PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER)

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

Audit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter)

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PANIN FINANCIAL Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter)

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk.

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PIAGAM KOMITE AUDIT. 1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DESEMBER 2014

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Komite Audit

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

PT. Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

Pedoman Kerja Komite Audit

BANK BUKOPIN. Dewan Komisaris serta sebagai upaya untuk mendorong terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter) PENDAHULUAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter)

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI (NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTE) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk.

Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk.

KOMITE KOMITE DEWAN KOMISARIS KOMITE AUDIT

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PERINGKAT Bobot Skor ANALISIS SELF ASSESMENT 2.000% 0.027

PT DUTA ANGGADA REALTY TBK. PIAGAM KOMITE AUDIT

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyusunan Piagam Komite Audit 2. Tujuan Penyusunan Piagam Komite Audit

Nama Jabatan Periode Jabatan. Ilham Ikhsan Anggota (Pihak Independen) Tjen Lestari Anggota (Pihak Independen)

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

% % % % 0.002

Panduan Tugas Pokok dan Fungsi Kerja Komite Audit Sesuai Tata Kelola Perusahaan Yang Baik PIAGAM KOMITE AUDIT PT ELNUSA TBK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Hasil Penilaian Sendiri ( Self Assessment) Pelaksanaan GCG

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

PEDOMAN & TATA TERTIB KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

LAPORAN GABUNGAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

ANALISIS SELF ASSESMENT. KRITERIA/INDIKATOR I. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS TUJUAN Untuk menilai:

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI No. 009/SK/DIR/16. Tentang PEMBENTUKAN DAN PIAGAM KOMITE AUDIT PT. BANK PANIN SYARIAH TBK

KERTAS KERJA SELF ASSESSMENT GOOD CORPORATE COVERNANCE FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

PT KEDAUNG INDAH CAN TBK

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DIREKSI

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014

PR/MAR/NDO. Piagam Komite Audit PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE. ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI No. 028/SK/DIR/17. Tentang PEMBENTUKAN DAN PIAGAM KOMITE AUDIT PT. BANK PANIN DUBAI SYARIAH TBK

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Komite Audit

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO PT.BANK RIAU KEPRI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PT.BANK RIAU KEPRI

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI

Transkripsi:

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum... 2 5. Pengesahan, Peninjauan dan Perubahan Pedoman... 2 6 Pengertian Umum dan Istilah... 3 B ORGANISASI... 4 1. Komposisi... 4 2. Pengangkatan dan Pemberhentian... 4 3. Persyaratan Keanggotaan... 5 4. Kedudukan... 6 5. Waktu dan Masa Kerja... 6 6. Remunerasi dan Fasilitas Kerja... 7 C TUGAS,TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG... 8 1. Tugas dan Tanggung Jawab... 8 2. Wewenang... 11 3. Mekanisme dan Hubungan Kerja... 12 D RAPAT DAN PELAPORAN... 14 1. Rapat... 14 2. Pelaporan... 15 3. Penilaian Kinerja... 15 E STANDAR ETIKA... 16 1. Standar Etika... 16 PENUTUP... 17

REKAM JEJAK PERUBAHAN Rekam jejak perubahan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite adalah sebagai berikut: Versi Tanggal Ringkasan perubahan Persetujuan 01-06/2013 5 Juni 2013 - Dewan Komisaris

A PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) memuat pernyataan bahwa Dewan Komisaris diwajibkan membentuk Komite. Selain itu, peraturan Bank Indonesia (PBI) tersebut juga mewajibkan komite memiliki suatu pedoman dan tata tertib kerja yang akan menjadi acuan anggota komite dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Dewan Komisaris PT Bank Panin, Tbk (selanjutnya disebut Bank ) membentuk Komite sebagai bentuk kepatuhan terhadap PBI tersebut dan juga untuk mendukung tugas Dewan Komisaris terkait fungsi pengawasan dan evaluasi atas penerapan fungsi audit intern dan ekstern, kecukupan pengendalian intern terutama pada proses pelaporan keuangan serta penerapan Good Corporate Governance (GCG). Di samping itu, Komite diharapkan juga dapat membantu Dewan Komisaris dalam memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 2. Tujuan Pedoman Komite ini disusun sebagai arahan yang menjelaskan tugas, tanggung jawab serta kewenangan Komite dalam menjalankan tugasnya sebagai organ pendukung Dewan Komisaris Bank. Pedoman ini dimaksudkan agar Komite dapat bekerja dengan lebih optimal sehingga penerapan pengendalian intern dan GCG Bank dapat lebih efektif. 3. Ruang Lingkup Pedoman Komite mencakup organisasi Komite, pelaksanaan tugas dan wewenang yang dimiliki anggota Komite, standar etika dan mekanisme rapat Komite serta pelaporan kepada Dewan Komisaris. KAU/06/2013 (versi 01-06/2013) -1-

4. Landasan Hukum Pedoman Kebijakan ini disusun dengan referensi beberapa peraturan sebagai berikut: 4.1 Landasan Hukum RI 4.1.1 Undang Undang No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. 4.2 Landasan Hukum BI 4.2.1 Peraturan Bank Indonesia No. 11/1/PBI/2009 tanggal 27 Januari 2009 tentang Bank Umum. 4.2.2 Peraturan Bank Indonesia No. 08/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 08/14/PBI/2006 tanggal 05 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank Umum. 4.2.3 Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No.15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. 4.3 Kebijakan Internal 4.3.1 Anggaran Dasar 4.3.2 Code of Corporate Governance 4.3.3 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris 5. Pengesahan, Peninjauan dan Perubahan Pedoman 5.1 Pedoman dan perubahannya harus mendapat persetujuan dan pengesahan oleh Dewan Komisaris. 5.2 Pedoman dan Tata Tertib Komite akan ditinjau ulang dan dimutakhirkan apabila diperlukan. 5.3 Setiap perubahan pedoman ini dilakukan oleh Komite KAU/06/2013 (versi 01-06/2013) -2-

6 Pengertian Umum dan Istilah 6.1 Bank adalah PT Bank Panin, Tbk. 6.2 Dewan Komisaris adalah Komisaris dan Komisaris Independen Bank. 6.3 Direksi adalah Direksi Bank. 6.4 Komisaris Independen adalah anggota dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Bank atau pihak-pihak yang mempunyai hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen, tidak dapat menjadi Komisaris Independen pada Bank yang bersangkutan, sebelum menjalani masa tunggu (cooling off) selama 1 (satu) tahun. 6.5 Komite adalah organ pendukung Dewan Komisaris yang bertanggung jawab membantu Dewan Komisaris dalam mengkaji pengendalian intern, laporan keuangan serta penerapan GCG. 6.6 Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh karyawan untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset Bank, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. 6.7 Fraud Management Team (FMT) adalah tim yang berfungsi/ditunjuk/dibentuk dan/atau ditetapkan oleh Manajemen Bank untuk melakukan penerapan atas Kebijakan Anti-Fraud. 6.8 Pihak Independen adalah pihak di Bank yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. 6.9 Pemilik Bank adalah Pemegang Saham termasuk di dalamnya adalah ultimate shareholders. 6.10 Ultimate shareholders adalah perorangan atau badan hukum yang secara langsung ataupun tidak langsung memiliki saham Bank dan merupakan KAU/06/2013 (versi 01-06/2013) -3-

