BAB II LANDASAN TEORI. untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Chapter 4 Siklus Pendapatan. By Muhammad Luthfi, S.E.M.Si.

SIKLUS PENDAPATAN. By: Mr. Haloho

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit

BAB II LANDASAN TEORI. mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

LAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. Kebutuhan akan informasi perusahaan, terutama informasi mengenai

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat. umumnya. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi disini bahwa

AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN

LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan

PERTEMUAN 11 : SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebagai landasan bagi peneliti dalam bentuk deskriptif dan tabel sebagai berikut :

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)

Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penelitian ini, yaitu berupa konsep-konsep dan beberapa definisi.

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berjudul Accounting Information System yang diterjemahkan oleh Kikin. terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan.

AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8).

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. mengungkapkan pengertian mengenai informasi dan sistem.

Tiga fungsi dasar yang dilaksanakan oleh Sistem Informasi Akuntansi (SIA).

AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN 14 BUKU BESAR DAN PELAPORAN

AKTIVITAS BISNIS SIKLUS PENDAPATAN

a. Bagian akuntansi personilnya dari lulusan akuntasi minimal D3. Penerapan struktur pengendalian intern tersebut kemudian akan di

APLIKASI SIKLUS PENDAPATAN

TINJAUAN PROSES BISNIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

PDF created with pdffactory Pro trial version

Gusi Ayu Surya Rosita Dewi FEB/Akuntansi

Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas. Pertemuan 11

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TECOM TECHNOLOGY PASIR PENGARAIAN. Nurhamidah Fakulatas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

Analisis Sistem Akuntansi Piutang pada CV Metropolitan Pekanbaru (Dadi Komardi)

APLIKASI SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENERIMAAN TUNAI KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi 2: INTERNAL CONTROL & CASH. Dosen: Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB II LANDASAN TEORI. dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan. Adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardi (2011:3) pengertian sistem adalah : (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem).

ICQ. Internal Control Questionaire. No Pertanyaan Y T Keterangan

BAB II LANDASAN TEORI

SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN POWER SPEED RACING PIMPINAN PERUSAHAAN MANAJER KEUANGAN ADMINISTRASI (PEMBUKUAN) STAF PRODUKSI STAF GUDANG

Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Penjualan pada Home Industry Herman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini adalah pengertian sistem menurut beberapa ahli :

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. GANI TEKNIK. Nama : Maria Yuliani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Riyanti, SE.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, Prinsip, dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Transkripsi:

8 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan beberapa landasan teori yang digunakan untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berbagian bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2001 : 2). Menurut James A. Hall (2001 : 5) bahwa sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen komponen yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose). Nugroho Widjayanto (2001 : 2) menyatakan bahwa : Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian bagian yang saling berinteraksi untu mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, proses, dan output. Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem itu dioperasikan. Proses merupakan aktivitas yang merubah input menjadi output, sedangkan output merupakan hasil operasi. Pengertian menurut Marshall B. Romney, Paul John Steinbart (2006 : 2) adalah : Sistem adalah merupakan rangkaian dari dua atau lebih komponen komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Dari pengertian tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan komponen yang berinteraksi membentuk satu kesatuan dan keutuhan yang komplek didalam komplek tertentu untuk mencapai tujuan umum. 8

9 Sesuatu dapat disebut sebagai sistem apabila memenuhi dua syarat, pertama adalah memiliki bagian bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Bagian bagian itu disebut subsistem atau ada yang menyebutkan sebagai prosedur. Agar sistem dapat berjalan dengan baik maka sub subsistem atau prosedur prosedur itu harus saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Syarat kedua bahwa adanya suatu sistem harus memiliki tiga unsur yaitu input, proses, dan uotput. Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga pada saat sistem dioperasikan. Proses merupakan penggerak yang merubah input menjadi output, sedangkan output merupakan hasil operasi. 2.2 Sistem akuntansi Menurut Mulyadi (2001 : 3) mendefinisikan : Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen untuk memudahkan pengelolaan perusahaan. Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan. 2.3 Tujuan Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi (2001 : 19) tujuan dari penyusunan Sistem Akuntansi adalah : 1. Menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru. 2. Memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya.

