Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,Riyoko APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK
|
|
- Widyawati Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS KUANTITATIF PADA DOKUMEN REKAM MEDIS PASIENINFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) DI UNIT RAWAT INAP RSUD PANDAN ARANG BOYOLALITRIWULAN I TAHUN 2011 Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,Riyoko APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id ABSTRAK hasil survey awal ketidaklengkapan tertinggi Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) terdapat pada formulir perjalanan penyakit/ instruksi dokter sejumlah 31 dokumen rekam medis (62%). Jenis Penelitian adalah diskriptif dengan metode pendekatan Retrospektif. Instrumen penelitian dengan menggunakan check list. Populasi dan sampel dalam penelitian adalah dokumen rekam medis Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali Triwulan I Tahun 2011 sebanyak 50 dokumen rekam medis yang diambil dengan teknik quota sampling Hasil penelitian menunjukan bahwa identifikasi dokumen rekam medis menurut nama, nomor rekam medis dan umur lengkap 50 dokumen rekam medis (100%) terdapat pada formulir ringkasan masuk dan keluar, catatan perawat/ bidan dan resume sedangkan ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada formulir anamneses/ pemeriksaan fisik yaitu 23 dokumen rekam medis (46%). Kelengkapan review pelaporan penting dinyatakan lengkap semua terdapat pada formulir ringkasan masuk dan keluar, anamnese/ pemeriksaan fisik, perjalanan penyakit/ instruksi dokter dan resume yaitu 50 dokumen rekam medis (100%). Kelengkapan tertinggi review otentikasi (nama penanggung jawab) terdapat pada formulir ringkasan masuk dan keluar dan anamnese/ pemeriksaan fisik dan penempelan hasil laboratorium yaitu 44 dokumen rekam medis (88%) sedangkan ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada formulir perjalanan penyakit/ instruksi dokter yaitu 31 dokumen rekam medis (62%). Kelengkapan tertinggi review otentikasi (tanda tangan penanggung jawab) terdapat pada formulir anamneses/ pemeriksaan fisik yaitu 50 dokumen rekam medis (100%) sedangkan ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada formulir perjalan penyakit/ instruksi dokter yaitu 3 dokumen rekam medis (6%). Pendokumentasian penggunaan singkatan dinyatakan benar 50 dokumen rekam medis (100%). Pendokumentasian yang tidak benar tertinggi terdapat pada penulisan jelas dan terbaca yaitu 15 dokumen rekam medis (30%). Simpulan dari hasil penelitian ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada formulir formulir perjalanan penyakit/ instruksi dokter sejumlah 31 dokumen rekam medis (62%) maka disarankan untuk memberikan sosialisasi dan pengarahan kepada perawat atau dokter untuk lebih meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan dalam mengisi dan melengkapi dokumen rekam medis. Kata kunci :Analisis Kuatitatif, Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) Kepustakaan : 9 ( ) PENDAHULUAN Berkas rekam medis menurut Permenkes 269/MenKes/Per/III/2008 adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada. Rekam medis bermutu baik apabila petugas dapat melaksanakan pencatatan data dengan baik, lengkap, akurat dan tepat waktu. Salah satu informasi yang didapat dari Dokumen Rekam Medis adalah informasi administratif yang bisa digunakan untuk penilaian kualitas tempat pelayanan Analisis Kuantitatif Pada Dokumen...( Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,dk) 25
2 kesehatan khususnya Rumah Sakit (Shofari B, 1999). Informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit, perlu didukung adanya data yang lengkap, akurat, tepat waktu sehingga data dapat dipercaya. hal ini maka perlu dilakukan tinjauan kelengkapan dari dokumen rekam medis. Isi dokumen rekam medis merupakan milik, sedangkan berkas merupakan milik rumah sakit. Dokumen rekam medis dalam pengelolaannya perlu manajemen yang baik untuk mendukung keputusan. Analisis kuantitatif adalah review yang memuat komponen pada bagian tertentu dari isi rekam medis. Penilaian kelengkapan pengisian dokumen rekam medis perlu dilakukan pengisian data mulai dari pertama berkunjung sampai pulang setelah mendapatkan pelayanan kesehatan. Pada pengisian dokumen rekam medis penyakit dalam, terdapat banyak dokumen rekam medis ditulis kurang lengkap yaitu pada identifikasi, kelengkapan laporan yang penting, otentikasi dan pendokumentasian yang benar. Rumah Sakit telah mempunyai prosedur tetap mengenai pelaksanaan pengisian dokumen rekam medis, namun belum dilaksanakan sepenuhnya, sehingga masih terdapat pengisian dokumen rekam medis yang tidak lengkap, terutama pada dokumen rekam medis Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). hasil survey awal ketidaklengkapan tertinggi Dokumen Rekam Medis Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) terdapat pada formulir perjalanan penyakit/ instruksi dokter dengan persentase sebesar 62 %. Dengan melihat permasalahan yang ada, maka perlu dilakukan penelitian mengenai Analisis Kuantitatif Pada Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali Triwulan 1 Tahun Tujuan umum adalah untuk mengetahui kelengkapan pengisian Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali Periode Tahun 2011? Analisis kuantitatif Analisis kuantitatif adalah telaah atau review bagian-bagian tertentu dari isi rekam medis dengan maksud memenuhi kekurangan-kekurangan khusus yang berkaitan dengan mendokumentasikan yang menentukan sekiranya adanya kekurangan agar dapat dikoreksi dengan segera pada saat masih dirawat. Infeksi Saluran Penafasan Atas (ISPA) Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan infeksi jasad remik atau bakteri, virus maupun rikitsia tanpa atau disertai radang parenkim paru. 26Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.2, OKTOBER 2012, Hal 25-36
