LATIHAN SOAL ALOKASI BIAYA (COST ALLOCATION) Ade Heryana, SSt, MKM Email: heryana@esaunggul.ac.id Dosen Prodi Kesmas Universitas Esa Unggul Kriteria keputusan Alokasi Biaya Administrasi Umum 1. Rumah Sakit Kesayangan Ayah adalah rumah sakit khusus persalinan tipe B yang terdiri dari dua divisi pelayanan utama yaitu Pelayanan (poli rawat jalan, poli rawat inap, IGD) dan Pelayanan Penunjang (Apotik, Laboratorium, USG). Kedua divisi ini akan dibebani biaya-biaya yang diakibatkan oleh kegiatan/operasional kantor pusat, yang disebut dengan Biaya Umum. Biaya Umum ini terdiri dari tiga kategori yaitu biaya bunga, biaya rekrutmen & training, dan biaya administrasi & umum, dengan rincian sebagai berikut: a. Biaya bunga yang besarnya adalah 1,5% dari pinjaman pokok sebesar Rp 100.000.000,-. Dana ini digunakan untuk divisi YanMedik sebesar Rp 60.000.000,- dan divisi YanJang Rp 40.000.000,- b. Biaya rekrutmen & training bagi divisi Pelayanan Medik dan Pelayanan Penunjang sebesar Rp 20.000.000,-. selama tahun 2016. Jumlah karyawan yang menjalankan proses rekrutmen dan training dari divisi YanMedik adalah 15 orang, sedangkan dari YanJang 5 orang. c. Biaya administrasi umum sebesar Rp 6.000.000,-. Total jumlah karyawan divisi YanMedik adalah 40 orang, sedangkan YanJang adalah 20 orang. Berapa biaya untuk divisi YanMedik dan YanJang, untuk 1. Biaya bunga? 2. Biaya rekrutmen dan training? 3. Biaya administrasi dan umum? 1. Biaya bunga yang timbul adalah 1,5% x Rp 100.000.000 = Rp 1.500.000,- Sesuai data yang ada, maka dasar pembebanan biaya yang logis dipakai adalah jumlah dana yang dipakai masing-masing divisi, sehingga nya sebagai berikut: a. Divisi YanMedik = (60.000.000/100.000.000) x Rp 1.500.000 = Rp 900.000,- b. Divisi YanJang = (40.000.000/100.000.000) x Rp 1.500.000 = Rp 600.000,- 2. Sesuai data yang ada maka dasar pembebanan biaya yang dipakai adalah jumlah karyawan yang mengikuti proses rekrutmen dan seleksi, maka biayanya adalah: a. Divisi YanMedik = (15/20) x Rp 20.000.000 = Rp 15.000.000,- b. Divisi YanJang = ( 5/20) x Rp 20.000.000 = Rp 5.000.000,- 3. Sesuai data yang ada maka dasar pembebanan biaya yang dipakai adalah total jumlah karyawan tiap divisi, maka biayanya adalah: a. Divisi YanMedik = (40/60) x Rp 6.000.000 = Rp 4.000.000,- b. Divisi YanJang = (20/60) x Rp 6.000.000 = Rp 2.000.000,- 1
2. Klinik Kulit Halus memiliki tiga divisi pelayanan yaitu klinik perawatan gigi, klinik perawatan kulit, dan farmasi. Setiap klinik menghasilkan jasa sebagai penyebab timbulnya biaya operasional. Kantor pusat klinik yang berada satu gedung dengan tiga divisi ini bermaksud membebankan biaya-biaya administrasi dan umum bulan Desember 2016 kepada ketiga divisi berdasarkan biaya yang sesuai. Adapun data-data yang berhasil dihimpun oleh staff keuangan adalah sebagai berikut: a. Biaya administrasi umum yang dikeluarkan selama bulan Desember 2016 - Biaya listrik Rp 15.000.000,- - Biaya pelatihan karyawan Rp 25.000.000,- - Biaya perawatan kendaraan Rp 8.000.000,- b. Data-data operasional ketiga divisi pada Desember 2016 Klinik Perawatan Gigi Klinik Perawatan Kulit Farmasi Pemakaian listrik (KwH) 3.000 1.000 500 Jumlah karyawan yang ikut pelatihan 2 2 1 Pemakaian kendaraan (Km) 40 20 100 Berapakah biaya listrik, pelatihan karyawan, dan perawatan kendaraan pada ketiga divisi tersebut? 