BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. meningkatnya pertanggung jawaban publik oleh perusahaan, maka konsep

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada pengajuan kredit, bank tentu akan meminta laporan keuangan (financial. Semua hal ini tercermin dalam laporan keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan, alat penggerak

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut

Tinjauan Atas Implementasi Asuransi Kredit (Kredit Guna Bhakti) Pada Bank Bjb Cabang Pembantu Ujungberung Bandung

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 bahwa yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

KREDIT. Menyalurkan dana masyarakat (deposito, tabungan, giro) dalam bentuk kredit kepada dunia usaha.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rakyat (BPR) Jawa Timur (Periode ). Penelitian tersebut memiliki

ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan bahasa latin kredit berarti credere yang artinya percaya. Maksud dari

February 09, 2010 KLASIFIKASI KREDIT PERBANKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. atau account dimana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya dalam pendirian perusahaan, pemilik selalu merumuskan

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kehidupan sehari-hari kata kredit bukan merupakan perkataan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. perekonomian suatu negara.anggapan ini ternyata tidak sepenuhnya salah karena. bank sebagai lembaga keuangan yang sangat vital.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KERANGKA TEORI

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. transaksi dapat terjadi berulang kali dan dilaksanakan secara seragam.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BANK. Alat likuid: uang kas di bank dan rekening giro yang disimpan di Bank Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Kredit Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam latar belakang, kegiatan bank ialah menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk pinjaman atau yang lebih dikenal dengan istilah kredit. Istilah credit berasal dari bahasa latin credo yang berarti I Believe, I Trust, saya percaya. Kata credo berasal dari kombinasi bahasa Sansekerta, cred yang berarti kepercayaan dan bahasa latin do yang berarti saya menaruh. Setelah kombinasi tersebut menjadi bahasa latin, kata kerja dan kata bendanya masingmasing menjadi credere dan creditum, meskipun banyak penulis mengungkapkan bahwa credit berasal dari kata credere. Menurut Veithzal dan Andria (2007:4) Kredit adalah penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu pihak (kreditor) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain (nasabah atau penghutang)dengan janji membayar dari si penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Pengertian kredit menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 angka 11 (2006 : 1) Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain

yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga. Perbankan memiliki beberapa aktiva produktif, namun hanya satu yang sangat diandalkan. Seperti yang dikemukakan oleh Napoliwa dan Daniel (2000:155) Hingga kini satu-satunya aktiva produktif yang diandalkan oleh suatu bank yang dapat menghasilkan pendapatan besar adalah debitur, atau lazimnya dikenal dengan kredit. Dari neraca setiap bank umum dapat dijumpai bahwa kredit atau debitur merupakan komponen aktiva terbesar dari seluruh jumlah aktiva yang dimiliki suatu bank. Menurut Kashmir (2008:98) terdapat lima unsur dalam pemberian fasilitas kredit, yaitu : a. Kepercayaan, maksudnya ialah keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu pada masa mendatang. b. Kesepakatan, yang dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masingmasing pihak menandatangani hak dan kewajibannya. c. Jangka waktu, maksudnya mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. d. Risiko, maksudnya akan muncul suatu risiko tidak tertagihnya/ macetnya pengembalian kredit yang telah disepakati sebagai akibat adanya suatu tenggang waktu pengembalian. e. Balas jasa yang merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut lebih dikenal dengan sebutan bunga.

2. Tujuan dan Fungsi Kredit Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan dan fungsi tertentu. Adapun yang menjadi tujuan pemberian kredit tersebut adalah : a. Mencari keuntungan Keuntungan diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini penting untuk kelangsungan hidup bank dan memperluas usaha bank. b. Membantu usaha nasabah Bank memberikan fasilitas kredit untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana untuk investasi maupun dana untuk modal kerja. Dalam hal ini baik bank maupun nasabah sama-sama diuntungkan dimana bank memperoleh bunga dan nasabah dapat mengembangkan dan memperluas usahanya. c. Membantu pemerintah Pemerintah menerima pajak dari keuntungan yang diperoleh nasabah dan bank, meningkatkan devisa Negara apabila produk dari kredit yang dibiayai untuk keperluan ekspor, dan membuka kesempatan kerja bila kredit yang diberikan digunakan untuk membuka usaha baru. Fungsi kredit secara luas sebagaimana yang dikemukakan oleh Kasmir (2008:101) serta Vetihzal dan Andria (2007:8) yaitu : a. Untuk meningkatkan daya guna uang b. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang c. Untuk meningkatkan daya guna barang d. Untuk meningkatkan peredaran barang

