BAB I PENDAHULUAN. (near surface exploration). Ground Penetrating Radar (GPR) atau georadar secara
|
|
- Yenny Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah Latar Belakang Teknologi radar telah menjadi pusat perhatian dalam dunia eksplorasi dangkal (near surface exploration). Ground Penetrating Radar (GPR) atau georadar secara harfiah berarti alat pelacak bumi dengan menggunakan gelombang radio. Baik digunakan untuk eksplorasi dangkal dengan ketelitian (resolusi) amat tinggi sehingga mampu mendeteksi target bawah permukaan sampai target yang berdimensi beberapa sentimeter sekalipun. Selain itu, GPR merupakan teknik eksplorasi yang relatif baru dibandingkan dengan metoda lain, yang manfaatnya telah tersebar luas di berbagai bidang seperti: geologi, konstruksi dan rekayasa, arkeologi, ilmu forensik, masalah lingkungan dan lainnya (Milsom, 2002). Kelebihan GPR dibandingkan metode geofisika lainnya adalah biaya operasional murah, cara pengoperasian di lapangan mudah, memiliki resolusi tinggi dengan frekuensi antara 10 MHz sampai 1.5 GHz. Selain itu, GPR merupakan metode non destruktif karena menggunakan sumber gelombang elektromagnetik. Meski demikian, metode ini hanya berdaya tembus sampai puluhan meter (Astutik, 2001). Permasalahan yang dihadapi dalam penerapan metode GPR ialah tidak uniknya respons GPR terhadap sinyal-sinyal di bawah permukaan bawah tanah. Hal ini disebabkan oleh bentuk, dimensi, posisi susunan, kandungan air, sifat kelistrikan objek dan lapisan batuan sekeliling maupun strukturnya. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai kerja Transformasi Radon dalam mengurangi noise / gangguan bawah permukaan tanah. Penelitian tentang noise bukan
2 merupakan hal yang baru. Berbagai macam metode telah digunakan dalam hal mengurangi atau meredam noise ini. Salah satu metode yang akan dipakai yaitu Transformasi Radon. Metode Transformasi Radon ini banyak diaplikasikan dalam seismik refleksi, dan data potensial lapangan. Pada pengembangan selanjutnya, metode ini kemudian dipakai dalam data GPR Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis dapat mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut: mengetahui bagaimana perilaku dari noise yang terdapat dalam data GPR. Setiap noise memiliki karakteristik tersendiri. Untuk mengurangi/menghilangkan noise ini maka digunakan Transformasi Radon. 1.2 Ruang Lingkup Kajian Untuk dapat menjawab rumusan masalah diatas, maka ruang lingkup yang dikaji antara lain: 1. Dasar dasar teori GPR 2. Perilaku noise 3. Metode pembelajaran yang dipakai adalah Transformasi Radon 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan yang ingin dicapai pada penulisan tugas akhir ini adalah untuk menampilkan data GPR yang bebas dari gangguan / noise yaitu dengan menggunakan Transformasi Radon.
3 1.4 Anggapan Dasar Anggapan dasar yang dapat dijadikan penulis untuk menggunakan Transformasi Radon dalam mengurangi noise data GPR adalah Transformasi Radon telah terbukti akurat dalam mengurangi noise dalam seismik refleksi. Pada prinsipnya, metode georadar dengan metode seismik sama ialah dengan membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi. Perbedaannya hanya pada jenis gelombang yang digunakan. 1.5 Hipotesis Berdasarkan anggapan dasar yang dikemukakan di atas, penulis dapat membuat hipotesis bahwa Transformasi Radon dapat digunakan untuk mengurangi noise pada data GPR. 1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi analitis yaitu mendeskripsikan suatu kegiatan dengan mengacu kepada referensi yang kemudian dianalisis Teknik Pengumpulan Data Mengumpulkan data adalah dengan mengamati variabel yang akan diteliti dengan metode interview, tes, observasi, kuesioner dan sebagainya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. literatur, yaitu dengan cara membaca dari berbagai referensi yang terkait dengan topik ini.
