BAB I PENDAHULUAN. Industri Dana Pensiun saat ini mempunyai peranan yang makin besar
|
|
- Liana Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri Dana Pensiun saat ini mempunyai peranan yang makin besar di Indonesia. Sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun, industri dana pensiun berkembang dengan pesat. Hal ini disebabkan selain kesadaran perusahaan untuk mengalokasikan dana pensiun pegawainya lebih besar, juga didorong oleh keinginan pemerintah untuk memajukan dana pensiun. Sebelum diberlakukannya Undang-undang Dana Pensiun, hak pensiun masih menjadi milik pegawai negeri, sehingga lebih banyak yang tertarik untuk menjadi pegawai negeri sipil. Setelah diberlakukannya Undang-undang Dana Pensiun maka membuat semua pekerja, baik yang bekerja di perusahaan swasta maupun pekerja mandiri bisa mendapatkan pensiun Dahlan (2004,7). Sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan tersebut maka banyak perusahaan yang membuat program pensiun untuk para karyawannya. Adanya program ini, karyawan peserta program diharapkan memperoleh ketenangan dalam bekerja, karena ada kelangsungan penghasilan ketika mereka pensiun dan tidak bekerja di perusahaan. Sedangkan dari sisi perusahaan selaku pemberi kerja, adanya program pensiun memberikan ketenangan bagi karyawan sehingga mereka akan meningkatkan produktifitas dan akhirnya kinerja perusahaan akan meningkat. Selain itu perusahaan akan 1
2 memperoleh peluang lebih besar untuk mendapatkan pegawai yang berkualitas. Dilihat dari kacamata makro ekonomi kegiatan dana pensiun menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi domestik. Dana pensiun yang mempunyai kegiatan utama mengembangkan dana yang berasal dari iuran pemberi kerja dan peserta merupakan salah satu sumber pendanaan domestik yang sangat potensial. Sesuai informasi dari asosiasi dana pensiun total dana kelolaan yang dimiliki oleh dana pensiun lebih dari Rp 100 triliun. Dana yang dihimpun berpotensi bagi pembiayaan proyek pembangunan. Kemajuan program pensiun telah memberikan peluang bagi entitas bisnis tertentu salah satunya industri perbankan yaitu dengan membuat program pensiun diluar program pensiun yang diibentuk oleh pemberi kerja. Besarnya potensi iuran dana pensiun memberikan lahan bisnis untuk sektor keuangan sehingga pemerintah perlu membuat peraturan-peraturan yang berkaitan dengan industri dana pensiun. Peraturan-peraturan pelaksanaan yang diatur oleh pemerintah antara lain : peraturan pemerintah, peraturan menteri keuangan, peraturan bapepam, dan lain-lain. Sesuai ketentuan pemerintah selaku regulator dana pensiun salah satu kegiatan pengelolaan dana pensiun adalah pengelolaan investasi, karena berkembangnya dana pensiun sangat ditentukan oleh kegiatan investasi yaitu mengembangkan dana yang berasal dari iuran pemberi kerja dan pegawai dengan tujuan tercukupinya pembayaran manfaat pensiun peserta dimasa datang. Seberapa besar manfaat pensiun yang akan diterima peserta sangat 2
3 ditentukan oleh kemampuan dana pensiun dalam mengembangkan dana, di satu sisi memberikan jaminan adanya penghasilan di masa datang di sisi lain membantu pemberi kerja mengurangi beban imbalan kerja dimasa datang. Kekayaan Dana Pensiun terdiri atas aktiva investasi, aktiva lancar diluar investasi, aktiva operasional dan aktiva lain-lain. Aktiva investasi dana pensiun sesuai peraturan menteri keuangan PMK Nomor 199/PMK.10/2008 dapat dikelola atau diinvestasikan Dana Pensiun dalam bentuk antara lain : 1. Pasar uang yaitu deposito on call, tabungan, deposito berjangka,sertifikat deposito, sertifikat bank Indonesia 2. Pasar modal yaitu surat berharga negara, saham, obligasi, sukuk, dan unit penyertaan reksadana. 3. Sektor riil yaitu penempatan langsung dan investasi tanah serta bangunan Karakteristik pengelolaan dana pensiun adalah pendanaan jangka panjang karena akan digunakan nanti pada saat peserta memasuki masa pensiun. Pengurus dalam hal ini adalah peserta dana pensiun yang ditunjuk oleh pemberi kerja untuk mengelola program pensiun harus mampu meningkatkan kekayaan dana pensiun sehingga investasi yang dilakukan bersifat jangka panjang. Pengurus dana pensiun harus menjaga agar investasi yang dilakukan tidak mengganggu likuiditas dana pensiun dalam jangka pendek. Namun demikian saat ini masih banyak dana pensiun yang harus mengorbankan investasi jangka panjang untuk kepentingan kinerja jangka pendek. Hal ini disebabkan oleh keinginan pemberi kerja untuk mengukur 3
