Secara garis besar disintesis menjadi 4 tahap. (Hallowel dkk, 2013)
|
|
- Sudomo Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 2.2 Manajemen Risiko Manajemen risiko harus dilakukan di seluruh siklus proyek dari tahap awal sampai akhir proyek (Project Risk Management Handbook, 2007). Ketidakpastian ini tidak dapat sepenuhnya dihilangkan tetapi dapat dikurangi dengan Analisis Risiko Sistematis (Systematis Risk Analysis). Manajemen risiko adalah proses sistem untuk mengidentifikasi, menganalisis dan menanggapi risiko proyek (Risk Management, 2009). Manajemen risiko didefinisikan sebagai prosedur untuk mengendalikan tingkat risiko dan untuk mengurangi dampaknya (Toakley 1989 dalam Construction Risk Management). Dalam pengertian global, manajemen risiko adalah suatu proses, dengan memastikan bahwa semua yang dapat dilakukan akan dilakukan untuk mencapai tujuan dari proyek dalam batas-batas proyek (Clark, Pledger dan Needier 1990 dalam Construction Risk Management). Sedangkan dalam pendekatan sebagai suatu proses manajemen risiko dimaknai sebagai suatu pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan menanggapi risiko yang dapat diterapkan oleh semua pihak, di semua tingkatan manajemen dan pada semua tahap siklus hidup proyek (Project Management Institute, 2000). Menurut Project Management Institut Body of Knowledge (PMBOK) ada tiga definisi risiko manajemen : Resiko manajemen adalah proses formal oleh faktor risiko sebuah system identifikasi, penaksiran dan penetapan. Resiko manajemen adalah metode sistematis formal dari manajemen yang berkonsentrasi pada identifikasi dan kontrol atau kegiatan yang mempunyai potensi yang menyebabkan perubahan. Resiko manajemen dalam kontek proyek adalah seni dan ilmu pengetahuan untuk mengidentifikasi dan menanggapi faktor risiko secara keseluruhan kehidupan dari sebuah proyek. Tujuan dari analisis dan manajemen risiko adalah membantu menghindari kegagalan dan memberikan gambaran tentang apa yang terjadi bila pembangunan yang dilakukan ternyata tidak sesuai dengan rencana. Menurut Godfrey (1996) analisis risiko yang dilakukan secara sistematis dapat membantu untuk: Mengidentifikasi, menilai dan meranking risiko secara jelas. Memusatkan perhatian pada risiko utama (major risk). Memperjelas keputusan tentang batasan kerugian. Meminimalkan potensi kerusakan apabila timbul keadaan yang paling jelek. Mengontrol aspek ketidakpastian. Memperjelas dan menegaskan peran setiap orang/badan yang terlibat dalam manajemen risiko. Beberapa literatur memberikan jumlah proses yang berbeda dalam cakupan manajemen risiko, sebagai berikut : Caltars (2012) dan WSDOT (2013) COSO dalam ERM (Hallowel dkk, 2013) Secara garis besar disintesis menjadi 4 tahap
2 1. Perencanaan manajemen risiko 2. Identifikasi risiko 3. Analisis risiko kualitatif 4. Analisis risiko kuantitatif 5. Respon risiko 6. Pemantauan risiko. 1. Penetapan konteks risiko 2. Identifikasi risiko 3. Analisis risiko 4. Integrasi risiko 5. Penilaian risiko 6. Penanganan risiko 7. Pemantauan 1. Identifikasi risiko 2. Analisis risiko 3. Respon risiko 4. Pemantauan risiko. Sedangkan proses manajemen risiko menurut beberapa asosiasi sebagaimana dikemukakan oleh Wiguna adalah sebagai berikut : Sumber : Wiguna Berdasarkan uraian diatas dan mengacu pada pendapat beberapa ahli, berikut review mengenai risiko dan manajemen risiko termasuk tahapannya (lihat tabel II.1). Tabel II.1 Literature Review Mengenai Risiko dan Manajemen Risiko Definisi Uraian Risiko Hilson (2002); Ritchie dan Marshall (1993). Risiko sebagai threats (ancaman), secara empiris cenderung terkonsentrasi pada efek negatif yang tidak diinginkan sehingga upaya diarahkan meminimasi efeknya daripada memaksimalkan peluang efek positif yang diterima. Byrne dan Cadman (1996) Risiko diambil untuk pengukuran kerugian, diidentifikasi sebagai kemungkinan hasil keputusan. Raftery (1994) Risiko memiliki atribut kuantitatif, dan cenderung diasuransikan. Vaughan (1997) Risiko dalam konteks bisnis meliputi dinamis atau statis, murni atau spekulatif, dan fundamental atau tertentu. Edward (1995) Jenis risiko pada kegiatan komersial terbagi atas : fisik/ materi, konsekuensial, sosial, politik, keuangan, dan teknis. Christian dan Mulholland (1999) Risiko dalam siklus hidup proyek terdiri dari : rekayasa desain, pengadaan, konstruksi dan manajemen proyek. Risk Project Management Proses manajemen risiko merupakan suatu pendekatan sistematis untuk
3 Definisi Uraian Management Institute/ PMI (2000) mengidentifikasi, mengevaluasi dan menanggapi risiko yang dapat diterapkan oleh semua pihak, di semua tingkatan manajemen dan pada semua tahap siklus hidup proyek. Proses manajemen risiko terdiri dari: perencanaan manajemen risiko, identifikasi risiko, analisis risiko kualitatif, analisis risiko kuantitatif, perencanaan respon risiko, dan risk monitoring and control. APM (1997) Proses manajemen risiko terdiri dari enam langkah : mendefinisikan proyek, fokus Project Risk Analysis and Management (PRAM), risiko identifikasi, penilaian risiko, perencanaan respon, dan mengelola risiko. AS/ NZS (1999) Proses manajemen risiko terdiri dari : menetapkan konteks, mengidentifikasi risiko, menganalisis risiko, mengevaluasi risiko, risiko mengobati, dan monitor & review. ICE and FIA (1998) Proses RAMP meliputi empat tahap yang berkaitan dengan siklus hidup proyek : process launch (planning, organising, launching RAMP and