4 2. Perbandingan buku, yaitu dengan cara membandingkan antara referensi yang telah ada dengan referensi lainnya. 3. Pengambilan data GPR di lapangan 1.7 Tinjauan Pustaka Pada prinsipnya, perambatan georadar menggunakan sumber gelombang elektromagnetik. Karena itu, GPR tergolong metode geofisika tidak merusak (nondestructive). Secara keseluruhan, alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram, sehingga sangat leluasa untuk bergerak. Alat ini bekerja dengan dua antena. Antena transmitter bertugas untuk memancarkan gelombang radar ke dalam bumi, sedangkan antena receiver bertugas menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah grafiknya dalam komputer. Komposisi dan kadar air merupakan pengontrol utama kecepatan perambatan gelombang radar dan atenuasi gelombang elektromagnetik dalam material. Kecepatan gelombang radar pada berbagai medium bergantung pada kecepatan cahaya di udara (c = 300 mm/ns), konstanta dielektrik relatif (ε r ) dan permeabilitas magnetik relatif (μ r = 1 untuk material non magnetik). Pola refleksi yang dihasilkan radargram dapat bersifat tidak unik. Artinya, bahwa reflektor yang sama dapat disebabkan oleh objek yang berbeda. Refleksi yang sangat kuat merupakan ciri khas dari bahan metal, water table, dan lapisan lempung. Bahan metal akan memberikan respon seperti hiperbola dengan amplitudo besar pada radargram. Sedangkan radargram dari water table dan lapisan lempung memiliki ciri khas amplitudo besar tetapi relatif datar. Pola yang tidak unik pada radargram ini merupakan noise yang akan dihilangkan dengan menggunakan Transformasi Radon.
5 1.8 Sistematika Penulisan Penulisan tugas akhir ini terbagi menjadi 5 bab yaitu bab pendahuluan, bab teori dasar ground penetrating radar, bab Transformasi Radon, bab analisis penelitian, serta bab kesimpulan dan saran. Kelima bab ini menjabarkan secara terperinci dari awal mengenai penghilangan gangguan pada data GPR hingga diperoleh hasil akhir yang ingin dicapai dari tugas akhir ini. BAB I adalah bab pendahuluan yang berisi latar belakang dan rumusan masalah, ruang lingkup kajian, tujuan penulisan, anggapan dasar, hipotesis, tinjauan pustaka, metode dan teknik pengumpulan data serta sistematika penulisan. BAB II berisi teori dasar yang berisi tentang pengenalan ground penetrating radar (GPR), prinsip kerja GPR serta teknik akuisisi data GPR. Sedangkan pada BAB III yang dibahas adalah mengenai perilaku noise yang akan dihilangkan serta membahas Transformasi Radon yang nantinya akan digunakan untuk menghilangkan noise. Sedangkan BAB IV membahas pengolahan data yang mengandung noise, untuk kemudian dihilangkan noisenya dengan menggunakan Transformasi Radon. Kemudian yang terakhir BAB V menguraikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan serta saran-saran yang dapat digunakan sebagai panduan untuk mengembangkan penelitian lebih jauh lagi.
geofisika yang cukup popular. Metode ini merupakan metode Nondestructive Test yang banyak digunakan untuk pengamatan dekat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Perumusan Masalah 1.1.1 Latar belakang Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan salah satu metode eksplorasi geofisika yang cukup popular. Metode ini merupakan
Lebih terperinciAPLIKASI METODE GEOFISIKA UNTUK GEOTEKNIK. Oleh: Icksan Lingga Pradana Irfan Fernando Afdhal Joni Sulnardi
APLIKASI METODE GEOFISIKA UNTUK GEOTEKNIK Oleh: Icksan Lingga Pradana Irfan Fernando Afdhal Joni Sulnardi Pengertian Geofisika Geofisika: bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi melalui kaidah atau
Lebih terperinciBAB III TRANSFORMASI RADON
BAB III TRANSFORMASI RADON 3.1 Perilaku Noise Pada Data GPR Kemampuan GPR untuk menghasilkan image bawah permukaan yang impresif membuat metoda geofisika ini banyak digunakan dalam bidang geologi, engineering,
Lebih terperinciGROUND PENETRATING RADAR (GPR)
BAB II GROUND PENETRATING RADAR (GPR) 2.1 Gelombang Elektromagnetik Gelombang adalah energi getar yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoidal. Selain radiasi elektromagnetik,
Lebih terperinciBAB II GROUND PENETRATING RADAR (GPR)
BAB II GROUND PENETRATING RADAR (GPR).1 Prinsip Dasar GPR Ground Penetrating Radar (GPR) biasa disebut georadar. Berasal dari dua kata yaitu geo berarti bumi dan radar singkatan dari radio detection and
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metoda non-destructive testing (NDT) pada bidang rekayasa sipil saat ini semakin berkembang seiring dengan semakin majunya teknologi yang diterapkan pada peralatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1 Latar belakang Secara umum geofisika atau fisika bumi adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena-fenomena fisika yang terjadi di lapisan-lapisan
