BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Pengertian sistem jaringan komunikasi Radio Gelombang Mikro yang paling sederhana adalah saling berkomunikasinya antara titik A dan titik B dengan menggunakan perangkat radio dan antena dan sering disebut juga dengan satu hop, yang terdiri atas sepasang antena yang letak jaraknya bervariasi dari satu kilometer hingga puluhan bahkan ratusan kilometer. Coba perhatikan gambar di bawah ini. Gambar 2.1 Komunikasi Radio Gelombang Mikro 1 Hop Jika berbicara tentang radio, maka sebagian orang akan berfikir tentang radio FM, yang menggunakan frekuensi sekitar 100 MHz. Diantara radio dengan cahaya infrared, kita akan menemukan wilayah gelombang mikro (microwave) yang 6

2 mempunyai frekuensi sekitar 1 GHz hingga 300 GHz, dengan panjang gelombang dari 30 cm sampai 1 mm. Gambar 2.2 Spektrum frekuensi Sebuah hop dapat mencapai jarak 30 km sampai 60 km pada daerah yang datar untuk frekuensi 2 GHz sampai dengan 8 GHz. Bila antena terdapat pada puncak gunung, maka jarak yang di tempuh bisa lebih jauh yaitu kurang dari 100 km. Sifat gelombang mikro yang Line of Sight (LOS) mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan transmisi melalui kabel. Namun sebenarnya istilah Line of Sight tidaklah sepenuhnya benar karena kondisi atmosfir dan keadaan profil lintasan mempengaruhi propagasi gelombang mikro. Jadi walaupun kita dapat melihat dari titik A ke titik B, namun belum tentu dapat dihasilkan performa komunikasi yang memuaskan. 7

3 Tujuan dari sistem komunikasi gelombang mikro adalah untuk memancarkan informasi dari suatu tempat ke tempat lainnya tanpa interupsi dan mendapatkan hasil yang jernih, untuk mendapatkan hasil tersebut maka diperlukan suatu perencanaan dan survey yang mendalam baik dari sisi perangkat yang nantinya akan kita pasang dan kondisi geografis dari titik-titik yang dimaksud tersebut. 2.2 Konsep Dasar Radio Radiasi elektromagnetik meliputi gelombang radio, gelombang mikro (microwave), radiasi infra merah, cahaya yang terlihat, gelombang ultra violet, sinar X, dan sinar Gamma. Semua radiasi diatas memiliki persamaan, yaitu semua membentuk spektrum elektromagnetik dan bergerak dengan kecepatan cahaya. Yang membedakan adalah panjang gelombang. Panjang gelombang adalah jarak yang ditempuh sebuah gelombang untuk membentuk satu siklus yang sempurna. Panjang gelombang terkait dengan jumlah energi yang dibawa oleh gelombang. Semakin pendek gelombang, semakin besar energinya Gelombang Radio Gelombang radio merambat seperti gelombang dipermukaan air. Gelombang radio merambat dari permukaan bumi dan merambat ke angkasa dengan berbagai arah (membentuk sudut) relatif terhadap permukaan bumi. Ketika gelombang radio merambat, energinya dipancarkan kesegala arah. Ada dua komponen gelombang 8

4 radio, yaitu puncak dan lembah. Kedua komponen ini bergerak menjauhi radio satu persatu secara berurutan dengan kecepatan yang konsisten. Jarak antara puncak gelombang inilah yang disebut panjang gelombang dan biasanya diwakili dengan lambang berupa huruf kecil bahasa Yunani, Lamda ( ) Frekuensi Gelombang radio memancarkan sinyal-sinyal radio. Gelombang ini mempunyai panjang gelombang dari range yang sangat kecil (kurang dari 1 cm) sampai puluhan hingga ratusan meter. Frekuensi gelombang radio sama dengan jumlah siklus yang sempurna (komplit) yang terjadi dalam satu detik. Semakin lama waktu siklusnya, semakin panjang panjang gelombang dan semakin pendek frekuensinya. Semakin pendek siklus waktunya, semakin pendek panjang gelombangnya dan semakin tinggi frekuensinya. Satuan frekuensi dinyatakan dengan Hertz (Hz). Biasanya diukur dan dinyatakan dalam ribuan Hertz (khz), jutaan Hertz (Mhz), bahkan dalam miliaran Hertz (Ghz). Untuk alasan praktis, kecepatan gelombang radio dinyatakan dengan sebuah angka yang konstan, sesuai dengan frekuensi atau amplitudo gelombang yang dipancarkan. Rumus mencari panjang gelombang diberikan dibawah ini : C =... ( 2.1) F 9

5 Dimana : F = frekuensi (hertz) = panjang gelombang (m) C = kecepatan cahaya ( 3 x 10 8 m/detik) Wireless Propagation Wireless Propagation atau yang biasa dikenal dengan propagasi adalah segala sesuatu yang terjadi pada sinyal wireless ketika sinyal berjalan dari titik A ke titik B. Meskipun sinyal tidak terlihat, sinyal wireless berinteraksi dengan semua hal yang dijumpainya selama perjalanan menuju ke suatu titik. Sinyal berinteraksi dengan pohon, bukit, bangunan, genangan air, atmosfer bumi, orang, kendaraan, dan hal lain yang ditemui Atenuasi Atenuasi adalah rugi-rugi (loss) terhadap amplitudo (simpangan siklus terbesar dari sebuah sinyal) yang terjadi ketika sinyal berjalan melewati sebuah kawat, melewati udara bebas, atau melewati sebuah hambatan. Gambar berikut menunjukkan sebuah sinyal 2,4 GHz ketika melewati sebuah pohon akan berkurang dibandingkan sebelum melewati sebuah pohon. Seringkali, setelah menembus sebuah 10

6 objek, kekuatan sinyal yang tersisa sangatlah sedikit sehingga terlalu lemah untuk membuat sebuah koneksi yang reliabel. Sebagai tambahan, semakin pendek panjang gelombang sinyal wireless, semakin mudah terlemahkan (attenuated) ketika melewati sebuah objek. Semakin panjang panjang gelombang sinyal wireless, semakin susah untuk dilemahkan oleh objek yang dilewatinya. Sebuah sinyal AM pemancar radio pada frekuensi 1000 khz (1 MHz) hampir sama sekali tidak mengalami perubahan ketika sinyalnya melewati pohon. Hal ini terjadi karena ukuran gelombang AM relatif besar (panjang) dibandingkan dengan ukuran pohon yang dilewatinya Free Space Wave Gelombang free space adalah sebuah sinyal yang mengalami propagasi dari titik A ke titik B tanpa melewati hambatan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut. Gambar 2.3 Free Space Wave 11

7 Sinyal mencapai titik tujuan dengan amplitude yang sama seperti ketika dia meninggalkan titik asal karena amplitudonya tidak terkurangi atau terlemahkan oleh objek. Satu-satunya pengurangan amplitude yang terjadi adalah pengurangan normal akibat propagasi ketika melewati udara bebas. Jalur sinyal seperti ini, di mana tidak ada hambatan, merupakan kondisi atau skenario ideal pada wireless Reflected Waves Ketika sinyal wireless melewati sebuah hambatan saat dia bergerak dari titik A ke titik B, dua hal yang biasanya terjadi : Atenuasi. Secara umum, semakin pendek panjang gelombang sebuah sinyal, secara relatif dengan ukuran hambatan, sinyal tersebut akan teratenuasi. Refleksi. Semakin pendek panjang gelombang jika dibandingkan terhadap hambatan maka semakin besar kemungkinan sinyal itu akan dipantulkan. Satu dari dua jenis ini terjadi pada frekuensi gelombang mikro dan sangat penting bagi kita untuk mengerti sebagai sebuah propagasi gelombang mikro. Satu dari jenis tersebut adalah sky wave. 12

