BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga menciptakan lingkungan persaingan yang semakin ketat hal ini. kesejahteraan masa tua karyawan dengan mengikuti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendekatan-pendekatan yang menjelaskan pengertian tingkat kecukupan dana

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat dua jenis Dana Pensiun menurut Undang-Undang Nomor 11. tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Kedua jenis Dana Pensiun itu

BAB I PENDAHULUAN. Umur dan produktifitas manusia pada akhirnya ada batasnya, tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan. menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun (Pasal 1 Undangundang

Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Mengenal. Dana Pensiun

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Jakarta, 22 Maret 2017 Direktorat Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan IKNB

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam siklus kehidupan seseorang ada tiga tahapan kehidupan yang harus

BAB IV ANALISIS POSISI PENDANAAN DANA PENSIUN PLN TERHADAP KENAIKAN MANFAAT PENSIUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pensiun diibaratkan sebagai individu-individu yang melayani raja dan negara

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN VI SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tidak mengherankan jika masih banyak pendapat yang beranggapan bahwa status

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

Sistem dan Beban Kesejahteraan Karyawan serta Pendanaannya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2016 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN

SISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB 4 PEMBAHASAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN BULANAN DANA PENSIUN I.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

AKUNTANSI DANA PENSIUN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup. Dana yang dibutuhkan berasal dari kekayaan

Sedangkan pengertian Pensiun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003; 850) adalah :

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18 AKUNTANSI DANA PENSIUN

Jakarta, Oktober Dumoly F. Pardede Kepala Biro Dana Pensiun

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

DAFTAR TABEL. kelas aset investasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kenaikan Manfaat Pensiun dan Pemisahan Pendanaan

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.05/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENSIUN BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Program manfaat purnakarya

Penerimaan iuran pensiun tahun... sebesar Rp. 000,- terjadi kenaikan Rp. 000,- atau 0,00% dari tahun. Uraian Tahun Tahun

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 AKUNTANSI BIAYA MANFAAT PENSIUN

BAB II LANDASAN TEORI

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN

Dana Pensiun (Pension Fund)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA DANA PENSIUN UNIVERSITAS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai batas usia yang telah ditentukan, ada beberapa penyebab lain seorang

PPMP vs PPIP a a new perspective

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN

KAITAN PROGRAM DANA PENSIUN DENGAN PENERAPAN PSAK NO. 24 (REVISI 2004) PADA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

KEPESERTAAN KUNCI UTAMA PENGELOLAAN DANA PENSIUN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA INVESTASI DANA PENSIUN PERHUTANI TAHUN 2009

STRUKTUR ORGANISASI DANA PENSIUN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA P E N J E L A S A N A T A S PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 1992

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

BAB II LANDASAN TEORITIS

Iuran Pemberi Kerja. Gambar 1 Slip Gaji Indun pada Februari 2009

Kuningan City, Jakarta, 22 Oktober Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Hari Tua

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN

SALINAN KEPUTUSAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : KEP-60/NB.1/2016 TENTANG

Akuntansi Dana Pensiun

MENGENAL DANA PENSIUN

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.05/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENSIUN BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. tentang Ketenagakerjaan, bahwa diperlukan pembangunan ketenagakerjaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

Perhitungan Dana Pensiun menggunakan Bunga Model Cox Ingersoll Ross dan Vasicek

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk melakukan hedging kewajiban valuta asing beberapa bank. (lifestyle.okezone.com/suratutangnegara 28 Okt.2011).

