BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengambil lokasi yang akan diteliti yaitu dikelas 2 SDN Salatiga 08

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 kecamatan Sidorejo kota Salatiga. Penelitian ini dilakukan di SD karena kelas 5 pada mata pelajaran IPS pada semseter 2 tahun 2012/2013. Lokasi SD Negeri Salatiga 08 sangat mudah dijangkau karena letaknya berada didaerah padat penduduk, dan banyak tempat tinggal mahasiswa di lingkungan tersebut, lebih tepatnya SD Negeri Salatiga 08 terletak di lingkungan Domas kecamatan Sidorejo, Salatiga dan berada diperbatasan antara jalan kemiri 2 dengan lingkungan Sumopuro. Lingkungan Sekolah SDN 08 Salatiga, berdampingan dengan SDN Salatiga 12, dengan denah sekolah yang sangat luas dan memungkinkan anak untuk bebas bermain dan melakukan kegiatan sekolah seperti upacara bendera, berolahraga, dan kegiatan senam. Prestasi non akademik yang diperoleh siswa SDN Salatiga 08 adalah juara 1 lomba rebana SDN Salatiga, juara 3 lomba baca puisi SD Salatiga, juara 1 lomba pesta siaga putri Salatiga 2012. Prestasi non akademik ini berhasil diraih karena usaha dan kerja keras siswa SDN 08 Salatiga. Jumlah siswa SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo adalah 183 siswa, akan tetapi subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelas 5 SDN Salatiga 08 kecamatan Sidorejo sebagai subjek yang berjumlah 33 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 19 dan siswa perempuan berjumlah 14. Karakteristik siswa-siswi kelas 5 SDN Salatiga 08 adalah sebagai berikut: 1) mempunyai rasa ingin bermain dan bercanda dengan teman yang tinggi, menyukai hal yang berupa baru dan menantang, 2) ekonomi orang tua rata-rata beragam, tetapi sebagian besar menengah keatas, pendidikan orang tua juga beragam yaitu SMP, SMA dan sarjana, pekerjaan orang tua sebagian besar adalah pedagang buruh kerja, dan guru. Mata pelajaran yang diajarkan di SDN Salatiga 08 kecamatan Sidorejo adalah matematika, IPA, IPS, bahasa Indonesia, mulok atau bahasa Jawa, agama 22

23 Islam, agama Kristen (bagi siswa yang nasrani), bahasa Inggris, KTK, olah raga. Ekstrakurikuler yang ada di SDN Salatiga 08 kecamatan Sidorejo adalah pramuka, BTQ( baca tulis Alquran ), rebana, menari, drum band. Mata pelajaran yang akan diteliti adalah IPS. Mata pelajaran IPS kelas 5 di SDN Salatiga 08 kecamatan sidorejo mempunyai standar ketuntasan 70. Rencana penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat dengan tabel yang disajikan sebagai berikut: Tabel 5 Rencana Penelitian Tahapan Januari Februari Maret April Mei Perencanaan dan persiapan I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Pelaksanaan Penelitian Pelaporan Hasil penelitian 3.2 Variabel Penelitian Variabel yang diteliti dalam penelitian ini mencakup variabel X (variabel bebas) dan variabel Y (variabel terikat). Variabel X (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah metode Inkuiri sedangkan Variabel Y (variabel terikat) dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa.

24 3.3 Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian tentang makna istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan makna beberapa definisi operasional.sesuai denganjudul penerapan Metode Inkuiri untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013, maka penelitian ini diberi batasan operasional yang meliputi: a) Metode belajar inkuiri adalah adalah rangkaian kegiatanpembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk menemukan sendiri suatu jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. (Sapriya, 2008:80) b) Aktivitas belajar adalahketerlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. (Kunandar, 2008:272). Aktivitas belajar merupakan tindak lanjut dari penerapan metode inkuiri yang dilakukan oleh guru sehingga aktivitas belajar mata pelajaran IPS akan dikaitkan dengan kinerja guru dalam melaksanakan sintaks yang ada. Aktivitas bejar yang dimaksudkan adalah aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS. c) Hasil Belajar IPS adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar dalam mata pelajaran IPS, yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.derajat kemampuan yang diperoleh siswa diwujudkan dalam bentuk nilai hasil belajar IPS. 3.4 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini dijabarkan dalam dua siklus, dimana masingmasing siklus dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Dalam satu siklus terdapat empat tahapan yaitu: 1) perencanaan penelitian (planning), 2) pelaksanaan penelitian( action), 3) observasi(observation), 4) refleksi (reflection). Apabila hasil belajar dan aktivitas belajar siswa masih rendah dan di bawah KKM dan