10 3. Memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat kenadalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan. Sistem akuntansi hendaknya diarahkan pada ketiga aspek diatas agar sistem berjalan dengan baik. 2.4 Deskripsi kegiatan penjualan Penjualan dilaksanakan oleh perusahaan dagang dengan cara mewajibkan pembeli melakukan harga barang dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu, sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembelli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. Menurut James A Hall (2002 : 225), urutan aktivitas manual yang melalui departemen yang dipengaruhi oleh proses penjualan, adalah : 1. Departemen penjualan Proses penjualan dimulai dari departemen penjualan yang menerima pesanan pelanggan yang menunjukkan jenis dan jumlah barang yang diminta. Pesanan pelanggan tidak dalam format yang standar dan mungkin tidak berbentuk dokumen fisik. Pesanan mungkin diterima melalui surat, telepon, atau dari staff penjualan yang datang ke tempat pelanggan. 2. Departemen Kredit

11 Dalam departemen ini adalah otorisasi transaksi, yang mencakup verifikasi kelayakan pemberian kredit kepada pelanggan. Keadaan penjualan akan menentukan cara pemeriksaan kredit. 3. Prosedur gudang Departemen penjualan mengirim salinan surat pengeluaran barang (stock release disebut juga tiket pengambilan) dari pesanan penjualan ke bagian gudang. Dikumen ini mengidentifikasi barang persediaan yang harus dicari dan diambil dari gudang. 4. Departemen pengiriman Sebelum menerima barang dan salinan surat pengeluaran barang, departemen pengiriman menerima salinan slip pengepakan dan dokumen pengiriman dari departemen penjualan. Slip pengepakan bersama dengan barang dikirim ke pelanggan untuk menggambarkan isi kiriman teresebut. 5. Departemen penagihan Departemen penagihan memainkan peran penting dalam sistem pesanan penjualan. Departemen ini, mengumpulkan informasi tentang transaksi penjualan dan merekonsiliasi, mengasimilasi, dan mendistribusikan informasi ini ke departemen lainnya. 2.4.1 Prosedur Penerimaan Kas 1. Prosedur Ruang Penerimaan Dokumen Ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan permintaan pembayaran. Dokumen ini berisi informasi utama yang diperlukan untuk akun pelanggan.

12 2. Departemen Penerimaan kas Kasir memverifikasi keakuratan dan kelengkapan antara cek dengan permintaan pembayaran. Setiap cek yang hilang dan salah dikirimkan dari ruang penerimaan dokumen dan departemen penerimaan kas diidentifikasikan pada proses ini. 3. Departemen Piutang Dagang Staff departemen piutang dagang melakukan proses pembukuan permintaan pembayaran pada akun pelanggan di buku besar pembantu piutang dagang. 4. Departemen Buku Besar Departemen buku besar menerima voucher jurnal dari departemen penerimaan kas dan rangkuman akun dari departemen piutang dagang. 5. Departemen Kontroler Secara berkala ( mingguan atau bulanan), staff dari departemen kontroler (atau karyawan yang tidak terkait dengan prosedur penerimaan kas) mencocokkan penerimaan kas dengan membandingkan dokumen berikut ini : (1) salinan dari daftar permintaan pembayaran, (2) slip setoran bank yang diterima dari bank, (3) voucher jurnal dari departemen kas dan departemen piutang dagang. Prosedur Penerimaan Kas Dari Penjualan Tunai menurut Kriamiaji (2007 : 269) 1. Petugas penjualan Mula mula petugas penjualan meneima permintaan penjualan dari konsumen. Setalah terjadi kesepakatan transaksi membuat tuket atau nota

