Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

dokumen-dokumen yang mirip
A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

Lampiran CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi Dan Evaluasi Kepererawatan Tindakan Keperawatan Evaluasi Hari/ tanggal Pukul. No.

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

CATATAN PERKEMBANGAN. vital. posisi semi fowler. tenang.

CATATANPERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) WIB (skala nyeri : 8)

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi Keperawatan. Mengevaluasi tingkat mobilitas klien Mendorong partisipasi

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

BAB III ANALISA KASUS

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan NO. DX Hari/Tanggal Pukul (wib) Tindakan Keperawatan 1 Senin/17 Juni

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB IV PEMBAHASAN. memberikan asuhan keperawatan terhadap Ny. A post operasi sectio caesarea

CATATAN PERKEMBANGAN

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

NO. DATA PENYEBAB Refleks mengisap lemah. kebutuhan tubuh

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pukul Implementasi keperawatan Evaluasi (SOAP) 0-10), karakteristiknya dikepala (misal: berat,berdenyut, O:

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Dilakukan pada tanggal 7 Mei 2007 di ruang ginekologi RS Dr. Kariadi Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

Universitas Sumatera Utara

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB III TINJAUAN KASUS

Tindakan keperawatan (Implementasi)

BAB III TINJAUAN KASUS. RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011.

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi Keperawatan 1. Mengkaji kekuatan otot/kemampuan fungsional mobilitas sendi yaitu kekuatan otot 1

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI IRNA C3 LT. 1 RSDK SEMARANG

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pada bab ini penulis melaporkan asuhan perawatan yang telah diberikan pada Tn. M

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan/implementasi MANDIRI. S: klien mengatakan 2014

BAB III TINJAUAN KASUS. Berikut ini adalah laporan asuhan keperawatan pada penderita Gastroenteritis

nonfarmakologi misalnya, teknik

BAB III TINJAUAN KASUS

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI

PENGKAJIAN PNC. kelami

BAB III TINJAUAN KASUS. 16 Februari dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada tanggal 30 Maret 2011 dengan hasil. Jenis kelamin : Perempuan

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

BAB III TINJAUAN KASUS. 1. Identitas Klien dan Penanggung Jawab

PATHWAY THALASEMIA. Mutasi DNA. Produksi rantai alfa dan beta Hb berkurang. Kelainan pada eritrosit. Pengikatan O 2 berkurang

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. MORBILI

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada hari senin tanggal 8 juni 2009 pukul WIB di

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DIARE DI RUANG MINA RS PKU HUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS

CATATAN PERKEMBANGAN. (wib) abdomen

2. Pengkajian Kesehatan. a. Aktivitas. Kelemahan. Kelelahan. Malaise. b. Sirkulasi. Bradikardi (hiperbilirubin berat)

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :

aureus, Stertococcus viridiansatau pneumococcus

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DIABETES INSIPIDUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN. Setiawan, S.Kp., MNS

BAB III TINJAUAN KASUS. : 5,5 tahun. Tanggal Masuk : 17 Mei 2010 ( Jam ) Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2010 (Jam )

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah cairan yang lebih sedikit. Perbedaan ini karena laki-laki

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Nursing Care Plan Sheet

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN

BAB III TINJAUAN KASUS

CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Hari/ Implementasi. Evaluasi Pukul (SOAP)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.K DENGAN DIAGNOSA MEDIK DISPEPSIA DIRUANG KENANGA WANITA RSU CIAMIS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan tanggal 5 7 Juni 2007 pukul WIB.

BAB III TINJAUAN KASUS

1. Keadaan umum : Pada klien hiperemesis gravidarum grade I keadaan umum klien lemah.

BAB I KONSEP DASAR. saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi

ASUHAN KEPERAWATAN CA.LAMBUNG

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

BAB III LAPORAN KASUS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis mengambil kasus pada keluarga An. E dengan salah satu

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat:

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan

BAB III TINJAUAN KASUS. Bab ini penulis akan menerangkan proses keperawatan yang telah dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

BAB I KONSEP DASAR. Selulitis adalah infeksi streptokokus, stapilokokus akut dari kulit dan

Transkripsi:

Lampiran 1 Senin/ 17-06- 2013 21.00 5. 22.00 6. 23.00 200 7. 8. 05.00 05.30 5. 06.00 06.30 07.00 3. Mengkaji derajat kesulitan mengunyah /menelan. Mengkaji warna, jumlah dan frekuensi Memantau perubahan Indeks massa Tubuh. Memantau nilai laboratorium, albumin dan globulin. Melakukan tindakan Oral Hygiene. Menganjurkan makan sedikit tapi sering. Melakukan kolaborasi pemberian nutrisi Pendidikan Kesehatan Memberikan pendidikan kesehatan tentang proses mual dan muntah sebagai akibat dari tindakan kemoterapi Memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya nutrisi bagi proses penyembuhan. S : Pasien mengatakan susah untuk mengunyah makanan, mual dan muntah masih ada, dan pasien merasa kurusan. Pasien juga mengatakan selera makan meningkat setelah dilakukan Oral Hygiene. Pasien mengatakan mengerti mengapa mual dan muntah sering terjadi, dan mengetahui manfaat nutriri bagi pemulihan penyakit. O :Kesulitan menelan (+) Warna : Jumlah : 50 cc tiap kali muntah Frekuensi muntah : 3x/hari sebelum makan IMT : 20,02 Nilai laboratorium : Albumin : 3,2 gr/ul Globulin : 2,2 gr/ ul Pasien dapat mengerti bahwa mual dan muntah sebagai akibat dari kemoterapi. Pasien dapat menyebutkan fungsi nutrisi bagi 27