25 indikator kerja yang ditetapkan, maka tahapan atau prosedur penelitian diulangi lagi sampai hasil belajar dan aktivitas belajar siswa sesuai atau melebihi indikator kerja.kemmis & Mc Taggart dalam Arikunto (2007:16) menyajikan skema pelasanaan penelitian sebagai berikut: Perencanaan Penelitian Refleksi Observasi Pelaksanaan penelitian Perbaikan Rencana Penelitian Refleksi Observasi Pelaksanaan Penelitian Gambar 1 Skema Prosedur Penelitian 3.4.1 Rencana Penelitian Siklus I Rencana penelitian siklus I akan dilaksanakan dengan melaksanakan beberapa tahapan: 1) mempersiapkan perijinan di Sekolah untuk melaksanakan siklus I dan dimungkinkan adanya keberlanjutan siklus berikutnya, 2) berkonsultasi dengan guru kelas mengenai materi pembelajaran yang akan digunakan sebagai penelitian, apakah materi tersebut sudah digunakan untuk test, 3) mengkonsultasikan tanggal pelaksanaan penelitian kepada pihak sekolah dan guru kelas. Dan Seterusnya

26 3.4.1.1 Perencanaan Siklus I Pada tahap ini, prosedur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:1) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPS, 2) menyiapkan materi dan media penunjang seperti biografi pahlawan yang terlibat dalam persiapan Indonesia untuk pembelajaran, 3) menyusun lembar kerja kelompok, 4) menyusun lembar observasi aktivitas belajar dan kinerja guru sebagai panduan bagi pengamat dalam mengamati pelaksanaan perbaikan pembelajaran, 5) merancang soal uji kompetensi. 3.4.1.2 Proses PelaksanaanSiklus I Proses pelaksanaan pada siklus I dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama Siklus I dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2013, pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2013 dan pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2013 dengan durasi jam pelajaran 2 35 menit (2 jam pelajaran). Pada pertemuan pertama guru melaksanakan sintaks inkuiri sampai fase kelima dengan mengacu pada materi tokoh yang terlibat dalam persiapan Indonesia dan waktu yang berkaitan dengan peristiwa persiapan Indonesia. Pembelajaran diawali dengan kegiatan awal membuka pelajaran, melakukan apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti guru melaksanakan sintaks sampai fase kelima. Kegiatan diakhiri dengan memberi penguatan kepada siswa, melaksanakan tindak lanjut dan tanya jawab. Pada pertemuan kedua guru juga melaksanakan sintaks inkuiri sampai fase kelima dengan mengacu pada materi materi memberi contoh keputusan yang diambil dalam sidang BPUPKI dan pembentukan PPKI. Pembelajaran diawali dengan kegiatan awal membuka pelajaran, melakukan apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti guru melaksanakan sintaks sampai fase kelima. Kegiatan diakhiri dengan memberi penguatan kepada siswa dan melakukan tanya jawab kesulitan. Sedangkan pada pertemuan ketiga siklus pertama guru juga melaksanakan tindak lanjut dan tanya jawab guru juga melaksanakan sintaks inkuiri sampai fase