4 kinerja pengurus dana pensiun dalam jangka pendek misalkan kinerja semesteran dan tahunan. Apabila mengacu pada Ikatan Akuntan Indonesia PSAK 18 Revisi 1994 bentuk laporan keuangan dana pensiun terdiri dari Laporan Aktiva Bersih, Laporan Perubahan Aktiva Bersih, Neraca, Laporan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Adanya perbedaan cara pengukuran aktiva khususnya untuk penilaian aktiva investasi yaitu Laporan Aktiva Bersih dan Laporan Perubahan Aktiva Bersih menggunakan nilai wajar atau nilai pasar. Sedangkan Neraca dan Laporan Hasil Usaha menggunakan nilai historis maka memberikan dampak munculnya cara pandang menilai kinerja dana pensiun yang berbeda-beda. Adanya revisi Ikatan Akuntan Indonesia PSAK 18 Revisi 2010 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya berbasis International Financial Reporting System (IFRS) yang mengadopsi IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans memberikan arah yang benar dalam menilai kinerja dana pensiun. Laporan keuangan dana pensiun sesuai Ikatan Akuntan Indonesia PSAK 18 Revisi 2010 terdiri dari laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dengan menggunakan pengukuran nilai wajar. Dengan terbitnya PSAK 18 Revisi 2010 Kementerian Keuangan selaku regulator kemudian melakukan revisi atas bentuk laporan keuangan dana pensiun melalui Peraturan Ketua Bapepam-Lembaga Keuangan Nomor : PER-05/BL/2012 tentang Penyusunan Laporan Keuangan dan Dasar 4
5 Penilaian Investasi Bagi Dana Pensiun. Bentuk laporan keuangan dana pensiun versi Bapepam-LK terdiri dari laporan aset neto, laporan perubahan aset neto, catatan atas laporan keuangan, neraca, perhitungan hasil usaha dan laporan arus kas. Permasalahan tersebut mendorong penulis untuk meneliti bagaimana sebenarnya pengukuran kinerja dana pensiun, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan pengelolaan investasi. Berdasarkan pada latar belakang yang telah dituliskan maka penulis melakukan penelitian mengenai kinerja dana pensiun berdasarkan laporan keuangan dari Dana Pensiun Angkasa Pura I dengan judul ANALISA LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN ATAS PENGELOLAAN DANA PENSIUN ANGKASA PURA I B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, masalah-masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Apakah laporan keuangan Dana Pensiun Angkasa Pura I telah sesuai dengan PSAK 18 Revisi 2010? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan penelitian adalah : a. Menganalisa kinerja Dana Pensiun Angkasa Pura I b. Menganalisa kinerja Dana Pensiun Angkasa Pura I ditinjau dari ketentuan perundang-undangan 5
6 c. Menganalisa laporan keuangan PSAK 18 Revisi Kegunaan Penelitian a. Bagi Penulis : - Menjadi sarana untuk mengetahui dan mengenal industri dana pensiun BUMN khususnya dan di Indonesia pada umumnya - Mengetahui ukuran kinerja dalam pengelolaan dana pensiun di Indonesia. - Mengaplikasikan ilmu yang selama ini penulis dapatkan di perkuliahan. b. Bagi Perusahaan : - Memberikan gambaran ukuran kinerja dana pensiun yang ideal sehingga tujuan pendirian dana pensiun tercapai. - Memberikan bahan masukan dan evaluasi kepada Pendiri, Dewan Pengawas dan Pengurus Dana Pensiun dalam mengukur kinerja dana pensiun. c. Bagi Dunia Akademis : Memberikan sumbangsih terhadap studi mengenai indutri dana pensiun khususnya dan industri keuangan pada umumnya. 6
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Dana Pensiun Laporan keuangan dana pensiun mengalami perubahan seiring diterbitkannya PSAK 18 Revisi 2010. Ada 3 (tiga) alternatif bentuk laporan