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh

Sekilas tentang Dana Pensiun

BAB I PENDAHULUAN. peringkat investment grade dari lembaga pemeringkat kredit international fitch

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Prinsip Kehati-hatian Bank Dalam Kegiatan Reksadana 1

SOSIALISASI PROGRAM PENSIUN PADA FORUM PERWAKILAN PESERTA AKTIF, UNSUR PENSIUNAN dan SERIKAT PEKERJA

BAB I PENDAHULUAN. strategi dalam rangka mengefisienkan dana dari masyarakat seperti dengan

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENSIUN BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

Bahan Mata Acara RUPSLB Tahun PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jaman era globalisasi yang modern ini investasi merupakan kegiatan positif

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 510/KMK.06/2002 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri Dana Pensiun saat ini mempunyai peranan yang makin besar

Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan Pengurus terhadap Dana Pensiun Perhutani 2009

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa

I. PENDAHULUAN. Berinvestasi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang yang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang maupun di masa yang akan datang. Berdasarkan hal tersebut,

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

ekonomi Kelas X BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Sentral Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi di Indonesia mengalami perkembangan dengan pesat sehingga menciptakan lingkungan persaingan yang semakin ketat hal ini menuntut perusahaan untuk lebih efisien dan efektif dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. Karyawan merupakan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan maka dalam hal ini untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan, perusahaan menjamin kesejahteraan masa tua karyawan dengan mengikuti program pensiun yang dibentuk oleh pemerintah dalam suatu badan yaitu Dana Pensiun. Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun serta penghimpun dana yang berguna meningkatkan kesejahteraan peserta dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan nasional (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, 2006). Dana Pensiun merupakan lembaga yang dibutuhkan oleh pemberi kerja untuk memenuhi kewajiban imbalan pasca kerja kepada karyawan. Dana Pensiun terdiri dari Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) serta Program Dana Pensiun terdiri dari Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, 2006). 1

2 Dana Pensiun berfungsi untuk menjaga agar kekayaan yang dimiliki dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada peserta pensiun. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) memiliki target pencapaian kekayaan karena besarnya yang harus dibayar dalam program ini sesuai dengan manfaat yang ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun sedangkan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) besarnya yang harus dibayar pada saat karyawan pensiun sesuai dengan akumulasi iuran peserta dengan hasil pengembangan investasi. Pada PPMP jika kekayaan Dana Pensiun tidak dapat mencukupi pembayaran manfaat pensiun pada periode tertentu maka pemberi kerja yang menanggung resiko untuk menutupi beban manfaat pensiun. Dana Pensiun terpisah dari pemberi kerja dan di administrasikan oleh pihak yang ditunjuk trustee (Subramanyam dan Wild, 2012). Rasio kecukupan dana merupakan alat untuk mengukur tingkat kecukupan dana untuk membayar manfaat pensiun, rasio ini membandingkan antara kekayaan dana pensiun dengan kewajiban aktuaria. Kewajiban Aktuaria adalah nilai sekarang pembayaran manfaat pensiun yang akan dilakukan Dana Pensiun kepada kayawan yang masih bekerja dan yang sudah pensiun, yang dihitung berdasarkan jasa yang telah diberikan (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2004) Kekayaan dana pensiun terdiri dari iuran peserta, iuran pemberi kerja, hasil investasi dan pengalihan dari dana pensiun lain. Pada dana pensiun yang menjalankan PPMP untuk dapat menghitung besarnya iuran pemberi kerja maka dibutuhkan jasa aktuaris. Aktuaris adalah profesi atau ahli yang bertugas melakukan penaksiran terhadap tingkat kematian, cacat dini, resiko asuransi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan manusia (Purba, 2012).

3 Iuran pemberi kerja merupakan iuran yang diberikan oleh pemberi kerja untuk dapat memenuhi kewajiban pembiayaan program pensiun. Jumlah iuran yang harus disetorkan pemberi kerja pada setiap periode akan berubah-ubah tergantung pada jumlah dana yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban pembayaran pensiun. Iuran yang disetorkan pemberi kerja dan kewajban aktuaria dihitung oleh aktuaris berdasarkan suatu rumus tertentu dengan memasukan faktor-faktor seperti tingkat inflasi, masa kerja, kenaikan gaji, tingkat pengembalian investasi, penyesuaian biaya hidup, perkiraan usia karyawan, tingkat bunga dan lain-lain (Tunggal, 2007). Dalam PPMP pembayaran kewajiban manfaat pensiun tergantung dari posisi keuangan, kinerja investasi dan efisiensi kegiatan operasional program pensiun oleh Dana Pensiun (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2010). Investasi merupakan cara yang dilakukan Dana Pensiun untuk mengelola kekayaan dana agar dana dapat memenuhi pembayaran pada peserta pensiun dan diharapkan hasil investasi yang menghasilkan return yang maksimal. Dalam melakukan investasi untuk dapat memaksimalkan keuntungan maka dibentuk portofolio investasi. Optimalisasi Portofolio Investasi adalah maksimilasi atau pengoptimalan pada sekumpulan investasi yang bertujuan untuk mendapatkan hasil maksimal dari dana yang diinvestasikan. Return investasi yang merupakan pendapatan dari portofolio investasi yang diterima dari selisih lebih dari investasi yang dilakukan, tingkat pengembalian dapat menimbulkan investasi seseorang meningkat atau menurun tergantung apakah investasi mendapat keuntungan atau kerugian (Sunariyah, 2000)

