AUTOMORFISME GRAF BINTANG DAN GRAF LINTASAN

dokumen-dokumen yang mirip
GRUP AUTOMORFISME GRAF KIPAS DAN GRAF KIPAS GANDA

GRUP AUTOMORFISME GRAF HELM, GRAF HELM TERTUTUP, DAN GRAF BUKU

EDGE-MAGIC TOTAL LABELING PADA BEBERAPA JENIS GRAPH

AUTOMORFISME GRAF LENGKAP DENGAN PENDEKATAN TEORI GRUP. Mulyono. Abstrak. ( ), dapat disimpulkan bahwa

ENUMERASI DIGRAF TIDAK ISOMORFIK

MATHunesa (Volume 3 No 3) 2014

Edge-Magic Total Labeling pada Graph mp 2 (m bilangan asli ganjil) Oleh Abdussakir

III. BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF. ini merupakan pengembangan dari konsep dimensi partisi dan pewarnaan graf.

ORDER UNSUR DARI GRUP S 4

GRUP DARI AUTOMORFISME GRAF BIPARTISI KOMPLIT

MA3051 Pengantar Teori Graf. Semester /2014 Pengajar: Hilda Assiyatun

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

Penerapan Teorema Bondy pada Penentuan Bilangan Ramsey Graf Bintang Terhadap Graf Roda

SUPER EDGE-MAGIC LABELING PADA GRAPH ULAT DENGAN HIMPUNAN DERAJAT {1, 4} DAN n TITIK BERDERAJAT 4

SPECTRUM DETOUR GRAF n-partisi KOMPLIT

ALTERNATIF PEMBUKTIAN DAN PENERAPAN TEOREMA BONDY. Hasmawati Jurusan Matematika, Fakultas Mipa Universitas Hasanuddin

PELABELAN GRACEFUL SISI BERARAH PADA GRAF GABUNGAN GRAF SIKEL DAN GRAF STAR. Putri Octafiani 1, R. Heri Soelistyo U 2

Suatu graf G adalah pasangan himpunan (V, E), dimana V adalah himpunan titik

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Dua Buah Graf

BAB III MATCHING. Sebelum membahas lebih jauh mengenai optimal assignment problem dan

MENJAWAB TEKA-TEKI LANGKAH KUDA PADA BEBERAPA UKURAN PAPAN CATUR DENGAN TEORI GRAPH. Oleh Abdussakir

MATEMATIKA DASAR PENDIDIKAN BIOLOGI UPI 0LEH: UPI 0716

v 3 e 2 e 4 e 6 e 3 v 4

PELABELAN TOTAL SISI AJAIB PADA GRAF BINTANG

Grup Permutasi dan Grup Siklis. Winita Sulandari

Aplikasi Teorema Polya Pada Enumerasi Graf Sederhana

AUTOMORFISME GRAF BINTANG DAN GRAF LINTASAN SKRIPSI. Oleh: RENI TRI DAMAYANTI NIM

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sampai saat ini terus

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 2 No.6 Tahun 2017 ISSN

2. TINJAUAN PUSTAKA. Chartrand dan Zhang (2005) yaitu sebagai berikut: himpunan tak kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik

Menghitung Jumlah Graf Sederhana dengan Teorema Polya

NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM PELABELAN- γ PADA GRAF LINTANG

BAB 2. Konsep Dasar. 2.1 Definisi graf

BILANGAN KROMATIK GRAF HASIL AMALGAMASI DUA BUAH GRAF TERHUBUNG

Aplikasi Teorema Polya Pada Enumerasi Graf Sederhana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini diberikan beberapa definisi mengenai teori grup yang mendukung. ke. Untuk setiap, dinotasikan sebagai di

BAB III PELABELAN KOMBINASI

Graf dan Operasi graf

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan disajikan beberapa teori dasar yang digunakan sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini

BAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf

PELABELAN TOTAL (a, d)-titik ANTIAJAIB SUPER PADA GRAF PETERSEN YANG DIPERUMUM P (n, 3) DENGAN n GANJIL, n 7

BILANGAN KROMATIK LOKASI DARI GRAF ULAT

Pelabelan Product Cordial Graf Gabungan pada Beberapa Graf Sikel dan Shadow Graph Sikel

BILANGAN RAINBOW CONNECTION DARI HASIL OPERASI PENJUMLAHAN DAN PERKALIAN KARTESIUS DUA GRAF

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.

III. BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF. Bilangan kromatik lokasi graf pertama kali dikaji oleh Chartrand dkk.(2002). = ( ) {1,2,3,, } dengan syarat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi sebagai landasan teori dari penelitian ini.

KARAKTERISASI GRAF POHON DENGAN BILANGAN KROMATIK LOKASI 3

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

PENGANTAR GRUP. Yus Mochamad Cholily Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang

MATHunesa (Volume 3 No 3) 2014

II. KONSEP DASAR GRUP. abstrak (abstract algebra). Sistem aljabar (algebraic system) terdiri dari suatu

KONSTRUKSI PELABELAN SISI AJAIB SUPER PADA GRAF ULAT

KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Pada bab ini akan dijabarkan teori graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf

I.1 Latar Belakang Masalah

SPECTRUM PADA GRAF STAR ( ) DAN GRAF BIPARTISI KOMPLIT ( ) DENGAN

II. KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Graf G adalah himpunan terurut ( V(G), E(G)), dengan V(G) menyatakan

Misalkan dipunyai graf G, H, dan K berikut.

GRAF DIVISOR CORDIAL

BAB 3 FUNGSI. f : x y

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

PELABELAN TOTAL SISI-AJAIB SUPER PADA GRAF DAN GRAF

BAB II LANDASAN TEORI

DIMENSI METRIK PADA GRAF LINTASAN, GRAF KOMPLIT, GRAF SIKEL, GRAF BINTANG DAN GRAF BIPARTIT KOMPLIT

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Konsep Dasar

0,1,2,3,4. (e) Perhatikan jawabmu pada (a) (d). Tuliskan kembali sifat-sifat yang kamu temukan dalam. 5. a b c d

AUTOMORFISME GRAF RODA DAN GRAF TANGGA SKRIPSI. oleh: ANY TSALASATUL FITRIYAH NIM

Sebuah graf sederhana G adalah pasangan terurut G = (V, E) dengan V adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Graf G adalah suatu struktur (V,E) dengan V(G) = {v 1, v 2, v 3,.., v n } himpunan

PELABELAN PRODUCT CORDIAL PADA TENSOR PRODUCT PATH DAN SIKEL

STRUKTUR ALJABAR: RING

II.TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan tentang definisi serta konsep-konsep yang mendukung

STRUKTUR ALJABAR: GRUP

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu cabang matematika yang sangat penting

PELABELAN GRACEFUL PADA GRAF HALIN G(2, n), UNTUK n 3

DEFISIENSI SISI-AJAIB SUPER DARI GRAF KIPAS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan mengenai konsep teori grup, teorema lagrange dan

EKSENTRIK DIGRAF DARI GRAF-GRAF KHUSUS

Gambar 6. Graf lengkap K n

PELABELAN L(2,1) PADA OPERASI BEBERAPA KELAS GRAF

PELABELAN SELIMUT H-AJAIB SUPER PADA KORONASI BEBERAPA KELAS GRAF DENGAN GRAF LINTASAN

DAN DIAMETER. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako Jalan Sukarno-Hatta Km. 9 Palu 94118, Indonesia

SIFAT-SIFAT GRAF KOSET DAN GRAF KONJUGASI DARI GRUP NON KOMUTATIF

DIMENSI METRIK PADA HASIL OPERASI KORONA DUA BUAH GRAF

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF C n K m, DENGAN n 3 DAN m 1

KAJIAN MENGENAI SYARAT CUKUP POLYNOMIAL KROMATIK GRAF TERHUBUNG MEMILIKI AKAR-AKAR KOMPLEKS

PELABELAN TOTAL SISI ANTIAJAIB SUPER PADA GRAF

Bilangan Ramsey untuk Graf Bintang Genap Terhadap Roda Genap

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

PEWARNAAN GRAF: POLINOMIAL KROMATIK DAN TEOREMA INVERSI MOBIUS

TEORI GRUP SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

DIMENSI PARTISI PADA GRAPH HASIL KORONA C m K n. Oleh : Yogi Sindy Prakoso ( ) JURUSAN MATEMATIKA. Company

