BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DIPADU METODE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab masalah penelitian, oleh karena itu hendaknya metode penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Bringin 01. Letak sekolah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN. Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus Mina

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

Heni Rachmawati NPM:

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

Validitas & Reliabilitas (Sert)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Make a Match

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Bandung Tulungagung dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Pelaksanaan, Hasil Penelitian, dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Kegiatan Membaca Manaqib Syaikh Abdul

PENGARUH PERSEPSI SEKURITI, PERSEPSI PRIVASI, PERSEPSI INTEGRITAS, PERSEPSI KOMPETENSI TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN DALAM BELANJA ONLINE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bawen yang terletak sangat strategis karena berada di tepi jalan raya Bawen Semarang. Lebih tepatnya terletak di jalan Soekarno Hatta no 54 Bawen, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. SMP ini terdiri dari kelas VII, VIII dan IX yang seluruhnya ada 24 kelas yang dapat terlihat dalam Tabel berikut ini : Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen No Kelas Jumlah 1 VII 8 2 VIII 8 3 IX 8 Penelitian yang dilakukan hanya terbatas pada kelas VIII A yang terdiri dari 34 siswa, dengan sebaran 14 siswa laki laki dan 20 siswa perempuan. Subyek untuk uji validitas serta reliabilitas soal pretest dan posttest penelitian ini diambil dari SMP Negeri 1 Bawen kela VIII B yang terdiri dari 33 siswa. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung dari bulan Januari Mei 2012. Penelitian dilaksanakan 2 kali seminggu yaitu setiap hari Selasa dan Kamis, setiap kali pertemuan menggunakan waktu 2 jam pelajaran atau sekitar 80 menit. Perincian waktu penelitian dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 4.2 Perincian Waktu Penelitian Tahap Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan Januari Februari Maret April Mei Juni Perencanaan Pelaksanaan Analisis Data PenyusunanData 24

25 3. Deskripsi Populasi dan Sample Penelitian Penelitian ini mengambil seluruh siswa kelas VIII tahun ajaran 2011/2012 sebagai populasinya, dan kelas VIIIA di gunakan sebagai sampel penelitian. Sampel diambil dengan cara purpossive sampling, yaitu sejumlah siswa yang memiliki nilai dibawah KKM sebanyak 29,41% dan memiliki kemampuan yang rata rata. Kelas yang memiliki kemampuan rata rata adalah kelas VIIIA dengan rerata kelas pada nilai matematika di semester 1 yaitu 70, dengan jumlah siswa laki laki 14 orang dan perempuan 20 orang. B. Pengujian Instrumen 1. Validasi Modul Modul merupakan salah satu varibel penting dalam penelitian ini. Modul yang akan digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu divalidasi oleh 3 validator. Untuk persentase validitas dari tiap validator adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Persentase Validitas Modul No Nama Persentase 1 Validator 1 92,9 % 2 Validator 2 94,3 % 3 Validator 3 96,4 % Adanya validasi ini diharapkan modul yang digunakan dapat lebih berkualitas, baik dan menarik untuk membantu siswa meningkatkan hasil belajar dalam bidang studi matematika khususnya materi bangun ruang sisi datar. 2. Pengujian Pretest a. Validitas Uji coba pretest berupa soal uraian (essay) dilakukan pada siswa SMP Negeri 1 Bawen kelas VIII B tahun ajaran 2011/2012 yang terdiri dari 33 siswa. Data yang diperoleh dari hasil uji coba instrumen tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat validasi soal uraian (essay) yang telah disusun.

26 Hasil validasi dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut : Tabel 4.4 Hasil Validitas Pretest di Kelas VIII B SMP Negeri 1 Bawen Item Soal R Keterangan Soal 1 0,453 Valid Soal 2 0,752 Valid Soal 3 0,428 Valid Soal 4 0,563 Valid Soal 5 0,121 Tidak Valid Soal 6 0,615 Valid Soal 7 0,594 Valid Soal 8 0,318 Valid Soal 9 0,597 Valid Soal 10 0,112 Tidak Valid Menurut Arikunto (2005) yang menyatakan bahwa instrumen soal memiliki validitas kontruk dan isi yang baik jika besarnya koefisien korelasi (r) adalah 0,2 ke atas. Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa terdapat 2 soal uraian (essay) yang tidak valid masing masing dengan nilai r 0,121 dan 0, 112 sedangkan 8 soal valid dengan nilai r antara 0,318 sampai 0,752, hal ini dilihat dari nilai koefisien korelasi (r) > 0,2. b. Reliabilitas Uji reliabilitas instrumen digunakan program SPSS 16.0 for Windows dengan teknik Alpha Cronbach. Hasil uji coba reliabilitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 4.5 : Tabel 4.5 Hasil Reliabilitas Pretest di Kelas VIII B SMP Negeri 1 Bawen Cronbach's Alpha N of Items.781 10