8 Gambar 2.4 Ground dan Sky Wave Komunikasi Line of Sight Pada sistem radio gelombang mikro hubungan antara stasiun pemancar dan penerima harus terletak dalam jangkauan penglihatan dari kedudukan antena, atau hubungan radio antar dua stasiun yang terletak dalam garis lurus tanpa mendapat rintangan, hal ini biasa disebut Line of Sight. Pada umumnya komunikasi Line of Sight digunakan pada jarak 2 km hingga 45 km. Namun pada kasus-kasus tertentu jarak bentangannya dapat mencapai 100 km. Keandalan komunikasi Line of Sight sangat dipengaruhi oleh loss pada daerah bebas dan fading yang merupakan efek dari atmosfir dan permukaan tanah Faktor K Lintasan propagasi berkas gelombang radio selalu mengalami pembiasan/pembengkokan (curved) karena pengaruh refraksi (pembiasan) oleh atmosfir yang paling bawah. Keadaan ini, tergantung pada kondisi atmosfir pada 13

9 suatu daerah, yang pada akhirnya bisa diketahui indeks refraksi atmosfir di daerah itu. Karena adanya indeks refraksi yang berbeda-beda ini, maka bisa diperkirakan kelengkungan lintasan propagasi di atas permukaan bumi. Akibatnya, kalau dipandang bahwa propagasi gelombang langsung merupakan Line of Sight, maka radius bumi seakan-akan berbeda dengan radius bumi sesungguhnya. Sebagai gantinya, dalam penggambaran radius bumi dibuat radius ekuivalen (equivalent earth radius) dengan bumi sesungguhnya, disebut dengan faktor kelengkungan; faktor K. Dinyatakan : Dimana : a e = radius bumi ekuivalen, dan a = radius bumi sesungguhnya a e K =... (2.2) a Pada kondisi atmosfir normal, dalam perhitungan radius bumi ekuivalen biasanya digunakan K = 4/3. Bila kita menggunakan K = 4/3 dan dengan mengalikan radius bumi yang sesungguhnya dengan harga K tesebut, maka pada waktu memetakan lintasan propagasi gelombang, kita dapat memodifikasi kurvatur bumi sedemikian rupa, sehingga lintasan gelombang radio mikro dapat digambarkan secara garis lurus (straight line). Gambar 2.8 menunjukkan hasil modifikasi kurvatur bumi untuk radius bumi ekuivalen untuk harga K = 4/3, yang disebut dengan profile. 14

10 Gambar 2.5 Kurvatur bumi dari radius bumi ekuivalen untuk harga K = 4/3 Nilai faktor K dapat ditentukan dengan melihat keadaan dari daerahnya. Seperti daerah pantai, diatas permukaan air, daerah berkabut atau daerah yang lembab. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini : Tabel 2.1 Faktor K Kondisi Propagasi Sempurna Ideal Rata-rata Buruk Sangat buruk Cuaca Atmosfir Tidak ada Substandar, Ada Kabut, Standar lapisan sedikit lapisan lembab, diatas kabut berkabut udara, air 15

11 berkabut Tipe daerah Beriklim Kering, Daerah Daerah Daerah tropis, sedang, pegunungan datar pantai, perairan, atmosfir beriklim perairan pantai yang sedang dan bagus berkabut Faktor K 1,33 1 1,33 0,66 1 0,5 0,66 0,4 0, Daerah Fresnel Pada komunikasi radio di frekuensi sangat tinggi, kondisi Line of Sight antara pemancar dan penerima sangat penting. Ada dua jenis Line of Sight, yaitu : Optical Line of Sight, dimana kedua stasiun harus dapat melihat satu sama lain. Radio Line of Sight, dimana tidak boleh ada refleksi, refraksi dan difraksi dari sinyal radio. Gambar 2.6 Lapisan Fresnel Zone 16

12 Daerah fresnel zone merupakan hal yang patut diperhatikan dalam perencanaan lintasan gelombang radio Line of Sight. Bayangkan daerah fresnel zone sebagai lorong berbentuk bola rugby dengan antena pemancar dan penerima di ujungujungnya. Dalam daerah fresnel zone tidak boleh ada pengganggu sinyal. Fresnel zone dibuat beberapa lapis, tampak pada gambar adalah fresnel zone lapisan pertama, kedua dan ketiga. Bentuknya elips yang menghubungkan ke dua titik antena diujungnya. Ada sebagian praktisi menggunakan konsensus bahwa jika 60% dari fresnel zone lapisan pertama ditambah tiga meter bebas dari halangan maka jalur komunikasi radio gelombang mikro dikatakan baik. Ada sebagian yang mengadopsi bahwa harus 80% dari fresnel zone lapisan pertama tidak ada yang menghalangi maka bisa dibilang baik. Jika ada halangan di daerah fresnel zone maka performa sistem akan terganggu. Beberapa efek yang akan terjadi adalah : 1. Reflection (refleksi). Gelombang yang menabrak merambat menjauhi bidang datar dan mulus yang ditabrak. Multipath fading akan terjadi jika gelombang yang datang secara langsung menyatu dipenerima dengan gelombang pantulan yang juga datang tapi dengan fasa yang berbeda. 2. Refraction (refraksi). Gelombang yang menabrak merambat melalui bidang yang dapat memudarkan (scattering) pada sudut tertentu. Pada frekuensi di bawah 10 GHz kita tidak terlalu banyak terganggu oleh hujan lebat, awan, 17

13 kabut dan sebagainya. Redaman pada 2.4 GHz pada hujan 150 mm/jam adalah sekitar 0.01 db/km. 3. Diffraction (difraksi). Gelombang yang menabrak melewati halangan dan masuk daerah bayangan. Gambar 2.7 Efek freznel zones yang terhalang Free Space Loss Jika mentransmisikan sebuah sinyal dari antena isotropik kemudian energi transmisi disebar secara tidak sama keseluruh arah, maka antena penerima akan menerima daya sinyal yang lebih kecil. Perbandingan daya pancar dan daya penerima disebut Transmission Loss. Jika Transmission Loss terjadi pada udara bebas dimana tidak ada penyerapan atau pemantulan daya pancar (P T ) maka loss ini disebut dengan Free Space Loss (FSL). Besarnya FSL dapat dihitung dengan rumus : FSL (db) = log(d) + 20 log(f)... (2.3) 18

14 Dimana : F = Frekuensi yang digunakan GHz D = Jarak antar stasiun pemancar dan penerima Km Antena Antena didefinisikan sebagai alat pemancar dan penerima gelombang elektromagnetik. Antena merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem komunikasi gelombang mikro. Antena yang digunakan adalah antena gelombang mikro teresterial yang pada pemancar berfungsi mengubah gelombang listrik menjadi gelombang elektromagnetik. Sedangkan pada penerima berfungsi untuk mengubah gelombang elektromagnetik menjadi gelombang listrik. Pada umumnya sistem radio gelombang mikro menggunakan tipe antena parabolik dan antena horn karena memiliki pancaran yang sangat terarah Gain Antena Gain dari sebuah antena adalah kemampuan antena untuk mengirimkan gelombang yang berisi informasi kearah yang diinginkan. Pada antena pemancar, gain dari antena menunjukkan tingkat kekuatan antena untuk mengarahkan energi radiasi ke arah antena penerima. Dan pada antena penerima, gain menunjukkan kemampuan antena untuk menerima energi radiasi tersebut. Secara sistematis nilai gain dapat dihitung dengan rumus : 19

