MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PROBLEM POSING UNTUK MEMPERBAIKI KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI JURUSAN TEKNIK PERMESINAN SMKN 2 DEPOK SLEMAN

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes, Building Construction

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA ANTARA STRATEGI KOOPERATIF METODE PROBLEM POSING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR

oleh: Nur Ikomah, NIM Nanie Asri Yuliati

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

BAB III METODE PENELITIAN

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR GAMBAR TEKNIK MESIN

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG

STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT

PENGARUH PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY (DUA TINGGAL DUA TAMU) TERHADAP PEMAHAMAN FAKULTAS PSIKOLOGI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian di SMP Nurul Iman Palembang

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Salopa) Abstract

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN CAROSUSEL FEEDBACK TERHADAP KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GAMPING JURNAL SKRIPSI

ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Abstrak. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif, Word square, Koloid dan Prestasi Belajar. Abstract

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe TSOS, Prestasi Belajar ABSTRACT

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Dwi Wahyu Puspita Sari dan Suripno/Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra Barat 2)

Key Words: Question Student Have (QSH), Learning achievement, Solubility and solubility product.

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

Journal of Mechanical Engineering Learning

PERBEDAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DENGAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOGA DASAR DI SMK NEGERI 1 KALASAN

Program studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENGARUH SOFTWARE MIND MAPPING INTERACTIVE TERHADAP MOTIVASI PEMBELAJARAN IPA SD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING METODE TSTS TERHADAP PEMAHAMAN MENGENAI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh HAMDA WARA

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

APPLIED BUZZ GROUP METHOD FOR STUDENT ACHIEVMENT LEARNING ON THE SUBJECT COLLOID CLASS XI SMA PGRI PEKANBARU

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

KEEFEKTIFAN STRATEGI TRANSITION-ACTION-DETAILS (TAD) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PENGASIH KULON PROGO

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY DI SMKN 1 BUKITTINGGI

memiliki tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yakni siswa terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa diajarkan kepada siswa agar mampu

NURMALIATI

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

Transkripsi:

Meningkatkan Prestasi Belajar (Ali Akbar Yulianto) 1 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS IMPROVING K3 SUBJECT LEARNING ACHIEVEMENT AT SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA USING TS-TS METHOD Oleh: Ali Akbar Yulianto, Prodi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, akbar_van02@yahoo.com Abstrak Prestasi belajar K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) di SMK Cokroaminoto Banjarnegara telah ditingkatkan menggunakan metode two stay two stray (TS-TS). Populasi penelitian semu ini adalah seluruh siswa kelas XI Teknik Pemesinan berjumlah 89 siswa. Sample penelitian, Kelas XI TP1 (32 siswa) sebagai kelompok dan kelas XI TP2 (32 siswa) sebagai kelompok ditentukan menggunakan teknik simple random sampling. Validitas instrumen tes diuji dengan korelasi product moment sedang reliabilitas dihitung dengan persamaan KR-21 dan diperoleh nilai koefisien 0,496. Data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest dianalisis menggunakan uji-t. Hasil analisis menunjukan thitung 4,176 > ttabel 1,696 dengan taraf signifigan α=0,05 dan df=31. Hal ini menunjukan ada perbedaan hasil belajar yang signifigan antara kelompok dan. Siswa menjadi lebih aktif dan tidak bosan. Kata kunci: Two Stay Two Stray, Pembelajaran K3, Prestasi Belajar Abstract Learning achievement of K3 (health and safety) subject at SMK Cokroaminoto Banjarnegara has been improved using two stay two stray (TS-TS) method. Population of these quasi-experiment research were all of 89 students of XI grade Machining Technique. Research sample which are XI TP1 class (32 students) as control group and XI TP2 as experimental group determined by simple random sampling technique. The test instrument validity was tested by product moment correlation while the reliability was calculated by equation KR-21 and obtained coefficient of 0.496. Data resulted from pretest and posttest analyzed using t-test. Analysis result shows that tcalculated 4,176 > ttable 1,696 on significance level of α=0,05 and df=31. This shows that there is significant differences on learning achievement of experiment and control group. Students become more active and not bored. Keywords: Two Stay Two Stray, Health and safety learning, Learning achievement PENDAHULUAN Berdasar prestasi semester sebelumnya yang diperoleh siswa teknik pemesinan kelas XI SMK Cokroaminoto 2 Banjarnegara yang sudah diatas KKM, masih terjadi permasalahan yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar yaitu cara mengajar yang monoton yang masih digunakan guru yaitu metode ceramah. Metode tersebut mengakibatkan kebosanan pada siswa sehingga siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar. Suatu metode pembelajaran alternatif diperlukan agar bisa merangsang dan meningkatkan keaktifan siswa agar prestasi belajar siswa dapat maksimal. Berdasar hasil observasi pada siswa kelas XI Teknik Pemesinan di SMK Cokroaminoto 2 Banjarnegara diketahui kekurangan-kekurangan proses belajar mengajar yaitu siswa kurang aktif mengikuti pembelajaran, materi pembelajaran kurang tersampaikan dengan baik, guru masih menjadi satu-satunya sumber informasi pada saat pembelajaran, kurang adanya timbal balik antara siswa dengan guru, dan hasil prestasi belajar yang kurang maksimal. Berdasar permasalahan tersebut, maka perlu digunakan metode pembelajaran baru dan dapat merangsang keaktifan siswa. Salah satu metode pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran Problem Posing. Pada metode TS-TS ini siswa dituntut untuk belajar secara bersama-sama siswa lain agar lebih aktif sehingga menimbulkan semangat untuk belajar secara bersama-sama. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode pembelajaran yang bisa merangsang