27 Berdasarkan Tabel 4.5, dapat dilihat bahwa nilai Alpha sebesar 0.781 berkategori realibel tinggi sehingga soal pretest tersebut dapat dipercaya dan diandalkan untuk mengukur kemampuan awal siswa. c. Persentase Pretest dilakukan pada subjek penelitian untuk mengukur hasil belajar pada materi bangun ruang sisi datar sebelum menggunakan modul. Persentase hasil pretest siswa dapat dilihat pada Tabel 4.6 : Tabel 4.6 Kategori Hasil Belajar Pretest Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Bawen Interval Nilai Kategori Frekuensi (siswa) Persentase (%) 8 < Nilai 10 Sangat Baik 5 14,71 6,5 < Nilai 8 Baik 20 58,82 6 Nilai 6,5 Cukup 6 17,65 Nilai < 6 Kurang 3 8,82 Jumlah 34 100 Berdasarkan Tabel 4.6, hasil belajar pretest siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Bawen sebelum menggunakan modul berbasis CTL dari Tabel di atas dapat menunjukkan bahwa dari 34 subjek penelitian terdapat 5 siswa yang memiliki hasil belajar sangat baik dengan persentase 14,71%, sebanyak 20 siswa memiliki hasil belajar baik dengan persentase 58,82%, 6 siswa memiliki hasil belajar siswa cukup dengan persentase 17,65%, dan sebanyak 3 siswa memiliki hasil belajar kurang atau tidak memenuhi KKM dengan persentase 8,82%. Rata-rata hasil belajar siswa sebesar 6,9. d. Normalitas pretest Hasil perhitungan normalitas pretest ini berguna untuk menentukan analisis data yang digunakan, yaitu menganalisis data nilai siswa menggunakan bahan ajar modul, apabila data berdistribusi normal. Pada Tabel 4.7 dapat terlihat hasil uji normalitas pretest :

28 Tabel 4.7 Uji Normalitas Pretest Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Bawen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pretest N 34 Normal Parameters a Mean 6.97 Std. Deviation 1.029 Most Extreme Differences Absolute.247 Positive.224 Negative -.247 Kolmogorov-Smirnov Z 1.438 Asymp. Sig. (2-tailed).032 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan hasil uji normalitas pretest pada Tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (2-tailed) yang diperoleh lebih besar dari 0,05 (0,32 > 0,05). Nilai yang diambil berarti berdistribusi normal. 3. Pengujian Posttest a. Validitas Soal posttest yang dibuat juga di uji cobakan di kelas VIII B SMP Negeri 1 Bawen, untuk mengetahui hasil validitas dapat dilihat pada Tabel 4.8 : Tabel 4.8 Hasil Validitas Posttest di Kelas VIII B SMP Negeri 1 Bawen Item Soal R Keterangan Soal 1 0,384 Valid Soal 2 0,634 Valid Soal 3 0,408 Valid

29 Hasil Validitas Posttest Soal 4 0,557 Valid Soal 5 0,330 Valid Soal 6 0,236 Valid Soal 7 0,464 Valid Soal 8 0,210 Valid Soal 9 0,507 Valid Soal 10 0,300 Valid Menurut Arikunto (2005) yang menyatakan bahwa instrumen soal memiliki validitas kontruk dan isi yang baik jika besarnya koefisien korelasi (r) adalah 0,2 ke atas. Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa 10 soal valid semua dengan nilai r antara 0,210 sampai 0,634, hal ini dilihat dari nilai koefisien korelasi (r) > 0,2. b. Reliabilitas Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan program SPSS 16.0 for Windows dengan teknik Alpha Cronbach. Hasil uji coba reliabilitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 4.9 : Tabel 4.9 Hasil Reliabilitas Posttest di Kelas VIII B SMP Negeri 1 Bawen Cronbach's Alpha N of Items.740 10 Berdasarkan Tabel 4.9, dapat dilihat bahwa nilai Alpha sebesar 0.740 berkategori reliabel tinggi sehingga soal posttest tersebut dapat dipercaya dan diandalkan untuk mengukur kemampuan akhir siswa. c. Persentase Hasil pengukuran hasil belajar matematika setelah menggunakan modul ditunjukkan pada persentase hasil belajar postest Tabel 4.10 :

