PENGARUH STATUS DAN LUAS LAHAN USAHATANI KENTANG (Solanum tuberosum L.) TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH STATUS DAN LUAS LAHAN USAHATANI KENTANG (Solanum tuberosum L.) TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI

ANALISIS USAHATANI PADI PESTISIDA DAN NON PESTISIDA DI DESA PURWASARI, KECAMATAN DARMAGA, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT. Oleh: VERRA ANGGREINI A

: NUSRAT NADHWATUNNAJA A

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEPOK VARIETAS DEWA-DEWI (Averrhoa carambola L)

ANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI CABANG USAHATANI CABAI MERAH. Oleh : EKO HENDRAWANTO A

PERANAN PESANTREN AL ZAYTUN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN GANTAR, KABUPATEN INDRAMAYU, JAWA BARAT

IV. METODE PENELITIAN

Oleh : Dewi Mutia Handayani A

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor) ALFIAN NUR AMRI

Salah satu tanaman hortikultura yang memiliki peranan cukup penting adalah

ANALISIS CABANG USAHATANI DAN SISTEM TATANIAGA PISANG TANDUK

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI PADI RAMAH LINGKUNGAN DAN PADI ANORGANIK (Kasus: Kelurahan Situgede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor) Oleh: RIDWAN A

ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PEMBENIHAN IKAN GURAMI PETANI BERSERTIFIKAT SNI

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

Oleh : Apollonaris Ratu Daton A

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

Objek akan menjadi suci apabila hati nurani mampu menghayati sebagai yang tersuci dan Sesuatu menjadi indah apabila matahati merasakan keindahan.

BAB IV METODE PENELITIAN

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

III. METODE PENELITIAN. untuk menciptakan data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan

ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR- FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI BERDASARKAN STATUS PETANI

IV. METODE PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan

ANALISIS PENDAPATAN DAN MARJIN PEMASARAN PADI RAMAH LINGKUNGAN (Kasus di Desa Sukagalih, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya)

KAJIAN KEPUASAN PETANI TEBU RAKYAT TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN PABRIK GULA XYZ

II. TINJAUAN PUSTAKA. berbeda dengan pendapatan yang diterima oleh petani lainnya. Bahkan seorang

MANFAAT KEMITRAAN AGRIBISNIS BAGI PETANI MITRA

BAB VI ANALISIS PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA DI KELAPA DUA

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGEMBANGAN PEMBIBITAN (BREEDING)SAPI POTONG PADA PT LEMBU JANTAN PERKAS (LJP), SERANG, PROPINSI BANTEN

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

ANALISIS PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP KINERJA ORGANISASI KELOMPOK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM (KUTHA) BUNGA AIR DI DESA CIAWI, KABUPATEN BOGOR

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

EFEKTIVITAS PENETAPAN HARGA PEMBELIAN PEMERINTAH (HPP) GABAH TERHADAP PENDAPATAN PETANI

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data

USAHATANI DAN TATANIAGA KACANG KAPRI DI KECAMATAN WARUNGKONDANG, CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT. Oleh: DAVID ERICK HASIAN A

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BOGOR BARAT. Oleh : Muser Hijrah Fery Andi A

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

BAB V DAMPAK BANTUAN LANGSUNG PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PADI DI PROPINSI JAWA TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

VIII. ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU. model fungsi produksi Cobb-Douglas dengan penduga metode Ordinary Least

IV METODOLOGI PENELITIAN

menggunakan BLP Organik dan setelah menggunakan BLP Organik.

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

ANALISIS USAHATANI DAN TATANIAGA KEDELAI DI KECAMATAN CIRANJANG, KABUPATEN CIANJUR, JAWA BARAT. Oleh NORA MERYANI A

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Kasus : Kelompok Wanita Tani Hanjuang, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAN PERMINTAAN BENIH IKAN NILA DI KABUPATEN SUKABUMI, PROPINSI JAWA BARAT

DAMPAK FRAGMENTASI LAHAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA TRANSAKSI PETANI PEMILIK

IV. METODE PENELITIAN

Oleh : DWI ERNAWATI A

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU. Umumnya petani ubi kayu Desa Pasirlaja menggunakan seluruh lahan

IV METODE PENELITIAN

ANALISIS EFISIENSI RELATIF KOMODITAS KELAPA PADA LAHAN PASANG SURUT DAN LAHAN KERING. Oleh: BEDY SUDJARMOKO

CISARUA, Oleh : A

BAB IV METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM KREDIT KEPADA KOPERASI PRIMER UNTUK ANGGOTANYA (KKPA) TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI KELAPA SAWIT

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI DAN EFISIENSI PRODUKSI TEMBAKAU MADURA PROGRAM INTENSIFIKASI TEMBAKAU RAKYAT

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

IV METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL KERUPUK SANJAI DI KOTA BUKITTINGGI. Oleh YORI AKMAL A

Oleh : TEUKU WOYLY BRAJAMUSTI A

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA. Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT

III. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu.