2 G R U P. 1 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013 Blog: aswhat.wordpress.com

BILANGAN DOMINASI PERSEKITARAN PADA GRAF LENGKAP DAN GRAF BIPARTIT LENGKAP. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang

Transkripsi:

AUTOMORFISME GRAF BINTANG DAN GRAF LINTASAN Reni Tri Damayanti Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Matematika Universitas Brawijaya Email: si_cerdazzz@rocketmail.com ABSTRAK Salah satu topik yang menarik untuk dikaji pada teori graf adalah tentang automorfisme graf. Automorfisme pada suatu graf G adalah isomorfisme dari graf G ke G sendiri. Dengan kata lain, automorfisme graf G merupakan suatu permutasi dari himpunan titik-titik V(G) atau sisi-sisi dari graf G, E(G) yang menghasilkan graf yang isomorfik dengan dirinya sendiri. Jika ϕ adalah suatu automorfisme dari G ke G dan v V(G) maka ntuk mencari automorfisme pada suatu graf, biasanya dilakukan dengan menentukan semua kemungkinan fungsi yang satu-satu, onto, dan isomorfisme dari himpunan titik pada graf tersebut. Sehingga berdasarkan hal itu dapat diketahui dan diuraikan automorfisme graf bintang dan graf lintasan serta penjabarannya. Berdasarkan hasil pembahasan, dapat diperoleh: (1) Graf bintang- (, ) memiliki +1 titik, banyaknya automorfisme dari graf tersebut adalah!. Permutasinya α adalah automorfisme yang harus mengawetkan derajat titik-titiknya, oleh karena itu permutasinya harus berbentuk dan untuk setiap,,,. Jika α, = ( ) fungsi bijektif maka α, merupakan automorfisme; () Dari graf lintasan maka banyaknya automorfisme hanya ada fungsi permutasi yang berbentuk: (a) untuk n genap:, untuk n ganjil: (b) =. dan Kata Kunci: graf bintang,, graf lintasan, isomorfisme graf, automorfisme graf, dan grup simetri PENDAHULUAN Graf didefinisikan sebagai himpunan titik (vertek) yang tidak kosong dan himpunan garis atau sisi (edge) yang mungkin kosong. Himpunan titik dari suatu graf G dinyatakan dengan V(G) dan himpunan sisi dinyatakan dengan E(G). Salah satu topik yang menarik untuk dikaji pada teori graf adalah tentang automorfisme graf. Automorfisme dari suatu graf G merupakan suatu permutasi dari himpunan titik-titik V(G) atau himpunan sisi-sisi dari graf G (E(G)). Dengan kata lain, automorfisme dari suatu graf G adalah isomorfisme dari graf G ke dirinya sendiri, yaitu fungsi yang memetakan ke dirinya sendiri. Pada bab ini akan dibahas mengenai automorfisme suatu graf pada graf bintang dan graf lintasan. Pada graf bintang, teorema yang dibangun adalah (1) banyaknya fungsi permutasi yang automorfisme, () bentuk fungsi permutasi yang automorfisme yaitu titik v 1, yang selalu dipetakan ke dirinya sendiri sedangkan titik lainnya dapat dipetakan ke sebarang titik kecuali v 1. Sedangkan pada graf lintasan, teorema yang dibangun adalah banyaknya fungsi permutasi yang automorfisme dari graf yaitu hanya fungsi yang dibedakan berdasarkan banyak titik genap dan ganjil. Kemudian mengetahui bahwa grup automorfisme dari graf bintang, isomorfik dengan grup simetri dan grup automorfisme dari graf lintasan isomorfik dengan grup siklik orde-. GRAF LINTASAN DAN GRAF BINTANG Definisi 1. Graf lintasan adalah graf yang terdiri dari sebuah lintasan tunggal. Graf lintasan dengan verteks dilambangkan oleh. Perhatikan bahwa memiliki -tepi, dan dapat diperoleh dari graf siklus dengan menghapus sebuah sisi. Contoh 1: P 1 P P P 3 4 Gambar 1. Graf Lintasan Dari gambar 1. di atas, graf P 1 hanya mempunyai satu titik, maka P 1 tidak mempunyai sisi. Pada graf P mempunyai dua titik dan satu sisi. Pada graf P 3 mempunyai tiga titik dan dua sisi. Sedangkan, pada graf P 4 mempunyai empat titik dan tiga sisi. Jadi, penulis dapat menentukan beberapa ciri khusus dari graf lintasan adalah setiap titik ujung dan titik pangkal selalu berderajat 1 dan titik selain titik ujung dan titik pangkal selalu berderajat.

