BAB III METODE PERENCANAAN
|
|
- Yandi Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PERENCANAAN 3.1 PRINSIP PERANCANGAN MICROWAVE LINK Kondisi iklim tidak dapat diprediksi secara akurat, namun jika telah dilakukan pengamatan terhadap perubahan iklim selama beberapa tahun, maka lintasan microwave dapat dirancang dengan keakuratan yang cukup. Berikut beberapa prinsip/hukum perancangan yang dapat digunakan sebagai panduan: - Nilai fading margin harus cukup besar untuk menghindari degradasi level sinyal dikarenakan hujan, fading dan redaman yang dikarenakan cuaca lainnya - Daerah fresnel 1 harus bebas dari obstacle pada nilai k = 1,33 - Lintasan yang melewati air sebisa mungkin dihindari. Jika tidak dapat dihindari usahakan tinggi antena dipilih pada ketinggian dimana titik pantulan tidak jatuh pada air. Metode lain untuk menghindari titik pantulan jatuh pada air adalah dengan menempatkan antena dimana sinyal pantul dari air dapat terhalang, baik oleh bangunan atau benda lain. - Meninggikan penempatan antena jika probabilitas k-fading tinggi pada daerah tersebut - Pada wilayah dimana fenomena ducting tinggi, pilih penempatan antena yang lebih tinggi, karena menurunkan tinggi antena lebih mudah dibanding menaikkan tinggi antena (terlebih jika antena terpasang di dekat puncak menara) 3.2 LATAR BELAKANG DIBANGUNNYA SITE NODAL Adakalanya operator harus membangun BTS di daerah dimana mustahil untuk menghubungkan antara BTS eksisting A dengan BTS B yang akan dibangun dalam 1 20
2 21 hop microwave, walaupun dari perspektif lintasan propagasi memungkinkan. Hal ini dapat disebabkan oleh obstacle yang menghalangi lintasan propagasi antara BTS A dan BTS B sehingga keadaan LOS tidak terjadi. Solusi untuk masalah ini adalah membangun site nodal pada posisi diantara kedua BTS tersebut. Fungsi dari site nodal tersebut adalah untuk menghubungkan link transmisi dari BTS A ke BTS B. Site nodal ini nampak dari luar seperti BTS biasa, hanya saja perangkat yang terpasang hanya perangkat transmisi yang berfungsi sebagai penghubung antara 2 link yang NLOS tanpa dilengkapi perangkat BTS. Jika site nodal ditambahkan BTS, maka site tersebut tidak lagi disebut nodal, melainkan BTS. 3.3 PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN TRANSMISI Dari sisi implementasi proyek, sistem perencanaan yang digunakan untuk membuat desain jaringan transmisi radio. Secara umum, jaringan transmisi disediakan untuk mengakomodasi bisnis seluler yang memunyai tujuan sebagai berikut: - Memperoleh pelanggan baru - Memperluas jaringan pelayanan - Memperbaiki kualitas sinyal di suatu daerah yang masih lemah Pekerjaan yang dilakukan dalam perancangan jaringan seluler dibagi menjadi beberapa bagian yang akan melakukan tugasnya masing-masing. Secara singkat dijelaskan pekerjaan desain diawali oleh bagian marketing dan sales yang mensurvei keadaan di daerah yang menjadi target pasar kemudian diteruskan ke bagian perencanaan radio dan transmisi (Planning) dan terakhir ke bagian pembangunan proyek (Project development) Bagian Marketing dan Sales Region Bagian ini mengusulkan daerah yang berpotensi secara ekonomi untuk dibangun BTS di area tanggung jawabnya. Perencanaan ini bertujuan untuk
3 22 mendapatkan pelanggan-pelanggan baru yang sebelumnya belum terjangkau oleh lingkup area sinyal atau untuk memperbaiki penerimaan sinyal yang buruk. Kegiatan yang dilakukan oleh bagian marketing antara lain melakukan pengambilan data-data statistik di suatu daerah. Parameter yang bisa dijadikan ukuran adalah seperti: o Tingkat Konsumsi di Suatu Daerah Tingginya tingkat konsumsi penduduk di suatu daerah menunjukkan daya beli masyarakat di daerah tersebut, dan menunjukkan bahwa daerah tersebut berpotensi untuk pengembangan pasar telepon seluler. o Tingkat Kepadatan dan Penyebaran Penduduk Kepadatan penduduk yang rapat menunjukkan tingkat perkembangan daerah tersebut, semakin padat penduduknya maka semakin potensial daerah tersebut untuk dibangun BTS. Data mengenai penyebaran penduduk diperlukan untuk keperluan desain lebih mendetail. Lokasi pusat bisnis atau keramaian juga perlu diperhatikan, misalnya pasar, sekolah, kompleks perumahan maupun kompleks perkantoran. o Tingkat Pendidikan Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk suatu daerah maka kemungkinan semakin luas pula pasar penggunaan telepon seluler di daerah tersebut. o Tingkat Pemakaian Telepon Hal ini terutama bisa dilihat dari trafik beban pemakaian jaringan eksisting. Jika secara statistik terlihat terjadi peningkatan, maka perlu segera dilakukan peningkatan kapasitas jaringan agar tidak terjadi kepadatan trafik jaringan dan kualitas pelayanan tetap terjaga. o Jumlah Penggunaan Kendaraan Bermotor Meskipun bukan hal utama, namun faktor ini bisa dijadikan gambaran kasar untuk menunjukkan daya beli dari masyarakat di daerah tersebut.
