PEETUA KADAR SEYAWA KMPLEKS IKEL DMG (idmg) 2 urul Mu nisah Awaliyah, Amelia Rachmawati, Ummu Kalsum Andi Lajeng, Widya Kusuma ningrum, Ipa Ida Rosita. Pendidikan Kimia UI Syarif Hidayatullah Jakarta nurulmunisahawaliyah@gmail.com ABSTRAK ikel merupakan bahan galian yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi karena pada masa sekarang dan masa yang akan datang kebutuhan nikel semakin meningkat disamping dari kebutuhan lainnya yang persediaannya semakin terbatas. Kegunaannya sebagai campuran alloy, pemurnian minyak, pelapisan logamlain, dan bahan industry peralatan rumah tangga. ikel adalah logam putih seperti perak yang bersifat keras dan anti karat. Logam ini membantu dalam proses pengubahan beberapa logam olahan dalam bentuk larutan yang menghasilkan energi panas. Analisis kimia selalu melibatkan pelarutan sampel padatan, penyaringan, pra pemisahan, dan pemekatan kadar. Tujuan percobaan ini untuk menentukan kadar i(dmg) 2. Kadar i(dmg) 2 yang didapatkan adalah. PEDAHULUA ikel adalah logam putih seperti perak yang bersifat keras dan anti karat. Logam ini membantu dalam proses pengubahan beberapa logam olahan dalam bentuk larutan yang menghasilkan energi panas. Selain itu i juga berperan penting dalam beberapa proses pengendapan logam keras dalam bentuk paduan logam (alloy) seperti Stainlestel yang mengandung 18% i dan 8% r dan ikhrome yang mengandung 80% i dan 20% r disarankan oleh Roberts (Rusmini dalam Ambarsari 20103). ikel terbentuk dari batuan yang berkomposisi kimia basa atau dikenal juga sebagai batuan peridotit. Berdasarkan teori tektonik lempeng, daerah yang banyak batuan periodit terutama di zona tumbukan lempeng benua dan samudera. Melalui proses pelapukan, batuan ultrabasa mengurai dalam bentuk mineral yang terlarut (koloid) seperti (magnesium, besi, nikel, kobalt, silikatdan magnesium oksida) dan tidak terlarut (residu) seperti (besi,
aluminium, mangan, sebagian nikel, sebagian kobalt, berbagai oksida dan senyawa nikelkobalt) (Sudrajat dalam Ambarsari, 2013). ikel merupakan salah satu logam yang banyak digunakan untuk industri electroplating (Riska, 2013). i(hdmg) 2 larut dalam suasana asam, juga larut dalam alkohol > 50%. Garam kompleks ini sukar larut dalam amonia encer atau larutan garam ammonia tapi H4H yang sangat berlebih memperlambat pengendapan. It is an important complex compound of i(+2). In this complex dmg- ion acts as a bidentate ligand (Madan, 2011). ikel (200-400 g ) membentuk kompleks dimetilglioksim merah dalam suasana yang sedikit basa; ia hanya sedikit dapat-larut dalam kloroform (35-50 g i 3 cm ). Daerah ph optimum untuk ekstrasi kompleks nikel itu adalah 7-12 dengan adanya sitrat. Kompleks nikel ini mengabsorpsi pada 366 nm dan juga pada 465-470 nm (G. Svehla, 1994). Reagensia dimetilglioksim ( 4 H 8 2 2 ) : endapan merah nikel dimetilglioksima dari larutan yang tepat basa dengan ammonia, atau larutan asam yang dibufferkan dengan natrium asetat: H ALAT, BAHA DA LAGKAH KER H 3 H + 2H + i H 3 (G. Svehla, 1985) H Penentuan presentase zat yang terbentuk dapat dicari dengan menggunakan persamaan S= berat sampel (gram): W= berat residu, P= presentase zat yang yang terbentuk (S.M Khopkar, 1990: 26).
