BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini telepon selular sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Penggunaan telepon selular sudah melingkupi masyarakat perkotaan pada khususnya dan masyarakat di daerah-daerah pada umumnya. Pada awal lahirnya teknologi telepon selular ini penggunaannya hanya terbatas pada kalangan tertentu saja seperti pengusaha, para eksekutif dan kalangan atas. Akan tetapi saat ini penggunaan telepon selular tidak hanya digunakan oleh kalangan tersebut saja dan telah merambah setiap kalangan masyarakat, dari kalangan lapisan bawah sampai lapisan atas bahkan dari anak-anak sampai orang tua. Bisnis telekomunikasi selular yang tengah berkembang pesat saat ini tidak lain dikarenakan kebutuhan masyarakat akan komunikasi semakin tinggi sehingga persaingan penyedia jasa telekomunikasi pun semakin ketat. Hal inilah yang mendorong bermunculannya provider-provider telekomunikasi selular yang dari hari ke hari menunjukkan peningkatan dan keunikan dalam produk maupun fasilitas yang mereka tawarkan kepada para pengguna jasa telekomunikasi ini. Untuk beberapa hal para pengguna telepon selular akan dihadapkan pada pilihan produk yang mereka gunakan, contohnya di beberapa daerah tertentu tidak semua provider mampu menjangkau area tersebut karena keterbatasan infrastruktur disana sehingga para pengguna jasa telepon selular akan cenderung untuk memilih provider yang bisa memenuhi kebutuhan mereka secara keseluruhan. Untuk itulah sangat diperlukan perencanaan yang komprehensif yang harus dimiliki oleh para penyedia jasa telekomunikasi selular agar dalam pembangunan suatu infrastruktur juga memperhatikan network area yang mampu dijangkau. Infrastruktur dari sistem komunikasi selular mempunyai peranan penting untuk mencapai kualitas pelayanan yang baik. Oleh karena itu komponen dari sistem selular yang digunakan harus optimal. Hal lain yang harus diperhatikan dalam 1
menjaga kontinuitas komunikasi dengan telepon selular adalah unsur geografis dari suatu daerah baik itu buatan manusia dan alamiah sehingga kontinuitas komunikasi dapat terus dijaga. Unsur geografis daerah mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam kontinuitas komunikasi karena hal ini akan terkait dengan propagasi atau perambatan gelombang. 1.2 Identifikasi Permasalahan Mekanisme perambatan gelombang elektromagnetik secara umum sangat di pengaruhi oleh efek pantulan(reflection), difraksi, hamburan(scattering), frekuensi gelombang yang dipancarkan serta lingkungan propagasi yang dilalui seperti pepohonan, perumahan, gedung, perbukitan maupun pegunungan. Pada sistem transmisi radio komunikasi bergerak daerah yang dilayani biasanya berupa daerah yang tidak teratur permukaannya. Oleh karena itu informasi mengenai keadaan geografis akan sangat diperlukan dalam perancangan jaringan sistem selular agar dapat dilakukan perancangan secara optimal sehingga kontinuitas dan kualitas dalam berkomunikasi dengan menggunakan telepon selular dapat tercapai. Pemilihan resolusi spasial dan klasifikasi land cover peta yang digunakan merupakan hal yang penting dalam perancangan jaringan sistem selular. Permasalahan dalam telepon bergerak seperti pengaruh permukaan dan bentuk gedung terhadap daya pantul frekuensi gelombang pancar selalu diabaikan, padahal pengaruhnya cukup signifikan. Akibat adanya variasi lingkungan tersebut maka lintasan gelombang transmisi antara pemancar dan penerima akan bervariasi dari lintasan langsung sampai lintasan tak langsung akibat dipantulkan maupun dihamburkannya gelombang tersebut. Karena itu diperlukan perhitungan yang cukup rumit untuk memperkirakan redaman lintasannya. Model propagasi merupakan cara untuk memprediksi daya sinyal rata-rata. Dalam menentukan klasifikasi suatu land cover efektif terhadap suatu model redaman propagasi, yang harus diperhatikan adalah unsur-unsur yang dapat menghalangi dan mengganggu perambatan gelombang, baik itu unsur alamiah maupun buatan manusia. Untuk itu diperlukan suatu metode untuk mengetahui dan 2
