Lampiran 1.Data pengamatan hasil penelitian Jumlah Mata Pisau Ulangan Kapasitas efektif alat (kg/jam) Persentase singkong yang tertinggal di alat (%) M1 I 48 3.2 3.2 II 46.95 3.3 4.16 III 42.51 4.26 3 Total 137.46 10.76 10.36 Rataan 45.82 3.59 3.45 M2 I 54 3.6 4 II 49.54 4.06 4.66 III 45.56 4.56 3.66 Total 149.10 12.22 12.32 Rataan 49.70 4.07 4.72 M3 I 76.05 9.3 4.33 II 64.28 10 5 III 65.45 11 4.83 Total 205.78 30.3 14.16 Rataan 68.59 10.1 4.72 Persentase singkong yang tidak terriris sempurna (%) 30
31 Lampiran 2.Data kapasitas efektif alat (kg/jam Jumlah Mata Ulangan Pisau I II III Total Rataan M1 48.00 46.95 42.51 137.46 45.82 M2 54.00 49.54 45.56 149.10 49.70 M3 76.05 64.28 65.45 205.78 68.59 Total 178.05 160.77 153.52 492.34 Rataan 59.35 53.59 51.17 54.70 Analisis Sidik Ragam Kapasitas Efektif Alat SK Db JK KT Fhit. F.05 F.01 Perlakuan 2 890.637 445.319 19.542 ** 5.14 10.92 Galat 6 136.728 22.788 Total 8 1027.365 Ket : FK = 33469.5 ** = sangat nyata * = Nyata tn = tidak nyata Uji LSR Jarak LSR Notasi Jumlah Mata Pisau Rataan 0.05 0.01 0.05 0.01 - M1 45.82 a A 2 9.5360 14.4419 M2 49.70 a A 3 4.3822 15.1860 M3 68.59 b B
32 Lampiran 3. Data persentase bahan yang tertinggal di alat (%) Jumlah Mata Ulangan Pisau I II III Total Rataan M1 3.20 3.30 4.26 10.76 3.59 M2 3.60 4.06 4.56 12.22 4.07 M3 9.30 10.00 11.00 30.30 10.10 Total 16.10 17.36 19.82 53.28 Rataan 5.37 5.79 6.61 5.92 Analisis Sidik Ragam SK Db JK KT Fhit. F.05 F.01 Perlakuan 2 78.981 39.491 90.918 ** 5.14 10.92 Galat 6 2.606 0.434 Total 8 81.587 Ket : FK = 173.449 ** = sangat nyata * = nyata tn = tidak nyata Uji LSR Jarak LSR Notasi Jumlah Mata Pisau Rataan 0.05 0.01 0.05 0.01 - M1 3.59 a A 2 1.3166 1.9939 M2 4.07 a A 3 0.6050 2.0966 M3 10.10 b B
33 Lampiran 4. Data pesentase bahan yang tidak teriris sempurna (%) Jumlah mata Ulangan pisau I II III Total Rataan M1 3.20 4.16 3.00 10.36 3.45 M2 4.00 4.66 3.66 12.32 4.11 M3 4.33 5.00 4.83 14.16 4.72 Total 11.53 13.82 11.49 36.84 Rataan 3.84 4.61 3.83 4.09 Analisis Sidik Ragam SK Db JK KT Fhit. F.05 F.01 Perlakuan 2 2.407 1.204 4.724 tn 5.14 10.92 Galat 6 1.529 0.255 Total 8 3.936 Ket : FK = 1820.729 ** = sangat nyata * = Nyata tn = tidak nyata Uji LSR Jarak LSR Notasi Jumlah Mata Pisau Rataan 0.05 0.01 0.05 0.01 - M1 3.45 a A 2 1.0083 1.5271 M2 4.11 ab A 3 0.4634 1.6058 M3 4.72 b A
34 Lampiran 5.Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Persiapan Alat Peersiapan Bahan Pembersihan Alat Pemilihan Bahan Pemasangan Hopper Pengupasan Bahan Pengaturan Jarak Mata Pisau Pencucian Bahan Penimbangan Bahan Layak Tidak Pengujian Alat Ya Penyalaan Alat Pemasukan Bahan Penampungan Hasil Irisan Pengukuran Parameter Kapasitas Alat Persentase Bahan Tertinggal Persentase Teriris Sempurna Keseragaman Hasil Irisan Data Analisis Data Selesai
35 Lampiran 6.Gambar teknik alat Tampak depan
36 Tampak samping
37 Tampak atas
38 Lampiran 7.Gambar alat Tampak depan
39 Tampak samping
40 Tampak atas
41 Singkong yang belum dikupas Gambar 8. Singkong sebelum dikupa Singkong yang sudah dikupas
42 Singkong yang sudah diiris dengan 1 mata pisau Bahan yang tertinggal di dalam alat dengan 1 mata pisau Singkong yang tidak teriris sempurna dengan 1 mata pisau
43 Singkong yang sudah di iris dengan 2 mata pisau Singkong yang tidak teriris sempurna dengan 2 mata pisau Singkong yang tertinggal dalam alat dengan 2 mata pisau
44 Singkong yang sudah diiris dengan 3 mata Bahan yang tidak teriris sempurna dengan 3 mata pisau Lampiran 8. Spesifikasi alat pengiris singkong mekanis Dimensi Singkong yang tertinggal dalam alat dengan 3 mata pisau
