LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI (PENGUKURAN SEL BAKTERI)
|
|
- Sonny Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI (PENGUKURAN SEL BAKTERI) Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Praktikum Mikrobiologi yang dibina oleh Prof. Dr. Utami Sri Hastuti, M.Pd dan Dr. Endang Suarsini, M. Kes Oleh Kelompok 2 Agung Pambudiono Mardiana Mia Asnimulia Ummul Hasanah Wasiatus Sa diyah PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MALANG SEPTEMBER 2014
2 A. Topik Pengukuran Sel Bakteri B. Tujuan 1. Untuk memperoleh keterampilan menera harga skala mikrometer okuler. 2. Untuk mengukur sel bakteri. C. Waktu Pelaksanaan Jumat, 12 September 2014 D. Dasar Teori Mikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau renik), bio (hidup) dan logos (ilmu). Jadi mikrobiologi merupakan bidang ilmu yang mengkaji tentang mikrobia seperti virus, archeae, bakteri, fungi, algae, dan protozoa. Mikrobia bukan nama dari suatu kelompok organisme seperti hewan dan tumbuhan. Istilah mikrobia (mikroorganisme) digunakan untuk menyatakan suatu organisme yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa menggunakan mikroskop (Ali, 2005). Pengetahuan mengenai morfologi dan struktur halus bakteri diperoleh dalam dua kurun waktu yang berbeda. Pengamatan-pengamatan yang dibuat oleh Leeuwenhoek dengan mikroskopnya yang sederhana menampakkan penampilan kasar mikroorganisme, termasuk bakteri. Gambar-gambarnya yang telah dibuatnya dengan hati-hati mengenai apa yang kini kita kenal sebagai bakteri menampakkan bentuk-bentuk sel yang bundar, seperti batang atau spiral. Perbaikan-perbaikan selanjutnya dalam mikroskopi cahaya, termasuk teknik-teknik pewarnaan telah memungkinkan untuk mengamati dengan lebih tepat bentuk khas sel-sel ini, ukurannya, sebagian dari struktur luarnya serta pola penataannya. Ukuran, bentuk, serta penataan merupakan ciri morfologi kasar sel suatu spesies bakteri (Pelczar dan Chan, 2008). Ukuran dan bentuk banyak sekali dipergunakan di dalam identifikasi dan klasifikasi sel-sel mikroorganisme. Dimensi sel pada umumnya
3 dinyatakan dalam satuan mikrometer (µm), yaitu suatu satuan pengukuran yang besarnya 1/1000 mm. Berbagai jenis mikroorganisme mempunyai ukuran yang beragam, dari mulai kurang dari 1 µm sampai dengan beberapa µm. Pengukuran yang tepat sel mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara menyisipkan suatu mikrometer okular pada lensa okular mikroskop yang digunakan untuk mengamati sel tersebut. Mikrometer okular pada umumnya merupakan suatu piringan kaca bundar yang pada salah satu permukaannya terukir skala pengukuran. Sebelum digunakan untuk mengukur sel, mikrometer okular ini terlebih dahulu harus ditera terhadap mikrometer pentas yang sudah memiliki skala yang pasti (Hadioetomo, 1985). Kebanyakan bakteria merupakan jasad yang transparan (tembus cahaya) dengan indeks bias yang sama dengan indeks bias cairan suspensi di mana bakteri tersebut hidup. Berdasarkan pengamatan dengan menggunakan mikroskop, morfologi bakteria dapat dibedakan menjadi bakteri yang berbentuk bulat (kokus), bakteri yang berbentuk batang (basil), dan bakteri yang berbentuk spiril (Tarigan, 1988). Pada umumnya bakteri itu kecil sekali, sehingga kita memerlukan mikroskop untuk dapat mengamatinya. Kokus ada yang berdiameter 0.5 µ, ada pula yang diameternya sampai 2.5 µ. Basil ada yang lebarnya antara 0.2 sampai 2.0 µ, sedang panjangnya ada yang 1 sampai 15 µ (Dwidjoseputro, 1989). E. Alat dan Bahan 1. Alat: a. Mikroskop b. Mikrometer okuler (ocular micrometer) c. Mikrometer meja (stage micrometer) 2. Bahan: a. Sediaan bakteri yang telah diwarnai secara gram b. Kertas penghisap c. Kertas lensa d. Alkohol 70% e. Lisol
4 f. Sabun cuci g. Lap kain F. Prosedur Kerja 1. Peneraan Mikrometer Okuler Memasangkan mikrometer okuler pada bagian mikroskop yang biasanya dipakai sebagai tempat lensa okuler Memasangkan mikrometer meja pada meja benda pada mikroskop Mengatur posisi garis skala mikrometer okuler dan mikrometer meja sehingga titik nol kedua mikrometer ini berada pada satu garis lurus Mengamati garis skala ke berapakah dari mikrometer okuler yang berada pada satu garis lurus dengan garis skala mikrometer meja (selain titik nol) Menghitung harga 1 skala mikrometer okuler pada pembesaran lensa yang digunakan saat peneraan
5 2. Pengukuran Sel Bakteri Melepas mikrometer meja dari meja benda mikroskop, kemudian pasanglah sediaan bakteri yang telah diwarnai secara gram pada tempat tersebut Mengatur posisi sel-sel bakteri sehingga berada pada bidang skala mikrometer okuler (dapat dilakukan dengan memutar mikrometer okuler) Mengatur posisi sel bakteri hingga berada pada bidang skala mikrometer okuler Melakukan pengukuran dan menentukan panjang & diameter sel bakteri dalam satuan skala Mengubah hasil harga skala yang ditemukan ke dalam satuan milimeter berdasar harga tiap skala mikrometer okuler yang telah ditera