4 23 Semakin tinggi penggunaan kendaraan bermotor di daerah tersebut maka daerah tesebut berpotensi sebagai pasar telepon selular. Hasil pengambilan data dari bagian Marketing dan Sales Regional ini kemudian dikaji oleh bagian Network Planning apakah memenuhi syarat secara teknis atau tidak Bagian Network Planning Bagian ini menangani pengolahan data kandidat area coverage yang diusulkan oleh bagian Marketing dan Sales. Proses desain awal ini disebut sebagai Initial Network Design (IND). IND ini akan mendapatkan data koordinat dari wilayah yang akan dibangun (disebut juga sebagai kandidat nominal). Data kandidat nominal ini masih berupa data yang belum pasti. Oleh karena itu, perlu adanya pengambilan data di lapangan untuk menghasilkan data koordinat yang benar. Data lokasi calon BTS yang akan dibangun sering disebut sebagai site list. Nama site list ini biasanya diambil dari nama kelurahan atau nama tempat dari wilayah tersebut. Daftar koordinat dari daftar site list di atas masih sketsa kasar yang disebut sebagai IND (Initial Network Design) atau site kandidat. Data koordinat ini masih tentatif, artinya masih ada kemungkinan untuk berubah dalam pelaksanaannya. Karena itu diperlukan survei langsung ke lapangan untuk mendapatkan data mengenai parameter dari area tersebut yang belum secara spesifik ditentukan. Antena perlu diatur ketinggiannya agar mencapai jangkauan yang maksimal. Network Planning juga bertanggung jawab untuk memberikan data ketinggian antena yang direncanakan. Ketinggian antena ini juga didasari atas kepentingan perencanaan seberapa luas jangkuan area jaringan (coverage network area) dengan bentuk geografis lingkungannya. Selain radio, Network Planning juga mendesain perencanaan jalur transmisi antar BTS, BSC, dan DCS. Data yang telah dihasilkan, selanjutnya akan diolah lebih detail lagi untuk mendapatkan data perencanaan jaringan telekomunikasi yang lebih spesifik.
5 24 Secara garis besar, tahap-tahap yang dilakukan dalam merencakan sistem transmisi meliputi hal-hal sebagai berikut: - Coordinate Mapping - Menentukan LOS (Line of Sight) dan link budget - Menentukan kapasitas kanal - Penentuan tipe dan spesifikasi dari peralatan yang akan dipasang - Penentuan pembagian kanal frekuensi Penentuan kanal frekuensi akan dilakukan jika pekerjaan pemindaian frekuensi (RFI Scanning) telah dilaksanakan. RFI scanning baru dilaksanakan jika site telah siap untuk instalasi agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Data yang telah dihasilkan oleh Network Planning akan diolah oleh bagian lain. Bagian tersebut adalah bagian Project Development yang akan dibahas secara singkat berikutnya Bagian Project Development Bagian ini bertanggungjawab atas implementasi proyek secara keseluruhan. Setelah menerima PO dari Procurement dan site name dari bagian Network Planning maka proses implementasi yang dimulai dari survey hingga site selesai proses uji terima / ATP (Acceptance Test Procedure) menjadi tanggungjawab bagian Project development. Untuk membantu pelaksanaan proyek, PT Indosat menunjuk beberapa kontraktor CME untuk melakukan proses pembangunan CME mulai dari survey LOS hingga site tersebut siap diinstal atau berstatus RFI (Ready For Install), dan vendor perangkat untuk melaksanakan instalasi perangkat seperti transmisi, BTS maupun BSC di site yang telah RFI. Keluaran dari proses instalasi ini ialah status RFOA (Ready For On Air). Kontraktor inilah yang langsung turun ke lapangan mewakili PT Indosat untuk melakukan pembangunan BTS atau BSC di suatu daerah yang menjadi target. Kontraktor CME akan bekerjasama dengan Network Planning untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam melakukan pembangunan. Tugas dari kontraktror
6 25 CME lebih kepada membangun sarana fisik dari BTS tersebut. Seluruh hal ini dilakukan setelah perencanaan dari sistem jaringan oleh Planning selesai dilakukan. Tugas-tugas yang dilakukan oleh kontraktor antara lain pembuatan menara, pengadaan listrik, dan lain-lain. Masalah yang kadang dihadapi adalah letak BTS yang akan dibangun berada pada wilayah yang sulit untuk dibangun. Entah dari segi perijinan, maupun medan yang tidak memungkinkan, sehingga kadang suatu daerah yang telah direncanakan oleh Network Planning perlu direlokasi kembali daerahnya. Baik pada saat perencanaan maupun saat berjalannya implementasi proyek, pihak Project development selalu berkonsultasi dengan Network Planning dan Region jika ada perubahan desain baru yang harus dilakukan.