4 Sejak diterbitkannya Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992, industri Dana Pensiun telah mengalami perubahan lingkungan ekonomi, krisis ekonomi yang terjadi pertama kali adalah tahun 1997-1998 yang berdampak positif bagi Dana Pensiun karena sebagian besar alokasi aset Dana Pensiun ditempatkan pada deposito dan pada saat krisis tingkat suku bunga deposito tinggi, mencapai 70% per tahun. Krisis ekonomi kedua terjadi pada tahun 2008, krisis ini pertama kali terjadi di Amerika Serikat dan krisis ini menyentuh pasar modal Indonesia. Namun dengan berbagai pendekatan yang dilakukan oleh Biro Dana Pensiun dan Bapepam dan LK, krisis tersebut dapat diatasi dengan baik terbukti dengan kecilnya tingkat penurunan yaitu 1% dari total aset Dana Pensiun (Biro Dana Pensiun, 2011). Kekayaan Dana Pensiun dapat dikelola dengan melakukan investasi yang diharapkan dapat menghasilkan return yang dapat menjamin pembayaran manfaat pensiun. Berdasarkan Laporan Triwulan Keuangan Otoritas Jasa Keuangan sampai tahun 2013 tercatat 152 Dana Pensiun dari akumulasi tahun sebelumnya yang telah dibubarkan dan adanya 9 Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menjalankan Program Pensiun Manfaat Pasti yang berpindah menjadi Program Pensiun Iuran Pasti.

5 Sumber Tabel 1.1 Pertumbuhan Dana Pensiun Tahun 2011 2012 2013 Akumulasi Pendirian Dana Pensiun DPPK-PPMP DPPK-PPIP DPLK Jumlah 317 61 38 416 Akumulasi Pembubaran Dana Pensiun DPPK-PPMP 103 DPPK-PPIP 30 DPLK 13 Jumlah 146 319 62 38 419 107 30 13 150 Akumulasi Perubahan Program Pensiun DPPK-PPMP ke DPPK-PPIP 9 9 9 Akumulasi Dana Pensiun aktif DPPK-PPMP DPPK-PPIP DPLK Jumlah 204 41 25 270 201 43 25 269 319 62 38 419 109 30 13 152 200 43 24 267 : -Laporan Triwulanan Otoritas Jasa Keuangan 2013 (www.ojk.go.id) Menurut Asosiasi Dana Pensiun (2007) Pembubaran Dana Pensiun disebabkan oleh buruknya kualitas pendanaan karena dana pensiun mengalami defisit dalam pengelolaan kekayaannya. Kualitas pendanaan yang buruk salah satunya disebabkan oleh kinerja investasi yang menghasilkan return yang rendah karena adanya risiko, untuk dapat mengurangi risiko maka dilakukan portofolio investasi dengan tetap memperhatikan aspek keamanan, tingkat likuiditas serta risiko dari setiap jenis investasi (Wardhana, 2003). Dana pensiun Bank Jabar Banten merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja dengan menjalankan Program Pensiun Manfaat Pasti hal ini merupakan jaminan kesejahteraan dalam kelangsungan hidup karyawan BJB di masa tua dengan manfaat pasti yang diterima oleh pensiun. Peneliti dalam hal ini tertarik