6 G. Hasil Pengamatan Gambar 1. Koloni 1 Gambar 2. Koloni 2
7 Tabel 1. Data hasil pengukuran sel bakteri No. Lokasi No. Sel Bentuk Diameter Panjang Koloni 1 Kanopi 1 Streptococcus 1 skala - Biologi 2 Streptococcus 1 skala - 3 Streptococcus 1 skala - 2 Kanopi 1 Streptobacillus 6 skala ½ skala FMIPA 2 Streptobacillus 6 skala ½ skala 3 Streptobacillus 3 skala ½ skala H. Analisis Data 1. Peneraan Mikrometer Okuler Peneraan dilakukan pada mikroskop cahaya nomor 10 dan mikrometer okuler nomor 2. Perbesaran yang digunakan adalah perbesaran 10 x 40 dan 10 x 100. Pada perbesaran 10 x 40 didapatkan jumlah garis pada mikrometer okuler yang sejajar jumlah garis mikrometer meja/objektif adalah 41 skala mikrometer okuler berbanding 10 skala mikrometer objektif.. Pada perbesaran 10 x 100 didapatkan jumlah garis pada mikrometer okuler yang sejajar jumlah garis mikrometer meja/objektif adalah 10 skala mikrometer okuler berbanding 1 skala mikrometer objektif. Untuk mencari harga 1 skala mikrometer okuler dapat dilakukan sebagai berikut: a. Perbesaran 10 x skala mikrometer okuler = 10 skala mikrometer objektif = 10 x 0.01 mm = 0.1 mm 1 skala mikrometer okuler = = mm = 2.4 µm b. Perbesaran 10 x skala mikrometer okuler = 1 skala mikrometer objektif = 1 x 0.01 mm
8 = 0.01 mm 1 skala mikrometer okuler = = mm = 1 µm 2. Pengukuran Sel Bakteri a. Koloni 1 (Kanopi Biologi) Ø 1 = 1 skala x 1 µm = 1 µm Ø 2 = 1 skala x 1 µm = 1 µm Ø 3 = 1 skala x 1 µm = 1 µm b. Koloni 2 (Kanopi FMIPA) Ø 1 = ½ skala x 1 µm = 0.5 µm P 1 = 6 skala x 1 µm = 6 µm Ø 2 = ½ skala x 1 µm = 0.5 µm P 2 = 6 skala x 1 µm = 6 µm Ø 3 = ½ skala x 1 µm = 0.5 µm P 3 = 3 skala x 1 µm = 3 µm I. Pembahasan 1. Peneraan Mikrometer Okuler Peneraan mikrometer okuler dilakukan pada mikroskop cahaya bernomor 10 dan mikrometer okuler bernomor 2. Berdasarkan hasil pengamatan, perbedaan pembesaran memberikan harga skala yang berbeda pula. Pada perbesaran 10 x 40 diperoleh 1 skala mikrometer okuler sama dengan 2.4 µm. Sedangkan pada perbesaran 10 x 100 diperoleh bahwa 1 skala mikrometer okuler sama dengan 1 µm. Pengukuran yang tepat sel mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara menyisipkan suatu mikrometer okular pada lensa okular mikroskop yang digunakan untuk mengamati sel tersebut. Mikrometer okular pada umumnya merupakan suatu piringan kaca bundar yang pada salah satu permukaannya terukir skala pengukuran. Sebelum digunakan untuk mengukur sel, mikrometer okular ini terlebih dahulu harus ditera terhadap mikrometer pentas yang sudah memiliki skala yang pasti (Hadioetomo, 1985).
9 2. Pengukuran Sel Bakteri Hasil pengamatan menunjukkan bahwa bakteri tangkapan yang diperoleh dari kedua lokasi berbeda juga memiliki struktur yang berbeda. Pada lokasi I yaitu pada kanopi Biologi diperoleh koloni bakteri yang berbentuk streptococcus. Sedangkan pada lokasi II pada kanopi FMIPA diperoleh koloni bakteri berbentuk streptobacillus. Pengukuran sel bakteri dari kedua jenis koloni memperlihatkan ukuran yang berbeda. Koloni I berupa streptococcus (bulat berantai) memperlihatkan ukuran dari 1 dimensi saja yaitu diameter. Hal ini dikarenakan bentuk dasarnya berupa bulat. Data pengukuran menunjukkan bahwa ketiga sel yang diamati dari koloni I semuanya berdiameter 1 µm. Menurut Dwidjoseputro (1989), kokus ada yang berdiameter 0.5 µ, ada pula yang diameternya sampai 2.5 µ. Adapun koloni II berupa streptobacillus (basil/batang berantai) memperlihatkan ukuran dari 2 dimensi, yaitu diameter dan panjang. Data pengukuran menunjukkan ketiga sel memiliki diameter yang sama, sedangkan dari segi ukuran panjang berbeda. Kedua sel pertama yang diukur memiliki panjang 6 µm dan sel ketiga berukuran 3 µm. Menurut Dwidjoseputro (1989), basil ada yang lebarnya antara 0.2 sampai 2.0 µ, sedang panjangnya ada yang 1 sampai 15 µ J. Diskusi 1. Mengapa perlu dilakukan peneraan harga skala mikrometer okuler, baik pada perbesaran 40x maupun 100x? Peneraan harga skala mikrometer okuler perlu dilakukan agar dapat diketahui harga skala mikrometer pada mikroskop yang digunakan. Hal ini disebabkan setiap mikroskop memiliki harga skala yang berbeda. Begitu pula dengan perbesaran yang digunakan. Jika perbesarannya berbeda maka harga skalanya juga akan berbeda. Jadi perlu diketahui masing-masing harga skalanya, sebab kedua jenis perbesaran ini yang digunakan dalam pengukuran.
