IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA. Oleh I Putu Pranatha NIM

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

Kata-kata Kunci: TGT, aktivitas, hasil belajar,lompat jauh.

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET. Oleh Daniel Benu NIM

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

ARTIKEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLAA. Oleh Komang Agus Dian Tri Putrawan NIM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL PASSING SEPAK BOLA

Kata-kata Kunci: TAI, aktivitas, hasil belajar, passing bola voli.

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAKBOLA. Oleh I Putu Oka Putrawan NIM

ARTIKEL MODEL KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK BOLA BASKET. Oleh Gede Arya Andreawan NIM

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING

ARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh Made Arya Sudita NIM

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULU TANGKIS

MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

PENERAPAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh: I Ketut Jaya Laksana NIM.

ARTIKEL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW I UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH. Oleh Agus Suyasa NIM

IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PUKULAN PENCAK SILAT

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA. Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM

Komang Suastika, I Putu Darmayasa, dr. Putu Adi Suputra

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLAVOLI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVIS BOLA VOLI. Oleh I Putu Sudiadnyana NIM.

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK LOMPAT JAUH. Oleh Nyoman Suwartana NIM

Kata-kata kunci: Model kooperatif NHT, aktivitas, hasil belajar, passing bola basket

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULUTANGKIS

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING CONTROL SEPAK BOLA

MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh I Gede Agustina NIM.

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET. Oleh I Putu Winasa NIM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK GAYA LOMPAT JAUH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATAKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLABASKET

PENERAPAN KOOPERATIF GI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING BOLA BASKET

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT. Kadek Hendra Setiawan

PENERAPAN KOOPERATIF GI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING BOLA VOLI

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU. I Kadek Astrawan

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE (GI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SPRINT

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : Hal , Desember 2015

PENERAPAN KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI. I Gede Wenawa Putra

PENERAPAN KOOPERATIF GI MENINGKAT MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR TEKNIK TENDANGAN PENCAK SILAT

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

ARTIKEL IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

PENERAPAN PEMBELAJARAN NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh I Made Sudiartha NIM

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TPS MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI. Oleh DEWA AYU DWI APRIANI NIM.

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU. I Nyoman Sandiyasa

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASILBELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol.2, No.1 Tahun 2014)

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING (KAKI BAGIAN DALAM) SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN BELAJAR HEAD STAND DAN SIKAP LILIN SENAM KETANGKASAN

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ROLL SENAM LANTAI

MODEL KOOPERATIF (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. I Wayan Gatot

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh I Gede Putrawan NIM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 5, No 2, Tahun 2016)

PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF (STAD) MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

< 9 atau berada dalam kategori aktif. Tabel 1.1 Data Aktivitas Belajar passing bola voli pada Siklus I

ARTIKEL AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA. Oleh Josep Marsianus Rewo NIM

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ROLL SENAM LANTAI. Oleh I Kade Supardika NIM.

PENERAPAN KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PUKULAN LOB BULUTANGKIS. Dea Angga Pertiwi Savitri

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol. 1 Tahun 2014)

Transkripsi:

