BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN

Gambar 1. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jumlah 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi PGSD. Diajukan Oleh: SITI MAFTUKHA A54e131020

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

No Nilai Kategori Jumlah Prosentase 1 60 Tuntas 16 anak 59,25 % 2 60 Belum Tuntas 11 anak 40,74 % Jumlah 27 anak 100 %

SDN POHIJO 01 Alamat: Jln. Juana Tayu Km. 10 Desa PohijoKec. Margoyoso Kab. Pati 59154

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPS Siswa Sebelum Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

Deskripsi Siklus 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3)..

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. juga teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Penelitian ini hanya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI MAFTUKHA NIM.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Kondisi Awal Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan pada semester 1 terhadap siswasiswi kelas 4 di SDN Pohijo 01 Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati pada tahun pelajaran 2011/2012.untuk mengetahui kondisi awal siswa, dilaksanakan terlebih dahulu tes untuk mengetahui hasil belajar denga metode konvensional. Berikut ini adalah hasil tes yang diperoleh siswa sebagaimana tercantum dalam tabel 4.1: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Pra Siklus Nilai Frekuensi Prosentase 40 50 51 60 61 70 71 80 81 90 Jumlah 6 40.00% 2 13.33% 6 40.00% 1 6.67% 0 0.00% 15 100.00% Dari tabel di atas diketahui bahwa dalam kondisi awal sebelum penerapan pembelajaran metode inkuiri ternyata hasilnya tidak memuaskan.masih terdapat 6 siswa atau 40% yang nilainya berkisar antara 40 50. Siswa yang medapatkan nilai di atas 71 hanya seorang saja yaitu 6,67% dan tidak ada siswa yang mempunyai nilai di atas 90.Sedangkan siswa yangmemperoleh nilai antara 61-70 sebanyak 40% atau sejumlah 6 anak. Untuk memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang hasil tes pra siklus dapat dijelaskan dengan diagram sebagai berikut: 22

Diagram 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Pra Siklus Sedangkan nilai ketuntasan belajar siswa saat pra siklus bisa dijelaskan pada tabel berikut 4.2 ini: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Tes Pra Siklus Ketuntasan Frekuensi Prosentase Tuntas Tidak Tuntas Jumlah 8 53.33% 7 46.67% 15 100.00% Kepala SDN Pohijo 01 telah menetapkan bahwa nilai KKM matematika sebesar 60. Sehingga siswa dikatakan tuntas dalam pembelajaran jika mampu memperoleh nilai paling sedikit 60.Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai di bawah 60 dikatakan tidak tuntas dan harus mengikuti program remedial.berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 8 siswa atau 53.33%ternyata sebelum penerapan pembelajaran matematika metode 23

inkuiri memperoleh hasil tuntas.sedangkan hampir separo dari jumlah 15 siswa atau sebanyak 7 siswa atau 46,67% hasilnya tidak tuntas. Berikut ini disajikan diagram untuk memberikan gambaran menyeluruh dari hasi ketuntasan siswa. Diagram 4.2 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Tes Pra Siklus Rendahnya nilai rata-rata siswa yang masih di bawah KKM dan tingkat ketuntasan belajar yang rendah maka penulis melakukan sebuah penelitian tindakan kelas dengan rancangan penelitian yang sudah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian ini penulis melakukan model pembelajaran metode inkuirimelalui dua siklus yaitu pada materi Keliling dan luas bangun datar. 4.2 Diskripsi Siklus I 4.2.1 Perencanaan Memperhatikan hasil dan pelaksanaan pembelajaran pada pra siklus yang lebih banyak dilakukan dengan cara konvensional, maka dalam siklus I ini penulis mempersiapkan secara matang untuk melaksanakan proses pembelajaran matematika metode inkuiri.persiapan yang penulis lakukan diantaranya menyusun scenario pembelajaran (RPP), 24

mempersiapkan instrument, alat dan bahan pembelajaran.adapun RPP dan lembar observasi sebagaimana dalam lampiran laporan penelitian tindakan kelas ini. 4.2.2 Implementasi Tindakan Pada siklus I ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengam masing-masing pertemuan dialokasikan waktu sebanyak 2 x 35 menit.siklus ini dilaksanakan pada tanggal 5 dan 10 Nopember 2011 bertempat di SDN Pohijo 01 Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati.Guru, dalam hal ini adalah penulis sendiri melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang sudah direncakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Urutan kegiatannya adalah sebagai berikut: 1. Pertemuan 1 Pada kegiatan awal pertemuan pertama ini guru mengawalinya dengan mengajak berdoa yag dilanjutkan dengan mengabsen kehadiran siswa, dan hasilnya tidak ada satupun siswa yang absen. Sambil mempersiapkan materi ajar dan bahan ajar, guru memotivasi siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti guru menggambar sebuah segitiga di papan tulis, kemudian salah seorangsiswa diminta mengukur panjang sisi-sisinya.panjang ketiga sisi segitigakemudian dijumlahkan. Guru menjelaskan bahwa jumlah panjang ketigagaris sisinya itulah yang dinamakan keliling segitiga. Pada kegiatan akhir guru memberi kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya mengikuti proses belajar mengajar dan guru juga meminta siswa mengulang kembali materi yang diterimanya di rumah.. 2. Pertemuan 2 Awal kegiatan pada pertemuan kedua ini guru mengajak siswa mengingat sekilas pembelajaran yang lalu, serta memeriksa tugas yang diberikan kepada siswa pada pertemuanyang lalu. Guru bersama-sama siswa mendiskusikan penggunaan rumus kelilingdan luas segitiga merupakan kegiatan inti dalam pertemuan ini.guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyatakan hal-hal yang kurang jelas serta meminta siswa 25

