BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum J.CO Donuts And Coffee J.CO Donuts And Coffee merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang food & beverages. J.CO didirikan oleh Jhony Andrean yang sebelumnya terkenal sebagai pengusaha salon yang sukses di Indonesia. Sejak tahun 2003, ia aktif mengembangkan J.CO dengan konsep dari luar negeri dan disempurnakan dengan modernisasi dan kualitas terbaik. J.CO adalah produk dalam negeri yang ditujukan untuk menyerbu pasang asing. Selama 3 tahun Jhony Andrean dan timnya mempelajari bisnis, mengekplorasi resep, serta melakukan riset pasar dan sampling untuk memperoleh hasil terbaik. Pada 26 Juni 2005 J.CO mulai beroperasi pertama kali di Supermall Karawaci. Dalam setahun sejak launching, J.CO telah memiliki 16 buah gerai dengan 450-an karyawan. Beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar dan Pekanbaru sudah berkesempatan mencicipi kelezatan pruduk ala J.CO Donuts And Coffee. Pada tahun 2007 J.CO bahkan sudah mengupayakan go internasional dengan beberapa Negara tujuan seperti Singapura, Australia, dan Hongkong. Kini kesuksesan J.CO sebagai salah satu kuliner Indonesia sudah banyak menginspirasi munculnya gerai modern lainnya. Visi J.CO Donuts And Coffee adalah menjadikan J.CO sebagai merek terkemuka di dunia, menjadikan trendsetter dalam segmen bisnis donat dan kopi dan menjadi perusahaan yang tepat untuk orang yang ingin menggapai mimpi. 47
48 Misi J.CO Donuts And Coffee adalah menempatkan konsumen sebagai fokus utama, menyediakan donat dan kopi berkualitas premium dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dengan sepenuh hati. 1. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Untuk memperoleh data guna penyusunan proposal skripsi ini, penulis memilih tempat penelitian pada outlet J.CO Donuts & Coffee di Mall Metropolitan Bekasi Jl. KH. Noer Ali Bekasi Selatan 17148. b. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variabel,penyusunan metode dalam pengumpulan data,penyusunan instrumen, hingga penentuan teknik pengujian statistik yang dipergunakan. pada proses ini waktu penelitian dimulai sejak Maret 2015 Mei 2015. 2. Karakteristik Responden Berdasarkan data yang telah diolah, didapat profil responden yang dipaparkan dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia dan frekuensi pembelian. Data ini didapatkan dari 140 responden yaitu dari pengunjung Mall Metropolitan Bekasi yang sudah pernah membeli produk J.CO Donuts And Coffee. Data tersebut digunakan sebagai sampel dan data karakteristik responden.
49 a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Setelah proses pengumpulan data yang diambil dari responden, data tersebut kemudian diolah. Berdasarkan hasil analisis maka ditunjukan sebagaimana tabel 4.1: Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Pria 57 40.7 40.7 40.7 Valid Wanita 83 59.3 59.3 100.0 Total 140 100.0 100.0 Sumber: hasil olah data kuesioner dengan SPSS 2015 Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui pengunjung Mall Metropolitan Bekasi yang sudah pernah membeli produk J.CO Donuts And Coffee mayoritas adalah jenis kelamin wanita yang berjumlah 83 orang atau 59.3% sementara jenis kelamin pria berjumlah 57 orang atau 40,7%.
50 b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Setelah proses pengumpulan data yang diambil dari responden, data tersebut kemudian diolah. Berdasarkan hasil analisis maka ditunjukan sebagaimana tabel 4.2: Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent <20 60 42.9 42.9 42.9 Valid >20 80 57.1 57.1 100.0 Total 140 100.0 100.0 Sumber: hasil olah data kuesioner dengan SPSS 2015 Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui pengunjung Mall Metropolitan Bekasi yang sudah pernah membeli produk J.CO Donuts And Coffee mayoritas adalah usia lebih dari 20 tahun yang berjumlah 80 orang atau 57.1% sementara usia kurang dari 20 tahun berjumlah 60 orang atau 42.9%.