15 Dimana : = Efisiensi antena A = Luas permukaan (m 2 ) = Panjang gelombang (m) Rumus tersebut menunjukkan bahwa gain yang besar dapat diperoleh dengan meningkatkan ukuran diameter atau ukuran fisik dari antena dan juga memperbesar frekuensi yang dipancarkan oleh antena. Antena parabolic yang ada di pasaran tidak memiliki efisiensi sebesar 100%. Ini dikarenakan adanya sejumlah daya yang hilang pada tepi antena dan antena yang dibuat tidak berbentuk parabolik sempurna. Pada umumnya efisiensinya sebesar 50% - 70% Beam Width Beam Width adalah sudut dari daerah lintasan yang diukur pada setengah daya maksimal (- 3 db). Besarnya beam width adalah : Dimana : = Beam width yang diukur pada titik setengah daya maksimal (-3 db) =

16 = Panjang gelombang (m) D = Diameter antenna (m) Interferensi atau gangguan diluar dan didekat antenna dapat dikurangi dengan menggunakan antenna dengan beam width yang sempit. Antena yang berdiameter besar mempunyai gain antenna yang besar dan beam width yang sempit. Namun hal ini dapat menimbulkan masalah karena diperlukannya pengarahan antena yang sangat tepat. Kesalahan sedikit saja dapat mengakibatkan penurunan sinyal. Masalah ini dapat menjadi serius bila menggunakan antena yang tinggi pada daerah yang berangin kencang Polarisasi Polarisasi dari gelombang didefinisikan sebagai arah dari vektor medan listrik (E) terhadap arah propagasi gelombang radio. Dalam sistem gelombang radio mikro, antena yang digunakan mempunyai polarisasi yang linier. Gelombang yang terpolarisasi secara linier yang dipropagasikan pada permukaan bumi dinyatakan terpolarisasi secara horizontal jika medan listriknya berada pada arah horizontal. Dan sebaliknya dinyatakan terpolarisasi secara vertikal jika medan listriknya berada pada arah vertikal. 21

17 Gambar 2.8 Polarisasi Antena Noise Setiap saluran trasmisi memiliki noise pada media transmisinya. Noise figure adalah ukuran noise praktis yang disebabkan oleh jaringan noise praktis yang dibandingkan dengan jaringan ideal. Untuk suatu sistem linier Noise Figure (NF) dituliskan sebagai berikut : Dimana : P no = Daya noise output (watt) G = Gain antenna k = konstanta Boltzman = 1.38 x J/ o K B n = Bandwidth noise (Hz) T o = Temperature ruang 17 o C atau 290 o K Noise Figure yang memasuki sebuah sistem antena dapat mengganggu keandalan dari antena dan dapat mengurangi efisiensi dari sistem radio gelombang 22

18 mikro. Keandalan dari suatu sistem komunikasi dirancang untuk memiliki NF yang berasal dari Noise Temperatur yang kecil. Noise Figure suatu antena bergantung kepada : 1. Loss antar antena-antena dan input penerima 2. Sky Noise dari galaksi, matahari dan bulan 3. Penyerapan gas atmosfir dan hujan 4. Radiasi dari bumi ke bagian belakang antena 5. Interferensi dari sumber radio Umumnya nilai NF yang disebabkan oleh interferensi dari sumber radio telah ditentukan oleh pabrik yang membuat peralatan radio. Noise Temperature dari peralatan adalah noise panas terjadi pada sistem. Jika peralatan dihubungkan ke sumber tanpa noise, maka noise temperatur yang terjadi. Dimana : T e = Input noise temperature efektif dan ukuran dari sumber noise di dalam peralatan ( o K) P no = Output daya noise (watt) d f = Band frekuensi (Hz) 23

19 Hubungan noise temperature dan noise figure dari peralatan dapat dijelaskan secara sistematis sebagai berikut : 2.3 Loss Yang Disebabkan Oleh Propagasi Gelombang Radio Keandalan dari radio gelombang mikro sangat dipengaruhi oleh adanya efek atmosfir dan permukaan tanah. Karena kedua faktor tersebut dapat menyebabkan berkurangnya energi microwave. Bahkan dapat juga menyebabkan hilangnya sinyal. Oleh sebab itu, kedua faktor tersebut harus mendapat perhatian khusus dalam mendesain dan mengoperasikan sistem ini Efek Atmosfir Pada Propagasi Gelombang Radio Penyerapan Pada sistem komunikasi microwave, oksigen dan beberapa jenis gas yang terdapat di atmosfir akan menyerap sebagian dari energi microwave. Sehingga menyebabkan level sinyal yang diterima lebih kecil dari sinyal yang dipancarkan. Hujan dapat menyerap dan menghamburkan sebagian dari energi microwave. Sehingga hujan pada sistem propagasi gelombang radio microwave sangat besar 24

20 pengaruhnya terutama jika frekuensi yang digunakan sangat tinggi. Seperti terlihat pada gambar berikut ini : Gambar 2.9 Grafik penyerapan akibat hujan Dalam merancang sebuah link microwave faktor curah hujan ini harus dipertimbangkan. Terutama dalam penentuan frekuensi dan jarak antar stasiun yang akan digunakan. Karena semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka sebagian besar efek gangguan dari hujan tersebut semakin besar. Rata-rata curah hujan di Indonesia untuk setiap tahunnya tidak sama. Namun masih tergolong cukup banyak, yaitu rata-rata mm/tahun. Begitu pula antara tempat yang satu dengan tempat yang lain rata-rata curah hujannya tidak sama. Ada beberapa daerah yang mendapat curah hujan sangat rendah dan apa pula sebagian daerah mendapat curah hujan tinggi, coba perhatikan uraian berikut : 25

21 1. Daerah yang mendapat curah hujan rata-rata pertahun kurang dari 1000 mm meliputi 0,6 % dari luas wilayah Indonesia, diantara Nusa Tenggara dan 2 daerah di Sulawesi (lembah Palu dan Luwuk). 2. Daerah yang memdapat curah hujan antara mm pertahun diantaranya sebagian Nusa Tenggara, daerah sempit di Merauke, Kepuluan Aru dan Tanibar. 3. Daerah yang mendapat curah hujan antara mm pertahun meliputi Sumatera Timur, Kalimantan Selatan dan timur sebagian besar wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah, sebagian Irian Jaya, Kepulauan Maluku dan sebagian besar Sulawesi. 4. Daerah yang mendapat curah hujan tertinggi lebih dari 3000 mm pertahun meliputi dataran tinggi di Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, dataran tinggi Irian bagian tengah, dan beberapa daerah di Jawa, Bali, Lombok dan Sumba. Perlu diketahui juga bahwa daerah dengan hujan terbanyak terdapat di Baturaden Jawa Tengah, dengan curah hujan mencapai mm pertahun. Hujan paling sedikit berada di Palu Sulawesi Tengah, merupakan daerah yang paling kering dengan curah hujan sekitar 547 mm pertahun Pembiasan Pembiasan adalah salah satu efek atmosfir pada propagasi radio yang biasanya disebabkan oleh perubahan karakteristik atmosfir seperti temperatur, kelembaban dan kepadatan lapisan atmosfir. Perubahan temperatur menyebabkan faktor K yang telah 26