3. Departemen Humas Rumah Sakit A menyelenggarakan kegiatan Bhakti Sosial, sekalian mempromosikan kepada masyarakat tentang pembukaan layanan divisi Medical Check Up dan Hemodialisa. Acara Bhakti Sosial dilakukan di sebuah aula komplek perumahan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan gratis. Bagian keuangan ini membebankan/mengkan biaya Bhaksos tersebut kepada divisi Medical Check Up dan divisi Hemodialisa. Selama penyelenggaraan acara tersebut, diperoleh data-data biaya sebagai berikut: a. Biaya sewa aula selama 8 jam Rp 2.500.000,- (termasuk keamanan dan kebersihan) b. Biaya honor narasumber (dokter spesialis penyakit dalam) Rp 1.500.000,- c. Biaya honor bintang tamu (selebriti) Rp 10.000.000,- d. Biaya transportasi untuk peserta Bhakti Sosial Rp 50.000.000,- Informasi lainnya yang berhasil dikumpulkan adalah a. Divisi Medical Check Up menggunakan luas aula 70% dan Hemodialisa 30% b. Kedua narasumber sama-sama mempromosikan pelayanan MCU dan Hemodialisa c. Peserta Bhaksos yang datang untuk melakukan pemeriksaan gratis ada 400, dan yang konsultasi tentang hemodialisa ada 100 orang Hitunglah biaya kepada divisi MCU dan Hemodialisa tersebut! Alokasi Biaya Satu Departemen Pendukung Tarif Tunggal 4. Departemen IT pada sebuah laboratorium klinik melayani dua divisi yaitu Pelayanan dan Teknis/Laboratorium. Pada bulan November 2016 terdapat informasi biaya di departemen IT sebagai berikut: a. Biaya Tetap = Biaya sewa provider data per bulan Rp 2.000.000,- b. Biaya Variabel = Biaya sewa Sistem Informasi Laboratorium Rp 5.000 per Gb data 2
c. Anggaran pemakaian data = Pelayanan 50 Gb dan Teknis 100 Gb d. Realisasi pemakaian data = Pelayanan 70 Gb dan Teknis 80 Gb 1. Tentukan biaya departemen IT ke divisi Pelayanan dan Teknis dengan menggunakan metode tarif tunggal penggunaan data yang dianggarkan. 2. Tentukan biaya departemen IT ke divisi Pelayanan dan Teknis dengan menggunakan metode tarif tunggal penggunaan data aktual. 1. Total penggunaan data yang dianggarkan = 150 Gb Untuk menentukan tarif tunggal maka biaya tetap dan biaya variabel dijumlahkan terlebih dahulu, sehingga Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp 2.000.000 + (Rp 5.000,- x 150 Gb) = Rp 2.000.000 + Rp 750.000 = Rp 2.750.000,- Tarif tunggal = Rp 2.750.000,- / 150 Gb = Rp 18.333,33 per Gb Sehingga berdasarkan penggunaan data yang dianggarkan, pembebanan biaya IT ke masing-masing divisi adalah: - Divisi Pelayanan = 50 Gb x Rp 18.333,33 per Gb = Rp 916.666,50 - Divisi Teknis = 100 Gb x Rp 18.333,33 per Gb = Rp 1.833.333,50 2. Total penggunaan data yang dianggarkan = 150 Gb Untuk menentukan tarif tunggal maka biaya tetap dan biaya variabel dijumlahkan terlebih dahulu, sehingga Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp 2.000.000 + (Rp 5.000,- x 150 Gb) = Rp 2.000.000 + Rp 750.000 = Rp 2.750.000,- Tarif tunggal = Rp 2.750.000,- / 150 Gb = Rp 18.333,33 per Gb Sehingga berdasarkan penggunaan data aktual, pembebanan biaya IT ke masingmasing divisi adalah: - Divisi Pelayanan = 70 Gb x Rp 18.333,33 per Gb = Rp 1.283.333,10 - Divisi Teknis = 80 Gb x Rp 18.333,33 per Gb = Rp 1.466.666,40 5. Bagian Kesling pada sebuah RS melayani limbah medis dari divisi YanMedik dan YanJang. Pada bulan November 2016 terdapat informasi biaya di bagian Kesling untuk pengolahan limbah medis sebagai berikut: a. Biaya Tetap = Biaya honor tenaga outsourcing Rp 30.000.000,- dengan besaran gaji sama b. Biaya Variabel = Biaya pengolahan limbah medis cair oleh pihak ketiga Rp 20.000 per Liter c. Anggaran jumlah limbah medis cair = YanMedik 100 Liter dan YanJang 80 Liter d. Realisasi jumlah limbah medis cair = YanMedik 120 Liter dan YanJang 60 Liter 3
