Cost Effectiveness Analysis (CEA) Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

dokumen-dokumen yang mirip
EKONOMI KESEHATAN (HEALTH ECONOMICS) )

EVALUASI EKONOMI PADA PELAYANAN KESEHATAN

Telaah Kritis Penelitian Farmakoekonomi. Dra. Yulia Trisna, Apt., M.Pharm

KONSEP DEMAND DALAM SEKTOR KESEHATAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

COST EFFECTIVE ANALYSIS DALAM PEMILIHAN BARANG FARMASI. Oleh: Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., MARS

EFEKTIVITAS BIAYA DIALISIS DI INDONESIA

ANALISIS BIAYA RS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

olahraga secara teratur, diet pada pasien obesitas, menjaga pola makan, berhenti merokok dan mengurangi asupan garam (Tedjasukmana, 2012).

Tarif Pelayanan Kesehatan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

PERTIMBANGAN FARMAKOEKONOMIK PADA PEMILIHAN TERAPI

Intan Silviana Mustikawati, SKM, MHP ETIKA BISNIS RS

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas semua rahmat dan nikmat-nya

Kebijakan Umum Prioritas Manfaat JKN

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada tiga bentuk diabetes mellitus, yaitu diabetes mellitus tipe 1 atau disebut IDDM (Insulin Dependent

Makalah Organisasi dan Metode Manajemen Pelayanan Kesehatan Cost Benefit Analysis dan Cost Effectiveness Analysis

BAB III METODE PENELITIAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS BIAYA DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID ANAK RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2010

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Campak merupakan salah satu penyakit yang sangat menular (Infeksius) dan dapat mengakibatkan kesakitan yang

BAB I PENDAHULUAN. orang yang dijamin dalam Undang Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. akhir-akhir ini prevalensinya meningkat. Beberapa penelitian epidemiologi

WORKSHOP. DISAMPAIKAN OLEH TIM Dr. Dra Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., MARS Dra Yuri Pertamasari, Apt., MARS

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. penyakit yang merusak nefron ginjal (Price dan Wilson, 2006).

ASURANSI KESEHATAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan berbagai faktor seperti perubahan pola penyakit dan pola pengobatan,

BAB I PENDAHULUAN. sampai mengancam jiwa (Ranuh, dkk., 2001, p.37). dapat dijumpai pada 5% resipien, timbul pada hari 7-10 sesudah imunisasi dan

Penampilan rumah sakit dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain : a. Cakupan dan mutu pelayanan dilihat melalui indikator :

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak pada perempuan (McPherson, et al., 2000). Menurut data

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dari 17 program pokok pembangunan kesehatan adalah program

makalah konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan. BAB I PENDAHULUAN

Value For Money. Arif Kurniawan Wahono ( ) Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya

VIII. KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN. produktivitas tenaga kerja di semua sektor.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan, anak memerlukan asupan

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

Evaluasi Ekonomi Program Kesehatan

Evaluasi Ekonomi Pelayanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

BAB VIII PERENCANAAN PROGRAM PENCEGAHAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I. PENDAHULUAN A.

KEGIATAN EKONOMI KESEHATAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

PENGEMBANGAN MODEL DAN APLIKASI UNTUK PENGUKURAN KUALITAS HIDUP PENDERITA KANKER PAYUDARA OPERABLE DI RS KANKER DHARMAIS

BAB 1 : PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dikenal dengan fungsi perantara (intemediary) keuangan. Karena

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja. Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran

BAB I PENDAHULUAN. serta adanya gangguan fungsi psikososial (Sukandar dkk., 2013). Skizofrenia

EFISIENSI KAMAR BEDAH

Gambar 1. Kenaikan Tarif Dasar Listrik Tahun 2013 (KESDM, 2012) Gambar 2. Biaya Tagihan Listrik Tahun 2012 dan Tahun 2013 (RSIS, 2013)

PENGANTAR EVALUASI EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan cakupan yang diharapkan dalam MDG (Millenium. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009 )

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

PENGUKURAN FREKUENSI PENYAKIT

Makalah Akuntasi Sektor Publik. Akuntansi Manajemen Sektor Publik

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batas

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, selain indikator Angka Kematian Ibu (AKI), Angka

[ ] Peranan Farmakoekonomi dalam Penentuan Kebijakan yang Berkaitan dengan Obat-Obatan