2 E-Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Volume 2, Nomor 5, Tahun 2014 keaktifan siswa yaitu menggunakan metode TS- TS. Metode pembelajaran TS-TS (Dua Tinggal Dua Tamu) dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992) dan bisa dikembangkan dengan teknik kepala bernomor, dan teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan semua tingkat usia anak-anak. Metode TS-TS yang telah diterapkan oleh Titik Hariyani, dkk (2013) pada mata pelajaran PKn menunjukkan rata-rata aktivitas siswa siklus I sebesar 54,32 cukup, siklus II sebesar 72,71 aktif dan siklus III sebesar 79,93 aktif. Dengan demikian terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 18,39 dan dari siklus II kesiklus III sebesar 7,22. Sejalan dengan itu, terdapat peningkatan hasil belajar siswa disetiap siklusnya. Rerata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 64,74 menjadi 69,74 pada siklus II dan meningkat pada siklus III menjadi 77,37. Sedang Uswatun Khasanah (2011) menelaah keefektifan penggunaan metode (TS-TS) pada pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman di SMA N I Sedayu menyatakan terdapat perbedaan prestasi membaca yang signifikan antara peserta didik yang diajar menggunakan metode pembelajaran (TS-TS) dengan peserta didik yang diajar dengan menggunakan metode konvensional. METODE PENELITIAN Penelitian ini menerapkan metode penelitian karena metode ini merupakan salah satu metode yang dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kasual (sebab-akibat). Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode. Desain penelitian yang digunakan adalah Subjek Random Design Pretest-Posttest Group (Randomized subjects, Pretest-Posttest Group Design). Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Pemesinan siswa SMK Cokroaminoto 2 Banjarnegara kelas TP 1 (32 siswa) dan kelas TP2 (32 siswa). Prosedur Penerapan metode TS-TS pada pelajaran K3 materi bahan beracun dan berbahaya pada kelompok terdiri dari beberapa tahap: 1. Siswa dikelompokan secara acak tanpa memperhatikan kemampuan akademik dan latar belakang siswa. 2. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar kerja siswa berisi tugas-tugas yang harus dipelajari siswa sesuai kelompoknya masing-masing. 3. Siswa mempelajari materi pada lembar kerja bersama kelompoknya dengan cara berdiskusi. 4. Setelah tiap kelompok menyelesaikan masalah yang diberikan, dua orang siswa dari setiap masing kelompok bertamu kekelompok lain untuk memperoleh informasi dari kelompok tersebut, sedang anggota kelompok yang lain tetap tinggal dalam kelompok dan bertugas menyampaikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka yang datang. 5. Setelah memperoleh informasi dari anggota kelompok lain yang tinggal, tamu mohon diri dan kembali kekelompoknya masing-masing untuk mencocokan hasil kerja mereka. Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Data diperoleh dari hasil nilai pre-test dan post-test. Instrumen yang digunakan adalah tes yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Tes dilakukan dalam dua tahap yaitu pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mendapatkan perlakuan dan posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mendapatkan perlakuan. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 8 29 Januari 2014 di SMK Cokroaminoto 2 Banjarnegara, Jl. Let. Jend. Soeprapto 221, Wangon, Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara 53417. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif meliputi: mean, median, modus, standart deviasi. Analisis uji hipotesis