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH Pt Agus Mahendra Nata, I Nym Kanca, Md Kurnia Widiastuti Giri Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja-Indonesia e-mail: {nakpegok_pamn@yahoo.com, kancanyoman@yahoo.co.id, kurniawidiastutimade@yahoo.co.id}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe GI pada siswa kelas VIII.10 SMP Negeri 6 Denpasar tahun pelajaran 2013/2014. Dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.10 SMP Negeri 6 Denpasar tahun pelajaran 2013/2014 berjumlah 49, terdiri dari 36 siswa putra dan 13 siswa putri. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil analisis data observasi awal aktivitas belajar lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung secara klasikal sebesar 5,47 (cukup aktif), setelah diberi tindakan pada siklus I aktivitas belajar meningkat sebesar 1,79% menjadi 7,26 (aktif) dan meningkat sebesar 1,02% menjadi 8,28 (aktif) pada siklus II. Analisis data hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung pada observasi awal secara klasikal sebesar 24,49%, setelah diberi tindakan pada siklus I hasil belajar meningkat sebesar 46,94% menjadi 71,43% dan meningkat sebesar 24,48% menjadi 95,91% pada siklus II. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe GI pada siswa kelas VIII.10 SMP Negeri 6 Denpasar tahun pelajaran 2013/2014. Kata-kata Kunci: Kooperatif GI, aktivitas, hasil belajar, lompat jauh Abstract This research was purposed to increase the activities and learning outcomes of squat long jump and hanging style by implementation of GI cooperative course design to students from SMP Negeri 6 Denpasar, class VIII-10 academic year 2013/2014. It was implemented in two cycles, which are planning stages, acts, observation/evaluation and reflection. Here, the research subjects are the students academic year 2013/2014 class VIII-10 from SMP Negeri 6 Denpasar. This class has 49 persons in total, consisted of 36 boys and 13 girls. The data was analyzed by using descriptive statistical. Classically, the analyzing results preliminary observation of squat long jump and hanging style is 5,4 (moderately active), after they have been given some acts through the first cycle, learning activities get raised up 1,79% become 7,26% (active) and it has also shown an enhancement through the second cycles. It gets raised up 1,02% become 8,28% (active). Classically, the analyzing results of learning squat long jump and hanging style outcomes at the beginning of the observation is 24,49%, after they have been given some acts through the first cycle, the learning outcomes get raised up 46,94% become 71,43% and it has also shown an enhancement through the second cycles. It gets raised up 24,48% become 95,91%. Based on the data results and the discussion, it can be concluded that the activities and learning outcomes of squat long jump and hanging style are increased by implementation of GI cooperative course design that applies to the students from SMP Negeri 6 Denpasar academic year 2013/2014. Key words: Cooperative GI, activities, learning outcomes, long jump

PENDAHULUAN Salah satu kriteria yang dipakai dalam melihat kemajuan suatu negara adalah eksistensi sumber daya manusianya (SDM). Jika SDM di negeri tersebut dapat diandalkan maka hal ini menunjukkan negara tersebut telah berhasil dalam menggali potensi yang ada di dalam negerinya. SDM yang handal merupakan SDM yang selalu aktif berkarya untuk bangsa dan negaranya, serta dapat juga mengembangkan potensinya di sektor swasta. Dan untuk menciptakan SDM yang handal kuncinya adalah pendidikan yang bermutu. Karena oleh sebab itu bangsa Indonesia tidak pernah berhenti membangun sektor pendidikan dengan tujuan agar kualitas sumber daya manusia yang dimiliki mampu bersaing secara global. Karena maju mundurnya kualitas kehidupan dalam suatu bangsa ditentukan oleh tingkat pendidikan yang dimiliki oleh SDM itu sendiri (Nurhadi, dkk, 2004:1). Bidang pendidikan memang menjadi tumpuan harapan bagi peningkatan kualitas SDM Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Rendahnya kualitas pendidikan merupakan faktor pendorong perlunya perubahan kurikulum dalam konteks reformasi pendidikan. Hal ini sejalan dengan pengertian pendidikan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 yaitu, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga dibahas tentang tujuan pendidikan nasional yaitu, mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhalak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional salah satunya adalah melalui pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (Penjasorkes). Penjasorkes merupakan salah satu bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan yang diselenggarakan disetiap lembaga pendidikan. Penjasorkes juga merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan prilaku hidup aktif dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani. Dalam proses pembelajaran penjasorkes ditekankan pada pengembangan individu secara menyeluruh, dalam arti pengembangan moral spiritual, pengembangan fisik dan kebugaran jasmani. Sebagai mata pelajaran yang menitik beratkan pada ranah psikomotor, pendidikan jasmani tidak mengabaikan ranah kognitif dan afektif.. Selain itu, masih ditemukan permasalahan dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung terutama pada aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat berdasarkan persentase aktivitas dan hasil belajar siswa yang diperoleh pada saat observasi awal di SMP Negeri 6 Denpasar pada siswa kelas VIII.10 yang berjumlah 49. Aktivitas siswa saat menerima pelajaran lompat jauh (gaya jongkok dan gaya menggantung) tergolong rendah ini dapat dilihat dari persentase aktivitas belajar lompat jauh gaya jongkok dan menggantung yang meliputi aktivitas visual, lisan, mendengarkan, metrik, mental dan emosional. Siswa terbagi menjadi 5 kategori, yaitu siswa dalam kategori sangat aktif 3 (6,12%), kategori aktif 8 (16,33%), kategori cukup aktif 24 (48,98%), kategori kurang aktif 14 (28,57%), dan siswa dalam kategori sangat kurang aktif tidak ada. Aktivitas belajar siswa dikatakan berhasil minimal berada pada kategori aktif, dilihat dari data hasil persentase di atas secara klasikal yang menunjukkan aktivitas belajar lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung secara kalsikal tergolong kurang aktif. Dari hasil aktivitas belajar tersebut maka oleh sebab itu aktivitas perlu ditingkatkan lagi serta perlu dilakukan perbaikan dengan