Lebih terperinciDana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti
Laporan Arus Kas Periode 01 Januari 2016 s.d. 30 April 2016 Deskripsi 01/01/2016-30/04/2016 01/01/2016-31/03/2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga/Bagi Hasil 9.362.060.278,00 6.037.200.50
Lebih terperinciDana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti
Laporan Neraca ASET INVESTASI (Harga Historis) Surat Berharga Negara 102.978.183.00 84.665.683.00 Tabungan 183.688.885,00 579.633.18 Deposito on Call 11.929.000.00 Deposito Berjangka 204.066.000.00 234.266.000.00
Lebih terperinciDana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti
Laporan Neraca ASET INVESTASI (Harga Historis) Surat Berharga Negara 126.026.683.00 102.978.183.00 Tabungan 319.181.46 183.688.885,00 Deposito on Call 16.200.000.00 11.929.000.00 Deposito Berjangka 178.308.000.00
Lebih terperinciDANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016
A. LAPORAN ASET NETO INVESTASI (NILAI WAJAR) ASET Surat Berharga Negara 43.996.444.448 100.081.670.878 Tabungan 2.581.094.681 2.983.430.198 Deposito on call 30.000.000.000 0 Deposito Berjangka 77.060.000.000
Lebih terperinciDana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Januari 2017
Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Januari 2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga/Bagi Hasil 5.657.375.000 Penerimaan Dividen 0 Penerimaan Sewa 0 Pendapatan Investasi Lain 0 Pelepasan
Lebih terperinciDANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 31 DESEMBER ASET Semester II 2015 Semester I 2015
A. LAPORAN ASET NETO INVESTASI (NILAI WAJAR) ASET Semester II 2015 Semester I 2015 Surat Berharga Negara 20.056.075.000 5.058.305.000 Tabungan 4.684.964.144 5.714.635.010 Deposito on call 0 0 Deposito
Lebih terperinciDana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Agustus 2017
http://192.168.1.15/popup/v_arus_kas.php?t1=mdevmdevmjaxnw=... Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Agustus 2017 Deskripsi 01/01/2017-31/08/2017 01/01/2017-31/07/2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Lebih terperinciDana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Aset Neto Per 28 Februari 2017
Laporan Aset Neto Per 28 Februari 2017 ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara 144.460.956.000 Tabungan 345.101.805 Deposito On Calls 0 Deposito Berjangka 115.660.000.000 Sertifikat Deposito
Lebih terperinciDana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Mei 2017 s/d 31 Mei 2017
http://192.168.1.16/popup/v_arus_kas.php?t1=mdevmduvmjaxn... Laporan Arus Kas Per 01 Mei 2017 s/d 31 Mei 2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga/Bagi Hasil 3.813.471.000 Penerimaan Dividen
Lebih terperinciDana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 April 2017 s/d 30 April 2017
http://192.168.1.16/popup/v_arus_kas.php?t1=mdevmdqvmjaxn... Laporan Arus Kas Per 01 April 2017 s/d 30 April 2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga/Bagi Hasil 5.089.875.000 Penerimaan
Lebih terperinciDana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Maret 2017 s/d 31 Maret 2017
http://192.168.1.16/popup/v_arus_kas.php?t1=mdevmdmvmjaxn... Laporan Arus Kas Per 01 Maret 2017 s/d 31 Maret 2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga/Bagi Hasil 4.826.687.500 Penerimaan
Lebih terperinciDana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Juni 2017 s/d 30 Juni 2017
http://192.168.1.16/popup/v_arus_kas.php?t1=mdevmdyvmjaxn... Laporan Arus Kas Per 01 Juni 2017 s/d 30 Juni 2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga/Bagi Hasil 3.795.024.500 Penerimaan Dividen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan menjalankan manfaat pensiun, yang didirikan secara terpisah oleh perusahaan, dengan mencadangkan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Elliot B. And J. Elliot Financial Accounting and Reporting, Prentice Hall, Gorsport.