menentukan klasifikasi suatu land cover dan resolusi spasial efektif terhadap suatu model redaman propagasi dengan mempertimbangkan faktor yang dapat menghalangi dan mengganggu perambatan gelombang tersebut. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan tugas akhir ini adalah mempelajari pengaruh objek geografis terhadap propagasi gelombang elektromagnetik yang digunakan pada jaringan selular. Sedangkan tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah dapat menentukan sumber data yang tepat yaitu resolusi spasial dan klasifikasi land cover yang akan digunakan dalam perencanaan sistem jaringan selular dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. 1.4 Kemanfaatan Manfaat dari penulisan tugas akhir ini antara lain: 1. Dengan dilibatkannya SIG sebagai alat pengambilan keputusan maka di harapkan penentuan model redaman propagasi untuk suatu land cover semakin optimal sehingga pelayanan yang diberikan kepada pengguna telepon selular akan semakin di tingkatkan. 2. Dari sudut penyedia jasa layanan telepon selular maka dengan adanya SIG yang digunakan untuk pengoptimalan penentuan model redaman propagasi, diharapkan biaya dalam pengadaan pemancar dapat semakin di tekan dengan tidak melupakan kualitas layanan. 1.5 Ruang Lingkup Kajian Dalam pelaksanaan tugas akhir ini akan menganalisis pengaruh land cover terhadap model redaman propagasi, yaitu: COST 231-Hata (1500 MHz 2000 MHz) Lp = 46.3 + 33.9 log(f) 13.82 log(h b ) a(h m ) + {44.9 6.55 log(h b )}log(d) + Cm (1) 3
dimana: Lp : path loss f : frekuensi h b : tinggi BTS (30 m - 200 m dari permukaan tanah) h m : tinggi antena telepon selular (1 m - 10 m dari dari permukaan tanah) d : jarak datar dari BTS ke telepon selular (1 km - 20 km) a(h m ) : faktor koreksi tinggi antena penerima Cm (nilai redaman clutter) = 3 db untuk metropolitan center Cm (nilai redaman clutter) = 0 db untuk medium city dan area suburban db (dalam watt) merupakan sebuah perbandingan yang digunakan untuk memudahkan mengetahui kuat sinyal. Pada waktu penghitungan coverage maka tinggi yang digunakan adalah hasil penjumlahan tinggi dari permukaan bumi dengan tinggi dari DTM (dengan referensinya MSL) dan dengan memperhitungkan nilai redaman clutter untuk setiap klasifikasi land cover dimana penerima berada. Gambar 1.1 Ilustrasi penerimaan Sinyal 4
Menganalisis klasifikasi suatu land cover (clutter) yang dilengkapi dengan data DEM dan dengan resolusi spasial yang berbeda-beda. Setelah dilakukan proses analisis antara klasifikasi land cover dan resolusi spasial dengan model redaman propagasi yang digunakan maka akan di tentukan klasifikasi suatu land cover dan resolusi spasial yang efektif terhadap model redaman propagasi yang digunakan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. 1.6 Metodologi Penelitian Dalam penentuan klasifikasi land cover dan resolusi spasial berdasarkan optimisasi model redaman propagasi yang terlebih dahulu harus diperhatikan mengenai kriteria model redaman propagasi yang digunakan. Hal tersebut dapat diperoleh dari studi literatur tentang model redaman propagasi yang digunakan. Kemudian dilakukan pengolahan data untuk mengetahui hubungan antara model redaman propagasi dengan land cover (resolusi spasial 20m, 25m, 50m). Studi kasus yang digunakan adalah daerah cikarang. Setelah diperoleh hubungan antara model redaman propagasi dengan land cover dan resolusi spasial maka akan ditentukan klasifikasi land cover dan resolusi spasial efektif terhadap model redaman propagasi yang digunakan. Secara umum metodologi penelitian yang dilakukan di gambarkan pada diagram skematik seperti pada gambar 1.1 Gambar 1.2 Metodologi Penelitian 5
1.7 Sistematika Penulisan Secara umum sistematika pembahasan yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan latar belakang masalah, maksud dan tujuan penulisan, ruang lingkup masalah, metodologi penelitan dan sistematika penulisan. BAB II PROPAGASI GELOMBANG RADIO DALAM PERENCANAAN JARINGAN SISTEM SELULAR Bab ini akan menguraikan propagasi gelombang radio secara umum, secara singkat tentang model redaman propagasi yang akan digunakan, membahas mengenai perencanaan jaringan sistem seluar dan peranan SIG dalam perencanaan tersebut. BAB III PENENTUAN CAKUPAN AREA BERDASARKAN MODEL REDAMAN PROPAGASI DAN PETA YANG DIGUNAKAN Dalam bab ini akan dijelaskan tentang pengolahan data meliputi penentuan cakupan area berdasarkan model redaman propagasi dan peta yang digunakan. BAB IV ANALISIS Dalam bab ini akan dijelaskan tentang analisis terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan berisi tentang kesimpulan dan saran secara keseluruhan mengenai tugas akhir ini. 6