3 Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap bagian saluran pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik atau bakteri, virus maupun riketsin tanpa atau disetai radang dari parenkim. Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) adalah penyakit yang sangat menular, hal ini timbul karena menurunnya sistem kekebalan atau daya tahan tubuh, misalnya karena kelelahan atau stres. Pada stadium awal, gejalanya berupa rasa panas, kering dan gatal dalam hidung, yang kemudian diikuti bersin terus menerus, hidung tersumbat dengan ingus encer serta demam dan nyeri kepala. Permukaan mukosa hidung tampak merah dan membengkak. Infeksi lebih lanjut membuat sekret menjadi kental dan sumbatan di hidung bertambah. Bila tidak terdapat komplikasi, gejalanya akan berkurang sesudah 3-5 hari. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah sinusitis, faringitis, infeksi telinga tengah, infeksi saluran tuba eustachii, hingga bronkhitis dan radang paru (pneumonia). Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dapat ditularkan melalui udara yang telah tercemar, bibit penyakit masuk kedalam tubuh melalui pernafasan, oleh karena itu maka penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) ini termasuk golongan Air Borne Disease. Penularan melalui udara dimaksudkan adalah cara penularan yang terjadi tanpa kontak dengan penderita maupun dengan benda terkontaminasi. Sebagian besar penularan melalui udara dapat pula menular melalui kontak langsung, namun tidak jarang penyakit yang sebagian besar penularannya adalah karena menghisap udara yang mengandung unsur penyebab atau mikroorganisme penyebab. METODE Jenis Penelitian adalah diskriptif. Populasi dalam penelitian adalah seluruh Pasien dengan Diagnosis Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) yang berjumlah 50 dokumen rekam medis. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakanquota sampling. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 50 dokumen rekam medis.instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data dengan menggunakan check list. Jenis data pada penelitian analisis kuantitatif infeksi saluran pernafasan atas (ispa) adalah data sekunder Cara Pengumpulan data :Observasi, Wawancara. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. 1. DataDokumenRekam Medis dengan diagnosisinfeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) tahun 2011 Jenis formulir rekam medis untuk Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) tahun 2011 di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Kabupaten Boyolali yang diteliti yaitu Formulir Lembaran Masuk dan Keluar (RM. 1), Formulir Anamnese/ Analisis Kuantitatif Pada Dokumen...( Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,dk) 27
4 Pemeriksaan Fisik (RM 3), Formulir Perjalanan Penyakit/Instruksi Dokter (RM 5), Catatan Perawat/Bidan (RM 6), Formulir Penempelan Hasil Pemeriksaan Laboratorium/ Rontgen (RM 7), Formulir Resume (RM 8). Berikut ini adalah data hasil review analisis kuantitatif yang meliputi kelengkapan identifkasi, pelaporan yang penting, otentikasi, dan pendokumentasian yang benar : a. Kelengkapan identifikasi 1) Kelengkapan Identifikasi (Nama) Tabel 4.1 Kelengkapan Diagnosis Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)berdasarkan Identifikasi (Nama) N o Kelengkapan identifikasi (nama) Lengkap Jenis formulir 1. Ringkasan masuk dan keluar 2. Anamnese / Pemeriksa an Fisik 3. Perjalanan penyakit/ Instruksi Dokter 4. Hasil pemeriksa an laboratoriu m 5. Catatan Perawat/ Bidan Tidak lengkap jml % jml % % % 14 28% 40 80% 10 20% 39 78% 11 22% % Resume % - - tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah kelengkapan data tertinggi identifikasi berdasarkan nama terdapat pada formulir Ringkasan Masuk dan Keluar (RM 1), Catatan Keperawatan/ Bidan (RM 6)dan Resume (RM 8) yaitu sejumlah 50 dengan persentase 100%. Sedangkan jumlah kelengkapan data terendah identifikasi berdasarkan nama terdapat pada formulir Anamnese/ Pemeriksaan Fisik ( RM 3) yaitu sejumlah 36 dengan persentase 72%. 2) Kelengkapan Identifikasi (Nomor Rekam Medis) Tabel 4.2 Kelengkapan Dokumen Rekam MedisDiagnosis Infeksi Saluran Pernafasan Atas(ISPA) berdasarkan Identifikasi (Nomor Rekam Medis) Kelengkapan identifikasi (nama) N o Jenis formulir 1. Ringkasan masuk dan keluar 2. Anamnese/ Pemeriksaan Fisik 3. Perjalanan penyakit/ Instruksi Dokter 4. Hasil pemeriksaan laboratorium 5. Catatan Perawat/ Bidan Lengkap Tidak lengkap Jml % Jml % % % 21 42% 38 76% 12 24% 45 90% 5 10% % Resume % Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.2, OKTOBER 2012, Hal 25-36
5 tabel 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah kelengkapan data tertinggi identifikasi berdasarkan nomor rekam medis terdapat pada formulir Ringkasan Masuk dan Keluar (RM 1), Catatan Perawatan/ Bidan (RM 6) dan formulir Resume (RM 8) yaitu sejumlah 50 Dokumen Rekam Medis dengan persentase 100%. Sedangkan jumlah kelengkapan data terendah identifikasi berdasarkan nomor rekam medis terdapat pada formulir Anamnese/ Pemeriksaan Fisik (RM 3) sejumlah 29 Dokumen Rekam Medis dengan persentase 58%. 3) Kelengkapan Identifikasi (Umur Pasien) Tabel 4.3 Kelengkapan Diagnosis Infeksi Saluran Pernafasan Atas ( ISPA)berdasarkan Identifikasi (Umur Pasien) Kelengkapan identifikasi (Umur Pasien) N o Jenis formulir 1. Ringkasan masuk dan keluar 2. Anamnese/ Pemeriksaa n Fisik Lengkap Tidak lengkap Jml % Jml % 44 88% 6 12% 27 54% 23 46% 3. Perjalanan 37 74% 13 26% penyakit/ Instruksi Dokter 4. Hasil 38 76% 12 24% pemeriksaan laboratoriu m 5. Catatan 40 80% 10 20% Perawat/ Bidan 6. Resume % - - tabel 4.3 dapat diketahui bahwa jumlah kelengkapan data tertinggi identifikasi berdasarkan umur terdapat pada formulir Ringkasan Masuk dan Keluar (RM 1) dan Formulir Resume (RM 8) yaitu sejumlah 50 dengan persentase 100%. Sedangkan jumlah kelengkapan data terendah identifikasi berdasarkan umur terdapat pada formulir Anamnese/ Pemeriksaan Fisik (RM 3) sejumlah 27 dengan persentase 54%. b. Kelengkapan Pelaporan Penting Tabel 4.4 Kelengkapan Diagnosis Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) berdasarkan Pelaporan Penting Kelengkapan pelaporan yang penting N o Jenis item 1. Ringkasan Masuk Dan Keluar Lengkap Tidak lengkap Jml % Jml % % - - Analisis Kuantitatif Pada Dokumen...( Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,dk) 29