Lebih terperinciAplikasi Ground Penetrating Radar (GPR) untuk Mendeteksi Objek pada Berbagai Media
Aplikasi Ground Penetrating Radar (GPR) untuk Mendeteksi Objek pada Berbagai Media Muhammad Syukri 1, Zulkarnain A.Djalil 1, Muttaqin 1, Marwan 1, Rosli Saad 2 1 Laboratorium Geofisika, Jurusan Fisika
Lebih terperincisaluran-saluran kosong ke segala arah, berisi air dan ion-ion yang mudah tertukar, seperti: sodium, potasium, magnesium, dan kalsium.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Perumusan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Zeolit merupakan kelompok aluminium silikat terhidrasi, memiliki rongga-rongga yang berhubungan satu dengan yang lainnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang memiliki wilayah sangat luas dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang memiliki wilayah sangat luas dan sumber daya alam yang berlimpah. Kondisi sumber daya alam Indonesia saat ini, sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan sistem yang saat ini marak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan sistem yang saat ini marak dikembangkan baik dari sisi teknologi maupun segi bisnis. GPR adalah sistem radar yang digunakan
Lebih terperinciBAB III GROUND PENETRATING RADAR
BAB III GROUND PENETRATING RADAR 3.1. Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang terdiri dari medan elektrik (electric field) dan medan magnetik (magnetic field) yang dapat
Lebih terperinciLokasi pengukuran dilakukan pada desa Cikancra kabupaten. Tasikmalaya. Lahan berada diantara BT dan LS
BAB IV AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengukuran Insitu 4.1.1 Lokasi dan Persiapan Lokasi pengukuran dilakukan pada desa Cikancra kabupaten Tasikmalaya. Lahan berada diantara 1 0 20 1 0 25 BT dan 7 0
Lebih terperinciSistem Ground Penetrating Radar untuk Mendeteksi Benda-benda di Bawah Permukaan Tanah
Sistem Ground Penetrating Radar untuk Mendeteksi Benda-benda di Bawah Permukaan Tanah Folin Oktafiani folin@ppet.lipi.go.id Sulistyaningsih sulis@ppet.lipi.go.id Yusuf Nur Wijayanto yusuf@ppet.lipi.go.id
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS PENELITIAN
BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1 Penggunaan Transformasi Radon Dengan MatLab Pada tugas akhir ini digunakan Transformasi Radon untuk menghilangkan noise / gangguan. Maka itu, dibuat data sintetik yang terdiri
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka II.1. Georadar II.1.1. Prinsip Dasar Georadar Ground penetrating radar (GPR) memancarkan pulse pendek (short pulse) energi gelombang elektromagnetik yang menembus daerah bawah (subsurface)
Lebih terperinciSemua benda di sekeliling kita mempunyai sifat magnetik. Akibatnya semua benda terpengaruh oleh medan magnet. Efek yang
BAB II TEORI DASAR 2.1 Perilaku Bahan Dalam Medan Magnetik 2.1.1 Permeabilitas Magnetik Material Semua benda di sekeliling kita mempunyai sifat magnetik. Akibatnya semua benda terpengaruh oleh medan magnet.
Lebih terperinciKata Kunci: Tanggul, Lumpur Lapindo, Longsor, Ground Penetrating Radar, GeoScan32, Surfer Pendahuluan. 2. Teori 2.1.
Identifikasi Struktur Bawah Permukaan sebagai Potensi Kelongsoran Tanggul Lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo dengan Menggunakan Ground Penetrating Radar (GPR) Yenie Ratna Setyaningsih 1, Daeng Achmad Suaidi
Lebih terperinciPertemuan ke-6 Sensor : Bagian 2. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM
Pertemuan ke-6 Sensor : Bagian 2 Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM Agenda Pendahuluan : gelombang EM dan antena RF Parameter antena RF Penggunaan antena RF dalam metode geofisika
Lebih terperinciStudi Litologi Batu Gamping Dari Data Ground Penetrating Radar (GPR) Di Tepi Pantai Temaju, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat
Studi Litologi Batu Gamping Dari Data Ground Penetrating Radar (GPR) Di Tepi Pantai Temaju, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat Eka Ayu Nuzuliani 1, Piter Lepong 2, Kris Budiono 2 1 Program Studi
Lebih terperinciPENGGUNAAN TRANSFORMASI RADON DALAM MENGURANGI DERAU/NOISE PADA DATA GROUND PENETRATING RADAR (GPR)
PENGGUNAAN TRANSFORMASI RADON DALAM MENGURANGI DERAU/NOISE PADA DATA GROUND PENETRATING RADAR (GPR) TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan tahap sarjana di Program Studi Fisika
Lebih terperinciMelalui persamaan di atas maka akan terbentuk pola radargram yang. melukiskan garis-garis / pola pendekatan dari keadaan yang sebenarnya.
