BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Aqua merupakan produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Berdiri pada tahun 1973, yang didirikan oleh Bapak Tirto Utomo dengan nama PT. AQUA Golden Mississippi di Bekasi. Hingga saat ini Aqua memiliki 14 pabrik yang tersebar diseluruh Indonesia. Aqua berproduksi secara aktif pada tahun 1974 dengan bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml yang dihargai Rp.75 per botol. Pada tahun 1984 didirikan pabrik Aqua kedua di Pandaan Jawa Timur, sebagai upaya mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Lalu di tahun 1998 tepatnya tanggal 4 september 1998. Aqua ( yang berada dibawah naungan PT Tirta Investama ) melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan Group DANONE, yang merupakan salah satu kelompok perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk, market share, dan penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah bendera DANONE-AQUA, kini Aqua memiliki lebih dari 1 juta titik distribusi yang dapat diakses oleh pelanggan di seluruh Indonesia. Dan memiliki bermacam varians produk yang ditawarkannya seperti, Aqua gallon, Aqua botol kaca
380 ml, Aqua botol plastic 1500 ml, Aqua botol plastic 600 ml, Aqua botol plastic 330 ml, dan Aqua gelas plastic 240 ml. 1.2 Lokasi Penelitian Untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini, maka peneliti melakukan penelitian pada mahasiswa/i Universitas Mercu Buana yang beralamat di Jalan Meruya Selatan, Kebun Jeruk- Jakarta Barat. 1.3 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kausal, yaitu untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan tujuan menurut penelitian ini adalah untuk mengetahi pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap produk air minum dalam kemasan merek Aqua. 1.4 Hipotesis Hipotesis merupakan suatu kesumpulan sementara yang ditarik bedasarkan fakta yang ada dan dalam hal ini sangat berguna untuk dijadikan dasar dalam pembuatan kesimpulan penelitian. Hipotesis merupakan suatu acuan pemikiran yang menentukan ke arah penelitian selanjutnya. Menurut Sugiyono ( 2002 : 51 ) hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, hal tersebut dikarenakan jawaban yang diberikan
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan fakta-fakta yang empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Didalam penelitian ini penulis penulis memberikan hipotesis bahwa diduga terdapat pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk air minum dalam kemasan merek Aqua. a. Ho : p = 0 : koefisien regresi tidak signifikan ( tidak terdapat pengaruh signifikan antara bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk air minum dalam kemasan merek Aqua ). b. Ha : p 0 : koefisien regresi signifikan ( terdapat pengaruh signifikan antara bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk air munum dalam kemasan merek Aqua ). Dengan bahasa statistik adalah : T hitung < T tabel maka H0 diterima, H1 ditolak T hitung > T tabel maka H0 ditolak, H1 diterima 1.5 Variabel penelitian, Skala Pengukuran dan Definisi Operasional Variabel 1.5.1 Variabel Penelitian a. Variabel bebas ( independent variabel ) dalam hal ini adalah bauran pemasaran.
b. Variabel terikat ( dependent variabel ) dalam hal ini adalah keputusan pembelian. 1.5.2 Skala Pengukuran Pengukuran terhadap variabel-variabel yang diteliti dengan menggunakan skala likert yang merupakan metode pengukuran dengan skala ordinal yaitu angkaangka yang dinilai berdasarkan tingkatan, yaitu : Sangat tidak setuju ( STS ) Skor = 1 Tidak setuju ( TS ) Skor = 2 Agak Setuju ( N ) Skor = 3 Setuju ( S ) Skor = 4 Sangat setuju ( SS ) Skor = 5 1.5.3 Definisi Operasional Variabel Variabel adalah sesuatu yang diteliti dan mempunyai variasi nilai, dimana dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan dua variabel sebagai objek penelitian, yaitu : a. Variabel bebas atau variabel independen ( x ) Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah bauran pemasaran yang terdiri dari produk ( product ), harga ( price ), tempat ( place ), dan promosi ( promotion ) yang dikenal dengan istilah 4P.
b. Variabel tidak bebas atau variabel dependen ( y ) Dalam penelitian ini variabel tidak bebasnya adalah keputusan pembelian konsumen. Kedua variabel tersebut dioperasikan sebagai berikut seperti pada tabel berikut : Tabel 3.1 Operasional Variabel Bauran Pemasaran Variabel Sub Variabel Definisi Indikator Bauran Pemasaran (X) Produk Produk yang ditawarkan Aqua Ragam produk Kualitas Desain produk Fitur/ ciri Nama merek Kemasan Ukuran Pelayanan Jaminan Pengembalian Harga Harga yang ditentukan Aqua Daftar harga Diskon Potongan harga Periode pembayaran Syarat kredit Distribusi Saluran distribusi yang dilakukan Aqua Saluran pemasaran Cakupan Pilihan Lokasi Persediaan Transportasi
Promosi Promosi yang dilakukan Aqua ( Sumber : Philip Kotler dan Kevin Keller, 2009 ) Promosi penjualan Periklanan Tenaga penjualan Hubungan masyarakat Pemasaran langsung Tabel 3.2 Operasional Variabel Keputusan Pembelian Variabel Definisi Dimensi Indikator Keputusan Pembelian (Y) Keputusan pembelian konsumen terhadap produk Aqua Pengenalan masalah Pencarian informasi Kebutuhan dan keinginan konsumen akan air minum dalam kemasan Aqua Konsumen mencari informasi mengenai produk Aqua Evaluasi alternative Keputusan pembelian Dari berbagai alternative merek air minum dalam kemasan, Aqua menjadi pilihan konsumen Konsumen yakin dan membeli produk air minum dalam kemasan merek Aqua Perilaku pasca pembelian Konsumen akan membeli produk Aqua di kemudian hari ( Supranto dan Nandan, 2011 : 213 )
1.6 Metode Pengumpulan Data 3.6.1 Penelitian Lapangan Penelitian ini dilakukan untuk mencari data dan informasi berdasarkan sumber actual dilapangan ( Field Research ). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu : a. Melakukan wawancara terlebih dahulu kepada mahasiswa/i yang pernah mengkonsumsi produk air mimun Aqua. b. Menyebarkan kuesioner, dalam hal ini penulis menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa/i yang pernah mengkonsumsi produk air munum Aqua. 3.6.2 Penelitian kepustakaan Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari literature-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti khususnya mengenai masalah pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen. 3.7 Uji Validitas dan Reliabelitas 3.7.1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesalahan suatu instrument ( Suharsimi,2006:168 ). Suatu instrument yang valid
atau sah mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Uji Validitas dilakukan untuk membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Pernyataan dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari pada r tabel dengan menggunakan level signifikan 5 % untuk menguji validitasnya menggunakan korelasi product moment pearson ( Suharsimi, 2006: 170 ). Uji validitas digunakan tehnik uji validitas internal dengan korelasi produk moment dari person sebagai berikut : n XY ( X)( Y) r = n X² ( X²)} {n Y² ( Y²)} r = Koefisien korelasi ( r-hitung ) X = Skor variabel independen Y = Skor variabel dependen XY = Hasil skor butir dengan skor total n = Jumlah responden Pengukuran validitas instrument diperoleh dari hasil uji coba instrument terhadap 95 responden. Kesesuaian harga r hitung yang diperoleh dari perhitungan dengan rumus validitas dikonsultasikan dengan tabel, harga r product moment.
3.7.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas tingkat kestabilan alat pengukur dalam mengukur suatu gejala atau kejadian. Semakin tinggi relibialitas suatu alat ukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut, semakin rendah maka alat tersebut tidak stabil dalam mengukur suatu gejala. Delam penelitian ini menggunakan reliabel internal yaitu, reliabel yang diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hal pengetesan ( Arikunto, 2002:192 ). Untuk menguji dapat menggunakan rumus alpha yaitu : R = ( ) ² 1 ² R = Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan S² = Jumlah semua variabel ² S = Varian total Suatu set atau kelompok data kuesioner dikatakan valid jika nilai Cronbach Alpha > 0,06 ( Ghazali Ahmad ).
3.8 Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang berupa hasil dari pengisian kuesioner dengan memberikan angket yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3.9 Populasi dan Sampel yang Diteliti 3.9.1 Populasi Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i Regular Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana yang masih aktif, yang berlokasi di Jalan Meruya Selatan, Kebun Jeruk-Jakarta Barat sebanyak 1820 mahasiswa/i. 3.9.2 Sampel yang Diteliti Menurut Sugiyono ( 2009 : 116 ) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Rumus slovin digunakan untuk menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan mengukur populasi yang ada, yaitu sebagai berikut : n = N 1 + N (e)²
Keterangan : n N E = Jumlah sampel = Jumlah populasi = error ( tingkat kesalahan standard yang dapat ditoleransi untuk suatu n = penarikan sampel, maksimal 10 % ) 1820 1 + 1820 (0,10)² n = 1820 19,2 n = 94,79 dibulatkan menjadi 95 sampel. Maka, jumlah responden sebanyak 95 orang. Tehnik pengambilan sampel yang dilakukan untuk penelitian ini melalui kuesioner menggunakan metode Convenience Sampling. Menurut Istijanto ( 2009: 124 ) metode convenience sampling adalah tehnik penarikan sampel dengan menarik anggota populasi berdasarkan kemudahannya ditemui atau ketersediaan anggota populasi tertentu. Responden dipilih karena keberadaan mereka pada waktu dan tempat dimana riset sedang dilakukan, sehinga memperoleh peluang terpilih sebagai sampel hanya dimiliki oleh anggota populasi yang kebetulan berada disekitar riset.
3.10 Metode Analisis Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan : 1. Analisis deskriptif kuantitatif, yaitu analisa data berdasarkan angka, presentase, dan frekuensi untuk mengetahui dan menguji mengenai pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian produk air minum merek Aqua. 2. Metode analisis regresi berganda Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu antara produk (X1), harga (X2), saluran distribusi (X3), promosi (X4). Namun selain hal itu hal ini digunakan juga untuk mengetahui sejauh mana pengaruh produk, harga, saluran distribusi dan promosi. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 Dimana : Y = Keputusan Pembelian a = Bilangan Konstanta b = Bilangan Koefisien X1 = Produk
X2 = Harga X3 = Saluran Distribusi X4 = Promosi c. Uji t Uji t digunakan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh dari variabel terikat yaitu, produk (X1), harga(x2), promosi(x3) dan distribusi(x4) terhadap variabel bebas yaitu keputusan pembelian(y). Model Hipotesis yang digunakan dalam uji t ini adalah : a. Ho : b1= 0 ( artinya strategi bauran pemasaran yang terdiri dari ; produk, harga, promosi, dan distribusi ) tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian produk air minum dalam kemasan merek Aqua b. Ha : b1 0 ( artinya strategi bauran pemasaran yang terdiri dari ; produk, harga, promosi, dan distribusi ) berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian produk air minum dalam kemasan merek Aqua. Menetukan t hitung t hitung = sb = ( ) ( ) /
se = Keterangan : b = perkiraan koefisien regresi sb = kesalahan standar koefisien regresi β = koefisien regresi se = kesalahan regresi Pengambilan keputusan : Jika t < t < t, maka Ho diterima jika t < t atau t > t, maka Ho ditolak Nilai t ditemukan berdasarkan tingkat signifikansi ( α ), tingkat signifikansi penulis gunakan adalah sebesar 0,05 atau 5% dan derajat kebebasan ( df = n 2 ) yang besarnya tergantung sampel. ( Sugiyono : 2005 ) d.uji F Uji F ini digunakan untuk menguji hipotesis, yaitu untuk menguji apakah benar varabel independent mempengaruhi variabel dependent secara keseluruhan dan serentak. ( Sugiyono 147 : 2005 )
Nilai F diatas disebut nilai F hitung (Fh), kemudian nilai tersebut akan dibandingkan dengan F table (Ft), dengan didasarkan pada dk (derajat kebebasan) pembilang tertentu dan dk penyebut tertentu, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Jika Fh > Ft maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu variabel independent ( X1, X2, X3, X4 ) secara keseluruhan dan serentak mempengaruhi vaiabel independent (Y). 2. Jika Fh < Ft maka Ho diterima dan Ha ditolak yaitu variabel independent ( X1, X2, X3, X4 ) secara keseluruhan dan serentak mempengaruhi variabel independent (Y).