PENUMBUHAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL PERAK PADA SUBSTRAT PADAT

dokumen-dokumen yang mirip
PENUMBUHAN NANOPARTIKEL PERAK DENGAN METODE SEED-MEDIATED GROWTH GROWTH OF SILVER NANOPARTICLES BY USING SEED-MEDIATED GROWTH METHOD

PENUMBUHAN NANOPARTIKEL TITANIUM DIOKSIDA PADA SUBSTRAT FTO DENGAN METODE ELEKTRODEPOSISI. Saidatun Khofifah *, Iwantono, Awitdrus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nanoteknologi adalah ilmu dan rekayasa dalam menciptakan material, struktur fungsional, maupun piranti alam

KARAKTERISASI SIFAT OPTIK BAHAN STRONTIUM TITANAT (SrTiO 3 ) DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI ULTRAVIOLET-VISIBLE (UV-Vis)

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NANOPARTIKEL PERAK SEBAGAI BAHAN ADITIF DALAM BATAKO TERHADAP POROSITAS DAN KUAT TEKAN BATAKO

SINTESIS DAN KARAKTERISASI MAGNESIUM OKSIDA (MgO) DENGAN VARIASI MASSA PEG-6000

2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR ZnO

BIOSINTESIS NANOPARTIKEL PERAK DENGAN MENGGUNAKAN TANAMAN SAMBILOTO (Andrographis paniculata Ness) DAN KARAKTERISTIKNYA SKRIPSI BIDANG MINAT BIOFISIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di

STRUKTUR DAN KOMPOSISI KIMIA LAPIS TIPIS BAHAN SEMIKONDUKTOR Sn(Se 0,2 S 0.8 ) HASIL PREPARASI TEKNIK VAKUM EVAPORASI UNTUK APLIKASI SEL SURYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL TITANIUM DIOKSIDA (TiO 2 ) MENGGUNAKAN METODE SONOKIMIA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2013 di

I. PENDAHULUAN. kimia yang dibantu oleh cahaya dan katalis. Beberapa langkah-langkah fotokatalis

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NANOPARTIKEL PERAK TERHADAP POROSITAS DAN KUAT TEKAN BATU BATA MERAH YANG DISISIPKAN LARUTAN NANOPARTIKEL PERAK

SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

III. METODE PENELITIAN

Indo. J. Chem. Sci. 3 (1) (2014) Indonesian Journal of Chemical Science

KARAKTERISASI MIKROSTRUKTUR FEROELEKTRIK MATERIAL SrTiO 3 DENGAN MENGGUNAKAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPY (SEM)

Pengaruh Polietilen Glikol (PEG) Terhadap Ukuran Partikel Magnetit (Fe 3 O 4 ) yang Disintesis dengan Menggunakan Metode Kopresipitasi

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Agustus 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

I. PENDAHULUAN. Lapisan tipis merupakan suatu lapisan dari bahan organik, anorganik, metal,

Bab III Metodologi Penelitian

PENGARUH VARIASI MASSA BAHAN TERHADAP KUALITAS KRISTAL SEMIKONDUKTOR Sn(Se 0,2 Te 0,8 ) HASIL PREPARASI DENGAN TEKNIK BRIDGMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin maju dalam beberapa dekade ini

PENGARUH ph, DAN WAKTU ELEKTRODEPOSISI TERHADAP EFISIENSI ELEKTRODEPOSISI ION PERAK(I) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN AGEN PEREDUKSI ASETON

4 Hasil dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material, Jurusan

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Temperatur dan Waktu Putar Terhadap Sifat Optik Lapisan Tipis ZnO yang Dibuat dengan Metode Sol-Gel Spin Coating

PREPARASI NANOPARTIKEL PERAK DENGAN METODE REDUKSI DAN APLIKASINYA SEBAGAI ANTIBAKTERI PENYEBAB LUKA INFEKSI

PREPARASI DAN KARAKTERISASI PADUAN SEMIKONDUKTOR Sn(Se 0,6 Te 0,4 ) DENGAN METODE BRIDGMAN MELALUI VARIASI WAKTU PEMANASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

dengan panjang a. Ukuran kristal dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan Debye Scherrer. Dilanjutkan dengan sintering pada suhu

PENGARUH SUHU SUBSTRAT TERHADAP KUALITAS KRISTAL LAPISAN TIPIS Sn(Se 0,4 Te 0,6 ) HASIL PREPARASI DENGAN TEKNIK EVAPORASI VAKUM

PENGARUH WAKTU ALUR PEMANASANTERHADAP KUALITAS KRISTAL Sn(S 0,4 Te 0,6 ) HASIL PREPARASI DENGAN TEKNIK BRIDGMAN

BAB 4 DATA DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh waktu annealing terhadap diameter dan jarak antar butir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.

