ANALISIS KUANTITATIF NIKEL SECARA GRAVIMETRI MODUL KIMIAANALITIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KUANTITATIF NIKEL SECARA GRAVIMETRI MODUL KIMIAANALITIK"

Transkripsi

1 ANALISIS KUANTITATIF NIKEL SECARA GRAVIMETRI MODUL KIMIAANALITIK i

2 KATA PENGANTAR Modul ini merupakan modul utama bagi siswa SMK yang mengambil Bidang keahlian kimia dan program kleahlian analisis kimia. Modul ini berjudul Analisis Kuantitatif Nikel Secara Gravimetri, sebagai bahan ajar bagi siswa kelas 05 semester 3 dengan alokasi waktu 30 jam ( 30 x 45 Menit ). Melalui modul ini diharapkan siswa memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk mencapai unit kompetensi melaksanakan analisis kuantitatif metode gravimetri. Modul analisis kuantitatif secara gravimetri ini dikembangkan dengan mengintegrasikan kompetensi keterampilan, pengetahuan, dan sikap secara utuh, sehingga peserta didik terampil melaksanakan analisis kuantitatif secara titrasi gravimetri yang didasari oleh pemahaman konsep dan sikap tanggungjawab di dalam memecahkan analisis kimia. Modul ini meliputi pengetahuan tentang pengertian analisis kuantitatif secara gravimetri, perhitungan penentuan dan penetapan Nikel secara gravimetri serta reaksi yang terjadi selama praktikum. Modul ini digunakan untuk melangsungkan proses pemelajaran maupun kerja mandiri. Untuk merefleksikan keberhasilan, diharapkan siswa melatih diri secara intensif dengan cara melaksanakan aktivitas dan evaluasi yang tersedia dalam modul. Kemudian untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar, siswa dapat melihat kriteria penilaian yang dapat ditetapkan Dengan keinginan belajar yang tinggi, upaya yang sungguh-sungguh, berlatih secara teratur, insya Alloh keberhasilan akan anda raih dengan baik. Penyusun ii

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...iii PETA KEDUDUKAN MODUL...iv BAB I PENDAHULUAN...1 A. Deskripsi...1 B. Prasyarat...1 C. Petunjuk Penggunaan Modul...2 D. Tujuan Akhir...3 E. Kompetensi...5 F. Cek Kemampuan...7 BAB II PEMBELAJARAN...8 A. Rencana Belajar Siswa...8 B. Kegiatan Belajar...8 a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran...8 b. Uraian Materi...9 c. Rangkuman...11 d. Tugas...11 e. Tes Formatif f. Kunci Jawaban Tes Formatif g. Lembar Kerja...12 II. EVALUASI...12 III. PENUTUP...14 DAFTAR PUSTAKA...14 iii

4 PETA KEDUDUKAN MODUL BIDANG KEAHLIAN KIMIA PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA MODUL LEVEL 1 MODUL LEVEL 2 MODUL LEVEL 3 Komunikasi personal Kegiatan di lab Pembersihan dan penyiapan lab Penyimpanan pereaksi dan pembuangan pereaksi kadaluarsa Pembersihan dan perawatan peralatan lab Pengambilan dan penanganan sampel Pembuatan dan standarisasi larutan Keselamatan dan kesehatan kerja Penyimpanan bahan kimia Penggunaan prosedur analisis Penyiapan alat analisis Analisis fisik non instrumental Analisis jenis klasik Analisis organoleptik Analisis gravimetric Analisis proksimat Analisis volumetri Analisis mikrobiologi Analisis kromatografi kolom Analisis kromatografi lapis tipis dan kertas Analisis kolorimetri Analisis spektrofotometri UV-Visible Analisis elektrokimia Analisis fotometri nyala dan emisi atomik iv

5 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berjudul Analisis Kuantitatif Nikel Secara Gravimetri. Materi pelajaran meliputi pengertian Gravimetri, Kelarutan, teori dasar Gravimetri, dan praktikum. Untuk mempermudah dan memperoleh pemahaman yang memadai dalam mempelajari modul ini, disarankan anda terlebih dahulu mempelajari dan memahami modul sebelumnya yang diberikan di kelas X seperti: (1) Modul penyimpanan pereaksi, (2) Modul pembersihan dan perawatan alat lab, (3) Modul pengambilan dan penanganan sampel, (4) Modul pembuatan larutan, (5) Modul keselamatan kerja, (6) Modul penyimpanan bahan kimia, (7) Modul penggunaan prosedur analisis, dan (8) Modul penyiapan alat analisis. Beberapa kemampuan (competencies) dan kinerja (performance) yang harus dicapai setelah anda mempelajari modul ini adalah anda dapat melaksanakan analisis kuantitatif Nikel secara Gravimetri. Dengan dimilikinya kemampuan kognitif, psikomotor, afektif yang dijadikan sasaran pada modul ini diharapkan anda mempunyai bekal minimal dalam melaksanakan analisis kuantitatif Nikel secara Gravimetri. Dunia kerja yang akan anda hadapi nanti, tentunya banyak kaitannya dengan pengerjaan analisis ini. Oleh karena itu kemampuan melaksanakan analisis Nikel secara Gravimetri ini merupakan bagian yang tidak dapat dihindari, sehingga yang diperoleh melalui modul ini sangatlah penting. B. Prasyarat Untuk menguasai secara optimal kemampuan yang dituntut dari modul Analisis kuantitatif Nikel secara Gravimetri ini, anda harus menguasai: (1) Modul penyimpanan pereaksi, (2) Modul pembersihan dan perawatan alat lab, (3) Modul pengambilan dan penanganan sampel, (4) Modul pembuatan larutan, (5) Modul keselamatan kerja, (6) Modul penyimpanan bahan kimia, (7) Modul penggunaan prosedur analisis, dan (8) Modul penyiapan alat analisis. Kemampuan khusus yang harus anda tekuni dan latih secara intensif dari modulmodul yang dipersyaratkan tersebut adalah: (1) Cara pengambilan dan penanganan sampel (2) Terampil menyiapkan alat analisis (3) Terampil menggunakan prosedur analisis 1