7 BAB IV PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI PROYEK
PROPOSAL TUGAS AKHIR. PERENCANAAN SITE NODAL TRANSMISI PADA SISTEM SELULER STUDI KASUS: PT INDOSAT Tbk
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN SITE NODAL TRANSMISI PADA SISTEM SELULER STUDI KASUS: PT INDOSAT Tbk Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh adanya penempatan BTS (Base Tranceiver Station) untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi selular terus mengalami perkembangan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dorongan bagi berkembangnya komunikasi bergerak terkait
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN MINILINK ERICSSON
BAB III PERENCANAAN MINILINK ERICSSON Tujuan utama dari perancangan Minilink Ericsson ini khususnya pada BTS Micro Cell adalah merencanakan jaringan Microwave untuk mengaktifkan BTS BTS Micro baru agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler dan bertambahnya gedunggedung bertingkat dikota-kota besar seperti gedung-gedung perkantoran, hotel, apartemen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ke lokasi B data bisa dikirim dan diterima melalui media wireless, atau dari suatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transmisi merupakan suatu pergerakan informasi melalui sebuah media jaringan telekomunikasi. Transmisi memperhatikan pembuatan saluran yang dipakai untuk mengirim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini makin cepat dalam pengembagannya dan sangat mempengaruhi kehidupan manusia, hal ini dirasakan oleh masyarakat Timor Leste pada umumya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini telepon selular sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Penggunaan telepon selular sudah melingkupi masyarakat
Lebih terperinciSIMULASI LINK BUDGET PADA KOMUNIKASI SELULAR DI DAERAH URBAN DENGAN METODE WALFISCH IKEGAMI
SIMULASI LINK BUDGET PADA KOMUNIKASI SELULAR DI DAERAH URBAN DENGAN METODE WALFISCH IKEGAMI Zulkha Sarjudin, Imam Santoso, Ajub A. Zahra Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM
ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM Kevin Kristian Pinem, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departement Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PERENCANAAN LINK MICROWAVE Tujuan utama dari perencanaan link microwave adalah untuk memastikan bahwa jaringan microwave dapat beroperasi dengan kinerja yang tinggi pada segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi di Indonesia menyebabkan semakin banyaknya fasilitas yang ditawarkan seperti video conference, streaming, dan game
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Peningkatan jumlah pelanggan seluler dan trafik terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat di Indonesia, terutama pada bidang telekomunikasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi telekomunikasi berkembang dengan sangat pesat yang disebabkan oleh kebutuhan pelanggan akan layanan komunikasi dan informasi yang meningkat dari waktu ke
Lebih terperinciPerencanaan Dan Analisa Kapasitas Jaringan Transport Operator X Dengan Menggunakan Metode Overbooking Area Jombang Rawa
TECHNO Vol.19, No.1, April 2018, Hal. 029~036 PISSN: 14108607, EISSN: 25799096 29 Perencanaan Dan Analisa Kapasitas Jaringan Transport Operator X Dengan Menggunakan Metode Overbooking Area Jombang Rawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terkait dengan pembangunan e-government, kalangan pemerintah daerah (pemda) seringkali menemui kendala terbatasnya sarana komunikasi di wilayahnya. Banyak faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih menuntut adanya komunikasi yang tidak hanya berupa voice, tetapi juga berupa data bahkan multimedia. Dengan munculnya
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI LEVEL DAYATERIMA DAN SIGNAL INTERFERENSI RATIO (SIR) UE MENGGUNAKAN RPS 5.3
BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI LEVEL DAYATERIMA DAN SIGNAL INTERFERENSI RATIO (SIR) UE MENGGUNAKAN RPS 5.3 3.1 Jaringan 3G UMTS dan HSDPA Jaringan HSDPA diimplementasikan pada beberapa wilayah. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia modern telah menjadikan keberadaan telepon seluler sebagai bagian yang tidak terpisahkan bagi kehidupan manusia di mana dan kapan saja. Hingga akhir tahun 2007
Lebih terperinciSURVEI TOPOGRAFI UNTUK MENENTUKAN GARIS TAMPAK PANDANG BASE TRANSCEIVER STATION (BTS)
SURVEI TOPOGRAFI UNTUK MENENTUKAN GARIS TAMPAK PANDANG BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) Arief Laila Nugraha, Bambang Sudarsono *) Abstract Base Transceiver Station (BTS) representation one of appliance of
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Microwave base transceiver station (BTS microwave) merupakan jaringan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Microwave base transceiver station (BTS microwave) merupakan jaringan umum yang dipakai oleh Operator telepon selular di Indonesia, tetapi seringkali terjadi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERENCANAAN MINILINK ERICSSON
BAB IV ANALISIS PERENCANAAN MINILINK ERICSSON 4.1. Analisis Unjuk Kerja Sistem Analisis perencanaan minilink Ericsson ini didapat dari perbandingan antara perhitungan link menggunakan rumus yang ada dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini dirasakan sangat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini dirasakan sangat penting karena sangat mempengaruhi tingkat kemajuan, kemakmuran, dan daya saing suatu bangsa.