III. KERANGKA PEMIKIRAN. elastisitas, konsep return to scale, konsep efisiensi penggunaan faktor produksi

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN EKONOMI AGRIBISNIS NANAS

VI KARAKTERISTIK PETANI RESPONDEN

ANALISIS USAHATANI BAWANG MERAH (Studi Kasus : Kelurahan Haranggaol, Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara)

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG

Sosio Ekonomika Bisnis Vol 18. (1) 2015 ISSN ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN JANGKAT KABUPATEN MERANGIN

KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI)

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CAISIM

ANALISIS PERBANDINGAN KONSUMSI BUAH NASIONAL DAN BUAH IMPOR DI WILAYAH JAKARTA TIMUR DAN JAKARTA UTARA

ANALISIS KONSUMSI RUMAHTANGGA PETANI WORTEL DI DESA SUKATANI KECAMATAN PACET KABUPATEN CIANJUR PROPINSI JAWA BARAT. Oleh: KRUSTIN HALYANI A

OLEH : SITI SATRIYA GUSRI

IV. METODOLOGI. merupakan salah satu daerah pertanian produktif di Kabupaten Majalengka.

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

OPTIMALISASI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING MITRA CV. JANU PUTRO DI KEC. PAMIJAHAN KAB. BOGOR

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUNGA POTONG KRISAN PADA LOKA FARM CILEMBER BOGOR. Oleh: JEFFRI KURNIAWAN A

VII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI

ANALISIS USAHATANI CABAI MERAH ORGANIK (Studi Kasus Kelompok Tani Kaliwung Kalimuncar Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Bogor)

PILIHAN JENIS TELUR YANG DIKONSUMSI RUMAH TANGGA PASCA KASUS FLU BURUNG (Kasus di Hero Supermarket Padjajaran Bogor) Oleh : RIKA AMELIA A

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di

Transkripsi:

PENGARUH STATUS DAN LUAS LAHAN USAHATANI KENTANG (Solanum tuberosum L.) TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI (Kasus: Desa Argalingga, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat) OLEH: RIYAN HASKAR RAYKA APRIYANTO A 14102565 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005

Dia-lah yang menjadikan beberapa bidang kebun. Ada yang berjunjungan dan ada pula yang tidak. Dan (dia menumbuhkan) pohon kurma dan (beberapa jenis) tanaman pohon zaitun dan delima dan yang tidak, berbeda-beda rasa, warna, dan baunya. Makanlah buahnya bila telah berbuah dan tunaikanlah zakatnya dihari memetik hasilnya. Dan janganlah kamu berlebih-lebihan (waktu memakannya) karena Tuhan tidak menyenangi orang yang keterlaluan (Q.S. Al-An aam, 6:141) Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan para cendikiawan diantaramu beberapa derajat (Q.S. Al- Mujadilah, 58:11) Karya ini kupersembahkan untuk Ayahanda, Ibunda dan Adik-adikku yang tercinta

