MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC

dokumen-dokumen yang mirip
Paradigma Manajemen Resiko. control. track RISK. identify. plan. analyze

PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI

PEMBUATA TATA LAKSA A PROYEK PEMBA GU A SISTEM I FORMASI DI U IVERSITAS X BERDASARKA CMMI

MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Manajemen Resiko Proyek

Aplikasi Web Manajemen Proyek Sistem Informasi. Sheren Informatika / Fakultas Teknik

ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT

Pertemuan 11 Manajemen Risiko

Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009

Secara garis besar disintesis menjadi 4 tahap. (Hallowel dkk, 2013)

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

REKAYASA RESIKO PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK

MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul

USULAN KERANGKA MANAJEMEN RESIKO IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BARU DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS BISNIS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI

Resiko berhubungan dengan kejadian di masa yg akan datang. (seperti perubahan pikiran, pendapat, aksi, atau tempat)

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009

Piranti Perencanaan dan Pengawasan Mutu dalam Manajemen Proyek Sistem Informasi

ANALISA RISIKO TAHAP PERAWATAN JALAN DALAM PENERAPAN PERFORMANCE BASED CONTRACT PADA PROYEK JALAN DI JAWA TIMUR

Aris Tjahyanto Program Studi Magister Management Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

Manajemen Proyek. Sukowo, S.Kom, MM. Sistem Informasi

MANAJEMEN RESIKO. Aprilia Sulistyohati, S.Kom. Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia. Your Logo

MANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu

PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA

Fakultas Teknologi Informasi

RANCANG BANGUN APLIKASI PPIC DALAM MANAJEMEN BIAYA DAN WAKTU PROYEK SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS STIKOM SURABAYA)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN STUDIO INTERAKTIF X BERBASIS WEB

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN I-1

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User )

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 6

PROJECT RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RESIKO PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

Perencanaan Resiko Teknik Informatika S1 IST AKPRIND Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN RISIKO PROYEK

PERTEMUAN 4 & 5 PENJADWALAN PROYEK

Pengelolaan Proyek PPSI. Part 1 Part 2 Part 3

TI-S1-3SKS PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK

ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA

Manajemen Risiko Proyek. Dr. Ir. Erizal, MAgr. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

MENGELOLA RISIKO PROYEK PENGEMBANGAN SOFTWARE

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tahapan dalam melakukan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil

MANAJEMEN RISIKO PROYEK

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1

Manajemen Proyek Minggu 2

KRITERIA KEBERHASILAN SUATU PROYEK

MENGAPA PROYEK PERANGKAT LUNAK GAGAL ( PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PROYEK PERANGKAT LUNAK )

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

Overview Planning Project didasarkan pada sejumlah estimasi yang mencerminkan pemahaman thd situasi yang sekarang, informasi tersedia, dan asumsi yang

PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI. Mahasiswa : Linda Hadi ( )

ANALISIS DAN PENINGKATAN KUALITAS SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PROJECT TIME MANAGEMENT

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (

ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI

Pertemuan 4 Manajemen Proyek (2) Rekayasa Perangkat Lunak

11/23/2011. (SUMBER: SCHWALBE, I.T.PROJECT MANAGEMENT, THOMSON LEARNING,2006 dengan modifikasi) Hendri Sopryadi,M.T.

Bab 4. Hasil dan Pembahasan Pengukuran Risiko Manajemen Proyek

PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

MONITORING PROYEK DENGAN METODE MONTE CARLO PADA DURASI PEKERJAAN (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang)

STRATEGI DALAM MENENTUKAN HARGA DALAM PEMBANGUNAN APLIKASI

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Kunci : identifikasi risiko, matriks probabilitasdampak, respon risiko, severity indeks. I. PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu:

ANALISA DAN PERANCANGAN PROTOYPE SISTEM INFORMASI PENEMPATAN SPOT IKLAN PADA STASIUN RADIO DI PT KUBUS MEDIA KOMUNIKASI

Manajemen Integrasi Proyek. Information Technology Project Management, Fourth Edition

KONTEKS & PROSES MANAJEMEN PROYEK. PERTEMUAN 2 Heru Lestiawan, M.Kom

KONSEP MANAJEMEN PROYEK

Manajemen Proyek. Dosen : Mila Faila Sufa

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses Dalam Manajemen PL

BAB I PENDAHULUAN. setiap pelaku bisnis di berbagai sektor industri. Era globalisasi memungkinkan

ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA

Manajemen Integrasi Dalam Proyek Chapter 3. Heru Lestiawan, M.Kom

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OPERASIONAL: STUDI KASUS DI PERUSAHAAN LOGISTIK BATUBARA

ANALISA DURASI RENCANA AKTIVITAS DAN EVALUASI PELAKSANAAN JADWAL PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS PADA PROYEK X )

MANAJEMEN PROYEK SOFTWARE

MANAJEMEN RISIKO. Rekayasa Perangkat Lunak STMIK-AUB Surakarta

ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI

Kontrak Perkuliahan. 1. Manfaat Mata Kuliah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko pada industri konstruksi di Yogyakarta yaitu : kenaikan harga material.

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK

RANCANG BANGUN APLIKASI PPIC DENGAN METODE ABC DALAM MENENTUKAN PENGHITUNGAN BIAYA PROYEK SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS STIKOM SURABAYA)

Pertemuan 2 Manajemen Proyek & Microsoft Project 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan setiap pengguna dalam menjalankan kegiatan yang. internet dapat mengakses serta mengolah data dimana saja.

MANAJEMEN RISIKO PROYEK

SATUAN ACARA PERKULIAHAN(SAP)

Transkripsi:

MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC Yulianto, Aris Tjahyanto Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya E-mail: yulianto.tile@yahoo.com, arist@its-sby.edu ABSTRAK Software House ABC merupakan sebuah perusahaan pembuatan perangkat lunak yang memprioritaskan dirinya dalam pengembangan perangkat lunak produksi masal untuk keperluan perusahaan dagang, khususnya dalam hal inventory dan payroll. Salah satu proyek perangkat lunak yang sedang dikembangkan saat ini adalah MyBiz 2. Dalam proses pengembangannya, seringkali Software House ABC harus menghadapi resiko atau masalah yang sifatnya tidak terduga. Resiko yang muncul akan menghambat jalannya proses pengembangan perangkat lunak. Metode yang digunakan untuk mengatasinya selama ini bersifat reaktif atau hanya akan direncanakan jika resiko sudah benar-benar terjadi. Karenanya Software House ABC membutuhkan sebuah metode manajemen resiko khususnya untuk proyek MyBiz 2 ini. Penelitian ini dilakukan berdasarkan metodologi manajemen resiko proyek pengembangan perangkat lunak yang ada dan dilakukan melalui lima tahap yaitu tahap perencanaan manajemen resiko, tahap identifikasi resiko, tahap analisa resiko, tahap perencanaan respon resiko, dan tahap pengawasan dan kontrol resiko. Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan manajemen resiko sesuai dengan metodologi yang ada pada proyek MyBiz 2. Hasil yang diharapkan dari penelitian adalah dokumentasi penerapan manajemen resiko proyek pengembangan perangkat lunak MyBiz 2 di Software House ABC. Kata kunci: Manajemen Resiko, Pengembangan Perangkat Lunak PENDAHULUAN Software House ABC merupakan sebuah perusahaan pembuatan perangkat lunak yang berdiri sejak tahun 1994 dan berlokasi di Surabaya. Sesuai dengan bidang pekerjaannya, Software House ABC memprioritaskan dirinya dalam pengembangan perangkat lunak produksi masal untuk keperluan perusahaan dagang. Salah satu perangkat lunak yang sedang dikembangkan saat ini adalah MyBiz 2 yang merupakan pengembangan dari MyBiz 1 yang telah dibuat sejak 1997. Proses pengembangan perangkat lunak dimulai dengan proposal pengembangan perangkat lunak yang diajukan oleh pihak manajemen dengan memperhatikan permintaan pasar, usulan dari konsumen, dan pendapat dari departemen support atau departemen marketing. Setelah itu, pihak manajemen akan menunjuk salah satu tim pengembang untuk melakukan analisa dan perencanaan sistem. Tim pengembang perangkat lunak di Software House ABC biasanya terdiri dari seorang manajer proyek, beberapa orang programmer, beberapa tester, dan seorang penulis teknis. Setelah rencana sistem disetujui oleh pihak manajemen, barulah tahap implementasi dari proses pengembangan perangkat lunak dapat dilakukan. Selama tahap