penggunaan model pembelajaran yang inovatif, efektif dan relevan dengan tujuan pembelajaran, sehingga aktivitas belajar siswa akan lebih meningkat. Berdasarkan hasil refleksi awal yang peneliti lakukan, masalah umum yang dialami dalam proses pembelajaran adalah rendahnya aktivitas siswa untuk belajar, dan model pembelajaran masih bersifat konvensional. Permasalahan yang ditemukan pada saat observasi awal pada proses pembelajaran lompat jauh (gaya jongkok dan gaya menggantung) yaitu aktivitas belajar lompat jauh (gaya jongkok dan gaya menggantung) belum memenuhi target, dikarenakan siswa mengalami permasalahan pada indikator, (1) dilihat dari segi visual, siswa belum bisa mengamati lain dalam mendemontrasikan materi lompat jauh (gaya jongkok dan gaya menggantung), (2) dari segi lisan siswa belum berani mengemukakan pendapat dalam proses belajar, (3) dari segi mental siswa belum bisa memecahkan masalah atau kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam proses pembelajaran, dan (4) dari segi emosional siswa kurang bersemangat dalam melakukan pembelajaran lompat jauh (gaya jongkok dan gaya menggantung). Sedangkan, permasalahan yang diidentifikasi sebagai faktor penyebab rendahnya hasil belajar penjasorkes khususnya materi lompat jauh (gaya jongkok dan gaya menggantung) pada kelas VIII.10 di SMP Negeri 6 Denpasar antara lain: (1) aspek kognitif yaitu masih ada beberapa pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh siswa pada materi pembelajaran; (2) aspek afektif yaitu: a) sikap kerjasama; belum ada kerjasama dalam diskusi kelompok dan jarang ada siswa mau membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar; b) sikap kejujuran: siswa tidak berani bertanya kalau belum mengerti, siswa masih menyontek dalam mengerjakan soal; c) sikap kerja keras: siswa malas melakukan gerakan, siswa tidak sungguh-sungguh melakukan gerakan; dan d) sikap percaya diri: siswa tidak berani mengemukakan pendapat, siswa ragu-ragu dalam melakukan tugas gerak, dan (3) aspek psikomotor: sikap awalan saat akan melakukan lompatan, saat bertumpu menggunakan satu kaki untuk dapat melompat dengan baik dan benar, dan sikap akhir atau gerakan lanjutan setelah selesai melakukan gerakan lompatan atau mendarat. Bertolak dari uraian di atas peneliti akan mencoba memberikan alternatif untuk mengatasi masalah yang muncul, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) yang merupakan suatu konsep belajar dimana guru hanya menjadi fasilitator dan mendorong siswa untuk aktif berdiskusi dalam kelompok. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dan peran serta siswa dalam pembelajaran atletik terutama materi lompat jauh. Model pembelajaran kooperatif tipe GI ini juga merupakan model pembelajaran yang menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok (Nurhadi dkk, 2004:65). Pembelajaran dengan tipe GI dimulai dengan pembagian kelompok yang beranggotakan 5 sampai 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Selanjutnya guru beserta didik memilih topik-topik tertentu dengan permasalahan yang dapat dikembangkan dari topik-topik itu (Suprijono, 2009:93). Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group prosess skills).. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 6 Denpasar tahun ajaran 2013/2014. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dimana peneliti bertindak sebagai guru. PTK adalah sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional (Kanca, I Nyoman. 2010:108). Jumlah subyek penelitian 49. Dimana penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus, dalam tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Prosedur penelitian ini terdiri dari tahapan penelitian, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi/evaluasi, refleksi. Penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Agustus dan hari Sabtu 24 Agustus 2013 pada siklus I, sedangkan pada siklus ke II dilaksanakan pada hari Sabtu, 31 Agustus dan hari Sabtu 7 September 2013. Teknik penggumpulan observasi data belajar yaitu dengan observer 2 guru menggunakan lembar obsevasi aktivitas belajar, sedangkan untuk hasil belajar menggunakan 3 evaluator dalam penilaianya menggunakan assesment hasil belajar. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data aktivitas belajar pada siklus I diperoleh aktivitas belajar siswa secara klasikal sebesar 7,26. siswa yang aktif 32 sedangkan siswa yang tidak aktif 17. Adapun rinciannya sebagai berikut: siswa dengan kategori sangat aktif 4 (8,17%), siswa dengan kategori aktif 28 dengan persentase 57,14%, siswa dengan kategori cukup aktif 17 dengan persentase 34,69% dan kategori kurang aktif 0 dengan persentase 0% serta kategori sangat kurang aktif tidak ada. Tabel 1. Data Aktivitas Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok dan Gaya Menggantung pada Siklus I No Kriteria Jumlah Persentase Kategori Siswa 1 X 9 4 8,17% Sangat Aktif 2 7 X < 9 28 57,14% Aktif 3 5 X < 7 17 34,69% Cukup Aktif 4 3 X < 5 0 0% Kurang Aktif 5 X < 3 0 0% Sangat Kurang aktif Jumlah 49 100% Penelitian hasil belajar siswa secara klasikal materi lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung pada siklus I bahwa persentasenya 76,65%. Artinya nilai 76,65% pada tingkat penguasaan hasil belajar materi lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung siklus I berada pada rentang 75-84 dengan kategori baik (tuntas). Adapun rinciannya sebagai berikut: siswa yang mendapat kategori baik sebanyak 35 dengan persentase 71,43%, siswa yang mendapat kategori cukup baik 14 dengan persentase 28,57%, siswa yang mendapat kategori kurang baik tidak ada. Siswa yang tuntas 35 (71,43%) dan siswa yang tidak tuntas 14 (28,57%).

