digilib.uns.ac.id 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supamo, 1999:115). Masalah populasi timbul terutama pada penelitian yang menggunakan metode survey sebagai teknik pengumpulan data. Populasi dalam penelitian ini adalah orang yang berobat di Puskesmas Kabupaten Madiun. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Madiun, yang memiliki tempat pelayanan kesehatan (Puskesmas) sebanyak 26 unit yang sudah cukup baik sarana dan prasaranya. B. Teknik Penarikan Sampel Sampel adalah bagian yang menjadi objek sesungguhnya dari suatu penelitian, dan metodologi untuk memilih dan mengambil individu-individu masuk ke dalam sampel yang representatif disebut sampling (Soeratno dan Arsyad, 1999). Untuk menentukan besarnya sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini digunakan rumus Slovin (Soeratno dan Arsyad, 1999:232). n = N 1 Ne2 Dimana : n : jumlah Sampel N : ukuran Populasi e : kesalahan dalam pengambilan sampel (sampel error)
digilib.uns.ac.id 38 Berdasarkan rumus diatas, kemudian ditentukan besarnya populasi yaitu jumlah pengunjung puskesmas di Kabupaten Madiun pada tahun 2012 yaitu 612.764 orang (LKPJ Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Tahun 2012) dengan batas kesalahan yang masih dapat ditoleransi adalah 5% (sumber). 612.764 n = 2 1 612.764(0,5) n = 399,74 dibulatkan 400 Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa sampel yang akan diteliti sebanyak 400 responden yang akan diambil dari Puskesmas Kare, Puskesmas Saradan, Puskesmas Bangunsari dan Puskesmas Krebet. Alasan Pengambilan 4 puskesmas karena dianggap mewakili karena sifat pelayanan yang diberikan puskesmas cenderung homogen. Puskesmas Kare dan Pukesmas Saradan mewakili puskesmas yang mempunyai unit rawat inap, Puskesma Kare di pelosok dan Puskesmas Saradan di jalan raya. Puskesmas Bangunsari dan Puskesmas Krebet mewakili puskesmas yang tidak mempunyai unit rawat inap. Distribusi sampel secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.1 Distribusi Sampel Puskesmas Jumlah % Sampel Kunjungan Puskesmas Saradan 18.364 24 96 Puskesmas Kare 18.702 25 100 Puskesmas Bangunsari 12.924 17 68 Puskesmas Krebet 25.856 34 136 Jumlah 100 400
digilib.uns.ac.id 39 Distribusi pengambilan sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar peta pengambilan sampel berikut: Gambar 3.1. Distribusi Pengambilan Sampel di Puskesmas Kab. Madiun C. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data penelitian merupakan faktor yang penting yang menjadi pertimbangan yang menentukan metode pengumpulan data. Data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua jenis berdasarkan pada pengelompokannya yaitu : 1. Data Primer Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian
digilib.uns.ac.id 40 (Indriantoro, 1999:143). Dalam penelitian ini data diambil berdasarkan kuesioner yang diwawancarakan/ditanyakan kepada responden. Data primer tersebut meliputi identitas responden, jumlah kunjungan untuk menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kabupaten Madiun, pendapatan keluarga, biaya atau harga kunjungan, jarak tempat tinggal terhadap fasilitas kesehatan Puskesmas, tingkat pendidikan, jenis penyakit dan waktu pelayanan (daftar pertanyaan terlampir). 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain (Indriantoro, 1999:144). Dalam penelitian ini data diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, literatur-literatur lain yang membahas mengenai materi penelitian berupa data jumlah pengunjung dan data pendukung lainnya yang dianggap dapat mendukung penelitian ini. Adapun yang termasuk dalam data sekunder berupa 10 Penyakit terbanyak, jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap di sarana pelayanan kesehatan Puskesmas Kabupaten Madiun. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Penelitian Lapangan yaitu pengambilan data di daerah/ lokasi penelitian dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Observasi Teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan tentang keadaan lapangan dengan pengamatan yang dilakukan terhadap masyarakat yang senantiasa
digilib.uns.ac.id 41 bersifat obyektif faktual. Tujuannya untuk memperoleh gambaran yang lengkap mengenai keadaan lokasi penelitian. b. Deep Interview (wawancara mendalam) Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan lengkap mengenai masyarakat, maka dilakukan wawancara mendalam terhadap narasumber dan responden yaitu masyarakat. c. Kuisioner Kuisioner digunakan untuk merekam data tentang kegiatan masyarakat. Pengisian kuisioner dilakukan secara terstruktur dengan mempergunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan. 2. Penelitian kepustakaan yaitu penelitian melalui beberapa buku bacaan, literatur atau keterangan-keterangan ilmiah untuk memperoleh teori yang melandasi dalam menganalisa data yang diperoleh dari lokasi penelitian. E. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengukur suatu variabel yang akan digunakan. Terdapat enam variabel yang digunakan dalam analisis penelitian ini. Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: a. Permintaan Jasa Pelayanan Kesehatan (Y) adalah banyaknya kunjungan yang dilakukan pengguna jasa layanan kesehatan selama 1 tahun terakhir yang menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kabupaten Madiun.