27 kelima dengan mengacu pada materi jasa-jasa tokoh pahlawan yang ikut mempersiapkan Indonesia dan sikap-sikap yang patut ditiru dari tokoh mempersiapkan. Pembelajaran diawali dengan kegiatan awal membuka pelajaran, melakukan apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti guru melaksanakan sintaks sampai fase kelima namun dalam kegiatan akhir selain memberi penguatan kepada siswa, melaksanakan tindak lanjut dan tanya jawab, guru juga melaksanakan test formatif dari keseluruhan materi yang telah yang telah dipelajari. 3.4.1.3Proses Observasi Siklus I Proses pengamatan siklus I dilaksanakan melalui tahap tahap sebagai berikut: 1) observer mengamati proses pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru dalam melaksanakan langkah pembelajaran dan sintaks yang telah ditentukan, 2) observer mengamati aktivitas belajar siswa pada saat melaksanakan proses pembelajaran, 3) observer mencatat semua temuan pada proses pembelajaran dan memberikan komentar. 3.4.1.4 Proses Refleksi Siklus I Refleksi dilaksanakan setelah melaksanakan proses pembelajaransiklus I. Data-data dan penemuan yang ditemukan kemudian dicatat sebagai data refleksi pembelajaran yang telah dilakukan. Data data yang telah dicatat dalam lembar pengamatan baik siswa ataupun guru serta penilaian dalam menyelesaikan tes formatif dianalisis untuk mendapat kesimpulan. Data tersebut digunakan sebagai pijakan awal perlu tidaknya proses pembelajaran dilanjutkan dalam siklus berikutnya. 3.4.2 Rencana Penelitian Siklus II Rencana penelitian siklus II akan dilaksanakan dengan melaksanakan beberapa tahapan: 1) mempersiapkan perijinan di Sekolah untuk melaksanakan siklus I dan dimungkinkan adanya keberlanjutan siklus berikutnya, 2) berkonsultasi dengan guru kelas mengenai materi pembelajaran yang akan digunakan sebagai penelitian, apakah materi tersebut sudah digunakan untuk test, 3) mengkonsultasikan tanggal pelaksanaan penelitian kepada pihak sekolah dan guru kelas.

28 3.4.2.1 Perencanaan Siklus II Berdasarkan hasil refleksi terhadap hasil pembelajaran siklus I, jika hasil refleksi masih membutuhkan perbaikan, makadisusun rencana perbaikan pebelajaran berupa prosedur kerja yangdilaksanakandikelasberupa:1) perencanaan penelitian siklus II (planning),2) pelaksanaan penelitian siklus II (action), 2) observasi (observation), 3) refleksi (reflection). 3.4.2.2 Proses Perencanaan Siklus II Proses perencanaan siklus II merupakan penyempurnaan atau rencana berikutnya setelah melaksanakan siklus I, apabila hasi belajar siklus I dinilai belum mencapai target KKM maupun indikator kerja yang ditentukan.perencanaan siklus II lebih belajar dari kekurangan pada siklus I. Proses perencanaan siklus II sebagai berikut: 1) mencatat hasil observasi dan refleksi kinerja guru maupun aktivitas siswa pada siklus I, 2) melihat data aktivitas dan hasil belajar Siklus I apakah sudah sesuai dengan KKM dan indikator kerja yang ditentukan, 3) menyusun RPP siklus II dengan kompetensi dasar yang berbeda untuk 3 pertemuan, 4) merancang pembelajaran dengan menitikbertkan pada penggunaan metode inkuiri sehingga mampu menemukan sesuatu sebagai bentuk pemecahan masalah dan metode diskusi kelompok, 5) mengecek kembali lembar observasi sebagai panduan bagi observer dalam melaksanakan observasi pelaksanaan pembelajaran, 6) merancang soal tes formatif sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang dipakai. 3.4.2.3Proses PelaksanaanSiklus II Pada pelaksanaan siklus II dilaksanakan sesuai dengan jadwal penelitian yang telah direncanakan. Pada dasarnya proses penelitian sama dengan dengan siklus I Penelitian dilaksanakan dalam 3 pertemuan dengan durasi masing-masing pertemuan 2 35 menit (2 jam pelajaran). Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2013, pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2013 dan pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2013. Pada pertemuan pertama guru melaksanakan sintaks inkuiri sampai fase kelima dengan mengacu pada materi tokoh yang terlibat dalam peroklamasi Indonesia dan waktu yang berkaitan dengan peristiwa sekitar