22 diatur pada antena (K = 4/3) menjadi lebih besar. Pengaruh perbedaan kepadatan lapisan udara terhadap jalannya sinyal dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan, salah satunya adalah pembiasaan. Pembiasan ini dapat menyebabkan pancaran microwave bergeser dari line of sight, sehingga sinyal informasi sulit diterima atau bahkan tidak dapat diterima untuk beberapa detik sampai beberapa jam Ducting Pada kondisi tertentu, pembiasan atmosfir menyebabkan pancaran microwave terperangkap dalam gelombang pemandu yang disebut duct. Sehingga akan menimbulkan adanya gangguan transmisi. Ducting biasanya disebabkan oleh kurang tingginya antena, lapisan atmosfir yang sangat padat (High Density), cuaca yang sangat lembab yang sering terjadi. Oleh sebab itu diupayakan agar gelombang radio tidak terperangkap dalam sebuah duct. Efek ducting ini menyebabkan antena penerima tidak dapat menerima sinyal yang dikirim oleh antena pemancar Efek dari Permukaan Tanah Pada Propagasi Gelombang Radio Propagasi dari sistem komunikasi gelombang mikro sangat dipengaruhi oleh rintangan seperti bukit, pohon dan gedung yang berada diantara antena pemancar dan antena penerima, karena rintangan ini akan menyebabkan menurunnya energi microwave. 27

23 Pemantulan Pemantulan oleh tanah ini dapat disebabkan karena digunakannya beamwidth yang lebar atau karena adanya rintangan yang dapat memantulkan sinyal informasi yang dikirim. Pemantulan ini dapat menyebabkan sinyal langsung dan sinyal pantul tiba di antena dalam waktu yang berbeda atau mengalami delay sehingga sinyal yang tiba di antena penerima tidak jelas. Efek dari pemantulan ini dapat dihindarkan dengan menggunakan antena parabolik dengan beamwidth sempit atau pada saat awal memilih lokasi site kita pilih lokasi yang tidak terlalu banyak penghalang Penyebaran Penyebaran adalah sebuah karakteristik dari gelombang elektromagnetik yang terjadi ketika sinyal melewati halangan dengan peristiwa penyerempetan (Grazing Incident), Energi dari sinyal disebar oleh sejumlah halangan, sehingga terbentuk sinyal bayangan (shadow). Shadow Loss adalah sebuah keadaan yang digunakan untuk menggambarkan loss di belakang halangan. Loss ini sangat bergantung pada frekuensi karena semakin kecil frekuensi, maka semakin besar penyebaran yang terjadi, sehingga shadow loss semakin besar. Umumnya penyebaran akan terjadi pada lintasan yang melewati daerah perbukitan tinggi dengan pepohonan dikategorikan sebagai knife edge diffraction. Penyebaran dapat juga terjadi pada lintasan yang melewati daerah yang mempunyai 28

24 permukaan pantulan sangat efektif seperti gurun atau air yang dikategorikan sebagai smooth sphere diffraction. 2.4 Fading Fading didefinisikan sebagai perubahan fase, polarisasi dan level dari sinyal yang diterima pada setiap waktu. Ada dua jenis fading yaitu : 1. Flat fading 2. Frequency selective fading Flat Fading Flat fading disebabkan oleh perubahan indeks pembiasan (konstanta dielektrik) terhadap udara seperti yang disebabkan oleh ducting dan hujan. K = 4/3 merupakan standar kondisi atmosfir dengan pancaran sinyal microwave membentuk ¼ lingkar bumi. Perubahan ketebalan lapisan udara, dimana indeks pembiasan tidak sama dengan standar akan menyebabkan sinyal akan dibelokkan ke atas untuk K < 4/3 dan untuk K > 4/3 maka sinyal akan dibelokkan kebawah Frequency Selective Fading Frequency selective fading disebut juga multipath fading yang terjadi akibat pengaruh atmosfir dan permukaan tanah. Dimana sinyal yang diterima berasal dari 29

25 sinyal langsung dan sinyal yang telah mengalami pemantulan, pembiasan, penyerapan dan penyebaran seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.. Pada antenna penerima, jika sinyal-sinyal yang diterima dalam phase yang sama, terjadi penguatan sinyal. Tetapi jika sinyal-sinyal yang diterima tidak dalam phase yang sama, maka akan terjadi gangguan pada sinyal yang diterima. Bahkan dapat juga terjadi pembatalan sinyal (sinyal tidak dapat diterima). 30

Radio dan Medan Elektromagnetik

Radio dan Medan Elektromagnetik Radio dan Medan Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat, Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa

Lebih terperinci

ATMOSPHERIC EFFECTS ON PROPAGATION

ATMOSPHERIC EFFECTS ON PROPAGATION ATMOSPHERIC EFFECTS ON PROPAGATION Introduction Jika pancaran radio di propagasikan di ruang bebas yang tidak terdapat Atmosphere maka pancaran akan berupa garis lurus. Gas Atmosphere akan menyerap dan

Lebih terperinci

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 2.1 Umum elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik seperti yang diilustrasikan pada

Lebih terperinci

Sistem Transmisi Telekomunikasi. Kuliah 6 Jalur Gelombang Mikro

Sistem Transmisi Telekomunikasi. Kuliah 6 Jalur Gelombang Mikro TKE 8329W Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 6 Jalur Gelombang Mikro Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang. elektromagnetik dengan media ruang hampa. Antenna pemancar memang

BAB II TEORI DASAR. Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang. elektromagnetik dengan media ruang hampa. Antenna pemancar memang BAB II TEORI DASAR 2.1. PROPAGASI GELOMBANG Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang elektromagnetik dengan media ruang hampa. Antenna pemancar memang didesain untuk memancarkan sinyal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian terdahulu, rangkaian receiver dan transmitter dibuat dengan prinsip kerjanya menggunakan pantulan gelombang. Penggunaannya, rangkaian transmitter

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Point to Point Komunikasi point to point (titik ke titik ) adalah suatu sistem komunikasi antara dua perangkat untuk membentuk sebuah jaringan. Sehingga dalam

Lebih terperinci

Transmisi Signal Wireless. Pertemuan IV

Transmisi Signal Wireless. Pertemuan IV Transmisi Signal Wireless Pertemuan IV 1. Panjang Gelombang (Wavelength) Adalah jarak antar 1 ujung puncak gelombang dengan puncak lainnya secara horizontal. Gelombang adalah sinyal sinus. Sinyal ini awalnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PERENCANAAN LINK MICROWAVE Tujuan utama dari perencanaan link microwave adalah untuk memastikan bahwa jaringan microwave dapat beroperasi dengan kinerja yang tinggi pada segala

Lebih terperinci

Propagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetik dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat kompleks kondisi yang sangat

Propagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetik dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat kompleks kondisi yang sangat Propagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetik dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat kompleks kondisi yang sangat bergantung pada keadaan cuaca dan fenomena luar angkasa yang

Lebih terperinci

Pertemuan 6 PROPAGASI GELOMBANG RADIO. DAHLAN ABDULLAH

Pertemuan 6 PROPAGASI GELOMBANG RADIO. DAHLAN ABDULLAH Pertemuan 6 PROPAGASI GELOMBANG RADIO DAHLAN ABDULLAH dahlan@unimal.ac.id APA DIPELAJARI?? Prinsip Umum Propagasi Ruang Bebas Propagasi Antar Dua Titik di Bumi Gelombang Permukaan Efek Ketinggian Antena

Lebih terperinci

FADING REF : FREEMAN FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO 1

FADING REF : FREEMAN FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO 1 FADING REF : FREEMAN 1 Pantulan Bumi Gel radio yg datang dipermukaan bumi tidak dipantulkan oleh titik tetapi oleh wilayah permukaan bumi yg cukup luasnya. Daerah pantulan bias melingkupi wilayah beberapa

Lebih terperinci

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Klasifikasi Sistem Telekomunikasi By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? BLOK SISTEM TELEKOMUNIKASI Message Input Sinyal Input Sinyal Kirim Message Output