51 c. Deskripsi Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Setelah proses pengumpulan data yang diambil dari responden, data tersebut kemudian diolah. Berdasarkan hasil analisis maka ditunjukan sebagaimana tabel 4.3: Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian FrekuensiPembelian Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Sering 24 17.1 17.1 17.1 Valid Kadangkadang 116 82.9 82.9 100.0 Total 140 100.0 100.0 Sumber: hasil olah data kuesioner dengan SPSS 2015 Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui pengunjung Mall Metropolitan Bekasi yang sudah pernah membeli produk J.CO Donuts And Coffee dalam frekuensi pembelian mayoritas adalah kadang- kadang yang berjumlah 116 orang atau 82.9% sementara yang sering membeli berjumlah 24 orang atau 17.1%. Terjadi jarak yang cukup jauh antara frekuensi pembelian kadang-kadang dan sering.
52 B. Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Uji validitas menggunakan model Factor Analysis. Yang perlu diperhatikan dalam uji ini adalah nilai Standardize Loading Factor (SLF) pada tabel Anti Image dan Nilai Extraction pada tabel Communalities. Pernyataan akan dianggap valid apabila memiliki nilai SLF dan Extraction lebih besar dari 0,5. Hasil pengujian untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut: a. Variabel Nama Merek Berbahasa Asing Tabel 4.4 Uji Validitas Nama Merek Berbahsa Asing Indikator Standardize Loading Factor Nilai R Kesimpulan (SLF) NM1 0,46 0,50 TIDAK VALID NM2 0,49 0,50 TIDAK VALID NM3 0,56 0,50 VALID NM4 0,72 0,50 VALID NM5 0,75 0,50 VALID Sumber: Hasil pengolahan dengan program LISREL 2015 Dari Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari uji validitas dengan analisis faktor konfimatori terdapat indikator yang tidak valid dengan nilai Standardize Loading Factor < 0,50 yaitu indikator dari bahasa mempunyai nilai 0,46 dan indikator dari kesan nilai yang tinggi mempunyai nilai 0,49. Selebihnya indikator dalam variabel nama merek berbahasa asing dinyatakan valid dan dipakai dalam penelitian ini. Indikator yang tidak valid tidak akan digunakan dalam penelitian ini.
53 b. Variabel Kualitas Produk Tabel 4.5 Uji Validitas Kualitas Produk Indikator Standardize Loading Factor Nilai R Kesimpulan (SLF) KP1 0,69 0,50 VALID KP2 0,66 0,50 VALID KP3 0,65 0,50 VALID KP4 0,65 0,50 VALID KP5 0,39 0,50 TIDAK VALID KP6 0,61 0,50 VALID KP7 0,63 0,50 VALID Sumber: Hasil pengolahan dengan program LISREL 2015 Dari Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari uji validitas dengan analisis faktor konfimatori terdapat indikator yang tidak valid dengan niali Standardize Loading Factor < 0,50 yaitu indikator dari umur ekonomis mempunyai nilai 0,39. Selebihnya indikator dalam variabel nama merek berbahasa asing dinyatakan valid dan dipakai dalam penelitian ini. Indikator yang tidak valid tidak akan digunakan dalam penelitian ini.
54 c. Variabel Minat Beli Tabel 4.6 Uji Validitas Minat Beli Indikator Standardize Loading Factor Nilai R Kesimpulan (SLF) MB1 0,66 0,50 VALID MB2 0,52 0,50 VALID MB3 0,49 0,50 TIDAK VALID MB4 0.42 0,50 TIDAK VALID MB5 0,68 0,50 VALID Sumber: Hasil pengolahan dengan program LISREL 2015 Dari Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari uji validitas dengan analisis faktor konfimatori terdapat indikator yang tidak valid dengan niali Standardize Loading Factor < 0,50 yaitu indikator dari kebutuhan mempunyai nilai 0,49. Selebihnya indikator dalam variabel nama merek berbahasa asing dinyatakan valid dan dipakai dalam penelitian ini. Indikator yang tidak valid tidak akan digunakan dalam penelitian ini.