PENGARUH SUHU PADA PROSES SONIKASI TERHADAP MORFOLOGI PARTIKEL DAN KRISTALINITAS NANOPARTIKEL Fe 3 O 4

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

STRUKTUR DAN KOMPOSISI KIMIA LAPISAN TIPIS Sn(So,4Te0,6) HASIL PREPARASI DENGAN TEKNIK EVAPORASI VAKUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STRUKTUR DAN SIFAT OPTIK LAPISAN TIPIS TiO 2 (TITANIUM OKSIDA) YANG DIHASILKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTRODEPOSISI

Jurnal MIPA 36 (2): (2013) Jurnal MIPA.

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas

EFEK KONSENTRASI Cu PADA STRUKTUR DAN SIFAT HANTARAN LISTRIK NANOPARTIKEL CuPt

BAB I PENDAHULUAN. luar biasa dalam penerapan nanosains dan nanoteknologi di dunia industri. Hal ini

SINTESIS NANOPARTIKEL PbS MELALUI METODE SOL-GEL DENGAN EDTA SEBAGAI CAPPING AGENT

Penumbuhan Nanopartikel Paladium dalam Sistem Surfaktan Triner pada Substrat Padat

Tabel 3.1 Efisiensi proses kalsinasi cangkang telur ayam pada suhu 1000 o C selama 5 jam Massa cangkang telur ayam. Sesudah kalsinasi (g)

BAB III EKSPERIMEN. 1. Bahan dan Alat

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik komposit CSZ-Ni dengan

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN

Elektrodeposisi Lapisan Kromium dicampur TiO 2 untuk Aplikasi Lapisan Self Cleaning

III. PROSEDUR PERCOBAAN. XRD dilakukan di Laboratorium Pusat Survey Geologi, Bandung dan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 11. Rangkaian pengukuran karakterisasi I-V.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian

Analisis Struktural Seng Oksida (ZNO) Dari Limbah Dross Galvanisasi

*

IDENTIFIKASI Fase KOMPOSIT OKSIDA BESI - ZEOLIT ALAM

METODOLOGI PENELITIAN

Sintesis Nanopartikel MnO 2 dengan Metode Elektrolisa Larutan KMnO 4

SYNTHESIS THIN LAYER ZnO-TiO 2 PHOTOCATALYSTS SOL GEL METHOD USING THE PEG (Polyethylene Glycol) AS SOLVENTS SCIENTIFIC ARTICLE

Molekul, Vol. 5, No. 1, Mei 2010 : KARAKTERISTIK FILM TIPIS TiO 2 DOPING NIOBIUM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

Metodologi Penelitian

Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi

Pengaruh Pemanasan dan Ethylen Glycol pada Elektrodeposisi Lapisan Tipis Magnetite menggunakan Continue Direct Current

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM BORAT (H3BO3) TERHADAP HASIL KARAKTERISASI NANOKRISTAL TiO2. Abstrak. Abstract

METODE SOL-GEL RISDIYANI CHASANAH M

Aristanto Wahyu Wibowo, A. K. Prodjosantoso & Cahyorini K.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT

PENUMBUHAN LAPISAN TIPIS BARIUM FERRUM TITANAT (BFT) DENGAN METODE SOL GEL

Bab III Metodologi Penelitian

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

SINTESIS LAPISAN TiO 2 MENGGUNAKAN PREKURSOR TiCl 4 UNTUK APLIKASI KACA SELF CLEANING DAN ANTI FOGGING

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN KONDUKTOR TRANSPARAN THIN FILM SnO2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SPRAY PYROLYSIS

Indo. J. Chem. Sci. 3 (1) (2014) Indonesian Journal of Chemical Science

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SERAT NANOKOMPOSIT DARI POLIVINILIDEN DIFLUORIDA (PVDF) DENGAN OKSIDA LOGAM: Ag 2 O-CuO-ZnO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

SINTESIS DAN KARAKTERISASI GRAFENA DENGAN METODE REDUKSI GRAFIT OKSIDA MENGGUNAKAN PEREDUKSI Zn

HASIL DAN PEMBAHASAN Sintesis Partikel Magnetik Terlapis Polilaktat (PLA)

Transkripsi:

PENUMBUHAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL PERAK PADA SUBSTRAT PADAT Rizky Ardie Yani 1*, Iwantono 1, Akrajas Ali Umar 2 1 Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia 2 Institut Kejuruteraan Mikro dan Nanoelektronik (IMEN), Universiti Kebangsaan Malaysia 1* ardierizky@yahoo.com ABSTRACT Silver nanoparticles have been successfully grown on solid substrate. The growth of the particles used wet chemical method which consisted of two steps, seeding and growing steps. The silver nanoparticle growth was carried out by two variations which were surfactant s concentration and ascorbic acid s volume. The UV-Vis spectrum profile of the samples described that the growth of silver nanoparticles of spherical shape was dominated on the ITO, represented as a sharp single peak of the absorption spectra. Its characterization measured by XRD showed that silver nanoparticles had grown on the substrate with crystal orientation (1 1 1) and (2 0 0). The FESEM images depicted that the shape of silver nanoparticles was a spherical shape with their uniform diameter size of 300-650 nm. Keywords: Silver nanoparticle, spherical, UV-Vis, XRD, FESEM ABSTRAK Nanopartikel perak berhasil ditumbuhkan di atas substrat padat. Penumbuhan ini dilakukan dengan metode wet chemical yang terdiri dari dua tahap yaitu seeding dan growing. Penumbuhan nanopartikel perak dengan dua jenis variasi yaitu variasi konsentrasi larutan surfaktan PVP (Polyvynilpyrrolidone) dan variasi volume asam askorbit. Spektrum UV-Vis menunjukkan satu puncak merepresentasikan bahwa partikel yang tumbuh adalah didominasi berbentuk spheris atau bulat diatas ITO, ditunjukkan dalam bentuk satu puncak spektrum penyerapan. Karakterisasi menggunakan XRD menunjukkan bahwa nanopartikel perak telah berhasil ditumbuhkan dengan bidang kisi Kristal (1 1 1) dan (2 0 0). Foto FESEM memperlihatkan bahwa nanopartikel perak tumbuh berbentuk spheris dengan ukuran seragam dengan diameter sekitar 300-650 nm dan terjadi aglomerasi. JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 103

Kata kunci: Nanopartikel perak, bulat, UV-Vis, XRD, FESEM PENDAHULUAN Nanoteknologi memiliki wilayah dan dampak aplikasi yang luas mulai dari bidang material maju, transportasi, ruang angkasa, kedokteran, lingkungan, IT sampai energi. Nanoteknologi mendapat banyak perhatian pada saat ini, karena itu diharapkan tidak hanya dalam komunitas akademis tetapi juga kalangan investor, pemerintah, dan industri (Serrano E, 2009). Nanopartikel ini dapat diproduksi dari bermacam-macam material dengan bentuk yang bervariasi seperti lapisan tipis (thin film), batangan (rod), kawat (wire), tabung (tube) dan bola (sphere) (Liu, 2006). Nanopartikel dapat dibuat dengan menggunakan perak sebagai bahan utama di atas permukaan substrat padat. Bentuk dan ukuran nanopartikel perak sangat penting dalam penentuan sifat optik, listrik, magnet, katalis dan antimikrobanya. Semakin kecil ukuran partikel semakin besar efek antimikroba. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ukuran partikel dalam sintesis yaitu temperatur larutan, konsentrasi garam dan agen pereduksi dan waktu reaksi (Sileikaite, et al.; 2006). Stabilitas nanopartikel memegang peranan yang sangat penting terutama ketika nanopartikel tersebut dikarakterisasi dan diaplikasikan ke dalam sebuah produk (Haryono, et al.; 2008). Penumbuhan nanopartikel perak dapat dilakukan pada berbagai substrat, diantaranya adalah substrat kaca dan Indium Tin Oxide (ITO). Penumbuhan nanopartikel di atas substrat kaca dan ITO bertujuan untuk karakterisasi UV-Vis, yaitu mengetahui besarnya serapan nanopartikel perak tersebut, dan untuk karakterisasi XRD yaitu untuk mengetahui bahwa pada substrat yang digunakan ada jenis nanopartikel yang telah kita tumbuhkan. Penumbuhan nanopartikel di atas substrat ITO untuk karakterisasi FESEM. METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : Timbangan Sartorius, Gelas ukur berukuran 20 ml, Ultra Sonic Bath merk Bronson Sonic 1510, Pipetman, Pure Elga Water, Panasonic turbodry EH 5282, Spatula kimia, Pinset, Botol DI water, Sabun Decon, Spektroskopi UV-VIS (lamda 900), X Ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscopy (SEM), Kaca dan ITO, Silver Nitrate, Trisodium Citrate (TC), Sodium Tetrahydroborate (NaBH 4 ), Ascorbic Acid, Polyvinylpyrrolidone (PVP), Deionized Water (DI Water), Aseton dan Propanol. B. Sintesis Senyawa 1. Pembenihan Nanopartikel (Seeding) Sebanyak 0,5 ml larutan AgNO 3 dicampurkan dengan 0,5 ml larutan Trisodium Citrate dan 20 ml Deionized Water lalu rendam substrat didalam campuran larutan tersebut dan diamkan selama 30 menit. Ditambahkan 0,5 ml larutan Sodium Tetrahydroborate dengan keadaan suhu 0 Celcius ke dalam campuran tersebut lalu diamkan 60 menit. JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 104