pengendali terakhir keseluruhan struktur kelompok usaha yang mengendalikan Bank. B ORGANISASI 1. Komposisi 1.1 Komite sekurang-kurangnya beranggota tiga orang dengan ketentuan sebagai berikut: 1.1.1 Seorang Komisaris Independen; 1.1.2 Seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi; dan 1.1.3 Seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan. 1.2 Komite diketuai oleh Komisaris Independen. 1.3 Komposisi Komite harus selalu disesuaikan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dengan tidak adanya intervensi Pemilik Bank. 1.4 Komisaris Independen dan Pihak Independen yang menjadi anggota Komite paling kurang 51% (lima puluh satu perseratus) dari jumlah anggota Komite. 2. Pengangkatan dan Pemberhentian 2.1 Pengangkatan anggota Komite dilakukan oleh Direksi, berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris. 2.2 Komite bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. 2.3 Ketua Komite berhak mengusulkan penggantian anggota Komite jika salah seorang dari anggota Komite berakhir masa tugasnya, mengundurkan diri atau diberhentikan. 2.4 Dalam hal penggantian anggota Komite, Ketua Komite perlu mendapat rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi. 2.5 Pengangkatan atau pemberhentian anggota Komite wajib disampaikan kepada Bapepam-LK sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Di samping itu, Informasi mengenai pengangkatan dan pemberhentian tersebut dimuat dalam website bursa dan/atau website Bank. KAU/06/2013 (versi 01-06/2013) -4-

3. Persyaratan Keanggotaan Persyaratan keanggotaan Komite dibagi menjadi persyaratan kompetensi dan independensi. Persyaratan kompetensi merupakan keahlian maupun kapasitas yang wajib dimiliki masing-masing anggota Komite. Persyaratan independensi merupakan ketidakterikatan anggota Komite sebagaimana diatur dalam PBI, hal ini diperlukan agar Komite dapat melakukan tugasnya secara obyektif dan tidak memiliki benturan kepentingan. 3.1 Persyaratan Kompetensi 3.1.1 Anggota Komite wajib memiliki integritas yang tinggi, akhlak, dan moral yang baik. 3.1.2 Anggota Komite memiliki pengetahuan yang memadai mengenai peraturan-peraturan Bank Indonesia, Pasar Modal serta undang-undang Republik Indonesia maupun peraturan lainnya yang terkait. 3.1.3 Anggota Komite dari Pihak Independen yang memiliki keahlian keuangan atau akuntansi memiliki pengalaman kerja yang cukup sehingga dapat memberikan rekomendasi dari hasil evaluasi sekurang-kurangnya pada area: pekerjaan audit intern dan ekstern; laporan keuangan; pengendalian intern; dan penerapan GCG. 3.1.4 Anggota Komite dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang perbankan atau hukum memiliki pengalaman kerja yang cukup sehingga dapat memberikan rekomendasi atas hasil evaluasi sekurang-kurangnya pada area: operasional Bank; rencana bisnis dan pengembangan Bank. 3.2 Persyaratan Independensi 3.2.1 Anggota Direksi tidak diperbolehkan menjadi anggota Komite. 3.2.2 Ketua Komite hanya dapat merangkap jabatan sebagai Ketua Komite paling banyak pada 1 (satu) komite lainnya. 3.2.3 Anggota Komite tidak berasal dari Kantor Akuntan Publik yang menjadi Auditor Eksternal Bank, Kantor Konsultan Hukum atau Pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non audit, jasa hukum dan/atau jasa konsultasi lain pada Bank dalam kurun waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris. KAU/06/2013 (versi 01-06/2013) -5-

3.2.4 Anggota Komite bukan orang yang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan kegiatan Bank dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris, kecuali Komisaris Independen. 3.2.5 Tidak memiliki saham baik langsung maupun tidak langsung pada Bank. Dalam hal anggota Komite memperoleh saham akibat suatu peristiwa hukum maka dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut wajib mengalihkan kepada pihak lain. 3.2.6 Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Bank. 3.2.7 Seluruh Pihak Independen anggota Komite tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. 3.2.8 Seluruh Pihak Independen yang berasal dari mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif yang berasal dari Bank dan tidak melakukan fungsi pengawas atau pihak-pihak lain yang mempunyai hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk bertindak independen telah menjalani masa tunggu (cooling off) selama 6 (enam) bulan. 4. Kedudukan Komite berada di bawah koordinasi Dewan Komisaris dan secara fungsional bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. 5. Waktu dan Masa Kerja 5.1 Waktu kerja Komite disesuaikan dengan peraturan Bank dan kebutuhan Komite atau berdasarkan perjanjian. 5.2 Masa tugas anggota Komite tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya. Anggota Komite dapat dipilih kembali setelah yang bersangkutan telah menjalani cooling off period. KAU/06/2013 (versi 01-06/2013) -6-