Lebih terperinciBAB III SISTEM JARINGAN TRANSMISI RADIO GELOMBANG MIKRO PADA KOMUNIKASI SELULER
BAB III SISTEM JARINGAN TRANSMISI RADIO GELOMBANG MIKRO PADA KOMUNIKASI SELULER 3.1 Struktur Jaringan Transmisi pada Seluler 3.1.1 Base Station Subsystem (BSS) Base Station Subsystem (BSS) terdiri dari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Point to Point Komunikasi point to point (titik ke titik ) adalah suatu sistem komunikasi antara dua perangkat untuk membentuk sebuah jaringan. Sehingga dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan pokok saat ini. Dengan demikian, sudah selayaknya setiap personal saling terhubung satu dengan yang lain dimana pun berada, guna memenuhi
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 3.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya laju perkembangan teknologi telah memberikan dampak yang sangat besar pada kehidupan manusia, tidak terkecuali di bidang komunikasi jarak jauh atau
Lebih terperinciBAB II PROPAGASI GELOMBANG RADIO DALAM PERENCANAAN JARINGAN SISTEM SELULAR
BAB II PROPAGASI GELOMBANG RADIO DALAM PERENCANAAN JARINGAN SISTEM SELULAR 2.1 Propagasi Gelombang Radio Propagasi gelombang radio merupakan sesuatu yang penting untuk mengetahui dan mengerti rintangan
Lebih terperinciPERENCANAAN RADIO LINK TRANSMISI MICROWAVE UNTUK JARINGAN KOMUNIKASI KEPOLISIAN DAERAH RIAU
PERENCANAAN RADIO LINK TRANSMISI MICROWAVE UNTUK JARINGAN KOMUNIKASI KEPOLISIAN DAERAH RIAU Riyadh Nur Mughni¹, Sofia Naning Hertiana², Rina Pudji Auti³ ¹Teknik Telekomunikasi,, Universitas Telkom Abstrak
Lebih terperinciBAB II PEMODELAN PROPAGASI. Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel
BAB II PEMODELAN PROPAGASI 2.1 Umum Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel ke sel yang lain. Secara umum terdapat 3 komponen propagasi yang menggambarkan kondisi dari
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 18 BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Konsep Perencanaan Sistem Seluler Implementasi suatu jaringan telekomunikasi di suatu wilayah disamping berhadapan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Dalam proyek akhir ini penulis merancang penempatan BTS untuk sistem LMDS untuk mencangkup seluruh kota Denpasar hanya secara teknis tanpa tinjauan ekonomi dengan
Lebih terperinciBAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European
BAB II JARINGAN GSM 2.1 Sejarah Teknologi GSM GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute).