establishing base line), risk review (identifying risk, evaluate risk and planning responses), risk management (implementing strategy and controlling risk), and process closedown (assessing investment outturn and reviewing RAMP process). Risk Identification Risk Assesment Caltars (2012) dan WSDOT (2013) COSO dalam ERM (Hallowel dkk, 2013) ICE and FIA (1998) PMI (2000) Risk Analysis PMI (2000) Risk Response PMI (2000);Ward (1999) ICE and FIA (1998) Flanagan & Norman (1993) PMI (2000); Flanagan & Norman (1993) Raftery (1994) Flanagan dan Norman (1993);Raftery (1994); Akintoye dan MacLeod (1997) Tahapan dalam manajemen risiko meliputi perencanaan manajemen risiko, identifikasi risiko, analisis risiko kualitatif, analisis risiko kuantitatif, respon risiko dan pemantauan risiko. Tahapan dalam manajemen risiko antara lain meliputi penetapan konteks risiko, identifikasi risiko, analisis risiko, integrasi risiko, penilaian risiko, penanganan risiko dan pemantauan. Identifikasi risiko bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan penyebab yang penting dari risiko dan ketidakpastian yang mungkin memiliki dampak yang signifikan terhadap tujuan proyek. Teknik dan pendekatan untuk identifikasi risiko meliputi : ulasan dokumentasi, brainstorming, teknik delphi, wawancara, checklist dan teknik diagram. Risiko yang teridentifikasi dinilai dalam hal probabilitas dan dampaknya dengn pendekatan kualitatif, menggunakan matriks probabilitas dampak risiko. Kualitas informasi yang diperoleh dari teknik identifikasi risiko akan membantu keandalan penilaian ini sehingga kegagalan untuk mengenali faktor risiko yang signifikan dapat menyebabkan penilaian menjadi sangat menyesatkan. Pada tahap analisis risiko, probabilitas dan dampak dari setiap risiko pada tingkat proyek disintesis menggunakan alat analisis kuantitatif untuk mendapatkan risiko proyek secara keseluruhan. Banyak teknik telah dikembangkan untuk menangani analisis risiko, namun dasar alat analisis kuantitatif meliputi analisis sensitivitas, pohon keputusan dan simulasi. Analisis ini bertujuan mengidentifikasi risiko yang jika terjadi memiliki konsekuensi yang signifikan terhadap kinerja proyek. Berbagai keputusan harus dianalisis. Analisis risiko memberikan pandangan apa yang terjadi jika terjadi risiko dan jika rencana tersebut tidak mencapai tujuan. Pada tahap ini strategi untuk meminimalkan efek atau memaksimalkan peluang dikembangkan. Termasuk mengidentifikasi tindakan alternatif, menilai tindakan dan menerapkannya. Tujuan risk response adalah memungkinkan decision maker membuat respon yang dianggap lebih advance terhadap risiko yang terjadi. Teknik yang digunakan untuk respon risiko, termasuk menghindari, transfer, mitigasi, dan penerimaan. Risk PMI (2000) Merupakan sistem untuk menyimpan catatan risiko yang teridentifikasi,
4 Definisi Monitoring Tah and Carr (2000) Sumber : Wiguna; Caltars (2012); Hallowel (2013); diolah (2016). Uraian pemantauan risiko yang terjadi dan efeknya terhadap proyek, pengendalian implementasi tindakan serta mengevaluasi efektivitasnya dalam minimasi risiko. Jika implementasi tindakan pada risiko menimbulkan efek negatif maka risiko perlu dianalisis kembali atau mengadopsi respon yang baru, apabila peluang terjadinya risiko telah berlalu, maka itu bisa dihilangkan dari proyek Risk Identification Risk Identification merupakan tahap pertama dari proses manajemen risiko. Identifikasi risiko bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan penyebab yang pentingadari risiko dan ketidakpastian yang mungkin memiliki dampak yang signifikan terhadap tujuan proyek (ICE and FIA dalam Wiguna). Apakah mereka dapat dikontrol dan juga mendokumentasikan karakteristik mereka. Memang, ini adalah fase penting karena jika risiko tidak diidentifikasi, tidak mungkin dianalisis dan dikelola dalam langkah-langkah berikutnya. Menurut versi Project Management Institute (dalam Wiguna) ada sejumlah metode yang tersedia untuk mengidentifikasi risiko dapat ditemukan dalam literatur manajemen risiko, namun teknik umum dan pendekatan untuk identifikasi risiko meliputi : ulasan dokumentasi; brainstorming; teknik Delphi; wawancara; checklist; dan teknik diagram. Pendapat senada juga menyatakan bahwa informasi yang dibutuhkan untuk identifikasi risiko dapat diperoleh dari beberapa sumber seperti brainstorming dan dari referensi terkait proyek sejenis (WSDOT, 2013). Menurut Caltrans, selain brainstorming, identifikasi juga bisa dilakukan berdasarkan informasi dari pengalaman personil ataupun pengalaman pemangku kepentingan lain, konsultasi pada pihak lain yang memiliki pengetahuan mengenai proyek, ataupun asumsi (Caltrans, 2012) Risk Assesment Pada langkah kedua, risiko yang teridentifikasi dinilai dalam hal probabilitas dan dampaknya menggunakan pendekatan kualitatif (PMI dalam Wiguna). Kualitas informasi yang tersedia diperoleh dari teknik identifikasi risiko akan membantu keandalan penilaian tersebut, jika gagal mengenali faktor risiko yang signifikan maka dapat menyebabkan penilaian menjadi sangat menyesatkan (Ward dalam Wiguna). Pendekatan umum untuk menentukan tingkat risiko menggunakan matriks risiko probabilitas dampak (PMI dalam Wiguna). Probabilitas dan dampak risiko yang dinilai dan diplot pada grid dua dimensi. Posisi pada matriks mewakili tingkat risiko dalam kisaran rendah hingga sangat tinggi. Semakin tinggi tingkat risiko, maka probabilitas dan dampak juga tinggi.