Tabel 2. Data Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok dan Gaya Menggantung pada Siklus I Rentang No Skor 1 85 100 Banyak Siswa Persentas e Nilai (Huruf) 0 0% A 2 75 84 35 71,43% 3 65 74 14 28,57% 4 55 64 0 0% 5 0 54 0 Jumlah 49 0% 100% B C D E Katagori Sangat Cukup Kurang Sangat Kurang Ketuntasan Tidak Persentas e 35 siswa (71,43%) 14 siswa (28,57%) Hasil analisis data aktivitas belajar pada siklus II diperoleh aktifitas belajar siswa secara klasikal sebesar 8,28 yang tergolong aktif. Adapun data aktifitas belajar siswa secara individu yaitu sebagai berikut, siswa yang mendapat kategori sangat aktif yaitu 19 dengan persentase 38,78%, siswa yang mendapat kategori aktif yaitu 23 dengan persentase 46,94%, siswa yang mendapat kategori cukup aktif yaitu 7 dengan persentase 14,28%, siswa yang mendapat kategori kurang aktif yaitu 0 siswa dengan persentase 0% dan siswa yang mendapat kategori sangat kurang aktif yaitu 0 siswa dengan persentase 0%. Tabel 3. Data Aktivitas Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok dan Gaya Menggantung pada Siklus II No Kriteria Jumlah Persentase Kategori Siswa 1 X 9 19 38,78% Sangat Aktif 2 7 X < 9 23 46,94% Aktif 3 5 X < 7 7 14,28% Cukup Aktif 4 3 X < 5 0 0% Kurang Aktif 5 X < 3 0 0% Sangat Kurang aktif Jumlah 49 100% Penelitian hasil belajar siswa secara klasikal materi lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung pada siklus II bahwa hasil belajarnya 82,62. Artinya nilai 82,62 pada tingkat penguasaan hasil belajar materi lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung siklus II berada pada rentang 75-84 dengan kategori baik (tuntas). Adapun rinciannya sebagai berikut: siswa yang mendapat kategori sangat baik 10 dengan persentase 20,41%, siswa yang mendapat kategori baik 37 dengan perserntase 75,51%, dan siswa yang mendapat kategori cukup baik 2 dengan persentase 4,08%, kurang baik maupun sangat kurang tidak ada. Siswa yang tuntas 47 (95,91%) dan siswa yang tidak tuntas 2 (4,08%).