28 proses penyembuhan. A : Masalah belum teratasi 1. Mengkaji derajat/kesulitan untukmenelan. 2. Mengkaji warna, jumlah dan frekuensi 3. Melakukan tindakan Oral Hygiene. Menganjurkan makan sedikit tapi sering. 5. Melakukan kolaborasi pemberian nutrisi 1. Selasa/ 18-06-2013 21.00 21.20 05.00 05.30 06.00 Tindakan dan evaluasi 1. 2. 3. 5. Mengkaji derajat/kesulitan untukmengunyah. Mengkaji warna, jumlah dan frekuensi Melakukan tindakan Oral Hygiene. Menganjurkan makan sedikit tapi sering. Melakukan kolaborasi pemberian nutrisi S : Pasien mengatakan masih kesulitan dalam menelan. Pasien juga mengatakan masih sering muntah, namun tindakan Oral Hygiene meningkatkan selera makan. O : Kesulitan mengunyah (+) Warna muntah : kuning Jumlah muntah : 20 cc Frekuensi muntah : 2 x/24 jam Pasien dapat,melakukan teknik makan sedikit tapi sering Infus terpasang, nutrisi parenteral diberikan A : Masalah teratasi sebagian 1. Mengkaji derajat/kesulitan untuk mengunyah. 2. Mengkaji warna, jumlah dan frekuensi

29 3. Melakukan tindakan Oral Hygiene. Melakukan kolaborasi pemberian nutrisi 1 / Hari Kamis/ 19-06-3013 15.00 1. 2. 17.00 3. 18.00 19.00 Mengkaji derajat/kesulitan untuk mengunyah. Mengkaji warna, jumlah dan frekuensi Melakukan tindakan Oral Hygiene. Melakukan kolaborasi pemberian nutrisi S : Pasien mengatakan tidak kesulitan mengunyah, muntah sudah berkurang, nafsu makan meningkat. O : Frekuensi muntah : 0-1 x/24 jam Warna muntah : kuning Jumlah : 20cc Konjungtiva anemis A : Masalah teratasi sebagian 1. Melakukan tindakan Oral Hygiene. 2. Melakukan kolaborasi pemberian nutrisi

30 2 Senin/ 17-06-2013 21.30 21.35 21.40 21.45 21.50 21.55 22.20 23.00 06.20 8. Pantau intake dan output cairan 9. Pantau perubahan berat badan 10. Pantau Vital Sign 11. Kaji turgor kulit dan kelembaban membran mukosa 12. Evaluasi nadi perifer dan pengisian kapiler 13. Observasi adanya mual,muntah dan perdarahan 2. Anjurkan peningkatan masukan cairan sesuai toleransi klien 2. pemberian cairan IV sesuai indikasi, RL 20 gtt/i Pendidikan kesehatan 2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang jumlah asupan cairan yang harus dikonsumsi dalam sehari. S : Pasien mengatakan urine nya sedikit, berat badan menurun. Pasien juga mengeluhkan ada perdarahan. Pasien mengatakan bahwa mual, muntah berkurang dan pasien mengatakn sudah mengetahui jumlah asupan cairan yang harus dikonumsi. O : Intake : 800 ml/hari Output : 300 ml/ hari Vital Sign : TD 140/90mmHg RR : 26x/i HR : 87x/menit To : 38,70C Membran mukosa kering CRT> 3 detik Perdarahan : Potensial Jumlah perdarahan : 100cc/ hari A : Masalah belumteratasi 1. Pantau intake dan output cairan 2. Pantau Vital Sign 3. Kaji turgor kulit dan kelembaban membran mukosa Evaluasi nadi perifer dan pengisian kapiler 5. Observasi adanya mual,muntah dan perdarahan 6. pemberian cairan IV sesuai indikasi, RL 20 gtt/i

