BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Mochi Lampion Kaswari Sukabumi Kue Mochi Lampion Kaswari Sukabumi berdiri tahun 1983,tempat perdagangan dan pabrik si hijau ini berlokasi di Jl. Bhayangkara Gg. Kaswari II No.19 Kota Sukabumi, dan merupakan pabrik mochi pertama yang ada di Kaswari dan tidak membuka cabang, kemudian baru disusul dengan ke empat pabrik mochi lainnya, seperti Mochi Kharisma, Mochi Mandiri, Mochi Bakat Jaya, Mochi PD Mandiri. kesemuanya ini termasuk dalam usaha rumah tangga (home industri). Abah Sujarno, pensiunan salah satu BUMN di Sukabumi adalah penggagas bisnis pembuatan dan penjualan Mochi Kaswari. Dengan batuan para tetangga dan keluarga dekat selama kurang lebih 11 tahun kegiatan ini berlangsung hingga saat ini dan telah membuka outlet baru di Jalan Kenari Sukabumi. Meskipun usaha ini termasuk dalam home industri. namun, usaha yang sudah berdiri sejak tahun 1983 sudah dapat memperkenalkan cita rasa lezat dari setiap satu bungkus mochi dengan rasa kacang original, rasa mocca, strawberry, durian, mangga, pisang ambon, wijen, keju, blueberry, jeruk, melon dan mixed with kacang (kombinasi) dan beraroma pandan dan vanilla ini terhadap konsumen yang berasal dari luar kota sukabumi. 105
106 5.2 Analisis 5.2.1 Analisis Keinginan Konsumen Dalam hal ini yang perlu dilakukan adalah mengenai keinginan konsumen terhadap produk Mochi Lampion Kaswari Sukabumi, dimana untuk mengetahui keinginan konsumen maka dilakukan penyebaran kuisioner terbuka dan tertutup dengan jumlah responden sebanyak 100 responden yaitu 50 responden pria dan 50 responden wanita, usia 17 35 tahun di daerah Sukabumi, Bogor dan Depok. Tingkat atribut diperoleh berdasarkan modus masing-masing atribut pada kuisioner. Dari modus tersebut bahwa atribut yang dinginkan konsumen adalah Mochi berbentuk bulat dengan warna dan aroma sesuai rasa Mochi dan ukuran berdiameter 3 cm, rasa Mochi Mixed With Kacang (Kombinasi), tekstur Mochi kenyal dan lembut, kemasan Mochi berbentuk kotak yang terbuat dari bambu dengan dimensi 20x10x5 cm 3 serta harga berkisar Rp. 25.000 Rp. 30.000. Dari modus tersebut diperoleh bahwa dari sembilan atribut hasil rancangan Mochi Lampion Kaswari Sukabumi yang tidak sesuai dengan keinginan konsumen yaitu pada atribut dimensi panjang kemasan 20 cm dan tinggi kemasan 5 cm. 5.2.2 Analisis Quality Function Deployment (QFD) Proses penerapan Quality Function Deployment (QFD) adalah dengan menyusun satu atau lebih matriks yang disebut dengan rumah kualitas House of Quality (HOQ). Matriks ini menjelaskan hal-hal yang menjadi kebutuhan dan kepentingan konsumen dan cara memenuhinya. Rumah kualitas atau House of Quality juga menggambarkan hubungan antara keinginan konsumen dengan faktor teknis internal perusahaan serta mengevaluasi kemampuan perusahaan terhadap pesaing dalam hal pemuasan kepentingan konsumen.