e. Sebagai stabilitas ekonomi f. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha g. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan nasional h. Untuk meningkatkan hubungan internasional 3. Jenis-Jenis Kredit Secara umum jenis-jenis kredit yang disalurkan oleh bank dapat dilihat dari berbagai segi, antara lain : A. Dilihat dari tujuan penggunaan, terdiri dari : 1) Kredit investasi adalah kredit yang diberikan kepada usaha-usaha guna merehabilitasi, modernisasi, perluasan ataupun pendirian proyek baru, misalnya pembelian mesin-mesin, bangunan dan tanah atau pabrik, Veithzal dan Andria (2007:15). Kredit ini memerlukan proses penyelesaian jangka panjang, seperti yang dikemukakan Teguh (1996:105) kredit investasi akan memakan proses penyelesaian jangka panjang karena proses produksi juga dalam jangka panjang, sedangkan di sisi lain harga-harga barang modal saat pengadaan cukup mahal. Oleh karena itu pelunasan harus dilakukan bertahap sesuai kemampuan perusahaan nasabah untuk menyisihkan saldo uang kasnya. Kredit ini memerlukan biaya operasional dan administrasi serta unceertainty risk yang besar. 2) Kredit Modal Kerja, yaitu kredit yang digunakan untuk meningkatkan produksi dalam operasionalnya seperti membeli bahan baku atau membayar gaji pegawai. Menurut Teguh (1996:105) kredit modal kerja diberikan dalam jangka waktu pendek sesuai dengan siklus usaha dari perusahaan tersebut. Dalam praktik, kredit ini dapat dilakukan

perpanjangan; sepanjang nasabahnya mampu memenuhi kewajibankewajiban pada bank dengan baik. Menurut Veithzal dan Andria(2007:13), kredit modal kerja terdiri dari beberapa kategori,yaitu: a. KMK Ekspor b. KMK Perdagangan Dalam Negeri c. KMK Industri d. KMK Perkebunan,Kehutanan dan Peternakan e. KMK Prasarana / Jasa-Jasa 3) Kredit Konsumtif adalah kredit yang diberikan bank kepada pihak ketiga/perorangan (termasuk karyawan sendiri) untuk keperluan konsumsi berupa barang atau jasa dengan cara membeli, menyewa, atau dengan cara lain. B. Dilihat dari segi jangka waktu, terdiri dari : 1) Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun. 2) Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang berjangka waktu antara 1 tahun sampai 3 tahun. 3) Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun. C. Dilihat dari segi cara pemakaiannya, terdiri dari : 1) Kredit rekening koran, yaitu debitur menerima seluruh kreditnya yang dimasukkan kedalam rekening koran dan kepadanya diberikan blangko

cek maupun giro, dengan penarikan cek/giro maka si debitur (nasabah) dapat menarik dana pinjamannya. Debitur bebas menarik ataupun menyetor melalui rekening koran yang bersangkutan selama kredit tersebut berjalan. 2) Revolving kredit, yaitu sistem penarikan kreditnya sama dengan cara rekening koran bebas dengan masa penggunaannya 1 tahun, namun sistemnya berbeda dengan syarat pada akhir triwulan pertama saldo pinjaman harus menunjukkan sisa nol pada awal triwulan kedua, nasabah dapat melakukan penarikan secara bebas selama triwulan kedua dan pada akhir triwulan kedua sisa hutang harus kembali nol. 3) Term loan, yaitu hampir sama dengan kredit rekening koran bebas, hanya dari sisi penggunaan pemakaian kredit sangat fleksibel, dimana nasabah bebas mempergunakan dana tersebut untuk keperluan apa saja. D. Dilihat dari segi jaminan, terdiri dari : 1) Kredit dengan jaminan, yaitu kredit yang diberikan dengan suatu jaminan berupa barang berwujud, tidak berwujud atau jaminan orang. 2) Kredit tanpa jaminan, yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu, tetapi diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter serta loyalitas atau nama baik calon nasabah selama berhubungan dengan bank atau pihak lain. E. Dilihat dari segi penarikannya, terdiri dari :