31 2. Selasa/ 18-06-2013 21.30 21.35 21.40 21.50 21.55 22.20 1. Pantau intake dan output cairan 2. Pantau Vital Sign 3. Kaji turgor kulit dan kelembaban membran mukosa Evaluasi nadi perifer dan pengisian kapiler 5. Observasi adanya mual, muntah dan perdarahan 1. pemberian cairan IV sesuai indikasi S : Pasien mengatakan dapat minum lebih banyak air putih sekitar 9 gelas perhari. O : Intake : 900 ml/hari Output : 500 ml/ hari Vital Sign : TD 140/90mmHg RR : 26x/i HR : 87x/menit To : 38,70C Membran mukosa lembab CRT< 3 detik Perdarahan : Potensial Jumlah perdarahan : 100cc/ hari A : Masalah teratasi sebagian 1. Pantau Vital Sign 2. Evaluasi nadi perifer dan pengisian kapiler 3. pemberian cairan IV sesuai indikasi, RL 20 gtt/i 2 Kamis/ 19-06-2013 16.00 16.30 18.00 1. Pantau Vital Sign 2. Evaluasi nadi perifer dan pengisian kapiler 1. pemberian cairan IV sesuai indikasi, RL 20 gtt/i

32 S : Pasien mengatakan sudah dapat minum sebanyak 12 gelas perhari. O : CRT < 3 detik Intake : 1200 ml/hari Output : 700 ml/ hari Vital Sign : TD 140/90mmHg RR : 26x/i HR : 87x/menit T o : 37,4 0 C Membran mukosa lembab CRT< 3 detik Jumlah perdarahan : 100cc/ hari A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan 3. Senin/ 17-06-2013 21.30 2. Kaji karakteristik nyeri yang komprehensif yang meliputi : lokasi, kualitas, frekuensi. 22.35 3. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi seperti teknik relaksasi, distraksi dan aktivitas. 22.50 Berikan posisi nyaman. 200 1. pemberian analgesik 06.40 Injeksi Ketorolac 1 amp/8 jam Pendidikan kesehatan 1. Memberikan pendidikan kesehatan tentang teknik distraksi nyeri Evaluasi S : Pasien mengatakan nyeri di perut bagian bawah O : Wajah pasien meringis Lokasi : Simphisis Pubis Intensitas nyeri : Skala nyeri 8 A : Masalah belum teratasi 1. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi seperti teknik relaksasi, distraksi dan aktivitas. 2. Berikan posisi nyaman.

33 3. pemberian analgesik, Injeksi Ketorolac 1 amp/8 jam Memberikan pendidikan kesehatan tentang teknik distraksi nyeri 3 Selasa/ 18-06-2013 21.30 1. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi seperti teknik relaksasi, distraksi dan aktivitas. 22.35 2. Berikan posisi nyaman. 22.50 1. pemberian analgesik, Injeksi Ketorolac 1 amp/8 jam Pendidikan Kesehatan 07.00 1. Memberikan pendidikan kesehatan tentang teknik distraksi nyeri S : Pasien mengatakan masih ada nyeri tetapi sudah berkurang. Pasien mengatakan mampu menggunakan teknik relaksasi tarik nafas dalam. O : Skala nyeri : 4 Wajah meringis Pasien dapat melakukan teknik relaksasi dan distraksi nyeri. A : Masalah teratasi sebagian 1. Berikan posisi nyaman. 2. pemberian analgesik, Injeksi Ketorolac 1 amp/8 jam 3 Kamis/ 20-06-2013 1. Berikan posisi nyaman. 2. pemberian analgesik, Injeksi

34 Ketorolac 1 amp/8 jam S : Pasien mengatakan tidak merasa nyeri lagi O : Skala nyeri = 0 A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan 4 Senin/ 17-06-2013 21.15 Tindakan Keperawatan Pantau tanda atau gejala infeksi, ukur Vital Sign setiap 4 jam. 21.40 05.00 05.30 07.00 07.30 08.00 5. Pantau jumlah sel darah putih dan hitung banding setiap hari. 1. Instruksikan untuk menjaga Hygiene pribadi. 2. Ajarkan pasien teknik mencuci tangan yang benar. 3. Ajarkan pengunjung untuk mencuci tangan sewaktu masuk dan meninggalkan ruangan pasien. 1. pemberian antibiotik Injeksi Ceftriaxone 1gr/12 jam Pendidikan kesehatan 1. Memberikan pendidikan kesehatan tentang teknik dan waktu mencuci tangan yang tepat kepada pasien dan keluarga S : Pasien mengatakan merasa demam, menggigil dan tulang-tulangnya terasa ngilu. O : Vital sign : TD 140/90 mmhg HR: 88x/i RR 24x/i T : 38,7oC Jumlah Leukosit : 11.800/ul Pasien dan keluarga mampu melaksanakan teknik cuci tangan yang tepat A : Masalah belum teratasi 1. Pantau tanda atau gejala infeksi, ukur Vital Sign setiap 4 jam. 2. pemberian antibiotik Injeksi Ceftriaxone 1gr/12 jam

35 4 tanggal Selasa/ 18-06-2013 1. 2. Pantau tanda atau gejala infeksi, ukur Vital Sign setiap 4 jam. pemberian antibiotik Injeksi Ceftriaxone 1gr/12 jam S : Pasien mengatakan tidak merasa demam lagi O : Vital Sign : TD : 140/90 mmhg HR : 88x/i RR : 24x/i T : 37,4oC Leukosit : 11.000/ul A : Masalah teratasi P : Intervensi Dihentikan