implementasi berlangsung, manajer proyek akan membagi tugas buat para programmer yang wajib memberikan laporan mingguan tentang perkembangan tugas yang mereka kerjakan. Terlepas dari semua perencanaan yang ada, proses pengembangan perangkat lunak di Software House ABC seringkali terganggu oleh resiko yang muncul selama proses ini berlangsung. Resiko ini meliputi perubahan dan penambahan spesifikasi kebutuhan, pergantian programmer yang cukup tinggi, durasi coding program yang tidak sesuai dengan jadwal, dan seringnya terjadi coding ulang program karena tidak sesuai dengan spesifikasi. Resiko-resiko yang muncul pada MyBiz 2 juga seringkali belum dikenali atau tidak pernah dialami pada proyek-proyek sebelumnya. Sebagai akibatnya, proses pengembangan MyBiz 2 Software House ABC diperkirakan akan mengalami keterlambatan sampai 25-30 hari kerja. Untuk mengatasi masalah ini, Software House ABC berencana untuk menerapkan konsep manajemen resiko yang bersifat proaktif, meliputi proses identifikasi resiko sampai kontrol resiko, untuk mencegah atau menangani resiko yang muncul selama proyek pengembangan berlangsung. Proses manajemen resiko ini kemudian akan dipadukan dengan proses pengembangan perangkat lunak MyBiz 2 saat ini. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Manajemen Resiko Menurut Pressman (2001), manajemen resiko dapat didefinisikan sebagai kumpulan langkah-langkah yang berfungsi untuk membantu sebuah tim pengembang perangkat lunak dalam memahami dan mengatur ketidakpastian atau resiko yang mungkin timbul selama proses pengembangan perangkat lunak berlangsung. Resiko sendiri dapat didefinisikan sebagai masalah yang berpotensi untuk timbul selama proses pengembangan perangkat lunak berlangsung dan dapat menyebabkan terhambatnya atau gagalnya proses tersebut. Dampak yang terjadi dapat meliputi membengkaknya biaya pengembangan, waktu rilis yang terlambat, kualitas perangkat lunak yang di luar harapan, atau dampak lainnya yang mengurangi nilai perangkat lunak yang sedang dikembangkan. Manajemen resiko dalam hal ini berfungsi untuk mengenali resiko yang mungkin muncul, memperkirakan probabilitas munculnya resiko, menilai dampak yang ditimbulkan resiko, dan menyiapkan rencana penanggulangan dan respon terhadap resiko. Klasifikasi Resiko Menurut Westfall (2001), resiko yang dihadapi dalam sebuah proyek pengembangan perangkat lunak dapat diklasifikasikan menjadi beberapa resiko meliputi: Resiko Teknis: resiko yang meliputi teknologi baru, ukuran proyek yang tidak sesuai, fungsi yang tidak terpenuhi, proses yang kurang efektif. Resiko Manajemen: resiko yang meliputi kurangnya perencanaan, kurangnya pengalaman managerial, masalah komunikasi, dan masalah dalam kontrol. Resiko Keuangan: resiko yang meliputi aliran dana, anggaran, dan isu tentang ROI. C-3-2