Reni Damayanti Definisi. Suatu graf G lengkap partisi- adalah graf partisi- dengan himpunan-himpunan partisi,,, yang memiliki sifat tambahan yaitu jika dan, maka. Jika, kemudian graf ini dinotasikan dengan,,,. (Order pada bilangan,,, tidak penting.) Ingat bahwa graf lengkap partisi- adalah lengkap jika dan hanya jika 1 untuk semua, dalam hal ini adalah. Jika untuk semua, kemudian graf lengkap partisi- adalah tetap dan dinotasikan dengan. Maka,. Suatu graf bipartisi lengkap dengan himpunan partisi dan, dimana dan, kemudian dinotasikan dengan,. Graf 1, disebut graf bintang. Contoh : G 1 G Gambar Graf Bipartisi Definisi 3. Dua buah graf G 1 dan G dikatakan isomorfik jika terdapat pemetaan satu-satu ϕ antara V(G 1) pada V(G ) sedemikian hingjga misal jika dan hanya jika (ϕ(u)ϕ(v)) E(G ). Jika G 1 isomorfis terhadap G dapat dikatakan bahwa G 1 dan G saling isomorfik dan dapat ditulis G 1 G. Contoh 3: G 1 v 1 v 3 v 5 v v 6 v 1 v 3 v 5 v v 6 u 4 v 1 G 3 u 3 v 7 v 7 v 3 v Pemetaan ϕ: V(G 1) V(G ) didefinisikan oleh: V(G 1 ) V(G ) ϕ v 1 v v 3 Gambar 4. Pemetaan Satu-satu,,, Akan dibuktikan bahwa (v 1,v ), (v 1,v 3), (v 1,), (v,v 3), (v,), (v 3,) E(G 1) jika dan hanya jika (ϕ(v 1),ϕ(v )), (ϕ(v 1),ϕ(v 3)), (ϕ(v 1),ϕ()), (ϕ(v ),ϕ(v 3)), (ϕ(v ),ϕ()), (ϕ(v 3),ϕ()) E(G )., dan,,, dan,,, dan,,, dan,,, dan,,, dan,, Berdasarkan uraian diatas terbukti bahwa G 1 G. Definisi 4 Automorfisme pada suatu graf G adalah isomorfisme dari graf G ke G sendiri. Dengan kata lain automorfisme graf G merupakan suatu permutasi dari himpunan titik-titik V(G). Jika ϕ adalah suatu automorfisme dari G dan vv(g) maka. Contoh 4: Misal diberikan graf G seperti di bawah ini: 1 v 1 v v 3 u 1 G Gambar 3. G1 isomorfik dengan G tetapi tidak Isomorfik dengan G3 u 4 Gambar 5. Graf G Diberikan pemetaan :, maka automorfisme yang mungkin dari graf G di atas adalah: 3 36 Volume No. 1 November 011