meliputi: Uji persyaratan hipotesis (uji normalitas dan uji homogenitas) dan uji hipotesis (uji-t). HASIL PENELITIAN Uji Deskriptif Hasil nilai pre-test dan post-test kelompok dan sebelum dan sesudah mendapatkan treatment dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Rangkuman nilai pre-test dan post-test kelompok dan Sumber Nilai tertinggi Nilai terendah Uji Persyaratan Hipotesis Uji normalitas data menggunakan uji liliefors. Sampel berditribusi normal jika L hitung < L tabel pada taraf signifikan α = 0,05. Tabel 2 menyajikan rangkuman hasil uji normalitas. Tabel 2. Rangkuman uji normalitas Rata-rata SD 85 40 71,55 11,13 90 45 71,09 11,34 100 65 85,16 9,54 95 50 76,09 11,34 Sumber χ 2 h χ 2 t Df Keterangan 13,00 16,9 9 χ 2 h < χ 2 t = normal 15.37 16,9 9 χ 2 h < χ 2 t = normal 5,500 14,1 7 χ 2 h < χ 2 t = normal 16.23 16,9 9 χ 2 h < χ 2 t = normal Hasil dari uji normalitas menunjukkan L hitung < L tabel, dengan demikian dapat disimpulkan data pre-test dan post-test memiliki sebaran data yang berdistribusi normal, maka uji persyaratan berikutnya bisa dilakukan. Pengujian homogenitas menggunakan uji kesamaan kedua varians yaitu uji F. Jika F hitung < F tabel maka Ho ditolak dan jika F hitung < F tabel maka Ho diterima. Setelah dilakukan uji homogenitas variansi data pre-test diketahui nilai Meningkatkan Prestasi Belajar (Ali Akbar Yulianto) 3 F hitung sebesar 0,276 dengan df 22. Nilai F tersebut dikonsultasikan dengan nilai F tabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dan df 22 adalah 2,34. Oleh karena F hitung lebih kecil dari pada F tabel (F hitung : 0,276 < F tabel : 2,34) maka data pre-test tersebut mempunyai variansi yang homogen. Uji homogenitas variansi terhadap data post-test menghasilkan nilai F hitung sebesar 1,276 dengan df 22. Nilai F tersebut dikonsultasikan dengan nilai F tabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dan df 9 adalah 2,34. Oleh karena F hitung lebih kecil dari pada F tabel (F hitung : 1,276 < F tabel : 2,34) maka data post-test tersebut mempunyai variansi yang homogen. Rangkuman hasil uji homogenitas tampak pada tabel 3. Tabel 3. Hasil uji homogenitas Sumber F hitung F tabel df Keterangan 0,276 2,34 22 F hitung < F tabel = homogen 1,276 2,34 22 F hitung < F tabel = homogen Uji Hipotesis Berdasarkan hasil uji-t diketahui besarnya t hitung post-test adalah 4,176 dengan df 31. Kemudian nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan nilai t tabel pada taraf signifikansi α = 0,05 df 31 diperoleh t tabel 1,696. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar daripada t tabel (t hitung : 4,176 > t tabel : 1,696). Hasil uji-t tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok dan. PEMBAHASAN Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TS-TS agar siswa saling bekerja sama, saling membelajarkan antar siswa dapat membuat siswa aktif sehingga guru tidak menjadi satu-satunya sumber informasi/pengetahuan didalam kelas, siswa tidak cenderung bosan pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar dikelas berlangsung dengan kegiatan-kegiatan didalam metode TS-TS. Dengan demikian setiap siswa akan muncul rasa ketergantungan yang positif sehingga hal tersbut akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hasil penelitian menggunakan uji-t pada