Resiko Legal dan Kontrak: resiko yang meliputi spesifikasi sistem perangkat lunak yang berubah-ubah, pergantian peraturan pemerintah, dan permasalahan garansi produk. Resiko SDM: resiko yang meliputi kekurangan personil, masalah kurangnya pengalaman dan pelatihan, konflik antar staf, dan kurangnya produktivitas tim pengembang. Resiko Sumber Daya: resiko yang meliputi kurangnya peralatan dan fasilitas, lokasi yang terpisah, tidak adanya sumber daya komputer, dan waktu respon yang rendah. Proses dalam Manajemen Resiko Menurut PMBOK Guide (2004), manajemen resiko memiliki enam tahapan proses yang harus dilalui meliputi: Perencanaan Manajemen Resiko (Risk Management Planning): memutuskan bagaimana melakukan pendekatan, merencanakan, dan mengeksekusi aktivitas manajemen resiko untuk sebuah proyek pengembangan perangkat lunak. Identifikasi Resiko (Risk Identification): menentukan resiko mana saja yang akan berpengaruh pada proyek dan mendokumentasikan karakteristiknya. Analisa Resiko Kualitatif (Qualitative Risk Analysis): memprioritaskan resiko untuk analisa lebih jauh dengan menilai probabilitas terjadinya resiko dan dampak yang ditimbulkan pada proyek jika resiko terjadi. Analisa Resiko Kuantitatif (Quantitative Risk Analysis): melakukan analisa numerik terhadap dampak yang ditimbulkan resiko terhadap tujuan proyek secara keseluruhan. Perencanaan Respon Resiko (Risk Response Planning): mengembangkan rencana untuk mengurangi dampak resiko terhadap tujuan proyek. Pengawasan dan Kontrol Resiko (Risk Monitoring and Control): menelusuri resiko yang teridentifikasi, mengidentifikasi resiko baru, mengeksekusi rencana respon dan mengevaluasi efektifitasnya sepanjang proyek berlangsung. METODA PENELITIAN Metoda yang akan digunakan dalam penelitian ini akan mengacu pada standar Project Management Body of Knowledge (PMBOK) Guide 2004 dan Software Engineering Institute (SEI) Continuous Risk Management. Tahapan proses yang harus dilalui meliputi: Perencanaan Manajemen Resiko Perencanaan manajemen resiko merupakan proses inisialisasi yang meliputi pemilihan metodologi untuk setiap proses dan pengumpulan bahan dan alat yang dibutuhkan. Hasil dari proses ini adalah rencana manajemen resiko (risk management plan) yang akan menjadi acuan untuk pelaksanaan proses berikutnya. Identifikasi Resiko Identifikasi resiko merupakan proses yang bertujuan untuk mengenali resiko-resiko yang mungkin terjadi sepanjang proyek MyBiz 2 berlangsung. Langkah yang akan dilakukan meliputi proses wawancara dengan metode Taxonomy Based Questionnaire (TBQ). Hasil dari proses ini adalah daftar resiko dan pernyataan resiko yang berisi penjelasan resiko. C-3-3

Analisa Resiko Analisa resiko adalah proses untuk menilai risk exposure dari setiap resiko dengan memeriksa dampak dan probabilitas terjadinya resiko. Setelah itu, resiko diprioritaskan berdasarkan tingkat risk exposure yang dihasilkan. Metode yang digunakan adalah Tri-level Attribute Evaluation dan Pareto Top N. Hasil dari proses ini adalah pernyataan resiko dan daftar resiko yang telah diprioritaskan. Perencanaan Respon Resiko Perencanaan respon resiko merupakan proses yang bertujuan untuk menyusun rencana bagaimana mencegah dan mengatasi resiko-resiko yang mungkin timbul sepanjang proyek berlangsung. Metode yang digunakan adalah Planning Decision Flowchart. Hasilnya berupa rencana mitigasi dan rencana kontingensi untuk masingmasing resiko. Pengawasan dan Kontrol Resiko Pengawasan dan kontrol resiko merupakan proses yang bertujuan untuk mengumpulkan dan melaporan data tentang status resiko yang sedang diawasi periode waktu tertentu. Metode yang digunakan Spreadsheet Risk Tracking. Hasilnya berupa daftar status resiko. Diagram alir manajemen resiko yang akan diterapkan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Diagram Alir Manajemen Resiko pada Proyek MyBiz 2 C-3-4

IDENTIFIKASI DAN ANALISA RESIKO Identifikasi Resiko Proses identifikasi resiko pada proyek MyBiz 2 menggunakan metode wawancara Taxonomy Based Questionnaire (TBQ) dari standar SEI. Contoh potongan dokumen wawancara yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Contoh Potongan Dokumen Wawancara TBQ Semua pertanyaan dalam dokumen wawancara telah diubah dalam bentuk kuantitafif dengan kisaran nilai mulai dari 1 untuk sangat tidak setuju sampai 4 untuk sangat setuju. Wawancara TBQ dilakukan pada semua anggota tim proyek MyBiz 2 difokuskan pada atribut TBQ yang mendapatkan nilai rata-rata kurang dari 3. Hasilnya kemudian disusun dalam bentuk risk form yang dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Contoh Risk Form Hasil Proses Identifikasi Resiko C-3-5