RINGKASAN RIYAN HASKAR RAYKA APRIYANTO. Pengaruh Status dan Luas Lahan Usahatani Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Produksi dan Pendapatan Petani (Kasus: Desa Argalingga, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat). (dibawah bimbingan SRI HARTOYO). Mayoritas petani Indonesia merupakan petani gurem dengan kepemilikan lahan garapan kurang dari 0,5 hektar. Jumlah rumah tangga petani gurem ratarata selama sepuluh tahun terakhir meningkat 2,39 persen per tahun (BPS, 2003). Lahan di lokasi penelitian mengalami perubahan penguasaan dari milik menjadi sewa ataupun gadai. Perubahan penguasaan tanah menyebabkan lahan terpecah ke dalam persil yang lebih kecil, oleh karena itu perlu adanya suatu penelitian tentang pengaruh status dan luas lahan terhadap produksi dan pendapatan petani kentang di lokasi penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh status kepemilikan dan luas lahan garapan terhadap produksi serta menganalisis pendapatan petani menurut status dan luas lahan garapan di lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Argalingga, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat. Lokasi Penelitian dipilih secara sengaja (purposive). Waktu pengambilan data ditentukan pada pertengahan bulan Maret sampai pertengahan bulan April 2005. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara responden. Data sekunder diperoleh instansi pemerintah, Internet dan literatur lain yang relevan. Populasi berjumlah 72 orang dan contoh berjumlah 30 orang diambil dari populasi secara acak bertingkat (stratified random sampling). Contoh tambahan diambil sebesar 12 orang, maka jumlah contoh keseluruhan adalah sebanyak 42 orang. 5 orang merupakan pencilan. Produksi kentang diduga dengan fungsi produksi Cobb- Douglas. Analisis pendapatan yang digunakan adalah analisis pendapatan atas biaya tunai dan atas biaya total, analisis imbangan penerimaan dan biaya (R/C ratio). Petani kentang di lokasi penelitian menguasai lahan dengan cara memiliki sendiri, menyewa ataupun menggadai. Lahan sewa diperoleh dengan memberikan uang untuk periode waktu tertentu kepada pemilik lahan, biasanya satu musim tanam. Sistem gadai dilakukan dengan cara memberikan pinjaman uang kepada

pemilik lahan dengan lahan garapan sebagai jaminan. Lahan garapan dimanfaatkan oleh pemberi pinjaman untuk beberapa periode tertentu (di lokasi penelitian biasanya maksimal tiga tahun). Lahan garapan dikembalikan kembali setelah petani pemilik melunasi pinjaman. Rata-rata produksi per hektar (yield) kentang granola sebesar 9,3 ton berada dibawah standar produksi kentang granola yaitu sebesar 20 ton (Rukmana, 1997). Bibit kentang diperoleh dengan menangkarkan bibit dari hasil panen sebelumnya. Jumlah bibit kentang yang digunakan rata-rata sebesar 791,94 kilogram per hektar, jumlah tersebut lebih kecil dari jumlah bibit standar yaitu 1200 kilogram per hektar (Rukmana, 1996). Bibit kentang umumnya berukuran kecil (Ares) dan jarak tanam di lokasi penelitian sebesar 75 sentimeter x 35 sentimeter. Lahan gadai menggunakan bibit dalam jumlah yang paling besar, sehingga menghasilkan produksi per hektar yang paling besar, hal ini menunjukan bibit berhubungan linier dengan produksi. Pupuk kandang diberikan rata-rata sebesar 14.580,64 kilogram per hektar. Pemberian pupuk kandang kurang dari dosis yang ditetapkan yaitu sebesar 20.000 kilogram per hektar (Rukmana, 1996). Kebutuhan unsur nitrogen, fosfor dan kalium dalam usahatani kentang, sudah terpenuhi jika diberikan pupuk NPK Phonska dan ZA. Petani memberikan pupuk tambahan seperti Urea, sehingga melebihi kebutuhan unsur hara tanaman. Penggunaan rata-rata pupuk NPK Phonska (269,03 kilogram per hektar) kurang dari dosis yang ditetapkan yaitu sebesar 1000-1200 kilogram per hektar. Pemberian pupuk NPK Phonska yang lebih kecil dari standar disebabkan harga pupuk ini lebih mahal dibandingkan jenis pupuk yang lain. Untuk mengatasi kekurangan dosis unsur hara maka petani biasanya menambahkan jenis pupuk tunggal seperti Urea. Hal inilah yang menyebabkan dosis pupuk berlebih, seperti rata-rata penggunaan pupuk ZA (361,53 kilogram per hektar) yang melebihi dosis yang ditetapkan yaitu sebesar 200 kilogram per hektar. Pestisida yang umum digunakan adalah Daconil dan Dithane. Daconil digunakan rata-rata petani sebesar 9,3 kilogram per hektar melebihi aturan pemakaiannya yaitu sebesar 1 sampai 1,6 kilogram per hektar. Dosis yang ditetapkan perusahaan obat untuk Dithane sebesar 1,2 sampai 2,4 kilogram per