1. Tentukan biaya pengolahan limbah medis cair oleh bagian Kesling ke divisi YanMedik dan YanJang dengan menggunakan metode tarif tunggal dan menggunakan jumlah limbah cair yang dianggarkan. 2. Tentukan biaya pengolahan limbah medis cair oleh bagian Kesling ke divisi YanMedik dan YanJang dengan menggunakan metode tarif tunggal dan menggunakan jumlah limbah cair aktual. Alokasi Biaya Satu Departemen Pendukung Tarif Ganda 6. Departemen IT pada sebuah laboratorium klinik melayani dua divisi yaitu Pelayanan dan Teknis/Laboratorium. Pada bulan November 2016 terdapat informasi biaya di departemen IT sebagai berikut: a. Biaya Tetap = Biaya sewa provider data per bulan Rp 3.000.000,- b. Biaya Variabel = Biaya sewa Sistem Informasi Laboratorium Rp 5.000 per Gb data c. Anggaran pemakaian data = Pelayanan 50 Gb dan Teknis 100 Gb d. Realisasi pemakaian data = Pelayanan 70 Gb dan Teknis 80 Gb Tentukan biaya departemen IT ke divisi Pelayanan dan Teknis dengan menggunakan metode tarif ganda dengan penggunaan data aktual. Tarif biaya variabel Tarif biaya tetap = Rp 5.000 per Gb = Rp 3.000.000 : 150 Gb = Rp 20.000,- per Gb Alokasi biaya untuk divisi Pelayanan 1 : - Biaya tetap = 50 Gb (anggaran) x Rp 20.000,- = Rp 1.000.000,- - Biaya variabel = 70 Gb (aktual) x Rp 5.000,- = Rp 350.000,- Alokasi biaya untuk divisi Teknis: - Biaya tetap = 100 Gb (anggaran) x Rp 20.000,- = Rp 2.000.000,- - Biaya variabel = 80 Gb (aktual) x Rp 5.000,- = Rp 400.000,- 7. Bagian Kesling pada sebuah RS melayani limbah medis dari divisi YanMedik dan YanJang. Pada bulan November 2016 terdapat informasi biaya di bagian Kesling untuk pengolahan limbah medis sebagai berikut: a. Biaya Tetap = Biaya honor tenaga outsourcing Rp 30.000.000,- dengan besaran gaji sama b. Biaya Variabel = Biaya pengolahan limbah medis cair oleh pihak ketiga Rp 20.000 per Liter c. Anggaran jumlah limbah medis cair = YanMedik 100 Liter dan YanJang 80 Liter d. Realisasi jumlah limbah medis cair = YanMedik 120 Liter dan YanJang 60 Liter Tentukan biaya pengolahan limbah medis cair oleh bagian Kesling ke divisi YanMedik dan YanJang dengan menggunakan metode tarif ganda! 1 Umumnya untuk tarif ganda, biaya tetap menggunakan anggaran sedangkan biaya variabel menggunakan aktual pemakaian. 4
Alokasi Biaya Dua atau Lebih Departemen Pendukung Metode Alokasi Langsung (Direct Method) 8. Rumah Sakit Khusus Tipe B di kota A memiliki dua unit pelayanan yaitu dan Penunjang, serta dua unit pendukung yaitu Sistem Informasi dan Pemeliharaan. Adapun selama bulan Mei 2001 terdapat data dan informasi operasional sebagai berikut: Biaya sebelum Jasa pemeliharaan Jasa penggunaan sistem informasi 8.000.000 3.000.000 2.000.000 3.000.000 16.000.000-100 100 150 350 100-500 100 700 Hitunglah biaya dari Unit Pendukung ke Unit Pelayanan dengan menggunakan metode langsung (direct method)! Catatan: pada biaya dengan metode langsung TIDAK ADA