5.3 Bagi anggota Dewan Komisaris yang merangkap jabatan sebagai anggota Komite, masa kerjanya sama dengan masa penunjukkannya sebagai anggota Dewan Komisaris. 5.4 Penunjukan dan berakhirnya tugas masing-masing anggota Komite diatur sedemikian rupa pada butir 5.2 sehingga tidak semua anggota yang berpengalaman berhenti pada saat yang bersamaan untuk menjaga kesinambungan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite. 5.5 Dewan Komisaris dapat meminta kepada Direksi untuk memberhentikan anggota Komite sewaktu-waktu jika yang bersangkutan dinilai tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan. 5.1 Anggota Komite yang merupakan Pihak Independen dapat mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis sekurang-kurangnya dalam 30 (tiga puluh) hari sebelumnya. 6. Remunerasi dan Fasilitas Kerja 6.1 Anggota Komite diberikan remunerasi atas beban Bank yang besarannya ditetapkan oleh Direksi berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan/atau Komite Remunerasi dan Nominasi. 6.2 Anggota Komite mendapatkan fasilitas kerja sesuai dengan kebijakan Bank. 6.3 Anggota Komite yang baru diangkat akan mendapatkan program pengenalan/induksi mengenai tugas dan tanggung jawabnya dan/atau hal-hal terkait bisnis dan operasional Bank. 6.4 Anggota Komite berhak mendapatkan program peningkatan kapasitas, dengan persetujuan Dewan Komisaris. KAU/06/2013 (versi 01-06/2013) -7-

C TUGAS,TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG 1. Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Komite dalam membantu tugas Dewan Komisaris, dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu melakukan pengawasan dan evaluasi serta memberikan rekomendasi atas: a. Pelaksanaan audit intern dan ekstern; b. Pengendalian intern dan laporan keuangan; dan c. Penerapan Good Corporate Governance. Di samping ketiga tugas dan tanggung jawab tersebut, Komite wajib untuk: a. Menyusun program kerja tahunan Komite. Program kerja dimaksud adalah pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite yang sekurang-kurangnya sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite beserta target kinerja. Program kerja ini wajib diserahkan kepada Dewan Komisaris untuk ditelaah dan disetujui sebelum tahun buku Bank disahkan. b. Mengevaluasi dan merevisi Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite apabila diperlukan sesuai dengan perkembangan yang ada dan/atau terdapat perubahan ketentuan dari Bank Indonesia atau otoritas yang berwenang lainnya. c. Menyusun laporan mengenai pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris. d. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) berdasarkan kajian atas didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 1.1 Tugas dan tanggung jawab terkait Pelaksanaan Audit Intern dan Ekstern Dalam membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan terkait penerapan fungsi audit intern, maka sekurang-kurangnya Komite menjalankan hal-hal sebagai berikut: 1.1.1 Mengevaluasi kecukupan rencana kerja audit jangka panjang Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). 1.1.2 Mengevaluasi kecukupan rencana kerja audit tahunan SKAI. KAU/06/2013 (versi 01-06/2013) -8-

