GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

II. PROFIL PERUSAHAAN

II. PROFIL PERUSAHAAN

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

PROFIL PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN

PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif

BAB I PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya pasar otomotif nasional dalam hal mobil compact, membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dalam era globalisasi dewasa ini semakin tinggi dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak pada bidang otomotif. Kegiatan di PT. TMMIN selain

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang

Disusun Oleh : Taruna Jaya JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. bernama PT. Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang didirikan pada tanggal

BAB III GAMBARAN UMUM PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA. sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota untuk seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah satu

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PENGEPAKAN PRODUK EKSPOR KOMPONEN MOBIL DI COMPONENT EXPORT VANNING DIVISION

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Struktur Perusahaan PT. Astra Honda Motor

Tugas Analisis Rantai Pasok

BAB I PENDAHULUAN. Global Economic Resession atau krisis ekonomi dunia yang dimulai bulan

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK PENGELOLAAN ASSET RETIREMENT DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA (TMMIN)

PROSES WELDING SHOP PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA KARAWANG PLANT

BAB I PENDAHULUAN. otomotif terbesar di Indonesia. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (yang

Bab 1. Pendahuluan. Jepang adalah negara yang selalu berusaha memperbaharui ciptaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Populasi Mobil di Indonesia Tahun

TOYOTA INDONESIA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Karawang Plant adalah salah satu pabrik otomotif milik Toyota Motor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan merupakan suatu organisasi bisnis yang meraih reward dan

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

BAB IV KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT TMMIN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam

V. PENERAPAN SISTEM ERGONOMI DALAM PROSES PRODUKSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dari dunia industri menimbulkan persaingan yang kompetitif

BAB I PENDAHULUAN unit. Pertumbuhan penjualan produsen-produsen mobil utama di. dengan pangsa pasar sebesar 11.3%.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap pekerjaan dan kegiatan di dalam perkantoran, baik pemerintah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA LINE PRIMER TOP COAT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURE INDONESIA PLANT 2 KARAWANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. maka dalam proses pembuatan produk tersebut harus ditinjau dari berbagai aspek,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Catatan prestasi ekonomi yang ditunjukkan pemerintah sepanjang tahun

BAB III. Gambaran Umum Perusahaan. 3.1 Sejarah PT. Kubota Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB II HASIL SURVEY. Toyota Motor Corporation (saham 49%), Jepang. Selama 30 tahun, PT. Toyota-

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN PELUNCURAN KENDARAAN INNOVA BARU PRODUKSI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

kepemilikan saham sebesar 51% dan Toyota Motor Corporation Jepang

KAJIAN WAKTU KERJA DAN PRODUKTIVITAS PADA PROSES PERAKITAN MOBIL AVANZA TRIMMING 0 DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia mulai berkembang pada tahun Ketika itu Pemerintah

BAB II HASIL SURVEY. seperti Stamping, Casting, Engine dan Assembly di area industri Sunter Jakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN. berupaya untuk meningkatkan performanya terutama pada sistem produksinya.

BAB I PENDAHULUAN. ADM merupakan perusahaan Joint Venture antara Daihatsu Motor Company Ltd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dalam dunia bisnis terjadi dengan cepatnya. Persaingan antar

BAB III METODE PENULISAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

SKRIPSI STUDI ASPEK KEBISINGAN DI UNIT STAMPING SHOP, KARAWANG PLANT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA. Oleh : KOKOH BAIQUNI F

persaingan di industri otomotif ini ditandai dengan bermunculannya varianvarian

ANALISIS KARAKTERISTIK FISIS DAN MEKANIS PAPAN SERAT KENAF

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENULISAN

PENERAPAN PELATIHAN GL S ROLE DAN TOYOTA PRODUCTION SYSTEM PADA UNIT ASSEMBLY SHOP, KARAWANG PLANT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

ANALISIS BEBAN KERJA PADA PROSES PEMBUATAN CRANKCASE DAN PENERAPAN TBP UNTUK MEMPREDIKSI COST REDUCTION DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi yang mampu mempersingkat jarak dan waktu, salah satu