Analisa Resiko Proses analisa resiko pada proyek MyBiz 2 meliputi proses penilaian atribut resiko yang meliputi dampak, probabilitas, dan jangka waktu terjadinya resiko. Proses analisa merupakan hasil diskusi dengan seluruh anggota tim. Contoh risk form yang digunakan untuk menilai atribut resiko dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Contoh Risk Form Hasil Proses Analisa Resiko Setelah mendapatkan nilai dari dampak dan probabilitas resiko, maka risk exposure dari sebuah resiko dapat dinilai dengan menggunakan matriks probabilitasdampak yang telah disusun sebelumnya. Resiko dengan dampak besar, probabilitas terjadinya resiko tinggi, dan jangka waktunya pendek akan mendapat prioritas utama. Matriks probabilitas-dampak dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Matriks Probabilitas-dampak untuk Proses Analisa Resiko PERENCANAAN RESPON RESIKO Proses perencanaan respon resiko bertujuan untuk merancang rencana mitigasi dan kontingensi dalam menghadapi resiko. Prosesnya terbagi menjadi tiga tahapan C-3-6

meliputi menentukan penanggung jawab resiko, menentukan pendekatan terhadap resiko, dan menentukan rencana aksi terhadap resiko. Menentukan Penanggung Jawab Resiko Terdapat beberapa opsi atau pilihan yang dapat diambil dalam menentukan penanggung jawab resiko. Pilihan tersebut meliputi menyimpan/menangani sendiri (keep) resiko, mendelegasikan (delegate) resiko ke pihak lain di dalam perusahaan, atau mengalihkan (transfer) resiko ke pihak lain di luar perusahaan. Menentukan Pendekatan Terhadap Resiko Terdapat empat opsi pendekatan terhadap resiko yang dapat dilakukan meliputi penelitian lebih lanjut ( research) terhadap resiko, menerima ( accept) resiko, mengembangkan rencana mitigasi ( mitigate), atau mengawasi ( watch) resiko. Keputusan diambil dengan memperhatikan faktor seperti tingkat kesulitan dan sumber daya yang ada. Menentukan Rencana Aksi Terhadap Resiko Rencana aksi untuk menghadapi resiko berisikan tujuan, rincian rencana mitigasi, dan rencana kontingensi jika resiko benar-benar terjadi. Semua informasi ini didokumentasikan dalam bentuk action plan seperti yang terlihat pada Gambar 6. Gambar 6. Contoh Action Plan dalam Proses Perencanaan Respon Resiko PENGAWASAN DAN KONTROL RESIKO Proses pengawasan dan kontrol resiko bertujuan untuk melaporkan status resiko secara periodik. Laporan status resiko nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan tindak lanjutan terhadap resiko seperti mengubah pendekatan terhadap resiko, evaluasi terhadap rencana mitigasi, atau memperbarui rencana kontingensi resiko. C-3-7

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Setelah melalui proses penelitian pada proyek MyBiz 2, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan meliputi: Banyaknya masalah yang timbul selama pengerjaan proyek MyBiz 2 sebagian besar ditimbulkan karena tidak adanya manajemen resiko untuk mencegah timbulnya resiko yang merugikan proyek. Penelitian ini telah menghasilkan dokumen hasil proses manajemen resiko proyek MyBiz 2 berupa daftar resiko dan rencana mitigasinya. Saran Setelah melalui proses penelitian pada proyek MyBiz 2, maka terdapat beberapa saran yang dapat diberikan meliputi: Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun permodelan dari proses manajemen resiko untuk proyek-proyek selanjutnya. Semua proses sebaiknya diotomasi dengan perangkat lunak yang dirancang khusus untuk membantu proses manajemen resiko. DAFTAR PUSTAKA PMI (2004), Project Management Body of Knowledge (PMBOK) Guide, Project Management Institute, Pennsylvania. Pressman, Roger S (2001), Software Engineering : A Practitioner s Approach, fifth edition, McGraw-Hill, New York. SEI (1996), Continuous Risk Management Guidebook, Software Engineering Institute, Pennsylvania. Westfall, Linda (2001), westfall@idt.net. Software Risk Management, Entry from Westfall Team C-3-8