Automorfisme Graf Bintang dan Graf Lintasan 1 1 3 3 φ= (1) () (3) 1 1 3 3 φ= (3) (1 ) 1 3 3 1 1 3 1 3 1 1 3 3 1 1 3 3 φ= (1 3) φ= (1 3 ) φ= (1) ( 3) φ= () (1 3) HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini ditentukan banyaknya automorfisme dari masing-masing graf ke dirinya sendiri berdasarkan bentuk-bentuk permutasi yang mengacu pada pemetaan titiknya yang memenuhi fungsi tersebut, dengan pola sebagai berikut: Graf Bintang Pada graf bintang banyaknya automorfisme yang mengacu pada pemetaan titiknya sebagai berikut: Tabel 1. Banyaknya Automorfisme dari G(K, ) G(K, ) Graf Bintang Automorfisme Banyaknya Automorfisme, α = (1)()(3) 1 α = (1)(..) 1 α = (1)()(3)(4) 1, α = (1)(...) 6 α = (1)(.)(..) 3 α = (1)()(3)(4)(5) 1 α = (1)(...) 6, α = (1)(.)(...) 8 4 α = (1)(.)(.)(..) 6 α = (1)(..)(..) 3 α = (1)()(3)(4)(5)(6) 1 α = (1)(...) 4 α = (1)(.)(...) 30, α = (1)(.)(.)(...) 0 10 α = (1)(.)(.)(.)(..) 10 α = (1)(.)(..)(..) 15 α = (1)(..)(...) 0, α = (1)(...) 10 10 Dari penjelasan tentang automorfisme pada graf bintang berdasarkan bentuk-bentuk permutasi yang mengacu pada pemetaan titiknya yang memenuhi fungsi tersebut, maka dapat dibuat tabel banyaknya automorfisme dari kemungkinan banyak fungsi tersebut melalui tempat kedudukan titik-titiknya dengan bentuk fungsi 1 : Tabel Banyaknya Automorfisme Melalui Bentuk Permutasi Titiknya dari, Graf Bintang (, ) Σ fungsi berbentuk, 1 1 1!, 1!, 6 3 1 3!, 4 4 3 1 4!, 10 5 4 3 1 5!, 1 1! Jurnal CAUCHY ISSN: 086-038 37

Reni Damayanti Dari uraian automorfisme graf bintang di atas maka berdasarkan banyak titik dapat dibuat teorema tentang banyak automorfisme dari graf, untuk bilangan asli yang fungsinya berbentuk (1), yaitu sebagai berikut: Teorema 1 Graf bintang- (, ) memiliki +1 titik. Banyaknya automorfisme dari graf tersebut adalah!. Diketahui: misalkan adalah automorfisme dari, ke dirinya sendiri. Akan dibuktikan: dan dengan 1 dan 1. Graf, memiliki 1 titik. Misalkan titik-titiknya adalah,,,,,. Misalkan adalah automorfisme dari, ke dirinya sendiri. Karena α( ) =, yang berarti mengawetkan derajat itu sendiri, sehingga banyaknya titik yang dapat dipermutasikan adalah sebanyak titik, maka permutasinya dapat dirumuskan sebanyak!. Selanjutnya, akan ditunjukkan bahwa dan. Karena derajat titik 1 sehingga juga mengawetkan derajat titiknya. Andaikan dengan 1 dan. 1 Gambar 6. bintang- (, ),,,,,, Jadi, maka bukan automorfisme. pengandaian 1 salah. Jadi, seharusnya pengandaian menjadi 1 atau. Dari teorema 1 di atas, maka dapat diturunkan teorema sebagai berikut: Teorema Grup automorfisme dari graf bintang, isomorfik dengan grup simetri atau,,,. Akan ditunjukkan ada korespondensi satusatu dari anggota, pada,,. Buat pemetaan dari ke, dengan aturan sebagai berikut (contoh dapat dilihat pada lampiran): Jika dengan, 1 Maka Karena dan korespondensinya sama, maka bentuk permutasinya sama. Dapat ditunjukkan bahwa bersifat bijektif dan homomorfisme. Jika, dan,, Maka Jadi, Dengan demikian adalah isomorfisme. Jadi,,,, terbukti. Graf Lintasan Pada graf lintasan banyaknya automorfisme yang mengacu pada pemetaan titiknya sebagai berikut: Graf Lintasan P P 3 P 4 P 5 P 6 Tabel 3 Banyaknya Automorfisme dari G(Pn) G(Pn) Automorfisme Banyaknya Automorfisme β = (1)() 1 β =(1 ) 1 β =(1)()(3) 1 β =(1 3)() 1 β =(1)()(3)(4) 1 β =(1 4)(3) 1 β =(1)()(3)(4)(5) 1 β =(1 5)(4)(3) 1 β =(1)()(3)(4)(5)(6) 1 β = (16)(5)(34) 1 Dari tabel 3 di atas, maka dapat dibuat bentuk umum dari banyaknya fungsi permutasi yang automorfisme sebagai berikut: 38 Volume No. 1 November 011