Strategi Peningkatan Produktivita s

IMPLEMENTASI TOYOTA BUSINESS PRACTICES (TBP) DALAM ANALISIS PENINGKATAN AKURASI SISTEM MANAJEMEN MATERIAL (Studi Kasus : Material F1 atau Pigmen)

MEMPELAJARI PERSEDIAAN BAHAN BAKU ALUMUNIUM INGOT AC4B DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PABRIK CAKUNG

yaitu : (1) Pengembangan produk, (2) Transfer pengembangan teknologi industri,

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik Industri - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir Latar Belakang Masalah. Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan


MEMPELAJARI PENERAPAN SISTEM KANBAN PART REINFORCEMENT SUB ASSY RR BUMPER PADA PT. METINDO ERASAKTI

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dari waktu ke waktu yang menuntut semua instansi industri untuk

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Toyota Sakichi Toyoda sebagai pendiri organisasi Toyota di Jepang, lahir pada tahun 1867 sebagai anak tukang kayu yang mulai hidupnya saat Jepang mulai memordernisasi negaranya. Beliau banyak menyumbangg kemajuan Jepang melalui beberapa penemuannya yang paling terkenal yaitu alat tenun otomatis. Karakteristik dari peneuanya itu adalah bila benang putus maka mesin akan berhenti berhenti beroperasi secara otomatis. Kebiasaan mesin berhenti apabila terdapat kesalahan adalah sebagai salahsatu prinsip yang penting bagi Toyota. Sakichi banyak membuatn pembaruan agar alat tenunnya lebih efisien dan ekonomis. Pada tahun 1926, didirikan Toyoda Automatic Loom Works yang merupakan cikal bakal dari Toyota Motor Corporation. Sakichi memberikan sebagian dari hasil pembuatan alat tenun tersebut kepada putranya yaitu Kiichiro yang ingin berbuat hal yang sama terhadap mobil setela berkeliling ke Amerika Serikat dan Eropa untuk melihat penggunaan mobil, sehingga ia berpendapat bahwa zaman mobil akan datang ke jepang. Maka pada tahun 1933 ditambahkan divisi mobil dalam Toyoda Automatic Loom Works, kemudian berdirilah Toyota Motor Company sebagai kelembagaan yang menetapkan just in time production melakukan pengiriman part yang betul, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, dan tidak ada kelebihan stock atau tidak ada penumpukan barang di gudang. Setelah perang dunia kedua, ekonomi Jepang mengalami krisis yang berpengaruh pula pada keuangan perusahaan Toyota. Akibatnya perusahaan tidak mampu membayar gaji para karyawannya, sehingga untuk menanggulangi permasalahan keuangan tersebut pada bulan april 1950 Toyota dipecah menjadi Toyota Motor Company dan Toyota Motor Sales Company. Pada bulan juni 1950, pertentangan karyawan mengenai ketidakmampuan membayar gaji berakhir dan perusahaan mulai beroperasi dengan manajemen baru. Tahun 1951, dua orang staf Toyota mengunjungi Amerika Serikat untuk belajar sisetem manajemen modern di Ford Motor Company, di sana mereka melihat sistem saran atau ide untuk menempatkan sistem yang sama di Toyota. Dengan ide tersebut, dipilih Produk Yang Baik Dari Pemikiran Yang Baik sebagai slogan toyota tahun 1953. Pada tahun 1953, fasilitas produksi pertama yang ekslusif untuk membuat kendaraan penumpang bagi keluarga yaitu Motomachi Plant selesai dibangun dengan menanamkan modal yang merupakan resiko yang besar pada saati itu. Tahun 1955, Toyota memperkenalkan Crown yang dikembangkan tanpa memanfaatkan bantuan dari luar, lalu dua tahun kemudian Toyota mulai mengekspor mobil tersebut ke Amerika Serikat walaupun akhirnya gagal karean tidak dapat melawan jalan jauh dan cepat di Amerika Serikat. Selama tahun 1960, industri mobil Jepang tumbuh pesat baik untuk pasar ekspor dan dalam negeri. Toyota memperkenalkan TQC ( Total Quality Control ) dengan maksud meningkatkan derajat produksi mobil yang berstabdard mutu internasional pada tahun 1961. Untuk memiliki daya saing yang lebih besar agar sukses dalam pasar yang ketat pada tahun 1980-an maka Toyota Motor Company dan Toyota Motor Sales Company bergabung membentuk Toyota Motos Corporation. Perubahan besar dalam sejarah industri otomotif dunia. B. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Toyota di Indonesia PT. Toyota Astra Motor sebagai perusahaan pelopor industri ototmotif Indonesia memiliki komitme untuk selalu mengutamakan kepuasan pelanggan dan senantiasa terus menerus menciptakan inovasi terbaiknya. PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Pada saat itu PT. TMMIN bernama PT. TAM (Toyota Astra Motor) yang mempunyai fungsi sebagai importir dan distributor kendaraan Toyota di Indonesia. Tahun 2003 PT. TAM membagi perusahaan menjadi dua bagian yaitu PT. TMMIN yang berfokus pada manucaktur dan PT. TAM yang berkonsentrasi sebagai distributor. 19