4 E-Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Volume 2, Nomor 5, Tahun 2014 data post-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar K3 materi bahan beracun dan berbahaya yang signifikan antara peserta didik kelas XI SMK Cokroaminoto 2 yang diajar menggunakan metode pembelajaran TS-TS dengan peserta didik yang diajar dengan metode ceramah. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji-t diketahui t hitung post-test adalah 4,176 dengan df 31. Pada taraf signifikansi α = 0,05 dan df 31, diperoleh t tabel 1,696. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar daripada t tabel (t hitung = 4,176 > t tabel = 1,696). Dari segi nilai, perlakuan metode TS-TS pada pembelajaran K3 materi bahan beracun dan berbahaya menunjukkan adanya perbedaan prestasi belajar. Kelompok ekperimen yang mendapat pengajaran dengan metode TS-TS mempunyai rata-rata nilai 85,16 untuk post-test. Sementara kelompok yang diajar materi sama namun menggunakan metode ceramah hanya mendapatkan nilai rata-rata 76,10 untuk post-test dengan instrumen tes yang sama dengan yang diberikan untuk kelompok. Dalam metode TS-TS ini peserta didik bukan hanya belajar dan menerima apa yang disajikan oleh guru dalam proses belajar mengajar, melainkan bisa juga belajar dari peserta didik lainnya dan sekaligus berkesempatan untuk membelajarkan siswa lain. Proses pembelajaran dengan metode TS-TS ini mampu merangsang dan menggugah potensi siswa secara optimal dalam suasana belajar pada kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang siswa. Pada saat siswa belajar dalam kelompok berkembang suasana belajar yang terbuka dalam dimensi kesetaraan, karena pada saat itu terjadi proses belajar kolaboratif dalam hubungan pribadi yang saling membutuhkan. Proses pembelajaran seperti dijelaskan di atas sangat berbeda dengan proses pembelajaran dengan metode ceramah yang sangat sering masih digunakan oleh guru dalam KBM di sekolah. Dalam metode ceramah, guru menjadi inti dan fokus dari KBM, sementara peran siswa dapat dikatakan pasif. Siswa tidak diberi kesempatan banyak untuk mengemukakan pendapat dan berdiskusi dengan siswa yang lainnya. KBM hanya terjadi satu arah dari guru dan siswa menjadi objek, sehingga terdapat kecenderungan peserta didik merasa bosan dan tidak tertarik dengan materi yang disampaikan. Penggunaan TS-TS membuat pembelajaran K3 menjadi lebih mudah. Dengan metode ceramah peserta didik lebih cenderung bersifat pasif hanya menerima penjelasan dari guru saja. Padahal, dalam pembelajaran mata diklat K3 hal yang mutlak diperlukan adalah pemahaman peserta didik akan pentingya K3. Pemahaman ini akan sulit dicapai tanpa partisipasi aktif dari peserta didik itu sendiri. Kecenderungan sikap pasif dalam pembelajaran mata diklat K3 membuat peserta didik kurang mengetahui pentingnya K3 sehingga pada akhirnya mereka tidak mampu mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik dan imbasnya penilaian hasil yang didapatpun menjadi rendah. Dengan metode TS-TS, kesulitan di atas dapat diatasi. Metode ini menciptakan suasana pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam kelompok secara bergotong-royong (kooperatif) dan menimbulkan suasana belajar nyaman, partisipatif dan menjadi lebih hidup, sehingga teknik pembelajaran ini mendorong timbulnya gagasan yang lebih bermutu dan dapat meningkatkan kreativitas siswa. Pembelajaran mata diklat K3 dengan metode TS-TS juga dapat meningkatkan daya nalar dan daya pikir siswa yang tentunya sangat diperlukan atau bahkan dapat dikatakan mutlak diperlukan dalam pemahaman pentingnya K3 karena siswa terbiasa untuk berfikir dan bertukar fikiran antar anggota kelompok, serta dapat mengurangi kegiatan menghafal seperti yang selama ini lazim diandalkan oleh peserta didik dalam mempelajari suatu mata pelajaran. Dengan metode diskusi yang kooperatif dan partisipatif ini, maka peserta didik akan dapat merasakan bahwa berpikir itu jauh lebih baik dari pada hanya sekedar menghafal. SIMPULAN Penerapan metode pembelajaran TS-TS dapat menghilangkan rasa bosan siswa pada saat kegiatan belajar mengajar didalam kelas. Siswa

lebih aktif dalam menyelesaikan tugas dan saling membelajarkan antara siswa yang lain. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelompok dan terbukti dari t hitung post-test pada uji-t adalah 4,176 dengan df 31 lebih besar dari t tabel 1,696 taraf signifikansi α = 0,05 dan df 31, (t hitung = 4,176 > t tabel = 1,696). Meningkatkan Prestasi Belajar (Ali Akbar Yulianto) 5 SARAN Dalam penerapan metode pembelajaran TS-TS, sebelum kegiatan berlangsung guru/ peneliti sebaiknya telah mempersiapkan berbagai perangkat pembelajaran yang akan digunakan, seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), tugas kelompok dan pembagian kelompok yang di pilih secara acak, sehingga penerapan metode TS-TS dapat berjalan lancar. Pada saat proses TS-TS berlangsung, peneliti diharapkan selalu mendampingi siswa untuk aktif dan mengarahkan siswa dalam langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penerapan metode ini agar siswa terbiasa untuk langkah-langkah selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Titik Hariyani, dkk. (2013). Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray Pada Mata Pelajaran PKn, Jurnal Pedagogi, 1 (3). Uswatun Khasanah. (2011). Keefektifan Penggunaan Metode Two Stay Two Stray (TS-TS) Pada Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Jerman DI SMA N I Sedayu Diakses tanggal 2 Februari 2014 dari http://eprints.uny.ac.id/4332/1/uswatun% 20Khasanah_04203241030.pdf Anita Lie. (2002). Cooperative Learning, Jakarta: PT. Grasindo. Setiawan, Tia. 1980. Kesehatan Kerja dan Tata Laksana Bengkel, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sugiyono. 2010. Metode Penenlitian Pendidikan, Bandung: ALFABETA.