Automorfisme Graf Bintang dan Graf Lintasan Tabel 4. Bentuk Umum Automorfisme dari G(Pn) G(Pn) Berdasarkan Banyak Titik Genap dan Ganjil Genap Ganjil sebanyak 1 sebanyak 1 Dari uraian automorfisme graf lintasan di atas maka berdasarkan banyak titik dapat dibuat teorema tentang banyak automorfisme dari graf P n, yaitu sebagai berikut: Teorema 3 Dari graf lintasan maka banyaknya automorfisme hanya ada fungsi yang berbentuk: a. Untuk n genap, permutasinya berbentuk: dan = b. Untuk n ganjil, permutasinya berbentuk: dan = a. Untuk n genap, permutasinya berbentuk: mengawetkan derajat titik 1 mengawetkan derajat titik mengawetkan derajat titik mengawetkan derajat titik mengawetkan derajat titik 1 mengawetkan derajat titik 1 Karena graf lintasan ( ) ini jumlah titiknya genap, maka,,,,,,,,,,, Begitu pula untuk,,,,,, Jadi, terbukti automorfisme. Selanjutya, untuk fungsi identitas tidak perlu ditunjukkan karena sudah jelas automorfisme. b. Untuk n ganjil, permutasinya berbentuk: mengawetkan derajat titik 1 mengawetkan derajat titik mengawetkan derajat titik mengawetkan derajat titik mengawetkan derajat titik 1 mengawetkan derajat titik 1 Maka,,,,,,,,,,, Jurnal CAUCHY ISSN: 086-038 39

Reni Damayanti,, Begitu pula untuk,,, Jadi,, adalah automorfisme. Jadi, berdasarkan pada bagian a dan b maka teorema terbukti benar. Setelah mengetahui banyaknya automorfisme graf lintasan ( ) hanya ada fungsi yaitu yang berbentuk: dan untuk genap untuk ganjil, Dari teorema 3 di atas, maka dapat diturunkan teorema sebagai berikut: Teorema 4 Grup automorfisme dari graf lintasan isomorfik dengan grup siklik orde- atau,,. Misalkan,,. Akan ditunjukkan ada korespondensi satusatu dari anggota, pada,. Misalkan = {τ, τ } dan,. Selanjutnya, anggota dikorespondensikan satu-satu pada titik-titik dari sebagai berikut: τ ~ τ ~ untuk genap maupun ganjil Karena dari teorema 3 grup automorfisme graf lintasan dan grup siklik orde- adalah, jadi,,. Selanjutnya, untuk fungsi identitas tidak perlu ditunjukkan karena sudah jelas automorfisme. PENUTUP Dari hasil dan pembahasan, secara umum dapat disimpulkan bahwa: 1. Graf bintang-(, ) memiliki +1 titik. Banyaknya automorfisme dari graf tersebut adalah!. Permutasinya α adalah automorfisme yang harus mengawetkan derajat titik-titiknya, oleh karena itu permutasinya harus berbentuk dan untuk setiap,,,.. Dari graf lintasan maka banyaknya automorfisme hanya ada fungsi yang berbentuk: a. Untuk n genap, permutasinya berbentuk: dan = b. Untuk n ganjil, permutasinya berbentuk: dan = 3. Grup automorfisme dari graf bintang, isomorfik dengan grup simetri atau,,,. 4. Grup automorfisme dari graf lintasan isomorfik dengan grup siklik orde- atau,,. DAFTAR PUSTAKA [1] Wilson, R.J. dan Watkins, J. J. 1990, Graphs An Introductory Approach, Canada: John Wiley and Sons, Inc. [] Chartrand, Gery dan Lesniak, Linda, 1986, Graphs and Digraphs Second Edition, Hal. 5, 10, 50, California: A Division of Wadsworth, Inc. 40 Volume No. 1 November 011