10 2. Mengapa dapat terjadi variasi ukuran sel bakteri pada spesies bakteri yang berbeda? Adanya variasi dikarenakan perbedaan nutrisi dan metabolisme dari masing-masing bakteri. Selain itu hal ini dikarenakan adanya fungsi yang berbeda dari bakteri tersebut. K. Kesimpulan 1. Peneraan harga 1 skala mikrometer pada perbesaran 10 x 40 sama dengan 2.4 µm dan pada perbesaran 10 x 100 sama dengan 1 µm. 2. Kedua koloni yang diukur menunjukkan bentuk yang berbeda. Pada koloni I menunjukkan bentuk streptococcus jadi hanya memiliki dimensi diameter dalam pengukurannya. Sedangkan pada koloni II memiliki dua dimensi pengukuran berupa diameter dan panjang.
11 DAFTAR PUSTAKA Ali, Alimuddin Mikrobiologi Dasar Jilid I. Makassar: State University of Makassar Press. Dwidjoseputro, D Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit Djambatan Hadioetomo, Ratna Siri Mikrobiologi Dasar dalam Praktek: Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. Jakarta: Gramedia Hastuti, Utami Sri Penuntun Praktikum Mikrobiologi untuk Program S2 Biologi. Malang: Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang Pelczar, Michael J. dan E.C.S. Chan, Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Press Tarigan, Jeneng Pengantar Mikrobiologi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
12 LAPORAN SEMENTARA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PENGUKURAN SEL MIKROBA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PENGUKURAN SEL MIKROBA Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Mikrobiologi Yang Dibimbing Oleh: Dr. Endang Suarsini, MS Oleh : Kelompok 6 / Offering G Anang Januardy 130342603494
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS PASCASARJANA PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
RESPIRASI BAKTERI LAPORAN Disusun untukntuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi yang dibimbing oleh Prof. Dr. Utami Sri Hastuti M.Pd dan Dr. Endang Suarsini, M.Pd Disusun oleh: Kelompok 1/ Kelas A
Lebih terperinciPENGAMATAN MORFOLOGI KOLONI BAKTERI
PENGAMATAN MORFOLOGI KOLONI BAKTERI A. Dasar Teori Bakteri merupakan golongan prokariot. Salah satu karakteristik utama bakteri adalah ukuran, bentuk, struktur, dan penataan selnya. Berbagai ciri ini mencakup
Lebih terperinciLAPORAN PENGUKURAN MIKROMETRI DIAMETER BATANG Jatropa sp
LAPORAN PENGUKURAN MIKROMETRI DIAMETER BATANG Jatropa sp Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mikroteknik Dosen : Dra. Ely Rudyatmi,M.Si Oleh : Litayani Dafrosa Sihaloho 4411412016 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciPERGERAKAN GERAK BAKTERI. B. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum Mikrobiologi dengan topik pergerakan gerak bakteri
PERGERAKAN GERAK BAKTERI A. Hari/tanggal : Rabu / 29 Januari 2013 B. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum Mikrobiologi dengan topik pergerakan gerak bakteri adalah sebagai berikut: 1. Untuk menentukan ada
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PEWARNAAN SPORA BAKTERI. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi yang diampu oleh Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.
LAPORAN PRAKTIKUM PEWARNAAN SPORA BAKTERI Untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi yang diampu oleh Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.Pd Oleh: Kelompok 5 S1 Pendidikan Biologi Offering A Annas Jannaatun
Lebih terperinciPewarnaan Kapsula Bakteri. LAPORAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Mikrobiologi Yang dibina oleh Ibu Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.Si.