Pelaksanaan Audit Medik/Klinik

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kesehatan yang memadai di kalangan masyarakat. Kesehatan harus

2.2 Pengendalian Manajemen Pada Perusahaan Jasa Keuangan Perusahaan Jasa Keuangan Secara Umum Karakteristik Umum: 1.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi yang akurat untuk meningkatkan efektivitas dan

Hasil tidak sesuai yang diharapkan. Hasil melebihi harapan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam tujuan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. setidaknya 50% angk kematian di Indonesia bisa dicegah dengan imunisasi dan

BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

PERANAN TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA UNTUK MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Peran Farmakoekonomi dalam Penentuan Kebijakan yang Berkaitan dengan Obat-Obatan

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dicegah dengan imunisasi, yakni masing-masing 3 juta orang atau setiap 10

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan baru dari pemerintah Republik Indonesia yang mereformasi

Oleh: Sofyan Hadi, ST PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2012

BAB. I PENDAHULUAN. Rasio Profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan

Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl : INDIKATOR DAN STANDART MUTU KLINIS. Ditetapkan Kepala Puskesmas Parigi IA SOLIHAT NIP:

Burden (Beban) Penyakit

BAB II LANDASAN TEORI

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

The Analysis of Jamkesmas Drug Planning Using Combination Methods ABC and VEN in Pharmacy Installation of RSUD Dr. M. M. Dunda Gorontalo 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS REALISASI ANGGARAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA SDN WANASARI 08 DENGAN METODE VALUE FOR MONEY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Konsep Dasar Ekonomi Teknik. Ekonomi Teknik TIP FTP UB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

Transkripsi:

Cost Effectiveness Analysis (CEA) Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1

Pokok Bahasan Pendahuluan Evaluasi Ekonomi dalam sektor kesehatan Konsep Cost Effectiveness Analysis (CEA) Pengukuran Outcome Manfaat CEA 2

Evaluasi ekonomi Suatu analisis secara kuantitatif dari apa yang diinginkan oleh masyarakat dalam melakukan investasi pada beberapa alternatif program yang keinginan tersebut dinilai dari segi biaya dan konsekuensi Konsekuensi adalah hasil positif atau manfaat dari suatu program 3

Pendahuluan Evaluasi ekonomi memberikan informasi objektif menyangkut jumlah biaya yang diserap oleh program 4

Pendahuluan Secara umum, evaluasi ekonomi bertujuan mencari jawaban atas: Apakah sumber sumber daya yang terbatas jumlahnya sudah digunakan seoptimal mungkin? Apakah hasil yang dicapai sudah setimpal dengan jumlah biaya yang dikeluarkan? 5

Pendahuluan Perlunya evaluasi ekonomi pada sektor pelayanan kesehatan mulai diterbitkan pada tahun 1974 oleh Alan Williams dari York University, Toronto, Ontario 6

Evaluasi ekonomi pada sektor kesehatan Identifikasi, pengukuran, penilaian dan membandingkan biaya dan outcome pengobatan atau proses pengobatan yang akan dipertimbangkan Salah satu metode dalam evaluasi ekonomi yaitu cost effectiveness analysis 7

Cost Effectiveness Biaya minimum dari manfaat yang diberikan Manfaat maksimum dari biaya yang diberikan 8

Cost Effectiveness Intervensi mana yang dapat mencapai hasil yang telah ditargetkan dengan biaya paling rendah Intervensi mana yang dapat mencapai hasil yang paling menguntungkan dengan alokasi biaya yang telah ditetapkan 9

Cost Effectiveness Analysis Sebuah analisis ekonomi dimana semua biaya (cost) dihubungkan dengan suatu dampak/efek (outcome) Biasanya dalam bentuk biaya yang dikeluarkan per outcome yang diterima (CE Ratio) 10

Cost Effectiveness Analysis Effectiveness pembanding diukur dengan single outcome Outcome diukur dalam hasil bentuk natural; Umur yang bertambah oleh penerapan teknologi kesehatan Jumlah kematian yang bisa dicegah 11

Cost Effectiveness Analysis Tipe analisis yang membandingkan biaya suatu intervensi dengan beberapa ukuran non moneter, dimana pengaruhnya terhadap hasil perawatan kesehatan 12