30 Tabel 4.10 Kategori Hasil Belajar Posttest Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Bawen Interval Nilai Kategorisasi Frekuensi (siswa) Presentase (%) 8 < Nilai 10 Sangat Baik 12 35,30 6,5 < Nilai 8 Baik 17 50 6 Nilai 6,5 Cukup 5 14,70 Nilai < 6 Kurang 0 0 Jumlah 34 100 Berdasarkan tabel 4.10 di atas, hasil belajar posttest siswa kelas VIIIA SMP Negeri 1 Bawen setelah menggunakan modul menunjukkan bahwa dari 34 subjek penelitian terdapat 12 siswa yang memiliki hasil belajar sangat baik dengan persentase 35,30%, 17 siswa memiliki hasil belajar baik dengan persentase 50% dan sebanyak 5 siswa memiliki hasil belajar cukup dengan persentase 14,70%. Rata-rata hasil belajar siswa sebesar 7,50. d. Normalitas posttest Hasil perhitungan normalitas pretestdapat dilihat pada Tabel 4.11 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test posttest N 34 Normal Parameters a Mean 7.50 Std. Deviation.992 Most Extreme Differences Absolute.222 Positive.222 Negative -.163 Kolmogorov-Smirnov Z 1.296 Asymp. Sig. (2-tailed).070 a. Test distribution is Normal. Tabel 4.11 Uji Normalitas Posttest

31 Berdasarkan hasil uji normalitas pretest pada Tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (2-tailed) yang diperoleh lebih besar dari 0,05 (0,07 > 0,05). Hal ini berarti dari nilai yang diambil berdistribusi normal. C. Uji Beda Rata Rata Hasil Belajar Siswa Perhitungan dilakukan dengan menggunakan uji t-test untuk melihat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika sebelum menggunakan modul dan setelah menggunakan modul. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada Tabel 4.12 : Tabel 4.12 Uji Beda Rata-Rata Hasil Belajar Matematika Pretest dan Postest Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Bawen Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Std. Error Difference Sig. (2- Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed) Pair 1 pretest - posttest -.529 1.080.185 -.906 -.153-2.859 33.007 Tabel 4.12 dapat terlihat hasil analisis uji-t diperoleh rata-rata pretest dan posttest sebesar -0,529 dengan standar kesalahan sebesar 0,185, standar deviasi sebesar 1,080. T-hitung menunjukkan -2,859 dengan derajat kebebasan sebesar 33 pada taraf kesalahan 5% atau taraf kepercayaan 95% pada pengujian dua arah (2-tailed) derajat probabilitas signifikansi 0,007 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak sehingga terdapat pengaruh yang signifikan modul terhadap hasil belajar matematika.

32 Rata-rata hasil belajar matematika setelah menggunakan modul adalah 7,50 lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika sebelum menggunakan modul, yang rata-ratanya adalah 6,97. Hasil belajar matematika setelah menggunakan modul lebih baik dibandingkan hasil belajar matematika sebelum menggunakan modul. D. Pembahasan Penelitian eksperimen semu yang dilakukan di SMP Negeri 1 Bawen menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunakan modul pembelajaran matematika berbasis CTL terhadap hasil belajar siswa. Nilai yang ditunjukkan dari rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkan modul yaitu 6,97 dan setelah diterapkan modul rata-rata hasil belajarnya sebesar 7,50. Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan Indaryanti (2008) hasilnya menunjukan bahwa modul yang dirancang sudah sesuai kurikulum dan hasil belajar siswa yang diajar dengan modul terjadi peningkatan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran matematika dengan modul CTL siswa menjadi lebih giat dalam mengerjakan soal soal yang terdapat didalam modul sehingga proses pembelajaran menjadi lancar. Siswa menjadi lebih paham dengan isi materi karena sebelum pembelajaran di sekolah siswa telah mempelajari sebelumnya secara individu di luar waktu sekolah. Siswa yang awalnya jarang mengerjakan PR menjadi lebih giat mengerjakan PR yang diberikan dalam pembelajaran modul CTL. Guru lebih senang karena dalam pembelajaran menggunakan modul CTL ini siswa lebih berani untuk mengerjakan ke depan kelas tanpa harus dipanggil namanya terlebih dahulu. Pembelajaran modul CTL ini juga sangat membantu siswa untuk dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan pengetahuan yang mereka miliki, namun juga bisa bkerjasama di antara siswa yang satu dengan lainnya. Guru tidak terlalu banyak menerangkan materi karena siswa sudah dapat memahaminya didalam modul CTL yang dirancang sesuai dengan bahasa yang lebih komunikatif. Pendapat tersebut juga didukung oleh Nasution (2008: 206) kelebihan modul bagi siswa dan guru, bagi siswa antara lain: modul memberikan feedback yang banyak dan segera sehingga siswa dapat mengetahui taraf hasil belajarnya; setiap siswa mendapat kesempatan untuk mencapai angka tertinggi dengan menguasai bahan pelajaran secara tuntas; tujuan modul jelas dan spesifik sehingga siswa terarah untuk mencapainya dengan segera; langkah-langkah pembelajaran modul yang teratur,