29 proklamasi Indonesia. Pembelajaran diawali dengan kegiatan awal membuka pelajaran, melakukan apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti guru melaksanakan sintaks sampai fase kelima. Kegiatan diakhiri dengan memberi penguatan kepada siswa, melaksanakan tindak lanjut dan tanya jawab. Pada pertemuan kedua guru juga melaksanakan sintaks inkuiri sampai fase kelima dengan mengacu pada materi peranan tokoh yang terlibat dalam proklamasi dan peristiwa sekitar proklamasi. Pembelajaran diawali dengan kegiatan awal membuka pelajaran, melakukan apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti guru melaksanakan sintaks sampai fase kelima. Kegiatan diakhiri dengan memberi penguatan kepada siswa dan melakukan tanya jawab kesulitan. Sedangkan pada pertemuan ketiga siklus pertama guru juga melaksanakan tindak lanjut dan tanya jawab guru juga melaksanakan sintaks inkuiri sampai fase kelima dengan mengacu pada materi urutan peristiwa sekitar proklamasi sampai proklamasi Indonesia dan keputusan-keputusan yang diambil tokoh Indonesia dalam peristiwa proklamasi Kemerdekaan. Pembelajaran diawali dengan kegiatan awal membuka pelajaran, melakukan apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti guru melaksanakan sintaks sampai fase kelima namun dalam kegiatan akhir selain memberi penguatan kepada siswa, melaksanakan tindak lanjut dan tanya jawab, guru juga melaksanakan test formatif dari keseluruhan materi yang telah yang telah dipelajari. 3.4.2.4 Proses Observasi Siklus II Proses pengamatan siklus II dilaksanakan melalui tahap tahap sebagai berikut: 1) observer mengamati proses pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru dalam melaksanakan langkah pembelajaran dan sintaks 2) mengamati aktivitas belajar pada saat melaksanakan pembelajaran, 2) observer mencatat semua temuan pada proses pembelajaran dan memberikan komentar.

30 3.4.2.5 Proses Refleksi Refleksi dilaksanakan setelah melaksanakan proses pembelajaransiklus II. Data-data dan penemuan yang ditemukan kemudian dicatat sebagai data refleksi pembelajaran yang telah dilakukan. Data data yang telah dicatat dalam lembar pengamatan baik siswa ataupun guru serta penilaian dalam menyelesaikan tes formatif dianalisis untuk mendapat kesimpulan. 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data observasi (data kualitatif dan kuantitatif) dan hasil tes evaluasi (data kuantitatif). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini sebagai berikut: 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas 5 SD negeri Salatiga 08 kecamatan Sidorejo semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 setelah mmenerapkan pembelajaran dengan metode inkuiri adalah:1)tes hasil belajar siswa untuk mengetahui tingkat kognitif siswa dalam menerima pelajaran yang telah dilakukan dalam setiap siklusnya, 2)observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa di kelas pada setiap pertemuan dari setiap siklusnya dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri 3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kisi-kisi lembar observasi kinerja guru setiap siklus, lembar observasi aktivitas belajar siswa setiap siklus dan kisi-kisi instrumen test formatif siklus I dan siklus II. Lembar observasi kinerja guru sebagai salah satu instrumen pengumpul data yang kemudian menjadi acuan observer untuk memasukan hasil temuan yang terjadi di dalam kelas ke dalam butir-butir instrumen yang telah disediakan. Lembar observasi kinerja guru diberikan kepada observer setiap pertemuan dalam siklus yang dilakukan. Berikut ini tabel kisi-kisi instrumen lembar observasi kinerja guru siklus I dan siklus II:

31 Tabel 6 Kisi-kisi Observasi Kegiatan Guru Penerapan Metode Inkuiri Sintaks Kegiatan guru No item Kegiatan awal Kegiatan Inti 1. Guru menyiapkan kondisi kelas dan alat peraga. 2. Guru memberi motivasi kepada siswa. 3. Guru menyiapkan tujuan dan kegiatan yang dilakukan. 1. Guru memberikan penjelasan tentang prosedur penelitian dari analisis masalah dengan menggunakan metode inkuiri. 2. Guru menyajikan keadaan yang menimbulkan masalah dari materi yang akan dibahas dan meminta siswa untuk menduga masalah. 3. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa. 4. Guru membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan yang ada di LKS, alat peraga yang berupa biografi dan handout. 5. Guru sebagai fasilitator membimbing siswa mencatat hasil temuan. 6. Guru memintakelompok mencatat hasil pendapat dari anggota kelompok dan nanti akan ditemukan kesimpulan. 7. Semua siswa dalam kelompok-kelompok tersebut diminta untuk bekerja sama menganalisis hasil penemuan tersebut dan membuat kesimpulan 8. Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Kegiatan Penutup 1. Siswa dibimbing guru membuat rangkuman. 2. Siswa bersama guru melakukan refleksi. 3. Guru memberikan evaluasi. 12 13 14