biaya dari unit pendukung ke unit pendukung lain. Sehingga jam pemeliharaan pada Sistem Informasi dan jam penggunaan SI pada unit pemeliharaan dihilangkan. Tabel menjadi sebagai berikut: Biaya sebelum Jasa pemeliharaan Jasa penggunaan sistem informasi 8.000.000 3.000.000 2.000.000 3.000.000 16.000.000 100 150 250 500 100 600 Biaya yang dikan sebagai berikut: 1. Pemeliharaan ke = (100/250) x Rp 8.000.000 = Rp 3.200.000,- 2. Pemeliharaan ke Penunjang = (150/250) x Rp 8.000.000 = Rp 4.800.000,- 3. Sistem Inf. ke = (500/600) x Rp 3.000.000 = Rp 2.500.000,- 4. Sistem Inf. ke Penunjang = (100/600) x Rp 3.000.000 = Rp 500.000,- Sehingga biaya setelah dikan adalah sebagai berikut: 5
Biaya sebelum 8.000.000 3.000.000 2.000.000 3.000.000 16.000.000 Alokasi (8.000.000) 3.200.000 4.800.000 Pemeliharaan Alokasi Sistem (3.000.000) 2.500.000 500.000 Informasi Biaya setelah 0 0 7.700.000 8.300.000 16.000.000 9. Klinik Pratama memiliki dua unit pelayanan yaitu Rawat Jalan dan Laboratorium, serta dua unit pendukung yaitu Kurir dan Pemeliharaan. Adapun selama bulan Juni 2001 terdapat data dan informasi operasional sebagai berikut: Kurir Pemelihar Rawat Laboratori Total aan Jalan um Biaya sebelum 6.000.000 1.000.000 7.500.000 6.000.000 20.500.000 Jasa Kurir - 50 150 100 300 Jasa Pemeliharaan 50-150 450 650 Tentukan biaya dari unit Kurir dan Pemeliharaan dengan metode Langsung! Alokasi Biaya Dua atau Lebih Departemen Pendukung Metode Alokasi Langsung (Direct Method) 10. Rumah Sakit Khusus Tipe B di kota A memiliki dua unit pelayanan yaitu dan Penunjang, serta dua unit pendukung yaitu Sistem Informasi dan Pemeliharaan. Adapun selama bulan Mei 2001 terdapat data dan informasi operasional sebagai berikut: Biaya sebelum Jasa pemeliharaan Jasa penggunaan sistem informasi 8.000.000 5.000.000 2.000.000 3.000.000 18.000.000-150 100 150 400 - - 700 100 800 Hitunglah biaya dari Unit Pendukung ke Unit Pelayanan dengan metode Step- Down! 6
Catatan: pada biaya dengan metode Step-Down, TERDAPAT biaya dari unit pendukung ke unit pendukung lain. Tabel menjadi sebagai berikut: a. Biaya yang dikan dari unit Pemeliharaan ke: 1. Sistem Informasi = (150/400) x Rp 8.000.000 = Rp 3.000.000,- 2. = (100/400) x Rp 8.000.000 = Rp 2.000.000,- 3. Penunjang = (150/400) x Rp 8.000.000 = Rp 3.000.000,- Biaya di unit Sistem Informasi menjadi = Rp 5.000.000 + 3.000.000 = 8.000.000,- b. Biaya yang dikan dari unit Sistem Informasi ke: 1. = (700/800) x Rp 8.000.000 = Rp 7.000.000,- 2. Penunjang = (100/800) x Rp 8.000.000 = Rp 1.000.000,- Perhitungan di atas dimasukkan pada tabel sebagai berikut Biaya sebelum 8.000.000 5.000.000 2.000.000 3.000.000 17.000.000 Alokasi (8.000.000) 3.000.000 2.000.000 3.000.000 Pemeliharaan Alokasi Sistem (8.000.000) 7.000.000 1.000.000 Informasi Biaya setelah 0 0 11.000.000 7.000.000 17.000.000 11. Klinik Pratama memiliki dua unit pelayanan yaitu Rawat Jalan dan Laboratorium, serta dua unit pendukung yaitu Kurir dan Pemeliharaan. Adapun selama bulan Juni 2001 terdapat data dan informasi operasional sebagai berikut: Kurir Pemelihar Rawat Laboratori Total aan Jalan um Biaya sebelum 6.000.000 1.000.000 7.500.000 6.000.000 20.500.000 Jasa Kurir - 50 150 100 300 Jasa Pemeliharaan 50-150 450 600 Tentukan biaya dari unit Kurir dan Pemeliharaan dengan metode Step-Down! 7