BAB IV SIMULASI DAN ANALISIS 4.1 Pembuatan Data Sintetis Dalam karya tulis ini pembuatan data sintetis mengikuti pola persamaan (3.1) Melalui persamaan di atas maka akan terbentuk pola radargram yang melukiskan
Lebih terperinciPEMETAAN BAWAH PERMUKAAN PADA DAERAH TANGGULANGIN, SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN METODA GROUND PENETRATING RADAR (GRP)
Pemetaan Bawah Permukaan PEMETAAN BAWAH PERMUKAAN PADA DAERAH TANGGULANGIN, SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN METODA GROUND PENETRATING RADAR (GRP) Elfarabi 1), Dr. Ir. Amien Widodo, M.S 2) dan Firman Syaifudin,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN GROUND PENETRATING RADAR UNTUK MENDETEKSI SALURAN PIPA BAWAH TANAH
RANCANG BANGUN GROUND PENETRATING RADAR UNTUK MENDETEKSI SALURAN PIPA BAWAH TANAH Amir D Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jln Banda Aceh-Medan Km
Lebih terperinciOleh : Ya Asurandi Jurusan Fisika Bidang Minat Geofisika MIPA ITS Surabaya 2011
ANALISA BAWAH PERMUKAAN DENGAN METODE GROUND PENETRATING RADAR (GPR),STUDI KASUS DI RUAS JALAN RAYA PORONG DEKAT JEMBATAN PUTUL, DESA MINDI DAN LOKASI BUBBLE SIRING Oleh : Ya Asurandi Jurusan Fisika Bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi radar pada awalnya dikembangkan untuk mendeteksi target dilangit, maupun benda-benda diatas permukaan tanah atau dilaut. Radar itu sendiri pada prinsip dasarnya
Lebih terperinciIdentifikasi Scouring sebagai Potensi Kelongsoran Tanggul Sungai Bengawan Solo berdasarkan Survei GPR (Studi Kasus Desa Widang, Kabupaten Tuban)
JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 4, NOMOR 2 JUNI 2008 Identifikasi Scouring sebagai Potensi Kelongsoran Tanggul Sungai Bengawan Solo berdasarkan Survei GPR (Studi Kasus Desa Widang, Kabupaten Tuban)
Lebih terperinciWahana Fisika, 1(1), 2016, Aplikasi Metode Ground Penetrating Radar Terhadap Pola Retakan Di Bendungan Batu Tegi Lampung
Aplikasi Metode Ground Penetrating Radar Terhadap Pola Retakan Di Bendungan Batu Tegi Lampung Somantri Aji P 1 ; Pulung Arya 1* ; Mimin Iryanti 1* 1) Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA, Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya bidang telekomunikasi yang begitu pesat, semakin banyak pilihan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sistem transmisi data, media transmisi adalah jalur fisik antara pemancar dan penerima. Baik sinyal analog maupun digital dapat dipancarkan melalui media transmisi
Lebih terperinciseekementerian PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS TEKNIK SOAL UJIAN PERIODE SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2012/2013
seekementerian PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS TEKNIK SOAL UJIAN PERIODE SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2012/2013 Mata Uji : Coal Bed Methane (CBM) Jurusan : Teknik Pertambangan
Lebih terperinciGEORADAR METODE GEORADAR
GEORADAR METODE GEORADAR Georadar (GPR), kadang-kadang disebut penyelidikan radar tanah, georadar, radar tanah, georadar echo atau "georadar" adalah teknik geofisika eksplorasi bawah permukaan non-invasif
Lebih terperinciBab V Korelasi Hasil-Hasil Penelitian Geolistrik Tahanan Jenis dengan Data Pendukung
Bab V Korelasi Hasil-Hasil Penelitian Geolistrik Tahanan Jenis dengan Data Pendukung V.1. Hasil Metoda Geolistrik Tahanan Jenis Hasil penelitian geolistrik yang dilakukan oleh Badan Vulkanologi dan Mitigasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laut Indonesia, maka ini akan mendorong teknologi untuk dapat membantu dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin banyak penerapan teknologi dalam kehidupan sehari-hari yang berdasarkan perkembangan pemanfaatan energi dan sumber daya alam di laut Indonesia, maka ini
Lebih terperinciBAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik
BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 2.1 Umum elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik seperti yang diilustrasikan pada
Lebih terperinciPENGUKURAN KECEPATAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK PADA ZEOLIT. Tugas Akhir
PENGUKURAN KECEPATAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK PADA ZEOLIT Tugas Akhir Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam meyelesaikan tahap sarjana di Program Studi Fisika ITB Oleh: Surya Permana Yudha 10203042
Lebih terperinciDikumpulkan pada Hari Sabtu, tanggal 27 Februari 2016 Jam di N107, berupa copy file, bukan file asli.