Pewarnaan Kapsula Bakteri LAPORAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Mikrobiologi Yang dibina oleh Ibu Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.Si. Oleh : Kelompok 6 1. Achmad Fais (120342422457) 2. Laily Rahmawati
Lebih terperinciUJI KUALITAS MIKROBIOLOGI MAKANAN BERDASARKAN ANGKA LEMPENG TOTAL KOLONI BAKTERI
UJI KUALITAS MIKROBIOLOGI MAKANAN BERDASARKAN ANGKA LEMPENG TOTAL KOLONI BAKTERI LAPORAN PRAKTIKUM Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi Yang Dibimbing Oleh Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. aktivitas antimikroba ekstrak daun panamar gantung terhadap pertumbuhan
73 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Konsentrasi ekstrak daun panamar gantung yang digunakan pada uji aktivitas antimikroba ekstrak daun panamar gantung terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dibuat dalam
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN SPORA BAKTERI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN SPORA BAKTERI UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Mikrobiologi yang dibimbing oleh Bapak Agung Witjoro, S.Pd, M.Kes Oleh : Offering C/ Kelompok 5 1. Atika Anggraini
Lebih terperinciI. NAMA PERCOBAAN Nama percobaan : C4 Mikroskop
I. NAMA PERCOBAAN Nama percobaan : C4 Mikroskop II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mampu menera mikroskop dengan bermacam-macam kombinasi okuler dan objektif 2. Mampu melakukan pengukuran benda / partikel yang Berukuran
Lebih terperinciMODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Klasifikasi Alat : 1. Alat untuk Pengamatan (Koloni dan Morfologi) 2. Alat untuk Sterilisasi 3. Alat untuk Kultivasi 4. Alat untuk Kuantifikasi Mikroorganisme
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.3
SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.3 1. Pengamatan dengan mikroskop dimulai dengan menggunakan lensa objektif... Cahaya lemah Cahaya kuat Perbesaran lemah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah individu melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Proses penginderaan ini terjadi melalui
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN SEDERHANA,NEGATIF DAN PERGERAKAN BAKTERI. Oleh :
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN SEDERHANA,NEGATIF DAN PERGERAKAN BAKTERI Oleh : Afifi Rahamdetiassani 083112620150008 Rika Safira 083112620150026 Rifky Cahyo Oktavianto 083112620150010 Ely Akbar
Lebih terperinciRESPIRASI BAKTERI LAPORAN PRAKTIKUM. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi. Yang dibina oleh Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.
RESPIRASI BAKTERI LAPORAN PRAKTIKUM Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Yang dibina oleh Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.Si Oleh : Kelompok 2 / Kelas H Lely Hermawati (140342600679)
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ISOLASI MIKROORGANISME. Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal ( ) Biologi 3 B Kelompok 6
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ISOLASI MIKROORGANISME Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal (1211702067) Biologi 3 B Kelompok 6 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MIKROBA METODE PEWARNAAN GRAM : CLAUDIA PERTIWI MALIK : G : MUHAMMAD IQBAL MUSTAFA
JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUM IDENTIFIKASI MIKROBA METODE PEWARNAAN GRAM NAMA NIM KELOMPOK ASISTEN : CLAUDIA PERTIWI MALIK : G31116510 : III (TIGA) : MUHAMMAD IQBAL MUSTAFA LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
Lebih terperinciLAPORAN RAKTIKUM PENGAMATAN PEWARNAAN KAPSULA BAKTERI. Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Mikrobiologi yang dibina oleh Bapak Agung Witjoro, S.Pd, M.
LAPORAN RAKTIKUM PENGAMATAN PEWARNAAN KAPSULA BAKTERI Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Mikrobiologi yang dibina oleh Bapak Agung Witjoro, S.Pd, M.Kes The Learning University Disusun Oleh Kelompok 5 : Hanina
Lebih terperinciINVENTARISASI DAN PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS JEMBER
INVENTARISASI DAN PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS JEMBER LABORATORIUM??? Laboratorium mempunyai peran sentral di sekolah lanjutan yaitu sebagai tempat
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI
JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT O L E H NAMA : MHD FADLI NST NIM : 1109008817 PRODI GROUP : AGROEKOTEKNOLOGI : A LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN FAKULTAS
Lebih terperinciSTANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP
MIKROSKOP Ambil mikroskop dengan hati-hati dengan cara memegang lengan mikroskop, lalu letakkan diatas meja datar. Hindari sentuhan-sentuhan terhadap lensa, apabila bagian lensa mikroskop terlihat kotor
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS Disusun oleh : Eugenia Septhariani XI IPA 1 / 6 SMA SANTA URSULA Jalan Pos No. 2 Jakarta 10010 2010 Tanggal praktikum : Jumat, 13 Agustus 2010 Nama : Eugenia Septhariani
Lebih terperinciDISKUSI BIOKIMIA DIMULAI DENGAN SEL KARENA SEL MERUPAKAN KERANGKA ALAMIAH DARI HAMPIR SEMUA REAKSI BIOKIMIA
DISKUSI BIOKIMIA DIMULAI DENGAN SEL KARENA SEL MERUPAKAN KERANGKA ALAMIAH DARI HAMPIR SEMUA REAKSI BIOKIMIA PERBEDAAN UTAMA ANTARA BIOKIMIA DAN KIMIA ADALAH BAHWA REAKSI BIOKIMIA BERLANGSUNG DI DALAM BATASAN
Lebih terperinciPENGAMATAN MORFOLOGI KOLONI BAKTERI
PENGAMATAN MORFOLOGI KOLONI BAKTERI LAPORAN PRAKTIKUM UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Mikrobiologi Yang dibina oleh Ibu Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.Si Oleh kelompok 5: 1. Monika N. Kuruwop ( 140342602548
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH :
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH : NAMA : NUR MUH. ABDILLAH S. NIM : Q1A1 15 213 KELAS : TPG C JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciAlat ukur sudut. Alat ukur sudut langsung
Alat ukur sudut Merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu sudut. Sudut dapat diartikan sebagai harga besar kecilnya pembukaan antara dua garis (lurus) yang bertemu pada suatu titik.