DAFTAR PUSTAKA Elliot B. And J. Elliot. 2007. Financial Accounting and Reporting, Prentice Hall, Gorsport. Dahlan Siamat. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Keempat. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciLAPORAN ASET NETO. Per 30 Juni 2013 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Semester I 2013 Semester II 2012
1 ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara Tabungan Deposito on Call Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Sertifikat Bank Indonesia Saham Obligasi Sukuk Unit Penyertaan Reksadana RD Pasar Uang,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada laporan akuntansi DPLK AIAF, periode akuntasi (tahun buku) adalah 1 Januari sampai dengan 31 Desember. A. Jurnal Pencatatan Akuntansi Dana Pensiun Pencatatan Transaksi
Lebih terperinciLAPORAN ASET NETO. Per 31 Desember 2013 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Tahunan (Audited) 2013 Tahunan (Audited) 2012
1 ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara Tabungan Deposito on Call Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Sertifikat Bank Indonesia Saham Obligasi Sukuk Unit Penyertaan Reksadana RD Pasar Uang,
Lebih terperinciLAPORAN ASET NETO. Per 31 Desember 2012 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Tahunan (Audited) 2012 Tahunan (Audited) 2011
1 ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara Tabungan Deposito on Call Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Sertifikat Bank Indonesia Saham Obligasi Sukuk Unit Penyertaan Reksadana RD Pasar Uang,
Lebih terperinci1 L a p o r a n T a h u n a n
Laporan Aset Neto ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara 35,950,725,000 29,484,215,000 Deposito On Call 9,600,000,000 20,000,000,000 Deposito Berjangka 70,000,000,000 123,000,000,000 Saham
Lebih terperinci- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH
Berjalan Sebelumnya AKTIVA INVESTASI (Nilai Wajar) Deposito on call XX XX Deposito Berjangka XX XX Sertifikat Deposito XX XX Sertifikat Bank Indonesia XX XX Saham XX XX Obligasi XX XX Unit Penyertaan Reksadana
Lebih terperinci) ( ASET INVESTASI
Laporan Aset Neto ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara 228,807,677,154 35,950,725,000 Deposito On Call 2,500,000,000 9,600,000,000 Deposito
Lebih terperinci1 L a p o r a n T a h u n a n
Laporan Aset Neto ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara - Konvensional 317,710,940,000 228,807,677,154 - Syariah 20,027,140,856 Deposito
Lebih terperinciDANA PENSIUN GEREJA KRISTEN INDONESIA PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI A S E T N E T O Per 30 Juni 2017
A S E T N E T O Per 30 Juni 2017 A S E T INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara 18.319.480.000 Tabungan 701.534.054 Deposito On Call 0 Deposito Berjangka 35.500.000.000 Sertifikat Deposito 0 Sertifikat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terdapat dua jenis Dana Pensiun menurut Undang-Undang Nomor 11. tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Kedua jenis Dana Pensiun itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dana Pensiun merupakan badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan pembayaran manfaat pensiun. Terdapat dua jenis Dana Pensiun menurut Undang-Undang
Lebih terperinciDANA PENSIUN PERHUTANI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Desember Ref
Jumlah % ASET 1 INVESTASI (Nilai Wajar) Tabungan pada Bank 0 0 0 0,00 Deposito on call pada Bank 0 0 0 0,00 Deposito Berjangka pada Bank 1 6,000,000,000 20,000,000,000 (14,000,000,000) 30 Sertifikat Deposito
Lebih terperinci- 1 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH
Berjalan Sebelumnya AKTIVA INVESTASI (Nilai Wajar) Deposito on call XX XX Deposito Berjangka XX XX Sertifikat Deposito XX XX Sertifikat Bank Indonesia XX XX Saham XX XX Obligasi XX XX Unit Penyertaan Reksadana
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori Dana Pensiun 1. Pengertian Manfaat Purnakarya Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, PSAK 18 Revisi 2010 par 18.3: 6 sebagai berikut : Manfaat purnakarya atau program
Lebih terperinciASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014 ASET Catatan 2015 2014 1 Januari 2014 Rp Rp Rp ASET LANCAR Kas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan harus sesuai dengan standarstandar