kepada siswa untuk menyatakan hal-hal yang kurang jelas serta meminta siswa Distribusi Frekuensi Hasil Tes Siklus I Nilai Frekuensi Prosentase 40 50 51 60 61 70 71 80 81 90 91-100 Jumlah 2 13.33% 2 13.33% 6 40.00% 2 13.33% 1 6.67% 2 13.33% 15 100.00% Dari tabel di atas terlihat bahwa ada kenaikan nilai cukup signifikan setelah siswa mendapatkan model pembelajaran dengan metodeinkuiri.hal ini terbukti, di samping terdapat 2 siswa atau 13,33% yang mendapatkan nilai di atas 91, juga terdapat 40% atau 6 siswa yang mendapatkan nilai 61-70 dan ini merupakan nilai yang paling banyak muncul. Dalam siklus I ini rentang nilai 40-50, 51-60, 71-80 dan 91-100 ternyata mempunyai persentase yang sama yaitu sebesar 13,33%. Untuk memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang hasil tes pada siklus I ini dapat dijelaskan dengan diagram sebagai berikut: 26

Diagram 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Siklus I Nilai rata-rata siswa pada siklus I ini sebesar 70,67. Ketuntasan belajar yang dicapai siswa sebesar 86,67 % atau 13 siswa dari seluruh siswa (15 siswa) dan sisanya sebesar 13,33% belum tuntas sesuai ketentuan KKM sebesar 60. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tabel 4.4 di bawah ini: Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Tes Siklus I Ketuntasan Frekuensi Prosentase Tuntas Tidak Tuntas Jumlah 13 86.67% 2 13.33% 15 100.00% Tabel di atas dapat dijelaskan dengan diagram sebagai berikut: 27

Diagram 4.4 Distribusi Frekuensi KetuntasanHasil Tes Siklus I Berdasarkan data distribusi frekuensi nilai dan ketuntasan belajar pada pembelajaran yang dilakukan dengan cara yang konvensional dengan data frekuensi nilai dan ketuntasan belajar pada pembelajaran metode inkuirisudah menunjukkan adanya peningkatan. Ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran sebelumnya hanya mencapai 53,33%, tetapi dengan penerapan pembelajaran matematika metode inkuiri ketuntasan belajar siswa meningkat tajam menjadi 86,67%. 4.3 Diskripsi Siklus II 4.3.1 Perencanaan Pelaksanaan pembelajaran pada pra siklus II ini merupakan perbaikan pembelajaranpada siklus I. Pada dasarnya siklus II memiliki prinsip kerja yang sama dengan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Penulis berusaha memperbaiki semaksimal mungkin pembelajaran matematika metode inkuiri ini. Persiapan yang penulis lakukan diantaranya menyusun skenario pembelajaran (RPP), mempersiapkan instrument, alat dan bahan pembelajaran.adapun RPP dan lembar observasi sebagaimana dalam lampiran laporan penelitian ini. 28

4.3.2 Implementasi Tindakan Pada siklus I ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengam masing-masing pertemuan dialokasikan waktu sebanyak 2 x 35 menit. Siklus ini dilaksanakan pada tanggal 19 dan24 Nopember 2011. Urutan kegiatannya adalah sebagai berikut: 1. Pertemuan 1 Pada kegiatan awal pertemuan pertama ini guru mengawalinya dengan memotivasi siswa dilanjutkan dengan mengabsen kehadiran siswa, kemudian mengingatkan kembali tentang pembelajaran yang lalu. Pada kegiatan inti dengan menggunakan metode informasi, guru memberikan contoh soal cerita yang berkaitan dengan keliling dan luas segitiga, kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.selanjutnya, siswa diminta mencoba menyelesaikan soal-soal cerita yangada di buku siswa. Pada kegiatan akhir guru memberi beberapa pertanyaan penjajakan kepada siswa secara acak kemudian membuat kesimpulan dari materi yang disampaikan, dan juga memberikan tugas pekerjaan rumah. 2. Pertemuan 2 Awal kegiatan pada pertemuan kedua ini guru membahas memotivasi siswa betapa pentingnya belajar.guru juga menjelaskan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti dalam pertemuan iniguru memberikan contoh soal cerita yang berkaitan dengan keliling danluas jajargenjang, kemudian siswa diminta mendiskusikan penyelesaiannya.selanjutnya menyimpulkan hasil diskusi siswabeberapa siswa diminta menyampaikan permasalahan yang dialami, sementara yang lain diminta menanggapi. Kegiatan penutup, guru bersama siswa membuat kesimpulan dan pemberian tuga di rumah. 4.3.3 Observasi Guru meminta bantuan teman sejawat untuk mengobservasi jalanya peniltian tindakan kelas pada siklus II ini. Dalam pengamatannya proses pembelajaran berlangsung lebih baik 29