Cost Effectiveness Analysis Merupakan salah satu cara untuk memilih dan menilai program yang terbaik bila terdapat beberapa program yang berbeda dengan tujuan yang sama untuk dipilih 13

Cost Effectiveness Analysis Sebuah teknik untuk memilih atau membandingkan beberapa strategi dimana sumber daya terbatas Misalnya strategi baru dibandingkan dengan strategi yang sedang berjalan atau sebelumnya 14

Cost Effectiveness Analysis Suatu strategi dikatakan cost effective tidak berarti bahwa strategi tersebut menghemat uang saja, namun harus memberikan manfaat yang maksimal 15

Cost -Effectiveness Ratio Rasio dari total biaya dibagi dengan manfaat yang dihasilkan Manfaat bisa dalam bentuk uang atau nilai manfaat CE Ratio = Total Biaya Manfaat yang dihasilkan 16

Contoh pengukuran outcome Life year gained Durasi pertahanan hidup yang dihasilkan (tahun) Quality Adjusted Life Year (QALY) Kualitas dan kemampuan suatu status kesehatan dari durasi pertahanan hidup (tahun) 17

Contoh pengukuran outcome Death averted Kematian yang dapat dicegah Symptom free days Bebas gejala/symptom penyakit (hari) Complications avoid Komplikasi yang dapat dihindari 18

Contoh Cost -Effectiveness Ratio Rp 50.000/death averted Rp 30.000/life year gained Rp 100.000/QALY 19

Manfaat CEA Mendukung pengambilan keputusan yang objektif Mengevaluasi alokasi sumber daya Penghematan biaya kesehatan Dapat digunakan pada semua area RS yang mempunyai outcome terukur 20

Data Effectiveness Sebaiknya data efektivitas didapatkan dari percobaan klinikal, sehingga data relevan tentang biaya dan efektivitas dapat dikumpulkan pada saat yang sama Mengadakan percobaan yang sesuai biasanya memakan waktu dan biaya 21

Data Effectiveness CEA dapat dilakukan berdasarkan data/literatur yang tersedia Harus dipastikan bahwa data yang tersedia masih relevan dengan analisis yang akan dilakukan 22

Contoh Program A dengan biaya 50 juta rupiah dapat menyelamatkan 100 orang penderita CE Ratio = Rp 500 ribu/kehidupan Program B dengan biaya 50 juta rupiah dapat menyelamatkan 15 orang penderita, CE Ratio = Rp 3.333.000/kehidupan Mana program yang lebih cost effective??? 23

Jawaban Program A yang akan dipilih karena lebih cost effective dibandingkan program B Karena untuk satu kehidupan, program A membutuhkan biaya yang lebih sedikit dibandingkan program B 24

Contoh Analisis dari dua metode screening yang akan diaplikasikan di perusahaan ; Screening A membutuhkan biaya Rp 10.000/life year gained Screening B membutuhkan biaya Rp 40.000/life year gained Mana metode yang akan dipilih??? 25

Contoh Biaya satuan untuk pelaksanaan imunisasi hepatitis B dengan alat suntik disposable adalah Rp. 33.572,- Biaya satuan untuk pelaksanaan imunisasi hepatitis B dengan alat suntik Uniject adalah Rp. 27.553,-. Mana program yang lebih cost effective??? 26

Jawaban Penggunaan alat suntik Uniject lebih cost effective dibandingkan alat suntik disposable Karena biaya yang dikeluarkan untuk melakukan imunisasi hepatitis B lebih murah dengan menggunakan alat suntik Uniject daripada alat suntik disposable 27

Alat suntik disposable Total biaya dalam pelaksanaan imunisasi 17,93% Biaya operasional rata rata per Puskesmas 97,36% Biaya investasi 2,56% Biaya pemeliharaan 0,08% Jumlah cakupan imunisasi 16.417 suntikan, Indek pemakaian vaksin 66,4% 28

Alat suntik Uniject Total biaya dalam pelaksanaan imunisasi 17,93% Biaya operasional rata rata per Puskesmas 99,31% Biaya investasi 0,58% Biaya pemeliharaan 0,11% Jumlah cakupan imunisasi 16.474 suntikan Indek pemakaian vaksin 100%. 29

Faktor apa yang mempengaruhi perbedaan besarnya biaya satuan...??? Tingkat efisiensi alat suntik, jenis biaya, cakupan imunisasi, dll 30

31