6 C. Petunjuk Penggunaan Modul Modul ini dirancang sebagai bahan untuk melangsungkan pembelajaran maupun kerja mandiri. Untuk meningkatkan proses dan hasil belajar, maka pada bagian ini diberikan penduan belajar bagi siswa dan panduan mengajar bagi guru. 1. Panduan Belajar bagi Siswa a. Bacalah dengan cepat keseluruhan modul ini (skimming) b. Buatlah diagram yang merangkum konsep utama yang dibicarakan dalam modul ini berikut aktivitas yang diminta. Beri kotak segi empat untuk setiap konsep utama yang dibicarakan. Tiap kotak diberi nomor urut untuk memudahkan penelusuran isi konsepnya. c. Siapkan kertas kosong HVS berukuran 10 x 10 cm (lebih baik lagi kertas lipat berwarna yang banyak dijual di toko buku). Tuliskan nomor dan makna atau isi konsep sesuai yang tercantum dalam diagram. d. Pahamkan isi masing-masing konsep yang tertera pada diagram. e. Diskusikan dengan guru dan teman-teman tentang konsep-konsep yang belum anda pahami hingga mendapat kejelasan f. Jawablah semua soal-soal yang menguji penguasaan konsep, kemudian periksa hasilnya dengan kunci jawaban yang disediakan. Pelajari kembali apabila penguasaan kurang dari 80%. Ingat! Kunci jawaban hanya digunakan setelah anda mengerjakan soal, dan hanya digunakan untuk mengetahui pemahaman nyata anda. g. Melalui praktikum, latihlah setiap langkah eksperimen analisis Nikel secara Gravimetri hingga anda terampil melaksanakan analisis tersebut. Ikuti prosedur kerja, lakukan secara cermat setiap tahapan pengerjaan. 2. Panduan Mengajar bagi Guru a. Sebelum pembelajaran dengan modul ini dilangsungkan, terlebih dahulu dipersiapkan OHT (Overhead Transparencies) yang memuat struktur konsep utama dalam bentuk diagram transparansi penentuan kadar Nikel secara Gravimetri. b. Tugaskan pada siswa untuk membaca modul secara berkelompok. Diskusikan hal-hal yang belum dipahami, jelaskan dengan menggunakan media transparan yang telah dipersiapkan. c. Tugaskan pada siswa untuk menguji penguasaan konsep dengan cara mengerjakan soal-soal yang telah ada dalam modul. Bagi siswa yang belum mencapai penguasaan minimal 80% diminta untuk mempelajari kembali secara mandiri di rumahnya. d. Siapkan panduan praktikum untuk analisis secara titrasi Iodo-iodimetri e. Tugaskan tiap kelompok siswa untuk menyiapkan alat dan bahan kimia untuk keperluan analisis Nikel secara Gravimetri. f. Demonstrasikan terlebih dahulu teknik pengerjaan penentuan kadar Nikel secara Gravimetri hingga analisisnya. g. Pantau tiap kelompok peserta didik selama praktikum dan rekam aktivitasnya dengan menggunakan format observasi dan format sikap. h. Diskusikan elemahan-kelemahan yang umumnya dilakukan tiap kelompok. Individu dan temukan cara penyelesaiannya. i. Evaluasi kemampuan siswa sesuai sasaran yang tercantum dalam modul ini baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Penilaian aspek pengetahuan dalam menggunakan soal yang tercantum dalam modul. 2

7 Penilaian keterampilan dan sikap sebaiknya dilakukan sejak proses pembelajaran berlangsung, sedangkan penilaian pengetahuan dilakukan setelah pengkajian modul dalam pembelajaran selesai. D. Tujuan Akhir Tujuan akhir yang dicapai setelah menyelesaikan modul ini tertuang pada tabel sebagai berikut: Kinerja yang Kondisi/ variabel yang Kriteria keberhasilan diharapkan Terampil melaksanakan analisis Nikel secara Gravimetri (P) secara cermat dan benar yang mengacu pada SOP (A) yang dilandasi prinsip indikator spesifik (K) Konsep dasar analisis Nikel secara Gravimetri dikuasai minimal 80% Menunjukkan proses dan hasil kerja Analisis Nikel secara Gravimetri K = Kognitif; P = Psikomotor; A = Afektif diberikan a. Unit kompetensi ini menjelaskan pekerjaan analisis sampel uji secara rutin yang dapat dilakukan oleh personal laboratorium menggunakan metoda Gravimetri dalam melaksanakan prosedur analisis dan membuat kesimpulan hasil analisis harus sesuai dengan instruksi kerja, prosedur K3 dan GLP b. Peralatan yang digunakan adalah peralatan umum laboratorium kimia analitik 3

8

9 E. Kompetensi Kompetensi yang akan dicapai dalam modul ini mengacu pada kurikulum SMK sebagai berikut: Sub. Kompetensi Kriteria Kemampuan Lingkup Belajar Materi Pokok Pemelajaran Pengetahuan Keterampilan Sikap Mengaplikasikan dasar-dasar analisis gravimetri Syarat-syarat umum gravimetri metode pengendapan Langkah-langkah analisis gravimetri Kelarutan dan Ksp Pereaksi organik Kemurnian endapan Media saring Pemanasan endapan Perhitungan stoikiometrik Mendeskripsikan teori dasar : Analisis gravimetri Pengendapan Penyaringan endapan Pencucian endapan Pemanasan endapan Perhitungan stoikiometrik Terampil melaksanakan : Penimbangan dan pelarutan sampel Pengendapan sampel Penyaringan sampel Pencucian endapan Pemanasan endapan Menentukan %Ni 2+ sebagai Ni(HDMG) 2 Kelarutan dan Ksp Pereaksi organik Kemurnian endapan Media saring Pemanasan endapan Perhitungan stoikiometrik Mendeskripsikan teori dasar Analisis gravimetri penentuan %Ni 2+ Dapat membedakan pereaksi pengendap yang baik Mengetahui kesempurnaan pengendapan Dapat memilih media penyaringan yang tepat Dapat memilih Terampil melaksanakan : Penimbangan dan pelarutan sampel Pengendapan sampel Penyaringan sampel Pencucian endapan Pemanasan endapan Menghitung %Ni 2+ Bekerja dengan jujur, teliti dan bertanggungjawab serta peduli terhadap lingkungan sekitarnya 5

10 Sub. Kompetensi Kriteria Kemampuan Lingkup Belajar Materi Pokok Pemelajaran Pengetahuan Keterampilan Sikap suhu optimum pemanasan endapan Mengetahui kerangka Perhitungan stoikiometrik 6