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Instrumen keuangan merupakan kontrak yang mengakibatkan timbulnya aset keuangan bagi satu entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas bagi entitas
Lebih terperinciTabel Laporan Aset Bersih, Perhitungan Hasil Usaha dan Neraca Dana Pensiun 2015
LAPORAN ASET BERSIH/ ASET/ INVESTASI (Nilai Wajar)/ Surat Berharga Pemerintah/ 30.847 30.925 31.237 30.634 30.482 31.481 32.769 32.757 32.475 34.156 34.768 35.601 Tabungan/ 117 244 274 230 219 141 124
Lebih terperinciTabungan/ Deposito On Call/
LAPORAN ASET BERSIH/ ASET/ INVESTASI (Nilai Wajar)/ Surat Berharga Pemerintah/ 31.302 30.847 30.925 31.237 30.634 30.482 31.481 32.769 32.757 32.475 34.156 Tabungan/ 146 117 244 274 230 219 141 124 156
Lebih terperinciLaporan Aset Bersih, Perhitungan Hasil Usaha dan Neraca Dana Pensiun Periode Januari-Agustus 2015
LAPORAN ASET BERSIH/ ASET/ INVESTASI (Nilai Wajar)/ Surat Berharga Pemerintah/ 30.847 30.925 31.237 30.634 30.482 31.481 32.769 32.757 Tabungan/ 117 244 274 230 219 141 124 156 Deposito On Call/ 1.419
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masyarakat bawah. Sarana lembaga keuangan non bank yang mampu memenuhi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu unsur yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu adanya lembaga keuangan bank dan non bank yang langsung menyentuh lapisan masyarakat bawah.
Lebih terperinciDANA PENSIUN ANTAM ) ASET INVESTASI
Laporan Aset Neto ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara 29,484,215,000 45,045,850,000 Deposito On Call 20,000,000,000 2,000,000,000 Deposito Berjangka 123,000,000,000 38,500,000,000 Saham
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN BULANAN DANA PENSIUN I.
- 1 - PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN BULANAN DANA PENSIUN I. Laporan Bulanan Dana Pensiun meliputi: a. laporan keuangan bulanan; dan b. laporan analisis kesesuian aset dan liabilitas. II. Pedoman
Lebih terperinciINFORMASI UMUM. Lampiran IIA Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor : KEP-4777/LK/2003 Tanggal : 21 Agustus
- 1 - Sheet: Umum INFORMASI UMUM 1. Nomor Buku Daftar Umum (NBDU) 2. Nama Dana Pensiun 3. Nama Akuntan Publik 4. Kantor Akuntan Publik 5. Opini 6. Kode Laporan - 2 - Sheet: Aktiva Bersih LAPORAN AKTIVA
Lebih terperinciDANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN. LAPORAN AKTIVA BERSIH
- 11 - LAPORAN AKTIVA BERSIH Per. Berjalan Sebelumnya AKTIVA INVESTASI (Nilai Wajar) Deposito on call XX XX Deposito Berjangka XX XX Sertifikat Deposito XX XX Sertifikat Bank Indonesia XX XX Saham XX XX
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kesejahteraan pada masa purna tugas merupakan dambaan setiap orang. Secara naluri hal ini terlihat dari sikap serta tindakan hampir setiap individu untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan (negara maupun swasta) untuk bersaing sangat ketat baik terhadap perusahaan lain yang sejenis
Lebih terperinciAKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT PURNAKARYA
PSAK No. Februari 00 (revisi 00) EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT PURNAKARYA Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhenti bekerja (baik dalam bentuk iuran bulanan atau lumpsum) ketika
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program manfaat purnakarya adalah perjanjian untuk setiap entitas yang menyediakan manfaat purnakarya untuk karyawan pada saat atau setelah berhenti bekerja
Lebih terperinciINFORMASI UMUM. Lampiran IIC Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor : KEP-4777/LK/2003 Tanggal : 21 Agustus
- 1 - Sheet: Umum INFORMASI UMUM 1. Nomor Buku Daftar Umum (NBDU) 2. Nama Dana Pensiun 3. Nama Akuntan Publik 4. Kantor Akuntan Publik 5. Opini 6. Kode Laporan - 2 - Sheet: Aktiva Bersih LAPORAN AKTIVA
Lebih terperinciDAPENMA PAMSI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015
DAPENMA PAMSI LAPORAN ASET NETO Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 Cat. Per 31 Maret 2016 Per 31 Desember 2015 ASET INVESTASI Surat Berharga Negara 4 623.101.647.726 537.215.207.182 Tabungan - - Deposito
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting di dalam bidang akuntansi. Melakukan adopsi International Financial
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengungkapan informasi yang relevan dan reliabel merupakan hal yang penting di dalam bidang akuntansi. Melakukan adopsi International Financial Reporting Standard
