BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Kinerja instansi pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan dimana hasil akhirnya adalah terciptanya pelayanan kepada masyarakat. Dengan adanya pengukuran kinerja, pemerintah akan dapat menentukan berbagai cara untuk mempertahankan atau meningkatkan kinerjanya. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang seharusnya terjadi dengan kinerja yang diharapkan dimana pengukuran dan pembandingan kinerja dalam laporan kinerja harus cukup menggambarkan posisi kinerja instansi pemerintah. A. CAPAIAN KINERJA INSPEKTORAT Analisis capaian kinerja sasaran dilakukan atas capaian sasaran yang dipengaruhi oleh pelaksanaan kegiatan. Adapun cara yang dipergunakan dengan membandingkan indikator-indikator sasaran yang direncanakan (diharapkan) dengan realisasinya, atau antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai Inspektorat. Kemudian dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja (performance gap) yang diakibatkan oleh realisasi yang berbeda dengan yang direncanakan. Inspektorat merupakan satuan kerja perangkat daerah yang mendukung terwujudnya peningkatan pengawasan yang profesional dan mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, maka Inspektorat dalam hal ini memposisikan diri sebagai motivator dan katalisator dalam proses pencapaian kepemerintahan yang baik. Capaian sasaran ini diukur dengan 9 (sembilan) indikator kinerja utama yang dilaksanakan oleh Inspektorat, yaitu sebagai berikut: No Indikator Kinerja Utama Satuan 1 Persentase aparatur yang memenuhi syarat sebagai pejabat fungsional melalui Target 01 Realisasi 01 % Capaian % 70 7. 109.51 1
pembentukan Jabatan fungsional Auditor (JFA)/Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan (PUPD) Persentase aparatur pengawasan yang mengikuti Bimtek dan pelatihan pengawasan setiap tahun 3 Jumlah laporan hasil pemeriksaan reguler yang diterbitkan setiap tahun 4 Jumlah pelaksanaan tindak lanjut oleh SKPD atas temuan dan rekomendasi hasil pemeriksaan 5 Persentase kerugian negara/daerah yang telah disetor ke kas daerah Tersedianya evaluasi kinerja SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Rokan Hulu 7 Tersedianya reviu laporan keuangan Pemerintah yang tepat waktu 8 Jumlah pedoman dalam sebagai acuan audit dan evaluasi yang diterbitkan setiap tahun 9 Tersedianya informasi kinerja Pemerintah yang objektif dan informatif yang tepat waktu Orang 35 1 LHP Reguler LHP Kecamatan LHP Kelurahan LHP Desa LHR Laporan SKPD 3 1 30 45 % 80 1 4 45 100.00 LHR - - - - - - Dokumen (Perbub) - - - - - - Capaian indikator di atas terutama dicapai melalui 3 (tiga) program utama dan 11 (sebelas) kegiatan utama, yaitu: Program: 1. Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan;. Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH; 3. Penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan. Kegiatan: 1. Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan;. Pelatihan teknis pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja; 3. Pelaksanaan Pengawasan internal secara berkala; 4. Penanganan kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah; 5. Tindak lanjuti hasil temuan pengawasan;
. Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif; 7. Evaluasi berkala temuan hasil pengawasan; 8. Pelaksanaan penelitian dan penilaian LPP; 9. Evaluasi LAKIP SKPD di Lingkungan Pemda ; 10. Sosialisasi peraturan perundang-undangan; 11. Penyusunan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan. Tingkat capaian kinerja Inspektorat Tahun 01 yang diukur berdasarkan indikator kinerja utama adalah sebagai berikut : 1. Persentase aparatur yang memenuhi syarat sebagai pejabat fungsional melalui pembentukan Jabatan fungsional Auditor (JFA)/Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan (PUPD). Diukur dari Jumlah tenaga fungsional