5 Sangat dimungkinkan akan dipertimbangkan dalam langkah berikutnya dari analisis risiko dan harus dikelola dengan hati-hati Risk Analysis Pada tahap analisis risiko, probabilitas dan dampak dari setiap risiko pada tingkat proyek disintesis, menggunakan alat analisis kuantitatif untuk mendapatkan risiko proyek secara keseluruhan (PMI dalam Wiguna). Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengidentifikasi risiko yang memiliki konsekuensi yang jelas signifikan terhadap kinerja proyek jika terjadi (ICE and FIA dalam Wiguna). Flanagan dan Norman (dalam Wiguna) juga mengatakan bahwa dalam tahap ini, berbagai hasil dari setiap keputusan yang dibuat harus dianalisis. Dengan demikian, analisis risiko memberikan wawasan ke dalam apa yang terjadi jika terjadi risiko dan jika rencana tersebut tidak mencapai tujuan. Banyak teknik telah dikembangkan untuk menangani analisis risiko, namun dasar alat analisis kuantitatif meliputi (PMI dalam Wiguna) : analisis sensitivitas; pohon keputusan dan simulasi. Analisa kuantitatif itu sendiri sebagai analisis yang mengestimasi secara numerik kemungkinan suatu proyek memenuhi tujuan proyek dari segi biaya dan waktu Risk Response Setelah semua risiko utama telah ditentukan dalam tahap analisis risiko, dalam fase ini maka strategi untuk meminimalkan efek mereka atau memaksimalkan peluang dikembangkan (PMI dalam Wiguna). Flanagan da Norman juga mengungkapkan bahwa hal ini termasuk mengidentifikasi tindakan alternatif, menilai tindakan tersebut dan menerapkannya. Raftery juga menyatakan bahwa tujuan tahap ini adalah untuk mengaktifkan pengambil keputusan untuk membuat tanggapan dipertimbangkan dari risiko yang terjadi. Menurut Project Management Institute ada empat teknik yang biasanya digunakan untuk merespon risiko, termasuk menghindari, transferensi, mitigasi, dan penerimaan. Para ahli lainnya seperti Flanagan dan Norman, Raftery, dan Akintoye serta MacLeod (dalam Wiguna) juga mengusulkan cara yang sama untuk menanggapi risiko. Lebih lanjut diungkapkan bahwa bilamana tindakan terakhir yang dapat dilakukan dalam mitigasi risiko adalah dengan menghindari risiko itu sendiri, jika dampak dari risiko itu tidak dapat diterima (Flanagan, dkk, 1993). Adapun respon terhadap tingkat risiko menurut Hooper dkk (2009) ada 4 (empat) respon yang bisa diberikan antara lain : (1) tolerate, yaitu menolerir atau menerima terjadinya risiko; (2) threat, yaitu melakukan penanganan terhadap risiko atau mitigasi risiko; (3) transfer, yaitu pemindahan risiko ke pihak lain; dan (4) terminate, yaitu menghentian aktivitas yang menimbulakan risiko.