PT. TMMIN merupakan anak perusahaan TMC (Toyota Motor Coorporation) yang juga merupakan produsen mobil terbesar dunia yang berkedudukan di Jepang. TMC memiliki 95% saham di PT. TMMIN dan 5% saham dikuasai PT. Astra Internasional. Sedangkan PT. TAM 60% sahamnya dikuasai oleh PT. Astra Internasional dan 40% oleh TMC. Sejak didirikan tahun 1971, PT. TMMIN terus meningkatkan inovasi dan kinerja perusahaan. Berikut adalah perjalanan panjang dan kejadian penting yang terjadi pada perusahaan PT. TMMIN. Tabel 1. Perkembangan perusahaan dari tahun 1971 hingga 2004 Tahun Perkembangan Perusahaan 1971 Peresmian PT. TAM sebagai importir dan distributor kendaraan Toyota di Indonesia. 1973 Didirikan pabrik perakitan PT. Multi Astra. 1976 Didirikan PT. Toyota Mobilindo sebagai pabrik komponen. 1977 Kijang pertama kali diluncurkan ke publik. 1982 Pabrik mesin PT. Toyota Engine Indonesia mulai beroperasi. 1987 Ekspor perdana kijang ke beberapa negara Asia-Pasifik. 1989 Merger empat perusahaan Toyota di Indonesia : PT. TAM, PT. Multi Astra, PT. Toyota Mobilindo dan PT. Toyota Engine Indonesia. 1996 Peluncuran unit produksi Toyota ke 1.000.000. 2000 Pabrik Modern Karawang diresmikan. 2003 PT. TAM berubah nama menjadi PT. TMMIN dan didirikan PT. TAM sebagai distributor. 2004 Peluncuran Toyota Avanza sebagai kendaraan hasil kolaborasi PT. TAM, PT. TMMIN dan PT. Astra Daihatsu Motor. Peluncuran Toyota Kijang generasi V ( Kijang Inova ) Sumber : http://www.toyota.astra.co.id/company/about/profile/ PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia memiliki kantor pusat ( Head Office) yang berlokasi sama dengan TAM yaitu Sunter Jakarta Utara, sedangkan untuk produksinya PT. TMMIN memiliki tiga lokasi kawasan produksi yaitu pertama yang berada di sunter 1 dengan jenis kegiatan produksi pabri pengecoran, pencetakan, mesin. Kawasan yang kedua terletak di sunter 2, dan kegitan produksi berupa Packing dan Vanning. Dan satu lagi berlokasi di kawasan Karawang International Industries City (KIIC) Karawang Barat, dengan kegiatan produksi pabrik pencetakan dan perakitan. Karawang Plant meulai beroperasi semenjak Februari 1998, terletak di tol Jakarta Cikampek KM 47, Teluk Jambe, Karwang, Jawa Barat. Dibangun diatas lahan seluas 1.000.000 m 2. 20