55 2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Hasil pengujian instrumen reliabel apabila mempunyai nilai Alpha Cronbach > 0,60. Adapun hasil pengujian tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian Variabel Nilai Alpha Standar Cronbach Nilai Kesimpulan Nama Merek Berbahasa Asing 0,716 0,60 Reliabel Kualitas Produk 0,840 0,60 Reliabel Minat Beli 0,696 0,60 Reliabel Sumber: Hasil pengolahan degan program SPSS Berdasarkan Tabel 4.7 variabel Nama Merek Berbahasa Asing, Kualitas Produk dan Minat Beli mempunyai nilai Alpha Cronbach > 0,60. Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil survey tersebut reliabel.
56 C. Pengolahan Data Uji Kecocokan Model Pengukuran a. Variabel Nama Merek Berbahasa Asing Dalam pengujian ini 3 indikator teramati tentang Nama Merek Berbahasa Asing yang telah diuji, dengan mendapatkan hasil Chi Square = 0,00, df = 0, P value = 1,00000 dan RMSEA = 0,000 Sumber: Hasil pengolahan dengan program LISREL 2015 Gambar 4.1 Model Pengukuran Variabel Nama Merek Berbahasa Asing Pada Gambar 4.1 dari 3 indikator teramati dalam SEM, terdapat indikator teramati yang mempunyai nilai Standardize Loading Factor 0,50. Yaitu NM3, NM4 dan NM5, sehingga semua model teramati valid dan dapat digunakan dalam model penelitian yaitu :
57 1. Merek J.CO Douts And Coffe yang menggunakan bahasa asing terkesan lebih eksklusif. 2. Merek J.CO Douts And Coffe yang menggunakan bahasa asing mencerminkan gaya hidup (lifestyle) modern. 3. Merek J.CO Donuts And Coffee dapat mencerminkan citra yang berkualitas seperti citra dari Negara Inggris sesuai bahasa yang digunakan. b. Variabel Kualitas Produk Dalam pengujian ini 6 indikator teramati tentang Kualitas Produk yang telah diuji, dengan mendapatkan hasil Chi Square = 15,19, df = 9, P value = 0,08592 dan RMSEA = 0,070 Sumber: Hasil pengolahan dengan program LISREL 2015 Gambar 4.2 Model Pengukuran Variabel Kualitas Produk
58 Pada Gambar 4.2 dari 6 indikator teramati dalam SEM, terdapat indikator teramati yang mempunyai nilai Standardize Loading Factor 0,50. Yaitu KP1 KP2 KP3 KP4 KP6 KP7, sehingga semua model teramati valid dan dapat digunakan dalam model penelitian yaitu : 1. Kemasan produk J.CO Donuts and Coffee yang menarik menunjukkan kualitasnya. 2. Gerai J.CO Donuts and Coffee bersih dan nyaman. 3. Ragam variasi tampilan dan rasa produk J.CO Donuts and Coffee memuaskan. 4. Produk J.CO Donuts and Coffee perlu melakukan inovasi baru. 5. Informasi harga dan menu produk J.CO Donuts and Coffee mudah didapatkan.
59 c. Variabel Minat Beli Dalam pengujian ini 3 indikator teramati tentang Minat Beli yang telah diuji, dengan mendapatkan hasil Chi Square = 0,00, df = 1, P value = 0,00000 dan RMSEA = 0,000 Sumber: Hasil pengolahan dengan program LISREL 2015 Gambar 4.3 Model Pengukuran Variabel Minat Beli Pada Gambar 4.3 dari 3 indikator teramati dalam SEM, terdapat indikator teramati yang mempunyai nilai Standardize Loading Factor 0,50. Yaitu MB1 MB2 MB5, sehingga semua model teramati valid dan dapat digunakan dalam model penelitian yaitu : 1. Merek J.CO Donuts and Coffee yang menggunakan bahasa asing menarik perhatian anda terhadap produk tersebut.