11 F. Cek Kemampuan Lembar ini merupakan lembar kemampuan anda terhadap isi materi yang akan dicapai pada modul. Lembar isian tersebut harus dipandang sebagai alat evaluasi diri, oleh karena itu harus diisi dengan sejujurnya dan apabila sebagian besar pertanyaan sudah anda kuasai, maka anda dapat mengajukan ujian tulis atau praktikum pada guru. Berikan tanda centang ( ) pada tingkat penguasaan sesuai dengan kemampuan anda: No. Aspek yang harus dikuasai Tingkat penguasaan Baik Sedang Kurang 1 Pemahaman anda tentang makna analisa secara gravimetri 2 Pemahaman anda tentang klasifikasi analisis gravimetri 3 Pemahaman anda tentang pereaksi pengendap yang dipergunakan 4 Pemahaman anda tentang jenis endapan yang terbentuk 5 Pemahaman anda tentang pemilihan alat yang sesuai 6 Keterampilan anda pada pelarutan sampel untuk analisis gravimetri 7 Pemahaman anda tentang pemilihan pereaksi-pereaksi yang digunakan 8 Pemahaman anda tentang kondisi optimum pengendapan 9 Pemahaman tentang kesempurnaan pengendapan 10 Pemahaman tentang pemilihan media saring berdasarkan jenis endapan 11 Pemahaman anda tentang teknik pencucian endapan 12 Keterampilan dalam pemanasan endapan 13 Keterampilan anda dalam penentuan %Ni Keterampilan anda dalam perhitungan hasil analisis 15 Keterampilan anda dalam menafsirkan hasil analisis 16 Keterampilan anda dalam melaporkan hasil analisis secara tertulis 17 Keterampilan anda dalam melaporkan hasil analisis secara lisan Catatan: Baik = Jika anda menguasai > 80% materi Sedang = Jika anda menguasai 60% - 80% materi Kurang = Jika anda menguasai < 60% materi 7

12 BAB II PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Siswa Tabel berikut merupakan rambu-rambu rencana pembelajaran dengan menggunakan modul ini. Rambu-rambu ini bersifat fleksibel dan dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisi sekolah. Kompetensi Sub kompetensi : - Menyiapkan sampel - Melakukan prosedur analisis - Melaporkan hasil pengujian : Melaksanakan analisis dengan metode gravimetri Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Belajar KBM-1 Diskusi tentang: - Konsep dasar Gravimetri - Klasifikasi analisis gravimetri - Teknik pemanasan endapan - Pereaksi pengendap organik KBM-2 Diskusi & Latihan tentang: - Teknik pengerjaan analisis gravimetri metoda pengendapan - Praktikum penetapan %Ni 2+ Perubahan dan alasan Tanda tangan guru B. Kegiatan Belajar a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Kognitif Siswa diharapkan dapat: Mendeskripsikan pengertian analisis gravimetri Mendeskripsikan pereaksi pengendap yang digunakan Mendeskripsikan teknik analisis gravimetri dengan pereaksi organik Menghitung kadar zat yang diukur 8

13 Sikap Siswa diharapkan dapat: Menerapkan teknik pengukuran analisis gravimetri sesuai SOP Menghitung kadar zat yang diukur dengan tepat dan teliti Keterampilan Siswa diharapkan dapat: Menerapkan prinsip-prinsip analisis gravimetri Melakukan pemilihan pereaksi yang digunakan Memilih media penyaringan yang tepat Menerapkan teknik analisis gravimetri Menghitung kadar zat yang diukur b. Uraian Materi PENETAPAN KADAR Ni SEBAGAI Ni(HDMG) 2 Pengendapan dengan senyawa organik Pengendapan atau tepatnya pemisahan ion yang akan ditetapkan dapat pula dilakukan dengan menggunakan pereaksi organik. Pengendapan ion dengan pereaksi organik mempunyai keuntungan tersendiri yaitu endapan mempunyai massa molekul relatif yang besar sehingga dapat digunakan untuk penentuan secara gravimetri dengan kadar ion yang kecil. Pada umumnya pereaksi organik tidak hanya bereaksi dengan satu macam ion saja tapi dapat bereaksi dan menghasilkan endapan dengan beberapa macam ion. Dengan kata lain pada umumnya pereaksi organik tidak spesifik. Tapi dengan mengatur kondisi saat penegndapan dilakukan, pereaksi organik ini dapat dibuat menjadi spesifik terhadap ion tertentu. Kondisi diatur dengan: a. ph larutan b. menambah pereaksi lain tertentu untuk menutup ion-ion yang lain (masking). Dimethylglioksime atau disingkat H 2 DMG adalah senyawa organik padat berwarna putih, yang sukar larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik pada umumnya seperti alkohol atau aseton. H2DMG Mempunyai rumus bangun : H 3 C CH N OH H 3 C CH Ni(HDMG)2 larut dalam suasana asam, juga larut dalam alkohol > 50%. Garam kompleks ini sukat larut dalam amonia encer atau larutan garam amonia tapi NH 4 OH yang sangat berlebih memperlambat pengendapan. Penambahan HCl 1:1 berfungsi untuk mengasamkan larutan agar ketika ditambahkan larutan H 2 DMG tidak langsung terbentuk endapan Ni(HDMG) 2. Jika pengendapan langsung dalam suasana basa dan dingin akan didapat endapan yang kecil. Pengendapan dilakukan dalam keadaan panas dan asam kemudian dibasakan sedikit demi sedikit sambil diaduk, untuk memperoleh endapan yang berukuran besar sehingga mudah dicuci dan disaring. H 2 DMG berfungsi sebagai pereaksi pengendap. Penambahan H 2 DMG tidak boleh terlalu berlebih karena dapat menyebabkan terbentuknya kristal 9 N OH