C. Visi, Misi, dan Filosofi Perusahaan Visi perusahaan adalah menjadi yang terdepan di dalam bidang manufacturing maupun distribusi sebagai upaya untuk menjadi perusahaan otomotif berkelas internasional. Misi Perusahaan : a. Menjadi pemimpin dalam industri otomotif Indonesia. b. Selalu mengutamakan kepuasan pelanggan. c. Selalu memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan sosial. d. Meningkatkan kesejahteraan melalui pembinaan kepercayan dengan karyawan, dealer dan supplier. e. Memelihara kelangsungan lingkungan hidup dan keselamatan kerja. f. Menjunjung tinggi kemampuan individu tanpa mengesampingkan kerjasama tim. Filosofi Perusahaan: a. Memproduksi barang dan jasa yang berkualitas tinggi dengan langkah langkah yang profesional guna memberikan kontribusi kepada negara, bangsa, dan masyarakat. b. Berkembang bersama karyawan, dealer, dan supplier atas dasar kepercayaan dan saling menghargai. D. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi perusahaan berkaitan erat dengan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan Job Description masing masing komponen. Struktur Organisasi juga terdiri dari beberapa hubungan yang relatif tetap dan mantap antara pekerjaan dan kelompok pekerjaan. Tujuan utama dari kelompok organisasi adalah menyalurkan perilaku orang dan kelompok di dalam suatu pekerjan untuk menghasilkan hasil yang efektif. Empat keputusan penting dari Top Level Management dalam menentukan struktur organisasi adalah menentukan spesialisasi pekerjaan, departemenisasi, menentukan tentang kendala dan wewenang. Struktur organisasi di PT. TMMIN, keberadaan struktur organisasi didasarkan pada pembagian tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan kegiatan atau usaha di perusahaan ini. Pimpinan tertinggi PT. TMMIN dipegang M. Nonami selaku presiden direktur. Dalam menjalankan roda perusahaan M. Nonami dibantu oleh Jhonny Darmawan selaku wakil presiden direktur PT. TMMIN dan presiden direktur PT. TAM. PT. TMMIN mempunyai 4 direktur, tiap direktur mempunyai tugas untuk memimpin beberapa divisi. Direktur berkewajiban untuk melaporkan semua pekerjaan mereka kepada presiden dan wakil presiden direktur. Dalam menjalankan tugasnya direktur dibantu oleh beberapa kepala divisi. Masing-masing divisi dikepalai oleh seorang yang disebut kepala divisi. Kepala divisi mempunyai tugas untuk mengatur dan memimpin beberapa bagian di bawah divisi tersebut dan berkewajiban untuk melaporkan semua pekerjaan mereka kepada direktur. Struktur Organisasi lebih lengkap dapat dilihat pada Gambar 15 di bawah ini. 21

Strategic Planning & Production Engineering Operation Management Consulting Human Resources & General Affair Finance Human Resources General Affair External Affair ISTD Purchasing Direktur Quality Assurance Engineering Internal Audit KI-J Promoting Safety, Health & Enivronment Production & Logistic Control Packing & Vanning Sunter Plant Export - Import Production Administration Manufacturing Karawang Plant Administration Quality Control Manufacturing Gambar 15. Struktur Organisasi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (http://toyota.astra.co.id ) 22