1.1.3 Memantau bahwa dalam melaksanakan tugasnya, SKAI tidak mendapat larangan atau pembatasan. 1.1.4 Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan dan hasil audit termasuk kertas kerja audit (bila diperlukan) dan kinerja SKAI. 1.1.5 Memonitor realisasi rencana kerja audit tahunan. 1.1.6 Memantau bahwa SKAI telah menjalankan fungsi audit dengan objektif, independen dan memenuhi standar profesional yang berlaku. 1.1.7 Mengevaluasi kecukupan metodologi audit SKAI, sekurang-kurangnya satu kali dalam masa jabatannya, serta mengusulkan kepada SKAI untuk memperbaharui apabila diperlukan. 1.1.8 Mengevaluasi bahwa SKAI memiliki sumber daya yang memadai untuk memenuhi pedoman audit intern dan melaksanakan rencana audit tahunan maupun jangka panjang. 1.1.9 Memantau pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern. Dalam membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan terkait penerapan fungsi audit ekstern, maka sekurang-kurangnya Komite menjalankan hal-hal sebagai berikut: 1.1.10 Mengevaluasi kriteria Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang akan ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan. 1.1.11 Mengevaluasi cakupan audit dan hal-hal lain terkait dengan perencanaan audit laporan keuangan. 1.1.12 Mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku. 1.1.13 Memastikan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik menyampaikan hasil audit dan management letter kepada Bank tepat waktu. 1.1.14 Mengkaji tambahan cakupan audit yang diajukan Bank atau Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik. 1.1.15 Memantau pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan akuntan publik, hasil pengawasan Bank Indonesia maupun regulator lainnya. KAU/06/2013 (versi 01-06/2013) -9-

1.2 Tugas dan tanggung jawab terkait Pengendalian Intern dan Laporan Keuangan Dalam membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan terkait laporan keuangan, maka sekurang-kurangnya Komite menjalankan hal-hal sebagai berikut: 1.2.1 Menelaah informasi keuangan yang akan dikeluarkan Bank, seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. 1.2.2 Menelaah laporan keuangan untuk meyakini kesesuaian penyajian dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 1.2.3 Meyakini bahwa laporan keuangan tahunan Bank disajikan secara wajar, didasarkan pada materialitas dan risiko yang signifikan, serta bebas dari salah saji material. 1.2.4 Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Bank. 1.2.5 Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara Manajemen dan Akuntan Publik dan KAP. Dalam membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan terkait penerapan pengendalian intern, maka sekurang-kurangnya Komite menjalankan hal-hal sebagai berikut: 1.2.6 Mengevaluasi efektivitas pengendalian intern melalui hasil pemeriksaan SKAI maupun auditor ekstern, untuk meyakini bahwa Bank telah memiliki rancangan pengendalian yang efektif serta kecukupan pengendalian intern dalam memitigasi risiko-risiko yang signifikan, dalam rangka tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset Bank, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. 1.2.7 Meyakini bahwa Direksi telah menyusun kebijakan dan prosedur akuntansi dan memutakhirkan kebijakan dan prosedur tersebut untuk disesuaikan terhadap standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 1.2.8 Mengevaluasi penghitungan estimasi yang signifikan, termasuk asumsiasumsi utama yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. 1.2.9 Memberikan saran kepada Dewan Komisaris bila terdapat potensi benturan kepentingan dalam pelaksanaan operasional Bank. KAU/06/2013 (versi 01-06/2013) -10-

1.3 Tugas dan tanggung jawab terkait Penerapan Good Corporate Governance Memantau penerapan GCG sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2. Wewenang 2.1 Memperoleh akses secara penuh terhadap catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset, serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. 2.2 Memperoleh akses untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan Karyawan Bank, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko, dan Akuntansi maupun pihak-pihak intern dan ekstern lainnya terkait tugas dan tanggung jawab Komite Bank. 2.3 Menugaskan tenaga profesional untuk mengerjakan tugas-tugas spesifik, bilamana dipandang perlu, dengan beban Bank. Penugasan tenaga profesional ini wajib dilaksanakan sesuai dengan peraturan internal Bank dan dengan dasar penugasan yang jelas dalam hal jangka waktu, kompensasi maupun tugas dan tanggung jawabnya. 2.4 Memiliki waktu untuk mendiskusikan pelaksanaan tugas audit intern dan ekstern tanpa kehadiran manajemen. Hal ini termasuk memantau pelaksanaan pengendalian intern, penerapan GCG dan manajemen risiko. 2.5 Memiliki garis fungsional dengan SKAI sehingga dapat berkomunikasi langsung dengan SKAI. 2.6 Memberikan rekomendasi atas rencana audit jangka panjang dan rencana kerja audit tahunan SKAI. 2.7 Memberikan informasi kepada Fraud Management Team (FMT) untuk melakukan investigasi atas adanya indikasi kelemahan pengendalian intern maupun pelanggaran atas nilai-nilai, etika dan perilaku Bank. 2.8 Memberikan rekomendasi penunjukan maupun pemberhentian Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang melakukan audit atas laporan keuangan Bank. KAU/06/2013 (versi 01-06/2013) -11-