32 Selain lembar observasi kinerja guru, setiap pertemuan dalam siklusnya, observer juga mengamati aktivitas masing-masing siswa dalam mengikuti pembelajaran. Berikut ini disajikan kisi-kisi lembar observasi aktivitas belajar yang digunakan untuk menilai aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menerapkan metode inkuiri :

33 Tabel 7 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Belajar IPS dalam Penerapan Metode Inkuiri No Indikator Deskripsi aktivitas belajar IPS Nomor 1. Pengamatan pada pra pembelajaran yaitu adanya keberanian siswa untuk menampilkan aktivitas untuk mengikuti pembelajaran 2. adanya tindakan atau aktivitas siswa mengikuti inti pembelajaran dengan baik dan ikut berpartisipasi 3. adanya keterlibatan siswa dalam menggunakan media/alat peraga yang akan digunakan sebagai alat bantu ajar 4. adanya Partisipasi siswa dalam melaporkan dan menyimpulkan hasil belajar dalam proses pembelajaran Segala macam aktivitas siswa sebelum pembelajaran dimulai dengan menunjukan keberanian untuk menampilkan aktivitas yang baik dan tertib. Segala macam aktivitas siswa pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode inkuiri. Aktivitas belajar siswa dalam penggunaan alat peraga yang disediakan. Aktivitas anak untuk melaporkan temuan dengan menyampaikan pendapat dan membuat kesimpulan. pernyataan 1, 2 1,2,3,4 1, 2 1, 2

34 Soal test yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk pilihan ganda. Soal test yang berbentuk pilihan ganda digunakan dalam Siklus I dan Siklus II pada pertemuan ketiga, berjumlah 15 soal. Hasil test siswa kemudian akan disajikan dalam bab IV berbentuk tabel destribusi frekuensi. Nilai disajikan dalam bentuk interval. Untuk menentukan rentang nilai siklus I dan siklus II melalui cara berikut ini: Rumus rentang nilai pada siklus I Kelas = 1 + 3,3 log n ( jumlah siswa ) Range = Skor maksimal Skor minimal Panjang Kelas Interval = Interval Range +1 Kelas Berikut ini perhitungan kelas, range dan panjang kelas interval hasil belajar Siklus I yang akan disajikan dalam bentuk tabel destribusi frekuensi: Kelas = 1 + 3,3 log 33 = 1 + 3,3 1,51 = 1 + 4,983 = 5,983 = 6 kelas Range = Skor maksimal Skor Minimal = 87-53 = 34 34 +1 Panjang kelas Interval siklus I = 6 = 5, 83 = 6

35 Berikut ini perhitungan kelas, range dan panjang kelas interval hasil belajar siklus II yang akan disajikan dalam bentuk tabel destribusi frekuensi: Kelas = 1 + 3,3 log 33 = 1 + 3,3 1,51 = 1 + 4,983 = 5,983 = 6 kelas Range = Skor maksimal Skor Minimal = 93-60 = 33 33 +1 Panjang kelas Interval Siklus I = 6 = 5,66 = 6 Hasil test siswa dipergunakan untuk melihat peningkatan hasil belajar IPS pada siswa kelas 5. Berikut ini kisi-kisi instrumen test formatif siklus I dan siklus II:

36 Tabel 8 Kisi-Kisi Instrumen Soal Mata Pelajaran IPS Kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 Siklus I SK KD Indikator Item soal 2.Mendeskripsikan peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan Indonesia. 2.1Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapka n bangsa Indonesia. Menyebutkan tokohtokoh yang terlibat dalam usaha persiapan. Menyebutkan waktu terjadinya peristiwa yang berkaitan dengan persiapkan. Memberi contoh keputusan-keputusan yang diambil tokohtokoh dalam sidang BPUPKI. Mendeskripsikan pembentukan PPKI. Menyebutkan peranan tokoh ikut dalam usaha mempersiapkan bangsa Indonesia. Menyebutkan sikapsikap yang dapat ditiru dari tokoh-tokoh pahlawan yang ikut dalam mempersiapkan Indonesia Nomor item 1, 2,3, 4 Jumlah item 4 6,7,8 3 10,11, 12,13 14,15,1 6,17 18,19, 20 22, 23,24, 25 4 3 3 4