Nama: NIM : Kuis I Elektromagnetika II TT38G1 Dikumpulkan pada Hari Sabtu, tanggal 27 Februari 2016 Jam 14.30 15.00 di N107, berupa copy file, bukan file asli. Kasus #1. Medium A (4 0, 0, x < 0) berbatasan
Lebih terperinciHASIL PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Pengolahan Data Pengukuran di Laboratorium dan Pembahasan Hasil perhitungan suseptibilitas dengan Bartington MS2 suseptibilitas meter dengan nilai permeabilitas
Lebih terperinciJalan Barong Tongkok No. 4 Kampus Gunung Kelua Samarinda, Kalimantan Timur *Corresponding Author :
Template Makalah Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul Studi Litologi Batu Gamping Dari Data Ground Penetrating Radar (GPR) Di Tepi Pantai Temaju, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat
Lebih terperinciGambar 1.1 Cincin Newton didesain interferensi optik yang menunjukkan interferensi optik pada lensa udara dan udara kaca (Schuster, 2008).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telah lama ilmuwan menggunakan interferensi gelombang cahaya untuk mengakses sifat-sifat optik misalnya ketebalan lensa, geometri lensa, dan indeks bias lensa. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini telepon selular sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Penggunaan telepon selular sudah melingkupi masyarakat
Lebih terperinciMODUL EKSPLORASI ELEKTROMAGNETIK. Disusun Oleh:
MODUL EKSPLORASI ELEKTROMAGNETIK Disusun Oleh: Agung Mahesya Hakim Alwi Karya Sasmita Asri Wulandari Bagus Hardiyansyah Christian Sibuea Fitri Wahyuningsih Hardeka Pameramba Lia Tri Khairum Syamsul Ma
Lebih terperinciTransmisi Signal Wireless. Pertemuan IV
Transmisi Signal Wireless Pertemuan IV 1. Panjang Gelombang (Wavelength) Adalah jarak antar 1 ujung puncak gelombang dengan puncak lainnya secara horizontal. Gelombang adalah sinyal sinus. Sinyal ini awalnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan bertambah majunya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong manusia untuk lebih mengeksplorasi kekayaan dan sumber daya alam yang belum terjamah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Blok diagram sistem radar [2]
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi begitu pesat, dari generasi ke generasi lahir berbagai inovasi yang merupakan objek pembaharuan penunjang kehidupan manusia. Di bidang komunikasi
Lebih terperinciAnalisis dan Interpretasi Struktur Bawah Permukaan Dengan Metode Georadar. Alexander Pakiding
255 Jurnal KIP Vol II No. 3, Nopember 2013 Februari 2014 Analisis dan Interpretasi Struktur Bawah Permukaan Dengan Metode Georadar Alexander Pakiding alex_pakiding@yahoo.com Prodi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciDETEKSI KERUSAKAN KABEL TELKOM BAWAH TANAH MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA B-SCAN PADA GROUND PENETRATING RADAR (GPR)
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2011 DETEKSI KERUSAKAN KABEL TELKOM BAWAH TANAH MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA B-SCAN PADA GROUND PENETRATING RADAR (GPR) Yanto Hardi Wibowo¹, Heroe Wijanto²,
Lebih terperinciALOKASI FREKUENSI RADIO (RADIO FREQUENCY) DAN MEKANISME PERAMBATAN GELOMBANGNYA. Sinyal RF ( + informasi)
IV. LOKSI FREKUENSI RDIO (RDIO FREQUENCY) DN MEKNISME PERMTN GELOMNGNY Sinyal RF ( + informasi) Rx Gbr.IV.1: Sinyal RF sebagai pembawa informasi dari ke Rx Frekuensi radio (radio frequency : RF) adalah
Lebih terperinciAPLIKASI METODE GROUND PENETRATING RADAR UNTUK MITIGASI DINI BENCANA TANAH LONGSOR DI KECAMATAN SAWOO KABUPATEN PONOROGO
APLIKASI METODE GROUND PENETRATING RADAR UNTUK MITIGASI DINI BENCANA TANAH LONGSOR DI KECAMATAN SAWOO KABUPATEN PONOROGO Uswatun Hasanah 1), Sujito 2), Nugroho Adi Pramono 3) 1) Mahasiswa Jurusan Fisika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang GPR merupakan sistem yang sangat berguna untuk proses pendeteksian benda-benda yang berada atau terkubur di dalam tanah dengan kedalaman tertentu tanpa harus menggali
Lebih terperinciStudi Parametrik Antena Vivaldi Slot dengan Pencatuan Mikrostrip
Studi Parametrik Antena Vivaldi Slot dengan Pencatuan Mikrostrip Tommi Hariyadi, Mukhidin Departemen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung e-mail:
Lebih terperinciKeselarasan dan Ketidakselarasan (Conformity dan Unconformity)
Keselarasan dan Ketidakselarasan (Conformity dan Unconformity) a) Keselarasan (Conformity): adalah hubungan antara satu lapis batuan dengan lapis batuan lainnya diatas atau dibawahnya yang kontinyu (menerus),
Lebih terperinciStudi Lapisan Batuan Bawah Permukaan Kawasan Kampus Unsyiah Menggunakan Metoda Seismik Refraksi