45 Panjang : 75 cm Lebar : 50 cm Tinggi : 80 cm Piringan pengiris Tebal : 0,8 cm Diameter : 30 cm Sarang / rumah pengiris Diameter : 30 cm Lebar : 15 cm Saluran pemasukan (hopper) Panjang Lebar Tinggi : 20 cm : 20 cm (atas), 7 cm (bawah) : 15 cm Pengumpan Diameter Panjang : 6,5 cm : 55 cm Saluran Pengeluaran Panjanng Lebar Kapasitas efektif : 50 cm : 15 cm : 54,05 kg/jam Lampiran 9. Prinsip kerja alat
46 Pengirisan singkong adalah suatu proses untuk mengecilkan ukuran bahan dengan proses pengirisan bahan. Singkong dimasukkan ke dalam alat melalui hopper pada saat piringan pengiris sudah berputar. Pada saat piringan berputar, pisau akan mengiris bahan yang masuk secara horizontal. Piringan pengiris dipasang tegak lurus denga poros as yang dihubungkan dengan pulley. V-belt menghubungkan pulley 9 inci yang terdapat di poros dengan pulley 3 inci yang terdapat pada motor listrik dan pulley akan digerakkan dengan motor listrik dengan tenaga 0,25 HP dan kecepatan putaran 1450 rpm. Untuk menghasilkan jarak mata pisau yang diinginkan seperti jarak 1mm, 2 mm, dan 3 mm, digunakan jangka sorong bentuk T untuk mengukur jarak mata pisau. Lampiran 10. Pemeliharaan alat
47 Tujuan Pemeliharaan Pemeliharaan alat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk merawat serta menjaga setiap fasilitas atau peralatan dari bagian-bagian alat pemarut singkong mekanis agar dalam keadaan siap pakai dengan kondisi yang baik dan tahan lama.jadi, dengan adanya kegiatan pemeliharaan atau perawatan pada alat pemarut singkong mekanis maka alat dapat dipergunakan untuk produksi sesuai dengan rencana atau tidak terganggu sebelum jangka waktu tertentu yang direncanakan tercapai. Adapun tujuan pemeliharaan adalah sebagai berikut : - Menjaga kondisi peralatan agar dalam keadaan siap pakai - Menghindari kerusakan yang lebih berat - Alat dapat tahan lama dan dapat beroperasi dengan baik - Hasil yang diharapkan dapat tercapai. Pemeliharaan bagian-bagian alat Agar pemeliharaan alat pemarut singkong mekanis dapat dilakukan dengan baik dan benar maka harus terlebih dahulu diketahui prinsip kerja dari alat tersebut.diharapkan dengan menguasai prinsip kerja maka kemungkinan kerusakan yang terjadi dapat ditanggulangi sedini mungkin.kegiatan pemeliharaan yang dilakukan adalah perawatan preventif. Tabel 6. Pemeliharaan bagian-bagian alat pengiris singkong mekanis
48 No Bagian alat Bentuk pemeliharaan 1. 2. 3. Sabuk V Pulley Piringan Pengiris - Menyetel tegangan sabuk agar tidak kendur - Menjauhkan bahan-bahan atau cairan kimia yang dapat erusak sabuk - Membersihkan dari minyak dan kotoran yang menyebabkan terganggunya pentransmisian daya dari pulley motor listrik pada pulley silinder pengiris - Dibersihkan sebelum digunakan untuk menjaga kebersihan bahan hasil irisan - Dibersihkan setiap selesai digunakan 4. Sarang/ rumah - Dibersihkan dari kotoran dan cairan yang dapat pengiris menyebabkan korosi 5. Motor Listrik Hindari terkena air untuk mencegah hubungan pendek listik 6. Hopper - Dibersihkan sebelun dan sesudah digunakan 7. Poros - Membersihkan kotoran yang menempel yang dapat menyebabkan korosi Lampiran 11. Keselamatan Kerja
49 Pada saat pengoperasian alat pengiris singkong mekanis dipastikan pulley dan sabuk v terpasang dengan baik untuk menghindari kecelekaan jika terlepas dari tempatnya.rumah pengiris dipastikan tertutup dengan rapat untuk menghindari mata pisau dan bahan yang telah teriris terlempar ke luar karena piringan pisau pengiris berputar dengan kencang. Dipastikan alat pendorong bahan tidak mengenai mata pisau pengiris jika terlalu dekat karena akan terjadi benturan yang kuat. Dipastikan juga semua kabel tidak ada yang terbuka dan tidak terkena air untuk menghidari hubungan pendek arus listrik.
50