14 H 2 DMG sisa yang tidak larut dalam air dan bercampur dengan endapan induk, akibatnya jumlah endapan yang tersaring lebih banyak dari seharusnya. Penambahan H 2 DMG berlebih juga akan menyebabkan kelarutan Ni(HDMG) 2 akan semakin besar karena adanya alkohol dalam larutan. Persamaan Reaksi yang terjadi adalah : Ni 2+ (aq) + 2H 2 DMG(aq) + 2OH - (aq) Ni(HDMG) 2 (s) + 2H 2 O(l) (endapan merah) Ni(HDMG) 2 (s) Ni(HDMG) 2 (s) Larutan H 2 DMG dalam alkohol dapat menghasilkan endapan merah dengan ion Ni 2+ dalam suasana basa amoniak atau buffer ammonium hidroksidaammonium asetat. Endapan merah ini mempunyai rumus bangun : H O O H 3 C CH N H 3 C CH N Ni N CH CH 3 N CH CH 3 O H NH4OH berfungsi untuk menetralkan dan membasakan larutan karena Ni(HDMG) 2 mengendap sempurna dalam suasana basa. Penambahan NH 4 OH harus tetes demi tetes sambil diaduk dan langsung dari ujung pipet ke dalam larutan, tidak melalui dinding gelas kimia untuk menghindari naiknya endapan Ni(HDMG)2 melalui dinding gelas kimia. Selain itu juga agar ph larutan berubah secara perlahan sehingga pembentukan endapan berlangsung secara perlahan pula dan dihasilkan endapan yang besar-besar. Kelebihan sedikit pereaksi H 2 DMG tidak berpengaruh terhadap endapan, tapi kelebihan yang terlalu banyak dapat menyebabkan terjadinya: a. Membesarnya kelarutan Ni(HDMG)2 karena alkohol dari larutan pereaksi yang membesar dan, b. Menghasilkan endapan H 2 DMG sehingga akan menambah berat endapan Endapan bersama larutannya dibiarkan 1 jam diatas penangas air (digest) agar terbentuk endapan yang besar-besar sehingga pengotor yang teroklusi/terabsorbsi berkurang. Kesempurnaan endapan diuji dengan menambahkan 1-2 tetes H 2 DMG atrau larutan NH 4 OH. Endapan telah sempurna jika larutan telah jernih (tidak kuning atau hijau). Jika setelah diteteskan H2DMG terbentuk endapan merah berarti larutan H2DMG harus ditambah lagi. Endapan disaring dengan kaca masir dan dicuci dengan air dingin dan dikeringkan pada suhu C. Karena endapan Ni(HDMG) 2 merupakan senyawa organik yangt tidak tahan suhu tinggi. Bila dipanaskan pada suhu tinggi struktur dari endapan akan berubah. O 10

15 Pada penetapan Ni dari paduan logam ditambahkan asam sitrat atau asam tartrat untuk mencegah mengendapnya Fe 3+, Al 3+, dan Cr 3+. yang mungkin ada dalam larutan dari paduan logam tersebut karena terbentuknya ion kompleks. c. Rangkuman Prosedur pengerjaan analisis kuantitatif metode Gravimetri: 1. Penyiapan sampel 2. Penyiapan larutan pereaksi 3. Perlakuan terhadap sampel 4. Proses pengendapan 5. Proses penyaringan dan pencucian 6. Proses pemanasan endapan 7. Perhitungan berdasarkan data analisis 8. Pelaporan hasil praktikum d. Tugas 1. Pelajari pedoman ekperimen dengan teliti 2. Siapkan peralatan dan bahan untuk keperluan eksperimen 3. Jawab semua pertanyaan yang terdapat dalam panduan eksperimen 4. Siapkan semua bahan untuk mempresentasikan hasil eksperimen 5. Buat laporan tertulis tentang eksperimen yang dilakukan e. Tes Formatif 1 Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan analisis gravimetri! 2. Sebutkan syarat-syarat umum dalam gravimetri dengan metode pengendapan! 3. Sebutkan langkah-langkah analisis gravimetri! 4. Tuliskan rumus bangun dari H2DMG! 5. Tuliskan faktor kimia gravimetri nikel sebagai endapan Ni(HDMG) 2! f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1 1. Gravimetri adalah analisa kuantitatif yang menggunakan massa (berat) sebagai langkah utama dalam melaksanakan analisanya. 2. Syarat-syarat umum : a. Kelarutan zat yang dibuat endapannya itu harus kecil sehingga zat yang harus dipisahkan mengendap secara kuantitatif b. Endapan harus mudah dipisahkan dengan cara penyaringan c. Komponen yang diinginkan harus dapat diubah menjadi senyawa murni dengan susunan kimia yang tepat. 3. Langkah-langkah analisis gravimetri: a. Penimbangan dan pelarutan sampel b. Pengendapan sampel dengan pereaksi pengendap c. Pemisahan endapan/ penyaringan endapan d. Pencucian endapan e. Pemanasan endapan f. Perhitungan hasil analisa. 4. Rumus bangun H2DMG adalah : H 3 C CH N OH H 3 C CH N OH 11

16 II. 5. Faktor kimia gravimetri nikel sebagai Ni(HDMG) 2 adalah sbb: (Ar Ni/ Mr Ni(HDMG) 2 ) = (59/289) = 0,2042 g. Lembar Kerja Peralatan : - Neraca analitis - Kaca masir G-4 - Gelas kimia 400 ml - Labu isap - Botol timbang - Kompressor - Batang pengaduk - Oven - Policemen - Eksikator - Tegel putih - Kaki tiga - Kaca arloji - Kassa asbes - Pipet ukur - Penangas air - Botol semprot - Bahan : - Contoh garam nikel - AgNO 3 - HCl 1:1 - HNO 3 - Larutan H2DMG 1% - - NH4OH 7 N - - Aqua DM - Prosedur Kerja : Timbang + 0,3 g contoh garam nikel, bilas ke dalam gelas kimia 400 ml Larutkan dengan sedikit air kemudian tambahkan 5 ml HCl 1:1, encerkan sampai 200 ml kemudian panaskan sampai hampir mendidih Tambahkan sedikit berlebih larutan DMG (30-35 ml) lalu segera tambahkan NH 4 OH 7 N sedikit demi sedikit sambil terus diaduk sampai sedikit berlebih (basa) Biarkan selama 1 jam di atas penangas air, kemudian saring dalam keadaan dingin melalui kaca masir G-4 yang telah diketahui beratnya Cuci endapan dengan air dingin sampai bebas ion klorida dan keringkan pada suhu 110 o C selama 30 menit. Biarkan mendingin dalam eksikator lalu timbang. Lakukan pengerjaan ini beberapa kali (dengan pemanasan selama 15 menit) sampai diperoleh berat yang konstan Hitung % Ni 2+ sebagai endapan Ni(HDMG)2. EVALUASI a. Tes Formatif 2 Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada penentuan %Ni 2+ secara gravimetri! 2. Mengapa pereaksi pengendap pada penentuan %Ni 2+ tidak boleh melalui dinding gelas kimia dan ditambahkan secara perlahan, sedikit demi sedikit? 3. Bagaimana cara mengetahui kesempurnaan pengendapan Ni 2+? 4. Tuliskan rumus bangun dari Ni(HDMG)2! 12