60 2. Kualitas produk J.CO Donuts and Coffee membangkitkan minat beli anda terhadap produk tersebut. 3. Saya memikirkan atau berdiskusi sebelum timbul minat membeli produk J.CO Donuts And Coffee. D. Uji Kecocokan Keseluruhan Model Pengukuran Setelah menemukan model secara keseluruhan, model ini kemudian dianalisis untuk melihat kecocokan dengan data. Setelah itu akan dihitung Construct Reability dan Variance Extracted dari masing-masing variabel laten, langkah kedua dengan menambahkan model struktural asli pada model CFA (Wijayanto, 2008). Model Hybrid ini kemudian diestimasi dan dianalisis untuk melihat kecocokan secara keseluruhan dan evaluasi terhadap model strukturalnya. Pengerjaan SEM (Structural Equation Modeling) pada penelitian ini menggunakan program LISREL 8.70 by Karl G. Joreskog & Dag Sorbom. Hasil uji kecocokan model pengukuran ditunjukan pada table 4.8, dan gambar model pengukuran dapat dilihat pada gambar 4.4.
Sumber: Hasil pengolahan dengan program LISREL 2015 Gambar 4.4 Model Pengukuran Konstruk Variabel Penelitian 61
62 TABEL 4.8 HASIL UJI KECOCOKAN MODEL STRUKTURAL No. Ukuran GOF Tingkat Target Kecocokan 1 Root Mean Square Error of RMSEA 0,08 Appoximation (RMSEA) P P 0,50 (close Fit) Hasil Tingkat Estimasi Kecocokan 0,078 Good Fit 2 Normed Fit Index(NFI) NFI 0,90 0,91 Good Fit 3 Non-Noormed Fit Index NNFI 0,90 0,94 Good Fit (NNFI) 4 Comparative Fit Index CFI 0,95 0,95 Good l Fit (CFI) 5 Incremental Fit Index (IFI) IFI 0,90 0,95 Good Fit 6 Relative Fit Index (RFI) RFI 0,90 0,88 Marginal Fit 7 Goodnees of Fit Index GFI 0,90 0,90 Good Fit (GFI) 8 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) AGFI 0,90 0,85 Marginal Fit Sumber : Hasil Pengolahan data dengan program LISREL 2015 Model pengukuran konstruk variabel penelitian tersebut Good Fit karena mempunyai nilai RMSEA < 0,08 yaitu 0,078 sehingga tidak diperlukan modifikasi model. Sesuai dengan Goodness of fit dikatakan suatu model dapat dinilai fit apabila mempunyai nilai RMSEA 0,08. E. Uji Kecocokan Model Struktural (Uji T) Wijanto, 2008 mengatakan bahwa uji kecocokan model struktural terdiri dari uji kecocokan keseluruhan model dan analisis hubungan kausal. Hubungan kausal antar variabel dikatakan signifikan bisa dilihat pada uji kausalitas. Hasil kecocokan keseluruhan model dapat dilihat pada gambar 4.5 dan tabel 4.9
Sumber : Hasil pengolahan data dengan program LISREL 2015 Gambar 4.5 Model Struktural (T-Values) 63
64 TABEL 4.9 HASIL UJI KECOCOKAN STRUKTURAL MODEL PENELITIAN No. Ukuran GOF Tingkat Target Kecocokan 1 Root Mean Square Error of RMSEA 0,08 Appoximation (RMSEA) P P 0,50 (close Fit) Hasil Tingkat Estimasi Kecocokan 0,078 Good Fit 2 Normed Fit Index(NFI) NFI 0,90 0,91 Marginal Fit 3 Non-Noormed Fit Index NNFI 0,90 0.94 Marginal Fit (NNFI) 4 Comparative Fit Index CFI 0,95 0,95 Marginal Fit (CFI) 5 Incremental Fit Index (IFI) IFI 0,90 0.95 Good Fit 6 Relative Fit Index (RFI) RFI 0,90 0,88 Good Fit 7 Goodnees of Fit Index GFI 0,90 0,90 Good Fit (GFI) 8 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) AGFI 0,90 0,85 Marginal Fit Sumber : Hasil pengolahan data dengan menggunakan program LISREL 2015 Dari tabel 4.9 terlihat bahwa nilai kecocokan model menunjukan nilai yang bagus artinya secara keseluruhan nilai kecocokan menunjukan good fit. F. Pengujian Hipotesis Penelitian Setelah didapatkan model struktural dengan Goodnees of fit yang baik, maka langkah berikutnya adalah melakukan uji hipotesis. Pada penelitian ini ada 3 hipotesis seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dan pengujian dilakukan dengan melihat signifikansi tiap hubungan variabel. Nilai signifikansi (α) yang digunakan sebesar 0,10 atau 10% dengan nilai t sebesar 1,96 (Wijanto, 2008). Hal tersebut mengingat proses pengumpulan data melibatkan responden yang cukup banyak dan beragam dan merupakan Convenience Sampling yang memiliki resiko error yang tinggi.