menimbulkan motivasi yang kuat untuk berusaha segiat-giatnya; dapat disesuaikan dengan perbedaan siswa antara lain: kecepatan belajar, cara belajar, dan bahan pelajaran; kerja sama antar siswa lebih terarah karena setiap siswa tidak bersaing untuk mencapai rangking tertinggi, juga bekerjasama dengan guru karena kedua belah pihak merasa sama bertanggung jawab atas berhasilnya pengajaran; modul memberi kesempatan pelajaran remidial yakni memperbaiki kelemahan, kesalahan atau kekurangan siswa yang segera dapat ditemukan sendiri oleh siswa berdasarkan evaluasi yang diberikan secara kontinu. Kelebihan bagi guru antara lain: penyusunan modul yang cermat memudahkan siswa mempelajari materi sehingga hasil belajar yang baik bagi semua siswa lebih terjamin, guru pun mendapatkan kepuasan yang lebih besar karena telah melakukan profesinya dengan baik; modul memberikan kesempatan dan waktu yang lebih besar untuk memberikan bantuan dan perhatian individual kepada setiap siswa yang membutuhkannya tanpa mengganggu seluruh kelas; guru mendapatkan lebih banyak waktu untuk pelajaran tambahan sebagai pengayaan; modul membebaskan guru dari persiapan pelajaran karena seluruhnya telah disediakan oleh modul; modul yang berdiri sendiri mengenai topik tertentu dan dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran, ini berarti penghematan waktu dan sekolahsekolah dapat saling bertukar modul; pengajaran modul menimbulkan pertanyaan-pertanyaan mengenai proses belajar itu sendiri, pertanyaan tersebut merangsang guru berpikir dan mendorong bersikap ilmiah tentang profesinya serta lebih terbuka bagi saran-saran dari pihak siswa untuk memperbaiki modul; penggunaan modul yang dicobakan pada siswa yang kecil jumlahnya dalam taraf pengembangan sehingga dapat dinilai taraf hasil belajar siswa tentang keefektivitasan bahan tersebut. Uraian di atas menyebutkan kelebihan pengajaran dengan modul dibandingkan tanpa modul. Penelitian ini, menerapkan modul yang berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) yang didalamnya dituntut agar guru dapat menghubungkan pelajaran yang ada dengan kehidupan yang sehari hari siswa alami. Pembelajaran yang biasa diberikan guru adalah ceramah dan guru juga jarang mengaitkan pembelajaran dengan hal hal nyata dalam kehidupan. Oleh karena itu, guru ingin mengetahui bagaimana hasil belajar siswa jika diterapkan pembelajaran modul ini. 33

Berdasarkan uraian kelebihan modul di atas, dalam penyusunan modul pembelajaran matematika didasarkan karakteristik siswa kelas VIII pada masa remaja. Penyusunan modul ini juga sesuai kurikulum yang berlaku. Modul ini disusun agar siswa mendapatkan hasil belajar yang lebih baik, meskipun faktor yang mempengaruhinya banyak. Hadis dan Nurhayati (2010: 100) menyatakan hasil belajar siswa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor dari dalam tetapi ada faktor dari luar yang sangat berperan misalnya jenis bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran. Riyanto (2006) juga menyatakan bahan ajar sebaiknya dirancang agar dapat membantu siswa untuk belajar, berkolaborasi, membantu teman, mengadakan pengamatan, pemecahan masalah dan penilaian diri untuk suatu refleksi. Hasil penelitian ini terlihat dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan modul berbasis CTL menjadikan siswa lebih paham dengan materi, lebih giat dalam mengerjakan soal soal dan rajin dalam mengerjakan PR. Guru hanya sebagai fasilitator yang membantu siswa saat mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan modul berbasis CTL. Hasil belajar matematika setelah menggunakan modul berbasis CTL lebih baik dibandingkan hasil belajar matematika sebelum menggunakan modul CTL sehingga penggunaan modul berbasis CTL layak dan efektif digunakan dalam pembelajaran matematika. 34