BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi di Indonesia mengalami perkembangan dengan pesat sehingga menciptakan lingkungan persaingan yang semakin ketat hal ini menuntut perusahaan untuk lebih efisien dan efektif dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. Karyawan merupakan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan maka dalam hal ini untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan, perusahaan menjamin kesejahteraan masa tua karyawan dengan mengikuti program pensiun yang dibentuk oleh pemerintah dalam suatu badan yaitu Dana Pensiun. Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun serta penghimpun dana yang berguna meningkatkan kesejahteraan peserta dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan nasional (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, 2006). Dana Pensiun merupakan lembaga yang dibutuhkan oleh pemberi kerja untuk memenuhi kewajiban imbalan pasca kerja kepada karyawan. Dana Pensiun terdiri dari Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) serta Program Dana Pensiun terdiri dari Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, 2006). 1
2 Dana Pensiun berfungsi untuk menjaga agar kekayaan yang dimiliki dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada peserta pensiun. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) memiliki target pencapaian kekayaan karena besarnya yang harus dibayar dalam program ini sesuai dengan manfaat yang ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun sedangkan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) besarnya yang harus dibayar pada saat karyawan pensiun sesuai dengan akumulasi iuran peserta dengan hasil pengembangan investasi. Pada PPMP jika kekayaan Dana Pensiun tidak dapat mencukupi pembayaran manfaat pensiun pada periode tertentu maka pemberi kerja yang menanggung resiko untuk menutupi beban manfaat pensiun. Dana Pensiun terpisah dari pemberi kerja dan di administrasikan oleh pihak yang ditunjuk trustee (Subramanyam dan Wild, 2012). Rasio kecukupan dana merupakan alat untuk mengukur tingkat kecukupan dana untuk membayar manfaat pensiun, rasio ini membandingkan antara kekayaan dana pensiun dengan kewajiban aktuaria. Kewajiban Aktuaria adalah nilai sekarang pembayaran manfaat pensiun yang akan dilakukan Dana Pensiun kepada kayawan yang masih bekerja dan yang sudah pensiun, yang dihitung berdasarkan jasa yang telah diberikan (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2004) Kekayaan dana pensiun terdiri dari iuran peserta, iuran pemberi kerja, hasil investasi dan pengalihan dari dana pensiun lain. Pada dana pensiun yang menjalankan PPMP untuk dapat menghitung besarnya iuran pemberi kerja maka dibutuhkan jasa aktuaris. Aktuaris adalah profesi atau ahli yang bertugas melakukan penaksiran terhadap tingkat kematian, cacat dini, resiko asuransi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan manusia (Purba, 2012).
3 Iuran pemberi kerja merupakan iuran yang diberikan oleh pemberi kerja untuk dapat memenuhi kewajiban pembiayaan program pensiun. Jumlah iuran yang harus disetorkan pemberi kerja pada setiap periode akan berubah-ubah tergantung pada jumlah dana yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban pembayaran pensiun. Iuran yang disetorkan pemberi kerja dan kewajban aktuaria dihitung oleh aktuaris berdasarkan suatu rumus tertentu dengan memasukan faktor-faktor seperti tingkat inflasi, masa kerja, kenaikan gaji, tingkat pengembalian investasi, penyesuaian biaya hidup, perkiraan usia karyawan, tingkat bunga dan lain-lain (Tunggal, 2007). Dalam PPMP pembayaran kewajiban manfaat pensiun