KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 200 Dwi Nur Cahyaningsih, Rano Indradi Sudra 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar, Dosen APKES Mitra Husada Karanganyar 2 ABSTRAK Latar Belakang: Pasien yang dirawat di rumah sakit pulang setelah diijinkan oleh dokter yang merawat. Tetapi pada kenyataannya di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar masih dijumpai pasien pulang atas permintaan sendiri. Berdasarkan survei pendahuluan dilihat melalui observasi terhadap 30 dokumen rekam medis pasien pulang atas permintaan sendiri lama dirawat rata-rata 2 hari sedangkan menurut karakteristik diketahui bahwa berdasarkan umur tertinggi pada umur 45-64 tahun sebanyak 8 pasien (26,7%), berdasarkan jenis kelamin tertinggi pada laki-laki sebanyak 20 pasien (66,7%).Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui gambaran karakteristik pasien pulang Atas Permintaan Sendiri (APS). Karakteristik pasien yang meliputi jenis kelamin, golongan umur, diagnosis, asal bangsal, rata-rata dirawat dan kode dokter. Metode: Jenis Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan secara Retrospektif. Instrumen penelitian dengan menggunakan metode observasi pada data laporan pasien rawat inap Di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar. Sampel yang digunakan Sampling Jenuh. Hasil dan Pembahasan: Karakteristik pasien pulang APS meliputi umur terbanyak pasien pulang APS pada laki-laki berumur 45-64 tahun pasien dengan rata rata lama dirawat 2 hari. Banyak dirawat oleh dokter dengan kode S034, diagnosis terbanyak fever dengan rata rata lama dirawat selama 2 hari dan banyak dirawat oleh dokter dengan kode S003, asal bangsal dan kelas perawatan terbanyak pada mina kelas I 95 orang dengan penyebab pasien yang dirawat di mina memutuskan untuk pulang APS adalah tidak ada perubahan terhadap kondisi penyakitnya, pasien merasa sudah sembuh, tidak punya biaya, pindah rumah sakit, minta rawat jalan, pindah jamkesmas dan sudah kritis, rata-rata lama dirawat terbanyak pada diagnosis intoxikasi obat 36 hari dan dokter yang merawat terbanyak pada dokter dengan kode S003. Simpulan dan Saran: Sebaiknya petugas rumah sakit bagian manajemen pelayanan keliling ke bangsal setiap 2 hari sekali untuk menanyakan kondisi atau kepuasan pasien selama dirawat dirumah sakit tersebut untuk menindak lanjuti pasien pulang atas permintaan sendiri. LATAR BELAKANG Rumah sakit sebagai pemberi pelayanan kesehatan selain memberikan pelayanan klinis juga memberi pelayanan non klinis. Pelaksanaan pelayanan non klinis meliputi penyelenggaraan rekam medis. (Wijono D, 999). Data rekam medis merupakan sumber data statistik rumah sakit yang dapat digunakan untuk keperluan manajemen dalam pengambilan keputusan. Pasien selesai perawatan keluar dari rumah sakit dikategorikan hidup dan mati. Pasien dikatakan keluar hidup jika pasien yang di pulangkan seizin dokter yang merawat. Keluar hidup ada beberapa cara yaitu pasien pulang dengan keadaan sembuh, kontrol, dirujuk, pasien dipindah ke rumah sakit lain, melarikan diri dan pulang atas permintaan sendiri. Sedangkan pasien keluar dengan keadaan mati jika pasien yang keluar dalam keadaan mati.pasien keluar mati dikategori pasien mati <48 jam dan 48 jam. Pulang atas permintaan sendiri adalah pulang atas permintaan pasien atau keluarga Karakteristik Pasien Pulang...(Dwi Nur C, dkk) 3