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya laporan keuangan digunakan oleh perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya laporan keuangan digunakan oleh perusahaan yang berskala besar maupun yang berskala kecil, untuk mengetahui perkembangan dan kelangsungan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fungsi utama lembaga Dana Pensiun bagi karyawan atau pegawai adalah memberikan jaminan kesinambungan penghasilan bagi dirinya sendiri, bagi istri/suami dan anaknya
Lebih terperinciRENCANA INVESTASI DANA PENSIUN PERHUTANI TAHUN 2009
RENCANA INVESTASI DANA PENSIUN PERHUTANI TAHUN 2009 DANA PENSIUN PERHUTANI MEI 2009 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... I DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii I. PENDAHULUAN... 1 II. KONDISI EKONOMI MAKRO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Di Indonesia saat ini masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai karyawan mulai menyadari bahwa hidup mereka terlalu bergantung dengan pekerjaannya.
Lebih terperinci2 baik dalam jangka pendek, menengah, dan panjang, Dana Pensiun dapat memenuhi kewajiban pembayaran manfaat kepada Peserta. Untuk itu, Dana Pensiun me
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Dana Pensiun. Investasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 82). PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. I.1 Latar Belakang Masalah Dalam melaksanakan
Lebih terperinciTotal Aset Lancar 8,333,498,048,887 8,277,738,483,953
LAPORAN POSISI KEUANGAN AN Per dan 31 Desember 2014 (AUDIT) 31 DESEMBER 2014 (AUDITED) ASET Aset Lancar Kas dan setara Kas 1,469,439,207,532 1,444,063,104,101 Piutang Dana Operasional 16,604,959,299 90,454,119,012
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keuangan. Untuk memenuhi hal itu, maka Ikatan Akuntan Indonesia dan Dewan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya dunia perekonomian dan perbankan internasional, Indonesia dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan standar akuntansi internasional, sehingga dapat
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN I. UMUM Dana Pensiun merupakan badan hukum yang didirikan dengan tujuan untuk mengupayakan kesinambungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan asuransi merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan non bank yang memberikan jasa perlindungan kepada masyarakat dalam hampir semua aspek kehidupan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sawit, kopi, kakao, karet, nilam, lada, dan juga kelapa. Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia dikenal sebagai negara dengan hasil perkebunan seperti kelapa sawit, kopi, kakao, karet, nilam, lada, dan juga kelapa. Undang-Undang Nomor 39 Tahun
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
SALINAN PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: PER-01/BL/2009 TENTANG DASAR PENILAIAN JENIS-JENIS INVESTASI DANA PENSIUN Menimbang KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA
Lebih terperinci2017, No Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia; b. bahwa untuk efektifitas dan efisiensi pengelolaan iuran program t
No.1976, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Program THT, JKK, dan JM Prajurit TNI, Anggota POLRI dan Pegawai ASN. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 227/PMK.02/2018
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akuntansi Dana Pensiun KWI 1. Deskriptif Kualitatif a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan Dana Pensiun KWI disusun dengan menggunakan prinsip dan
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: PER- 02 /BL/2007 TENTANG BENTUK DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan bisnis dalam skala nasional dan. intemasional, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mencanangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan bisnis dalam skala nasional dan intemasional, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mencanangkan dilaksanakannya program konvergensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana (issuer) dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian suatu negara, seperti di Indonesia, karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Imbal hasil investasi dan rasio kecukupan Dana Pensiun PLN pada tahun 2016 diatas target yang direncanakan.