Jurnal radien Vol No Juli : - Studi Lapisan Batuan Bawah Permukaan Kawasan Kampus Unsyiah Menggunakan Metoda Seismik Refraksi Muhammad Isa, Nuriza Yani, Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Syiah Kuala, Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. transmisi. Selain sebagai media transmisi, gelombang elektromagnetik juga biasa
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telekomunikasi merupakan salah satu bidang dari teknik elektro yang saat ini perkembangannya cukup pesat. Perkembangan tersebut menjadikan banyaknya perangkat yang membangkitkan
Lebih terperinciAPLIKASI METODE SEISMIK REFRAKSI UNTUK ANALISA LITOLOGI BAWAH PERMUKAAN PADA DAERAH BABARSARI, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA
APLIKASI METODE SEISMIK REFRAKSI UNTUK ANALISA LITOLOGI BAWAH PERMUKAAN PADA DAERAH BABARSARI, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA Kevin Gardo Bangkit Ekaristi 115.130.094 Program Studi Teknik Geofisika, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada suatu industri penggunaaan peralatan instrumentasi merupakan hal
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pada suatu industri penggunaaan peralatan instrumentasi merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung jalannya proses dalam suatu pabrik. Untuk itu peralatan
Lebih terperinciSurvei Seismik Refleksi Untuk Identifikasi Formasi Pembawa Batubara Daerah Tabak, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah
Survei Seismik Refleksi Untuk Identifikasi Formasi Pembawa Batubara Daerah Tabak, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah Wawang Sri Purnomo dan Muhammad Rizki Ramdhani Kelompok Penyelidikan
Lebih terperinciBAB II SALURAN TRANSMISI MIKROSTRIP
BAB II SALURAN TRANSMISI MIKROSTRIP 2.1 Umum Suatu informasi dari suatu sumber informasi dapat diterima oleh penerima informasi dapat terwujud bila ada suatu sistem atau penghubung diantara keduanya. Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Radio Detecting and Ranging (Radar) merupakan salah satu alat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radio Detecting and Ranging (Radar) merupakan salah satu alat yang menerapkan sistem komunikasi di dalamnya. Radar berfungsi untuk mendeteksi benda-benda yang jaraknya
Lebih terperinciRadio dan Medan Elektromagnetik
Radio dan Medan Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat, Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa
Lebih terperinciFENOMENA ELEKTROKINETIK DALAM SEISMOELEKTRIK DAN PENGOLAHAN DATANYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENGURANGAN BLOK. Tugas Akhir
FENOMENA ELEKTROKINETIK DALAM SEISMOELEKTRIK DAN PENGOLAHAN DATANYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENGURANGAN BLOK Tugas Akhir Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di Program
Lebih terperinciMAKALAH ANALISA LONGSOR MENGGUNAKAN SEISMIK REFRAKSI
MAKALAH ANALISA LONGSOR MENGGUNAKAN SEISMIK REFRAKSI Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Gelombang yang diampu oleh Dr. Imran Hilman Disusun oleh: Fatah Ramdhan (140710130002) Yudistira Adi Nugraha
Lebih terperinciBAB 10 ULTRA HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk
BAB 10 ULTRA HIGH FREQUENCY ANTENNA Kompetensi: Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk komunikasi, salah satunya pada rentang band Ultra High Frequency (HF).
Lebih terperinciGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik Teori gelombang elektromagnetik pertama kali dikemukakan oleh James Clerk Maxwell (83 879). Hipotesis yang dikemukakan oleh Maxwell, mengacu pada tiga aturan dasar listrik-magnet
Lebih terperinciPEMETAAN BAWAH PERMUKAAN PADA DAERAH TANGGULANGIN, SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN METODA GROUND PENETRATING RADAR (GPR)
TUGAS AKHIR RF141501 PEMETAAN BAWAH PERMUKAAN PADA DAERAH TANGGULANGIN, SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN METODA GROUND PENETRATING RADAR (GPR) ELFARABI NRP 3712 100 006 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Amien Widodo,
Lebih terperinciDESAIN ANTENA TEKNOLOGI ULTRA WIDEBAND
DESAIN ANTENA TEKNOLOGI ULTRA WIDEBAND PADA FREKUENSI 5.6 GHz Jodistya Wardhianto 1, Tito Yuwono 2 Fakultas Teknik Elektro, Universitas Islam Indonesia Jl Kaliurang KM 14.5 Yogyakarta, Indonesia 1 12524058@students.uii.ac.id
Lebih terperinciPropagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetik dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat kompleks kondisi yang sangat
Propagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetik dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat kompleks kondisi yang sangat bergantung pada keadaan cuaca dan fenomena luar angkasa yang
Lebih terperinciPengaturan Impedansi Input pada Antena UWB