digilib.uns.ac.id 42 b. Pendapatan rata rata per bulan pasien (X 1 ) yaitu penghasilan rata rata per bulan pasien yang berobat di Puskesmas. Penghasilan tidak hanya yang bersumber dari pekerjaan utama, namun total penghasilan keseluruhan yang diterima oleh pasien. Sedangkan untuk pasien yang belum atau tidak bekerja, penghasilan merupakan pendapatan yang diperoleh keluarga tiap bulan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala kontinyu dalam satuan rupiah. c. Biaya kunjungan (X 2 ) merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan pengunjung selama menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan meliputi biaya rawat jalan, biaya rawat inap, dan biaya konsultasi yang diukur dengan satuan rupiah dalam setahun terakhir. d. Jarak (X 3 ) merupakan jarak lokasi tempat tinggal pengunjung dengan fasilitas kesehatan yang digunakan, yang diukur dengan satuan kilometer (km). e. Pendidikan Pasien (X 4 ) yaitu tingkat pendidikan yang sedang atau telah ditempuh pasien yang berobat di Puskesmas, diukur dengan menggunakan skala kontinyu dalam satuan tahun. f. Jenis penyakit (X 5 ) merupakan jenis penyakit yang diderita oleh pengguna jasa pelayanan kesehatan Puskesmas. 0 = penyakit ringan dan 1 = penyakit berat. g. Waktu pelayanan (X 6 ) yaitu waktu pelayanan Puskesmas dari mulai mengambil tiket sampai selesai mengambil obat dengan menggunakan skala kontinyu dalam satuan menit.
digilib.uns.ac.id 43 h. Umur (X 7 ) yaitu usia pengguna jasa pelayanan kesehatan Puskesman. 0 = usia anak-anak yaitu kurang dari 17 tahun dan 1 = usia dewasa lebih dari atau sama dengan 17 tahun. i. Jenis kelamin (X 8 ) yaitu jenis kelamin pengguna jasa pelayanan kesehatan Puskesmas. 0 = jenis kelamin perempuan dan 1 = jenis kelamin laki-laki. j. Kelengkapan fasilitas (X 9 ) yaitu penyediaan berbagai fasilitas yang dimiliki Puskesmas. 0 = tidak lengkap dan 1 = lengkap. k. Pemeriksaan dokter (X 10 ) yaitu pemeriksaan dokter yang diberikan kepada pengguna jasa pelayanan kesehatan Puskesmas. 0 = Pemeriksaan tidak baik dan 1 = pemeriksaan baik. F. Teknik Analisa Data 1. Analisis Regresi Penelitian ini menggunakan model analisis regresi logistik biner dalam menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi logistik biner dalam penelitian ini dapat dirumuskan fungsi model sebagai berikut: Y = f (Pdt, BK, J, Pend, JP, WP, U, JK, KF, PD) Bentuk Linear Y= 0 1Pdt 2 BK 3J 4 Pend d1jp 5WP d 2U d3 JK d 4KF d5 PD Keterangan : Y = Permintaan Jasa Pelayanan 0 = Konstanta/intersep 1 3= Koefisien regresi/parameter masing-masing variabel bebas
digilib.uns.ac.id 44 Pdt BK J Pend JP WP U JK KF PD = Pendapatan rata-rata per bulan = Biaya Kunjungan = Jarak = Pendidikan = Jenis Penyakit = Waktu Pelayanan = Umur = Jenis Kelamin = Kelengkapan Fasilitas = Pemeriksaan Dokter Variable Dummy : JP : 1 = ringan 0 = berat U : 1 = dewasa lebih atau sama dengan 17 tahun 0 = anak-anak kurang dari 17 tahun WP : 0 = > 30 menit JK : 1 = Laki-laki 0 = Perempuan KF : 1 = Lengkap 0 = Tidak Lengkap PD : 1 = Baik 0 = Tidak Baik
digilib.uns.ac.id 45 2. Uji Kelayakan Analisis Regresi logistik adalah regresi di mana variabel terikatnya adalah dummy, yaitu 1 dan 0. Dengan demikian, residualnya yang merupakan selisih antara nilai prediksi dengan nilai sebenarnya tidak perlu dilakukan uji asumsi klasik. Uji kelayakan analisis dalam regresi logistic biner adalah sebagai berikut. a. Uji Identifikasi Data yang Hilang Sebelum dilakukan uji regresi logistik biner, dilakukan uji identifikasi data hilang. Ada tidaknya data yang hilang (missing cases) menentukan uji regresi logistik biner layak untuk dilanjutkan. b. Uji Model Fit Nilai signifikansi yang didapatkan dari uji ini akan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara model dengan nilai observasinya (H0 diterima), sehingga model mampu memprediksi nilai observasi tersebut, atau dengan kata lain, model dapat diterima karena mampu memprediksikan pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. 3. Uji Hipotesis a. Uji Signifikansi Secara Parsial Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independent terhadap variabel dependen.
digilib.uns.ac.id 46 b. Signifikansi Secara Serempak Uji signifikansi secara serempak ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independent secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji signifikansi secara serempak dalam uji regresi logistic biner didasarkan pada hasil Omnimbus Tes. Hipotesis : H0 : variabel independent secara secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : variabel independent secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. c. Uji Pengukuran Pengaruh Bersama (Cox & Snell R Square test) Uji Pengukuran Pengaruh Bersama (Cox & Snell R Square test) merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R Square pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 sehingga sulit untuk diinterpretasikan. Oleh karena itu, Nagelkerke R Square yang merupakan modifikasi dari Cox & Snell di mana nilainya bervariasi dari 0-1, akan lebih mudah untuk diinterpretasikan sebagaimana interpretasi atas R Square pada multiple regression atau Pseudo R-Square dalam multinominal logistic regression. d. Analisis Trend Analisis trend merupakan suatu metode analisis yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Berbagai macam informasi (data) diperlukan untuk melakukan
digilib.uns.ac.id 47 peramalan dengan baik maka dibutuhkan yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga dari hasil analisis tersebut dapat diketahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut. Secara umum persamaan garis linier dari analisis time series adalah : Y = a + b X. Keterangan : Y adalah variabel yang dicari trendnya dan X adalah variabel waktu (tahun). Sedangkan untuk mencari nilai konstanta (a) dan parameter (b) adalah: 2