6 2. Anamnese/ % - - Pemeriksaan Fisik 3. Perjalanan % - - Penyakit/ Instruksi Dokter 4. Resume % - - tabel 4.4 dapat diketahui bahwa jumlah kelengkapan data tertinggi berdasarkan pelaporan yang penting terdapat pada Formulir Ringkasan Masuk dan Keluar (RM 1), dan Resume (RM 8) yaitu sejumlah 50 Dokumen Rekam Medis dengan persentase 100%. c. Kelengkapan Otentikasi a. Kelengkapan Otentikasi (Nama jawab) Penanggung Tabel 4.5 Kelengkapan Diagnosis Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)berdasarkan otentikasi (Nama Penanggung jawab) Kelengkapan otentikasi N o Jenis formulir 1. Ringkasan masuk dan keluar 2. Anamnese/ Pemeriksaa n Fisik 3. Perjalanan penyakit/ Instruksi Dokter Lengkap Tidak lengkap Jml % Jml % 44 88% 6 12% 44 88% 6 12% 19 38% 31 62% 4. Resume 41 82% 9 18% 5. Penempe lan hasil laborato 44 88% 6 12% rium dan Rountgen tabel 4.5 dapat diketahui bahwa jumlah kelengkapan data tertinggi otentikasi berdasarkan nama dokter terdapat pada formulir Ringkasan masuk dan keluar (RM 1), Anamnese/ Pemeriksaan Fisik (RM 5) dan Penempelan hasil laboratorium dan roentgen (RM 7), yaitu sejumlah 44 dengan persentase 88%. Sedangkan jumlah kelengkapan data terendah otentikasi berdasarkan nama dokter terdapat pada Formulir Perjalanan Penyakit/ Instruksi Doker (RM 5) sejumlah 19 dengan persentase 38%. b. Kelengkapan Otentikasi (Tanda Penanggung jawab) Tangan Tabel 4.6 Kelengkapan Diagnosis Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)berdasarkan otentikasi (Tanda Tangan Penanggung jawab) Kelengkapan otentikasi N o Jenis formulir 1. Ringkasan masuk dan keluar Lengkap Tidak lengkap Jml % Jml % 49 98% 1 2% 2. Anamnese/ % Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.2, OKTOBER 2012, Hal 25-36
7 Pemeriksaa n Fisik 3. Perjalanan 47 94% 3 6% penyakit/ Instruksi Dokter 4. Resume 48 96% 2 4% tabel 4.6 dapat diketahui bahwa jumlah kelengkapan tertinggi data otentikasi berdasarkan tanda tangan dokter terdapat pada Formulir Anamnese/ Pemeriksaan (RM 5) yaitu sejumlah 50 Dokumen Rekam Medis dengan persentase 100%. Sedangkan jumlah kelengkapan data terendah otentikasi berdasarkan tanda tangan dokter terdapat pada Formulir Perjalanan Penyakit/ Instruksi Dokter (RM 5) yaitu sejumlah 47 dengan persentase 94%. d. Pendokumentasian Yang Benar Tabel 4.7 Diagnosis Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)Pendokumentasian yang benar Kelengkapan pendokumentasian yang benar N Komponen Benar Tidak Benar o analisis Jml % Jml % 1. Penggunaan Singkatan 2. Penulisan Jelas dan Terbaca % 35 70% 15 30% tabel 4.7 dapat diketahui bahwa jumlah kelengkapan data tertinggi berdasarkan Pendokumentasian Yang Benar terdapat pada penggunaan singkatan sejumlah 50 dokumen rekam medis dengan persentase 100%. Sedangkan jumlah kelengkapan data terendah berdasarkan pendokumentasian yang benar terdapat pada penulisan jelas dan terbaca sejumlah 35 dokumen rekam medis dengan persentase 70% B. Pembahasan 1. Review Kelengkapan Identifikasi Pasien a. Kelengkapan Identifikasi Pasien (Nama Pasien) hasil kelengkapan identifikasi (Nama Pasien) dapat diketahui bahwa jumlah ketidalengkapan data tertinggi identifikasi berdasarkan nama terdapat pada formulir Anamnese/ Pemeriksaan fisik sejumlah 14 dokumen rekam medis dengan persentase 28%. Menurut Shofari B (2002), nama merupakan identitas penting bagi untuk membedakan yang satu dengan yang lain, dan untuk mempermudah apabila Analisis Kuantitatif Pada Dokumen...( Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,dk) 31
8 ada formulir yang terlepas dari dokumen rekam medis. Dilihat dari fungsinya bahwa nama harus selalu ada pada setiap lembar formulir hal ini untuk mencegah apabila ada salah satu formulir lepas dari Dokumen Rekam Medis maka petugas lebih mudah menggabungkan kembali pada yang bersangkutan, selain itu untuk membedakan antara dokumen rekam medis satu dengan yang lainnya. Kelengkapan dalam pengisian Nama Pasien didorong karena adanya prosedur tetap pada nomor 54/PROTAP/IV/2011. Isi dari prosedur tetap ini adalah semua dokumen rekam medis diisi sesuuai kewenangan dan tanggung jawab masing-masing pelaksana pemeriksaan, tindakan medis atau pengobatan. Ketidaklengkapan pengisian Nama Pasien pada formulir Anamnese/ Pemeriksaan Fisik disebabkan karena nama sudah tercantum pada formulir sebelumnya terutama pada Ringkasan Masuk dan Keluar serta keterbatasan waktu petugas Assembling yang hanya berjumlah 1 orang untuk menganalisis Dokumen Rekam Medis dari bangsal dan juga bertugas untuk melayani permintaan surat tertentu contohnya permintaan pembuatan Visum Et Repertum. b. Kelengkapan Identifikasi Pasien (Nomor Rekam Medis). hasil kelengkapan identifikasi (Nomor Rekam Medis) jumlah ketidaklengkapan data tertinggi identifikasi berdasarkan nomor rekam medis terdapat pada formulir Anamnese/ Pemeriksaan fisik sejumlah 21 dokumen rekam medis dengan persentase 42%. Dilihat dari fungsinya bahwa Nomor Rekam Medis harus selalu ada pada setiap lembar formulir hal ini untuk mencegah apabila ada salah satu formulir lepas dari maka petugas lebih mudah menggabungkan kembali pada yang bersangkutan sesuai dengan nomor rekam medis yang tertera pada formulir tersebut. Ketidaklengkapan pengisian Nomor Rekam Medis dikarenakan, petugas kurang teliti dalam mengisi sehingga menyulitkan petugas dalam menggabungkan kembali apabila formulir terlepas dari Dokumen Rekam Medis. Sebab Nomor Rekam Medis merupakan identitas khusus bagi. c. Kelengkapan Identifikasi Pasien (Umur Pasien). 32Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.2, OKTOBER 2012, Hal 25-36