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO No Percobaan : 01 Judul Percobaan Nama Praktikan : Perambatan Gelombang Mikro : Arien Maharani NIM : TEKNIK TELEKOMUNIKASI D3 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

PROPAGASI. REFF : Freeman FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

PROPAGASI. REFF : Freeman FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO POPAGASI EFF : Freeman FAKULAS EKNIK ELEKO 1 edaman uang Bebas Daya diterima antenna dgn luas permukaan efektif A terletak pada permukaan bola : P P. A 4d 2 Sumber titik radiator isotropis A terletak di

Lebih terperinci

LINK BUDGET. Ref : Freeman FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

LINK BUDGET. Ref : Freeman FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO LINK BUDGET Ref : Freeman 1 LINK BUDGET Yang mempengaruhi perhitungan Link Budget adalah Frekuensi operasi (operating frequency) Spektrum yang dialokasikan Keandalan (link reliability) Komponen-komponen

Lebih terperinci

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

Materi II TEORI DASAR ANTENNA Materi II TEORI DASAR ANTENNA 2.1 Radiasi Gelombang Elektromagnetik Antena (antenna atau areal) adalah perangkat yang berfungsi untuk memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara

Lebih terperinci

BAB II PROPAGASI GELOMBANG MENENGAH

BAB II PROPAGASI GELOMBANG MENENGAH BAB II PROPAGASI GELOMBANG MENENGAH. GELOMBANG MENENGAH Berdasarkan spektrum frekuensi radio, pita frekuensi menengah adalah gelombang dengan rentang frekuensi yang terletak antara 300 khz sampai 3 MHz

Lebih terperinci

BAB II PEMODELAN PROPAGASI. Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel

BAB II PEMODELAN PROPAGASI. Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel BAB II PEMODELAN PROPAGASI 2.1 Umum Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel ke sel yang lain. Secara umum terdapat 3 komponen propagasi yang menggambarkan kondisi dari

Lebih terperinci

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta Telekomunikasi Radio Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta Telekomunikasi Radio Merupakan suatu bentuk komunikasi modern yang memanfaatkan gelombang radio sebagai sarana untuk membawa suatu pesan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Hasil Perhitungan Link Budget

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Hasil Perhitungan Link Budget IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Perancangan dan Analisa 1. Perancangan Ideal Tabel 5. Hasil Perhitungan Link Budget FSL (db) 101,687 Absorption Loss (db) 0,006 Total Loss 101,693 Tx Power (dbm) 28 Received

Lebih terperinci

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT 4.1 Komunikasi Radio Komunikasi radio merupakan hubungan komunikasi yang mempergunakan media udara dan menggunakan gelombang

Lebih terperinci

BAB III PRINSIP DASAR MODEL PROPAGASI

BAB III PRINSIP DASAR MODEL PROPAGASI BAB III PRINSIP DASAR MODEL PROPAGASI 3.1 Pengertian Propagasi Seperti kita ketahui, bahwa dalam pentransmisian sinyal informasi dari satu tempat ke tempat lain dapat dilakukan melalui beberapa media,

Lebih terperinci

Perencanaan Transmisi. Pengajar Muhammad Febrianto

Perencanaan Transmisi. Pengajar Muhammad Febrianto Perencanaan Transmisi Pengajar Muhammad Febrianto Agenda : PATH LOSS (attenuation & propagation model) FADING NOISE & INTERFERENCE G Tx REDAMAN PROPAGASI (komunikasi point to point) SKEMA DASAR PENGARUH

Lebih terperinci

Dasar Sistem Transmisi

Dasar Sistem Transmisi Dasar Sistem Transmisi Dasar Sistem Transmisi Sistem transmisi merupakan usaha untuk mengirimkan suatu bentuk informasi dari suatu tempat yang merupakan sumber ke tempat lain yang menjadi tujuan. Pada

Lebih terperinci

PROPAGASI UMUM PEMBAGIAN BAND FREKUENSI RADIO

PROPAGASI UMUM PEMBAGIAN BAND FREKUENSI RADIO PROPAGASI UMUM Apabila kita berbicara tentang propagasi maka kita menyentuh pengetahuan yang berhubungan dengan pancaran gelombang radio. Seperti kita ketahui bahwa apabila kita transmit, pesawat kita

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN MINILINK ERICSSON

BAB III PERENCANAAN MINILINK ERICSSON BAB III PERENCANAAN MINILINK ERICSSON Tujuan utama dari perancangan Minilink Ericsson ini khususnya pada BTS Micro Cell adalah merencanakan jaringan Microwave untuk mengaktifkan BTS BTS Micro baru agar

Lebih terperinci

Sistem Transmisi Telekomunikasi. Kuliah 7 Jalur Gelombang Mikro

Sistem Transmisi Telekomunikasi. Kuliah 7 Jalur Gelombang Mikro TKE 8329W Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 7 Jalur Gelombang Mikro (lanjutan) Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR ANTENA. Dilihat dari latar belakang telekomunikasi berupa komunikasi wireless,

BAB II TEORI DASAR ANTENA. Dilihat dari latar belakang telekomunikasi berupa komunikasi wireless, BAB II TEORI DASAR ANTENA 2.1 Umum Dilihat dari latar belakang telekomunikasi berupa komunikasi wireless, antena radio pertama dibuat oleh Heinrich Hertz yang tujuannya untuk membuktikan keberadaan gelombang

Lebih terperinci

Antisipasi Pengaruh Pemudaran Gelombang (Fading) pada Transmisi Gelombang Mikro Digital dengan Space Diversity dan Frequency Diversity

Antisipasi Pengaruh Pemudaran Gelombang (Fading) pada Transmisi Gelombang Mikro Digital dengan Space Diversity dan Frequency Diversity Endah Sudarmilah, Antisipasi Pengaruh Pemudaran Gelombang pada Transmisi Gelombang Mikro Digital Antisipasi Pengaruh Pemudaran Gelombang (Fading) pada Transmisi Gelombang Mikro Digital dengan Space Diversity

Lebih terperinci

Jenis dan Sifat Gelombang

Jenis dan Sifat Gelombang Jenis dan Sifat Gelombang Gelombang Transversal, Gelombang Longitudinal, Gelombang Permukaan Gelombang Transversal Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah pergerakan partikel pada medium (arah

Lebih terperinci

PROPAGASI GELOMBANG RADIO (GELOMBANG ELEKTROMANETIK, GEM)

PROPAGASI GELOMBANG RADIO (GELOMBANG ELEKTROMANETIK, GEM) PROPAGASI GELOMBANG RADIO (GELOMBANG ELEKTROMANETIK, GEM) Pengertian GEM GEM merupakan gelombang transversal yang dihasilkan oleh perambatan serentak medan elektrik dan medan magnetic. Muka Gelombang (wave

Lebih terperinci

Telekomunikasi: penyampaian informasi atau hubungan antara satu titik dengan titik yang lainnya yang berjarak jauh. Pengantar Telekomunikasi

Telekomunikasi: penyampaian informasi atau hubungan antara satu titik dengan titik yang lainnya yang berjarak jauh. Pengantar Telekomunikasi PENGANTAR TELEKOMUNIKASI PENGANTAR TELEKOMUNIKASI 3 Pengertian Telekomunikasi Tele : Jauh Komunikasi: Penyampaian informasi atau hubungan Transmisi antara satu titik dengan titik yang lainnya. Telekomunikasi:

Lebih terperinci

BAB II KANAL WIRELESS DAN DIVERSITAS

BAB II KANAL WIRELESS DAN DIVERSITAS BAB II KANAL WIRELESS DAN DIVERSITAS.1 Karakteristik Kanal Nirkabel Perambatan sinyal pada kanal yang dipakai dalam komunikasi terjadi di atmosfer dan dekat dengan permukaan tanah, sehingga model perambatan