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN SEL MIKROBA
STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN SEL MIKROBA A. Pendahuluan Bakteri merupakan mikroorganisme yang masuk ke dalam golongan prokariot. Hal itu disebabkan karena bakteri mempunyai struktur yang sangat sederhana
Lebih terperinciMODUL I MIKROSKOP. TUJUAN Mahasiswa mampu menggunakan mikroskop optik, untuk pengamatan preparat biologi.
1 MODUL I MIKROSKOP TUJUAN Mahasiswa mampu menggunakan mikroskop optik, untuk pengamatan preparat biologi. TEORI Mikroskop digunakan untuk memperbesar gambaran dari benda yang terlalu kecil untuk dilihat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
Oleh Lenia W Sugiyanto BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah penemuan Mikroskop Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap. mikrobiologi.yang memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati
Lebih terperinciNAMA/KODE MATAKULIAH : Mikrobiologi/BIO4134. : Biologi Umum, Biokimia : Dr. Nur ArfaYanti, M.Si., Dr. Nurhayani, M.Si.
NAMA/KODE MATAKULIAH : Mikrobiologi/BIO4134 JUMLAH SKS : 3 SKS SEMESTER : IV Prasyarat : Biologi Umum, Biokimia Dosen Pengampu : Dr. Nur ArfaYanti, M.Si., Dr. Nurhayani, M.Si. Deskripsi Singkat : Matakuliah
Lebih terperinciMIKROSKOP A. PENDAHULUAN
MIKROSKOP A. PENDAHULUAN Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek
Lebih terperinciPenuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar
FAKULTAS PETERNAKAN Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar Tim Pengampu Mata Kuliah Dr. Ir. Andi Murlina Tasse, M.Si. Astriana Napirah, S.Pt., M.Sc. Drh Yamin Yaddi Drh Putu Nara Kusuma Prasanjaya Wa Laili
Lebih terperinciANTIREMED KELAS 10 FISIKA
ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Optika Geometri - Latihan Soal Doc. Name: AR10FIS0502 Version: 2012-08 halaman 1 21. Jika indeks bias kaca terhadap udara 1,5 dan indeks bias air terhadap udara 4/3, maka perbandingan
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN
II. METODE PENELITIAN A. Materi dan Deskripsi Lokasi 1. Bahan Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah daun 10 kultivar kacang tanah ( kultivar Bima, Hypoma1, Hypoma2, Kancil, Kelinci, Talam,
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda
15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda pada pollard terhadap kandungan total bakteri, Gram positif/negatif dan bakteri asam laktat telah
Lebih terperinciBAB VII KERJA LABORATORIUM
BAB VII KERJA LABORATORIUM Masalah apa yang akan dibahas? Bagaimanakah menerapkan Keselamatan kerja di laboratorium? Bagaimanakah menggunakan mikroskop? Bagaimanakah cara menyiapkan objek pengamatan untuk
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada
10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada pellet calf starter dengan penambahan bakteri asam laktat dari limbah kubis terfermentasi telah dilaksanakan
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi a. Bahan
A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi a. Bahan III. METODE PENELITIAN Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah polen bunga beberapa anggota familia Solanaceae yaitu spesies Solanum melongena
Lebih terperinciPEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :
PEDOMAN PRAKTIKUM Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten : FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 KEGIATAN i MIKROSKOP Prosedur A. Memegang dan Memindahkan Mikroskop 1. Mikroskop dipindahkan
Lebih terperinciNova Nurfauziawati
VI. PEMBAHASAN Mikroba merupakan jenis mahluk hidup yang tersebar di seluruh lingkungan. Berbagai spesies mikroorganisme terdapat di sekitar kita, bahkan di tubuh kita. Pada umunya, mikroba banyak terdapat
Lebih terperinciBAB I KERJA LABORATORIUM
BAB I KERJA LABORATORIUM Masalah apa yang akan dibahas? Bagaimanakah menerapkan Keselamatan kerja di laboratorium? Bagaimanakah menggunakan mikroskop? Bagaimanakah cara menyiapkan objek pengamatan untuk
Lebih terperinciBAB II HASIL PRAKTIKUM. Pengenceran Fanta Aqua Bakso Bakwan
BAB II HASIL PRAKTIKUM A. Hasil Tabel Hasil Pengamatan No Sampel Pengenceran 10-1 10-2 10-3 10-4 1 Fanta - - - - 2 Aqua - - - - 3 Bakso - - - - 4 Bakwan - - - - B. Pembahasan Mikrobiologi merupakan Salah
Lebih terperinciUJI KATALASE LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LANJUT. Oleh : : Billy Nabil Yuni NIM : Semester : 4/A Kelompok : 5
UJI KATALASE LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LANJUT Oleh : NAMA : Billy Nabil Yuni NIM : 1137020007 Semester : 4/A Kelompok : 5 Asisten : Isma Nurul Tanggal Praktikum : 12 Maret 2015 Tanggal Pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Persiapan Sampel Pemotongan Sampel Sampel 1 (tanpa perlakuan panas) Perlakuan panas (Pre heat 600 o C tiap sampel) Sampel 2 Temperatur 900 o C
Lebih terperinciPEWARNAAN GRAM ABSTRACT Keywords: ABSTRAK Kata Kunci PENDAHULUAN