ALAT, BAHA DA LAGKAH KERJA Gelas kimia, corong, gelas ukur, pipet tetes, cawan krus, tang krus, oven,erlenmeyer, termometer, water bath, neraca analitik, desikator,stopwatch, larutan nikel, DMG (dimetilglioksim), H 4 H (ammonium hidroksida) dan kertas saring. Langkah kerja 1) Masukkan larutan nikel 3 ml ke dalam gelas beaker 2) Tambahkan 2 ml larutan dimetil glioksim (DMG) 3) Tambahkan larutan H 4 H 2 tetes 4) Panaskan larutan tersebut pada penangas selama 30 menit 5) Kemudian saring (sebelumnya timbang terlebih dahulu berat kertas saring) 6) Pada cawan porselen, oven cawan porselen selama 30 menit dengan temperature 102 7) Dinginkan cawan porselen tersebut di dalam desikator selama 15 menit dan timbang berat cawan porselen 8) ven cawan porselen berisi sampel, dan kertas saring selama 30 menit 9) Dinginkan di dalam desikator selama 15 menit 10) Timbang beratnya dan catat 11) Lakukan langkah 8-10 hingga berat konstan (di oven selama 15 menit, dan di dinginkan di desikator selama 10 menit) HASIL DA PEMBAHASA ikel terbentuk dari batuan yang berkomposisi kimia basa atau dikenal juga sebagai batuan peridotit. Berdasarkan teori tektonik lempeng, daerah yang banyak batuan periodit terutama di zona tumbukan lempeng benua dan samudera. Melalui proses pelapukan, batuan ultrabasa mengurai dalam bentuk mineral yang terlarut (koloid) seperti (magnesium, besi, nikel, kobalt, silikatdan magnesium oksida) dan tidak terlarut (residu) seperti (besi, aluminium, mangan, sebagian nikel, sebagian kobalt, berbagai oksida dan senyawa nikelkobalt) (Sudrajat dalam Ambarsari, 2013). Ion nikel 15 ml dipanaskan pada suhu 70 0 menghasilkan warna biru, kemudian dengan penambahan 10 ml larutan DMG (dimetilglioksim) 1% larutan berubah menjadi warna kuning, kemudian ditambahkan 3 tetes larutan H 4 H 2M (ammonium hidroksida)
dan dipanaskan selama 30 menit larutan berubah menjadi warna merah..h 4 H berfungsi untuk menetralkan dan membasakan larutan karena i(hdmg) 2 mengendap sempurna dalam suasana basa. Penambahan H 4 H harus tetes demi tetes sambil diaduk dan langsung dari ujung pipet ke dalam larutan, tidak melalui dinding gelas kimia untuk menghindari naiknya endapan i(dmg) 2 melalui dinding gelas kimia. Selain itu juga agar ph larutan berubah secara perlahan sehingga pembentukan endapan berlangsung secara perlahan pula dan dihasilkan endapan yang besar-besar. Jika pengendapan langsung dalam suasana basa dan dalam keadaan dingin, maka akan diperoleh endapan yang kecil ukuran partikelnya. leh karena itu pengendapan harus dilakukan dalam keadaan panas dan asam, lalu ditambah basa sedikit demi sedikit sambil diaduk untuk memperoleh endapan yang berukuran besar, sehingga mudah disaring dan dicuci. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : i 2+ (aq) + 2 H 2 DMG (aq) + 2 H- i(dmg) 2 (s) + 2 H 2 (l) Penyaringan dilakukan menggunakan kertas saring dengan tujuan agar tidak ada pengotor atau endapan yang dapat mengganggu pada saat proses pengeringan. Proses penyaringan ini tidak akan mengurangi konsentrasi i 2+ dalam larutan tersebut, karena i 2+ telah berikatan dengan DMG (dimetilglioksim). Setelah semua bereaksi, maka terbentuklah senyawa kompleks i(dmg) 2. Ion logam dalam senyawa kompleks disebut ion pusat yaitu i, sedangkan ion atau molekul netral yang mempunyai pasangan elektron bebas disebut ligan dalam hal ini adalah DMG (dimetilglioksim). Setelah endapan i(dmg) 2 di dapatkan maka dilakukan percobaan untuk menentukan massa ikel yang terkandung di dalam i(dmg) 2. Endapan yang disapatkan di panaskan ke dalam oven selama 10 menit setelah itu di desikator selama 5 menit, kemudian di timbang massa endapan tersebut. Berikut adalah perhitungan untuk mencari kadar nikel. Berat kertas saring= 0,6436 gr Berat cawan porselen: 58,3440 gr Berat pemanasan pertama : 58,9972 gr Berat pemanasan kedua : 58,8913 gr Berat sampel pemanasan 1 = 58,9972 g - 58,3440 g = 0,6532 g
Berat sampel pemanasan 2 = 58,8913 g - 58,3440 g = 0.5473 g Berat sampel pemanasan rata-rata Kadar ikel dimetilglioksim [ ( ) ] [ ( ) ] LUTI Berdasarkan percobaan dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. ikel adalah logam putih seperti perak yang bersifat keras dan anti karat. Logam ini membantu dalam proses pengubahan beberapa logam olahan dalam bentuk larutan yang menghasilkan energi panas. 2. Kadar ikel dimetilglioksim (i(dmg) 2 ) 61 % REFEREE Khopkar, 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universita Indonesia Press R.D.Madan & Satya Prakash. 2011. Modern Inorganic hemistry. ew Delhi : S.hand ompany
Svehla, G.1985.BUKU TEKS AALISIS ARGAIK KUALITATIF MAKR DA SEMIMIKR EDISI KE LIMA.Jakarta: PT.Kalman Media Pustaka. Ambarsari, Yulinda. 2013. PEETUA KADAR IKEL DALAM MIERAL LATERIT MELALUI PEMEKATA DEGA METDE KPRESIPITASI MEGGUAKA u- PIRLIDI DITHIKARBAMAT. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8& ved=0d4qfja&url=http%3a%2f%2flib.unnes.ac.id%2f18259%2f1%2f4350408047.p df&ei=vkppu5qmgyrrqerr4og&usg=afqjeemf_ecubeyvbcfxf3pjojjzgxl w&sig2=axt1jqlx2vmhe9j7w82z3g&bvm=bv.64764171,d.bmk diakses pada 19 April 2014