Lebih terperinci

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864 TEORI MAXWELL TEORI MAXWELL Maxwell adalah salah seorang ilmuwan fisika yang berjasa dalam kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang berhubungan dengan gelombang. Maxwell berhasil mempersatukan penemuanpenumuan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng Data 10110111 sinyal Untuk dapat ditransmisikan, data harus ditransformasikan ke dalam bentuk gelombang elektromagnetik

Lebih terperinci

ALOKASI FREKUENSI RADIO (RADIO FREQUENCY) DAN MEKANISME PERAMBATAN GELOMBANGNYA. Sinyal RF ( + informasi)

ALOKASI FREKUENSI RADIO (RADIO FREQUENCY) DAN MEKANISME PERAMBATAN GELOMBANGNYA. Sinyal RF ( + informasi) IV. LOKSI FREKUENSI RDIO (RDIO FREQUENCY) DN MEKNISME PERMTN GELOMNGNY Sinyal RF ( + informasi) Rx Gbr.IV.1: Sinyal RF sebagai pembawa informasi dari ke Rx Frekuensi radio (radio frequency : RF) adalah

Lebih terperinci

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Jaringan Komputer I 1 MEDIA TRANSMISI Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Spektrum Elektromagnetik Jaringan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. cara menitipkan -nya pada suatu gelombang pembawa (carrier). Proses ini

BAB II DASAR TEORI. cara menitipkan -nya pada suatu gelombang pembawa (carrier). Proses ini 5 BAB II DASAR TEORI 2. 1 Konsep Dasar Radio Radio merupakan teknologi komunikasi yang melakukan pengiriman sinyal melalui modulasi gelombang elektromagnetik. Informasi dikirim dengan cara menitipkan -nya

Lebih terperinci

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 2. SISTEM MODULASI DALAM PEMANCAR GELOMBANG RADIO Modulasi merupakan metode untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio. Maksudnya, informasi yang akan disampaikan kepada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENELITIAN TERDAHULU Sebelumnya penelitian ini di kembangkan oleh mustofa, dkk. (2010). Penelitian terdahulu dilakukan untuk mencoba membuat alat komunikasi bawah air dengan

Lebih terperinci

DASAR TELEKOMUNIKASI. Kholistianingsih, S.T., M.Eng

DASAR TELEKOMUNIKASI. Kholistianingsih, S.T., M.Eng DASAR TELEKOMUNIKASI Kholistianingsih, S.T., M.Eng KONTRAK PEMBELAJARAN UAS : 35% UTS : 35% TUGAS : 20% KEHADIRAN : 10% KEHADIRAN 0 SEMUA KOMPONEN HARUS ADA jika ada satu komponen yang kosong NILAI = E

Lebih terperinci

PROPAGASI. Oleh : Sunarto YB0USJ

PROPAGASI. Oleh : Sunarto YB0USJ PROPAGASI Oleh : Sunarto YB0USJ UMUM Apabila kita berbicara tentang propagasi maka kita menyentuh pengetahuan yang berhubungan dengan pancaran gelombang radio. Seperti kita ketahui bahwa apabila kita transmit,

Lebih terperinci

BAB II PROPAGASI GELOMBANG RADIO DALAM PERENCANAAN JARINGAN SISTEM SELULAR

BAB II PROPAGASI GELOMBANG RADIO DALAM PERENCANAAN JARINGAN SISTEM SELULAR BAB II PROPAGASI GELOMBANG RADIO DALAM PERENCANAAN JARINGAN SISTEM SELULAR 2.1 Propagasi Gelombang Radio Propagasi gelombang radio merupakan sesuatu yang penting untuk mengetahui dan mengerti rintangan

Lebih terperinci

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i Sifat gelombang elektromagnetik Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i Pantulan (Refleksi) Pemantulan gelombang terjadi ketika gelombang

Lebih terperinci

BAB II DASAR SISTEM KOMUNIKASI WIRELESS. Jaringan wireless menggunakan gelombang radio (Radio Frequency/RF) atau

BAB II DASAR SISTEM KOMUNIKASI WIRELESS. Jaringan wireless menggunakan gelombang radio (Radio Frequency/RF) atau BAB II DASAR SISTEM KOMUNIKASI WIRELESS 2.1 Umum Jaringan wireless menggunakan gelombang radio (Radio Frequency/RF) atau gelombang micro untuk melakukan komunikasi antar perangkat jaringan komputer. Kelebihan

Lebih terperinci

ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM

ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM Kevin Kristian Pinem, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departement Teknik Elektro

Lebih terperinci

ELECTROMAGNETIC WAVE AND ITS CHARACTERISTICS

ELECTROMAGNETIC WAVE AND ITS CHARACTERISTICS WIRELESS COMMUNICATION Oleh: Eko Marpanaji INTRODUCTION Seperti dijelaskan pada Chapter 1, bahwa komunikasi tanpa kabel menjadi pilihan utama dalam membangun sistem komunikasi dimasa datang. Ada beberapa

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN MENGENAI SENSOR LASER

BAB IV TINJAUAN MENGENAI SENSOR LASER 41 BAB IV TINJAUAN MENGENAI SENSOR LASER 4.1 Laser Laser atau sinar laser adalah singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation, yang berarti suatu berkas sinar yang diperkuat dengan

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal Xpedia Fisika Optika Fisis - Soal Doc. Name: XPFIS0802 Version: 2016-05 halaman 1 01. Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh. (1) muatan listrik yang diam (2) muatan listrik yang bergerak lurus

Lebih terperinci

PEMBAGIAN BAND FREKUENSI RADIO

PEMBAGIAN BAND FREKUENSI RADIO PROPAGASI DAN KELAS EMISI PROPAGASI UMUM Apabila kita berbicara tentang propagasi maka kita menyentuh pengetahuan yang berhubungan dengan pancaran gelombang radio. Seperti kita ketahui bahwa apabila kita

Lebih terperinci

Istilah istilah umum Radio Wireless (db, dbm, dbi,...) db (Decibel)

Istilah istilah umum Radio Wireless (db, dbm, dbi,...) db (Decibel) Istilah istilah umum Radio Wireless (db, dbm, dbi,...) db (Decibel) Merupakan satuan perbedaan (atau Rasio) antara kekuatan daya pancar signal. Penamaannya juga untuk mengenang Alexander Graham Bell (makanya

Lebih terperinci

2.1. KONSEP PENGUATAN DAYA (LOSS DAN DECIBELL)

2.1. KONSEP PENGUATAN DAYA (LOSS DAN DECIBELL) 2.1. KONSEP PENGUATAN DAYA (LOSS DAN DECIBELL) BAB II PEMBAHASAN 2.1. KONSEP PENGUATAN DAYA (LOSS DAN DECIBELL) a. Macam-macam daya Ada berbagai macam jenis daya berdasarkan penggunaannya, salah satunya

Lebih terperinci

BAB III SISTEM JARINGAN TRANSMISI RADIO GELOMBANG MIKRO PADA KOMUNIKASI SELULER

BAB III SISTEM JARINGAN TRANSMISI RADIO GELOMBANG MIKRO PADA KOMUNIKASI SELULER BAB III SISTEM JARINGAN TRANSMISI RADIO GELOMBANG MIKRO PADA KOMUNIKASI SELULER 3.1 Struktur Jaringan Transmisi pada Seluler 3.1.1 Base Station Subsystem (BSS) Base Station Subsystem (BSS) terdiri dari

Lebih terperinci

Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK =================================================

Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ================================================= Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ================================================= Bila dalam kawat PQ terjadi perubahan-perubahan tegangan baik besar maupun arahnya, maka dalam kawat PQ

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Gangguan Pada Audio Generator Terhadap Amplitudo Gelombang Audio Yang Dipancarkan Pengukuran amplitudo gelombang audio yang dipancarkan pada berbagai tingkat audio generator

Lebih terperinci

BAB III PROPAGASI GELOMBANG RADIO GSM. Saluran transmisi antara pemancar ( Transmitter / Tx ) dan penerima

BAB III PROPAGASI GELOMBANG RADIO GSM. Saluran transmisi antara pemancar ( Transmitter / Tx ) dan penerima BAB III PROPAGASI GELOMBANG RADIO GSM Saluran transmisi antara pemancar ( Transmitter / Tx ) dan penerima (Receiver / Rx ) pada komunikasi radio bergerak adalah merupakan line of sight dan dalam beberapa

Lebih terperinci

Pertemuan 9 SISTEM ANTENA. DAHLAN ABDULLAH

Pertemuan 9 SISTEM ANTENA. DAHLAN ABDULLAH Pertemuan 9 SISTEM ANTENA DAHLAN ABDULLAH dahlan.unimal@gmail.com http://www.dahlan.web.id PENDAHULUAN Dalam sejarah komunikasi, perkembangan teknik informasi tanpa menggunakan kabel ditetapkan dengan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI MODIFIKASI OMNIDIRECTIONAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENERIMA SIARAN TELEVISI ULTRA HIGH FREQUENCY

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI MODIFIKASI OMNIDIRECTIONAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENERIMA SIARAN TELEVISI ULTRA HIGH FREQUENCY RANCANG BANGUN ANTENA YAGI MODIFIKASI OMNIDIRECTIONAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENERIMA SIARAN TELEVISI ULTRA HIGH FREQUENCY Asep Saadilah 1, Fitri Imansyah 2, Dedy Suryadi 3 Prodi Teknik Elektro, Jurusn

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Optika Fisis - Latihan Soal Doc Name: AR12FIS0399 Version : 2012-02 halaman 1 01. Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh. (1) Mauatan listrik yang diam (2) Muatan listrik

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA

RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA Getaran A. Pengertian getaran Getraran adalah : gerak bolak-balik benda secara teratur melalui titik keseimbangan.salah

Lebih terperinci

BAB 11 MICROWAVE ANTENNA. Gelombang mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super

BAB 11 MICROWAVE ANTENNA. Gelombang mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super BAB 11 MICROWAVE ANTENNA Kompetensi: Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai antenna microwave desain, aplikasi dan cara kerjanya. Gelombang mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetik

Lebih terperinci

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 9 Komunikasi Radio

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 9 Komunikasi Radio TKE 2102 TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR Kuliah 9 Komunikasi Radio Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2009 B A

Lebih terperinci

Pengukuran Karakteristik Propagasi Kanal HF Untuk Komunikasi Data Pada Band Maritim

Pengukuran Karakteristik Propagasi Kanal HF Untuk Komunikasi Data Pada Band Maritim Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol. 2, No. 2, Oktober 2014, 207-216 207 Pengukuran Karakteristik Propagasi Kanal HF Untuk Komunikasi Data Pada Band Maritim Wahyuni Khabzli Program Studi Teknik Elektronika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. suatu media transmisi (Forouzan, 2007). transmitter, transmission system, receiver, dan media

BAB 2 LANDASAN TEORI. suatu media transmisi (Forouzan, 2007). transmitter, transmission system, receiver, dan media BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Komunikasi Data Komunikasi data merupakan pertukaran data antara dua devicemelalui suatu media transmisi (Forouzan, 2007). 2.1.1. Komponen Komunikasi Data Komunikasi data terdiri

Lebih terperinci

PROPAGASI GELOMBANG RADIO HF PADA SIRKIT KOMUNIKASI STASIUN TETAP DENGAN STASIUN BERGERAK

PROPAGASI GELOMBANG RADIO HF PADA SIRKIT KOMUNIKASI STASIUN TETAP DENGAN STASIUN BERGERAK Berita Dirgantara Vol. 10 No. 3 September 2009:64-71 PROPAGASI GELOMBANG RADIO HF PADA SIRKIT KOMUNIKASI STASIUN TETAP DENGAN STASIUN BERGERAK Jiyo Peneliti Bidang Ionosfer dan Telekomunikasi, LAPAN RINGKASAN

Lebih terperinci

Dasar- dasar Penyiaran

Dasar- dasar Penyiaran Modul ke: Fakultas FIKOM Dasar- dasar Penyiaran AMPLITUDO MODULATON FREQUENCY MODULATON SHORT WAVE (SW) CARA KERJA PEMANCAR RADIO Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan

Lebih terperinci

Sub-Sistem Penerima Pada Sistem Pengukuran Kanal HF Pada Lintasan Merauke-Surabaya

Sub-Sistem Penerima Pada Sistem Pengukuran Kanal HF Pada Lintasan Merauke-Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-116 Sub-Sistem Penerima Pada Sistem Pengukuran Kanal HF Pada Lintasan Merauke-Surabaya Aryo Darma Adhitya, Gamantyo Hendrantoro,

Lebih terperinci

BAB II SALURAN TRANSMISI

BAB II SALURAN TRANSMISI BAB II SALURAN TRANSMISI 2.1 Umum Penyampaian informasi dari suatu sumber informasi kepada penerima informasi dapat terlaksana bila ada suatu sistem atau media penyampaian di antara keduanya. Jika jarak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ke lokasi B data bisa dikirim dan diterima melalui media wireless, atau dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. ke lokasi B data bisa dikirim dan diterima melalui media wireless, atau dari suatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transmisi merupakan suatu pergerakan informasi melalui sebuah media jaringan telekomunikasi. Transmisi memperhatikan pembuatan saluran yang dipakai untuk mengirim

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS ) LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terkait Harefa (2011) dengan penelitiannya tentang Perbandingan Model Propagasi untuk Komunikasi Bergerak. Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa pemodelan propagasi

Lebih terperinci

BAB II CAHAYA. elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x

BAB II CAHAYA. elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x BAB II CAHAYA 2.1 Pendahuluan Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s. Sifat-sifat cahaya adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Dua unit komputer 2. Path Profile 3. Kalkulator 4. GPS 5. Software D-ITG

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KUAT MEDAN PADA PENERIMAAN RADIO AM

BAB IV ANALISIS KUAT MEDAN PADA PENERIMAAN RADIO AM BAB IV ANALISIS KUAT MEDAN PADA PENERIMAAN RADIO AM 4.1 ANALISIS PERHITUNGAN KUAT MEDAN PADA PROPAGASI GROUND WAVE Langkah yang pertama kali dilakukan dalam analisis ini ialah mencari nilai s 1 dan s 2

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya 1. EBTANAS-06-22 Berikut ini merupakan sifat-sifat gelombang cahaya, kecuali... A. Dapat mengalami pembiasan B. Dapat dipadukan C. Dapat dilenturkan D. Dapat dipolarisasikan E. Dapat menembus cermin cembung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terkait Berdasarkan topik kajian yang akan dilakukan, ada beberapa penelitian terkait dengan dalam penelitian ini diantaranya : 1. Sofyan Harefa (2011) Analisis perbandingan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gelombang Gelombang adalah gejala dari perambatan usikan (gangguan) di dalam suatu medium. Pada peristiwa rambatan tersebut tidak disertai dengan perpindahan tempat yang permanen