pasien sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokter. Tujuannya adalah tergambarnya penilaian pasien terhadap efektivitas pelayanan rumah sakit. (Depkes RI, 2007) Berdasarkan survei pendahuluan dilihat melalui observasi terhadap 30 dokumen rekam medis pasien pulang atas permintaan sendiri lama dirawat rata-rata 2 hari sedangkan menurut karakteristik responden diketahui bahwa berdasarkan umur tertinggi pada umur 45-64 tahun sebanyak 8 pasien (26,7%), berdasarkan jenis kelamin tertinggi pada laki-laki sebanyak 20 pasien (66,7%) Pasien yang dirawat di rumah sakit pulang setelah diijinkan oleh dokter yang merawat. Tetapi pada kenyataannya di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar masih dijumpai pasien pulang atas permintaan sendiri. Jumlah pasien atas permintaan sendiri dapat mempengaruhi perolehan nilai akreditasi rumah sakit, dimana informasi pasien pulang atas permintaan sendiri sebagai salah satu indikator yang digunakan. Adapun standarnya yaitu 5% dari pasien yang dirawat. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil karya tulis ilmiah dengan judul Karakteristik Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar periode tahun 200. pulang atas permintaan sendiri yang terdapat pada data laporan pasien rawat inap pada tahun 200 yaitu sebanyak 63 pasien. Dalam penelitian ini pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah pedoman observasi digunakan untuk mengamati dan mengetahui data berupa jumlah pasien pulang atas permintaan sendiri berdasarkan karakteristik pasien yang diperoleh dari data laporan pasien rawat inap periode tahun 200. Sumber data yang diteliti adalah data laporan pasien rawat inap periode tahun 200. Pengumpulan datanya menggunakan observasi dengan data laporan pasien rawat inap periode tahun 200. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriptif data pasien pulang atas permintaan sendiri di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar Tahun 200. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian yang digunakan adalah Deskriptif dengan pendekatan adalah Retrospektif. Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh pasien yang 32 Jurnal Kesehatan, ISSN 979-955, VOL. IV, NO. 2, OKTOBER 200, Hal 3-37
Jumlah Pasien HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 00 90 80 70 60 40 30 20 0 0 Gambar. Diagram Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri Berdasarkan Golongan Umur dan Jenis Kelamin Dapat diketahui berdasarkan umur dan jenis kelamin pasien Atas Permintaan Sendiri tertinggi pada umur 45-64 tahun untuk jenis kelamin laki-laki yaitu 95 orang (27,8%) sedangkan terendah untuk jenis kelamin laki-laki pada umur < tahun yaitu 25 orang (7,3%) dan untuk jenis kelamin perempuan pasien Atas Permintaan Sendiri tertinggi umur 25-44 tahun yaitu 6 orang (22,5%) sedangkan terendah umur 5-4 tahun yaitu 20 orang (7,4%) dari 63 sampel yang diteliti. Karakteristik Pasien Pulang APS berdasarkan jenis kelamin dan Golongan umur 25 36 32 42 56 95 56 Golongan Umur 24 27 20 33 6 55 5 Laki-Laki <th -4th 5-4th 5-24th 25-44th 45-64th >64th Perempuan <th -4th 5-4th 5-24th 25-44th 45-64th >64th Tabel. Karakteristik Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri Berdasarkan Kode Dokter Di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar Periode 200 KODE NO DOKTER Pasien Prosentase S 003 85 3,8% 2 S 034 78 2,7% 3 S 006 77 2,6% 4 S 373 70,4% 5 S 380 56 9,% 6 S 29 38 6,2% 7 U 003 28 4,6% 8 U 00 23 3,7% 9 S 23 8 2,9% 0 S 20 7 2,8% S 375 7 2,8% 2 S 022 6 2,6% 3 S 246 4 2,3% 4 S 25 0,6% 5 U 04 0,6% 6 U 006 8,3% 7 U 09 7,% 8 S 024 6 0,9% 9 S 209 6 0,9% 20 U 08 5 0,8% 2 S 08 4 0,6% 22 U 06 4 0,6% 23 S 007 3 0,5% 24 S 033 3 0,5% 25 S 023 3 0,5% 26 S 00 2 0,3% 27 S 056 2 0,3% 28 S 059 2 0,3% 29 U 02 0,2% Sumber data peneliti Tahun 200 Karakteristik Pasien Pulang...(Dwi Nur C, dkk) 33