6 2.2.5 Risk Monitoring Tahapan final, risiko akhir digunakan untuk memastikan bahwa tindakan dilaksanakan bekerja dengan baik. Ini adalah sistem menyimpan catatan risiko yang teridentifikasi, pemantauan risiko yang terjadi dan efeknya pada proyek, dan kemudian mengendalikan tindakan dilaksanakan dan mengevaluasi efektivitasnya dalam meminimalkan risiko (PMI dalam Wiguna). Ini mungkin melibatkan pemilihan strategi alternatif, mengambil tindakan korektif dan atau perencanaan kembali proyek. Oleh karena itu, jika tindakan diimplementasikan pada risiko menyebabkan efek negatif, maka risiko perlu dianalisis ulang atau respon yang baru diadopsi, bila peluang terjadinya risiko telah berlalu maka dapat dihapus dari proyek (Tah and Carr dalam Wiguna) Kepemilikan tanggung jawab risiko (ownership of risk) Kepemilikan tanggung jawab risiko (ownership of risk) dialokasikan dengan prinsipprinsip yang telah dikembangkan oleh Flanagan dan Norman (1993), diantaranya: a) Pihak-pihak mana yang mempunyai kontrol terbaik terhadap kejadian yang menimbulkan risiko. b) Pihak mana yang dapat menangani apabila risiko tersebut muncul. c) Pihak mana yang mengambil tanggung jawab jika risiko tidak terkontrol. d) Jika risiko di luar kontrol semua pihak, maka diasumsikan sebagai risiko bersama. Hal ini juga berkenaan langsung dengan stakeholder sebagai para pemangku kepentingan proyek. Sehingga diperlukan untuk merespon risiko maupun memantaunya. Proses identifikasi stakeholder dapat diketahui sebagaimana diuraikan pada Gambar 2.2. Gambar 2.3 Proses Identifikasi Stakeholder dalam Proyek
7 Sumber : Karunia et al (2013); diolah (2016) Adapun hubungan atau keterkaitan antara stakeholder dengan impact maupun pengaruhnya dalam proyek dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut. Gambar 2.3 Keterkaitan Stakeholder dengan Impact maupun Pengaruhnya dalam Proyek Sumber : Karunia et al (2013); diolah (2016)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko ialah kegagalan mempertahankan biaya, waktu dan mencapai kualitas serta keselamatan kerja. Risiko
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL
BAB II TINJAUAN PUTAKA. RIIKO DALAM PROYEK KONTRUKI MERUPAKAN PROBABILITA KEJADIAN YANG MUNCUL 5 BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko
Lebih terperinciPERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO
PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO 1. Pengertian Manajemen Resiko Menurut Wikipedia bahasa Indonesia menyebutkan bahwa manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Dan Terminologi Proyek (Soeharto, 1999) mendefinisikan kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi
Lebih terperinciMANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC
MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC Yulianto, Aris Tjahyanto Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut
Lebih terperinciPerencanaan Resiko Teknik Informatika S1 IST AKPRIND Yogyakarta
Perencanaan Resiko Teknik Informatika S1 IST AKPRIND Yogyakarta Resiko: Pada umumnya resiko dikaitkan dengan peluang mendapatkan kerugian atau akibat buruk lain.!!! ada kerugian & ketidakpastian Resiko
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA
perpustakaan.uns.ac.id IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA Risk Identification and Analysis Method in Maintenance Period on Construction
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Proyek dan Proyek Konstruksi Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari Tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
Lebih terperinciPROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang
PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang mengkhususkan diri pada pengembangan manajemen proyek. PMBOK merupakan
Lebih terperinciRisk Management Framework. ISO 31000, ERM COSO, dan PMBOK AYU SM DIAN IS MRTI KELAS A
Risk Management Framework ISO 31000, ERM COSO, dan PMBOK AYU SM 5212100039 DIAN IS 5212100044 MRTI KELAS A Soal 1. What are activities in each process of risk management according to ISO 31000? List all
Lebih terperinciMANAJEMEN RISIKO PROYEK
MANAJEMEN RISIKO PROYEK 1. D E F I N I S I R I S I K O 2. D E F I N I S I M A N A J E M E N R I S I K O 3. T O L E R A N S I T E R H A D A P R I S I K O 4. P R O S E S M A N A J E M E N R I S I K O 1 DEFINISI
Lebih terperinci11/23/2011. (SUMBER: SCHWALBE, I.T.PROJECT MANAGEMENT, THOMSON LEARNING,2006 dengan modifikasi) Hendri Sopryadi,M.T.
2 Hendri Sopryadi,M.T.I (SUMBER: SCHWALBE, I.T.PROJECT MANAGEMENT, THOMSON LEARNING,2006 dengan modifikasi) KEBU- TUHAN & HARAP- AN STAKE- HOLDER CAKUPAN SDM WAKTU BIAYA MUTU MANAJEMEN INTEGRASI KOMUNI-
Lebih terperinciManajemen Risiko Proyek. Dr. Ir. Erizal, MAgr. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan
Manajemen Risiko Proyek Dr. Ir. Erizal, MAgr. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Risiko Proyek Peristiwa tidak pasti yang bila terjadi memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap minimal satu tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Konstruksi adalah semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Konstruksi adalah semua kegiatan membangun suatu
Lebih terperinciOverview Planning Project didasarkan pada sejumlah estimasi yang mencerminkan pemahaman thd situasi yang sekarang, informasi tersedia, dan asumsi yang
Risk Management Overview Planning Project didasarkan pada sejumlah estimasi yang mencerminkan pemahaman thd situasi yang sekarang, informasi tersedia, dan asumsi yang kita buat. Faktanya kita harus menaksir