13 penjualan sebanyak 2 lembar dan menyerahkan nota tersebut kepada pembeli untuk pembayaran ke kasir. 2. Kasir Menerima kas dan 3 lembar nota penjualan dari pembeli. Selanjutnya nota penjualan didistribusikan sebagai berikut : Lembar ke 1 diserahkan ke pelanggan (untuk pengembalian barang) Lembar ke-2 diteruskan ke bagian audit. Lembar ke-3 diserahkan ke pemegang buku jurnal. Selanjutnya, kasir membuat bukti setor bank sebanyak 2 lembar, kemudian menyetorkan kas tersebut ke bank. 3. Pemegang Buku Jurnal Setelah lembar ke-3 nota penjualan, bagian ini mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas. Secara periodik, bagian ini membuat rekapitulasi jurnal penerimaan kas ke bagian buku besar untuk diproses. 4. Bagian Buku Besar Secara periodik bagian ini menerima rekapitulasi jurnal penerimaan kas dari pemegang buku jurnal, kemudian melakukan proses posting dari jurnal tersebut ke rekening-rekening buku besar yang bersangkutan. 5. Bagian Audit Atas dasar tembusan tiket penjualan yang diterima dari petugas, bagian ini memeriksa nomor urut dokumen. Setiap akhir bulan bagian ini akan menerima laporan bank bulanan beserta tembusan bukti setor bank dari bank. Kemudian setelah seluruh dokumen diterima secara lengkap, bagian

14 ini membandingkan tiket penjualan dan bukti setor bank, setelah itu membuat rekonsiliasi. 2.5 Dokumen Yang Digunakan Menurut Krismiaji (2005 : 271) dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah : 1. Order Penjualan (Sales Order). Ini termasuk dalam jenis transaksi penjualan kredit. 2. Nota Pengiriman (Shipping Notice). Ini termasuk dalam jenis transaksi penjualan kredit. 3. Faktur Penjualan (Sales Invoice). Ini termasuk dalam jenis transaksi faktur penjualan. 4. Nota Penjualan (Sales Ticket). Ini termasuk dalam jenis transaksi penjualan tunai. 5. Bukti Kas Masuk (Remittance Advice). Ini termasuk dalam jenis transaksi penerimaan kas. 6. Memo Kredit (Kredit Memo). Ini termasuk dalam jenis transaksi retur penjualan dan potongan penjualan. 7. Memo, Analisis Umur Piutang, Jurnal Voucher. Ini termasuk dalam jenis penghapusan piutang. 2.5 Laporan Yang Dihasilkan Menurut Krismiaji (2005 : 273) umumnya sebuah sistem memerlukan laporan khusus dalam siklus pendapatan. Jenis laporan khusus ini antara lain laporan bulanan (monthly statement), daftar umur piutang (the aged acccount

15 receivable trial balance), daftar penerimaan kas (remittance list), dan laporan analisis penjualan (sales analysis report). 2.6 Pengendalian Siklus Pendapatan Menurut James A Hall (2007 : 243) Pengendalian (controlling) adalah proses memperngaruhi atau mengarahkan aktivitas sebuah obyek, organisasi, atau sistem. Didefinisikan enam kelompok aktivitas pengendalian internal yang menjadi petunjuk kita dalam membuat dan mengevaluasi proses pengendalian transaksi. Proses tersebut adalah pemisahan tugas, supervisi, catatan akuntansi, pengendalian akses dan, verifikasi independen. 2.6.1 Otorisasi Transaksi Tujuan orotisasi transaksi adalah untuk memastikan bahwa hanya transaksi yang valid yang akan diproses. Otorisasi ini adalah 1. daftar permintaan pembayaran. 2. Penerimaan kas dipisah dari piutang dagang dan akun kas. 2.6.2 Pemisahan Tugas Pemisahan tugas memastikan bahwa tidak ada satu orang atau departemen pun yang memproses transaksi sendiri secara keseluruhan. Jumlah karyawan dan volume transaksi yang diproses memengaruhi cara pemisahan dilaksanakan. Bagian yang mengotorisasi transaksi harus terpisah dengan bagian yang memproses transaksi. Dalam siklus pendapatan, departemen kredit terpisah dari seluruh proses, jadi otorisasi formal untuk transaksi merupakan aktivitas yang