Tabel 4. Data Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok dan Gaya Menggantung pada Siklus II Rentang Banyak Persentas Nilai No Skor Siswa e (Huruf) 1 85 100 10 20,41% A 2 75 84 37 75,51% B 3 65 74 2 4,08% C 4 55 64 0 0% 5 0 54 0 0% Jumlah 49 100% D E Katagori Sangat Cukup Kurang Sangat Kurang Ketuntasan Tidak Persentas e 47 siswa (95,91%) 2 siswa (4,08%) PEMBAHASAN Berdasarkan informasi yang diperoleh terdapat beberapa masalah yang terjadi pada siswa kelas VIII.10 SMP Negeri 6 Denpasar tahun pelajaran 2013/2014 mengenai aktivitas dan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian dengan mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe GI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dua siklus dengan masing masing siklus 2 kali pertemuan, menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe GI. Dengan mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe GI aktivitas dan hasil belajar menjadi lebih baik dari observasi awal. Pada siklus I aktivitas belajar tergolong kategori cukup baik. Sedangkan pada siklus II aktivitas belajar tergolong dalam kategori baik. Tabel 5. Peningkatan Aktivitas Belajar Per Siklus Materi Lompat Jauh Gaya Jongkok dan Gaya Menggantung No Tahapan Persentase Aktivitas Belajar Keaktifan Siswa Observasi Awal ke Siklus I Peningkatan Aktivitas Belajar Siklus I ke Siklus II Observasi Awal ke Siklus II 1 Observasi Awal 2 Siklus I 3 Siklus II 11 (22,45%) 32 (65,31%) 42 (85,72%) Aktif Aktif Aktif 21 (42,86%) 10 (20,41%) 31 (63,27%) Sedangkan untuk hasil belajar pada siklus I sebanyak 35 yang tuntas namun pada siklus II terjadi peningkatan sehingga siswa yang tuntas sebanyak 47. Pada siklus II ini peneliti

memberikan tindakan-tindakan GI dengan melihat kelemahan-kelemahan pada siklus I Tabel 6. Peningkatan Hasil Belajar Per Siklus Materi Lompat Jauh Gaya Jongkok dan Gaya Menggantung No Tahapan Persentase Hasil Belajar Ketuntasan Siswa Observasi Awal ke Siklus I Peningkatan Hasil Belajar Siklus I ke Siklus II Observasi Awal ke Siklus II 1. 2. 3. Observasi Awal Siklus I Siklus II 12 (24,49%) 35 (71,43%) 47 (95,91%) 23 (46,94%) 12 (24,49%) 35 (71,43%) Berdasarkan permasalahan yang telah ditemukan pada observasi awal pada siswa kelas VIII.10 SMP Negeri 6 Denpasar tahun pelajaran 2013/2014, diketahui aktivitas belajar lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung masih tergolong kategori cukup aktif dimana dari hasil data observasi awal 3 siswa (6,12%) tergolong sangat aktif, 8 siswa (16,33%) tergolong kategori aktif, 24 siswa (48,98%) tergolong kategori cukuf aktif, 14 siswa (28,57%) tergolong kurang aktif, dan tidak ada siswa yang tergolong sangat kurang aktif, adapun nilai rata-rata aktivitas belajar secara klasikal sebesar 5,47. Dan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung belum mencapai KKM yaitu 75%, sehingga hasil belajar dikatakan belum tuntas. Hal tersebut terlihat dari data hasil belajar siswa dimana 12 siswa (24,49%) tergolong kategori tuntas dan 37 siswa (75,51%) belum tuntas. Hal ini disebabkan karena pembelajaran masih bepusat pada guru dan siswa tidak berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berpikirnya sehingga siswa merasa suasana pembelajaran membosankan karena guru berceramah, siswa tidak memiliki suatu pandangan atau pemahaman terhadap materi yang diajarkan, siswa merasa apa yang dia ketahui hanya untuk dirinya sendiri, siswa enggan bertanya pada guru atau pada temannya, siswa takut salah dan ditertawakan temannya, siswa merasa ragu dan tidak percaya diri, siswa merasa kurang motivasi dan kurang bersemangat dalam pembelajaran sehingga siswa hanya sekedar melakukan gerakan sehingga kemampuan siswa masih kurang dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung sesuai dengan prinsip yang benar. Pada siklus I aktivitas belajar lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung siswa yang tergolong kategori sangat aktif 4 siswa (8,17%), aktif 28 siswa (57,14%), cukup aktif (34,69%), dan siswa yang tergolong kurang aktif dan sangat kurang aktif tidak ada, adapun nilai rata-rata aktivitas belajar secara klasikal pada siklus I sebesar 7,26. Untuk hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung siswa yang tuntas 35 siswa (71,43%) dan 14 siswa (28,57%) tidak tuntas. Sedangkan pada siklus II aktivitas belajar lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung siswa yang tergolong kategori sangat aktif 19 (38,57%), aktif 23 siswa (46,94%), cukup aktif 7 siswa (14,28%), dan siswa yang tergolong kategori kurang aktif dan sangat kurang aktif tidak ada, adapun nilai rata-rata aktivitas secara klasikal pada siklus II sebesar 8,28. Untuk hasil belajar lompat