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori yang menjadi landasan atau dasar dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Dari pembahasan bab ini nantinya diharapkan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan apartemen adalah salah satu pembangunan yang menimbulkan risiko tinggi bagi proyek tersebut maupun lingkungan sekitarnya dibandingkan dengan pembangunan
Lebih terperinciPENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI
9/28/2011 PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PERTEMUAN - 1 GAMBARAN UMUM MANAJEMEN 1 2 1. Peserta memahami tentang proyek 2. Peserta memahami konsep-konsep manajemen yang diperlukan dalam manajemen proyek Fungsi-fungsi
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN Manajemen Resiko Bisnis
KEWIRAUSAHAAN Manajemen Resiko Bisnis Erizal, S.Si,M.Kom PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Manajemen Resiko Bisnis Manajemen Resiko Manajemen risiko
Lebih terperinciANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA
ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA ANGGI BELLIAWAN 3106.100.090 Dosen Pembimbing : I Putu Artama Wiguna, Ir, MT, Ph.D Cahyono Bintang Burcahyo,
Lebih terperinciTUJUAN KULIAH BAHASAN
9/29/2011 PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PERTEMUAN - 1 GAMBARAN UMUM MANAJEMEN TUJUAN KULIAH BAHASAN 1. Peserta memahami tentang proyek 2. Peserta memahami konsep-konsep manajemen yang diperlukan dalam manajemen
Lebih terperinciKRITERIA KEBERHASILAN SUATU PROYEK
KRITERIA KEBERHASILAN SUATU PROYEK MAKALAH MANAJEMEN PROYEK Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan Matakuliah TI-4806 Manajemen Proyek Disusun oleh: Nama: Andrian Irawan NIM: 1410003 DEPARTEMEN
Lebih terperinci3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Dosen Pengampu: Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng. Phone/WA: 0856 4384 6541 PIN BB: 29543EC4 Email: anief.umby@gmail.com Website: http://anief.mercubuana- yogya.ac.id 3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas
Lebih terperinciRISK ASSESSMENT DAN UPAYA PENGEMBANGAN JASA KONSULTASI DI BIDANG MANAJEMEN RISIKO. oleh : Slamet Susanto, AK)
RISK ASSESSMENT DAN UPAYA PENGEMBANGAN JASA KONSULTASI DI BIDANG MANAJEMEN RISIKO oleh : Slamet Susanto, AK) Latar Belakang Dalam upaya mengembangkan metodologi Risk Management Based Audit (RMBA) di BPKP
Lebih terperinciSILABUS MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI
Kode Formulir : FM-STMIK MDP-KUL- 04.02/R4 SILABUS MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI A. IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Sistem Informasi Nama Matakuliah : Manajemen Proyek Teknologi Informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu tuntutan untuk menciptakan layanan yang berkualitas ataupun dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Era modernisasi saat ini pemanfaatan teknologi informasi sudah menjadi suatu tuntutan untuk menciptakan layanan yang berkualitas ataupun dalam mengoptimalisasikan
Lebih terperinciMANAJEMEN RISIKO PROYEK
MANAJEMEN RISIKO PROYEK Oleh : Suwinardi Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang 50275 Abstrak Manajemen Risiko pada proyek meliputi langkah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilakukan dalam semua bidang kehidupan selalu
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Risiko Setiap aktivitas yang dilakukan dalam semua bidang kehidupan selalu akan menimbulkan risiko, karena tidak ada kegiatan yang yang bebas dari risiko. Menurut Oxford
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
digilib.uns.ac.id BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Beberapa penelitian terdahulu yang telah mengaplikasi konsep Manajemen Risiko dengan metode Analytic Hierarchy Process
Lebih terperinciPertemuan 11 Manajemen Risiko
Pertemuan 11 Manajemen Risiko Tujuan Memahami konsep manajemen risiko Memahami sumber-sumber risiko Dapat memodelkan risiko dan membuat contingency plan. Risiko Masalah yang belum terjadi Kenapa menjadi
Lebih terperinciPEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI
PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI Linda Hadi dan Achmad Holil Noor Ali Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Email: l1nd4083@yahoo.com;
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. TEORI DASAR 2.1.1. Peranan COBIT dalam tata kelola TI COBIT adalah seperangkat pedoman umum (best practice) untuk manajemen teknologi informasi yang dibuat oleh sebuah lembaga
Lebih terperinciKebijakan Manajemen Risiko PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
I. PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No.1/M-MBU/2011 tanggal 1 November 2011, manajemen risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penerapan Good Corporate Governance. Pengelolaan
Lebih terperinciParadigma Manajemen Resiko. control. track RISK. identify. plan. analyze
Manajemen Resiko 1 Paradigma Manajemen Resiko control track plan RISK analyze identify 2 Manajemen Resiko Strategi Risiko Reaktif & Proaktif Risiko Perangkat Lunak Identifikasi Risiko Proyeksi Risiko Pengurangan,
Lebih terperinciSTUDI KASUS : KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK PROJECT MANAGEMENT, THIRD EDITION 1
STUDI KASUS : KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK IT PROJECT MANAGEMENT, THIRD EDITION 1 KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK Manajemen Proyek bisa dipandang sebagai kumpulan proses-proses yang saling terkait/berhubungan
Lebih terperinciManajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)
Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) 1. Identifikasi Resiko Karakteristik Resiko Uncertainty : tidak ada resiko yang 100% pasti muncul, sehingga tetap harus