1) Kredit dengan penarikan sekaligus, yaitu kredit yang diperoleh/ditarik nasabah sesuai dengan permohonan kredit yang diajukan secara keseluruhan tanpa ada penundaan pencairan dana pinjaman. 2) Kredit dengan penarikan bertahap, yaitu kredit yang diperoleh/ditarik nasabah, dimana pencairan dananya dilakukan secara berkala oleh pihak bank. F. Dilihat dari segi sifat pelunasannya, terdiri dari : 1) Kredit yang pelunasannya dengan angsuran, yaitu kredit yang diperoleh debitur dapat dicicil dalam pelunasannya sesuai dengan ketentuan dan ikatan kerjasama yang telah disepakati oleh bank dengan debitur. 2) Kredit yang pelunasannya tanpa angsuran, yaitu pembayaran secara keseluruhan terhadap kredit yang diperoleh debitur tanpa adanya cicilan, dimana dalam pelunasan kredit tersebut harus terdapat bunga pinjaman sesuai dengan kesepakatan. G. Dilihat dari segi sektor usaha, terdiri dari : 1) Kredit pertanian 2) Kredit peternakan 3) Kredit industri 4) Kredit pertambangan 5) Kredit pendidikan 6) Kredit profesi 7) Kredit perumahan

8) Dan sektor-sektor lainnya Dalam penyaluran kredit, pihak perbankan dan pihak debitur harus menjalin hubungan baik agar segala proses yang akan dilaksanakan dapat berjalan lancar. Dalam hal inilah peran account officer diperlukan sebagai point of contract antar bank dengan pihak customer yang memelihara hubungan dengan nasabah dan wajib memonitor seluruh kegiatan nasaabah secara terus menerus. Perbankan harus teliti dalam memberikan fasilitas kepada nasabah. Pertimbangan pemberian fasilitas kepada nasabah harus dipandang secara menyeluruh atas kebutuhannya, baik keperluan cash loan maupun non-cash loan dalam suatu periode tahunan. 4. Aspek Penilaian Kredit Ada beberapa aspek yang diperlukan perbankan sebagai bahan pertimbangan dalam penyaluran kredit,yaitu : 1) Aspek yuridis, 2) Aspek pemasaran, 3) Aspek manajemen dan organisasi, 4) Aspek teknis, 5) Aspek keuangan Penelitian ini lebih berfokus pada penilaian aspek keuangan. Penilaian ini variabel yang diperkirakan berpengaruh terhadap penyaluran kredit,yaitu: a. DTAR (Debt to Total Assets Ratio) Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar sebuah perusahaan

menggunakan utang dari luar untuk membiayai operasi maupun ekspansi dirinya. Leverage sering diartikan sebagai pendongkrak kinerja perusahaan dan identik dengan utang. Melalui rasio ini juga dapat dilakukan pengukuran persentase dana yang disediakan kreditur terhadap total asset perusahaan. Perhitungan rasio dilakukan dengan cara membandingkan total kewajiban dengan total aktiva. Rumusnya sebagai berikut: Debt to Total Assets Ratio = Total kewajiban X 100% Total aktiva Semakin besar rasio ini, berarti semakin besar peranan dana dari luar untuk membelanjai aktiva dan semakiin besar risiko kreditor. b. QR (Quick Ratio) Rasio ini hampir sama dengan Current Ratio, namun perbedaannya terletak pada jumlah aktiva lancar yang digunakan. Menurut Salam dan Wahyudi (2003:4.4) Quick Ratio hanya mempertimbangkan asset yang mudah atau cepat menjadi uang kas untuk melihat kemampuan perusahaan melunasi kewajibannya. Pendapat ini juga senada dengan pendapat Veithzal dan Andria (2006:350) bahwa Quick Ratio menunjukan berapa rupiah dari aktiva lancar yang segera dapat dicairkan untuk membiayai setiap rupiah utang jangka pendek tanpa menunggu pencairan persediaan. Rumusnya yaitu: Quick Ratio = Total aktiva lancar Persediaan X100% Total utang jangka pendek