Lebih terperinci

KARAKTERISASI KANAL PROPAGASI HIGH FREQUENCY BERGERAK DI ATAS PERMUKAAN LAUT

KARAKTERISASI KANAL PROPAGASI HIGH FREQUENCY BERGERAK DI ATAS PERMUKAAN LAUT KARAKTERISASI KANAL PROPAGASI HIGH FREQUENCY BERGERAK DI ATAS PERMUKAAN LAUT LUCKY FATHMA TRISNANTI NRP 2206100062 Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Konsep Propagasi Gelombang EM dan Link Budget

Konsep Propagasi Gelombang EM dan Link Budget TTG3D3 Antena Modul#7 Antena dan Propagasi Konsep Propagasi Gelombang EM dan Link Budget Oleh : driansyah, ST, MT 1 Outline Pendahuluan Model Sistem Komunikasi & Channel Modeling Karakteristik Dan Fenomena

Lebih terperinci

Atmosf s e f r e B umi

Atmosf s e f r e B umi Atmosfer Bumi Massa Atmosfer Tekanan di permukaan laut seluas 1 cm 2, dihasilkan oleh berat udara 1,02 kg massa udara yg terdapat pd seluas 1 cm 2 : 1,02 kg6 Massa total atmosfer : 1,02 kg x ( luas permukaan

Lebih terperinci

BESAR DAN UKURAN KINERJA TELEKOMUNIKASI

BESAR DAN UKURAN KINERJA TELEKOMUNIKASI BESAR DAN UKURAN KINERJA TELEKOMUNIKASI Disusun oleh : 1. Ahmad Iqbal (15101004) Tahun angkatan 2015 2. Ajun Wicaksono (15101005) Tahun angkatan 2015 3. Andika Eka Purnama (15101006) Tahun angkatan 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini telepon selular sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Penggunaan telepon selular sudah melingkupi masyarakat

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 2. FREKUENSI GELOMBANG RADIO PADA APLIKASI SISTEM TELEKOMUNIKASI

KEGIATAN BELAJAR 2. FREKUENSI GELOMBANG RADIO PADA APLIKASI SISTEM TELEKOMUNIKASI KEGIATAN BELAJAR. FREKUENSI GELOMBANG RADIO PADA APLIKASI SISTEM TELEKOMUNIKASI A. Pendahuluan Kegiatan belajar ini akan mengajak peserta untuk menganalisis frekuensi gelombang radio pada aplikasi sistem

Lebih terperinci

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. Oleh: DHELLA MARDHELA NIM: 15B08052

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. Oleh: DHELLA MARDHELA NIM: 15B08052 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Oleh: DHELLA MARDHELA NIM: 15B08052 Apa itu Gelombang? Gelombang adalah getaran yang merambat Apakah dalam perambatannya perlu medium/zat perantara? Tidak harus! Berdasarkan ada/tidak

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. atau gedung. Dengan performa dan keamanan yang dapat diandalkan,

BAB II DASAR TEORI. atau gedung. Dengan performa dan keamanan yang dapat diandalkan, BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Jaringan wireless LAN sangat efektif digunakan di dalam sebuah kawasan atau gedung. Dengan performa dan keamanan yang dapat diandalkan, pengembangan jaringan wireless LAN menjadi

Lebih terperinci

Kata Kunci : Radio Link, Pathloss, Received Signal Level (RSL)

Kata Kunci : Radio Link, Pathloss, Received Signal Level (RSL) Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISIS KEKUATAN DAYA RECEIVE SIGNAL LEVEL(RSL) MENGGUNAKAN PIRANTI SAGEM LINK TERMINAL DI PT PERTAMINA EP REGION JAWA Oleh : Hanief Tegar Pambudhi L2F006045 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II PROPAGASI GELOMBANG RADIO. sistem komunikasi dengan kabel [2]. Gelombang radio adalah radiasi energi

BAB II PROPAGASI GELOMBANG RADIO. sistem komunikasi dengan kabel [2]. Gelombang radio adalah radiasi energi BAB II PROPAGASI GELOMBANG RADIO 2.1 Pendahuluan Pengggunaan gelombang radio sebagai pembawa sinyal komunikasi multimedia didasarkan pada fleksibilitas sistem komunikasi radio dibandingkan sistem komunikasi

Lebih terperinci

PENGAMATAN PENJALARAN GELOMBANG MEKANIK

PENGAMATAN PENJALARAN GELOMBANG MEKANIK PENGAMATAN PENJALARAN GELOMBANG MEKANIK Elinda Prima F.D 1, Muhamad Naufal A 2, dan Galih Setyawan, M.Sc 3 Prodi D3 Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR ANTENA DAN PROPAGASI GELOMBANG RADIO

BAB II TEORI DASAR ANTENA DAN PROPAGASI GELOMBANG RADIO BAB II TEORI DASAR ANTENA DAN PROPAGASI GELOMBANG RADIO 2.1 Umum Salah satu teknologi pengamatan vertikal atmosfer dari permukaan adalah peluncuran balon sonde atau radiosonde. Radiosonde adalah sebuah

Lebih terperinci

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah 1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah A. y = 0,5 sin 2π (t - 0,5x) B. y = 0,5 sin π (t - 0,5x) C. y = 0,5 sin π (t - x) D. y = 0,5 sin 2π (t - 1/4 x) E. y = 0,5 sin 2π (t

Lebih terperinci

BABII. LANDASAN TEORI

BABII. LANDASAN TEORI BABII. LANDASAN TEORI 2.1 Multipath Propagation Menurut(Ekwe & Abioye, 2014), di dalam komunikasi nirkabel, multipathpropagation adalah suatu fenomena yang mengakibatkan sinyal radio sampai ke antena penerima

Lebih terperinci

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA Kompetensi: Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk komunikasi, salah satunya pada rentang band High Frequency (HF). Mahasiswa

Lebih terperinci

Satelit. Pertemuan XI

Satelit. Pertemuan XI Satelit Pertemuan XI Teknologi wireless yang disebut di atas adalah berdasarkan sistem jaringan radio terestrial, yang terdiri atas stasiun-stasiun basis radio yang terpola dalam sel-sel, yang satu dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tools untuk membantu proses perancangan dan simulasi link radio microwave bukanlah suatu hal yang baru. Saat ini telah tersedia beberapa

Lebih terperinci

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2014 YUYUN SITI ROHMAH, ST., MT

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2014 YUYUN SITI ROHMAH, ST., MT PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2014 YUYUN SITI ROHMAH, ST., MT Message Input Sinyal Input Sinyal Kirim Message Output TI Transducer Input Message Signal Transducer Output TO Sinyal Output Tx Transmitter

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Propagasi Gelombang Radio

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Propagasi Gelombang Radio 5 BAB II DASAR TEORI 2.1 Propagasi Gelombang Radio Propagasi gelombang elektromagnetik sebagaimana yang dinyatakan oleh Persamaan Maxwell adalah adanya perubahan medan magnet akan menghasilkan medan listrik

Lebih terperinci

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK I. SOAL PILIHAN GANDA Diketahui c = 0 8 m/s; µ 0 = 0-7 Wb A - m - ; ε 0 = 8,85 0 - C N - m -. 0. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut : () Di udara kecepatannya cenderung

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Genap Halaman 1 01. Spektrum gelombang elektromagnetik jika diurutkan dari frekuensi terkecil ke yang paling besar adalah...

Lebih terperinci

SOUND PROPAGATION (Perambatan Suara)

SOUND PROPAGATION (Perambatan Suara) SOUND PROPAGATION (Perambatan Suara) SOUND PROPAGATION (Perambatan Suara) Reflection and Refraction Ketika gelombang suara merambat dalam medium, terjadi sebuah pertemuan antara kedua medium dengan kepadatan

Lebih terperinci