auditor (JFA)/ Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan (PUPD), Kegiatan ini dilaksanakan pada Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur dengan target kinerja adalah 37 orang dengan tingkat capaian sebanyak 8 orang atau sebesar 75,8 persen. Hal ini disebabkan masih terdapat aparatur yang belum bisa mengikuti kegiatan tersebut. Namun untuk pencapaian IKUnya adalah sebesar 7,7 persen, yang diperoleh dari 3 orang yang telah memenuhi syarat sebagai pejabat fungsional auditor dibandingkan dengan 30 orang jumlah seluruh aparatur.. Persentase aparatur pengawasan yang mengikuti Bimtek dan pelatihan pengawasan setiap tahun. Diukur dari Jumlah aparatur pengawasan yang mengikuti Bimtek dan pelatihan pengawasan setiap tahun. Kegiatan ini dilaksanakan pada Pelatihan teknis pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja dengan target kinerja adalah 37 orang dengan tingkat capaian 0 persen. Hal ini disebabkan adanya optimalisasi anggaran sehingga kegiatan tersebut tidak dapat dilaksanakan. Selain itu kegiatan ini dilaksanakan juga pada Bimbingan teknis dan implementasi peraturan perundang-undangan, dengan target kinerja adalah 8 orang dan tingkat capaian sebanyak 1 orang atau sebesar 75 persen. Hal ini disebabkan karena adanya optimalisasi anggaran sehingga anggaran tidak dapat dicairkan seluruhnya. 3
3. Jumlah laporan hasil pemeriksaan reguler yang diterbitkan setiap tahun. Kegiatan ini dilaksanakan pada Pelaksanaan Pengawasan internal secara berkala dengan target kinerja adalah 77 LHP, LHR Laporan Keuangan dan 1 LHR RKA dengan tingkat capaian sebanyak 1 LHP, LHR Laporan Keuangan atau sebesar 78,75 persen. Hal ini disebabkan oleh masih kurangnya jumlah aparatur pengawas di Inspektorat, dimana kegiatan pemeriksaan regular sering bersamaan waktunya dengan pemeriksaan khusus/ kasus sehingga mengakibatkan salah satu kegiatan tersebut tidak dapat dilaksanakan. 4. Jumlah pelaksanaan tindak lanjut oleh SKPD atas temuan dan rekomendasi hasil pemeriksaan Kegiatan ini dilaksanakan pada Tindak lanjut hasil temuan pengawasan dengan target kinerja adalah laporan dengan tingkat capaian sebanyak 4 laporan atau sebesar,7 persen. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya laporan TP-TGR yang dikarenakan kegiatan TP-TGR belum dilaksanakan pada tahun 01. 5. Persentase kerugian negara/daerah yang telah disetor ke kas daerah Kegiatan ini dilaksanakan pada Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif dengan target kinerja adalah 45 orang tim kormonev, entri brefing pemeriksaan BPK, dan entri brefing pemeriksaan Inspektorat Propinsi dengan tingkat capaian 10 orang atau sebesar 5,31 persen. Hal ini disebabkan oleh. Tersedianya evaluasi kinerja SKPD di lingkungan pemerintah Kegiatan ini dilaksanakan pada Evaluasi LAKIP SKPD di Lingkungan Pemda Kabupaten Rokan Hulu dengan target kinerja adalah 1 LHE dengan tingkat capaian sebanyak 0 LHE atau sebesar 0 persen. Hal ini disebabkan karena adanya optimalisasi anggaran sehingga anggaran tidak dapat dicairkan dan kegiatan tidak dapat dilaksanakan. 7. Jumlah pedoman dalam sebagai acuan audit dan evaluasi yang diterbitkan setiap tahun Kegiatan ini dilaksanakan pada Penyusunan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan dengan target kinerja adalah SOP dengan tingkat capaian sebanyak 0 SOP atau sebesar 0 persen. Hal ini disebabkan karena adanya optimalisasi anggaran sehingga anggaran tidak dapat dicairkan dan kegiatan tidak dapat dilaksanakan. 4