PEWARNAAN GRAM Kelompok 1 Marthen Luthe Sagrim (09.2015.1.00484), Fitria Agustina Suhada (09.2015.1.00495), Febian Mahendra Dito (09.2015.1.00510), Intan Suksma Dewi (09.2015.1.00513) Teknik Lingkungan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI MODUL 5 : PROFIL PROYEKTOR. Disusun Oleh : JOSSY KOLATA ( ) KELOMPOK 5
LAPORAN PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI MODUL 5 : PROFIL PROYEKTOR Disusun Oleh : JOSSY KOLATA (1007121681) KELOMPOK 5 LABORATORIUM PENGUKURAN PROGRAM STUDI SARJANA JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Bahan Bahan yang digunakan antara lain daun salak [Salacca zalacca (Gaertn.) Voss] kultivar Kedung Paruk,
Lebih terperinciStandar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang digunakan dalam Penyusunan E-Module Pembelajaran IPA Terpadu
71 72 Lampiran 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang digunakan dalam Penyusunan E-Module Pembelajaran IPA Terpadu Kelas Standar Kompetensi Kompetensi Dasar VII Semester II 5. Memahami gejala-gejala
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keju merupakan salah satu produk olahan susu dengan nilai gizi yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keju Keju merupakan salah satu produk olahan susu dengan nilai gizi yang lengkap serta memiliki cita rasa yang khas, sehingga digemari oleh masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciKata kunci : bayangan, jarak fokus, lensa tipis
JARAK FOKUS LENSA TIPIS Herayanti, Muh. Shadiq. K, Rezky Amaliah Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Makassar Pendidikan Fisika 204 Abstrak Telah dilakukan percobaan tentang
Lebih terperinciPANDUAN PENULISAN LAPORAN AKHIR. Disusun oleh: Tim Asisten Praktikum Biologi 2015
PANDUAN PENULISAN LAPORAN AKHIR Disusun oleh: Tim Asisten Praktikum Biologi 2015 LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 BAB I HASIL PENGAMATAN Gambar hasil pengamatan Gambar
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada November 2013-Mei 2014 di
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada November 2013-Mei 2014 di Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciMikrobiologi Pertanian
ii Mikrobiologi Pertanian iii MIKROBIOLOGI PERTANIAN Oleh : Oetami Dwi Hajoeningtijas Editor : Gayuh Prasetyo Budi Watemin Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada penulis, Hak Cipta dilindungi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mikroorganisme ada yang berupa bakteri, protozoa, virus ataupun cendawan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Mikroorganisme ada yang berupa bakteri, protozoa, virus ataupun cendawan, sebagian diantaranya bermanfaat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian di lapangan telah dilakukan pada bulan Juli Penelitian
14 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat 1. Penelitian di Lapangan Penelitian di lapangan telah dilakukan pada bulan Juli 2013. Penelitian dilakukan pada dua lokasi yaitu; di Desa Negara Ratu Kecamatan
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 2. MIKROSKOPLatihan Soal 2.1
SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 2. MIKROSKOPLatihan Soal 2.1 1. Perhatikan gambar berikut! http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/bio7-mikroskop-2.1-01.jpg Fungsi bagian yang bertanda A adalah...
Lebih terperinci3.1.3 menganalisis pembentukan bayangan pada lup,kacamata, mikroskop dan teropong
ALAT-ALAT OPTIK UNTUK SMk KELAS XII SEMESTER 1 OLEH : MUJIYONO,S.Pd SMK GAJAH TUNGGAL METRO MATERI : ALAT-ALAT OPTIK TUJUAN PEMBELAJARAN : Standar Kompetensi: 3. Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PEWARNAAN SPORA
LAPORAN PRAKTIKUM PEWARNAAN SPORA untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Yang dibimbing olehibu Sitoresmi Prabningtyas Disusun oleh Kelompok 2 : Fitriatul Ummah (140341606221) Ika Prastika Sari
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR BAKTERIOLOGI TUMBUHAN Pewarnaan Gram, Uji KOH dan Pewarnaan Spora OLEH: FITRAH AULIA NIM: D1 B
LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR BAKTERIOLOGI TUMBUHAN Pewarnaan Gram, Uji KOH dan Pewarnaan Spora OLEH: FITRAH AULIA NIM: D1 B1 12 031 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPerbedaan dan ciri-ciri bakteri garam positif dan bakteri garam negatif: Bakteri garam negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna
Perbedaan dan ciri-ciri bakteri garam positif dan bakteri garam negatif: Bakteri garam negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna crystal violet sewaktu proses pewarnaan gram, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam bidang mikrobiologi, dipelajari mengenai mikroba yang meliputi bakteri, fungi atau mikroorganisme lainnya, baik dalam morfologi dan penampakan koloninya. Karena
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN Alur Penelitian Secara garis besar metode penelitian dapat digambarkan pada diagram alir dibawah ini : Mulai
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Alur Penelitian Secara garis besar metode penelitian dapat digambarkan pada diagram alir dibawah ini : Mulai Studi Pustaka Identifikasi masalah Rencana Kerja dan Desain