E. Lokasi dan Tata Letak Perusahaan Perusahaan ini mempunyai tiga kawasan produksi, yaitu : Sunter 1, Sunter 2 dan Karawang. Sunter 1 difokuskan pada produksi seluruh mesin mobil, seperti mobil Avanza, Kijang Innova, dan Rush. Sedangkan Sunter 2 difokuskan untuk proses stamping, casting, packing dan vanning. Proses penyatuan seluruh komponen mobil (perakitan/assembly) dilakukan di Karawang. Perusahaan ini dibagi menjadi 4 berdasarkan lokasinya, yaitu : 1. Kantor pusat : Jl. Yos Sudarso, Sunter 2, Jakarta 14330, Telp. (021) 6515551 Fax. (021) 6515360. 2. Sunter 1 Plant:Jl. Laks. Yos Sudarso, Sunter 1, Jakarta 14330, Telp. (021) 65304122 Fax. (021) 65304122. 3. Sunter 2 Plant: Jl. Gaya Motor Raya, Sunter 2, Jakarta 14330, Telp. (021) 6511210 Fax. (021) 6512287. 4. Karawang Plant : Jl. Permata Raya Lot D-1, Karawang Industri KIIC (Tol Jakarta Cikampek KM 47), Karawang, Jawa Barat, Telp. (021) 8904222 Fax. (021) 8904228. F. Karawang Plant Karawang plant adalah salah satu pabrik otomotif milik Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang berlokasi di Karawang Internasional Industrial City ( KIIC ), Teluk jambe, Jawa barat. Karawang plant di bangun pada 29 mei 1996 dengan nilai investasi sebesar Rp. 462,2 miliar. Walaupun mulai beroprasi pada tahun 1998, namun Karawang Plant baru diresmikan pada tahun 2000. Pabrik ini memiliki konsep pabrik otomotif kelas dunia yang memadukan teknologi tinggi, keahlian sumber daya manusia, dan kepedulian terhadap karyawan dan lingkungan. Untuk lebih jelasnya, tata letak Karawang plant PT TMMIN dapat dilihat pada Gambar 16. EMS Commond Yard Test Course Utility Resin Assembling shop Painting shop Office Stemping shop Masjid Welding shop Gambar 16. Tata letak Karawang plant, PT TMMIN Pada saat ini, Karawang Plant memiliki kapasitas produksi 100.000 unit mobil per tahun. Pada plant ini terdapat empat shop dan beberapa gedung lainnya ; a. Stamping Shop dengan luas bangunan 6000 m2 Stamping Shop adalah proses pengepresan pembuatan body kendaraan. Lempenganlempengan baja dicetak menjadi bagian-bagian dari body kendaraan seperti kerangka, tangki 25

bahan baker, dan komponen bodysubbasembly ( kabin, dek, rangka chasis ). Pembuatan pressed part untuk membentuk body kendaraan bermula dari lembar baja yang kemudian dilakukan proses pengepresan menjadi press part yang siap dikirim ke bagian pengelasan untuk disatukan menjadi body kendaraan utuh. Stamping Shop dapat dilihat pada Gambar di bawah ini. Gambar 17. Pengepresan lempengan baja menjadi part body mobil Stamping Shop memiliki fasilitas 2 proses A line tonase 2.400 ton dengan 450 stroke/jam dan C line kapasitas 700 ton dengan 620 stroke/jam. Guna menjamin keamanan dan keselamatan kerja serta tingkat produktifitas, digunakan system robotik untuk setiap perpindahan pressed part antar mesin. Stamping shop juga dilengkapi dengan satu buah mesin sheet feeder. b. Welding Shop dengan luas bangunan 20.000 m 2 Disinilah proses penyambungan/pengelasan bagian-bagian body kendaraan untuk menghasilkan satu bagian utuh. Prosesnya adalah dengan menyatukan seluruh pressed part yang diproduksi oleh stamping shop. Hasil akhir dari proses ini sdalah satu body kendaraan utuh. Gambar pengelasan manual dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 18. Pengelasan manual di Welding Shop Untuk menjamin tingkat presisi dan keakuratan yang tinggi Welding Shop dilengkapi fasilitas Welding Main Body line, coordinate Measuring Machine dan Sheel body line dengan Slat conveyor. Disamping itu juga didukung dengan 34 buah robot las (MB 16, UB 6 dan Fr 12) dan GBL (Global Body Line). Gambar 19memperlihatkan pengelasan dengan robot. 26

Gambar 19. Pengelasan menggunakan robot c. Painting Shop dengan luas bangunan 13.200 m 2 Setelah dari welding shop, satu body kendaraan utuh memasuki Painting Shop untuk menjelaskan proses anti karat ( electro deeping coating ), pengisian celah sambungan dan pengecetan. Pengecetan dapat dilihat pada Gambar 20 di bawah ini. Gambar 20. Pengecatan pada Painting Shop Painting Shop yang memiliki fasilitas pengecetan primer and Top Coat proses dengan sistem robotic untuk mendapatkan hasil pengecetan berkualitas tinggi. Selain itu, kedua puluh robot yang digunakan juga memberikan jaminan keamanan proses serta ramah lingkungan. Pengecetan dengan robot dapat dilihat pada Gambar 21 di bawah ini. Gambar 21. Pengecatan menggunakan sistem robotik d. Assembly Shop dengan luas bangunan 24.000 m 2 Assembling shop yang merupakan tempat perakitan satu body kendaraan utuh menjadi sebuah kendaraan utuh siap jalan. Di Assembling Shop inilah dilakukan proses perakitan atau pemasangn seluruh komponen kendaraan pada satu body kendaraan. Mulai dari mesin hingga roda kendaraan. 27