6 untuk dapat mengetahui bagaimana cara Dana Pensiun BJB untuk dapat mengelola dana yang nanti nya diberikan kepada peserta pensiun dengan bentuk manfaat pasti. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Jamilah (2008) dengan judul Hubungan Optimalisasi Portofolio Investasi terhadap Kecukupan Dana Pelunasan Program Pensiun Manfaat Pasti pada Dana Pensiun Pupuk Kujang dengan hasil bahwa tidak ada hubungan antara Optimalisasi Portofolio Investasi terhadap Kecukupan Dana Pelunasan Program Pensiun Manfaat Pasti, hal ini terjadi karena dalam penelitian Rima Apriani Jamilah hanya menghitung risiko yang terjadi sehingga tidak ada hubungan. Perbedaan dengan penelitian ini adalah dalam penelitian ini menghitung return investasi dalam optimalisasi portofolio investasi hal ini merujuk pada penelitian oleh Geenen, et al (2011) dengan judul Funded Ratio Attribution dengan hasil bahwa kontribusi terbesar pada Rasio Kecukupan Dana adalah Return Investasi bahwa jika Return On Investment meningkat maka Rasio Kecukupan Dana meningkat. Selain rujukan penelitian diatas, penulis merujuk penelitian terdahulu oleh Wardhana (2003) dengan judul Usulan Rancangan Portofolio Investasi untuk mengoptimalkan Kekayaan Dana Pensiun Bank Indonesia. Kesimpulan dan hasil penelitian tersebut adalah investasi dana pensiun Bank Indonesia selama ini belum optimal, Rasio kecukupan dana dari dana pensiun Bank Indonesia akan membaik jika pengembalian investasi dapat terus ditingkatkan sehingga ada hubungan yang erat antara antara kinerja investasi dengan rasio kecukupan dana

7 yang dapat memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang serta dapat meningkatkan kekayaan Dana Pensiun BI. Latar belakang yang telah diuraikan diatas menjadi bahan pertimbangan penulis untuk melakukan suatu penelitian dalam penyusunan skripsi dengan judul : Pengaruh Inflasi dan Optimalisasi Portofolio Investasi terhadap Tingkat Kecukupan Dana Pembayaran Pensiun pada Program Pensiun Manfaat Pasti 1. 2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh Optimalisasi Portofolio Investasi terhadap Tingkat Kecukupan Dana Pembayaran Pensiun pada Program Pensiun Manfaat Pasti. 2. Bagaimana Tingkat Kecukupan Dana Pembayaran Pensiun pada Program Pensiun manfaat pasti dalam Dana Pensiun Bank Jabar Banten periode 2011-2013 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Sejalan dengan uraian permasalahan di atas, maksud dan tujuan penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari Optimalisasi Portofolio Investasi terhadap Tingkat Kecukupan Dana Pembayaran Pensiun pada program Pensiun Manfaat Pasti

8 2. Untuk mengetahui Tingkat Kecukupan Dana Pembayaran Pensiun pada Dana Pensiun Bank Jabar Banten 1.4 Kegunaan Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan hasilnya dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, antara lain: a. Bagi Perusahaan/Pemberi Kerja, yaitu sebagai referensi untuk mengembangkan Dana Pensiun Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) yang lebih baik serta mengetahui pengaruh Optimalisasi Portofolio Investasi terhadap Tingkat Kecukupan Dana Pembayaran Pensiun pada Program Pensiun Manfaat Pasti. b. Bagi Penulis, yaitu dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Dana Pensiun, dan secara rinci mengetahui bagaimana pengaruh Optimalisasi Portofolio Investasi terhadap Tingkat Kecukupan Dana pembayaran Pensiun pada Program Pensiun Manfaat Pasti. c. Bagi pihak lain, yaitu dapat memberikan pengetahuan tambahan dan referensi utama yang menyangkut penelitian ini. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dana Pensiun Bank Jabar Banten, Jalan Kejaksaan Nomor 11 Braga, Bandung. Penelitian ini dilakukan mulai bulan April 2014 sampai September 2014.