LAPORAN TETAP PRAKTIKUM ACARA IV RESPIRASI BAKTERI DISUSUN OLEH: NAMA : HUSNUL BUDIATMAN DANI NIM : 151. 125. 174 KELAS : VI D JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM 2015
HALAMAN ENGESAHAN Laporan praktikum Mikrobiologoi ini di susun untuk memenuhi tugas dan merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliyah Mikrobiologi Disahkan oleh: Asisten Co.Ass Muhamad Nawawi S.Pd NIP Herman NIM ii
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt, berkat kasih sayang dan petunjuknya laporan tetap mikrobilogi ini dapat diselesaikan, meskipun jauh dari kesempurnaan karena tidak satupun yang sempurna kecuali Allah Swt. Dan tidak lupa pula kita haturkan shalawat beserta salam kepada Baginda nabi besar kita Muhammad Saw.yang membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang. Penyusun sadar bahwa laporan tetap praktikum ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik yang sekiranya untuk memperbaiki dan membangun untuk kelengkapan laporan ini,untuk itu sebelum dan sesudahnya penyusun mengucapkan banyak terima kaih dan semoga isi yang ada dalam laporan ini bermanfaat bagi kita semua.amiiiin Mataram 1 Juni 2015 Peyusunan iii
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv BAB I PENDAHULUAN... A. Latar belakang... 1 B. Rumusan masalah... 1 C. Tujuan... 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 2 BAB III METODOLOGI... 4 A. Pelaksanaan... 4 B. Alat Bahan... 4 C. Cara Kerja... 5 BAB IV PEMBAHASAN... 6 A. Hasil Pengamatan... 6 B. Pembahasan... 6 BAB V PENUTUP... 8 A. Kesimpulan... 8 B. Saran... 8 DAFTAR PUSTAKA iv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bakteri adalah organisme mikro dan tidak dapat dilihat dengan matatelanjang. Keberadaan bakteri umumnya bersifat merugikan organisme lainnya yangdikenal dengan istilah patogen, seperti: Escherichia coli, Vibrio sp, Shalmonella spdan sebagainya. Bakteri ini banyak ditemukan hamper diseluruh media/tempat seperti: tanah, udara, air, di tubuh makhluk hidup dan sebagainya. Karakterisasi dan klasifikasi sebagian besar mikrobia seperti bakteri berdasarkan pada reaksi enzimatik ataupun biokimia. Mikroba dapat tumbuh pada beberapa tipe media, memproduksi tipe metabolit tertentu yang dideteksi dengan interaksi mikrobia dengan reagen test yang menghasilkan warna reagen. Reaksi-reaksi dalam sel akan teridentifikasi dengan melakukan pengujian-pengujian tertentu. Sel akan memberikan respon sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, misalnya menghasilkan enzim katalase, enzim gelatinase atau kemampuan untuk menghidrolisis lemak.sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat dari interaksi metabolit-metabolit yang dihasilkan dengan reagen-reagen kimia. Kemampuan bakteri menggunakan senyawa tertentu sebagai sumber karbon dan sumber energiyang dapat digunakan untuk identifikasi.identifikasi Bakteri dapat dilakukan dengan beberapa uji antara lain uji dalam melakukan fermentasi, uji oksidase, produksi katalase, uji motilase dan uji oksidase. B. Rumusan masalah Bagaimana caranya mengamati dan mengetahi gerak bakteri? C. Tujuan Mahasiswa dapat mengamati dan mengetahui gerak bakteri. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Menurut gross (1995) strutur bakteri yangberflagel itu kaku dan dilengkapi dengan gelondong yang berbentuk spiral. Gelondong spiraltersusun atas protein ynag disebut dengan flagelin yang merupakan unit dasar penyusun flagel. Untuk mengamati gerak bakteri dengan baik maka bisa menggunakan metode tetes gantung (Hastuti 2002). Kebanyakan sel bakteri melakukan pergerakan dengan menggunakan flagel, akan tetapi ada bakteri yang tidak dapet bergerak karena tidak memiliki flagel. Hal ini senada dengan pernyataan Tarigan (1988) yang menyatakan bahwa gerak bakteri terjadi pada bakteri yang mempunyai flagel, karena flagel ini merupakan alat gerak bagi sel bakteri. Flagel merupakan bulu-bulu cambuk yang dimiliki oleh beberapa jenis bakteri dan letaknya berbeda-beda tergantung pad aspesiesnya. Berdasarkan jumlah dan posisi flagel dibedakan menjadi : 1. Monotrikh : mempunyai satu flagel 2. Penitrikh : mempunyai banyak flgel pada permukaan tubuh 3. Lopotrikh : mempunyai flagel pda salah satu ujung bakteri dengan jumlah lebih dari dua buah 4. amfitrikh : mempunyai flagel pada sisi tubuh yang berlawanan 5. atrikh : tidak memiliki flagel (Tarigan 1988) Flagel tersusun atas tiga bagian yaitu : 1. Pangkal (basal), merupakan bagian yang berhubungan dengan membrane 2. Hook yang pendek 3. Filament yang bentuknya seperti benanag yang panjangnay sampai beberapa kali melebihi panjang tubuhnya. Dalam pengamatan gerak bakteri dan gerak Brown. Bakteri yang bersifat motil akan Nampak jelas bergerak, dan bergeraknaya melaju kea rah tertentu, sedangkan bakteri yang tampal sebagai gerak brown adlah gerak 2
yang bukan erasal dai bakteri itu sendiri, melainkan adanya gerakn partikelpartikelair yang ada d sekelling sel atau adanya energy kinetic. Pda gerka brown, organism bergetar dengan laju yang sama dengan menaga hubungan ruang sama satu sama yang lain (Volk, 1988) Motilitas dapat diamati dengan baik pada biakan yangmasih baru. Pada biakan yang sudah lama akan dapat menjadi penuh, sesak dengan makhluk hidup yang giat dan banyak yang sudah mati, sehingga sangat sukar untuk mendapatkan sel yag motil, selain itu produksi alam dan produk yang bersifat racun dapat menyebabkan hilangnya motilitas sel bakteri pada suatu biakan (volk 1988). 3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pelaksanaan Hari /Tgl : Sabtu 23 Mei 2015 Waktu : 08.00 WITA selesai Tempat : Lab. Pendidikan IPA Biologi IAIN Mataram B. Alat dan Bahan 1. Alat a) Timbangan b) Wacth gelass c) Sendok d) Kaca pengaduk e) Labu Erlen Meyer 500 ml dan 100 ml f) Tabung reaksi g) Gelas ukur 10 ml h) Kompor gas i) Rak tabung reaksi j) Gunting k) Jarum inokulasi berkolom 2. Bahan a) Beet exracl b) Bacto pepton c) Aquades d) Kapas e) Kain kasa f) Alkohol 70% 4
g) Lisol h) Vaselin i) Lap j) Biakan murni bakteri C. Cara Kerja 1. Mengambil sebuah kaca benda cekung yang bersih, lalu letakkan diatas lampu spritus. 2. Mengambil kaca penutup yang bersih, lalu letakkan diatas lampu spritus. 3. Menetaskan setetes aquades steril diatas kaca penutup 4. Secara aseptic, mengambil sedikit inokukulm yang berasal dari koloni bakteri yang diperiksa. Melakukan hal ini dengan memakai jarum inokulasi yang lurus. 5. Menyentuhkan inokulum ini dengan tetesan aquades steril pada kaca penutup tersebut, lalu meratakan perlahan lahan. 6. Menelungkupkan kaca benda cekung tepi diatas kanca penutup yang telah diberi inokulum 7. Membalikkan dengan cepat kaca benda dan kaca penutup tersebut, mengusahakan tetesan aquades tersebut menggantung dan terkurung didalam cekungan kaca benda. 8. Mengamati preparat dibawah mikroskop. Lalu mencatat bentuk sel, dari koloni mana bakteri ini diambil serta ada atau tidaknya kemampuan bergerak. Metode pemeriksaan bakteri ini, disebut dengan metode tetesan menggantung. 5
BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan 1. Gambar medium cair B. Pembahasan Pergerakan bakteri yang diamati dengan gerkan pada bakteri yang bersiat immotile/tidak bergerak. Pergerakan pada abakteri yang bersifat motil menunjukan pergerakn yang lebih kompleks, menuju kearah tertentu(bukan gerak brown) sedangkan gerak pada bkteri yang bersifat tidak motil akan bergerak maju mundur secara zig-zag yang disebut dengan gerak brown. Gerak brown terjadi karena adanya benturan degan molekul air (Volk 1988). Gerak brown adalah gerak partikel koloid yng bergerak dengan arah zig-zag, gerakan ini disebabkan adanya tumbukan antara molekul-molekul pelarut dengan molekul koloid. Tumbukan terjadi antara lentingan sempurna, artinya tenaga kinetik molekul pelarut dan pertikel koloid sama tetepi karena partikel koloid lebih besar maka gerakanyan lebih lambat jika dibandingkan dengan molekul pelarut Pada Dalam praktikum ini, sel bakteri yang ditusukan ked lam media semisolid atau media solid dengan mengunakan jaruminokulasi yang 6
ujungnya lurus. Gerak bakteri pada bakteri yang bersifat motil diakibatkan adanya struktur atau organ sel bakteri yang berbentuk benang yang disebut flagel. Karena flagel pad abakteri berfungasi untuk bergerak. Dari hasil pengamatan ini, dari kedua koloni bakteri ( pseudomonas aeruginosa, dan Escherichia coli ) yang diamti keduanya memiliki kemampuan bergerak. Dari pengamatan bentuk bakteri diketahui bahwa bentuk kedua bateri yang diamati adlah bentuk basil, sedangkan bakteri yang berbentuk kokkus (Sthaphylococcus aureus) tidak memiliki kemampuan bergerak. Hal ini memperkuat pernyataan yang menyatakan bahwa sebagian bakteri berbentuk basil bersifa tmotil. Flagel yang ada pada bakteri selalu berlekuk, apalagi jika bakteri sedang bergerak di dalam medium cair, vibrio penyebab kolera apat mencapai kecepatan 20 cm per jam, ini merupakan suatu prestasi yang luar biasa, sebab kecepatan itu sama dengan kecepatan lari seseorang yang menempuh jarak 0,3 km per mmenit atau 18 km per jam. Gerakan flagel menyebabkan bakteri terdorong kedepan,. 7
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sel bakteri dapat berpindah tempat karena mempunyai struktur yang bersifat motil yaitu flagel.berdasarkan bisa tidaknya suatu bakteri bergerak, maka bakteri dpat dikelompokan menjadi dua yaitu : Bakteri yang bersifat motil Yaitu sel bakteri yang memiliki flagel sehingga dapat berpindah tempat. Sel bakteri yang bersifat tidak motil (immotile) Yaitu sel bakteri yang tidak berflagel, gerakannya disebut gerak brown dan Pseudomonas auriginosa dan Eschericia coli adalah bakteri yang bersifat motil, sedangkan bakteri Sthaphylococcus aureus adalah bakteri yang bersifat tidak motil. B. Keritik Saran Pada praktikum selanjutnya, diharapkan dilakukan dengan sungguh sungguh agar teknik pembuatan medium ini berjalan dengan lancer dan jelas. 8
DAFTAR PUSTAKA Dwijoseputro.1978.Dasar-dasar Mikrobiologi.Jakarta : Djambatan Fariaty.1995.Kimia Larutan I.Malang : IKIP Malang Tarigan, Jeneng.1988.Pengantar Mikrobiologi.Jakarta : Depdikbud Volk, Swisley A & Margargareth F Wheeler.1988.Mikrobiologi Dasar.Jakarta : Erlangga. Hastuti, Sri Utami.2002.Petunjuk Praktikum Mik 9