Lebih terperinciSistem Transmisi KONSEP PERENCANAAN LINK RADIO DIGITAL
Sistem Transmisi KONSEP PERENCANAAN LINK RADIO DIGITAL PERENCANAAN SISTEM KOMUNIKASI RADIO, MELIPUTI : * Perencanaan Link Radio (radio( link design) * Perencanaan Sub-sistem Radio (equipment( design) *
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (browsing, downloading, video streaming dll) dan semakin pesatnya kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin besarnya kebutuhan masyarakat akan informasi melalui internet (browsing, downloading, video streaming dll) dan semakin pesatnya kebutuhan masyarakat akan
Lebih terperinciAnalisa Perencanaan Power Link Budget untuk Radio Microwave Point to Point Frekuensi 7 GHz (Studi Kasus : Semarang)
Analisa Perencanaan Power Link Budget untuk Radio Microwave Point to Point Frekuensi 7 GHz (Studi Kasus : Semarang) Subuh Pramono Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang E-mail : subuhpramono@gmail.com
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. Sistem telekomunikasi yang cocok untuk mendukung sistem komunikasi
BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Konsep Seluler Sistem telekomunikasi yang cocok untuk mendukung sistem komunikasi bergerak adalah sistem komunikasi tanpa kabel (wireless) yaitu sistem komunikasi radio lengkap dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA
42 BAB IV HASIL DAN ANALISA Untuk memecahkan masalah yang ada maka diperlukan pengolahan dan analisa terhadap data-data yang telah dikumpulkan, untuk menemukan suatu solusi yang tepat. Data-data tersebut
Lebih terperinciSurvei Topografi dalam Penentuan Line of Sight (LoS) BTS (Base Transceiver Station)
Survei Topografi dalam Penentuan Line of Sight (LoS) BTS (Base Transceiver Station) Arief Laila Nugraha, Bambang Sudarsono *) Abstract Base Transceiver Station (BTS) represent one of appliance of supporter
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISA. radio IP menggunakan perangkat Huawei radio transmisi microwave seri 950 A.
76 BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISA Pada Bab IV ini akan disajikan hasil penelitian analisa performansi kinerja radio IP menggunakan perangkat Huawei radio transmisi microwave seri 950 A. Pada penelitian
Lebih terperinci1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan tugas akhir ini adalah: 1. Melakukan upgrading jaringan 2G/3G menuju jaringan Long Term Evolution (LTE) dengan terlebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia telekomunikasi saat ini sangatlah pesat, kebutuhkan jaringan handal yang mampu mengirim data berkecepatan tinggi dan mendukung fitur layanan yang
Lebih terperinciBAB II KOMUNIKASI SELULER INDOOR. dalam gedung untuk mendukung sistem luar gedung (makrosel dan mikrosel
BAB II KOMUNIKASI SELULER INDOOR 2.1 Umum Komunikasi jaringan indoor merupakan suatu sistem yang diterapkan dalam gedung untuk mendukung sistem luar gedung (makrosel dan mikrosel outdoor) dalam memenuhi
Lebih terperinciATMOSPHERIC EFFECTS ON PROPAGATION
ATMOSPHERIC EFFECTS ON PROPAGATION Introduction Jika pancaran radio di propagasikan di ruang bebas yang tidak terdapat Atmosphere maka pancaran akan berupa garis lurus. Gas Atmosphere akan menyerap dan
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG
1 BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI
Lebih terperinciPERANCANGAN KEMBALI SISTEM INFORMASI KEBUTUHAN MATERIAL PADA DEPARTEMEN PROJECT CONSTRUCTION DI PT PRASETIA DWIDHARMA
1 PERANCANGAN KEMBALI SISTEM INFORMASI KEBUTUHAN MATERIAL PADA DEPARTEMEN PROJECT CONSTRUCTION DI PT PRASETIA DWIDHARMA Jalu Gumilang Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK PT. PRASETIA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah untuk melakukan panggilan dan mengirim atau menerima SMS (Short
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan telekomunikasi seluler telah melebihi ekspektasi siapapun. Kita tahu bahwa pada dasarnya fungsi telepon seluler adalah untuk melakukan panggilan
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN FRESNEL ZONE WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE
ANALISIS PERHITUNGAN FRESNEL ZONE WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE Agita Korinta Tarigan, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik
Lebih terperinciRESUME PAPER KOMUNIKASI DATA & JARINGAN
RESUME PAPER KOMUNIKASI DATA & JARINGAN IDENTITAS PAPER Judul paper : Analisa Performansi Sinyal EVDO di Area Boundary Pada Frekuensi 1900 MHz Penulis : Hasanah Putri dan Rina Pudji Astuti Nama kampus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peningkatan jumlah pengguna jaringan GSM (Global System for