37 Tabel 9 Kisi-Kisi Instrumen Soal Mata Pelajaran IPS Kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013 Siklus II SK KD Indikator Item soal Nomor Jumlah 2.Mendeskripsikan peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan Indonesia. 2.2 Menghargai perjuangan tokoh dalam meproklamasikan Indonesi Menyebutkan beberapa tokoh yang terlibat dalam memproklamasikan Indonesia. Menyebutkan waktu terjadinya peristiwa yang berkaitan dengan proklamasi Mendeskripsikan peranan tokoh dalam peristiwa proklamasi Kemerdekaan Indonesia Mendiskripsikan peristiwayang terjadi sekitar proklamasi Indonesia oleh tokoh-tokoh. Mengurutkan kejadian yang dialami oleh tokohtokoh sekitar proklamasi Memberi contoh keputusankeputusan yang diambil tokoh Indonesia dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan. item 1,2,3,4, 5 6,7,8,9 4 10,11, 12,13, 14 item 5 5 15,16 2 17,18, 19,20, 21 22,23, 24,25 5 4

38 3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.6.1 Validitas Instrumen Uji validitas merupakan uji valid tidaknya instrumen tersebut. Uji validitas bertujuan mengetahui apakah butir soal yang nanti akan dipergunakan untuk soal test mempunyai kelayakan. Jika soal atau butir-butir soal ada 25 maka diharapkan ada 25 soal yang valid. Uji validitas soal instrumen dilaksanakan di SD negeri Salatiga 12 Kecamatan Sidorejo pada siswa kelas 5, dengan jumlah siswa 33. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.0. Priyatno (2009:97) menunjukan suatu soal dikatakan valid apabila sesuai atau melebihi r tabel yang ditunjukan. r tabel yang digunakan sesuai dengan jumlah responden yang digunakan untuk uji validitas instrumen. Penelitian ini melakukan uji validitas instrumen soal dengan jumlah responden di SD negeri Salatiga 12 sebanyak 33 siswa. Maka r tabel yang muncul dengan jumlah siswa yang digunakan untuk uji validitas instrumen sebesar 0,344. Jadi soal dikatakan valid apabila corrected iten total correlation dalam SPSS 0,344. Berikut ini abel uji validitas instrumen siklus I dan siklus II:

39 Tabel 10 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I Standar Kompetensi 2. Mendeskripsikan peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan Indonesia Kompetensi Dasar 2.1 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapka n Indonesia Indikator Menyebutkan tokoh-tokoh yang terlibat dalam usaha persiapan. Menyebutkan waktu terjadinya peristiwa yang berkaitan dengan persiapan Memberi contoh keputusankeputusan yang diambil tokohtokoh dalam siding BPUPKI Mendeskripsika n Pembentukan PPKI. Menyebutkan peranan tokoh yag ikut dalam usaha mempersiapkan Indonesia. Menyebutkan sikap-sikap yang dapat ditiru dari pahlawanpahlawan yang ikut dalam usaha mempersiapkan Indonesia. Soal yang Valid 1, 2, 3, 5 6, 8, 9 7 10, 11 13 14,15, 17 18, 20, 21 22,23, 24, 25 Soal yang Tidak Valid 5 16 19

40 Tabel 11 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II Standar Kompetensi 2.Mendeskripsikan peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan Indonesia Kompetensi Dasar 2.2 Menghargai perjuangan tokoh dalam memproklamas ikan Indonesia Indikator Menyebutkan beberapa tokoh yang terlihat dalam memproklamasik an Indonesia. Menyebutkan waktu peristiwa yang berkaitan dengan proklamasi. Mendeskripsikan peranan tokoh dalam peristiswa proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Mendeskripsikan peristiwa yang terjadi sekitar proklamasi Indonesia oleh tokoh-tokoh. Mengurutkan kejadian yang dialami oleh tokoh-tokoh sekitar proklamasi. Memberi contoh keputusankeputusan yang diambil tokoh Indonesia dalam peristiwa Proklamasi. Soal yang Valid 1, 2, 3, 4, 5 Soal yang Tidak Valid 6, 8 7, 9 10, 12, 13 15, 16 18, 19, 20, 21 22, 23, 24 11, 14 17 25