9 hasil kelengkapan identifikasi (Umur Pasien) jumlah ketidaklengkapan data tertinggi identifikasi berdasarkan umur terdapat pada formulir Anamnese/ Pemeriksaan fisik sejumlah 23 dokumen rekam medis dengan persentase 46%. hasil wawancara dengan petugas Assembling bahwa Umur Pasien harus selalu ada pada setiap lembar formulir hal ini untuk membantu dalam menentukan dosis obat. Ketidaklengkapan pengisian Umur Pasien pada formulir Pemeriksaan Fisik disebabkan karena umur sudah tercantum pada formulir sebelumnya terutama pada Ringkasan Masuk dan Keluar. 2. Review Kelengkapan Pelaporan Penting Review Pelaporan Yang Pentingadalahadanya Lembaran laporan yang penting terdapat dalam dokumen rekam medis. Contohnya yaitu Formulir Ringkasan Masuk dan Keluar dan Resume lembaran atau formulir tertentu yang sesuai dengan kasus penyakit. hasil kelengkapan Pelaporan Penting jumlah kelengkapan data yang penting terdapat pada item dianosis, kode diagnosis, tanggal masuk, tanggal keluar pada formulir ringkasan masuk dan keluar, anamnese/ pemeriksaan fisik, perjalanan penyakit/ instruksi dokter dan resume dinyatakan lengkap semua yaitu sejumlah 50 dengan persentase 100%. Ketidaklengkapan pada pelaporan penting tidak dijumpai karena didorong karena adanya prosedur tetap pada nomor 49/PROTAP/IV/2011. Isi dari prosedur tetap semua bukti dari pelayanan medis terhadap melalui dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain bertanggung jawab untuk mengisi rekam medis dengan cepat, cermat, jelas dan dapat dipercaya sesuai peraturan yang berlaku. Kalau pada pelaporan penting tidak ditulis akan berpengaruh buruk untuk bagian pelaporan misalnya kode diagnosis tidak ditulis akan mempengaruhi proses pembayaran pelayanan dan juga berpengaruh pada pembuatan indeks penyakit. 3. Review Kelengkapan Otentikasi a. Kelengkapan Otentikasi (Nama Penanggung jawab) hasil kelengkapan Otentikasi (Nama Penanggung jawab) jumlah kelengkapan data tertinggi otentikasi berdasarkan nama dokter terdapat pada formulir Ringkasan masuk dan keluar, Anamnese/ Pemeriksaan Fisik, dan formulir hasilpemerikasaan laboratorium yaitu sejumlah 44 Dokumen Rekam Medis dengan persentase 88%. Sedangkan jumlah kelengkapan Analisis Kuantitatif Pada Dokumen...( Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,dk) 33
10 data terendah otentikasi berdasarkan nama dokter terdapat pada Formulir Perjalanan Penyakit/ Instruksi Doker sejumlah 19 dengan persentase 38%. Setelah dilakukan analisis kelengkapan pengisian Nama Dokter, persentase tertinggi yang tidak lengkap sebesar 31 Dokumen Rekam Medis dengan persentase 62% terdapat pada Perjalanan Penyakit/ Instruksi Dokter. hasil wawancara dengan petugas Assembilng ketidaklengkapan dalam pengisian Otentikasi Nama Dokter disebabkan karena Dokter atau perawat kurang teliti. Jika formulir tidak terdapat nama penanggung jawab akan mengakibatkan petugas sulit menentukan pihak yang bertanggung jawab dalam pelayanan yang diberikan kepada. (Depkes RI, 2006) b. Kelengkapan Otentikasi (Tanda Tangan Penanggung jawab) hasil kelengkapan Otentikasi (Tanda Tangan Penanggung jawab) jumlah kelengkapan data otentikasi berdasarkan tanda tangan dokter terdapat pada Formulir Anamnese/ Pemeriksaan Fisikyaitu sejumlah 50 dengan persentase 100%. Sedangkan jumlah kelengkapan data terendah otentikasi berdasarkan tanda tangan dokter terdapat pada Formulir Hasil Pemeriksaan Laboratorium yaitu sejumlah 44 Dokumen Rekam Medis dengan persentase 88%. Tanda tangan penanggung jawab pada akhir pelayanan disetiap lembar formulir berguna untuk identifikasi dokter yang bertanggung jawab terhadap pelayanan. Jika tidak terdapat tanda tangan akan sulit untuk menentukan dokter atau perawat yang bertanggung jawab terhadap. Kelengkapan dalam pengisian Tanda tangan penanggung jawab didorong karena adanya prosedur tetap pada nomor 73/PROTAP/IV/2011. Isi dari prosedur tetap ini adalah Rekam Medis harus diisi sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab dari masing-masing pelayanan. 4. Review Pendokumentasian Yang Benar Review PencatatanPendokumentasian Yang Benar adalah analisis kuantitatif tidak bisa memecahkan masalah tentang isi rekam medis yang tidak terbaca dan tidak lengkap. Tetapi bisa mengingatkan atau menandai entri yang tertinggal dimana kesalahan tidak diperbaiki secara semestinya terdapat daerah lompatan yang seharusnya diberi garis untuk mencegah penambahan, kemudian pada catatan kemajuan dan perintah dokter, 34Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.2, OKTOBER 2012, Hal 25-36