Setelah 60 menit, substrat diangkat dari larutan dan dikeringkan. 2. Penumbuhan Nanopartikel (Growing) Sebanyak 20 ml larutan Polyvinylpyrrolidone dicampurkan dengan 0,5 ml larutan AgNO 3 dan larutan Ascorbic Acid. Setelah larutan tercampur, substrat dimasukkan ke dalam campuran larutan lalu didiamkan selama 4 jam. Setelah 4 jam, substrat diangkat dan dikeringkan untuk dikarakterisasi oleh spectrometer UV-Vis, XRD dan FESEM. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Spektrum UV-Vis Pada Gambar 1, spektrum UV-Vis dari sampel dengan variasi konsentrasi larutan Abs (a.u) 0.5 0.45 0.4 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 330 370 410 450 490 530 570 610 650 690 wavelenght (nm) PVP 0,5 mmol, 0,8 mmol, 1 mmol dan 2 mmol menunjukkan bahwa sampel dengan konsentrasi larutan PVP 0,8 mmol memiliki nilai serapan tertinggi yaitu 0,4556 a.u. Dari semua sampel yang dikarakterisasi menggunakan spektometer UV-Vis terlihat bahwa kurva spektrum UV-Vis menunjukkan satu puncak (single peak) yang merepresentasikan bahwa nanopartikel yang tumbuh tersebut berbentuk spheris atau bola. Ke empat sampel memiliki puncak serapan pada panjang gelombang 440-450 nm yang mengindikasikan bahwa nanopartikel yang tumbuh adalah perak dengan intensitas serapan paling tinggi untuk sampel dengan konsentrasi larutan surfaktan PVP 0,8 mmol. PVP 0.5 mmol PVP 0.8 mmol PVP 1 mmol PVP 2 mmol Gambar 1 : Spektrum UV-Vis dari larutan nanopartikel perak dengan variasi konsentrasi larutan PVP Sampel dengan nilai serapan tertinggi, akan dilakukan sintesis dengan variasi volume asam askorbit yaitu 0,10 ml, 0,15 ml, 0,20 ml dan 0,25 ml. Pada Gambar 2, Spektrum UV-Vis menunjukkan bahwa sampel dengan volume asam askorbit 0,20 ml memiliki nilai serapan tertinggi dengan nilai serapan 0.3089 a.u. Sampel dengan variasi volume asam askorbit 0,10 ml, 0,15 ml dan 0,25 JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 105

ml memiliki kurva UV-Vis yang menunjukkan satu puncak (single peak), ini mengindikasikan bahwa nanopartikel yang tumbuh berbentuk spheris atau bola. Sedangkan sampel dengan volume asam askorbit 0,20 ml hampir membentuk dua puncak sehingga mengindikasikan bahwa nanopartikel yang tumbuh memiliki bentuk yang berbeda dengan sampel lain. Morfologi akan diketahui melalui karakterisasi menggunakan FESEM. Abs (a.u) 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 330 370 410 450 490 530 570 610 650 690 wavelenght (nm) AA 0.10 ml AA 0.15 ml AA 0.20 ml AA 0.25 ml Gambar 2 : Spektrum UV-Vis dari larutan nanopartikel perak dengan variasi volume asam askorbit B. Pola XRD Pada Gambar 3 memberikan informasi bahwa sudut (2 theta) Kristal tersebut adalah 38.117 dan 44.278. Selain mendapatkan analisa 2 theta dari substrat tersebut, karakterisasi menggunakan XRD juga memberikan hasil orientasi Kristal dari substrat. Hasil karakterisasi menggunakan XRD menunjukkan nilai hkl untuk substrat tersebut. Nilai hkl dari sampel yang dikarakterisasi adalah (1 1 1) dan (2 0 0). Hasil analisa pola XRD dengan menggunakan aplikasi Eva Diffract Plus Evaluation versi 10. 00. 3 mengkorfirmasikan bahwa sampel tersebut memiliki struktur Kristal FCC (Face Centered Cubic) dan memiliki parameter kisi a=b=c= 4.0862 Ȧ. Gambar 3, memberikan informasi dari substrat yang dikarakterisasi menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) lalu dianalisa menggunakan Eva Diffrac Plus memberikan informasi mengenai partikel yang tumbuh pada substrat dan partikel tersebut adalah perak dengan nomor JCPDS (Joint Committee on Power Diffraction Standard) 00-004-0783 JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 106