Lebih terperinciUSULAN KERANGKA MANAJEMEN RESIKO IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BARU DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS BISNIS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI
USULAN KERANGKA MANAJEMEN RESIKO IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BARU DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS BISNIS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI Yohanes Suprapto Magister Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI),
Lebih terperinciChapter 3: Studi Kasus : Kelompok Proses Manajemen Proyek. IT Project Management, Third Edition Chapter 3
Chapter 3: Studi Kasus : Kelompok Proses Manajemen Proyek 1 Kelompok Proses Manajemen Proyek Manajemen Proyek bisa dipandang sebagai kumpulan proses-proses yang saling terkait/berhubungan Kelompok Proses
Lebih terperinciPEMBUATA TATA LAKSA A PROYEK PEMBA GU A SISTEM I FORMASI DI U IVERSITAS X BERDASARKA CMMI
PEMBUATA TATA LAKSA A PROYEK PEMBA GU A SISTEM I FORMASI DI U IVERSITAS X BERDASARKA CMMI ABSTRAK Pembangunan sistem informasi di Universitas X dilakukan dengan tidak menggunakan manajemen proyek yang
Lebih terperinciBentuk Soal dan Alokasi Waktu Ujian
Bentuk dan Alokasi Ujian Berikut adalah ketentuan tentang bentuk dan bobot soal ujian CPA of Indonesia sesuai dengan keputusan Dewan Sertifikasi Institut Akuntan Publik Indonesia. 1. Auditing & Assurance
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses tersebut terdapat tahapan pelaksanaan pekerjaan yang melibatkan sejumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi khususnya proyek gedung bertingkat bersifat unik, dalam proses tersebut terdapat tahapan pelaksanaan pekerjaan yang melibatkan sejumlah sumber daya
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.996, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Manajemen Risiko. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR
Lebih terperinciIDENTIFIKASI RISIKO PADA KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
IDENTIFIKASI RISIKO PADA KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN M. Awallutfi Andhika Putra 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1) Program Pascasarjana Manajemen Proyek Konstruksi,
Lebih terperinciCOSO ERM (Enterprise Risk Management)
Audit Internal (Pertemuan ke-4) Oleh: Bonny Adhisaputra & Herbayu Nugroho Sumber: Brink's Modern Internal Auditing 7 th Edition COSO ERM (Enterprise Risk Management) COSO Enterprise Risk Management adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). yang diperkirakan (Lifson & Shaifer, 1982).
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Definisi resiko: 1. Kejadian yang sering terjadi pada event tertentu atau faktor yang terjad selama proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). 2. Hubungan
Lebih terperinciMANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2
MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2 DEFINISI PROYEK Proyek adalah serangkaian aktifitas temporer dalam usaha melakukan dan mencapai tujuan tertentu (Schwalbe K, 2002). DEFINISI MANAJEMEN PROYEK
Lebih terperinciRESIKO PADA PROYEK-PROYEK DERMAGA DI SULAWESI UTARA
RESIKO PADA PROYEK-PROYEK DERMAGA DI SULAWESI UTARA Obert Tangdiembong Alumni Program Pascasarjana S2 Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Bonny F. Sompie, James A. Timboeleng Dosen Pascasarjana Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Risiko adalah bagian dari kehidupan. Menghindari semua resiko akan mengakibatkan tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan. The Institute
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang terkait sistem informasi dan perancangan sistem informasi pelaporan kejadian untuk memonitor risiko operasional di perusahaan. Dimulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Risiko adalah suatu peristiwa atau kondisi yang tidak menentu, yang jika terjadi berpengaruh pada setidaknya satu tujuan proyek. Tujuan proyek dapat mencakup ruang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jalan Raya Jalan raya adalah jalur - jalur tanah di atas permukaan bumi yang dibuat oleh manusia dengan bentuk, ukuran - ukuran dan jenis konstruksinya sehingga dapat digunakan
Lebih terperinciInititating Process Group
Inititating Process Group PROJECT INTEGRATION MANAGEMENT & PROJECT SCOPE MANAGEMENT Onah Siti Fatonah, S.Kom Dilakukan untuk mendefinisikan projek baru atau fase baru dari proyek yang sudah ada dengan
Lebih terperinciANALISIS RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA MULTIPURPOSE TELUK LAMONG SURABAYA DARI PERSEPSI KONTRAKTOR
ANALISIS RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA MULTIPURPOSE TELUK LAMONG SURABAYA DARI PERSEPSI KONTRAKTOR Siswanto dan Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian Manajemen
Lebih terperinciMANAJEMEN KUALITAS PROYEK
MANAJEMEN KUALITAS PROYEK 1. Manajemen Mutu Proyek Proyek Manajemen Mutu mencakup proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa proyek akan memenuhi kebutuhan yang dilakukan. Ini mencakup "semua aktivitas
Lebih terperinciPRAKTEK PENILAIAN RISIKO
PRAKTEK PENILAIAN RISIKO 1; Pengantar Mengingat bahwa risiko adalah bagian integral dari pencapaian nilai strategis, maka perusahaan tidak berpikiran untuk menghilangkan risiko Sebaliknya, perusahaan ini
Lebih terperinciPertemuan 2 Manajemen Proyek & Microsoft Project 2007
Pertemuan 2 Manajemen Proyek & Microsoft Project 2007 Tujuan : 1. Memahami konsep manajemen proyek. 2. Memahami siklus manajemen proyek. 3. Memahami struktur organisasi team proyek pengembangan sistem.