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat akhir-akhir ini sangat mempengaruhi peningkatan jumlah pengguna jaringan GSM (Global System for Mobile Communications) yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini sangat signifikan seiring dengan meningkatnya kebutuhan pengguna layanan sistem informasi
Lebih terperinciRadio dan Medan Elektromagnetik
Radio dan Medan Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat, Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi telekomunikasi semakin lama semakin berkembang, hal ini dibuktikan dengan hadirnya teknologi baru yang mempunyai kualitas jaringan telekomunikasi khususnya
Lebih terperinciRancang Bangun Model Komputasi Perambatan Gelombang Radio Tiga Dimensi menggunakan Metode UTD Modifikasi
Rancang Bangun Model Komputasi Perambatan Gelombang Radio Tiga Dimensi menggunakan Metode UTD Modifikasi Dodi Sudiana 1), Dwi Putri P. 1), Arman Djohan Diponegoro 1) Departemen Teknik Elektro FTUI, Kampus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari sebuah group
Laporan Tugas Akhir-BAB I BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Global System for Mobile communication (GSM) adalah sebuah standar global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari sebuah group
Lebih terperinciANALISIS PENANGANAN GANGGUAN RADIO PASOLINK BERBASIS CDMA MENGGUNAKAN APLIKASI HYPERTERMINAL
ANALISIS PENANGANAN GANGGUAN RADIO PASOLINK BERBASIS CDMA MENGGUNAKAN APLIKASI HYPERTERMINAL Fransisco Mardonus Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Lebih terperinciBAB II JARINGAN MICROWAVE
BAB II JARINGAN MICROWAVE 2.1. Transmisi Radio Microwave Minilink berfungsi sebagai perangkat untuk menghubungkan BSC (Base Station Controller) ke BTS (Base Transceiver Station) ataupun menghubungkan BTS
Lebih terperinciBAB 2 PERENCANAAN CAKUPAN
BAB 2 PERENCANAAN CAKUPAN 2.1 Perencanaan Cakupan. Perencanaan cakupan adalah kegiatan dalam mendesain jaringan mobile WiMAX. Faktor utama yang dipertimbangkan dalam menentukan perencanaan jaringan berdasarkan
Lebih terperinciBAB II KOMUNIKASI BERGERAK SELULAR GSM
BAB II KOMUNIKASI BERGERAK SELULAR GSM Perkembangan sistem komunikasi GSM (Global System for Mobile communication) dimulai pada awal tahun 1980 di Eropa, dimana saat itu banyak negara di Eropa menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perumahan Indah Purwakarta untuk saat ini masih belum menggunakan kabel fiber optik untuk layanan komukasi. Kebutuhan layanan masyarakat yang semakin modern
Lebih terperincie-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3065
e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3065 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3066 Penyelenggaraan Komunikasi Data dalam Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi
Lebih terperinciSIMULASI PERANCANGAN COVERAGE AREA DAN ANALISA HASIL PENGUKURAN NILAI RSSI MENGGUNAKAN TOPOLOGY MESH WI-FI DALAM IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN WI-FI SMART CITY Stevent Leonard Naibaho / 0522109 Email : steventln2011@gmail.com
Lebih terperinciKONEKSI JARINGAN KECAMATAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
KONEKSI JARINGAN KECAMATAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ICON+ COMPANY PROFILE PROFILE ICON+ Berdiri 3 Oktober 2000 Anak perusahaan PT PLN ( Persero ) : 84. 858. 999 saham milik PT PLN
Lebih terperinciFADING REF : FREEMAN FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO 1
FADING REF : FREEMAN 1 Pantulan Bumi Gel radio yg datang dipermukaan bumi tidak dipantulkan oleh titik tetapi oleh wilayah permukaan bumi yg cukup luasnya. Daerah pantulan bias melingkupi wilayah beberapa
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO No Percobaan : 01 Judul Percobaan Nama Praktikan : Perambatan Gelombang Mikro : Arien Maharani NIM : TEKNIK TELEKOMUNIKASI D3 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut. Berkembangnya teknologi informasi dan komputer
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekembangan teknologi informasi dan komputer yang sangat pesat dewasa ini semakin luas. Komputer merupakan alat bantu yang memberikan kemudahan bagi manusia untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjaga dan meningkatkan performa pada jaringan telekomunikasi. diharapkan akan diikuti semakin tingginya jumlah trafik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia telekomunikasi belakangan ini semakin pesat, diikuti dengan meningkatnya jumlah pengguna dan tuntutan akan jaringan telekomunikasi yang berkualitas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknologi komunikasi untuk standar 3G didalam komunikasi bergerak. 3G adalah standar teknologi internasional