65 Nilai hasil estimasi atas hubungan kausal dari model struktural yang diuji dan hasil pengujian hipotesis dengan nilai t masing-masing hubungan dapat dilihat pada tabel 4.10 (keterangan : dikatakan berpengaruh apabila nilai t-values 1,96) sebagai berikut : TABEL 4.10 HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis Structural Path T-Values Keterangan Kesimpulan H1 Nama Merek 4,74 Data Nama merek Berbahasa Asing Minat Beli mendukung hipotesis berbahasa asing berpengarung signifikan terhadap minat H2 Kualitas Produk Minat Beli H3 Nama Merek Berbahasa Asing Kualitas Produk 2,02 Data mendukung hipotesis 6,56 Data mendukung hipotesis beli Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli Nama merek berbahasa asing berpengaruh signifikan terhadap kualitas produk G. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Nama Merek Berbahasa Asing Terhadap Minat Beli Berdasarkan Tabel 4.10, diketahui bahwa variabel nama merek berbahasa asing berpengaruh positif terhadap variabel minat beli. Hal ini ditunjukan dengan nilai t-value sebesar 4,74 lebih besar dari t-tabel sebesar 1,96. Hal ini menunjukan bahwa nama merek berbahasa asing dari J.CO Donuts And Coffe cukup kuat
66 untuk menarik minat beli konsumen. J.CO begitulah panggilan akrab konsumen kepada produk penghasil donat dan kopi Dimana merek merupakan sebuah identitas yang kuat untuk memegang peranan penting dalam penjualan suatu produk. Penelitian ini sama dengan peneliti sebelumnya ( Siti Purnamasari, 2014) yang menyatakan bahwa nama merek berbahasa asing (foreign branding) berpengaruh terhadap minat beli, dimana perceived product advantage dan brand image sebagai variabel interveningnya. 2. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Berdasarkan Tabel 4.10, diketahui bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif terhadap variabel minat beli. Hal ini ditunjukan dengan nilai t- value sebesar 2,02 lebih besar dari t-tabel sebesar 1,96. Pelanggan juga sangat sangat memperhatikan kualitas produk yang ditawarkan J.CO, karena apa yang mereka beli akan mereka rasakan. Kualitas yang terjamin akan menjadi nilai yang akan berdampak pada minat beli seseorang. Nilai t-value pada variabel kualitas produk terhadap minat beli cukup kecil, artinya J.CO harus meningkatkan atributatribut yang menunjang kulitas produknya. Penelitian ini sama dengan peneliti sebelumnya (Saidani, 2012) yang menyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli dengan nilai t 2,18. Hal ini menyatakan bahwa kualitas produk menjadi hal yang menentukan sebagai bahan pertimbangan konsumen sebelum timbul minat beli.
67 3. Pengaruh Nama Merek Berbahasa Asing Terhadap Kualitas Produk Berdasarkan Tabel 4.10, diketahui bahwa variabel nama merek berbahasa asing berpengaruh positif terhadap variabel kualitas produk. Hal ini ditunjukan dengan nilai t-value sebesar 6,56 lebih besar dari t-tabel sebesar 1,96. Hal ini menunjukan bahwa merek dengan menggunakan bahasa asing (inggris) akan menimbulkan kualitas tertentu pada produk. Merek dalam bahasa asing sah-sah saja, bahkan menjadi bagian dari strategi marketing perusahaan, sehingga dapat mengangkat sebuah merek dan produknya menjadi lebih prestise. Penelitian ini sama dengan penelitian sebeluamnya ( Paragus dan Rina Suthia Hayu, 2014) yang menyatakan bahwa merek asing berpengaruh signifikan terhadap kesan kualitas produk. Hal ini menyatakan keberhasilan produsen dalam mengembangkan serta menimbulkan citra yang baik untuk sebuah produk melalui merek berbahasa asing, akan menimbulkan persepsi terhadap kualitas produk yang baik dimata konsumen.