tergantung dari posisi keuangan, kinerja investasi dan efisiensi kegiatan operasional program pensiun oleh Dana Pensiun (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2010). Investasi merupakan cara yang dilakukan Dana Pensiun untuk mengelola kekayaan dana agar dana dapat memenuhi pembayaran pada peserta pensiun dan diharapkan hasil investasi yang menghasilkan return yang maksimal. Dalam melakukan investasi untuk dapat memaksimalkan keuntungan maka dibentuk portofolio investasi. Optimalisasi Portofolio Investasi adalah maksimilasi atau pengoptimalan pada sekumpulan investasi yang bertujuan untuk mendapatkan hasil maksimal dari dana yang diinvestasikan. Return investasi yang merupakan pendapatan dari portofolio investasi yang diterima dari selisih lebih dari investasi yang dilakukan, tingkat pengembalian dapat menimbulkan investasi seseorang meningkat atau menurun tergantung apakah investasi mendapat keuntungan atau kerugian (Sunariyah, 2000)
4 Sejak diterbitkannya Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992, industri Dana Pensiun telah mengalami perubahan lingkungan ekonomi, krisis ekonomi yang terjadi pertama kali adalah tahun 1997-1998 yang berdampak positif bagi Dana Pensiun karena sebagian besar alokasi aset Dana Pensiun ditempatkan pada deposito dan pada saat krisis tingkat suku bunga deposito tinggi, mencapai 70% per tahun. Krisis ekonomi kedua terjadi pada tahun 2008, krisis ini pertama kali terjadi di Amerika Serikat dan krisis ini menyentuh pasar modal Indonesia. Namun dengan berbagai pendekatan yang dilakukan oleh Biro Dana Pensiun dan Bapepam dan LK, krisis tersebut dapat diatasi dengan baik terbukti dengan kecilnya tingkat penurunan yaitu 1% dari total aset Dana Pensiun (Biro Dana Pensiun, 2011). Kekayaan Dana Pensiun dapat dikelola dengan melakukan investasi yang diharapkan dapat menghasilkan return yang dapat menjamin pembayaran manfaat pensiun. Berdasarkan Laporan Triwulan Keuangan Otoritas Jasa Keuangan sampai tahun 2013 tercatat 152 Dana Pensiun dari akumulasi tahun sebelumnya yang telah dibubarkan dan adanya 9 Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menjalankan Program Pensiun Manfaat Pasti yang berpindah menjadi Program Pensiun Iuran Pasti.
5 Sumber Tabel 1.1 Pertumbuhan Dana Pensiun Tahun 2011 2012 2013 Akumulasi Pendirian Dana Pensiun DPPK-PPMP DPPK-PPIP DPLK Jumlah 317 61 38 416 Akumulasi Pembubaran Dana Pensiun DPPK-PPMP 103 DPPK-PPIP 30 DPLK 13 Jumlah 146 319 62 38 419 107 30 13 150 Akumulasi Perubahan Program Pensiun DPPK-PPMP ke DPPK-PPIP 9 9 9 Akumulasi Dana Pensiun aktif DPPK-PPMP DPPK-PPIP DPLK Jumlah 204 41 25 270 201 43 25 269 319 62 38 419 109 30 13 152 200 43 24 267 : -Laporan Triwulanan Otoritas Jasa Keuangan 2013 (www.ojk.go.id) Menurut Asosiasi Dana Pensiun (2007) Pembubaran Dana Pensiun disebabkan oleh buruknya kualitas pendanaan karena dana pensiun mengalami defisit dalam pengelolaan kekayaannya. Kualitas pendanaan yang buruk salah satunya disebabkan oleh kinerja investasi yang menghasilkan return yang rendah karena adanya risiko, untuk dapat mengurangi risiko maka dilakukan portofolio investasi dengan tetap memperhatikan aspek keamanan, tingkat likuiditas serta risiko dari setiap jenis investasi (Wardhana, 2003). Dana pensiun Bank Jabar Banten merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja dengan menjalankan Program Pensiun Manfaat Pasti hal ini merupakan jaminan kesejahteraan dalam kelangsungan hidup karyawan BJB di masa tua dengan manfaat pasti yang diterima oleh pensiun. Peneliti dalam hal ini tertarik
