingkan Tahun Anggaran 2015. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 19

4 Penutup Upaya Terwujudnya masyarakat yang Berdaya dan mandiri sebagai pelaku pembangunan merupakan proses yang memerlukan kerja keras dari berbagai pihak yang mengemban amanat tersebut. Untuk itu dalam menjalankan tugas fungsinya, BAPEMAS Kabupaten Pasuruan perlu senantiasa berupaya untuk pencapaian tatakelola Pemerintahan yang baik. Di samping itu sesuai dengan visi dan misinya BAPEMAS Kabupaten Pasuruan senantiasa berkinerja produktif dalam memberikan pelayanan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan berorientasi kepada Pemberdayaan masyarakat. Dengan terbitnya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, BAPEMAS telah berupaya melakukan pembenahan proses kerja internal dan eksternal. Harapannya BAPEMAS dapat menjadi pendorong pemerintahan desa untuk meningkatkan penyelenggaraan pelayanan terhadap masyarakat. Pembenahan ini sedikit banyak telah menunjukkan sinyal positif yang diindikasikan dengan perbaikan kinerja pencapaian Renstra sebagaimana dipaparkan dalam LAKIP 2016 ini. Namun demikian masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan agar BAPEMAS Kabupaten Pasuruan dapat memenuhi berbagai harapan bagi pemerintahan desa dan masyarakat. Di samping itu dari perspektif keuangan realisasi penyerapan harus ditingkatkan agar konsistensi dapat dilakukan secara baik. Untuk itu BAPEMAS perlu menekankan komitmen untuk terus belajar dan senantiasa tumbuh dalam meningkatkan semangat kerja dan kesadaran kerja dalam memacu kinerja yang lebih baik dalam rangka keberhasilan BAPEMAS dalam jangka panjang. Laporan Akuntabilitas Kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja pada berbagai sasaran strategis dan indikator kinerja utama BAPEMAS dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 20

Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas BAPEMAS dalam melaksanakan berbagai kewajiban yang diembannya untuk berkontribusi dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik di Kabupaten Pasuruan. Pasuruan, KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN PASURUAN Drs. TRI AGUS BUDIHARTO Pembina Utama Muda NIP. 19670803 198602 1 002 Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 21