Lebih terperinciANALISA RISIKO TAHAP PERAWATAN JALAN DALAM PENERAPAN PERFORMANCE BASED CONTRACT PADA PROYEK JALAN DI JAWA TIMUR
ANALISA RISIKO TAHAP PERAWATAN JALAN DALAM PENERAPAN PERFORMANCE BASED CONTRACT PADA PROYEK JALAN DI JAWA TIMUR Eko Prihartanto Program Studi Teknik Sipil, Universitas Borneo Tarakan, Tarakan E-mail: eko_prihartanto@borneo.ac.id
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, ini terjadi oleh karena kurang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Risiko 2.1.1. Definisi Risiko Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.
Lebih terperinciDAFTAR ISI CHAPTER 5
DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 CHAPTER 5 ANOTHER INTERNAL CONTROL FRAMEWORK : CobiT 5.1 Pengantar COBIT... 3 5.2 Kerangka COBIT 4 5.3 Menggunakan COBIT untuk Menilai Pengendalian Intern... 6 5.4 Langkah-langkah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Latar Belakang CMMI (Capability Maturity Model Integration) Menurut Dennis M. Ahern, Aaron Clouse, dan Richard Turner, dalam buku mereka yang berjudul CMMI Distilled: A Practical
Lebih terperinciPENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 900/KEP.964-INSPT/2016
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 900/KEP.964-INSPT/2016 TUJUAN 1. Meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan dan peningkatan kinerja 2. Mendorong manajemen
Lebih terperinciMateri 4 Keamanan Sistem Informasi 3 SKS Semester 8 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya
Materi 4 Keamanan Sistem Informasi 3 SKS Semester 8 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Memahami manajemen resiko sistem informasi. Manajemen
Lebih terperinciPENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (
PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (3107.203.002) 1. Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah
Lebih terperinciMembangun SPIP: Mencari Model Implementasi Komprehensif. Marno Kastowo, M.E., Ak.
1 Membangun SPIP: Mencari Model Implementasi Komprehensif Marno Kastowo, M.E., Ak. Abstrak PP 60 Tahun 2008 mewajibkan menteri, kepala lembaga, gubernur, bupati, dan walikota untuk mengimplementasikan
Lebih terperinciBab 4 Hasil dan Pembahasan
Bab 4 Hasil dan Pembahasan Setelah membuat metode penelitian pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan ditampilkan hasil dari analisis yang dilakukan pada RSUD kota Salatiga. 4.1 Analisis Maturity Level
Lebih terperinciBAB III ANALISIS METODOLOGI
BAB III ANALISIS METODOLOGI Pada bagian ini akan dibahas analisis metodologi pembangunan BCP. Proses analisis dilakukan dengan membandingkan beberapa metodologi pembangunan yang terdapat dalam literatur
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 191/PMK.09/2008 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN,
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 191/PMK.09/2008 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam menyelesaikan kajian risiko pada Proyek Pembangunan Transmisi Saluran udara tegangan Tinggi (SUTT) 150 kv Malingping Bayah ini terdapat beberapa langkah
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN
I MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 2 /PMK.09/2016 TENT ANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciTata Kelola E-learning (E-learning Governance)
Feb 3, 2016 E-learning Tata Kelola E-learning (E-learning Governance) Nama Kelompok : 1 Fuad Aash Shiddiq -1103130115 Rayi Widhayanti -1103134364 Heni Tri Kurniasih-1103120251 Apa itu E-learning Governance?
Lebih terperinciCV. Lubersky Computer Semarang: IT Consultant, Software dan Web Development
Teknologi Informasi (TI) sudah menjadi spektrum dalam kegiatan bisnis dunia. Investasi untuk pengembangan teknologi informasi merupakan sebuah fenomena yang diyakini para pelaku bisnis akan menambah nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemangku kepentingan atau biasa yang disebut dengan stakeholder di dalam proyek
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemangku kepentingan atau biasa yang disebut dengan stakeholder di dalam proyek dapat di pegang oleh berbagai macam pihak. Stakeholder dapat dibedakan berdasarkan dengan
Lebih terperincimerupakan faktor sukses (critical success factor) yang mendorong pengambilan keputusan berisiko secara efektif (Hillson, 2008). Risk attitude adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengambilan keputusan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh manusia setiap saat, baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan profesional. Beberapa keputusan memiliki
Lebih terperinci2 Mengingat tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan Komnas HAM; : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia; 2. Undang-U
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1559, 2014 KOMNAS HAM. Manajemen Resiko. Penerapan. PERATURAN KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA NOMOR 005/PER.KOMNAS HAM/IX/2014 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENGGUNAAN MICROSOFT PROJECT
PERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENGGUNAAN MICROSOFT PROJECT TUJUAN : 1. Memahami konsep manajemen proyek. 2. Memahami siklus manajemen proyek. 3. Memahami struktur organisasi team proyek pengembangan
Lebih terperinciVertical dan Horizontal Internal dan Eksternal. 4 dimensi. Written dan Verbal
Project Communications Management proses yang sesuai dengan waktu dan sesuai rencana, pengumpulan, kreasi, distribusi, penyimpanan, feedback, manajemen, control, monitoring, dan susunan dari informasi.