41 3.6.2 Reliabilitas Instrumen Reliabilitas data bertujuan untuk menilai Kestabilan dan konsistensi siswa dalam menjawab pertanyaan. Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial dengan konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien reliabilitas alpha dari Cronbach (Azwar, 2000). Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut: 0,7 :Tidak dapat diterima 0,7 < a 0,8 : Dapat diterima 0,8 < a 0,9 : Reliabilitas bagus > 0,9 : Reliabilitas memuaskan Reliabilitas data siklus I dan siklus II dianalisis dan diolah dalam SPSS 16.0. Berikut ini hasil reliabilitas instrumen Siklus I: Tabel 12 Reliabilitas Instrumen Test Siklus I Cronbach's Alpha N of Items.944 25 Dari Cronbach's Alphareliabilitas instrumen siklus I adalah 0,944 artinya termasuk kategori reliabilitas memuaskan. Tabel 13 berikut ini menyajikan data reliabilitas instrumen Siklus II Tabel 13 Reliabilitas Instrumen Test Siklus II Cronbach's Alpha N of Items.916 25

42 Dari Cronbach's Alpha reliabilitas instrumen siklus II adalah 0,916artinya termasuk kategori reliabilitas memuaskan. 3.7 Analisis Kesukaran Soal Kriteria soal yang baik adalah mampu membuat siswa yang mengerjakan memahami, mampu mencerna maksud dari soal tersebut. Tingkat kesukaraan soal juga sebaiknya tidak berlebihan. Berlebihan dalam artian tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal dengan kriteria terlalu mudah tidak akan mendidik siswa untuk menghadapi tantangan dan tidak menggali dalam pengetahuan siswa yang telah didapat dalam kegiatan belajar di sekolah. Sedangkan soal yang terlalu sulit juga takan menggangu kelancaran dan semangat siswa untuk mengerjakan soal. Menurut Arikunto (dalam Daryanto 2011:188) bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal adalah indeks kesukaran. Rumus yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran adalah: P = B Js (Arikunto,2002:208) Dengan: P : Indeks kesukaran B : Jumlah seluruh siswa yang menjawab benar pada butir soal JS: Jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria untuk menentukan indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut: 1. Soal dengan P= 0 sampai 0,30 adalah sukar 2. Soal dengan P= 0,31 sampai 0,70 adalah sedang 3. Soal dengan P= 0,71 sampai 1 adalah mudah Uji Kesukaran dilakukan pada data siklus I dan siklus II. Hasil instrumen yang valid dan reliabel kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus analisis kesukaran. Berikut ini hasil analisis kesukaran pada Siklus I dan Siklus II, dimana nomor soal dibawah ini nerupakan nomor soal yang sudah dipilih dari soal yang valid untuk dijadikan instrumen Siklus I dan Siklus II,

43 penomoran juga dilakukan secara urut yang berjumlah 15 soal. Perhitungan yang lebih lengkap disajikan di dalam lampiran. Tabel 14 Indeks Kesukaran Instrumen Soal Siklus I Siklus II Sukar Sedang Mudah Sukar Sedang Mudah 10 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,12, 13, 2,11, 14, 15 8 1, 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15 2, 3,13 3.8 Indikator Kinerja Dengan melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan aktivitas hasil belajar siswa kelas 5 SD negeri Salatiga 08 kecamatan Sidorejo, maka dipergunakan indikator sebagai berikut : 1) Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa adalah peningkatan hasil belajar siswa baik secara individu maupun klasikal serta ketuntasan belajar. Siswa dinyatakan berhasil jika hasil belajar atau hasil testapabila 80% dari 33 siswa telah berhasil memahami standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Standar KKM untuk kompetensi dasar itu adalah 70. 2) Siswa yang aktivitas belajar pada pelaksanaan pembelajaran IPS dalam kategori baik saat mengikuti pembelajaran yang berlangsung dinyatakan berhasil apabila mencapai skor 3 dan untuk melihat secara klasikal dalam kelas pada saat pembelajaran tersebut aktivitas belajar berhasil apabila 70% dari 33 aktivitas belajarnya baik. 3.9 Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif komparatif. Data deskriptif kuantitatif diperoleh dari perbandingan hasil belajar pra siklus, siklus I dan siklus II. Sedangkan data deskriptif kualitatif maupun kuantitatif diperoleh dari perbandingan hasil observasi aktivitas belajar pra siklus, siklus I dan siklus II.