Pengaturan Impedansi Input pada Antena UWB untuk Aplikasi SFCW-GPR Asep Sudrajat 13204213 Program Studi Teknik Elektro Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Abstrak Antena biasanya
Lebih terperinciBAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS 4.1 Syarat Pengukuran Pengukuran suatu antena yang ideal adalah dilakukan di suatu ruangan yang bebas pantulan atau ruang tanpa gema (Anechoic Chamber). Pengukuran antena
Lebih terperinciSTUDI REKAHAN PADA TEROWONGAN KERETA API DENGAN METODE GROUND PENETRATING RADAR (GPR) (STUDI KASUS DI DAERAH SASAKSAAT) PADALARANG JAWA BARAT
Jurnal Geliga Sains (), 36-44, 007 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau ISSN 978-50X STUDI REKAHAN PADA TEROWONGAN KERETA API DENGAN METODE GROUND PENETRATING RADAR (GPR) (STUDI KASUS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian terdahulu, rangkaian receiver dan transmitter dibuat dengan prinsip kerjanya menggunakan pantulan gelombang. Penggunaannya, rangkaian transmitter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak dieksplorasi adalah sumber daya alam di darat, baik itu emas, batu bara,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dengan 2/3 wilayahnya adalah lautan dan memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah baik di darat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENELITIAN TERDAHULU Sebelumnya penelitian ini di kembangkan oleh mustofa, dkk. (2010). Penelitian terdahulu dilakukan untuk mencoba membuat alat komunikasi bawah air dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, Telkom University sedang mengembangkan satelit mikro yang mengorbit pada ketinggian 600-700 km untuk wahana pembelajaran space engineering. Sebelum satelit
Lebih terperinciPERUBAHAN KARAKTERISTIK ELEKTROMAGNETIK MENGGUNAKAN METODE GROUND PENETRATING RADAR HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK SEDIMEN BAWAH PERMUKAAN
Perubahan karakteristik elektromagnetik menggunakan metode Ground Penetrating Radar hubungannya dengan karakteristik sedimen bawah permukaan (Andi Agus Nur) PERUBAHAN KARAKTERISTIK ELEKTROMAGNETIK MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. TERSEBUT DIAPLIKASIKAN UNTUK PENDETEKSIAN CACAT DALAM PADA MATERIAL BAJA. DENGAN
BAB IV ANALISA. TERSEBUT DIAPLIKASIKAN UNTUK PENDETEKSIAN CACAT DALAM PADA MATERIAL BAJA. DENGAN BAB IV ANALISA 4.1 Analisis Simulasi Salah satu teknik untuk memodelkan perambatan ultrasonik dalam medium
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO No Percobaan : 01 Judul Percobaan Nama Praktikan : Perambatan Gelombang Mikro : Arien Maharani NIM : TEKNIK TELEKOMUNIKASI D3 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketika kita sedang diam di pinggir jalan dan sebuah mobil ambulans yang sirinenya berbunyi sedang bergerak mendekati kita. Dan tak lama kemudian mobil melewati kita
Lebih terperinciBAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS 4.1 Syarat Pengukuran Pengukuran suatu antena yang ideal adalah dilakukan di suatu ruangan yang bebas pantulan atau ruang tanpa gema (Anechoic Chamber). Pengukuran antena
Lebih terperinciBAB II PERAMBATAN GELOMBANG SEISMIK
BAB II PERAMBATAN GELOMBANG SEISMIK.1 Teori Perambatan Gelombang Seismik Metode seismik adalah sebuah metode yang memanfaatkan perambatan gelombang elastik dengan bumi sebagai medium rambatnya. Perambatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. tersebut diaplikasikan untuk pendeteksian cacat dalam pada material baja. Dengan
BAB IV ANALISA 4.1 Analisis Simulasi Salah satu teknik untuk memodelkan perambatan ultrasonik dalam medium adalah dengan pulse echo single probe. Pulse echo single probe adalah salah satu probe ultrasonik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia. Manfaat air sangat luas bagi kehidupan manusia, misalnya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, irigasi, industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Deteksi lingkungan merupakan suatu hal yang penting bagi robot, yang hal paling
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Deteksi lingkungan merupakan suatu hal yang penting bagi robot, yang hal paling sederhananya adalah keberadaan benda-benda
Lebih terperinciTEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864
TEORI MAXWELL TEORI MAXWELL Maxwell adalah salah seorang ilmuwan fisika yang berjasa dalam kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang berhubungan dengan gelombang. Maxwell berhasil mempersatukan penemuanpenumuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi sumber daya alam di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berada di perairan Indonesia sangatlah melimpah ruah, dikarenakan Indonesia merupakan negara maritim.