11 perbaikan kesalahan merupakan aspek yang sangat penting dalam dokumentasi (Huffman Ek, 1994). hasil kelengkapan pendokumentasian yang benar untuk jumlah kelengkapan data tertinggi berdasarkan pendokumentasian yang benar terdapat pada penggunaan singkatan yaitu sejumlah 50 dokumen rekam medis dengan persentase 100%. sedangkan jumlah kelengkapan data terendah berdasarkan pendokumentasian terdapat pada penulisan jelas dan terbaca yaitu sejumlah 35 dokumen rekam medis dengan prosentase 70%. Penggunaan singkatan yang benar disebabkan karena di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Kabupaten Boyolali sudah terdapat prosedur mengenai penggunaan singkatan agar mempermudah petugas dalam menulis serta menimbulkan keseragaman persepsi dalam penggunaan singkatan tersebut untuk digunakan dalam penulisan diagnosis penyakit. Ketidakbenaran dalam penulisan yang jelas terbaca disebabkan kurang jelasnya tulisan serta kondisi dokumen rekam medis yang sudah rusak karena intensitas kunjungan yang tinggi. sehingga petugas kesulitan dalam melakukan identifikasi. SIMPULAN 1. Kelengkapan identifikasi dokumen rekam medis menurut nama, nomor rekam medis dan umur lengkap 50 dokumen rekam medis (100%) terdapat pada formulir ringkasan masuk dan keluar, catatan perawat/ bidan dan resume sedangkan ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada formulir anamneses/ pemeriksaan fisik yaitu 23 dokumen rekam medis (46%). 2. Kelengkapan review pelaporan penting dinyatakan lengkap semua terdapat pada formulir ringkasan masuk dan keluar, namnese/ pemeriksaan fisik, perjalanan penyakit/ instruksi dokter dan resume yaitu 50 dokumen rekam medis (100%). 3. Kelengkapan tertinggi review otentikasi (nama penanggung jawab) terdapat pada formulir ringkasan masuk dan keluar dan anamnese/ pemeriksaan fisik dan penempelan hail laboratorium dan rountgen yaitu 44 dokumen rekam medis (88%) sedangkan ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada formulir perjalanan penyakit/ instruksi dokter yaitu 31 dokumen rekam medis (62%). Kelengkapan tertinggi review otentikasi (tanda tangan penanggung jawab) terdapat pada formulir anamneses/ pemeriksaan fisik yaitu 50 dokumen rekam medis (100%) sedangkan ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada formulir perjalan penyakit/ instruksi dokter yaitu 3 dokumen rekam medis (6%). Analisis Kuantitatif Pada Dokumen...( Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,dk) 35
12 4. Pendokumentasian yang benar tertinggi terdapat pada penggunaan singkatan yaitu 50 dokumen rekam medis (100%). Pendokumentasian yang tidak benar tertinggi terdapat pada penulisan jelas dan terbaca yaitu 15 dokumen rekam medis (30%). Sugiyono P Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Alfabeta. Bandung. DAFTAR PUSTAKA Arief TQ Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan CSGF (community of self help group forum). DepKes RI Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Rekam Medis, Jakarta. hal : 16 DepKes RI Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Revisi 1, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Jakarta. hal : 35 Hatta Gemala R Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Di Sarana Pelayanan Kesehatan. Universitas Indonesia. Jakarta. hal : Notoatmodjo S Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi ketiga. Jakarta. hal. : 88 Huffman EK HIM (Health Information Management) Physician Record Company Berwin Illonionis, USA. hal : 22 5 Shofari B Pengolahan Sistem Rekam Medis, Gombong. hal : 25 Shofari B PSRK 01. Modul Pembelajaran Sistem dan Prosedur Pelayanan. Paham Medis Buku I. PORMIKI, Semarang. Wijaya L Audit Isi Rekam Medis Dengan Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif. Bandung. 36Jurnal Rekam Medis, ISSN , VOL.VI. NO.2, OKTOBER 2012, Hal 25-36
ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011
ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 20 Fitri Hastuti, Sri Sugiarsi 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra
Lebih terperinciANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAPPADA KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE TRIWULAN IVDI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAPPADA KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE TRIWULAN IVDI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI Septi Nur Rayu, Sri Sugiarsi, M. Arief TQ APIKES Mirta Husada Karangnayar
Lebih terperinciSusanti, Sri Sugiarsi, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK
ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS CHRONIC HEART FAILURE TRIWULAN IV TAHUN 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI Susanti, Sri Sugiarsi, Harjanti APIKES
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA
FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA Izha Sukma Rahmadhani 1, Sri Sugiarsi 2, Antik Pujihastuti
Lebih terperinciANALISIS DESAIN FORMULIR LAPORAN OPERASI (RM 16) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR
ANALISIS DESAIN FORMULIR LAPORAN OPERASI (RM 16) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR Sofiana Kusniya Hanik 1, Rano Indradi Sudra 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012
TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012 Dyah Ayu Wardani, Tri lestari, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciTinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi
Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi Atik Dwi Noviyanti 1, Dewi Lena Suryani K 2, Sri Mulyono 2 Mahasiswa Apikes Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciTinjauan Desain Formulir Rujukan Jamkesmas berdasarkan Aspek Fisik, Isi, Anatomi dan Hukum Kesehatan di Puskesmas Ngargoyoso
Tinjauan Desain Formulir Rujukan Jamkesmas berdasarkan Aspek Fisik, Isi, Anatomi dan Hukum Kesehatan di Puskesmas Ngargoyoso Trifena Wulan Indriyani 1, Antik Pujihastuti 2, Rohmadi 2 Mahasiswa Apikes Mitra
Lebih terperinciPEMANFAATAN DATA REKAM MEDIS DALAM PENGHITUNGAN BIAYA RAWAT INAP PENYAKIT SKIZOFRENIA PARANOID TAHUN 2010 DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
PEMANFAATAN DATA REKAM MEDIS DALAM PENGHITUNGAN BIAYA RAWAT INAP PENYAKIT SKIZOFRENIA PARANOID TAHUN 2010 DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Wijayanti 1, Sri Sugiarsi 2, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa
Lebih terperinciANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011
ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011 Eka Novi Astuti 1, Sri Sugiarsi 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciTINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN
TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN Christina Sulistiyorini, Tri Lestari, Rohmadi APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ATAU WISN BAGIAN TPPRJ RSUD KABUPATEN SRAGEN ABSTRAK
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ATAU WISN BAGIAN TPPRJ RSUD KABUPATEN SRAGEN Nuni Nur Aini 1, Sri Sugiarsi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciLATAR BELAKANG. 72 Jurnal Kesehatan, ISSN , VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 72-78
ANALISIS KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PPOK EKSASERBASI AKUT BERDASARKAN ICD 10 PADA DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RSUD SRAGEN TRIWULAN II TAHUN 2011 Siti Nurul Kasanah 1, Rano Indradi Sudra 2 Mahasiswa
Lebih terperinciANALISIS KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS UTAMA TYPHOID FEVER BERDASARKAN ICD-10 PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2011
ANALISIS KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS UTAMA TYPHOID FEVER BERDASARKAN ICD-10 PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2011 Septina Multisari, Sri Sugiarsi, Nurifa atul Masudah Awaliah APIKES
Lebih terperinciHUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN
HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN 29-211 Muhammad Sholeh S, Tri Lestari APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperincianalisis kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap dengan diagnosis VERTIGO di rsi amal sehat PeriOde TriWulan iv Pada TaHun 2012
analisis kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap dengan diagnosis VERTIGO di rsi amal sehat PeriOde TriWulan iv Pada TaHun 2012 lani naimah 1, sri sugiarsi 2, Harjanti 3 mahasiswa apikes mitra Husada
Lebih terperincianalisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013
analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013 aprilia dwi a 1, Harjanti 2, Bambang W 3 mahasiswa apikes mitra
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 2010
KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 200 Dwi Nur Cahyaningsih, Rano Indradi Sudra 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN
ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN 2012 Dwianto 1, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada
Lebih terperinciTINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009
TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009 Paramita Eka Noviany 1, Antik Pujihastuti 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada
Lebih terperinciTINJAUAN ALUR PROSEDUR PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS IN AKTIF DI RSU PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE 2007
TINJAUAN ALUR PROSEDUR PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS IN AKTIF DI RSU PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE 2007 Siti Rufiatun 1, Antik Pujihastuti 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen
Lebih terperinciHanjrah Fatmawati,Rano Indradi Sudra,Nurifa atul M.A APIKES Mitra Husada Karanganyar
ANALISIS KELENGKAPAN DATA PENUNJANG DALAM PENENTUANKODE DIAGNOSISUTAMAGASTROENTERITIS PASIEN RAWAT INAPDI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2011 Hanjrah Fatmawati,Rano
Lebih terperinciPENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR
PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR Wahyu Untari Aji 1, Moch. Arief TQ 2, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK
TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI Oniek Mustika Wati 1, Antik Pujihastuti 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang identitas pasien, anamnese, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 SUHERI PARULIAN GULTOM ABSTRAK
TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 015 SUHERI PARULIAN GULTOM ABSTRAK Peminjaman dokumen rekam medis di rumah sakit digunakan
Lebih terperinciGAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA
GAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA Ulfah Fauziah 1, Ida Sugiarti 2 1 Mahasiswa D IV Politeknik Piksi Ganesha, ulfahfauziaah@gmail.com
Lebih terperinciANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015
ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015 Dita Ningias*), Arif Kurniadi*) *) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciDwi Setyorini, Sri Sugiarsi, Bambang Widjokongko APIKES Mitra Husada Karanganyar
ANALISIS KELENGKAPAN KODE TOPOGRAPHY DAN KODE MORPHOLOGY PADA DIAGNOSIS CARCINOMA CERVIX BERDASARKAN ICD-10 DI RSUD Dr. MOEWARDI TRIWULAN IV TAHUN 2012 Dwi Setyorini, Sri Sugiarsi, Bambang Widjokongko
Lebih terperinciABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( )
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI UNIT PELAYANAN PENYAKIT DALAM DI BANGSAL CEMPAKA 1 DAN CEMPAKA 2 BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012 Nanang Sukma Kurniawan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yaitu jenis pendekatan penelitian
Lebih terperinciKetepatan Penentuan Kode Penyebab Dasar Kematian Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga Triwulan IV Tahun 2010
Ketepatan Penentuan Kode Penyebab Dasar Kematian Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga Triwulan IV Tahun 2010 Yuniana Eka Pratiwi Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar Yuniana_EP@ymail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat penyelenggaraan upaya kesehatan serta suatu organisasi dengan sistem terbuka dan selalu berinteraksi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi kesehatan yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization, rumah sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap
Lebih terperinciAnalisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 2016.
Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 206. Distyan Ruth N M, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa APIKES
Lebih terperinciANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS PASIEN HYPERPLASIA OF PROSTATE
ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS PASIEN HYPERPLASIA OF PROSTATE PADA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MULIA HATI WONOGIRI TAHUN 2013 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN
KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN Karunia Hapsari 1, Moch. Arief TQ 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra
Lebih terperinciPENILAIAN EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRIWULAN TAHUN 2011
PENILAIAN EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRIWULAN TAHUN 2011 Mardiyono, Tri Lestari, Rohmadi APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciShita Anindyta. PENDAHULUAN Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medis nomor 78 tahun 1991 tentang Penyelenggaraan
ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN DIABETES MELITUS TERHADAP AKURASI KODING DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 Shita Anindyta Abstract
Lebih terperinciTINJAUAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA ASPEK KERAHASIAN REKAM MEDIS DI RSUD dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN
TINJAUAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA ASPEK KERAHASIAN REKAM MEDIS DI RSUD dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN Risqi Vidia Astuti (Prodi D3 PMIK STIKes Buana Husada Ponorogo) ABSTRAK Pendahuluan:
Lebih terperinciTINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008
TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008 Umi Werdikesni 1, Antik Pujihastuti 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen
Lebih terperinciJurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013
ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN 2012 Dwianto 1, Tri Lestari 2 APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk pengobatan ISPA pada balita rawat inap di RSUD Kab Bangka Tengah periode 2015 ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka
29 BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat di simpulkan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian pada review identifikasi diperoleh hasil prosentase
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Satu diantara pelayanan rumah sakit yang baik dapat dilihat dari cara pengelolaan berkas rekam medis pasien yang ada di rumah sakit tersebut. Rekam medis merupakan
Lebih terperinciPERAN PENTING PENULISAN DIAGNOSIS UTAMA DAN KETEPATAN KODE ICD-10 SEBAGAI DATA BASE SURVEILANS MORBIDITAS STUDI KASUS DI RS KOTA SEMARANG
PERAN PENTING PENULISAN DIAGNOSIS UTAMA DAN KETEPATAN KODE ICD-10 SEBAGAI DATA BASE SURVEILANS MORBIDITAS STUDI KASUS DI RS KOTA SEMARANG Retno Dwi Vika Ayu*), Dyah Ernawati**) *) Asri Medical Center Yogyakarta
Lebih terperinciresume di setiap ruangan pengisian lembar resume medis. Dan sebaiknya kepala pelayanan medis melakukan sosialisasi tentang
resume di setiap ruangan pengisian lembar resume medis. Dan sebaiknya kepala pelayanan medis melakukan sosialisasi tentang pedoman penyelenggaraan pembuatan resume medis yang digunakan dirumah sakit pada
Lebih terperinciKESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT
KESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT Danik Lestari 1, Nuryati 2 1,2 Rekam Medis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada email: daniqq_27@yahoo.co.id, nur3yati@yahoo.com
Lebih terperinciTINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017
TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017 Rachmat Ipango 1. Tia Larastika Miu 1 1 Jurusan Rekam Medis
Lebih terperinciANALISIS PENGISIAN FORMULIR RESUME MEDIS DIABETES MELLITUS PASIEN RAWAT INAP
ANALISIS PENGISIAN FORMULIR RESUME MEDIS DIABETES MELLITUS PASIEN RAWAT INAP 1 Ratri Wulandari, 2 Sri Sugiarsi 1 Petugas Rekam Medis Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang, 2 Dosen APIKES Mitra Husada
Lebih terperinciINFOKES, VOL. 3 NO. 3 November 2013 ISSN :
TINJAUAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PENYAKIT TYPHOID FEVER DI RSUD BANYUDONO BOYOLALI TAHUN 2012 Oleh : Sri Wahyuningsih Nugraheni, Yasinta Ruslinawati APIKES Citra Medika Surakarta
Lebih terperinciPELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI
PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI Rizky Astri Kharisma 1, Antik Pujihastuti 2, Riyoko 2 Mahasiswa Apikes Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif untuk mengetahui gambaran kelengkapan berkas rekam medis, degan pendekatan crossectional yaitu semua variable
Lebih terperinciANALISIS KEAKURATAN PENGISIAN KARTU INDEKS PENYAKIT KASUS FRACTURE RADIUS DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2010
ANALISIS KEAKURATAN PENGISIAN KARTU INDEKS PENYAKIT KASUS FRACTURE RADIUS DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2010 Holy Yunita Nuraini 1, Rano Indradi Sudra 2, Dewi Lena Suryani K 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek
Lebih terperinciJurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, STIKES Bakti Nusantara, Gorontalo,
TINJAUAN RESUME MEDIS PADA BERKAS REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO 2017 1 Nur Pratiwi Saud. 1 Karsimim Umar 1 1 Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan salah satu bagian penting dalam membantu pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008
Lebih terperinciTINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV SLAMET RIYADI SURAKARTA
TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV. 04. 04. 04 SLAMET RIYADI SURAKARTA Puji Retnowati, Antik Pujihastuti, Rohmadi, APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG
STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG Edy Susanto 1, Adhani Windari 2, Marsum 3 1,2,3 Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013
TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 23 Susi Ernawati, Tri Lestari, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di dunia untuk sepakat mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization (WHO) menghimpun beberapa negara di dunia untuk sepakat mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada tahun 2014. Masyarakat mulai menyadari
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN SENSUS HARIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2013
TINJAUAN PELAKSANAAN SENSUS HARIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2013 Igustin Budiyanti Yusuf, Tri Lestari, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KARTASURA 2011 ABSTRAK
TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KARTASURA 2011 Lita Purnamasari, Antik Pujihastuti, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar apikes@yahoo.co.id ABSTRAK Retensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran pengetahuan..., Angginia Nita Lubis, FKM UI, 2009