Lebih terperinciPropagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetik dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat kompleks kondisi yang sangat
Propagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetik dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat kompleks kondisi yang sangat bergantung pada keadaan cuaca dan fenomena luar angkasa yang
Lebih terperinciPENGARUH SPACE DIVERSITY TERHADAP PENINGKATAN AVAILABILITY PADA JARINGAN MICROWAVE LINTAS LAUT DAN LINTAS PEGUNUNGAN
PENGARUH SPACE DIVERSITY TERHADAP PENINGKATAN AVAILABILITY PADA JARINGAN MICROWAVE LINTAS LAUT DAN LINTAS PEGUNUNGAN THE INFLUENCE OF SPACE DIVERSITY ON INCREASING AVAILABILITY IN ACROSS THE SEA AND MOUNTAINS
Lebih terperinciANALISIS KINERJA ALGORITMA SUBOPTIMAL HANDOVER PADA SISTEM KOMUNIKASI WIRELESS
ANALISIS KINERJA ALGORITMA SUBOPTIMAL HANDOVER PADA SISTEM KOMUNIKASI WIRELESS Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN NODE B PADA SISTEM UNIVERSAL MOBILE TELECOMMUNICATION SYSTEM (UMTS) DI WILAYAH UBUD
PERENCANAAN KEBUTUHAN NODE B PADA SISTEM UNIVERSAL MOBILE TELECOMMUNICATION SYSTEM (UMTS) DI WILAYAH UBUD Agastya, A.A.N.I. 1, Sudiarta, P.K 2, Diafari, I.G.A.K. 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciANALISIS UNJUK KERJA RADIO IP DALAM PENANGANAN JARINGAN AKSES MENGGUNAKAN PERANGKAT HARDWARE ALCATEL-LUCENT 9500 MICROWAVE PACKET RADIO (MPR)
ANALISIS UNJUK KERJA RADIO IP DALAM PENANGANAN JARINGAN AKSES MENGGUNAKAN PERANGKAT HARDWARE ALCATEL-LUCENT 9500 MICROWAVE PACKET RADIO (MPR) Syarifah Riny Rahmaniah 1), Fitri Imansyah 2), Dasril 3) Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi GSM (Global System for Mobile) merupakan salah satu teknologi yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Teknologi GSM juga merupakan sistem dengan jaringan
Lebih terperinciAnalisa Performansi Sinyal EVDO di Area Boundary Pada Frekuensi 1900 MHz
Analisa Performansi Sinyal EVDO di Area Boundary Pada Frekuensi 100 MHz Hasanah Putri dan Rina Pudji Astuti Institut Teknologi Telkom Bandung hpt@ittelkom.ac.id dan rpa@ittelkom.ac.id Abstrak Saat ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan jaringan komputer yang terdiri dari beberapa intercommunicating
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wireless Sensor Network (WSN) atau Jaringan Sensor Nirkabel merupakan jaringan komputer yang terdiri dari beberapa intercommunicating computers yang dilengkapi dengan
Lebih terperinciProgram Studi S1 Teknik Telekomunikasi, IT Telkom Jl. D. I. Panjaitan No. 128, Purwokerto, *
ANALISA PERENCANAAN KAPASITAS JARINGAN TRANSPORT OPERATOR X UNTUK MENDUKUNG PROYEK ROLL OUT AREA JOMBANG RAWA PLANNING ANALYSIS TRANSPORT NETWORK CAPACITY X OPERATOR TO SUPPORT ROLL OUT PROJECT JOMBANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman kebutuhan manusia akan bidang telekomunikasi juga semakin meningkat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman kebutuhan manusia akan bidang telekomunikasi juga semakin meningkat, khususnya dalam bidang seluler. Peningkatan jumlah pengguna
Lebih terperinciSEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM STUDI KASUS PT TELKOMSEL
SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM STUDI KASUS PT TELKOMSEL Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan
Lebih terperinciBab 7. Penutup Kesimpulan
121 Bab 7. Penutup Disertasi ini termotivasi oleh keinginan untuk mengimplementasikan sistem komunikasi nirkabel pita lebar gelombang milimeter di daerah tropis, khususnya Surabaya, Indonesia. Sistem komunikasi
Lebih terperinciAKUISISI DATA GPS UNTUK PEMANTAUAN JARINGAN GSM
AKUISISI DATA GPS UNTUK PEMANTAUAN JARINGAN GSM Dandy Firdaus 1, Damar Widjaja 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Kampus III, Paingan, Maguwoharjo, Depok,
Lebih terperinci1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sinyal merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap orang yang hidup berkembang pada zaman sekarang. Karena keberadaan sinyal banyak dibutuhkan oleh alat komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN - 1 -
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya alam yang terbatas sehingga harus dikelola secara efisien dan efektif. Kemajuan teknologi telekomunikasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknik Joint Base Station (JBS) didesain sebagai teknik penggabungan beberapa BTS dari jaringan 2G, 3G, dan LTE sehingga operator 2G/3G dapat mengurangi biaya
Lebih terperinciDASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK TELEKOMUNIKASI KOMPETENSI KEAHLIAN
Lebih terperinciBAB III PERKEMBANGAN BISNIS SELULAR DAN FWA INDOSAT
BAB III PERKEMBANGAN BISNIS SELULAR DAN FWA INDOSAT 3.1 SEKILAS TEKNOLOGI SELULAR DAN FWA Pembahasan teknologi selular dan FWA yang dilakukan pada Sub Bab ini ditekankan pada beberapa aspek teknis yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL SIMULASI
BAB IV ANALISA HASIL SIMULASI Bab ini akan membahas tentang hasil analisa dari proses pengukuran Drive Test dengan menggunakan TEMS Investigation 8.0.4, akan dibahas juga hasil analisa coverage plot dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Trafik Secara umum trafik dapat diartikan sebagai perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui jaringan telekomunikasi. Besaran dari suatu trafik telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi yang berkembang pesat telah membawa dunia memasuki era informasi yang lebih cepat. Salah satu kemajuan teknologi informasi yang saat ini telah
Lebih terperinciTEKNIK DIVERSITAS. Sistem Transmisi
TEKNIK DIVERSITAS Sistem Transmisi MENGAPA PERLU DIPASANG SISTEM DIVERSITAS PARAMETER YANG MEMPENGARUHI : AVAILABILITY Merupakan salah satu ukuran kehandalan suatu Sistem Komunikasi radio, yaitu kemampuan
Lebih terperinciPertemuan 6 PROPAGASI GELOMBANG RADIO. DAHLAN ABDULLAH
Pertemuan 6 PROPAGASI GELOMBANG RADIO DAHLAN ABDULLAH dahlan@unimal.ac.id APA DIPELAJARI?? Prinsip Umum Propagasi Ruang Bebas Propagasi Antar Dua Titik di Bumi Gelombang Permukaan Efek Ketinggian Antena
Lebih terperinciTransmisi Signal Wireless. Pertemuan IV
Transmisi Signal Wireless Pertemuan IV 1. Panjang Gelombang (Wavelength) Adalah jarak antar 1 ujung puncak gelombang dengan puncak lainnya secara horizontal. Gelombang adalah sinyal sinus. Sinyal ini awalnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut dengan LTE (Long Term Evolution). LTE merupakan teknologi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan telekomunikasi nirkabel (wireless) saat ini sudah berkembang sangat pesat. Dimulai dari generasi pertama (1G), kemudian generasi kedua (2G), sampai yang sekarang
Lebih terperinciAnalisis BTS Initial Planning Jaringan Komunikasi Selular PT. Provider GSM di Sumatera
Analisis Initial Planning Jaringan Komunikasi Selular PT. Provider GSM di Sumatera Eva Yovita Dwi Utami 1, Nabella Previana Yosinta 2, Budihardja Murtianta 3 Abstract Initial planning of cellular communication
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Hasil Perhitungan Link Budget
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Perancangan dan Analisa 1. Perancangan Ideal Tabel 5. Hasil Perhitungan Link Budget FSL (db) 101,687 Absorption Loss (db) 0,006 Total Loss 101,693 Tx Power (dbm) 28 Received
Lebih terperinciDASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI
DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Klasifikasi Sistem Telekomunikasi By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? BLOK SISTEM TELEKOMUNIKASI Message Input Sinyal Input Sinyal Kirim Message Output
Lebih terperinciPerencanaan Jaringan 3G UMTS. Kota Bekasi, Jawa Barat. Aldrin Fakhri Azhari
Perencanaan Jaringan 3G UMTS Kota Bekasi, Jawa Barat Diajukan sebagai tugas besar mata kuliah Sistem Komunikasi Nirkabel Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Oleh : Aldrin Fakhri Azhari 111100167 DEPARTEMEN
Lebih terperinciTEKNOLOGI WIMAX UNTUK LINGKUNGAN NON LINE OF SIGHT (Arni Litha)
21 TEKNOLOGI WIMAX UNTUK LINGKUNGAN NON LINE OF SIGHT Arni Litha Dosen Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang Abstrak Walaupun banyak teknologi saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini internet tidak hanya digunakan sebagai media bertukar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet berperan penting bagi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Saat ini internet tidak hanya digunakan sebagai media bertukar informasi melalui konten,
Lebih terperinciKISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI
Keahlian Kompetensi Teknik Transmisi Telekomunikasi Teknik Suitsing Teknik Jaringan Akses KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) Melaksanakan
Lebih terperinciDalam hal ini jarak minimum frequency reuse dapat dicari dengan rumus pendekatan teori sel hexsagonal, yaitu : dimana :
Frekuensi Reuse Frequency Reuse adalah penggunaan ulang sebuah frekuensi pada suatu sel, dimana frekuensi tersebut sebelumnya sudah digunakan pada satu atau beberapa sel lainnya. Terbatasnya spektrum frekuensi
Lebih terperinciBAB III. IMPLEMENTASI WiFi OVER PICOCELL
21 BAB III IMPLEMENTASI WiFi OVER PICOCELL 3. 1 Sejarah Singkat Wireless Fidelity Wireless fidelity (Wi-Fi) merupakan teknologi jaringan wireless yang sedang berkembang pesat dengan menggunakan standar
Lebih terperinci