3. Mekanisme dan Hubungan Kerja Dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya, mekanisme kerja Komite adalah sebagai berikut: a. Melakukan penelaahan / evaluasi dokumen / informasi / kebijakan dan pemantauan; b. Menyelenggarakan Rapat intern; c. Melakukan Rapat/Komunikasi dengan pihak terkait baik intern maupun ekstern; dan d. Melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Agar Komite dapat bekerja dengan lebih efektif, maka perlu untuk melakukan koordinasi beberapa pihak, yaitu Akuntan Publik dan KAP, SKAI, Komite Pemantau Risiko dan Manajemen. 3.1 Hubungan Kerja dengan Akuntan Publik dan KAP Komite berkomunikasi dengan Akuntan Publik dan KAP dalam hal rencana dan cakupan audit laporan keuangan tahunan, kemajuan pekerjaan, temuan hasil audit laporan keuangan Bank serta hambatan dalam pelaksaan tugasnya. Menyediakan waktu untuk membahas rencana audit, pelaksanaan audit dan tindak lanjut yang telah dilakukan manajemen atas management letter dari Akuntan Publik dan KAP serta membahas laporan keuangan Bank. 3.2 Hubungan Kerja dengan SKAI Komite berkoordinasi dengan SKAI dalam hal evaluasi rencana kerja tahunan, cakupan audit dan temuan hasil pelaksanaan audit intern Bank. Menyediakan waktu untuk membahas pelaksanaan audit, temuan dan tindak lanjut yang telah dilakukan manajemen atas laporan audit intern. Komite dapat mengusulkan kepada Dewan Komisaris agar SKAI melakukan audit khusus. 3.3 Hubungan Kerja dengan Komite Pemantau Risiko Berkoordinasi dengan Komite Pemantau Risiko dalam hal penerapan manajemen risiko di Bank termasuk kecukupan rencana mitigasi untuk risikorisiko yang signifikan. Komite dapat memberikan penugasan khusus, dengan KAU/06/2013 (versi 01-06/2013) -12-

persetujuan Dewan Komisaris dan setelah berkoordinasi dengan Komite Pemantau Risiko, agar SKAI melakukan audit khusus berdasarkan rekomendasi Komite Pemantau Risiko. Memberikan rekomendasi bagi Komite Pemantau Risiko berdasarkan hasil temuan Akuntan Publik, eksternal auditor lainnya dan SKAI. 3.4 Hubungan Kerja dengan Manajemen Berkoordinasi dengan Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan terkait dengan laporan fungsi kepatuhan dan penerapan GCG dalam operasional Bank. Komite dapat berkomunikasi dengan Tim Self Assessment CG terkait Laporan Self Assessment CG Bank. Berkoordinasi dengan direktorat lain dalam rangka pengawasan pengendalian intern, penerapan GCG dan manajemen risiko, dengan sepengetahuan Dewan Komisaris. KAU/06/2013 (versi 01-06/2013) -13-