berikut: Perbandingan realisasi dan capaian kinerja dengan tahun sebelumnya adalah sebagai No Indikator Kinerja Utama Hasil 015 Hasil 01 % Capaian Tercapai /Tidak Hasil s.d 01 1 Persentase aparatur yang memenuhi syarat sebagai pejabat fungsional melalui pembentukan Jabatan fungsional Auditor (JFA)/Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan (PUPD) 7. 109.51 V Persentase aparatur pengawasan yang mengikuti Bimtek dan pelatihan pengawasan setiap tahun 1 3 Jumlah laporan hasil pemeriksaan reguler yang diterbitkan setiap tahun 1 4 Jumlah pelaksanaan tindak lanjut oleh SKPD atas temuan dan rekomendasi hasil pemeriksaan 5 Persentase kerugian negara/daerah yang telah disetor ke kas daerah Tersedianya evaluasi kinerja SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Rokan Hulu 7 Jumlah pedoman dalam sebagai acuan audit dan evaluasi yang diterbitkan setiap tahun Keterangan : V = mencapai target, X = tidak mencapai target, dibandingkan kinerja tahun lalu 4 45 - - - 100.00 V = tidak mencapai target tetapi ada peningkatan Berdasarkan data diatas, peningkatan kualitas pengawasan internal Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu telah dilaksanakan secara konsisten. B. REALISASI ANGGARAN Capaian sasaran yang telah ditargetkan Inspektorat tahun 01 tidak terlepas dari adanya dukungan dana yang telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dalam rangka pelaksanaan urusan pengawasan tahun 01 di lingkungan Pemerintahan secara implementatif dilaksanakan oleh Inspektorat. Pada Inspektorat mengalokasikan anggaran sebesar Rp.4.541.900.300,- dan dalam pelaksanaannya menyerap dana sebesar Rp.3.38.91.500,- atau 74.48%. 5
NO PROGRAM/KEGIATAN PAGU REALISASI % I Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH 1 Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala Penanganan kasus pengaduan dilingkungan pemerintah daerah 1.70.755.000,- 1.105.450.000,- 159.871.000,- 59.310.000,- 3 Tindak lanjuti hasil temuan pengawasan 99.04.000,- 9..800,- 4 Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif 5 Evaluasi berkala temuan hasil pengawasan Pelaksanaan Penelitian dan Penilaian LPP 7 Evaluasi LAKIP SKPD di lingkangan PEMDA 8 Sosialisasi Peraturan Perundangan- Undangan II Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 1 Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur Pelatihan teknis pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja III Program Penataan dan penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan 1 Penyusunan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan IV Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1 Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan V Program pelayanan pdministrasi perkantoran.0.000,- 4.350.000,- 77.113.000,- - 51.055.000,- 8.875.000,- 138.84.000,- - 9.50.000,- - 35.075.000,-.175.000,- 47.115.000,- - 39.750.000,- - 73.459.000,- 140.193.500,- 1 Penyediaan jasa surat menyurat.074.000,-.074.000,- Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya listrik dan air 3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan operasional 9.70.000,- 1.47.000,- 14.975.000,- 13.703.000,- 4 Penyediaan jasa kebersihan kantor 131.483.000,- 111.000.000,-
5 Penyediaan alat tulis kantor 114.75.000,- 113.85.500,- Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 7 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 8 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 9 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 3.773.300,- 3.384.000,- 105.50.000,- 101.357.000,- 85.700.000,- - 4.90.000,- 4.770.000,- 10 Penyediaan bahan logistik kantor 0.91.000,- 171.799.500,- 11 Penyediaan makanan dan minuman 43.85.000,- 43.578.000,- 1 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 45.84.000,- 34.59.000,- 13 Penyediaan jasa tenaga teknis kantor 411.88.000,- 403.50.000,- 14 Penyediaan jasa keamanan kantor 104.583.000,- 104.400.000,- VI Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 1 Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan 4.380.000,- 30.3.500,- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 3 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor 40.854.000,- 191.97.00,- 4.800.000,- 58.17.500,- JUMLAH 4.541.900.300,- 3.38.91.500,- 74.48 7