16 independen. Pentingnya pemisahan ini jelas mengingat adanya konflik potensial dalam tujuan anatara karyawan pemasaran dengan organisasi. Pengendalian aktiva harus terpisah dari tugas pembukuan aktiva. Dalam sistem pemrosesan pesanan penjualan, gudang persediaan yang menyimpan aktiva fisik, dan fungsi akuntansi (buku besar umum dan departemen pengendalian persediaan) yang melakukan pencatatan. Perusahaan harus terstruktur sehingga tindak penipuan memerlukan kolusi dua atau lebih individu. Fungsi pembukuan harus dibagi dengan hati-hati. 2.6.3 Supervisi Dengan melakukan supervisi kepada karyawan yang mempunyai potensi untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai, perusahaan dapat melakukan antisipasi dalam sistemnya. Supervisi dapat memberikan pengendalian pada sistem yang sudah terpisah dengan baik. 2.6.4 Catatan Akuntansi Menurut James A Hall ( 2007 : 246) catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah : 1. Dokumen Sumber Bernomor Dokumen sumber bernomor (prenumbered source document) dinomori secara berurutan oleh printer sehingga setiap transaksi dapat diidentifikasi dan berbeda dengan yang lainnya. Hal ini memungkinkan pelacakan suau kejadian.

17 2. Jurnal khusus Dengan mengelompokkan transaksi yang sama pada jurnal khusus, sistem menyediakan laporan singkat atas seluruh kelompok kejadian. 3. Buku Besar Pembantu Penjualan produk mengurangi pengaruh pada akun pembantu persediaan dan meningkatkan akun pembantu piutang dagang pelanggangan. 4. Buku Besar Umum Akun pengendali buku besar umum merupakan dasar untuk menyiapkan laporan keuangan. Transaksi siklus pendapatan memengaruhi akun buku besar pembantu seperti penjualan. 5. File Siklus pendapatan menggunakan beberapa file sementara dan permanen untuk menunjang jejak audit. File-file ini merupakan tepat penyimpanan berbagai macam dokumen.

18 Menurut Krismiaji ( 2005 : 283) Pelanggan Penjualan MULAI memilih barang Kasir Buku Jurnal Nota 1 penjualan 2 Membuat Nota Penjualan 3 Nota 3 penjualan kas Mencatat ke jurnal Nota 1 penjualan Jurnal penerimaan kas 1 Nota 1 penjualan Siapkan setoran bank Bukti setor Membuat rekapitulasi jurnal 1 Rekapitulasi jurnal kas 2 3

19 Buku Besar Audit Bank 3 3 3 Rekapitulasi Jurnal Nota 2 Penjualan Periksa nomor urut dokumen Proses Posting Bukti 1 setor 2 Bukti setor 2 Buku Besar kas Bandingkan dokumen2 terkait Bandingkan LB dengan catatan perusahaan Laporan Bank Arsipkan dokumen -------- Secara terpisah Gambar 2.1 : prosedur penerimaan kas (lanjutan)

20 Menurut James A Hall (2007 : 240) Penerimaan Dokumen Penerimaan Kas cek pelanggan cek Dokumen permintaan pembayaran Catat penerimaan kas terminal Mencocokkan cek dengan dokumen permintaan pembayaran dan siapkan daftar pembayaran B Slip setoran Slip setoran Slip setoran cek Daftar Pembayaran Daftar pembayaran Daftar pembayaran A File cek BANK

21 Buku Besar Kontroller B A Voucher Jurnal Daftar Permintaan Pembayaran Bank Slip Setoran Perbarui Buku Besar umum Ikhtisar Akun Voucher journal Ikhtsar akun Voucher jurnal File Rekonsiliasikan Slip Setoran Dari Bank dengan Total Batch dari piutang Dagang Dan Penerimaan kas Dan daftar permintaan pembayaran Gambar 2.2 : prosedur penerimaan kas (lanjutan)