D RAPAT DAN PELAPORAN 1. Rapat 1.1 Rapat Komite diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan Perusahaan, minimal satu kali dalam tiga bulan sekurang-kurangnya untuk membahas: 1.1.1 Perencanaan dan pelaksanaan audit laporan keuangan dari Akuntan Publik dan KAP; 1.1.2 Rencana kerja dan ruang lingkup SKAI; 1.1.3 Hasil audit SKAI dan pelaksanaan tindak lanjut manajemen; 1.1.4 Hasil pemantauan corporate governance; 1.1.5 Pembahasan mengenai pelaksanaan anti-fraud. Jumlah rapat tersebut di atas dapat disesuaikan dengan kepentingan dan pertumbuhan bisnis Bank. 1.2 Rapat Komite dapat dilaksanakan dan mengambil keputusan apabila sekurangkurangnya dihadiri oleh 51% (limapuluh satu per seratus) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pihak Independen. 1.3 Rapat Komite dituangkan dalam risalah rapat yang ditandatangani oleh Ketua dan seorang anggota. 1.4 Apabila diperlukan, Komite dapat meminta pihak lain untuk menghadiri rapat/pertemuan dan memberikan informasi yang diperlukan terkait dengan materi rapat Komite. 1.5 Apabila ada perbedaan pendapat (dissenting opinions) dalam rapat Komite wajib dicantumkan secara jelas dalam berita acara rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. 1.6 Keputusan Rapat Komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat dan mengikat seluruh anggota Komite. 1.7 Apabila dalam musyawarah tidak tercapai kata mufakat, maka pengambilan keputusan dilakukan dengan cara pengambilan suara terbanyak. 1.8 Dalam hal anggota Komite memiliki benturan kepentingan (conflict of interest) dengan usulan yang direkomendasikan, maka dalam usulan tersebut wajib diungkapkan dan dicatat dalam Risalah Rapat. 1.9 Komite dapat meminta rapat koordinasi dengan Dewan Komisaris sesuai kebutuhan, bila diperlukan. KAU/06/2013 (versi 01-06/2013) -14-

1.10 Risalah Rapat diadministrasikan dan didokumentasikan dengan baik dan tertib, dan dapat diakses oleh anggota Komite 2. Pelaporan 2.1 Membuat laporan semesteran pelaksanaan kegiatan Komite untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris. 2.2 Membuat konsep mengenai kegiatan Komite yang diungkapkan dalam Laporan Tahunan Bank. 3. Penilaian Kinerja Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja Komite sekurang-kurangnya 1 (satu) kali menjelang masa kerja Komite berakhir, baik secara kesatuan Komite maupun individual. Penilaian kinerja (key performance indicator - KPI) Komite Dewan Komisaris antara lain sebagai berikut: 3.1 Pencapaian program kerja Komite; 3.2 Tingkat kehadiran dalam rapat Komite; 3.3 Kualitas dan jumlah rekomendasi yang disampaikan kepada Dewan Komisaris. KAU/06/2013 (versi 01-06/2013) -15-

E STANDAR ETIKA 1. Standar Etika 1.1 Anggota Komite wajib mematuhi Peraturan Perusahaan serta Pedoman Etika dan Perilaku dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. 1.2 Anggota Komite wajib bersikap profesional, yaitu memiliki komitmen untuk melaksanakan tanggung jawab secara optimal dan mampu menyediakan waktu yang cukup dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. 1.3 Anggota Komite harus menjaga independensi, yaitu melaksanakan tugas secara objektif dan bebas dari tekanan dan kepentingan pihak manapun. 1.4 Anggota Komite wajib menjaga kerahasiaan data dan informasi yang diperolehnya sewaktu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. 1.5 Anggota Komite dilarang menyalahgunakan wewenangnya untuk kepentingan pribadi atau pihak lain yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi Bank. KAU/06/2013 (versi 01-06/2013) -16-

PENUTUP Dengan berlakunya Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite ini, maka pedoman sebelumnya tanggal 16 Juli 2007 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pedoman ini berlaku pada tanggal ditetapkan. KAU/06/2013 (versi 01-06/2013) -17-