Assembling Shop memiliki fasilitas Main Assembly line dengan door less system assembly yang memberikan jaminan kualitas terbaik dan peningkatan produktifitas kerja. Selain itu juga dilengkapi dengan final test facility yang mengecek setiap unit kendaraan untuk mewujudkan kepuasan pengguna kendaraan tersebut. Perakitan dapat dilihat pada Gambar 22 di bawah ini. Gambar 22. Perakitan Kendaraan di Assembling Shop G. Sunter Plant Sunter Plant adalah salah satu dari pabrik otomotif yang dimiliki oleh Toyota Motor Manufacturing bersama dengan Karawang Plant. Dibangun pada bulan April 1973, pabrik tersebut berlokasi di Sunter, Jakarta Utara. Sunter Plant berdiri di area tanah seluas 310.898 m2 dengan luas bangunan 175.986 m2. Sunter Plant adalah pabrik otomotif pertama yang dimiliki oleh PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, yang memiliki konsep untuk memadukan teknologi modern dan keahlian sumber daya manusia sehingga menjadikan Sunter Plant sebagai tulang punggung dari PT. Toyota Manufacturing Indonesia dan keuntungan secara terus menerus, sehingga menjadikan Sunter Plant sebagai industri otomotif terbaik di Indonesia. Seperti halnya di Karawang, di Sunter juga terdapat beberapa fasilitas. Untuk sunter 1 kegiatan meliputi casting, dan engine plant. Dan di sunter 2 kegiatannya meliputi packing dan vanning plant. a. Casting Plant Berdiri di area seluas 65.028 m2, Casting Plant adalah tempat dimana proses pembentukan dan pembuatan komponen mesin dilakukan. Dengan volume produksi mencapai 1.000 tons/bulan (2 shift), pabrik ini memproduksi blok silinder 5K, 7K, 1 TR & 2 TR, Crankshaft 7K, Crank cap 5 K, 7K dan Flywheel 14B. Dalam hal untuk memenuhi kebutuhan dari membuat cetakan untuk proses press, Casting Plant didukung oleh fasilitas untuk menciptakan produk berukuran besar (maksimal 8 ton). b. Engine plant Luas dari Engine Plant adalah 15.327 m2 dengan kapasitas produk 4.400 unit/bulan. 7K Engine Plant memproduksi mesin tipe 7K dan 14B untuk Kijang Pick Up dan Truk Dyna. Beberapa pekerjaan diselesaikan di Engine Plant,seperti : Pembuatan komponen mesin Perakitan mesin tipe 7K (270 M/C) Perakitan dan pengepakan dari mesin tipe TR ( IMV Series) dan komponen mesin TR dimana akan dikirim ke Thailand (komponen), dan Venezuela, Afrika Selatan, dan Filiphina (rakitan mesin). 28

