Lampiran 1. Alur Pikir Resin komposit merupakan tumpatan sewarna gigi yang mempunyai tiga kombinasi dimensional dari paling sedikit dua senyawa kimia (silica dan metaakrilat) dengan penghubung (silane) di antara kedua senyawa kimia tersebut. Kekuatan perlekatan didefinisikan sebagai beban mekanis awal yang dapat menyebabkan fraktur dan hampir semua uji perlekatan dikategorikan sebagai shear bond strength. Penelitian in vitro yang telah dilakukan menyebutkan bahwa kondisi dentin yang basah (dentinal wetness) dapat memberi pengaruh buruk dan dapat mengurangi kekuatan perlekatan sistem bonding dentin. Buonocore (1963) menyimpulkan bahwa permukaan gigi yang kering penting untuk mendapatkan perlekatan yang baik karena gigi yang telah dietsa dan mengabsorbsi saliva akan mengurangi kekuatan perlekatan. Kanca (1992) menunjukkan kekuatan perlekatan yang secara signifikan lebih tinggi pada permukaan dentin yang basah daripada permukaan dentin yang kering dengan menggunakan pelarut aseton. Tay et al. (1996) menyebutkan bahwa sistem bonding menggunakan primer berpelarut air pada permukaan dentin yang basah akan menimbulkan fenomena over-wet. Prati et al. (1998) melakukan penelitian terhadap shear bond strength pada restorasi klas I. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sistem self etching primer menunjukkan kekuatan perlekatan paling tinggi dibandingkan dengan sistem total etching. Chiba et al. (2006) menyatakan bahwa pengeringan terhadap bahan adhesif dianjurkan untuk membantu polimerisasi, karena polimerisasi dapat dihambat oleh adanya air dan asam yang tersisa. Sadr et al. (2007) menyatakan bahwa air, solvent atau bahan primer yang dicampur dalam bahan adhesif menyebabkan berkurangnya sifat mekanis dan perlekatan yang lemah. Mathews et al. (2008) menyatakan bahwa pengeringan dengan udara pada gigi yang telah dilakukan bonding telah direkomendasikan untuk menghilangkan air yang berlebihan. Air yang terperangkap antara permukaan adhesif dan komposit dapat menyebabkan ketidakmampuan adhesif melekat pada restorasi tersebut. Dan juga dispekulasikan bahwa pengeringan dengan udara tidak dapat menghilangkan air yang terperangkap secara keseluruhan dari permukaan adhesif. Garcia et al. (2009) menyatakan bahwa waktu pengeringan yang berpengaruh pada penguapan solvent dapat memberikan efek yang signifikan terhadap kekuatan perlekatan.
Oleh karena pengeringan udara dapat menghilangkan air, solvent atau bahan primer yang terdapat dalam bahan adhesif dan dapat mempengaruhi kekuatan perlekatan resin komposit, serta waktu pengeringan yang biasa digunakan sudah ditetapkan, maka dirasakan perlu membandingkan kekuatan perlekatan resin komposit terhadap gigi dengan waktu pengeringan yang berbeda. Masalah Apakah ada perbedaan shear bond strength pada restorasi resin komposit terhadap dentin dengan waktu pengeringan yang berbeda? Tujuan Untuk mengetahui perbedaan shear bond strength pada restorasi resin komposit terhadap dentin dengan waktu pengeringan yang berbeda JUDUL Perbedaan pengaruh waktu pengeringan bahan adhesif terhadap shear bond strength restorasi klas I resin komposit
Lampiran 2. Skema alur penelitian Alur uji shear bond strength 30 buah gigi premolar atas Preparasi kelas I Aplikasi sistem adhesif one-step self-etching Pengeringan udara Waktu pengeringan 5 detik (10 gigi) Waktu pengeringan 10 detik (10 gigi) Waktu pengeringan 15 detik (10 gigi) Pengaplikasian resin komposit Pembelahan mahkota Pemotongan akar gigi Pembuatan cetakan sample dari syringe plastik 5ml dengan panjang 1.5cm Penanaman sampel ke dalam cetakan dengan permukaan komposit menghadap ke atas Pembuatan antagonis sampel cetakan Uji shear bond strength Data Analisis data dengan uji ANOVA dan uji LSD Hasil dan kesimpulan
Lampiran 3. Data hasil pengukuran shear bond strength Kelompok I ( 5 detik ) II ( 10 detik ) III ( 15 detik ) No Stroke Sampel ( kgf ) ( Newton ) ( mm/menit) 1 2.34 22.95 6.28 2 3.16 30.99 11.18 3 7.41 72.67 16.08 4 3.03 29.71 7.96 5 8.69 85.22 11.11 6 7.98 78.26 6.36 7 3.24 31.77 4.48 8 7.92 77.67 4.01 9 1.64 16.08 3.76 10 2.27 22.26 6.03 1 6.85 67.18 19.27 2 4.52 44.33 4.29 3 4.53 44.42 6.63 4 4.35 42.66 6.19 5 2.03 19.91 5.26 6 6.2 60.80 12.43 7 6.27 61.49 4.84 8 3.97 38.93 7.06 9 2.77 27.16 10.41 10 9.3 91.20 15.27 1 9.28 91.01 7.01 2 3.62 35.50 5.85 3 4.27 41.87 4.39 4 8.03 78.75 9.3 5 3.87 37.95 6.1 6 2.81 27.56 4.19 7 8.29 81.30 7.43 8 1.27 12.45 3.56 9 10.05 98.56 14.7 10 2.64 25.89 3.89
Lampiran 4. Hasil uji statistik pengukuran shear bond strength antara resin komposit dan gigi dengan waktu pengeringan 5 detik, 10 detik, dan 15 detik Oneway Std. Deviation Descriptives 95% Confidence Interval for Mean N Mean Std. Error Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound 5 detik 10 46.7581 27.82875 8.80022 26.8506 66.6656 16.08 85.22 10 detik 10 49.8080 20.83679 6.58917 34.9022 64.7137 19.91 91.20 15 detik 10 53.0834 31.03081 9.81280 30.8853 75.2815 12.45 98.56 Total 30 49.8832 26.09256 4.76383 40.1400 59.6263 12.45 98.56 Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig. 3.253 2 27.054 ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 200.131 2 100.065.138.872 Within Groups 19543.701 27 723.841 Total 19743.831 29
Post Hoc Tests Multiple Comparisons Dependent Variable: LSD Mean Difference 95% Confidence Interval (I) Waktu pengeringan (J) Waktu pengeringan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 5 detik 10 detik -3.0499 12.03196.802-27.7374 21.6377 15 detik -6.3253 12.03196.603-31.0128 18.3623 10 detik 5 detik 3.0499 12.03196.802-21.6377 27.7374 15 detik -3.2754 12.03196.788-27.9630 21.4121 15 detik 5 detik 6.3253 12.03196.603-18.3623 31.0128 10 detik 3.2754 12.03196.788-21.4121 27.9630