Gambar 3 : Hasil analisa XRD dengan menggunakan Eva Diffrac Plus C. Foto FESEM Foto FESEM memperlihatkan bahwa nanopartikel perak tumbuh diatas substrat padat. Gambar 4, menunjukkan morfologi dari sampel dengan konsentrasi larutan PVP 0,8 mmol dan volume larutan asam askorbit 0,10 ml yang sesuai dengan hasil karakterisasi menggunakan UV-Vis bahwa spektrumnya memiliki satu puncak yang mengindikasikan bahwa nanopartikel yang tumbuh berbentuk spheris atau bola. Naopartikel yang tumbuh memiliki ukuran seragam antara 300-650 nm dan terjadi aglomerasi. Gambar 5, menunjukkan. morfologi dari sampel dengan konsentrasi larutan PVP 0,8 mmol dan volume asam askorbit 0,20 ml. Hasil dari karakterisasi UV-Vis menunjukkan bahwa sampel ini memiliki puncak serapan lebih dari satu sehingga mengindikasikan nanopartikel yang tumbuh memiliki bentuk yang berbeda dengan sampel lainnya. Hal ini ditunjukkan oleh gambar 5 bahwa nanopartikel yang tumbuh berbentuk spheris atau bola dan ada juga yang berbentuk balok. Ukurannya seragam antara 300-650 nm dan terjadi aglomerasi JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 107

Gambar 4 : Foto FESEM nanopartikel perak dengan konsentrasi larutan PVP 0.8 mmol dan volume larutan asam askorbit 0.10 ml. (A) Perbesaran 10.000 kali, (B) Perbesaran 50.000 kali, (C) Perbesaran 100.000 kali Gambar 5 : : Foto FESEM nanopartikel perak dengan konsentrasi larutan PVP 0.8 mmol dan volume larutan asam askorbit 0.20 ml. (A) Perbesaran 10.000 kali, (B) Perbesaran 50.000 kali, (C) Perbesaran 100.000 kali. KESIMPULAN Nanopartikel perak telah berhasil disintesis menggunakan metode seedmediated growth di atas substrat padat dengan satu larutan surfaktan, yaitu PVP. Spektrum UV-Vis menunjukkan bahwa penyerapan terjadi mulai dari panjang gelombang λ = 330 nm sampai λ = 690 nm dan puncak penyerapan tunggal menunjukkan bentuk bulat (spheris) dari partikel perak. Pola XRD dari substrat tersebut memiliki orientasi bidang Kristal (1 1 1) dan (2 0 0) serta memiliki struktur Kristal Fae-centered Cubic (FCC). Puncak difraksi terjadi pada sudut 2θ pada 38.117 dan 44.278. Gambar FESEM menunjukkan bahwa nanopartikel perak yang ditumbuhkan di atas ITO memiliki bentuk bulat (spheris) berkelompok dan ada beberapa bentuk lainnya seperti batang (nanorod). Gambar FESEM juga menunjukkan bahwa partikel yang tumbuh di atas substrat ITO JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 108

memiliki ukuran yang beragam dengan kisaran 300-650 nm. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak Universitas Riau dan Dikti yang telah mendanai penelitian yang merupakan bagian dari penelitian Hibah Bersaing Dikti 2012 a. n. Dr. Iwantono M. Phil. DAFTAR PUSTAKA Haryono A., Sondari D., Harmani S.B & Randy M. 2008. Sintesa NAnopartikel Perak dan Potensi Aplikasinya. Jurnal Riset Industri. 2 (3): 155-163 Liu, W.T. 2006. Nanoparticles and Their Biological and Environmental Applications, journal of bioscience and bioengineering. Serrano, E., Rus, G., Martinez, J.G. 2009, Nanotechnology For Sustainable Energy, journal homepage: www.elsevier.com/locate/rser. Sileikaite A., Prosycevas I., Puiso J., Juraitis A. & Guobiene A. 2006. Analysis Of Silver Nanoparticles Produced by Chemical Reduction Of Silver Salt Solution. Materrials Science. Vol. 12 (4) JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 109

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 103