daripada siklus I. Hasil observasi pada siklus I guru dalam proses pembelajaran diberikan nilai 92,22, dengan kategori Sangat Baik Sekali. 4.3.4 Analisis dan Refleksi Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I ini guru melakukan penilaian kepada siswa untuk mengetahui hasil pembelajaran dengan metodeinkuiri. Dari hasil penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru diperoleh skor tes yang disajikan dalam tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Siklus II Nilai Frekuensi Prosentase 40 50 0 0.00% 51 60 2 13.33% 61 70 4 26.67% 71 80 3 20.00% 81 90 3 20.00% 91-100 3 20.00% Jumlah 15 100.00% Dari tabel di atas cukup menarik jika diamati, karena terdapat 3 kelompok rentang nilai yang perolehannya sama, yaitu 20,00% atau 3 siswa.3 kelompok rentang nilai tersebut adalah 71-80, 81-90 dan 91-100. Kenaikan hasil belajar cukup signifikan ditandai dengan naiknya nilai rata-rata siswa yaitu 77,64, sementara pada siklus I hanya 70,67. Di samping itu tidak terdapat siswa yang memperoleh nilai di bawah 50. Sementara nilai 61-70 cukup mendominasi dimana perolehannya sebesar 26,67% mewakili 4 siswa. Untuk memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang hasil tes pada siklus II ini dapat dijelaskan dengan diagram line sebagai berikut: 30

Diagram Line 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Siklus II Ketuntasan belajar yang dicapai siswa sangat menggembirakan, karena seluruh siswa mencapai tuntas belajar yaitu sebesar 100 % atau 15 siswasesuai ketentuan KKM sebesar 60. Jadi dalam siklus II ini terdapat tidak terdapat satupun anak yang belum mencapai KKM.Hal ini dapat ditunjukkan dengan tabel 4.4 di bawah ini: Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Tes Siklus II Ketuntasan Frekuensi Prosentase Tuntas Tidak Tuntas Jumlah 15 100.00% 0 0.00% 15 100.00% Tabel di atas dapat dijelaskan dengan diagram sebagai berikut: 31

Diagram 4.6 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Tes Siklus II Berdasarkan data distribusi frekuensi nilai dan ketuntasan belajar pada pembelajaran metodeinkuiri terbukti menunjukkan adanya peningkatan. 4.4 Pembahasan Penggunaan metode inkuiriuntuk standar kompetensi menggunakan konsep keliling dan luas bangun datarsederhana dalam pemecahan masalah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.hal ini terbukti dengan adanya peningkatan rara-rata kelas dan peningkatan ketuntasan belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II. Hal ini dapat dilihat pada tabel perbandingan ketuntasan belajar sebagai berikut: 32

Tabel 4.7 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Tuntas 8 53.33% 13 86.67% 15 100.00% Tidak Tuntas 7 46.67% 2 13.33% 0 0.00% Jumlah 15 100.00% 15 100.00% 15 100.00% Tabel di atas juga nampak pada diagram di bawah ini untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang perbandingan ketuntasan, yaitu sebagai berikut: Diagram 4.7 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II Dari tabel dan diagram di atas dapat dijelaskan bahwa ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan. Pada pra siklus ketuntasan belajar hanya mencapai 53,33%, kemudian pada siklus I dan siklus II secara berturut-turut mengalami perubahan yaitu 86,67% 33

dan 100%. Dari pra siklus ke siklus I mengalami kenaikan ketuntasan sebesar 33,33%, sedangkan dari siklus I ke siklus II naik sebesar 13,33%. Demikian juga nilai rata-rata, nilai minimum dan maksimum juga mengalami kenaikan sebagaimana nampak pada tabel di bawah ini: Tabel 4.8 Antar Kondisi Kondisi Siklus pra siklus, siklus I dan siklus II Jenis Nilai Siklus Pra I II Rata-rata 58,00 70,67 77,64 Minimum 40 50 60 Maksimum 85 100 100 Diagram 4.8 Antar Kondisi Kondisi Siklus pra siklus, siklus I dan siklus II Metode inkuiripada dasarnya adalah pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berfikir ilmiah. metode ini menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kekreatifan dalam pemecahan masalah. Disini siswa sebagai 34

subjek belajar.peranan guru dalam metode ini adalah pembimbing belajar dan fasilitator belajar. Diharapkan dengan strategi ini siswa akan lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga siswa akan lebih memahami materi matematika yang dipelajari, selain itu konsep yang mereka dapatkan akan lebih lama tersimpan didalam memori mereka. Hal ini terbukti dalam penilitian tindakan kelas ini, dimana dengan penggunaan metode inkuiri dalam pelajaran matematika ini mampu meningkatkan hasil belajar siswa. 35