Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 Format Data Hasil Pengukuran Ketahanan Fraktur Load

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L).

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

Klasifikasi. Polimerisasi panas. Polimerisasi kimia. Waterbath Manipulasi microwave. Metil metakrilat. Cross lingking agent. Inhibitor hydroquinon

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih

Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge

Dimasukkan ke dalam ultrasonic bath selama ± 1 jam

SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Kepada Yth. Orangtua/Wali. Di Tempat

Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman

FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS)

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

Lampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar minyak kemangi. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif

Bahan basis gigitiruan resin. Resin akrilik. Swapolimerisasi. Konduktivitas termal. Minuman soda Obat Kumur Kopi Teh Nikotin

Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.

Lampiran 1: Skema Alur Pengujian Efek Antifungal

LAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01.

Lampiran I Pembuatan Infusa Daun Lidah Buaya Cara kerja : 1. Sediakan bahan baku berupa daun lidah buaya dengan berat 80 gram yang telah

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

Lampiran 1 Analisis BiayaBubuk Instan Ekstrak Ikan GabusPer Resep

Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya.

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik

LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS

Lampiran 1. Perubahan bobot tubuh ikan selais (Ompok hypopthalmus) pada setiap perlakuan selama penelitian

= 0,5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 100 ml akuades.

Tabel. Pengamatan Jumlah Mortalitas Larva Instar III Plutella xylostella Hama yang diinfeksikan. Persentase Mortalitas (%)Pengamatan ke-

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI SIMPLISIA BUAH APEL

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)

Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter

PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS DALAM EKSTRAK BONGGOL NANAS

Perhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)

Perlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK MASSA TABLET. Formula Tablet Likuisolid Ibuprofen F A F B F C F D

Pembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik

LAMPIRAN 1 ALUR PIKIR

Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal

LAMPIRAN A HASIL UJI KERAGAMAN BOBOT TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN

Perlakuan ph ulangan 1 ph ulangan 2 Total Rataan. Yoghurt 1 4,00 4,00 8,00 4,00. Yoghurt 2 4,20 4,10 8,30 4,15. Yoghurt 3 4,10 3,90 8,00 4,00

Lampiran 1. Langkah Penelitian. Air Limbah dengan kadar phosphate tinggi. Pengukuran Suhu dan ph sebelum perlakuan

Perhitungan Uji Keseragaman & Keseragaman Data Menggunakan Excel Nama. Dicatat Oleh: Waktu Penyelesaian (detik)

Lampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan. Marmot. Kelinci. 400 g. 1,5 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9

LAMPIRAN. Test of Homogeneity of Variances. Menit ke Levene Statistic df1 df2 Sig

Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Pengaruh Pelarut DMSO terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum

1. Persentasi penyerapan zat besi dari tiga jenis makanan sebagai berikut (data fiktif)

Lampiran 1 Proses Pembuatan Mi Kering Kontrol dan Perlakuan. Alat. Bahan Utama. Tep.daun kelor. Panci pengukus. Noodle maker

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN 1 PERBANDINGAN LUAS PERMUKAAN TUBUH BERBAGAI HEWAN PERCOBAAN DAN MANUSIA

Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat. rata-rata g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 TABEL STATISTIK

PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)

Lampiran 1. Penentuan Persamaan Garis Regresi. Penentuan Persamaan Garis Regresi dari Larutan Standar Nikel

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

LAMPIRAN. Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian

Lampiran 1. Kode etik penelitian

ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA

Lampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan bahan adhesif telah menyebabkan restorasi resin komposit lebih dapat

Hasil Penelitian dengan Microsoft Excel

Lampiran 1 Surat keterangan lolos etik

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)

Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp.

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Pembuatan Infusa Kulit Batang Angsana : Dosis Loperamid

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Yogyakarta masih berada pada level physiological needs dengan

Lampiran 1. Data Eksperimen

Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP)

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

LAMPIRAN. 1. Surat keterangan lolos kaji etik.

Pemilihan sampel. Pengajuan informed consent. Pengisian kuesioner. Pengukuran volume saliva menggunakan timbangan digital.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria mutu air berdasarkan kelas (PP Nomor 82 Tahun 2001) PARAMETER SATUAN KELAS I II III IV FISIKA

Lampiran 1. Data Iklim Kabupaten Bima

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding

LAMPIRAN 1 PENGHITUNGAN BESAR SAMPEL. Besar subjek penelitian ditentukan berdasarkan rumus :

Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding

Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengaruh Lama Pengaplikasian Bahan Bonding

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan Fisika, Undiksha) 2013

Transkripsi:

Lampiran 1. Alur Pikir Resin komposit merupakan tumpatan sewarna gigi yang mempunyai tiga kombinasi dimensional dari paling sedikit dua senyawa kimia (silica dan metaakrilat) dengan penghubung (silane) di antara kedua senyawa kimia tersebut. Kekuatan perlekatan didefinisikan sebagai beban mekanis awal yang dapat menyebabkan fraktur dan hampir semua uji perlekatan dikategorikan sebagai shear bond strength. Penelitian in vitro yang telah dilakukan menyebutkan bahwa kondisi dentin yang basah (dentinal wetness) dapat memberi pengaruh buruk dan dapat mengurangi kekuatan perlekatan sistem bonding dentin. Buonocore (1963) menyimpulkan bahwa permukaan gigi yang kering penting untuk mendapatkan perlekatan yang baik karena gigi yang telah dietsa dan mengabsorbsi saliva akan mengurangi kekuatan perlekatan. Kanca (1992) menunjukkan kekuatan perlekatan yang secara signifikan lebih tinggi pada permukaan dentin yang basah daripada permukaan dentin yang kering dengan menggunakan pelarut aseton. Tay et al. (1996) menyebutkan bahwa sistem bonding menggunakan primer berpelarut air pada permukaan dentin yang basah akan menimbulkan fenomena over-wet. Prati et al. (1998) melakukan penelitian terhadap shear bond strength pada restorasi klas I. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sistem self etching primer menunjukkan kekuatan perlekatan paling tinggi dibandingkan dengan sistem total etching. Chiba et al. (2006) menyatakan bahwa pengeringan terhadap bahan adhesif dianjurkan untuk membantu polimerisasi, karena polimerisasi dapat dihambat oleh adanya air dan asam yang tersisa. Sadr et al. (2007) menyatakan bahwa air, solvent atau bahan primer yang dicampur dalam bahan adhesif menyebabkan berkurangnya sifat mekanis dan perlekatan yang lemah. Mathews et al. (2008) menyatakan bahwa pengeringan dengan udara pada gigi yang telah dilakukan bonding telah direkomendasikan untuk menghilangkan air yang berlebihan. Air yang terperangkap antara permukaan adhesif dan komposit dapat menyebabkan ketidakmampuan adhesif melekat pada restorasi tersebut. Dan juga dispekulasikan bahwa pengeringan dengan udara tidak dapat menghilangkan air yang terperangkap secara keseluruhan dari permukaan adhesif. Garcia et al. (2009) menyatakan bahwa waktu pengeringan yang berpengaruh pada penguapan solvent dapat memberikan efek yang signifikan terhadap kekuatan perlekatan.

Oleh karena pengeringan udara dapat menghilangkan air, solvent atau bahan primer yang terdapat dalam bahan adhesif dan dapat mempengaruhi kekuatan perlekatan resin komposit, serta waktu pengeringan yang biasa digunakan sudah ditetapkan, maka dirasakan perlu membandingkan kekuatan perlekatan resin komposit terhadap gigi dengan waktu pengeringan yang berbeda. Masalah Apakah ada perbedaan shear bond strength pada restorasi resin komposit terhadap dentin dengan waktu pengeringan yang berbeda? Tujuan Untuk mengetahui perbedaan shear bond strength pada restorasi resin komposit terhadap dentin dengan waktu pengeringan yang berbeda JUDUL Perbedaan pengaruh waktu pengeringan bahan adhesif terhadap shear bond strength restorasi klas I resin komposit

Lampiran 2. Skema alur penelitian Alur uji shear bond strength 30 buah gigi premolar atas Preparasi kelas I Aplikasi sistem adhesif one-step self-etching Pengeringan udara Waktu pengeringan 5 detik (10 gigi) Waktu pengeringan 10 detik (10 gigi) Waktu pengeringan 15 detik (10 gigi) Pengaplikasian resin komposit Pembelahan mahkota Pemotongan akar gigi Pembuatan cetakan sample dari syringe plastik 5ml dengan panjang 1.5cm Penanaman sampel ke dalam cetakan dengan permukaan komposit menghadap ke atas Pembuatan antagonis sampel cetakan Uji shear bond strength Data Analisis data dengan uji ANOVA dan uji LSD Hasil dan kesimpulan

Lampiran 3. Data hasil pengukuran shear bond strength Kelompok I ( 5 detik ) II ( 10 detik ) III ( 15 detik ) No Stroke Sampel ( kgf ) ( Newton ) ( mm/menit) 1 2.34 22.95 6.28 2 3.16 30.99 11.18 3 7.41 72.67 16.08 4 3.03 29.71 7.96 5 8.69 85.22 11.11 6 7.98 78.26 6.36 7 3.24 31.77 4.48 8 7.92 77.67 4.01 9 1.64 16.08 3.76 10 2.27 22.26 6.03 1 6.85 67.18 19.27 2 4.52 44.33 4.29 3 4.53 44.42 6.63 4 4.35 42.66 6.19 5 2.03 19.91 5.26 6 6.2 60.80 12.43 7 6.27 61.49 4.84 8 3.97 38.93 7.06 9 2.77 27.16 10.41 10 9.3 91.20 15.27 1 9.28 91.01 7.01 2 3.62 35.50 5.85 3 4.27 41.87 4.39 4 8.03 78.75 9.3 5 3.87 37.95 6.1 6 2.81 27.56 4.19 7 8.29 81.30 7.43 8 1.27 12.45 3.56 9 10.05 98.56 14.7 10 2.64 25.89 3.89

Lampiran 4. Hasil uji statistik pengukuran shear bond strength antara resin komposit dan gigi dengan waktu pengeringan 5 detik, 10 detik, dan 15 detik Oneway Std. Deviation Descriptives 95% Confidence Interval for Mean N Mean Std. Error Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound 5 detik 10 46.7581 27.82875 8.80022 26.8506 66.6656 16.08 85.22 10 detik 10 49.8080 20.83679 6.58917 34.9022 64.7137 19.91 91.20 15 detik 10 53.0834 31.03081 9.81280 30.8853 75.2815 12.45 98.56 Total 30 49.8832 26.09256 4.76383 40.1400 59.6263 12.45 98.56 Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig. 3.253 2 27.054 ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 200.131 2 100.065.138.872 Within Groups 19543.701 27 723.841 Total 19743.831 29

Post Hoc Tests Multiple Comparisons Dependent Variable: LSD Mean Difference 95% Confidence Interval (I) Waktu pengeringan (J) Waktu pengeringan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 5 detik 10 detik -3.0499 12.03196.802-27.7374 21.6377 15 detik -6.3253 12.03196.603-31.0128 18.3623 10 detik 5 detik 3.0499 12.03196.802-21.6377 27.7374 15 detik -3.2754 12.03196.788-27.9630 21.4121 15 detik 5 detik 6.3253 12.03196.603-18.3623 31.0128 10 detik 3.2754 12.03196.788-21.4121 27.9630