Engine TR Plant, dengan luas area sebesar 19.000 m2, memiliki kapasitas produksi 15.000 unit /bulan untuk Machining Line dan 13.000 unit/bulan untuk Assy Line. Perakitan Engine dapat dilihat pada Gambar di bawah ini. Gambar 23. Proses perakitan Engine pada Engine Plant c. Packing dan Vanning Plant Pengepakan untuk pasar ekspor dilakukan di Packing Plant dengan area seluas 7.200 m2. kapasitas dari Packing Plant mencapai 4.200 unit/bulan untuk komponen Avanza dan 5.000 unit/bulan untuk komponen Innova. CKD dari Avanza dan Innova dikirim dari Packing Plant ke Filiphina, Malaysia, Vietnam, Argentina, Afrika Selatan, Venezuela, dan Brazil. Sementara itu, CKD dari kendaraan berpenumpang dikirim ke Thailand, India, Vietnam, Taiwan, dan Afrika selatan. Proses pengepakan dapat dilihat pada Gambar 24 di bawah ini. H. Produk Gambar 24. Proses pengepakan pada Packing Plant Dalam hal produksi, Karawang plant menitik beratkan pada produksi Innova yang ditujukan untuk pasar lokal dan internasional. Untuk CBU, tujuan ekspor adalah ke negara negara timur tengah (Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Qatar, Oman, Yordania, Syria, dan Libanon), negara negara kepulauan pasifik (Fiji dan Solomon), serta ke negara negara asia (Brunei Darussalam dan Thailand). Sedangkan untuk CKD memiliki tujuan ekspor ke Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Dengan komitmen untuk menjadi yang terbaik di bidangnya, Toyota terus meningkatkan kualitas produk untuk memenuhi tuntutan konsumen lokal maupun standar internasional. Secara umum, produk Toyota secara umum adalah mobil dengan berbagai jenis diantaranya kelas sedan (Corolla Altis, Camry, Prius, dan Vios) kelas SUV (Rush), IMV (Innova, Yaris dan Fortuner), under IMV (Avanza), kelas Pick Up (Hilux) dan truk (Dyna). PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (Karawang Plant) pada saat ini memproduksi 3 jenis kendaraan, yaitu : Innova, Fortuner, dan Avanza dapat dilihat pada Gambar 25. 29

Innova Fortuner Avanza Gambar 25. Produk PT TMMIN Karawang plant (http://toyota.astra.co.id) Dalam produksinya, PT TMMIN menghasilkan kendaraan dengan beberapa warna. Untuk kendaraan jenis Avanza, selain warna hitam kendaraan diproduksi di PT Daihatsu. Body color dari masing-masing jenis kendaraan tersebut dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Body color dari jenis kendaraan yang diproduksi di Karawang Plant Innova Fortuner Avanza Black Mica Black Mica Black Mica Silver Metalic Light Grey White Greyish Brown Light Blue Blue Mica Silver Metalic Grey Mica White Greyish Brown Light Blue Blue Mica Sumber : Painting Shop, Karawang Plant PT TMMIN I. Toyota Internship Programme Toyota Motor Manufacturing Indonesia sebagai salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia kian hari mengalami perkembangan yang pesat, hal ini dibuktikan dengan pangsa pasar kendaraan kendaraan Toyota yang semakin diminati dan volume penjualannya terus meningkat. Secara langsung hal ini jelas akan meningkatkan kuantitas produksi per harinya. Untuk mencapai target kuantitas tersebut dibutuhkan pula tenaga lebih, baik berupa mesin, ataupun tenaga manusia. Manusia yang dibutuhkan harus benar benar handal, dan terlatih. 1. Langsung Beberapa metode untuk merekrut calon pegawai untuk Toyota seperti di bawah ini : Merekrut secara langsung dari masyarakat umum melalui informasi di internet ataupun melalui media cetak. 2. Kerjasama dengan Universitas Perekrutan melalui universitas universitas yang dianggap cukup berkualitas. Melalui hal ini diharapkan perusahaan mendapat bibit yang benar benar bermutu dan mampu bersaing. 30

Biasanya rekrutmen dilakukan melalui direktorat karir dan kerja sama di universitas universitas tersebut. 3. Internship Program For University Student Proses kerjasama dengan universitas yang saling menguntungkan. Dari pihak universitas sendiri akan mempermudah bagi para mahasiswanya untuk mendapat tempat kerja praktek. Bagi pihak Toyota mahasiswa tersebut diharapakan mampu memberikan inovasi dan improvement untuk meningkatkan unjuk kerja perusahaan tersebut. Dan dalam hal ini kegiatan magang penulis termasuk ke dalam program ini. Toyota internship program member kewajiban bagi pesertanya untuk mengerjakan suatu proyek dan menganalisisnya dengan menggunakan TBP. Kemudian hasilnya dipresentasikan di Head Office yaitu di Human Resources Division. Dari program ini akan terlihat hubungan timbal balik, bagi mahasiswa itu sendiri maupun bagi perusahaan. Perekrutan karyawan baru ditinjau dari berbagai aspek. Selain dilihat dari performance selama bekerja dilapangan, perekrutan juga dilakukan dengan cara rekomendasi dari mentor supaya orang yang bersangkutan direkrut untuk menjadi pegawai Toyota. 31