107 Rumah kualitas atau House of Quality tersusun dari atribut Mochi Lampion Kaswari Sukabumi, perbandingan Mochi Lampion Kaswari Sukabumi dengan pesaing untuk atribut yang sama berdasarkan tingkat kepuasan konsumen terhadap masing-masing produk Mochi, tingkat kesulitan, derajat kepentingan, perkiraan biaya dan ratio perbaikan (IR) seperti pada Gambar 4.9. Berdasarkan Gambar 4.9 bahwa atribut aroma, tekstur dan rasa Mochi Lampion Kaswari Sukabumi lebih unggul dibandingkan produk pesaing karena tingkat kepuasan konsumen Mochi Lampion Kaswari Sukabumi lebih tinggi yaitu untuk aroma, tekstur dan rasa berbobot 4. Sedangkan untuk atribut bentuk, warna, bentuk kemasan, ukuran Mochi, ukuran kemasan dan harga Mochi Lampion Kaswari Sukabumi memiliki keunggulan yang sama dengan produk pesaing yaitu dengan tingkat kepuasan konsumen berbobot 3. Dari nilai kepuasan konsumen ini diketahui rasio perbaikan (IR) dimana hampir semua atribut memiliki rasio perbaikan (IR) lebih dari besar dari 1 yaitu IR 1,3 sehingga harus segera meningkatkan kualitas dari atribut kepentinngan untuk dapat mengungguli produk pesaing, namun untuk aroma, tekstur dan rasa memiliki rasio perbaikan 1 maka Mochi Lampion Kaswari harus tetap mempertahankan kondisi ini dengan lebih meningkatkan kualitas dari atribut tersebut. Hasil perhitungan tingkat kesulitan menunjukan Hampir semua karakteristik teknik memiliki tingkat kesulitan yang sulit, namun untuk karakteristik teknik pada waktu pematangan tepung sagu dan suhu pematangan tepung sagu memiliki tingkat kesulitan yang tidak sulit. Hasil perhitungan kepentingan teknis menunjukkan, prioritas karakteristik teknis yang perlu didahulukan untuk mencapai atribut kepentingan konsumen yang memiliki nilai kepentingan terbesar (aroma, tekstur dan rasa dengan nilai 4) adalah komposisi tepung ketan, komposisi air, waktu pengadonan, ukuran pemotongan, kecepatan pembentukan dan kepadatan pengemasan dengan masingmasing nilai derajat kepentingan yaitu 7% (sangat penting).
108 Hasil perhitungan perkiraan biaya hampir semua karakteristik teknik memiliki perkiraan biaya yang mahal, namun untuk karakteristik teknik pada waktu pematangan tepung sagu dan suhu pematangan tepung sagu memiliki perkiraan biaya yang murah. 5.3 Evaluasi 5.3.1 Problem Dalam penelitian ini yang menjadi problem pada perancangan peningkatan mutu Mochi Lampion Kaswari Sukabumi yang sesuai dengan keinginan konsumen dilakukan dengan tiga langkah agar problem ini terurai menjadi sub problem, yaitu klarifikasi tujuan, penetapan fungsi dan menyusun kebutuhan. Dari hasil pengolahan data pada klarifikasi tujuan menunjukkan bahwa produk Mochi Lampion Kaswari Sukabumi dapat dikelompokkan kedalam tiga atribut primer yaitu desain, dimensi dan kualitas. Dimana pada atribut primer desain dapat digolongkan kedalam enam atribut yaitu bentuk Mochi bulat, warna Mochi sesuai rasa Mochi, aroma Mochi sesuai rasa Mochi, tekstur Mochi kenyal dan lembut, rasa Mochi mixed with kacang (kombinasi) dan bentuk kemasan kotak yang terbuat dari bambu. Sedangkan atribut dimensi dan kualitas pada Mochi Lampion Kaswari Sukabumi memiliki ukuran Mochi berdiameter 3 cm, ukuran kemasan dengan panjang 20 cm, lebar, 10 cm dan tinggi 5 cm, serta harga produk Rp. 25.000 Rp. 30.000. Sehingga yang perlu dilakukan perbaikan adalah dengan menambah beberapa atribut produk yang dapat menambah nilai jual produk Mochi Lampion Kaswari Sukabumi. Pada penetapan fungsi menunjukkan terdapat lima batasan sistem dalam pembuatan Mochi Lampion Kaswari Sukabumi yaitu pembuatan adonan Mochi, pembuatan sirup, pembentukan kue Mochi, pelumuran kue Mochi, dan pengemasan kue Mochi. Dimana dari masing-masing batasan diperlukan beberapa bahan, peralatan, mesin, energi, informasi pembuatannya, tenaga kerja, dan lahan