Lebih terperinciMikrobia dan Tanah KULIAH 1 PENDAHULUAN 9/5/2013 BIOLOGI TANAH BIOLOGI TANAH TANAH. Tanah merupakan habitat yang sangat heterogen. Penghuninya beragam
BIOLOGI TANAH BIOLOGI TANAH Ilmu yang mempelajari : KULIAH 1 PENDAHULUAN Organisme yang hidup dalam tanah, klasifikasi dan aktivitas metabolismenya,serta peranannya dalam siklus nutrisi dan perombakan
Lebih terperinciSecara rinci mata kuliah ini terdiri atas 9 modul, yaitu: Modul 1 : Sejarah, Ruang Lingkup dan Perkembangan Mikrobiologi Kegiatan Belajar 1, Ruang
ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Mikrobiologi ini mempelajari tentang seluk beluk jasad renik yang terdapat di sekitar kita, antara lain bakteri, virus, dan jamur. Selain itu dipelajari pula sejarah
Lebih terperinciTeknik Isolasi Mikroorganisme
Teknik Isolasi Mikroorganisme Noorkomala Sari loocev@gmail.com Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Biologi FMIPA ITS Surabaya 23 Desember 2009 1. Pendahuluan Mikroorganisme ada dimana-mana. Mereka
Lebih terperinciPEWARNAAN KAPSULA BAKTERI LAPORAN PRAKTIKUM
PEWARNAAN KAPSULA BAKTERI LAPORAN PRAKTIKUM Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi yang dibina oleh Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.Si Oleh : Kelompok 1 Isfatun Chasanah 140342603465 Maulidan
Lebih terperinci7.4 Alat-Alat Optik. A. Mata. Latihan 7.3
Latihan 7.3 1. Bagaimanakah bunyi hukum pemantulan cahaya? 2. Bagaimanakah bunyi hukum pembiasan cahaya? 3. Apa hubungan pembiasan dengan peristiwa terebntuknya pelangi setelah hujan? Jelaskan! 4. Suatu
Lebih terperinciManual Prosedur. Praktikum Mikrobiologi Veteriner
Manual Prosedur Praktikum Mikrobiologi Veteriner Laboratorium Mikrobiologi dan Imunologi Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 1 Manual Prosedur Praktikum Mikrobiologi Veteriner Program Kedokteran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial dianalisis menggunakan metode
Lebih terperincig. Lensa Cembung Jadi kalau pada cermin pembahasan hanya pada pemantulan maka pada lensa pembahasan hanya pada pembiasan
g. Lensa Cembung Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh bidang lengkung. Pada pembahasan lensa dianggap tipis sehingga dapat diabaikan apa yang terjadi dengan sinar didalam lensa dan pembahasan hanya
Lebih terperinciISOLASI ACTINOMYCETES DARI LALAT RUMAH (Musca domestica) YANG BERPOTENSI SEBAGAI ANTIBIOTIK TERHADAP Escherichia coli
1 ISOLASI ACTINOMYCETES DARI LALAT RUMAH (Musca domestica) YANG BERPOTENSI SEBAGAI ANTIBIOTIK TERHADAP Escherichia coli SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Air
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Air memegang peranan penting bagi kehidupan manusia karena dapat digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-hari
Lebih terperinci2. Prosedur Isolasi ke Media Padat
1. Prosedur Isolasi ke Media Cair 1. Seluruh proses dilakukan didekat api 2. Pegang jarum inokulasi di tangan kanan dan tabung berisi biakan bakteri di tangan kiri 3. Buka kapas penutup tabung dengan jari
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH ACARA III DERAJAT KERUT TANAH
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH ACARA III DERAJAT KERUT TANAH Semester : Genap 2011/2012 Disusun Oleh : Nama : Bagus Satrio Pinandito NIM : A1C011072 Rombongan : 12 Asisten : KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:
37 III. METODE PENELITIAN III.1 Waktu Dan Tempat Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan abu sekam di Politeknik Negeri Lampung pada tanggal 11 Desember hingga
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Kemurnian Isolat Bakteri Asam Laktat dan Bakteri Patogen Indikator Morfologi Sel
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang diperoleh pada penelitian ini diawali dengan pemeriksaan karakteristik morfologi dan kemurnian isolat bakteri yang digunakan. Isolat bakteri yang digunakan adalah BAL indigenous
Lebih terperinciJUSUSAN AKUNTAN INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA
JUSUSAN AKUNTAN SI INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA INSTRUKSI KERJA Percobaan Difraksi Cahaya Lab Fisika Lanjutan JURUSAN FISIKA, FMIPA, UNIVERSITAS BRAWIJAYA 00903 07009
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Metabolisme mikroorganisme Genetika Bakteri Keragaman Bakteri Keragaman Eukariot UTS
PENDAHULUAN Sejarah Mikrobiologi, Tinjauan Dunia Mikroba, Metode dalam Mikrobiologi Morfologi dan Struktur Halus Bakteri Kultivasi, reproduksi dan Pertumbuhan Bakteri PENDAHULUAN Metabolisme mikroorganisme
Lebih terperinciModul l Modul 2 Modul 3
v B Tinjauan Praktikum iokimia merupakan bagian ilmu kimia yang berhubungan dengan makhluk hidup. Dalam biokimia dibahas organisme hidup yang merupakan sekumpulan molekul organik yang berinteraksi dengan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN GRAM : DESTIANA PURNAMA HARI,TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 23 SEPTEMBER 2015