c. NPM (Net Profit Margin) Menurut Veithzal dan Andria (2006:354), Rasio ini menunjukan persentase laba bersih terhadap penjualan bersih. Laba bersih adalah laba operasi bersih (ditambah) dikurangi (pendapatan) beban di luar operasi dikurangi dengan pajak penghasilan badan untuk periode tersebut. Rumusnya sebagai berikut: Net Profit Margin = Laba bersih setelah pajak X 100% Penjualan bersih d. ROI (Return On Investment) Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari hasil investasi yang dilakukan.rasio ini menunjukan persentase laba bersih yang dinyatakan dari total aktiva. Rumusnya sebagai berikut : Return On Investment = Penjualan bersih X NPM Total Aktiva B. Tinjauan Peneliti Terdahulu Penelitian yang dilaksanakan ini merujuk pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, antara lain: Tabel 2.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu Nama Peneliti Judul Variabel Hasil

Friska Yuanaria (2007) Pengaruh Analisis Laporan Keuangan Debitur Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja (KMK) Jangka Pendek Pada PT. Bank SUMUT Cabang Pematang Siantar. CR, ITO, DER, PMR, ROI, dan pemberian kredit. CR secara parsial tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit, ITO secara parsial berpengaruh terhadap pemberian kredit, DER secara parsial tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit, PMR secara parsial berpengaruh terhadap pemberian kredit, Return on investment secara parsial tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit. Variabel CR, ITO, DER, PMR, ROI berpengaruh secara simultan terhadap pemberian KMK. Mochamad Faza Rifai (2007) Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan Kredit Perbankan pada Bank- Bank Umum di Jawa Tengah. PDRB, suku bunga riil, laju inflasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa PDRB berpengaruh positif, suku bunga riil kredit perbankan berpengaruh negatif, krisis ekonomi berpengaruh positif terhadap permintaan kredit perbankan terhadap permintaan kredit perbankan. Variabel PDRB, suku bunga riil, laju inflasi berpengaruh secara simultan terhadap permintaan kredit.

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1.Kerangka Konseptual Debt to Total Assets Ratio (X1) Quick Ratio (X2) Penyaluran Kredit Modal Kerja (Y) Net Profit Margin (X3) Return On Investment (X4) Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Debt to Total Asset Ratio digunakan untuk melihat seberapa besar total aktiva perusahaan yang didanai oleh utang/pinjaman dari pihak lain. Melalui rasio ini, bank dapat menilai salah satu aspek penilaian 5C s yaitu Capital yang dimiliki oleh calon debitur. Penilaian atas besarnya modal sendiri merupakan hal yang penting mengingat kredit bank hanya sebagai tambahan

pembiayaan dan bukan untuk membiayai seluruh modal yang diperlukan. Menurut Hessel (2003:44) dalam praktik saat ini, bank jarang sekali memberikan kredit untuk membiayai seluruh dana yang diperlukan nasabah. Nasabah wajib menyediakan modal sendiri, sedangkan kekurangannya dapat dibiayai dengan kredit bank. Quick Ratio menunjukan likuiditas perusahaan yang diukur menggunakan unsur-unsur aktiva lancar yang likuid. Melalui penilaian rasio ini, akan menambah keyakinan bank kepada calon debitur untuk pembayaran kembali kreditnya. Net Profit Margin dan Return On Investment merupakan rasio profitabilitas calon debitur. Melalui rasio ini, bank dapat memperoleh keyakinan bahwa calon debitur telah memenuhi salah satu aspek penilaian 5C s yaitu Capacity. Seperti yang dikemukakan Veithzal dan Andrea (2007:291) bahwa capacity adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan dari penilaian ini untuk mengukur sejauh mana calon nasabah mampu untuk mengembalikan atau melunasi utang-utangnya secara tepat waktu dari usaha yang diperolehnya. 2. Hipotesis Penelitian Hipotesis pada penelitian ini ialah: Debt to Total Asset Ratio (DTAR), Quick Ratio (QR), Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI) berpengaruh terhadap penyaluran kredit modal kerja secara parsial dan simultan.