109 untuk menghasilkan produk Mochi Lampion Kaswari Sukabumi dengan limbah berupa cair dari sisa pencucian dan waste berupa sisa-sisa tepung ketan dan tepung sagu yang berceceran. Perbaikan yang perlu dilakukan pada penetapan fungsi adalah pada pembentukan kue Mochi yang tergantung pada pemotongan adonan sehingga berpengaruh terhadap bentuk dan ukuran Mochi, langkah pembentukan dan pemotongan Mochi seharusnya dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang dirancang dengan fungsi sebagai pemotongan dan pembentukan Mochi. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki hasil produk Mochi dengan ukuran dan bentuk sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada penetapan kebutuhan menunjukkan wish lebih besar daripada demand, yang berarti hasil rancangan produk tidak mengalami kegagalan dikarenakan jumlah permintaan konsumen yang tidak sesuai hanya pada atribut dimensi panjang kemasan 20 cm, lebar kemasan 10 cm dan tinggi kemasan 5 cm. 5.3.2 Sub Problem Yang termasuk sub problem adalah penentuan karakteristik produk yang merupakan langkah-langkah Nigel Cross. Dimana penentuan karakteristik menunjukan persepsi konsumen pada atribut bentuk Mochi bulat, warna Mochi sesuai rasa, bentuk kemasan Mochi dari bambu, ukuran Mochi berdiameter 3 cm, ukuran kemasan Mochi 20x10x5 cm 3 dan harga Rp. 25.000 Rp. 30.000, pada tingkat kesulitan dan perkiraan biaya menunjukkan bahwa hampir semua karakteristik teknik memiliki tingkat kesulitan yang sulit dan biaya yang mahal, namun untuk karakteristik teknik waktu pematangan tepung sagu dan suhu pematangan tepung sagu memiliki tingkat kesulitan yang tidak sulit dengan perkiraan biaya yang murah, sehingga perlu dilakukan perbaikan dalam meningkatkan hasil kualitas yang diperoleh.
110 5.3.3 Sub Solusi Yang termasuk sub solusi adalah pembangkitan alternatif dan evaluasi alternatif yang merupakan langkah-langkah Nigel Cross, dimana tujuan melakukan langkah ini adalah tetap mempertahankan keunggulan yang dimiliki dan meningkatkan mutu produk Mochi Lampion Kaswari Sukabumi. Dari hasil pembangkitan alternatif dan evaluasi alternatif menunjukkan bahwa alternatif dua memiliki bobot paling tinggi yaitu 9,032 dibandingkan dengan alternatif satu dan tiga. Hal ini yang perlu ditingkatkan pada atribut Mochi Lampion Kaswari Sukabumi dari alternatif dua adalah bentuk Mochi, warna Mochi, bentuk kemasan Mochi, ukuran Mochi, ukuran kemasan Mochi dan harga karena memiliki bobot terendah yang dapat dilihat pada Tabel 4.37 di bab sebelunya. 5.3.4 Solusi Yang termasuk pada solusi pada perancangan peningkatan mutu produk Mochi Lampion Kaswari Sukabumi adalah Improving Detail. Dari hasil rincian perbaikan (Improving Detail) menunjukkan bahwa biaya untuk memproduksi produk Mochi Lampion Kaswari Sukabumi adalah sebesar Rp. 319.750 dengan jumlah produk yang dihasilkan dalam 1 kali produksi adalah 100 kemasan. Alternatif produk Mochi Lampion Kaswari Sukabumi ini adalah dengan mengganti komponen dengan merek lain dengan biaya yang lebih murah, tetapi spesifikasi dan kualitasnya sama dengan komponen sebelumnya. Dari hasil perbaikan biaya diperoleh penurunan biaya sebesar 1,64%.