Lebih terperinciPhase Siklus Hidup Proyek
MINGGU KE 2 MANAJEMEN PROYEK TERINTEGRASI 2.1. Tujuan, Proses dan Area Pengetahuan Proyek Mengintegrasikan manajemen proyek meliputi koordinasi semua area pengetahuan proyek ke dalam aktifitas pada siklus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan yang kompleks yang melibatkan pekerja, alat dan bahan dalam jumlah besar. Proyek mempunyai karakterisitik sebagai kegiatan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap awal, tahap visioning, tahap analysis, tahap direction, dan tahap recommendation. Tahap perencanaan STI
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)
ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) Ema Dwi Saputri 1) dan Putu Artama Wiguna 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciasuransi, industri asuransi dan fungsi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi. Modul 5 mengenai manajemen risiko: instrumen derivatif, manajemen
i M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Manajemen Risiko (EKMA4262) ini membahas tentang risiko, proses manajemen risiko dan enterprise risk management (ERM), identifikasi, pengukuran risiko dan beberapa tipe
Lebih terperinciMANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK
MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK Pengertian Umum Stakeholder Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan
Lebih terperinciBAB 3 3 METODE PENELITIAN
31 BAB 3 3 METODE PENELITIAN Bab metodologi penelitian berisi penjelasan mengenai metode dan tahapan yang dilakukan penulis untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu perancangan skenario investasi terbaik
Lebih terperinciKAJIAN MANAJEMEN RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN METODA RISK BREAKDOWN STRUCTURE & ANALYTHICAL HIERARCHY PROCESS
KAJIAN MANAJEMEN RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN METODA RISK BREAKDOWN STRUCTURE & ANALYTHICAL HIERARCHY PROCESS (Studi Kasus : Proyek Jalan Manggopoh-Padang Sawah Simpang Empat) ARTIKEL EFRIZON NPM. 1210018312002
Lebih terperinciManajemen Integrasi Dalam Proyek Chapter 3. Heru Lestiawan, M.Kom
1 Manajemen Integrasi Dalam Proyek Chapter 3 Heru Lestiawan, M.Kom Learning Objectives 2 Menggambarkan suatu kerangka keseluruhan untuk manajemen integrasi proyek yang berkaitan dengan bidang pengetahuan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terkait Dari topik yang akan penulis ambil untuk penelitian ini, penulis mencari beberapa penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan untuk dijadikan referensi. Diharapkan
Lebih terperinciKONTEKS & PROSES MANAJEMEN PROYEK. PERTEMUAN 2 Heru Lestiawan, M.Kom
KONTEKS & PROSES MANAJEMEN PROYEK PERTEMUAN 2 Heru Lestiawan, M.Kom DEFINISI MANAJEMEN PROYEK Project management is the application of knowledge, skills, tools and techniques to project activities to meet
Lebih terperinci1. Project Management Awareness
1. Project Management Awareness Pelatihan ini diberikan kepada para Executive perusahaan dalam pemahaman siklus project dan proses mangement proyek, disini akan diberikan dasar-dasar tentang project management.
Lebih terperinciMATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
MANAJEMEN RESIKO PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan Resiko : peluang mendapatkan kerugian atau akibat
Lebih terperinciMENEJEMEN PROYEK MONITORING dan EVALUASI
MENEJEMEN PROYEK MONITORING dan EVALUASI Fungsi Monitoring dan Evaluasi Berupa tindakan pengukuran kualitas penampilan dan penganan alisaan serta pengevaluasian penampilan yang diikuti dengan tinda kan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN
IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk menjadi Sarjana Teknik Sipil Disusun Oleh
Lebih terperinciPENGARUH RISIKO PADA PROYEK PERLUASAN DAN RENOVASI HOTEL DI BALI TERHADAP BIAYA, MUTU, DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK TESIS BAB I PENDAHULUAN
PENGARUH RISIKO PADA PROYEK PERLUASAN DAN RENOVASI HOTEL DI BALI TERHADAP BIAYA, MUTU, DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK TESIS BAB I PENDAHULUAN PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan dan digunakan sebagai bahan kajian. Hasil-hasil penelitian yang
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KAJIAN RISIKO TAHAP PRA KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150 KV MALINGPING - BAYAH
TUGAS AKHIR KAJIAN RISIKO TAHAP PRA KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150 KV MALINGPING - BAYAH Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM MANAJEMEN PROYEK 1 MANAJEMEN PROYEK P/L IF015 3 SKS
GAMBARAN UMUM 1 PROYEK EFISIEN? MANAJEMEN / PENGELOLAAN EFEKTIF SUKSE S 2 PROYEK PROYEK: Usaha dalam waktu yang terbatas untuk mencapai tujuan /hasil tertentu (produk/jasa) Umumnya proyek melibatkan banyak
Lebih terperinciMANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu
Program Mata Kuliah Terbuka MANAJEMEN PROYEK Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu MATERI DAN REFERENSI Dokumen ini merupakan rangkaian dari dokumen pembelajaran program mata kuliah terbuka MANAJEMEN
Lebih terperinciMETODOLOGI MANAJEMEN PROYEK
METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK Gentisya Tri Mardiani, M.Kom MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Metodologi Manajemen Proyek The traditional approach : 1. Project Initiation Stage 2. Project Planning or Design
Lebih terperinciManajemen Resiko Enterprise
Manajemen Resiko Enterprise Rosa Ariani Sukamto 23507024 IS-7075 Manajemen Resiko Abstrak Resiko dari segi finasial dan operasional selalu dihadapi oleh semua perusahaan tanpa terkecuali. Oleh karena itu
Lebih terperinciKEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 903/Kep.1541-Keu/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT,
KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 903/Kep.1541-Keu/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan
Lebih terperinci