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN GRAM NAMA : DESTIANA PURNAMA NPM : 260110140097 HARI,TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 23 SEPTEMBER 2015 ASISTEN : 1. BETHARY K 2. HIMMATUL ULYA LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 8. GEJALA ALAMLatihan Soal 8.1
1. SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 8. GEJALA ALAMLatihan Soal 8.1 Pehatikan data berikut ini! 1) Roti tawar berwarna kehitaman 2) Air mengalir 3) Matahari bersinar 4) Fungi Data yang merupakan gejala alam biotik
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENGGUNAAN EKSTRAK BUAH Breynia sp DAN. KUNCUP DAUN JATI (Tectona grandis) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI LUGOL PADA KEGIATAN PRAKTIKUM
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN EKSTRAK BUAH Breynia sp DAN KUNCUP DAUN JATI (Tectona grandis) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI LUGOL PADA KEGIATAN PRAKTIKUM PENGAMATAN MIKROSKOPIS PROTOZOA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciMIKROBIOLOGI BAKTERI
1 MIKROBIOLOGI BAKTERI (Nurwahyuni Isnaini) Tugas I Disusun untuk memenuhi tugas brosing artikel webpage Oleh RIZKA RAMADHANTY NIM:G0C015080 PRORAM DIPLOMA DIII ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciUJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS
UJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS Anna Yuliana Program Studi S1Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN. : Laboratorium Budidaya Perairan
HALAMAN PENGESAHAN Nama Mahasiswa : Melinda Oktafiani No. Pokok Mhs : 1114111034 Fakultas Judul Praktikum Tempat : Pertanian : Penghitungan Jumlah Bekteri : Laboratorium Budidaya Perairan Waktu Praktikum
Lebih terperinciACARA I MINERALOGI OPTIK PENGENALAN MIKROSKOP DAN PREPARASI SAYATAN
ACARA I MINERALOGI OPTIK I. Bagian-Bagian Mikroskop Mikroskop polarisasi adalah mikroskop yang menggunakan cahaya terpolarisasi untuk mengamati objek yang salah satunya merupakan sayatan tipis (thin section)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mikrobiologi adalah suatu kajian tentang mikroorganisme.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrobiologi Mikrobiologi adalah suatu kajian tentang mikroorganisme. Mikroorganisme itu sangat kecil, biasanya bersel tunggal, secara individual tidak dapat dilihat dengan
Lebih terperinciBAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Isolasi dan identifikasi bakteri penambat nitrogen nonsimbiotik
Tahap I BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN Percobaan 1 : Isolasi dan identifikasi bakteri penambat nitrogen nonsimbiotik Hasil pengukuran sampel tanah yang digunakan pada percobaan 1 meliputi ph tanah, kadar
Lebih terperinciDASAR PENGUKURAN FISIKA
DASAR PENGUKURAN FISIKA M1 TUJUAN 1. Mampu melakukan pengukuran dan membedakan penggunaan berbagai alat ukur 2. Mampu menghitung densitas zat padat dan zat cair TUGAS PENDAHULUAN 1. Jelaskan pengertian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. 2. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Herwindo Ahmad Tempat/Tanggal Lahir : Medan/17 Juni 1990 Agama : Islam Alamat : Jl. Mega No. 35 Tj. Rejo Medan Sunggal 20122 Riwayat Pendidikan : 1. TK Tadika Puri
Lebih terperinciALAT-ALAT OPTIK B A B B A B
ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B 119 BAB BAB 6 ALAT-ALAT OPTIK Sumber : penerbit cv adi perkasa Kalian pernah melihat alat seperti gambar di atas? Apakah alat tersebut? Alat itu dinamakan teropong. Teropong
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April 2013. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA. B.
Lebih terperinciAntiremed Kelas 10 Fisika
Antiremed Kelas 10 Fisika UAS - Latihan Soal Doc. Name: K13AR10FIS02UAS Doc. Version: 2016-05 halaman 1 01. Perhatikan gambar. Panjang kawat bawah dua kali panjang kawat atas, dan keduanya terbuat dari
Lebih terperinciPAPARAN SINAR ULTRA VIOLET (UV) DENGAN PENGAMATAN WAKTU STERILISASI TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus sp. Oleh:
Media Bina Ilmiah75 PAPARAN SINAR ULTRA VIOLET (UV) DENGAN PENGAMATAN WAKTU STERILISASI TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus sp. Oleh: Lalu Srigede, Siti Zaetun Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes
Lebih terperinciSEJARAH PENEMUAN MIKROSKOP
PENGERTIAN MIKROSKOP Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk melihat
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Prosedur Kerja
LAMPIRAN 1 Prosedur Kerja Hewan coba yang digunakan adalah mencit Swiss Webster jantan dewasa berusia 10-12 minggu dengan berat badan 25-40 gram sebanyak 25 ekor. Hewan coba diperoleh dari Sekolah Ilmu
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biologi
Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biologi Kelas : 7 Waktu : 07.45-09.15 No.Induk : Hari/Tanggal : Jumat, 05 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.
Lebih terperincio Archaebacteria o Eubacteria
o Archaebacteria o Eubacteria Tujuan Pembelajaran: Menjelaskan tentang monera... Ciri umum Golongan Peranan CIRI UMUM MONERA Nukleus :Prokariotik Sel : Monoseluler Reproduksi:Pembelahan sel Bakteri: pembelahan
Lebih terperinci