PERKEMBANGAN DANA PENSIUN PT PLN (Persero) TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Memenuhi ketentuan Pasal 22 ayat (15) PDP DP-PLN 2015, Pengurus wajib menyampaikan keterangan kepada Peserta mengenai Neraca dan Perhitungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak mengherankan jika masih banyak pendapat yang beranggapan bahwa status
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia lebih banyak mengenal bahwa program pensiun hanya dapat dimiliki oleh seseorang yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tidak mengherankan
Lebih terperinciPernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18 AKUNTANSI DANA PENSIUN
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18 AKUNTANSI DANA PENSIUN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN Dana Pensiun berperan sangat penting dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah badan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1996 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1996 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk menjamin pemenuhan
Lebih terperinciDAPENMA PAMSI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016
DAPENMA PAMSI LAPORAN ASET NETO Per 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 Cat. Per 31 Maret 2017 Per 31 Desember 2016 ASET INVESTASI Deposito on Call pada Bank 5-9.700.000.000 Deposito Berjangka pada Bank
Lebih terperinciPEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN
PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN Lampiran II I. PEDOMAN UMUM A TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN 1 Pengurus Dana Pensiun bertanggung jawab atas laporan keuangan Dana
Lebih terperinciTotal Aset Lancar 8,539,309,057,728 8,277,738,483,952
LAPORAN POSISI KEUANGAN AN Per dan 31 Desember 2014 (AUDIT) 31 DESEMBER 2014 (AUDITED) ASET Aset Lancar Kas dan setara Kas 1,275,799,776,019 1,444,063,104,101 Piutang Dana Operasional 116,605,852,623 90,454,119,012
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Umur dan produktivitas manusia pada akhirnya ada batasnya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Umur dan produktivitas manusia pada akhirnya ada batasnya. Manusia tidak selamanya dapat berproduktivitas dan mendapat penghasilan. Seseorang tidak ingin penghasilannya
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKSI PERUM PERHUTANI SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN PERHUTANI Nomor : 218/Kpts/Dir/2009 TENTANG ARAHAN INVESTASI DANA PENSIUN PERHUTANI
KEPUTUSAN DIREKSI PERUM PERHUTANI SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN PERHUTANI Nomor : 218/Kpts/Dir/2009 TENTANG ARAHAN INVESTASI DANA PENSIUN PERHUTANI DIREKTUR UTAMA PERUM PERHUTANI Menimbang : bahwa memperhatikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang didasarkan pada teori yang mendukung dengan perbandingan PSAK 1 dan IAS 1 tentang penyajian laporan keuangan.
Lebih terperinciPerkembangan Dana Pensiun PLN
Perkembangan Dana Pensiun PLN Tepat Jumlah Tepat Waktu Tepat Sasaran Perkembangan Dana Pensiun PLN Tahun Hal : 0 Dana Pensiun PLN Jl. Wolter Monginsidi No. 5 Kebayoran Baru Jakarta Tlp. (021) 7222867 Fax.