hektar, tetapi petani memberikan Dithane melebihi dosis yang telah ditetapkan (rata-rata penggunaan Dithane sebesar 11,2 kilogram per hektar). Standar kebutuhan tenaga kerja untuk usahatani kentang menurut Rukmana (1996) sebesar 300 HKP per hektar, sedangkan rata-rata pemakaian tenaga kerja aktual di lokasi penelitian sebesar 345,9 HKP per hektar. Usahatani kentang di lokasi penelitian berada pada kondisi Constant Return to Scale. Bibit kentang mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,4, artinya setiap satu persen perubahan dalam bibit kentang akan menyebabkan perubahan dengan arah yang sama terhadap hasil sebesar 0,4 persen dan berpengaruh nyata pada a = 10%. Faktor produksi lain seperti pupuk kandang, pupuk kimia, pestisida dan tenaga kerja tidak menunjukan pengaruh yang nyata pada a = 5% maupun a = 10%, hal ini sesuai dengan hasil analisis input produksi bahwa penggunaan faktor-faktor produksi tersebut tidak sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Nilai koefisien peubah boneka satu (D 1 ) yaitu 0,2833 lebih besar dari koefisien peubah boneka dua (D 2 ), yaitu sebesar -0,1294, hal ini menunjukan penguasaan lahan sewa mempunyai intercept yang lebih besar milik, artinya produksi kentang yang diperoleh dari lahan sewa lebih besar dari lahan milik. Hasil uji-t untuk peubah boneka kategori status lahan menunjukan bahwa antara ketiga jenis status lahan tidak menunjukan perbedaan yang nyata pada a = 5%. Hasil uji-t peubah boneka luas lahan (D) menunjukan bahwa luas lahan tidak menunjukan pengaruh yang nyata terhadap produksi per hektar pada a = 5%. Lahan sewa mempunyai nilai pendapatan atas biaya total maupun pendapatan atas biaya tunai yang positif, hal ini disebabkan komponen biaya total maupun biaya tunainya lebih kecil dari penerimaannya. Komponen biaya status sewa merupakan yang paling kecil diantara penguasaan lahan-lahan lainnya. Nilai R/C ratio lahan sewa bernilai positif yaitu sebesar 1,07 dan 1,30, artinya setiap 1 rupiah yang dikeluarkan untuk penggunaan faktor produksi mendapat penerimaan sebesar 1,07 rupiah atas biaya total dan 1,3 rupiah atas biaya tunai. R/C ratio penguasaan lahan lain bernilai negatif kecuali R/C ratio atas biaya tunai lahan kurang dari satu hektar, keadaan ini menunjukan bahwa sebagian besar petani menderita kerugian.

PENGARUH STATUS DAN LUAS LAHAN USAHATANI KENTANG (Solanum tuberosum L.) TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI (Kasus: Desa Argalingga, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat) OLEH: RIYAN HASKAR RAYKA APRIYANTO A 14102565 SKRIPSI Sebagai Bagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh: Nama : Riyan Haskar Rayka Apriyanto NRP : A 14102565 Program Studi : Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis Judul : Pengaruh Status dan Luas Lahan Usahatani Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Produksi dan Pendapatan Petani (Kasus: Desa Argalingga, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat) Dapat diterima sebagai salah satu syarat kelulusan untuk pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Dosen Pembimbing Dr. Ir. Sri Hartoyo, MS NIP : 131 124 021 Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Supiadi Sabiham, M. Agr NIP : 131 422 698 Tanggal Kelulusan: 17 Oktober 2005

PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL PENGARUH STATUS DAN LUAS LAHAN USAHATANI KENTANG (Solanum tuberosum L.) TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI (Kasus: Desa Argalingga, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat) BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. Bogor, Oktober 2005 Riyan Haskar Rayka Apriyanto A 14102565

RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Majalengka pada tanggal 8 April 1982. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Yanto Suranto SR dan Sri Komalawaty S. Pada tahun 1993 penulis lulus dari SDN Pakutandang II, lalu melanjutkan ke SLTPN I Ciparay dan lulus pada tahun 1996. Setelah lulus dari SMUN I Baleendah pada tahun 1999, penulis melanjutkan pendidikan ke Program Diploma III Agribisnis Peternakan Institut Pertanian Bogor dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis Pertanian dan akhirnya memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada bulan Oktober 2005.

KATA PENGANTAR Seluruh Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, tiada Tuhan Selain Allah. Atas Rahmat, Karunia dan Ridho-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Penulis berusaha menyusun skripsi dengan judul Pengaruh Status dan Luas Lahan Usahatani Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Produksi dan Pendapatan Petani (Kasus: Desa Argalingga, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat). Skripsi ini merupakan sumbangsih penulis sebagai anak daerah Kabupaten Majalengka selama mengenyam pendidikan di Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari bahwa skripsi yang disusun ini mempunyai banyak kekurangan dari berbagai sudut pemikiran. Penulis berharap bahwa skripsi ini dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi penelitian selanjutnya. Bogor, November 2005 Riyan Haskar Rayka Apriyanto