6 untuk dapat mengetahui bagaimana cara Dana Pensiun BJB untuk dapat mengelola dana yang nanti nya diberikan kepada peserta pensiun dengan bentuk manfaat pasti. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Jamilah (2008) dengan judul Hubungan Optimalisasi Portofolio Investasi terhadap Kecukupan Dana Pelunasan Program Pensiun Manfaat Pasti pada Dana Pensiun Pupuk Kujang dengan hasil bahwa tidak ada hubungan antara Optimalisasi Portofolio Investasi terhadap Kecukupan Dana Pelunasan Program Pensiun Manfaat Pasti, hal ini terjadi karena dalam penelitian Rima Apriani Jamilah hanya menghitung risiko yang terjadi sehingga tidak ada hubungan. Perbedaan dengan penelitian ini adalah dalam penelitian ini menghitung return investasi dalam optimalisasi portofolio investasi hal ini merujuk pada penelitian oleh Geenen, et al (2011) dengan judul Funded Ratio Attribution dengan hasil bahwa kontribusi terbesar pada Rasio Kecukupan Dana adalah Return Investasi bahwa jika Return On Investment meningkat maka Rasio Kecukupan Dana meningkat. Selain rujukan penelitian diatas, penulis merujuk penelitian terdahulu oleh Wardhana (2003) dengan judul Usulan Rancangan Portofolio Investasi untuk mengoptimalkan Kekayaan Dana Pensiun Bank Indonesia. Kesimpulan dan hasil penelitian tersebut adalah investasi dana pensiun Bank Indonesia selama ini belum optimal, Rasio kecukupan dana dari dana pensiun Bank Indonesia akan membaik jika pengembalian investasi dapat terus ditingkatkan sehingga ada hubungan yang erat antara antara kinerja investasi dengan rasio kecukupan dana
7 yang dapat memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang serta dapat meningkatkan kekayaan Dana Pensiun BI. Latar belakang yang telah diuraikan diatas menjadi bahan pertimbangan penulis untuk melakukan suatu penelitian dalam penyusunan skripsi dengan judul : Pengaruh Inflasi dan Optimalisasi Portofolio Investasi terhadap Tingkat Kecukupan Dana Pembayaran Pensiun pada Program Pensiun Manfaat Pasti 1. 2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh Optimalisasi Portofolio Investasi terhadap Tingkat Kecukupan Dana Pembayaran Pensiun pada Program Pensiun Manfaat Pasti. 2. Bagaimana Tingkat Kecukupan Dana Pembayaran Pensiun pada Program Pensiun manfaat pasti dalam Dana Pensiun Bank Jabar Banten periode 2011-2013 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Sejalan dengan uraian permasalahan di atas, maksud dan tujuan penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari Optimalisasi Portofolio Investasi terhadap Tingkat Kecukupan Dana Pembayaran Pensiun pada program Pensiun Manfaat Pasti
8 2. Untuk mengetahui Tingkat Kecukupan Dana Pembayaran Pensiun pada Dana Pensiun Bank Jabar Banten 1.4 Kegunaan Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan hasilnya dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, antara lain: a. Bagi Perusahaan/Pemberi Kerja, yaitu sebagai referensi untuk mengembangkan Dana Pensiun Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) yang lebih baik serta mengetahui pengaruh Optimalisasi Portofolio Investasi terhadap Tingkat Kecukupan Dana Pembayaran Pensiun pada Program Pensiun Manfaat Pasti. b. Bagi Penulis, yaitu dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Dana Pensiun, dan secara rinci mengetahui bagaimana pengaruh Optimalisasi Portofolio Investasi terhadap Tingkat Kecukupan Dana pembayaran Pensiun pada Program Pensiun Manfaat Pasti. c. Bagi pihak lain, yaitu dapat memberikan pengetahuan tambahan dan referensi utama yang menyangkut penelitian ini. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dana Pensiun Bank Jabar Banten, Jalan Kejaksaan Nomor 11 Braga, Bandung. Penelitian ini dilakukan mulai bulan April 2014 sampai September 2014.