jauh siswa yang tuntas 47 siswa (95,91%) dan 2 siswa (4,08%) tidak tuntas. Hasil penelitian ini juga dikuatkan atau didukung oleh beberapa hasil penelitian dari peneliti-peneliti sebelumnya, diantaranya: (1) Sedanayasa, I Wayan, (2012:xi) menemukan bahwa, aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing (passing bawah dan passing atas) bola voli meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Manggis tahun pelajaran 2011/2012, dimana peningkatan ini dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 7,28 (aktif) dan pada siklus II menjadi 7,91 (aktif), sedangkan untuk hasil belajar siswa pada siklus I yang tuntas sebesar 82,14% (baik) dan pada siklus II sebesar 89,28% (sangat baik). (2) Mertawa, I Putu Gede (2012:xi) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar service pendek backhand dan service panjang bulutangkis meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe GI pada siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2011/2012, dimana peningkatan ini dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 7,53 (aktif) dan pada siklus II menjadi 9,04 (sangat aktif), sedangkan untuk hasil belajar siswa pada siklus I yang tuntas sebesar 80,95% (baik) dan pada siklus II sebesar 92,86% (sangat baik). (3) Widianan, I Kadek (2012:xi) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket chest pass dan bounce pass meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe GI pada siswa kelas X TKJ 1 SMK Negeri 1 Bangli tahun pelajaran 2011/2012, dimana peningkatan ini dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 7,5 (aktif) dan pada siklus II menjadi 8 (aktif), sedangkan untuk hasil belajar siswa pada siklus I yang tuntas sebesar 84,4% (baik) dan pada siklus II sebesar 93,7% (sangat baik). (4) Ratna Mintari, Ni Made (2012:xi) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar tolak peluru (gaya menyamping dan gaya membelakang) meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI pada siswa kelas VII F SMP Negeri 1 Rendang tahun pelajaran 2011/2012, dimana peningkatan ini dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 90,3% (aktif) dan pada siklus II menjadi 100% (sangat aktif), sedangkan untuk hasil belajar siswa pada siklus I yang tuntas sebesar 80,6% (baik) dan pada siklus II sebesar 93,6% (sangat baik). (5) I Cening Merta (2012:xi) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar gerak dasar lempar tangkap bola kasti meningkat melalui implementasi model pembelajaran tipe GI pada siswa kelas V SD Negeri 2 Galungan, Kecamatan Sawan tahun pelajaran 2011/2012, dimana peningkatan ini dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 69,98% (aktif) dan pada siklus II menjadi 81,99% (sangat aktif), sedangkan untuk hasil belajar siswa pada siklus I yang tuntas sebesar 79,48% (baik) dan pada siklus II sebesar 85,75% (sangat baik). (6) Rico Luciano (2012:ejurnal) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar lari jarak pendek (sprint) meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe GI pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Kintamani tahun pelajaran 2012/2013, dimana peningkatan ini dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 7,7 (aktif) dan pada siklus II menjadi 8,2 (aktif), sedangkan untuk hasil belajar siswa pada siklus I yang tuntas sebesar 94,1% (sangat baik) dan pada siklus II sebesar 100% (sangat baik). (7) Surya Wirawan, I Gede (2012:e-jurnal) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing (chest pass, bounce pass, dan overhead pass) meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe GI pada siswa kelas X.I SMA Negeri 4 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013, dimana peningkatan ini dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 7,75 (aktif), pada siklus II menjadi 7,92 (aktif), dan pada siklus III menjadi 8,8 (aktif), sedangkan untuk hasil belajar siswa pada siklus I yang tuntas sebesar 86,84% (sangat baik), pada siklus II sebesar 92,11% (sangat baik), dan pada siklus III sebesar 94,74% (sangat baik). (8) Edi Harta Guna, I Komang (2012:e-jurnal) menemukan bahwa implementasi model pembelajaran kooperatif tipe GI dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar passing bawah dan passing atas bola voli pada siswa kelas XI A Keuangan SMK Negeri 1 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013, dimana peningkatan ini dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 7,7 (aktif) dan pada siklus II menjadi 8,1 (aktif), sedangkan untuk hasil belajar siswa pada siklus I yang tuntas sebesar 76,92% (baik) dan pada siklus II sebesar 84,62% (baik). (9) Supriyono (2013:e-jurnal) menemukan bahwa prestasi belajar tema lingkungan meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI pada siswa kelas II SD Negeri Lebani Suko Wringinanom, dimana peningkatan ini dapat dilihat dari hasil prestasi belajar siswa pada siklus I sebesar 53,33% dan pada siklus II sebesar 86,66%. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Aktivitas belajar lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe GI pada siswa kelas VIII.10 SMP Negeri 6 Denpasar tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat dari persentase aktivitas belajar lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung secara klasikal ( X ), bahwa pada observasi awal sebesar 5,47 (Cukup Aktif), dan pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 7,26 (Aktif), kemudian pada siklus II menjadi 8,28 (Aktif), dari observasi awal ke siklus I mengalami peningkatan sebesar 1,79% dan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 1,02%. Jadi dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung meningkat. 2. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe GI pada siswa kelas VIII.10 SMP Negeri 6 Denpasar tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat dari persentase rata-rata ketuntasan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung. Pada observasi awal siswa yang tuntas sebesar 24,49%, kemudian pada siklus I menjadi 71,43% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 95,91%. Dari observasi awal ke siklus I mengalami peningkatan sebesar 46,94% dan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 24,48%. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dan gaya menggantung meningkat. DAFTAR PUSTAKA Edi Harta Guna, I Km. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Belajar Passing Bawah dan Passing Atas Bola Voli Pada Siswa Kelas XI A Keuangan SMK Negeri 1 Singaraja Tahun Pelajaran 2012/2013. Diunduh dari halaman http://ejournal.undiksha.ac.id/index.p hp/jjp/article/view/345/299; Diakses pada tanggal 11 Mei 2013. I Cening Merta. 2012. Implementasi Modell Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lempar Tangkap Bola Kasti Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Galungan Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi (tidak diterbitkan). Singaraja: Universitan Pendidikan Ganesha. Kanca, I Nyoman. 2010. Metodologi Penelitian Keolahragaan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Mertawa, I Putu Gede. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Belajar Teknik Dasar Service Pendek Backhand dan Service Panjang Bulutangkis Pada Siswa Kelas VIII 2 SMP Negeri 2 Denpasar

Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi (tidak diterbitkan). Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Nurhadi, Yasin, Burhan. dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang. Ratna Mintari, Ni Made. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Belajar Tolak Peluru (Gaya Menyamping dan Gaya Membelakang) Pada Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Rendang Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi (tidak diterbitkan). Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Rico Luciano. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Belajar Lari Jarak Pendek (Sprint) Pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Kintamani Tahun Pelajaran 2012/2013. Diunduh dari halaman http://ejournal.undiksha.ac.id/index.p hp/jjp/article/view/341/295; Diakses pada tanggal 11 Mei 2013. Sedanayasa, I Wayan. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Belajar Teknik Dasar Passing (Passing bawah dan Passing Atas) Bola Voli Pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Manggis Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi (tidak diterbitkan). Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. (GI) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Teknik Dasar Passing (Chess Pass, Bounce Pass, dan Overhead Pass) Bola Basket Pada Siswa Kelas X.1 SMA Negeri 4 Singaraja Tahun Pelajaran 2011/2012. Diunduh dari halaman http://ejournal.undiksha.ac.id/index.p hp/jjp/article/view/331/285: Diakses pada tanggal 11 Mei 2013. Suprijono A. 2009. Cooperative Learning. Yogjakarta. Pustaka Belajar. Supriyono. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Meningkatkan Prestasi Belajar Tema Lingkungan Pada Siswa Kelas II SD Negeri Lebani Suko Wringinanom. Diunduh pada halaman http://ejournal.unesa.ac.idarticle503 118article: Diakses pada tanggal 20 Agustus 2013. Widianan, I Kadek. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Belajar Teknik Dasar Passing Bola basket (Chess Pass dan Bounce Pass) Pada Siswa Kelas X TKJ 1 SMK Negeri 1 Bangli Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi (tidak diterbitkan). Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Surya Wirawan, I Gede. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation