PENGARUH POTONGAN HARGA (DISCOUNT) TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA (IMPULSE BUYING) PADA BUTIK HOSHY DI SAMARINDA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA LAYANAN 4G TELKOMSEL DI SAMARINDA SEBERANG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Nama : Ayu Agustina NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Dr. Herry Sussanto, SE., MM.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Alfamart Pasir Putih Sawangan Depok ) SITI AMINAH

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. & investasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Retail adalah penjualan dari sejumlah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. BMT MATRA Pekalongan yakni sebesar 100 orang, sehingga dalam penentuan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data hasil perhitungan data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU PERDANA XL-BEBAS DI SAMARINDA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BELANJA ONLINE ELEVENIA STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

ARGEN PURNAREZKA EA01

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

PENGARUH MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUMAN TEH 2 DAUN DI PLAZA MULIA SAMARINDA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden penelitian ini adalah UMKM di Kecamatan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling. menggunakan kartu Indosat Ooredoo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BRAND AWARENESS DAN BRAND IMAGE TERDAHAP CUSTOMER SATISFACTION ATAS MEREK DAGANG PIZZA HUT (CABANG DUREN SAWIT)

Nama : Eva Astri Arwina NPM : Kelas : 3EA03

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN RUMAH MAKAN AYAM BAKAR WONG SOLO KEDIRI TAHUN 2015

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus pada McDonald s Kelapa Dua Depok)

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

Transkripsi:

ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5(4): 1253-1264 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PENGARUH POTONGAN HARGA (DISCOUNT) TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA (IMPULSE BUYING) PADA BUTIK HOSHY DI SAMARINDA Yeni Puspita Wati 1 Ringkasan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara simultan dan parsial variabel dari potongan harga (discount) (potongan kuantitas, potongan musiman, potongan kas diskon, potongan dagang) berpengaruh terhadap pembelian tidak terencana (impulse buying) pada Butik Hoshy. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara simultan terhadap pengaruh yang signifikan antara variabel potongan kuantitas, potongan musiman, potongan kas diskon, potongan dagang) terhadap pembelian tidak terencana (impulse buying) pada Butik Hoshy di Samarinda. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial variabel potongan kuantitas dan potongan kas diskon berpengaruh signifikan terhadap pembelian tidak terencana (impulse buying) pada Butik Hoshy di Samarinda sedangkan variabel potongan musiman dan potongan dagang tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tidak terencana (impulse buying) pada Butik Hoshy di Samarinda. Kata Kunci: Potongan Harga (Discount) dan Pembelian Tidak Terencana (Impulse Buying) Pendahuluan Perkembangan kegiatan di bidang ekonomi pada saat ini mengalami perubahan yang terjadi setiap zaman dan tahunnya, misalnya zaman dahulu kita melakukan transaksi jual beli dengan cara barter. Tapi di zaman sekarang yaitu zaman modern kita melakukan transaksi jual beli dengan menggunakan alat yang berupa uang. Hal tersebut menjadi bukti bahwa perubahan-perubahan yang begitu tampak dan berganti setiap zamannya, adalah perubahan ekonomi. Pembelian impulse merupakan sebuah kecenderungan perilaku berbelanja meluas yang terjadi didalam pasar dan menjadi poin penting yang mendasari aktivitas pemasaran. Konsumen yang melakukan impulse buying tidak berpikir untuk membeli produk atau merek tertentu. Mereka langsung melakukan pembelian karena ketertarikan pada merek atau produk saat itu juga. Konsumen cenderung untuk membeli secara spontan, tiba-tiba dan emosional. Perilaku pembelian konsumen terhadap belanja yang tidak direncanakan atau impulse buying menjadi fenomena yang memancing perhatian produsen maupun ritel didalam pasar modern saat ini. Memanfaatkan perilaku dan emosional konsumen menarik bagi produsen dan ritel, karena konsumen yang 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: y_yenipuspita@yahoo.com

ejournal Administrasi Bisnis, Volum 5, Nomor 4, 2017: 1253-1264 tertarik secara emosional seringkali tidak lagi melibatkan pikiran dalam proses pengambilan keputusan pembelian terhadap suatu barang. Potongan harga biasanya dilakukan setelah melihat nilai penjualan bulan sebelumnya dan jumlah stock barang, dari data tersebut maka perusahaan dapat melihat dimana kurang maksimalnya penjualan yang telah dilakukan bulan sebelumnya dan barang/produk apa saja yang nilai penjualannya cukup rendah. produk yang dijual Butik Hoshy adalah produk Fashion di mana percepatan kebutuhan konsumen sebuah produk semakin terus berubah-ubah. Kondisi inilah yang seringkali menjadi faktor kerugian. Untuk menghindari kerugian Butik Hoshy biasanya melakukan potogan harga ( discount) rutin setiap 3 bulan sekali dalam 3 hari, sehingga produk-produk tersebut dapat dijual. Potongan harga tersebut merupakan strategi yang dilakukan oleh Butik Hoshy untuk mempertahankan usahanya karena dengan adanya potongan harga keputusan konsumen untuk membeli menjadi meningkat. Rumusan Masalah 1. Apakah potongan harga (discount) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pembelian tidak terencana (impulse buying) pada Butik Hoshy di Samarinda? 2. Apakah potongan harga (discount) yang terdiri dari potongan kuantitas, potongan musiman, potongan kas diskon, dan potongan dagang secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pembelian tidak terencana (impulse buying) pada Butik Hoshy di Samarinda? 3. Dari potongan harga (discount) yang terdiri dari potongan kuantitas, potongan musiman, potongan kas diskon, dan potongan dagang. Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap pembelian tidak terencana (impulse buying) pada Butik Hoshy di Samarinda? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan menguji pengaruh potongan harga ( discount) yang terdiri dari potongan kuantitas, potongan musiman, potongan kas diskon, dan potongan dagang berpengaruh secara simultan terhadap pembelian tidak terencana pada Butik Hoshy di Samarinda. 2. Untuk mengetahui dan menguji pengaruh potongan harga ( discount) yang terdiri dari potongan kuantitas, potongan musiman potongan kas diskon, dan potongan dagang, berpengaruh secara parsial terhadap pembelian tidak terencana pada Butik Hoshy di Samarinda. 3. Untuk mengetahui dan menguji potongan harga ( discount) yang paling berpengaruh terhadap pembelian tidak terencana ( impulse buying) pada Butik Hoshy di Samarinda. Kerangka Dasar Teori Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Daryanto (2011:1) 1254

Pengaruh Potongan Harga Terhadap Pembelian Tidak Terencana (Yeni) Manajemen pemasaran adalah sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan serta menumbukan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Kotler (2009:1) Harga adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Kotler & Armstrong (2008:345) Potongan harga ( discount) adalah hasil pengurangan dari harga dasar atau harga tercatat atau harga terdaftar pengurangan dapat berbentuk harga yang dipotong atau konsesi lain seperti sejumlah barang gratis. Staton (2008:350) Keputusan pembelin adalah tindakan dari konsumen untuk melakukan pembelian atau tidak terhadap suatu produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat. Kotler dan keller (2007:181) Pembelian tidak terencana ( impulse buying) adalah sebagaian besar pembelian prodak terutama barang-barang konsumen (consumer goods purchase) dilakukan ditoko eceran. Peter dan Olson (1999) mengemukakan beberapa perilaku yang dilakukan dalam proses pembelia barang-barang konsumen ditoko eceran. Sumarwan (2011:311) Pembelian tidak terencana adalah konsumen seringkali membeli suatu produk tanpa direncanakan terlebih dahulu. Keinginan untuk membeli seringkali muncul ditoko atau dimall. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut. Sumarwan (2011:311) Metode Penelitian Uji Asumsi Klasik Uji Multikolonieritas Pendeteksian multikolinearitas dapat dilihat melalui nilai Variance Inflation Factors (VIF) dengan kriteria pengujiannya yaitu apabila nilai VIF < 10 maka tidak terdapat multikolinearitas diantara variabel dependen, dan sebaliknya jika nilai VIF seluruhnya > 10, sehingga asumsi model tersebut mengandung multikolinearitas. Ghozali (2009:91) Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Ghozali (2009:105) Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi variabel terikat dan variabel bebas dalam model regresi, model regresi yang baik harus memiliki distribusi data normal. Ghozali (2009: 110) 1255

ejournal Administrasi Bisnis, Volum 5, Nomor 4, 2017: 1253-1264 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk menguji regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Ghozali (2009:111) Analisis Regresi Linear Berganda Adapun alat analisis yang akan digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Yaitu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui antara variabel (independent) X potongan harga (discount) dengan variabel (dependent) Y yaitu pembelian tidak terencana (impulse buying) pada Butik Hoshy di Samarinda. Adapun model regresi yang dimaksud adalah: Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + b 4 x 4 + e Perhitungan Koefisien Korelasi (R) Metode ini digunakan untuk mengetahui kuatnya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sugiyono (2014:248). Formula yang akan digunakan adalah: n ( ) ( ) ( }{n ( } Keterangan: r : Koefisien kolerasi person product moment X i : Skor responden i pada pertanyaan X Y i : Skor total pertanyaan responden i n : Jumlah responden Koefisien Determinasi (R 2 ) Selanjutnya perhitungan determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua variabel atau lebih, Sugiyono (2014:248) dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: = Dimana: SSR : Sum Of Squares Regression Total SS : Total Sum Of Square Uji F (Simultan) Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat (Ghozali, 2009:84). Adapun langkah langkah uji-f adalah sebagai berikut: H 0 : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = 0, artinya variabel potongan kuantitas (X1), potongan musiman (X2), potongan kas diskon (X3), potongan dagang (X4 ) secara simultan tidak berpengaruh terhadap pembelian tidak terencana ( impulse buying) (Y). H 1 : b 1 b 2 b 3 b 4 0, artinya variabel potongan kuantitas (X1), potongan musiman (X2), potongan kas diskon (X3), potongan dagang (X4) secara simultan berpengaruh terhadap pembelian tidak terencana ( impulse buying) (Y). Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati F hitung pada alpha (α) 5%. 1256

Pengaruh Potongan Harga Terhadap Pembelian Tidak Terencana (Yeni) Apabila nilai sig. F hitung < α 0,05, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima Apabila nilai sig. F hitung > α 0,05, maka H 0 diterima dan H 1 ditolak Uji t (Parsial) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X 1, X 2, X 3, X 4, (pot6ongan kuantitas, potongan musiman, potongan kas diskon, potongan dagang) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (pembelian tidak terencana (impulse buying)) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2009:84). Adapun langkah langkah uji-t adalah sebagai berikut: H 0 : bi = 0, artinya variabel produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik (X 1, X 2, X 3, X 4,) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tidak terencana (impulse buying). H 1 : bi 0, artinya variabel produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik (X 1, X 2, X 3, X 4,) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Dengan menggunakan tingkat keyakinan alpha (α) sebesar 5% dan derajat kebebasan (n-2). Kemudian dibandingkan antara t hitung dengan t tabel maka : Apabila nilai Sig. t hitung < α 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima Apabila nilai Sig. t hitung > α 0,05 maka H 0 diterima dan H 1 ditolak Hasil Penelitian dan Pembahasan Uji Asumsi Klasik Uji Multikolonieritas Hasil uji multikolonieritas dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toler ance VIF (Constant) 1.082.496 2.180.032 X1.430.089.442 4.811.000.204 4.913 1 X2 -.029.109 -.031 -.269.788.130 7.710 X3.349.081.384 4.310.000.217 4.615 X4.163.099.170 1.645.103.161 6.223 a. Dependent Variable: Y Berdasarkan hasil pada tabel diatas diketahui tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas dalam model regresi penelitian ini. Uji Heterokedastisitas Hasil uji heterokedastisitas dengan menggunakan grafik scatterplot dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 1257

ejournal Administrasi Bisnis, Volum 5, Nomor 4, 2017: 1253-1264 Gambar Hasil Uji Heterokedastisitas Dari grafik scatterplot dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas. Uji Autokorelasi Hasil uji autokorelasi menggunakan uji Durbin-Waston dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel Uji Durbin Waston Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1.917 a.842.835.802 1.733 a. Predictors: (Constant), X4, X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Durbin-Waston (DW - Test) Kepuasan Konsumen sebgai variabel dependent adalah sebesar 1,733, uji autokorelasi nilai Durbin - Waston tersebut berada pada interval tidak ada kepastian atau kesimpulan yang pasti. Uji Normalitas Hasil uji normalitas menggunakan grafik Normal Probability Plot dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar Normal Probability Plot 1258

Pengaruh Potongan Harga Terhadap Pembelian Tidak Terencana (Yeni) Dari gambar normal probability plot di atas menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Persamaan Regresi Liniear Analisis regresi liniear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh atau hubungan variabel independen dengan variabel dependen secara parsial maupun secara bersama sama. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil analisis regresi linear berganda sebagai berikut: Tabel Analisi Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 1.082.496 2.180.032 X1.430.089.442 4.811.000 1X2 -.029.109 -.031 -.269.788 X3.349.081.384 4.310.000 X4.163.099.170 1.645.103 a. Dependent Variable: Y Bedasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa kolom kedua (Unstandardized Coefficient) bagian B pada baris pertama diperoleh model regresi linear berganda adalah sebagai berikut: Y = 1,082 + 0,430X 1-0,029X 2 + 0,349X 3 + 0,163X 4 + e Berdasarkan hasil persamaan regresi linear berganda tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Nilai konstanta sebesar 1,082 menunjukkan bahwa jika tidak dipengaruhi oleh variabel bebas (X) yaitu potongan kuantitas, potongan musiman, potongan kas diskon, potongan dagang, pembelian tidak terencana ( impulse buying) tidak akan mengalami perubahan (konstan). b. b 1 (nilai koefisien regresi X 1 ) sebesar 0,430 menunjukkan bahwa variabel produk mempunyai pengaruh positif terhadap pembelian tidak terencana (impulse buying) yang berarti setiap kenaikan satu satuan variabel produk akan mempengaruhi pembelian tidak terencana ( impulse buying) sebesar 0,430 dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap. c. b 2 (nilai koefisien regresi X 2 ) sebesar -0,029 menunjukkan bahwa variabel harga mempunyai pengaruh negatif terhadap pembelian tidak terencana (impulse buying) yang berarti setiap kenaikan satu satuan variabel proses akan berpengaruh negatif terhadap pembelian tidak terencana ( impulse buying) sebesar -0,029 dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap. d. b 3 (nilai koefisien regresi X 3 ) sebesar 0,349 menunjukkan bahwa variabel tempat mempunyai pengaruh positif terhadap pembelian tidak terencana (Impulse Buying) yang berarti setiap kenaikan satu satuan variabel tempat akan 1259

ejournal Administrasi Bisnis, Volum 5, Nomor 4, 2017: 1253-1264 mempengaruhi pembelian tidak terencana ( impulse buying) sebesar 0,349 dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap. e. B 4 (nilai koefisien regresi X 4 ) sebesar 0,163 menunjukkan bahwa variabel orang mempunyai pengaruh positif terhadap pembelian tidak terencana (Impulse Buying) yang berarti setiap kenaikan satu satuan variabel orang akan mempengaruhi pembelian tidak terencana ( impulse buying) sebesar 0,163 dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap. Koefisien Korelasi (R) Pengujian koefisien korelasi (R) bertujuan untuk mengetahui hubungan yang erat antara variabel independen yang terdiri dari potongan kuantitas, potongan kas diskon, potongan dagang terhadap pembelian tidak terencana (impulse buying). Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS diperoleh nilai koefisien korelasi sebagai berikut: Tabel Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin- Square the Estimate Watson 1.917 a.842.835.802 1.733 a. Predictors: (Constant), X4, X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Dari pengolahan data di atas dapat diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar.917 a atau 0,917 yang berarti tingkat hubungan antara variabel independen yang terdiri dari potongan kuantitas, potongan musiman, potongan kas diskon, potongan dagang terhadap pembelian tidak terencana ( impulse buying), tingkat hubungannya sangat kuat. Koefisien Determinasi (R 2 ) Pengujian koefisien determinasi (R 2 ) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat Tabel Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson Square the Estimate 1.917 a.842.835.802 1.733 a. Predictors: (Constant), X4, X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Dari hasil pengolahan data diatas diperoleh nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,835 yang artinya bahwa faktor potongan harga ( discount) yang mempengaruhi pembelian tidak terencana (Impulse Buying) pada Butik Hoshy di Samarinda sebesar 83,5% dan sisanya 13,5% dipengaruhi oleh faktor faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian. Uji F (Uji Simultan) Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel potongan harga (discount) (potongan kuantitas, potongan musiman, potongan kas 1260

Pengaruh Potongan Harga Terhadap Pembelian Tidak Terencana (Yeni) diskon, potongan dagang) secara simultan terhadap variabel terikat pembelian tidak terencana ( impulse buying). Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi seperti disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel Uji F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 314.220 4 78.555 122.201.000 b 1 Residual 59.141 92.643 Total 373.361 96 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X4, X3, X1, X2 Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai signifikan pada tabel ANOVA 0,000 < dari signifikan penelitian yaitu 0,05 yang berarti variabel X 1 X 2 X 3 X 4 secara serentak (simultan ) berpengaruh signifikan terhadap variabel Y dan dapat dinyatakan H 0 ditolak dan H 1 diterima. Uji t (Uji Parsial) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X 1, X 2, X 3, X 4 potongan kuantitas, potongan musiman, potongan kas diskon, potongan dagang berpengaruh terhadap variabel Y (pembelian tidak terencana (impulse buying) secara terpisah. Tabel Uji (t) Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 1.082.496 2.180.032 X1.430.089.442 4.811.000 1 X2 -.029.109 -.031 -.269.788 X3.349.081.384 4.310.000 X4.163.099.170 1.645.103 a. Dependent Variable: Y Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dijelaskan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut: 1. Variabel Potongan Kuantitas (X 1 ) Nilai pada tabel signifikan hitung menunjukkan bahwa variabel potongan kuantitas (X 1 ) 0,000 bila dibandingkan dengan nilai signifikan penelitian 0,05 maka 0,000 < 0,05. maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, dengan demikian variabel potongan kuantitas berpengaruh secara parsial terhadap pembelian tidak terencana (Impulse Buying). 2. Variabel Potongan Musiman (X 2 ) Nilai pada tabel signifikan hitung menunjukkan bahwa variabel potongan musiman (X 2 ) 0,788 bila dibandingkan dengan nilai signifikan penelitian 0,05 1261

ejournal Administrasi Bisnis, Volum 5, Nomor 4, 2017: 1253-1264 maka 0,788 > 0,05. maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, dengan demikian variabel potongan musiman tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel potongan kuantitas berpengaruh secara parsial terhadap pembelian tidak terencana (Impulse Buying). 3. Variabel Kas diskon (X 3 ) Nilai pada tabel signifikan hitung menunjukkan bahwa variabel potongan potongan kas diskon (X 3 ) 0,000 bila dibandingkan dengan nilai signifikan penelitian 0,05 maka 0,000 < 0,05. maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, dengan demikian variabel potongan kuantitas berpengaruh secara parsial terhadap pembelian tidak terencana (Impulse Buying). 4. Variabel Potongan Dagang (X 4 ) Nilai pada tabel signifikan hitung menunjukkan bahwa variabel potongan potongan dagang (X 4 ) 0,103 bila dibandingkan dengan nilai signifikan penelitian 0,05 maka 0,103 > 0,05. maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, dengan demikian variabel potongan potongan trade (f unctional) discount tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel potongan kuantitas berpengaruh secara parsial terhadap pembelian tidak terencana (Impulse Buying). Pembahasan Pengaruh Potongan Harga ( discount) Secara Simultan Terhadap Pembelian Tidak Terencana (Impulse Buying) Adapun hasil penelitian variabel potongan harga yang diteliti secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pembelian tidak terencana ( impulse buying). Hal tersebut diperkuat dengan hasil kuesioner bahwa potongan harga (discount) yang telah diterapkan oleh Butik Hoshy dinilai sudah baik, terbukti dengan hasil tanggapan responden mengenai indikator indikator variabel potongan harga rata rata direspon setuju oleh konsumen. Dengan menyediakan beragam produk fashion sesuai dengan minat beli konsumen, kualitas produk yang baik dimana saja dan memberikan kualitas baik menawarkan harga yang terjangkau disemua kalangan yang saat ini sangat dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Adanya persediaan, lokasi penjualan yang strategis di Samarinda dan saluran pemasaran yang baik, Butih Hoshy mampu memberikan kepuasan tersendiri kepada konsumen serta adanya promosi yang dilakukan pada berbagai event dan memiliki tenaga penjual yang aktif dalam menyampaikan promo dan fitur fitur mengenai produk yang disediakan, pelayanan yang baik, ramah dan sopan pada saat konsumen komplain. Maka dapat mempengaruhi kepuasan konsumen. Pengaruh Variabel Potongan Kuantitas Secara Parsial Terhadap Pembelian Tidak Terencana (Impulse Buying) pada Butik Hoshy di Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel potongan kuantitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pembelian tidak terencana ( impulse buying) pada Butik Hoshy di Samarinda. Berdasarkan variabel potongan kuantitas merupakan variabel yang secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pembelian tidak terencana ( impulse buying). Sebab potongan kuantitas yang 1262