jumlah Pasien Jumlah Pasien 90 80 70 60 40 30 20 0 0 85 78 77 70 56 Gambar 2. Diagram Pasien Pulang APS Berdasarkan Kode Dokter Dapat diketahui berdasarkan kode dokter pasien Atas Permintaan Sendiri tertinggi terdapat pada Karakteristik Pasien Pulang APS Berdasarkan Kode Dokter 38 dokter dengan kode S003 yaitu 85 orang (3,8%) sedangkan yang terendah terdapat pada Dokter dengan kode S02 yaitu orang (0,2%) dari 63 pasien Atas Permintaan Sendiri. 28 23 8 7 7 6 4 0 0 8 7 Kode Dokter 6 6 5 4 4 3 3 3 2 2 2 Karakteristik Pasien Pulang APS berdasarkan BAngsal dan kelas perawatan S 003 S 034 S 006 S 373 S 380 S 29 U 003 U 00 S 23 S 20 S 375 S 022 S 246 S 25 U 04 U 006 U 09 S 024 S 209 U 08 S 08 U 06 S 007 S 033 S 023 S 00 S 056 S 059 U 02 Dapat diketahui berdasarkan bangsal pasien atas permintaan sendiri tertinggi pada bangsal mina kelas 3 (25) sedangkan terendah pada bangsal Zahara (2) dari 63 pasien atas permintaan sendiri. Data diagnosis pasien pulang atas permintaan sendiri tersebut apabila digolongkan sesuai dengan penggolongan penyakitnya adalah sebagai berikut: Tabel 4. Kasus Pasien Atas Permintaan Sendiri Berdasarkan Penggolongan Penyakit di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar periode 200 No Penggolongan Penyakit Jumlah Persentase (%) Penyakit umum 34 20,3% 2 Penyakit dalam 57 34,% 3 Penyakit obsgyn 4 8,3% 4 Penyakit anak 2 7,% 2 200 00 0 7 3 9 9 4 02 4 95 29 25 97 92 83 70 46 44 42 23 9 8 2 2 4 4 3 5 Bangsal dan Kelas Perawatan Roudhoh I Peri Arofah I I Mina I Annisa I I Marwah I Shofa I ICU Zahara 5 Penyakit bedah 29,9% Dapat diketahui berdasarkan penggolongan penyakit pasien pulang atas permintaan sendiri tertinggi pada penyakit dalam sedangkan terendah pada penyakit anak. Gambar 3. Diagram Pasien Pulang APS Berdasarkan Bangsal dan Kelas Perawatan 34 Jurnal Kesehatan, ISSN 979-955, VOL. IV, NO. 2, OKTOBER 200, Hal 3-37
jumlah 60 40 30 20 0 0 Gambar 4. Kasus Pasien Pulang APS Berdasarkan Penggolongan Penyakit Secara umum ketidaknyamanan pasien pada waktu proses perawatan pasien di rumah sakit bisa menjadi faktor pemicu pasien memutuskan pulang atas permintaan sendiri, berikut ini hal-hal secara umum mempengaruhi kepuasan pasien: a. Efisiensi Kasus pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri Berdasarkan Penggolongan Penyakit 34 57 4 Penggolongan penyakit Efisiensi pelayanan kesehatan merupakan dimensi yang penting dari mutu karena efisiensi akan mempengaruhi hasil pelayanan, apalagi sumber daya pelayanan kesehatan pada umumnya terbatas. Pelayanan yang efisien akan memberikan perhatian yang optimal daripada memaksimalkan pelayanan kepada pasien dan masyarakat. Petugas akan memberikan pelayanan yang terbaik dengan sumber daya yang dimiliki. Pelayanan yang kurang baik karena norma yang tidak efektif atau pelayanan yang salah harus dikurangi atau dihilangkan. Dengan cara ini, kualitas dapat ditingkatkan sambil menekan biaya. Pelayanan yang kurang 2 Penyakit umum Penyakit dalam Penyakit obsgyn Penyakit anak Penyakit bedah baik, di samping menyebabkan risiko yang tidak perlu terjadi dan kurang nyamannya pasien, seringkali mahal dan memakan waktu lama untuk memperbaiki. Peningkatan kualitas memerlukan tambahan sumber daya. b. Karakteristik produk Produk ini merupakan kepemilikan rumah sakit yang bersifat fisik antara lain gedung dekorasi. Karakteristik produk rumah sakit meliputi penampilan bangunan rumah sakit, kebersihan dan tipe kelas kamar yang disediakan beserta kelengkapannya. c. Faktor Emosional Pasien merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum terhadap konsumen bila dalam hali ini pasien memilih rumah sakit yang sudah mempunyai pandangan rumah sakit mahal, cenderung memiliki tingkat kepuasan yang tinggi. d. Harga Harga merupakan aspek penting, namun yang terpenting dalam penentuan kualitas guna mencapai kepuasan pasien. Meskipun demikian elemen ini mempengaruhi pasien dari segi biaya yang dikeluarkan, biasanya semakin mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar. Sedangkan rumah sakit yang berkualitas sama tetapi berharga murah, memberi nilai yang lebih tinggi pada pasien. e. Kenyamanan dan Kenikmatan Keramahan berkaitan denagn pelayanan kesehatan yang tidak berhubungan langsung dengan efektifitas klinis, tetapi Karakteristik Pasien Pulang...(Dwi Nur C, dkk) 35 Karakteristik Pasien Pulang...(Dwi Nur C, dkk) 3
dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan tersedianya untuk kembali ke fasilitas kesehatan untuk memperoleh pelayanan berikutnya. Amenities juga penting karena dapat mempengaruhi kepercayaan pasien dalam pelayanan kesehatan. Bila biaya berobat menjadi pertimbangan, maka amenities akan mempengaruhi kemauan pasien untuk membayar pelayanan. (Wijono D,999) SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan jenis kelamin dan golongan umur pada pasien pulang atas permintaan sendiri paling tinggi pada jenis kelamin lakilaki (432 pasien) dan berumur 45-64 tahun.( Pasien). Berdasarkan kode dokter pada pasien pulang atas permintaan sendiri paling tinggi pada S003 (85 pasien). Berdasarkan asal bangsal dan kelas perawatan pada pasien pulang atas permintaan sendiri paling tinggi pada bangsal mina (95 orang) kelas 3 (25 pasien). Berdasarkan diagnosis dan rata-rata lama dirawat pada pasien pulang atas permintaan sendiri paling tinggi pada diagnosis Fever (47 pasien) dan 36 hari pada diagnosis intoxikasi obat. Jumlah pasien pulang atas permintaan sendiri periode 200 sebanyak 63 pasien. Disarankan melakukanvmetode kuesioner untuk memantau kepuasan, kenyamanan pasien yang dirawat dan petugas rumah sakit bagian manajemen pelayanan keliling ke bangsal setiap 2 hari sekali untuk menanyakan kondisi atau kepuasan pasien selama dirawat dirumah sakit tersebut untuk menindak lanjuti pasien pulang atas permintaan sendiri. KEPUSTAKAAN Anggraini M. 200. Pengenalan Medical Termonology, Materi Ajaran mata kuliah Terminologi Medis. Yogyakarta: UGM (Tidak Dipublikasikan) Arif, M. 2008. Pengantar Penelitian untuk Ilmu Kesehatan. Cetakan. Surakarta.LPP UNS dan UNS Press. Hal : 53-54 DepKes RI.997 Direktorat Jendral Pelayanan Medis, Pedoman Pengelolaan Rekam Medis..2008. Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/2008 Tentang Rekam Medis. Jakarta: Menteri Kesehatan..2007. Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik, Standar pelayanan minimal Rumah Sakit. Hal 44 Dirjen YanMed Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2005. Petujuk Pengisian Pengolahan dan Penyajian Data Rumah Sakit. Jakarta : DepKes RI. Huffman E K. 994. HIM (Health Information Management Physician Record Company Berwin Illonionis, USA. hal : 2 Narbuko,C.2008.Metode Penelitian. Jakarta. Bumi Aksara. hal : 44 36 Jurnal Kesehatan, ISSN 979-955, VOL. IV, NO. 2, OKTOBER 200, Hal 3-37
Noor, NN. 2008. Epidemiologi. Jakarta. PT Rineka Cipta:.hal: 97 Peraturan Menteri Kesehatan No 269 PER/I/2008 tentang Rekam Medis Rustiyanto, Ery. 200. Statistik Rumah Sakit Untuk Pengambilan Keputusan. Edisi Pertama-Yogjakarta. Graha Ilmu. hal. 3 Shofari, B. 2002. PSRK 0. Modul Pembelajaran Sistem dan Prosedur Pelayanan Rekam Medis Buku 2. Semarang: PORMIKI, hal : 47-62. (Tidak Dipublikasikan) Sudra, Rano Indradi. 200. Statistik Rumah Sakit. Graha Ilmu.Yogyakarta. hal 2-4 Trihandini, I. 200. Statistik Layanan Kesehatan di Rumah Sakit. Dalam Hatta G (ed). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan.UI-Press. Jakarta. Hal:26 Wijono, D.999. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press Vol..hal: 25-37 Karakteristik Pasien Pulang...(Dwi Nur C, dkk) 37