17 5. Jika 0,3132 g sampel, setelah diendapkan sebagai Ni(HDMG) 2, kemudian dipanaskan dan ditimbang, diperoleh massa endapan sebanyak 0,3252 g. Berapakah %Ni 2+ dalam sampel? b. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. Persamaan reaksi yang terjadi : Ni 2+ (aq) + 2H 2 DMG(aq) + 2OH - (aq) Ni(HDMG) 2 (s) + 2H 2 O(l) (endapan merah) Ni(HDMG) 2 (s) Ni(HDMG) 2 (s) 2. Pereaksi pengendap pada penentuan %Ni 2+ tidak boleh melalui dinding gelas kimia untuk menghindari naiknya endapan Ni(HDMG) 2 melalui dinding gelas kimia. Selain itu juga agar ph larutan berubah secara perlahan sehingga pembentukan endapan berlangsung secara perlahan pula dan dihasilkan endapan yang besar-besar. 3. Kesempurnaan endapan diuji dengan menambahkan 1-2 tetes H 2 DMG atau larutan NH 4 OH. Endapan telah sempurna jika larutan telah jernih (tidak kuning atau hijau). Jika setelah diteteskan H 2 DMG terbentuk endapan merah berarti larutan H2DMG harus ditambah lagi. 4. Rumus bangun dari Ni(HDMG) 2 (s) adalah sbb : O H O H 3 C CH N H 3 C CH N Ni N CH CH 3 N CH CH 3 O H 5. Perhitungan: Berat Ni 2+ = ( Ar Ni/ Mr Ni(HDMG) 2 ) x berat endapan Berat Ni 2+ = ( 59/ 289 ) x berat endapan Berat Ni 2+ = ( 59/ 289 ) x 0,3252 g % Ni 2+ = (Berat Ni 2+ / Berat contoh) x 100% % Ni 2+ = (0,0664 g/ 0,3132 g) x 100% % Ni 2+ = 21,20 % O 13

18 III. PENUTUP Sertifikat kompetensi melaksanakan analisis kuantitatif secara titrasi Iodimetri dan Iodometri, akan diberikan kepada peserta didik setelah semua komponen evaluasi dilaksanakan dan mencapai kriteria yang ditetapkan. Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai kriteria yang ditetapkan wajib melaksanakan remidial. Komponen yang dimuat dalam sertifikat meliputi aspek sikap (efektif), pengetahuan (Kognitif) serta keterampilan (skill) yang didapat peserta didik selama mengikuti pelajaran. Sertifikat ini digunakan sebagai bukti untuk melanjutkan pada tingkat kompetensi dan modul berikutnya. DAFTAR PUSTAKA Vogel, Arthur I. Inorganic Quantitative Analysis. Tim Teaching Kimia Analitik.Job sheet Kimia Analitik, dengan no. dokumen JS.KA.ANA.U.010.A.2.04.SMK Negeri 13 Bandung. Tim Kimia Analitik.(2000). Dasar-dasar Kimia Analitik. Jurusan Pendidikan Kimia. Universitas Pendidikan Indonesia 14

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si Oleh Kelompok V Indra Afiando NIM 111431014 Iryanti Triana NIM 111431015 Lita Ayu Listiani

Lebih terperinci

Percobaan 6 Penentuan kadar Nikel (II) klorida dengan metoda gravimetri dan volumetri

Percobaan 6 Penentuan kadar Nikel (II) klorida dengan metoda gravimetri dan volumetri Percobaan 6 Penentuan kadar Nikel (II) klorida dengan metoda gravimetri dan volumetri I. Tujuan Menentukan kandungan Nikel (II) dengan metode gravimetri dan volumetri II. Prinsip Percobaan Gravimetri adalah

Lebih terperinci

PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014

PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014 PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014 Disusun oleh : AMELIA DESIRIA KELOMPOK: Ma wah shofwah, Rista Firdausa Handoyo, Rizky Dayu utami, Yasa Esa Yasinta PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 CALON PESERTA INTERNATIONAL CHEMISTRY OLYMPIAD (IChO) 2015 Mataram, Lombok 1-7 September 2014 Kimia Praktikum A Waktu: 120 menit

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA Senin, 21 April 2014 Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH 1112016200040 KELOMPOK 1 MILLAH HANIFAH (1112016200073) YASA ESA YASINTA (1112016200062) WIDYA

Lebih terperinci

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen 21 Bab III Metodologi Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan di Bab I. Dalam penelitian ini digunakan 2 pendekatan, yaitu eksperimen dan telaah pustaka.

Lebih terperinci

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO) LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO) NAMA : KARMILA (H311 09 289) FEBRIANTI R LANGAN (H311 10 279) KELOMPOK : VI (ENAM) HARI / TANGGAL : JUMAT / 22 MARET

Lebih terperinci

3 Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian 3 Metodologi Penelitian 3.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam tahapan sintesis ligan meliputi laboratory set dengan labu leher tiga, thermolyne sebagai pemanas, dan neraca analitis untuk penimbangan

Lebih terperinci

Pembuatan Nikel DMG. dalam range konsentrasi yang lebar.

Pembuatan Nikel DMG. dalam range konsentrasi yang lebar. Pembuatan ikel DMG Widya Kusumaningrum (1112016200005), Ipa Ida Rosita, urul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati. Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

Penentuan Kadar Klorida Menggunakan Metode Gravimetri

Penentuan Kadar Klorida Menggunakan Metode Gravimetri Penentuan Kadar Klorida Menggunakan Metode Gravimetri Kamis, 3 Apri 2014 Raisa Soraya, Naryanto, Melinda Indana Nasution, Septiwi Tri Pusparini Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA Modul 3 Ujian Praktikum KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA Disusun oleh: Sandya Yustitia 10515050 Fritz Ferdinand 10515059 Maulinda Kusumawardani 10515061 Muhammad

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian 16 Bab III Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode titrasi redoks dengan menggunakan beberapa oksidator (K 2 Cr 2 O 7, KMnO 4 dan KBrO 3 ) dengan konsentrasi masing-masing

Lebih terperinci

3 Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian 3 Metodologi Penelitian 3.1 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam tahapan sintesis ligan meliputi laboratory set dengan labu leher tiga, thermolyne sebagai pemanas, dan neraca analitis untuk penimbangan

Lebih terperinci

Penarikan sampel (cuplikan) Mengubah konstituen yang diinginkan ke bentuk yang dapat diukur Pengukuran konstituen yang diinginkan Penghitungan dan

Penarikan sampel (cuplikan) Mengubah konstituen yang diinginkan ke bentuk yang dapat diukur Pengukuran konstituen yang diinginkan Penghitungan dan ? Penarikan sampel (cuplikan) Mengubah konstituen yang diinginkan ke bentuk yang dapat diukur Pengukuran konstituen yang diinginkan Penghitungan dan interpretasi data analitik Metode Konvensional: Cara

Lebih terperinci

Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O

Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O Dody H. Dwi Tiara Tanjung Laode F. Nidya Denaya Tembaga dalam bahasa latin yaitu Cuprum, dalam bahasa Inggris yaitu Copper adalah unsur kimia yang mempunyai simbol

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LAPRA PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ARGAIK II PEMBUATA IKEL-DMG KAMIS, 11 April 2014 DISUSU LEH: Fikri Sholiha 1112016200028 KELMPK 4 1. Annisa Etika Arum 1112016200009 2. Aini adhokhotani Herpi 1112016200016

Lebih terperinci

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN I. JUDUL PERCOBAAN : TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN II. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Membuat dan

Lebih terperinci

MODUL I Pembuatan Larutan

MODUL I Pembuatan Larutan MODUL I Pembuatan Larutan I. Tujuan percobaan - Membuat larutan dengan metode pelarutan padatan. - Melakukan pengenceran larutan dengan konsentrasi tinggi untuk mendapatkan larutan yang diperlukan dengan

Lebih terperinci

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT DI SUSUN OLEH : NAMA : IMENG NIM : ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI / TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011

Lebih terperinci

Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar

Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar Memanaskan menyaring meneteskan larutan ke dalam tabung reaksi Memastikan kesempurnaan endapan mengocok larutan melarutkan Memilih wadah untuk menimbang

Lebih terperinci

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II PENENTUAN KADAR KLORIDA Selasa, 1 April 2014 EKA NOVIANA NINDI ASTUTY 1112016200016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PEDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...5

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...5 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...5 1. Kompetensi Umum...5 2. Kompetensi Kejuruan...6 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...8 SUBSTANSI

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan

Lebih terperinci

METODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT.

METODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT. METODA GRAVIMETRI Imam Santosa, MT. METODA GRAVIMETRI PRINSIP : Analat direaksikan dengan suatu pereaksi sehingga terbentuk senyawa yang mengendap; endapan murni ditimbang dan dari berat endapan didapat

Lebih terperinci

Titrasi Volumetri. Modul 1 PENDAHULUAN

Titrasi Volumetri. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Titrasi Volumetri Dr. Anna Permanasari, M.Si. K PENDAHULUAN egiatan praktikum ini dimaksudkan untuk melatih keterampilan dasar Anda dalam melakukan pekerjaan laboratorium, melatih Anda dalam bekerja

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat yang berasal dari Laboratorium Tugas Akhir dan Laboratorium Kimia Analitik di Program

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan tahapan isolasi selulosa dan sintesis CMC di Laboratorium Kimia Organik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang- 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang- Cihideung. Sampel yang diambil adalah CAF. Penelitian

Lebih terperinci

Analisis Kation Golongan III

Analisis Kation Golongan III Analisis Kation Golongan III A. Tujuan Percobaan Dalam percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat 1. Memisahkan kation kation Mn, Al, Fe, Cr, Ni, Co, Zn sebagai kation golongan III 2. Memisahkan kation kation

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Diskusi

Bab IV Hasil dan Diskusi Bab IV Hasil dan Diskusi IV.1 Hasil Eksperimen Eksperimen dikerjakan di laboratorium penelitian Kimia Analitik. Suhu ruang saat bekerja berkisar 24-25 C. Data yang diperoleh mencakup data hasil kalibrasi

Lebih terperinci

Penentuan Kesadahan Dalam Air

Penentuan Kesadahan Dalam Air Penentuan Kesadahan Dalam Air I. Tujuan 1. Dapat menentukan secara kualitatif dan kuantitatif kation (Ca²+,Mg²+) 2. Dapat membuat larutan an melakukan pengenceran II. Latar Belakang Teori Semua makhluk

Lebih terperinci

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM TUJUAN Mengetahui cara membersihkan, mengeringkan dan menggunakan berbagai alat gelas yang digunakan di laboratorium kimia. Mengatur nyala pembakar Bunsen

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS A.1 Pengujian Viskositas (menggunakan viskosimeter) (Jacobs, 1958) Viskositas Saos Tomat Kental diukur dengan menggunakan viskosimeter (Rion Viscotester Model VT-04F). Sebelum

Lebih terperinci

PENENTUAN KADAR KLORIDA. Abstak

PENENTUAN KADAR KLORIDA. Abstak PENENTUAN KADAR KLORIDA Eka Yulli Kartika 1112016200031 Kelompok 3: Eka Noviana N.A,Masfufatul Ilma, Nina Afria Damayanti Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Kampus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Juni tahun 2012 Januari 2013 di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Organik Universitas Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 18 hingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab Bandung Barat. Sampel yang diambil berupa tanaman KPD. Penelitian berlangsung sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari kulit pisang dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan Laboratorium Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II. PENENTUAN KADAR KLORIDA Senin, 14 April 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II. PENENTUAN KADAR KLORIDA Senin, 14 April 2014 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II PENENTUAN KADAR KLORIDA Senin, 14 April 014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha 1110160008 KELOMPOK 3 1. Yenni Setiartini 50. Huda Rahmawati 44 3. Aida Nadia 68 4. Rizky

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 Penentuan Kadar Klorida dengan Metode Mohr Tanggal Praktikum : 14 April 2014 DISUSUN OLEH: Petri Wahyusari 1112016200075 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik

2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik 2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik Modul 1: Reaksi-Reaksi Logam Transisi & Senyawanya TUJUAN (a) Mempelajari reaksi-reaksi logam transisi dan senyawanya, meliputi reaksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan yang digunakan Kerupuk Udang. Pengujian ini adalah bertujuan untuk mengetahui kadar air dan

Lebih terperinci

MODUL KA.ANA.U.013.A PENGANTAR ANALISIS TITRIMETRI

MODUL KA.ANA.U.013.A PENGANTAR ANALISIS TITRIMETRI MODUL KA.ANA.U.013.A PENGANTAR ANALISIS TITRIMETRI PENGANTAR TITRIMETRI ASIDI ALKALIMETR I ARGENTOMETRI KOMPLEKSOMETRI OKSIDIMETRI PENGANTAR OKSDIMETRI PERMANGANIMETRI IODO IODIMETRI DIKROMETRI CERIMETRI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN OLEH NAMA : HABRIN KIFLI HS. STAMBUK : F1C1 15 034 KELOMPOK : V (LIMA) ASISTEN : SARJUNA LABORATORIUM KIMIA ANALITIK FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan lokasi penelitian di analisis di Laboratorium Kimia Universitas Medan Area,

Lebih terperinci

TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2016 (ONMIPA-PT) Bidang Kimia Sub-bidang: Kimia Analitik Maret 2017 Waktu: 120 menit

TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2016 (ONMIPA-PT) Bidang Kimia Sub-bidang: Kimia Analitik Maret 2017 Waktu: 120 menit OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2016 (ONMIPA-PT) Bidang Kimia Sub-bidang: Kimia Analitik 21-23 Maret 2017 Waktu: 120 menit Esai Singkat No 1 2 3 4 5 6 Nilai

Lebih terperinci

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat Bab III Metodologi Penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu isolasi selulosa dari serbuk gergaji kayu dan asetilasi selulosa hasil isolasi dengan variasi waktu. Kemudian selulosa hasil isolasi dan

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetensi Dasar)

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetensi Dasar) KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012 Mata Pelajaran : Teknik Kimia Jenjang : SMA/SMK MA/MAK A. ANALISIS KIMIA Kompetensi Inti Guru 1. Melakukan percobaan di laboratorium kimia

Lebih terperinci

NURUL MU NISAH AWALIYAH ( ) 16 APRIL PENENTUAN KADAR SENYAWA KOMPLEKS NIKEL DMG (NiDMG) 2

NURUL MU NISAH AWALIYAH ( ) 16 APRIL PENENTUAN KADAR SENYAWA KOMPLEKS NIKEL DMG (NiDMG) 2 PEETUA KADAR SEYAWA KMPLEKS IKEL DMG (idmg) 2 urul Mu nisah Awaliyah, Amelia Rachmawati, Ummu Kalsum Andi Lajeng, Widya Kusuma ningrum, Ipa Ida Rosita. Pendidikan Kimia UI Syarif Hidayatullah Jakarta nurulmunisahawaliyah@gmail.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Organik Universitas Lampung.

Lebih terperinci

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ). 3 Percobaan 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan Bahan yang digunakan untuk menyerap ion logam adalah zeolit alam yang diperoleh dari daerah Tasikmalaya, sedangkan ion logam yang diserap oleh zeolit adalah berasal

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah, BAB V METODOLOGI 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan 5.1.1 Alat yang Digunakan Alat utama yang digunakan dalam penelitian pembuatan pulp ini adalah digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah,

Lebih terperinci

PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI

PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI Tujuan: Menerapkan analisis gravimetric dalam penentuan kadar klorida Menentukan kadar klorida dalam MgCl 2 Widya Kusumaningrum (1112016200005),

Lebih terperinci

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

Modul 1 Analisis Kualitatif 1 Modul 1 Analisis Kualitatif 1 Indikator Alami I. Tujuan Percobaan 1. Mengidentifikasikan perubahan warna yang ditunjukkan indikator alam. 2. Mengetahui bagian tumbuhan yang dapat dijadikan indikator alam.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. senyawa kompleks bersifat sebgai asam Lewis sedangkan ligan dalam senyawa

I. PENDAHULUAN. senyawa kompleks bersifat sebgai asam Lewis sedangkan ligan dalam senyawa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Senyawa kompleks merupakan senyawa yang memiliki warna yang khas yang diakibatkan oleh adanya unsur yang dari golongan transisi yang biasanya berperperan sebagai atom pusat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Tahapan penelitian secara umum tentang pemanfaatan daun matoa sebagai adsorben untuk menyerap logam Pb dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.1. Preparasi

Lebih terperinci

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II)

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II) LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II) OLEH : NAMA : IMENG NIM: ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI, TANGGAL : RABU, 8 JUNI 2011 ASISTEN

Lebih terperinci

UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS

UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS Kelompok : Kelompok 1 Tanggal Persentasi : 14 November 2016 Tanggal Percobaan : 21 November 2016 Alfontius Linata

Lebih terperinci

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A PETUNJUK PRAKTIKUM PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A Cemaran Logam Berat dalam Makanan Cemaran Kimia non logam dalam Makanan Dosen CHOIRUL AMRI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2016

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr) Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr) ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari bonggol nanas dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan

Lebih terperinci

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g) Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu

Lebih terperinci

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap.

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap. A. JUDUL PERCOBAAN Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap. B. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa diharapkan mampu mempelajari pembuatan dan sifat-sifat garam rangkap kupri ammonium sulfat dan garam kompleks

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN A. HASIL PENGAMATAN 1. Standarisasi AgNO 3 terhadap NaCl 0.1 N (Cara Mohr) Kelompok Vol. NaCl Vol. AgNO 3 7 10 ml 4 ml 8 10 ml 4.2 ml 9 10 ml 4.2 ml 10 10 ml 4.3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai macam alat gelas, labu Kjeldahl, set alat Soxhlet, timble ekstraksi, autoclave, waterbath,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan antara lain : oven, autoklap, ph meter, spatula, saringan, shaker waterbath,

Lebih terperinci

Anna Permanasari. Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia

Anna Permanasari. Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia Anna Permanasari Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia BIODATA PENYAJI S1- Jur. P. Kimia IKIP (1982) S2-Kimia ITB (1992) S3-Kimia ITB (2000) Staf Jur P. Kimia UPI (1983-sek) K. Analitik,

Lebih terperinci

VISIT MY WEBSITE : KLIK AJA LINKNYA SOB http://dionlegionis.blogspot.com/search/label/education%20mipa http://dionlegionis.blogspot.com/2015/03/klasifikasi-kodok-beranak-darisulawesi.html http://dionlegionis.blogspot.com/2015/03/download-pdf-statistika-datatunggal.html

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Produksi Kerupuk Terfortifikasi Tepung Belut Bagan alir produksi kerupuk terfortifikasi tepung belut adalah sebagai berikut : Belut 3 Kg dibersihkan dari pengotornya

Lebih terperinci

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3. Preparasi Sampel Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3 siti_marwati@uny.ac.id Penarikan Sampel (Sampling) Tujuan sampling : mengambil sampel yang representatif untuk penyelidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph meter,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara eksperimental laboratorium. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Desain dan Sintesis Amina Sekunder

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Desain dan Sintesis Amina Sekunder BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Sintesis amina sekunder rantai karbon genap dan intermediat-intermediat sebelumnya dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor. Sedangkan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perak Nitrat Perak nitrat merupakan senyawa anorganik tidak berwarna, tidak berbau, kristal transparan dengan rumus kimia AgNO 3 dan mudah larut dalam alkohol, aseton dan air.

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk modifikasi elektroda pasta karbon menggunakan zeolit, serbuk kayu, serta mediator tertentu. Modifikasi tersebut diharapkan mampu menunjukkan sifat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT NAMA NIM KELOMPOK ASISTEN : REGINA ZERUYA : J1B110003 : 1 (SATU) : SUSI WAHYUNI PROGRAM STUDI S-1 KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH I. Tujuan Praktikan dapat memahami dan menstandarisasi larutan baku sekunder NaOH dengan larutan baku primer H 2 C 2 O 4 2H 2 O II. Dasar Teori Reaksi asam basa

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian 14 BAB V METODOLOGI 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian No. Nama Alat Jumlah 1. Oven 1 2. Hydraulic Press 1 3. Kain saring 4 4. Wadah kacang kenari ketika di oven 1 5.

Lebih terperinci

3. Metodologi Penelitian

3. Metodologi Penelitian 3. Metodologi Penelitian 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan gelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelas kimia, gelas ukur, labu Erlenmeyer, cawan petri, corong dan labu Buchner, corong

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah saus sambal dan minuman dalam kemasan untuk analisis kualitatif, sedangkan untuk analisis kuantitatif digunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (Apriyantono et al., 1989) Cawan Alumunium yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya diisi sebanyak 2 g contoh lalu ditimbang

Lebih terperinci

TITRASI REDUKSI OKSIDASI OXIDATION- REDUCTION TITRATION

TITRASI REDUKSI OKSIDASI OXIDATION- REDUCTION TITRATION TITRASI REDUKSI OKSIDASI OXIDATION- REDUCTION TITRATION HERMAN, S.Pd., M.Si FARMASI UNMUL TITRASI REDUKSI OKSIDASI TITRASI REDUKSI OKSIDASI DEFINISI analisis titrimetri yang didasarkan pada reaksi reduksi

Lebih terperinci

Titrasi Potensiometri

Titrasi Potensiometri Modul 1 Titrasi Potensiometri Dr. Anna Permanasari, M.Si. K egiatan praktikum ini dimaksudkan untuk melatih mahasiswa agar terampil dalam melakukan praktikum yang berhubungan dengan titrasi potensiometri.

Lebih terperinci

Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3

Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3 Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3 TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3 I. Waktu / Tempat Praktikum : Rabu,15 Februari 2012 / Lab Kimia Jur. Analis

Lebih terperinci

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 CALON PESERTA INTERNATIONAL CHEMISTRY OLYMPIAD (IChO) 2015 Mataram, Lombok 1-7 September 2014 Kimia Praktikum B Waktu: 120 menit

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang 32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA 1113016200027 ABSTRAK Larutan yang terdiri dari dua bahan atau lebih disebut campuran. Pemisahan kimia

Lebih terperinci

1. Melakukan percobaan di laboratorium kimia. 7. Melakukan sintesis senyawa kimia pada skala laboratorium. 8. Melakukan analisis titrimetri

1. Melakukan percobaan di laboratorium kimia. 7. Melakukan sintesis senyawa kimia pada skala laboratorium. 8. Melakukan analisis titrimetri MATA PELAJARAN/KEAHLIAN JENJANG PENDIDIKAN : KIMIA ANALISIS : SMK Kompetensi Pedagogik 1. Menguasai karakteristik 1.1 Memahami karakteristik peserta didik dari aspek peserta didik yang fisik, moral, spiritual,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat-alat yang digunakan Ayakan ukuran 120 mesh, automatic sieve shaker D406, muffle furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat titrasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan, 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam karya tulis ini adalah jenis penelitian eksperimen yang didukung dengan studi pustaka. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Tempat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik FMIPA Universitas Lampung. Penyiapan alga Tetraselmis sp

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah Agroindustri Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung

Lebih terperinci

R E A K S I U J I P R O T E I N

R E A K S I U J I P R O T E I N R E A K S I U J I P R O T E I N I. Tujuan Percobaan Memahami proses uji adanya protein (identifikasi protein) secara kualitatif. II. Teori Dasar Protein adalah suatu polipeptida yang mempunyai bobot molekul

Lebih terperinci

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air. III. REAKSI KIMIA Tujuan 1. Mengamati bukti terjadinya suatu reaksi kimia. 2. Menuliskan persamaan reaksi kimia. 3. Mempelajari secara sistematis lima jenis reaksi utama. 4. Membuat logam tembaga dari

Lebih terperinci

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan. Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk Cara nya Pembersihan sangat mengencerkan suatu larutan. adalah dibersihkan, dikalibrasi, lalu disarankan busa / dikeringkandengan lap.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung untuk pengambilan biomassa alga porphyridium

Lebih terperinci

Desikator Neraca analitik 4 desimal

Desikator Neraca analitik 4 desimal Lampiran 1. Prosedur Uji Kadar Air A. Prosedur Uji Kadar Air Bahan Anorganik (Horwitz, 2000) Haluskan sejumlah bahan sebanyak yang diperlukan agar cukup untuk analisis, atau giling sebanyak lebih dari

Lebih terperinci