Lebih terperinciANALISIS KOMPARATIF KEBIJAKAN AKUNTANSI PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH KONVERGENSI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN GLOBAL
ANALISIS KOMPARATIF KEBIJAKAN AKUNTANSI PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH KONVERGENSI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN GLOBAL DISUSUN OLEH : DANNISA APRILIA 21211733 Latar Belakang Arus perkembangan informasi yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) SAK-ETAP merupakan suatu standar akuntansi yang disusun untuk mengatur pelaporan keuangan
Lebih terperinciAkuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI
Koperasi sebagai badan usaha sekaligus gerakan ekonomi rakyat haruslah dikelola secara profesional dengan menerapkan prinsip keterbukaan, transparansi dan akuntabilitas yang dapat diakui, diterima dan
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI DANA PENSIUN
STRUKTUR ORGANISASI DANA PENSIUN PENDIRI DEWAN PENGAWAS DIREKTUR UTAMA DIREKTUR INVESTASI SEKRETARIAT INTERNAL AUDIT DIREKTUR ADM. & KEUANGAN p e n g u r u s BAGIAN PENGEMBANGAN DANA BAGIAN MANAJEMEN RESIKO
Lebih terperinciPenyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP
Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP Nia Herlina Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, niaherlina01@gmail.com Abstrak Tujuan_Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan transportasi pada masa sekarang ini merupakan kebutuhan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan transportasi pada masa sekarang ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi seluruh lapisan masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada saat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption) standar akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan pada perusahaan di masing-masing negara juga berbeda.untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntansi sebagai penyedia informasi bagi pengambil keputusan dipengaruhi oleh lingkungan bisnis yang terus berubah karena adanya globalisasi. Setiap negara mempunyai
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1996 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1996 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk menjamin pemenuhan
Lebih terperinciS A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang sudah dipercayakan melalui laporan keuangan. Informasi dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pengguna laporan keuangan. Manajemen menyajikan kinerjanya atas pengelolaan sumber daya yang sudah
Lebih terperinciPSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani
PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows Presented by: Dwi Martani LAPORAN ARUS KAS Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan entias dalam menghasilkan kas
Lebih terperinciPSAK 18 PROGRAM PURNA KARYA (REVISI 2010) Retirement Benefit Plans Pelaporan
PSAK 18 PROGRAM PURNA KARYA (REVISI 2010) Retirement Benefit Plans Pelaporan Dwi Martani Ketua Departemen Akuntansi FEUI Anggota Tim Implementasi IFRS 1 Tujuan Pernyataan inii diterapkan dalam laporan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/PMK.010/2012 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 55/PMK.010/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 79/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN BADAN PENYELENGGARA PROGRAM TABUNGAN HARI TUA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan sumber
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan sumber daya alam, terutama dari sektor pertanian. Sektor pertanian ini mempunyai peran yang
Lebih terperinciLampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN
Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN I. NERACA Neraca adalah laporan yang menggambarkan keadaan keuangan pada saat tertentu dan terdiri dari kekayaan (aktiva) yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa saat setelah disahkannya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama Reksa Dana, yang merupakan
Lebih terperinciDANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN TUGU MANDIRI LAPORAN KEUANGAN DAN INFORMASI TAMBAHAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
LAPORAN KEUANGAN DAN INFORMASI TAMBAHAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. LAPORAN KEUANGAN DAFTAR ISI Pernyataan Pengurus Ekshibit Laporan Auditor Independen Laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Makin tinggi perdapatan per kapita masyarakat, makin mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perkembangan usaha perasuransian mengikuti perkembangan ekonomi masyarakat. Makin tinggi perdapatan per kapita masyarakat, makin mampu masyarakat memiliki harta kekayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menjalankan kegiatan bisnis dan
8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menjalankan kegiatan bisnis dan mengelola faktor-faktor produksi dalam rangka menghasilkan produk tertentu dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Terjadi pertentangan pendapat mengenai penerapan nilai wajar. Argumen teoritis yang menentang nilai wajar menurut pendapat Penman (2011) bahwa akuntansi nilai wajar
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1996 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1996 TENTANG PENGELOLAAN DAN INVESTASI DANA PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk menjamin pemenuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. properti di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan sekitar 20% di
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan properti cukup berkembang pesat di beberapa negara. Pasar properti di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan sekitar 20% di tahun
Lebih terperinci2017, No pengendalian pelaksanaan anggaran negara; c. bahwa mengacu ketentuan Pasal 26 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.02/2015 tentang
No.19, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Iuran Pensiun. PNS. Pejabat Negara. Pengelolaan. Pelaporan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 243/PMK.02/2016 TENTANG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada penjelasan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun disebutkan bahwa dalam rangka upaya memelihara kesinambungan penghasilan pada hari tua, perlu
Lebih terperinci