Lebih terperinciLatihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang
Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang 1. Grafik antara tekanan gas y yang massanya tertentu pada volume tetap sebagai fungsi dari suhu mutlak x adalah... a. d. b. e. c. Menurut Hukum Gay Lussac menyatakan
Lebih terperinciDIKTAT KULIAH RADAR DAN NAVIGASI
DIKTAT KULIAH RADAR DAN NAVIGASI Disusun Oleh Wahyu Pamungkas,ST.MT Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra 011 DIKTAT KULIAH RADAR & NAVIGASI A. ELEMENTARY CONCEPTS Radar merupakan nama dari sebuah
Lebih terperinci: Widi Pramudito NPM :
SIMULASI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BERBENTUK SEGIEMPAT DAN LINGKARAN PADA FREKUENSI 1800 MHZ UNTUK APLIKASI LTE MENGGUNAKAN SOFTWARE ZELAND IE3D V12 Nama : Widi Pramudito NPM : 18410009 Jurusan
Lebih terperinciIII. TEORI DASAR. gelombang akustik yang dihasilkan oleh sumber gelombang (dapat berupa
III. TEORI DASAR 3.1 Konsep Seismik Refleksi Seismik refleksi merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk mengetahui keadaan di bawah permukaan bumi. Metode ini menggunakan gelombang akustik
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR (2.1) sin. Gambar 2.1 Prinsip Huygen. Gambar 2.2 Prinsip Snellius yang menggambarkan suatu yang merambat dari medium 1 ke medium 2
BAB II TEORI DASAR.1 Identifikasi Bentuk Gelombang Perambatan gelombang pada media bawah permukaan mengikuti beberapa prinsip fisika sebagai berikut : a. Prinsip Huygen menyatakan bahwa setiap titik yang
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN. 39 Universitas Indonesia
BAB 5 PEMBAHASAN Dua metode penelitian yaitu simulasi dan eksperimen telah dilakukan sebagaimana telah diuraikan pada dua bab sebelumnya. Pada bab ini akan diuraikan mengenai analisa dan hasil yang diperoleh
Lebih terperinciDASAR TELEKOMUNIKASI. Kholistianingsih, S.T., M.Eng
DASAR TELEKOMUNIKASI Kholistianingsih, S.T., M.Eng KONTRAK PEMBELAJARAN UAS : 35% UTS : 35% TUGAS : 20% KEHADIRAN : 10% KEHADIRAN 0 SEMUA KOMPONEN HARUS ADA jika ada satu komponen yang kosong NILAI = E
Lebih terperinciPertemuan 9 SISTEM ANTENA. DAHLAN ABDULLAH
Pertemuan 9 SISTEM ANTENA DAHLAN ABDULLAH dahlan.unimal@gmail.com http://www.dahlan.web.id PENDAHULUAN Dalam sejarah komunikasi, perkembangan teknik informasi tanpa menggunakan kabel ditetapkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam komunikasi radio, pengiriman dan penerimaan data dilakukan melalui transmisi ruang udara bebas. Sistem ini disebut juga sebagai teknologi komunikasi wireless
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.2. Maksud dan Tujuan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Metode seismik merupakan salah satu bagian dari metode geofisika aktif, yang memanfaatkan pergerakan gelombang dalam suatu medium dimana dalam penyelidikannnya di
Lebih terperinci2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Gelombang Ultrasonik
sub-permukaan tanah[1]. Meskipun prosedur kerja kedua metode tersebut adalah mudah, namun memerlukan waktu pelaksanaan yang lama karena dikerjakan dari titik ke titik pengukuran. Oleh karena itu diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar belakang.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang. Alam menyediakan sumber daya untuk keperluan kehidupan manusia, manusia modern membutuhkan sumber daya alam tersebut untuk menunjang kemajuan tehnologi, dengan tehnologi
Lebih terperinciIdentifikasi Scouring sebagai Potensi Kelongsoran Tanggul Sungai Bengawan Solo berdasarkan Survei GPR (Studi Kasus Desa Widang, Kabupaten 'fuban)
JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 4. NOMOR 2 JUNI 2008 Identifikasi Scouring sebagai Potensi Kelongsoran Tanggul Sungai Bengawan Solo berdasarkan Survei GPR (Studi Kasus Desa Widang, Kabupaten 'fuban)
Lebih terperinciTEKNOLOGI SEISMIK REFLEKSI UNTUK EKSPLORASI MINYAK DAN GAS BUMI
Oseana, Volume XXX, Nomor 4, 2005 : 1-10 ISSN 0216-1877 TEKNOLOGI SEISMIK REFLEKSI UNTUK EKSPLORASI MINYAK DAN GAS BUMI Oleh M. Hasanudin 1) ABSTRACT REFLECTION SEISMIC TECHNOLOGY FOR OIL AND GAS EXPLORATION.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dari data deformasi dengan survei GPS dan data seismik. Parameter
Lebih terperinciGEORADAR DALAM PENELITIAN ARKEOLOGI DI INDONESIA GEORADAR IN ARCHAEOLOGICAL RESEARCHES OF INDONESIA
GEORADAR DALAM PENELITIAN ARKEOLOGI DI INDONESIA GEORADAR IN ARCHAEOLOGICAL RESEARCHES OF INDONESIA M. Fadlan S. Intan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jalan Raya Condet Pejaten No. 4, Jakarta selatan;
Lebih terperinci