Pengaruh Potongan Harga Terhadap Pembelian Tidak Terencana (Yeni) diberikan guna mendorong konsumen agar membeli dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga meningkatkan volume penjualan secara keseluruhan. Hasil penelitian ini didukung dengan teori diskon kuantitas yang ditawarkan untuk semua pelanggan dan tidak boleh melebihi penghematan biaya yang diperoleh penjual. Diskon tersebut dapat ditawarkan untuk masing-masing pesanan yang dilakukan atau untuk jumlah unit yang dipesan selama waktu tertentu. Kotler (2007:122). Pengaruh Variabel Potongan Musiman Secara Parsial Terhadap Pembelian Tidak Terencana (Impulse Buying). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel potongan musiman secara parsial tidak berpengaruh terhadap pembelian tidak terencana ( impulse buying) pada Butik Hoshy di Samarinda. Berdasarkan variabel potongan musiman merupakan variabel yang secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian tidak terencana ( impulse buying). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pembelian tidak terencana tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh keberagaman periode pengambilan dan pembelian di butuhkan beberapa waktu mendatang. Sebab percepatan kebutuhan konsumen sebuah produk fashion semakin terus berubah - ubah. Pengaruh Variabel Potongan Kas Diskon Secara Parsial Terhadap Pembelian Tidak Terencana (Impulse Buying). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel potongan kas diskon secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pembelian tidak terencana ( impulse buying) pada Butik Hoshy di Samarinda. Berdasarkan variabel potongan kas diskon merupakan variabel yang secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pembelian tidak terencana ( impulse buying). Sebab potongan kas diskon yang di berikan sangat beragam yaitu proses pembayaran pada pembelian produk di Butik Hoshy dapat dilaksanakan secara tunai dan paling di utamakan saat berbelanja pada saat potongan harga ( discount) atau proses pembayaran pada pembelian produk di Butik Hoshy dengan cara transfer dengan sangat mudah dan cepat. Pengaruh Variabel Potongan dagang Secara Parsial Terhadap Pembelian Tidak Terencana (Impulse Buying). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel potongan dagang secara parsial tidak berpengaruh terhadap pembelian tidak terencana ( impulse buying) pada Butik Hoshy di Samarinda. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pembelian tidak terencana tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh potongan dagang saja. Melainkan konsumen melihat ke faktor lain seperti seperti potongan kuantitas dan potongan kas diskon sehingga variabel potogan kuantitas tidak lagi berpengaruh terhadap pembelian tidak terencana ( impulse buying) pada Butik Hoshy di Samarinda. Penutup Berdasarkan uji signifikansi simultan (F) dapat disimpulkan bahwa potongan harga (discount) secara simultan berpengaruh terhadap pembelian tidak terencana (impulse buying) pada Butik Hoshy di Samarinda. 1263

ejournal Administrasi Bisnis, Volum 5, Nomor 4, 2017: 1253-1264 Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial (t) dapat disimpulkan bahwa variabel potongan harga (discount) yang terdiri dari potongan kuantitas, potongan musiman, potongan kas diskon dan potongan dagang secara parsial berpengaruh terhadap pembelian tidak terencana ( impulse buying) pada Butik Hoshy di Samarinda. Sedangkan variabel potongan kuantitas dan potongan kas diskon berpengaruh secara parsial terhadap pembelian tidak terencana ( impulse buying) pada Butik Hoshy di Samarinda, oleh sebab itu pihak Butik Hoshy yang ada di Samarinda secara intens agar selalu memperhatikan potongan kuantitas agar konsumen membeli dalam jumlah yang lebih banyak secara terus menerus selama Butik Hoshy mengadakan potongan harga ( discount) dan potongan kas diskon yang diberikan kepada konsumen untuk membayar tunai, transfer dan pembayaran dengan kartu ATM atau kartu kredit agar mempermudah konsumen untuk berbelanja pada saat potongan harga (discount). Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat menambah variabel potongan harga ( discount) yang lain untuk melihat perkembangan pembelian tidak terencana (impulse buying). Daftar Pustaka Daryanto. 2011. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung: Satu Nusa. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kotler Philip. 2007. Manajemen Pemasaran Edisi Dua Belas Jilid 1. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, edisi ketiga belas, jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas, Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen. Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor Selatan. Staton, William J (Swasta & Handoko). 2008. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Erlangga. Skripsi Hidayah, Lilik Nurul, 2015. Pengaruh Suasana Toko, Harga dan Paket Bonus Terhadap Impulse Buying (Studi Kasus Pad a Ramayana Fashion Store Kudus. Fakultas Ekonomi. Universitas Muria Kudus, Indonesia. Anggreani, Faridha, 2016. Pengaruh Promosi, Diskon dan Impulse Buying Terhadap Keputusan Pembelian Hypermarket PTC Surabaya. Fakultas Ekonomi. Universitas Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. Widiartaka, Wayan Agus, 2014. Pengaruh Lingkungan Toko dan Faktor Situasional Terhadap Perilaku Pembelian Tak Terencana Pada Matahari Store Denpasar. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia. 1264