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu unsur utama dalam pelayanan kesehatan yang prima adalah tersedianya pelayanan medis oleh dokter dan dokter gigi dengan kualitasnya yang terpelihara sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan Indonesia telah diarahkan oleh pemerintah guna meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi penduduk Indonesia agar dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan. kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan kesehatan harus mengutamakan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Lebih terperinciHUBUNGAN KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KASUS OBSTETRI BERDASARKAN ICD-10 DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA
HUBUNGAN KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KASUS OBSTETRI BERDASARKAN ICD-10 DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, TINDAKAN DAN KOMITMEN PIMPINAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDISDI RUMAH SAKIT UMUM M
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, TINDAKAN DAN KOMITMEN PIMPINAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDISDI RUMAH SAKIT UMUM M. DJAMIL PADANG TAHUN 2011 Skripsi Diajukan Ke Program Studi Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciTINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN
TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN Christina Sulistiyorini 1, Tri Lestari 2, Rohmadi 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis, untuk mewujudkan peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan tempat yang didirikan untuk menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan yang diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien. Oleh sebab itu, rekam medis haruslah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Analisa Kuantitatif dan Kualitatif DRM rawat Inap Kasus Demam Thypoid
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep DRM Rawat Inap Penyakit Demam Thypoid Analisa Kuantitatif dan Kualitatif DRM rawat Inap Kasus Demam Thypoid 1. Review Identifikasi 2. Review Pelaporan 3. Review
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU No. 44 Tahun 2009, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah Sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mutlak dibutuhkan oleh segenap lapisan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan baik individu
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN 1. Faktor dan Presentase Ketidaklengkapan Ketidaktepatan pengisian lembar resume pasien rawat inap setelah 1x24 jam di rumah sakit Lestari Raharja Magelang. a. Berdasarkan
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN
TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN Rully mirna septria, Tri lestari, Sri mulyono Mahasiswa
Lebih terperinciAnalisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr.
Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr. Soeroto ngawi Agung Kurniawan, Tri Lestari, Rohmadi APIKES Mitra Husada
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN PENGISIAN FORMULIR VERIFIKASI (INA-CBG S) PADA REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RSUP Dr. M. DJAMIL
MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.73 Desember 2016 TINJAUAN PELAKSANAAN PENGISIAN FORMULIR VERIFIKASI (INA-CBG S) PADA REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RSUP Dr. M. DJAMIL Oleh : Linda Handayuni Dosen Prodi D-3 RMIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan suatu sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan kepada masyarakat, baik rawat jalan, rawat inap, maupun gawat darurat. Pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
Lebih terperinciTinjauan Alur Prosedur Pendaftaran Pasien Rawat Inap Askes PNS di RSU Pandan Arang Boyolali
Tinjauan Alur Prosedur Pendaftaran Pasien Rawat Inap Askes PNS di RSU Pandan Arang Boyolali Bayu Narotama Eka 1, Antik Pujihastuti 2, Riyoko 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu sistem/bagian dari sistem pelayanan kesehatan, mempunyai tiga pilar otoritas yang masing-masing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan umum di bidang kesehatan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan umum di bidang kesehatan yang membutuhkan keberadaan suatu sistem yang handal dan cukup untuk meningkatkan kualitas pelayanan
Lebih terperinciNugrahaning Pundi Astanti
ANALISIS KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT DEMAM TIFOID DAN PARATIFOID TRIWULAN I PERIODE 2014 DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR. CIPTO SEMARANG Nugrahaning Pundi
Lebih terperinciAnalisis Faktor-Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Lembar Resume Medis Pasien Rawat Inap
Analisis Faktor-Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Lembar Resume Medis Pasien Rawat Inap Desy Riyantika 1 1 STIKes Surya Mitra Husada Kediri Email : desyriyantika28@gmail.com Received 21 April
Lebih terperinciREVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN. Sugiharto
REVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN Sugiharto Definisi Rekam Medis Berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
Lebih terperinciANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012
ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012 Annindita Mentari Octaviani*) Jaka Prasetya, S.Kep**)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2003, berarti Indonesia bebas dimasuki oleh investor asing termasuk
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSD KOTA TIDORE KEPULAUAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSD KOTA TIDORE KEPULAUAN UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL PROGRAM STUDI D-IV MANAJEMEN INFORMASI
Lebih terperinciijmsbm.org IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No
Tinjauan Ketidaklengkapan Formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran Pada Pasien Rawat Inap Dari Aspek Hukum di Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 DR. Bekti Suharto,S.H.,M.Hum Poltekkes Bhakti Muli bektisuharto@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dokumen tempat mencatat segala transaksi pelayanan medis yang diberikan oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Rekam Medis (RM) di rumah sakit adalah satu sistem administrasi dokumen tempat mencatat segala transaksi pelayanan medis yang diberikan oleh dokter, perawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyedia sarana pelayanan kesehatan harus selalu memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat agar dapat terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Lebih terperinciTINJAUANPEMANFAATANINFORMASI REKAM MEDIS UNTUK KEBUTUHAN PENDIDIKAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2011 ABSTRAK
TINJAUANPEMANFAATANINFORMASI REKAM MEDIS UNTUK KEBUTUHAN PENDIDIKAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2011 Suci Rahmawati, Rano Indradi Sudra, Tri lestari APIKES MitraHusadaKaranganyar
Lebih terperinciANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR INFORMED CONSENT TINDAKAN OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION (ORIF)
ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR INFORMED CONSENT TINDAKAN OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION (ORIF) Pamungkas Dedy Prayogo 1, Tri Lestari 2, Astri Sri Wariyanti 3 Mahasiswa STIKes Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinci