BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Atria Ramadhanty Irawan, 2014 Pengaruh evaluasi formatif pop test terhadap penguasaan huruf hiragana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ninna Anggi Ristiani, 2013

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

2015 PENERAPAN METODE PENUGASAN (RESITASI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KATAKANA

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai penelitian banyak dilakukan guna meningkatkan kemampuan belajar

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Gorys Keraf 1984:16 ).

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, khususnya bahasa asing akan mempermudah komunikasi serta. memperlancar hubungan kerjasama dengan bangsa lain.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum bahasa Jepang dengan bahasa Indonesia memiliki perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui budaya di berbagai negara, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mega Sari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu cara teratur yang digunakan untuk

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI OBENKYO PADA SMARTPHONE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIRAGANA

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari suatu bahasa ada 4 keterampilan berbahasa, dalam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sehingga penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada dasarnya segala bentuk penelitian memerlukan metode yang tepat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB I PENDAHULUAN. atau menghasilkan kembali sesuatu yang telah kita pelajari. Secara sederhana,

Pergi kemana? どこへ行きますか

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Afrilia Rahmani R, 2014

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan berkomunikasi segala bentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB I PENDAHULUAN. digunakanlah lambang-lambang atau simbol-simbol yang selanjutnya disebut

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa, kita harus memiliki empat aspek

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB I PENDAHULUAN. bangsa asing yang dalam proses pembelajarannya dianggap tidak mudah,

Bab 3. Analisis Data. Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

BAB III PROSES PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperiment.

Nurul Laili Nailul Fauziyah. Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Sastra, Unipdu Jombang Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang dikuasai maka keterampilan berbahasanya akan semakin baik. Kosakata

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat untuk mencapai tujuan ekonomi-perdagangan, hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut berkaitan satu sama lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri (KBBI, 2001: 85). Sehingga dapat dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi

Konversi Romaji ke Hiragana dengan Algoritma Pencocokan String

HIKARI: E-Journal Pengajaran Jepang Universitas Negeri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Huruf dalam bahasa Jepang disebut dengan moji. Huruf-huruf dalam bahasa

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

ANALISIS KESULITAN BELAJAR HURUF HIRAGANA PADA SISWA KELAS X SMAN 24 BANDUNG. Studi Deskriptif pada siswa kelas X SMA Negeri 24 Bandung

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

Pengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

Keterangan: : Random assignment untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol : Post-test kelas eksperimen : Post-test kelas kontrol

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Angella, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan hidup (life skills) yang harus dikuasai. Bahasa sebagai alat untuk dapat berinteraksi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Jepang saat ini telah berkembang pesat di Indonesia, khususnya pada tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas). Dalam pembelajaran bahasa Jepang di SMA, standar kompetensi yang harus dimiliki siswa adalah kemampuan untuk membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan. Materi yang diajarkan pun beragam, seperti aisatsu, jikoshokai, pola kalimat, kosa kata, termasuk huruf Hiragana dan Katakana. Seperti kita ketahui huruf Hiragana dan Katakana tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran bahasa Jepang. Huruf Hiragana adalah huruf yang paling sering digunakan dalam pembelajaran bahasa Jepang di SMA. Namun, untuk menilai apakah seorang siswa mampu menguasai huruf Hiragana atau tidak, perlu diadakannya evaluasi. Evaluasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran. Seperti pendapat Nana Syaodih (1994:172) dikutip dari buku Kurikulum dan Pembelajaran, Evaluasi merupakan kegiatan yang luas, kompleks, dan terus menerus untuk mengetahui proses dan hasil pelaksanaan sistem pendidikan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Evaluasi merupakan penentuan, tolak ukur apakah tujuan pembelajaran tercapai atau tidak. Dengan evaluasi, guru dapat dengan mudah mendapatkan feedback dari siswa terhadap pelajaran yang telah dipelajari. Dengan terlaksananya evaluasi, guru dapat dengan mudah mengintrospeksi metode pembelajaran, bahkan kurikulum yang ada agar lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Evaluasi dewasa ini selalu identik dengan Ujian Akhir Sekolah (UAS) atau Ujian Akhir Negara (UAN). Namun, makna evaluasi lebih luas daripada itu. Evaluasi, meskipun menitikberatkan pada hasil, tapi tidak

mengenyampingkan proses yang telah siswa tempuh dalam menjalani kegiatan belajar dan mengajar. Bahkan, evaluasi mencakup semua aspek pembelajaran siswa mulai dari absen, segi afektif, dan psikomotorik pun tidak luput dari evaluasi. Salah satu jenis evaluasi yang dapat mencakup semua aspek tersebut adalah evaluasi formatif. Evaluasi formatif merupakan evaluasi yang diadakan pada saat proses kegiatan belajar mengajar, dapat dilaksakan pada awal, tengah, dan akhir pelajaran. Guru saat ini hanya berfokus pada penyampaian bahan ajar dan evaluasi sumatif (evaluasi akhir) saja, namun kurang memahami pengaruh evaluasi formatif ini untuk menunjang prestasi siswa. Yang termasuk dalam evaluasi formatif adalah pop test, quiz, dan UTS. Pada makalah penelitian Herniwati dan Judiasri, disebutkan bahwa, Pop test adalah tes kecil yang dilakukan untuk mengukur seberapa jauh materi ajar dapat diingat dan diserap (Takamizawa 2002: 146). Pelaksanaan test ini dilakukan sebelum materi ajar berikutnya diberikan kepada siswa. Test ini diharapkan mampu memberikan dorongan motivasi bagi siswa untuk menghapalkan huruf hiragana, serta mengevaluasi perkembangan siswa dalam menguasainya. Dalam kurikulum pembelajaran bahasa Jepang tingkat SMA, menguasai huruf Hiragana adalah suatu standar kompetensi yang harus dimiliki siswa. Namun, menurut hasil observasi, siswa di SMAN 5 Cimahi masih kesulitan dalam membaca dan menulis huruf Hiragana dengan benar. Contohnya, siswa kesulitan menuliskan kata-kata yang sulit seperti じゅぎょう (jyugyou) atau ちゅうしゃじょ (chuushajyo). Dari 2 kelas yang saya amati, hanya 2 siswa yang dapat menulis じゅぎょう (jyugyou) dengan benar. Untuk menulis kata ちゅうしゃじょう (chuushajyou), tidak ada satupun siswa yang dapat menulisnya. Kemudian dalam penulisan huruf Hiragana, siswa masih kesulitan pada saat menulis dengan

urutan yang benar. Tidak hanya itu, siswa juga mengalami kesulitan menghapal huruf Hiragana. Hal ini terbukti dari 38 siswa, hanya 1 orang yang mampu menghapal hiragana dari huruf あ sampai huruf ん. Maka, perlu adanya penelitian untuk mencari strategi baru agar dapat meningkatkan kemampuan penguasaan huruf Hiragana siswa. Dengan latar belakang di atas, penulis bermaksud untuk meneliti Pengaruh Evaluasi Formatif Pop test Terhadap Penguasaan Huruf Hiragana (Penelitian Eksperimen Terhadap Kelas X SMAN 5 Cimahi). 2. Rumusan dan Batasan Masalah 2.1 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Apakah dilaksanakannya evaluasi formatif pop test berpengaruh terhadap kemampuan penguasaan huruf Hiragana siswa? 2. Seberapa besar pengaruh evaluasi formatif pop test terhadap kemampuan penguasaan huruf Hiragana siswa? 3. Apa respon siswa terhadap pelaksanaan evaluasi formatif pop test dalam pembelajaran huruf Hiragana? 2.2 Batasan Masalah Masalah yang diteliti dibatasi pada: 1. Penelitian ini hanya meneliti berpengaruh atau tidaknya diadakan evaluasi formatif pop test terhadap kemampuan penguasaan huruf Hiragana siswa. 2. Penelitian ini hanya meneliti seberapa besar pengaruh dilaksanakannya evaluasi formatif pop test terhadap kemampuan penguasaan huruf Hiragana siswa.

3. Penelitian ini meneliti mengenai respon siswa terhadap pelaksanaan evaluasi formatif pop test huruf Hiragana dalam pembelajaran bahasa Jepang. 3 Tujuan dan Manfaat 3.1 Tujuan Penelitian Ada pun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh diadakannya evaluasi formatif pop test terhadap penguasaan huruf Hiragana siswa. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dilaksanakannya evaluasi formatif pop test terhadap penguasaan huruf Hiragana siswa. 3. Untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap pelaksanaan evaluasi formatif pop test huruf Hiragana dalam pembelajaran bahasa Jepang. 3.2 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai pelaksanaan evaluasi formatif pop test bagi pengajar bahasa Jepang khususnya, dan pembaca pada umumnya. 2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai fungsi dan pengaruh evaluasi formatif pop test terhadap kemampuan penguasaan huruf Hiragana siswa bagi pengajar bahasa Jepang khususnya, dan pembaca pada umumnya. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan akan ada atau tidaknya pengaruh diadakannya evaluasi formatif pop test terhadap kemampuan penguasaan huruf Hiragana siswa bagi pengajar bahasa Jepang khususnya, dan pembaca pada umumnya. 2. Diharapkan dapat membantu pengajar mengambil keputusan diadakan atau tidaknya evaluasi formatif pop test dalam pembelajaran huruf Hiragana. 3. Mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan evaluasi formatif huruf Hiragana dalam pembelajaran bahasa Jepang. 4. Definisi Operasional 1. Pengaruh Evaluasi Formatif Pop test Pengaruh evaluasi formatif Pop test yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah meliputi: a. Pengaruh diadakannya evaluasi formatif Pop test terhadap motivasi siswa untuk menguasai huruf Hiragana b. Pengaruh diadakannya evaluasi formatif Pop test sebagai pembiasaan untuk memacu siswa agar meningkatkan kemampuan penguasaan huruf Hiragana c. Pengaruh diadakannya evaluasi formatif Pop test terhadap pemahaman siswa mengenai penggunaan hururf Hiragana d. Pengaruh diadakannya evaluasi formatif Pop test terhadap sikap introspeksi siswa untuk mengevaluasi kemampuan penguasaan huruf Hiragana 2. Penguasaan Huruf Hiragana Dalam penelitian ini, huruf Hiragana yang menjadi objek penilitian ini tidak hanya meliputi penguasaan hurufnya saja, tapi juga meliputi pemahaman siswa terhadap penggunaan huruf Hiragana dalam

pembelajaran Bahasa Jepang. Menurut Iwabuchi dalam buku Sudjianto dan Dahidi (2009:73), mengatakan bahwa: Hiragana adalah huruf-huruf yang berbentuk seperti あ, い, う, え, お, dan sebagainya. Huruf Hiragana terbentuk dari coretan-coretan yang melengkung (kyokusenteki), sedangkan huruf Katakana terbentuk dari garis-garis atau coretan yang lurus (chokusenteki) Penggunaan huruf Hiaragana dalam pembelajaran bahasa Jepang kelas X meliputi: a. Penggunaan huruf Hiragana untuk menulis partikel (joshi). Contoh penggunaan Huruf Hiragana untuk menulis partikel (joshi): 田中さんはバイクで学校へ行きます Dari kalimat di atas, dapat dilihat bahwa partikel kalimat adalah は, で, dan へ. b. Pengguanaan huruf Hiragana untuk menulis verba bantu (jodooshi). Contoh penggunaan Huruf Hiragana untuk menulis verba bantu (jodooshi): ミルクを飲みたい これは本です 5. Metode Penelitian 5.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen murni. Pengertian penelitian eksperimental menurut Dedi Sutedi (2007:20) dalam bukunya yang berjudul Pengantar Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang mengatakan bahwa penelitian eksperimental atau penelitian uji coba merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam bidang pengajaran. Tujuan metode ini yaitu untuk menguji efektivitas dan

efesiensi dari suatu pendekatan, metode, teknik, atau media pengajaran dan pembelajaran, sehingga hasilnya dapat diterapkan jika memang baik, atau tidak digunakan jika memang tidak baik, dalam pengajaran yang sebenarnya. Karena penelitian ini merupakan penelitian yang mengujicobakan pelaksanaan evaluasi formatif setiap sebelum kegiatan pembelajaran kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dilaksanakannya evaluasi formatif pop test terhadap kemampuan penguasaan huruf Hiragana siswa, maka penulis memilih metode penelitian eksperimen murni sebagai metode penelitian ini 5.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengambilan data penelitian ini adalah: 1. Teknik literatur dengan cara mengkaji literatur yang berhubungan dengan konsep, teori, dan teknis pelaksanaan evaluasi formatif pop test. 2. Teknik dokumentasi nilai hasil pretest, hasil evaluasi formatif pop test dan hasil post test. 3. Teknik penyebaran angket atau kuisioner terhadap siswa. 5.3 Anggapan Dasar dan Hipotesis 5.3.1 Anggapan Dasar Anggapan dasar penulis yaitu dengan diadakannya evaluasi formatif pop test dapat meningkatkan kemampuan penguasaan huruf Hiragana siswa. 5.3.2 Hipotesis Hipotesis kerja (Hk) penelitian: pelaksanaan evaluasi pop test berpengaruh terhadap kemampuan penguasaan huruf Hiragana siswa.

Sedangkan hipotesis nol (Ho) penelitian ini: tidak adanya pengaruh dilaksanakannya evaluasi formatif pop test terhadap kemampuan penguasaan huruf Hiragana siswa. 5.4 Instrumen Penelitian Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah: 1. Tes Terdapat 3 jenis tes yang dijadikan instrumen penelitian,yaitu: a. Pretest, adalah test awal untuk mengukur kemampuan penguasaan huruf Hiragana siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. b. Pop test, tes kecil yang dilaksanakan pada kelas eksperimen, sebelum membahas materi selanjutnya. Materi tes tersebut adalah latihan menulis dan membaca hiragana dalam bentuk kosakata dengan huruf Romaji dan Hiragana. Adapun bentuk tes formatif berupa 5-10 soal isian singkat dengan durasi 10 menit. Dalam waktu 10 menit, diiharapkan siswa dapat menulis dan membaca huruf Hiragana dengan cepat dan tepat, sekemampuan mereka, tanpa sempat untuk melihat buku catatan. Sedangkan kelas kontrol tidak melaksanakan tes tersebut. c. Post-test adalah tes untuk mengukur penguasaan huruf Hiragana siswa setelah dilaksanakan pop test. 2. Angket Angket diberikan kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pembelajaran di akhir pembelajaran. Fungsi angket adalah untuk mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan evaluasi formatif pop test pada pembelajaran huruf Hiragana. Pertanyaan angket meliputi: a. Respon siswa mengenai pembelajaran bahasa Jepang

b. Repon siswa mengenai pelaksanaan evaluasi formatif pop test c. Respon siswa mengenai pengaruh dilaksanakannya evaluasi formatif pop test terhadap segi psikologis siswa seperti motivasi, rasa introspeksi, serta pemahaman siswa mengenai penggunaan huruf Hiragana. 5.5 Populasi dan Sampel Penelitian Yang menjadi populasi penelitian ini adalah siswa SMAN 5 Cimahi. Sedangkan yang menjadi sampel penelitian ini adalah siswa SMAN 5 Cimahi kelas X-2 dan kelas X-3. 5. Sistematika Penulisan BAB I: PENDAHULUAN akan menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI menguraikan tentang evaluasi secara umum, fungsi evaluasi, peran evaluasi dalam pendidikan, jenis evaluasi, pengertian pop test, serta pengertian huruf Hiragana. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN menguraikan tentang metode penelitian, populasi dan sampel, teknik sampling penelitian, instrumen dan teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, validitas dan reabilitas hasil uji coba instrumen, serta variabel penelitian.

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN menguraikan tentang laporan perbandingan, analisis data, serta pembahasan hasil penelitian. BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI menguraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan rekomendasi untuk penelitian berikutnya.